LEADERSHIP EFFECT OF HOUSEKEEPING DEPARTMENT EMPLOYEE PERFORMANCE (Case Study in Grand Cempaka Hotel Jakarta)
Awab Azis¹) dan Djamudin²)
¹) Executive Housekeeper Hotel Grand Cempaka Email: [email protected]
²)) STIE Gotong Royong
ABSTRACT
Leadership is a process of interaction between leaders and subordinates , in order to influence the behavior of employees to work enthusiastically as desired by the leader or the organization. The purpose of the study to determine the effect of leadership on employee performance housekeeping department , at Grand Cempaka. Hotel Jakarta. The method used Simple Linear Regression and Correlation Coefficient test hypotheses. The results showed tcount 11,177 , so if thitung > t table ( 2.021 ) and the value of P - value < α ( 0.000 < 0.05 ) , meaning that there is a significant positive influence on the performance of the leadership of the Housekeeping Department employee at the Grand Cempaka Hotel Jakarta. Contribution or influence of leadership on employee performance is 85 % while the remaining 15 % is influenced by other factors
Key word: Leadership, The performance, housekeeping, Simple Linear Regression Correlation Coefficient and test hypotheses
ABSTRAK
Kepemimpinan merupakan suatu proses interaksi antara pemimpin dan bawahan, dalam rangka mempengaruhi perilaku karyawannya untuk bekerja secara antusias sesuai yang diinginkan oleh pemimpin maupun organisasi. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja karyawan housekeeping departemen, di Hotel Grand Cempaka. Metode penelitian yang digunakan Regresi Linier Sederhana Koefisien Korelasi dan uji hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan thitung sebesar 11,177, sehingga jika thitung > ttabel (2,021) dan nilai P-value < α (0,000 < 0,05), artinya terdapat pengaruh positif yang signifikan antara kepemimpinan terhadap kinerja karyawan pada Housekeeping Departement di Hotel Grand Cempaka Jakarta. Kontribusi atau pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja karyawan adalah 85% sedangkan sisanya sebesar 15% dipengaruhi oleh faktor lain.
Kata kunci: kepemimpinan, kinerja, Housekeeping, Regresi Linier, Koefisien Korelasi, uji hipotesis
PENDAHULUAN
Kepemimpinan merupakan suatu proses mempengaruhi orang lain untuk bekerja secara antusias. Dalam perkembangannya terdapat berbagai pendekatan kepemimpinan antara lain salah satunya adalah pendekatan perilaku (Miswan, 2012). Kepemimpinan adalah suatu proses interaksi antara pemimpin dan bawahan dalam rangka mempengaruhi perilaku bawahan agar melaksanakan kegiatan yang diinginkan oleh pemimpin maupun organisasi (Hardjati, 2006).
Kepemimpinan merupakan unsur penting di dalam sebuah perusahaan, sebab tanpa adanya
Jurnal Manajemen Volume IV No. 4 Oktober 2013 ISSN: 1412-2685
41
Bila pemimpin tidak memiliki kemampuan memimpin, maka tugas-tugas yang sangat kompleks tidak dapat dikerjakan dengan baik. Apabila pimpinan mampu melaksanakan fungsi-fungsinya dengan baik, sangat mungkin organisasi tersebut dapat mencapai sasarannya. Suatu organisasi membutuhkan pemimpin yang efektif,
yang mempunyai kemampuan yang
mempengaruhi perilaku anggota atau anak buahnya. Jadi, seorang pemimpin atau kepala suatu organisasi akan diakui sebagai seorang pemimpin apabila ia dapat memberikan pengaruh dan mampu mengarahkan bawahannya ke arah tujuan organisasi (Gustiano, 2013).
Kesuksesan pemimpin dapat diukur dari keberhasilannya dalam memimpin para bewahannya untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, terutama sekali pada kemampuannya untuk menciptakan kondisi dimana kelompok bawahan sebagai totalitas dapat digerakkan sehingga dapat melaksanakan tugas dengan baik (Ruvendi, 2005). Kepemimpinan merupakan salah satu elemen penting dalam mencapai, mempertahankan dan meningkatkan kinerja organisasi.. Setiap pemimpin mempunyai pola yang berbeda-beda dalam menerapkan kepemimpinannya. Cara mempengaruhi, mengarahkan, dan mendorong pemimpin terhadap orang-orang yang dipimpinnya berbeda-beda. (Ardansyah, 2011).
Faktor Sumber Daya Manusia (SDM) dalam suatu organisasi mempunyai peranan yang penting dibandingkan dengan faktor lain. Manusia mempunyai fungsi yang penting dalam pencapaian kinerja, sehingga SDM membutuhkan keahlian yang cukup handal. Kinerja karyawan merupakan salah satu faktor yang sangat dominan dalam meningkatkan kinerja perusahaan (Kristiani, et.al, 2013, Pp:1-7). Kinerja merupakan kondisi yang harus diketahui dan diinformasikan kepada pihak-pihak tertentu untuk mengetahui tingkat pencapaian suatu instansi di hubungkan dengan visi yang di emban suatu organisasi. Kinerja merupakan suatu konstruksi multi dimensional yang mencakup banyak faktor yang mempengaruhinya (Widodo, 2013).
Kinerja karyawan dalam suatu perusahaan sangatlah penting karena apabila kinerja karyawannya kurang baik, maka dapat dipastikan perusahaan tidak akan mampu bersaing dengan perusahaan lain. Dengan kinerja karyawan yang baik diharapkan perusahaan akan mampu bersaing dengan perusahaan lain (Saputra, 2010). Apabila kualitas kinerja karyawan baik, pelanggan akan memberikan penilaian yang baik terhadap kinerja
perusahaan dan mensosialisasikan kepada pelanggan lain, sehingga membuat citra dan eksistensi perusahaan akan selalu diingat oleh pelanggan. (Dibyantoro dan Cesimariani, 2012 Pp 113-131).
Tujuan dalam industri perhotelan adalah untuk memberikan pelayanan yang maksimal demi kepuasan para tamu yang menginap, selain itu agar bisa terus bertahan diantara banyaknya hotel baru yang bermunculan. Kepuasan tamu adalah tingkat perasaan setelah dibandingkan dengan kinerja karyawan (sari, 2013). Hotel Grand Cempaka merupakan perhotelan yang sangat dekat dengan pertokoan ITC Cempaka Mas, Atrium Senen, Mall Kepala Gading dan daerah rekreasi Ancol. Sebagai perhotelan yang ingin berkembang, membutuhkan kualitas sumber daya manusia yang dapat menunjang hal tersebut.
Dengan memiliki karyawan yang berkualitas, diharapkan dapat meningkatkan kinerja perhotelan pada houseekeeping departement. Perhotelan selalu memegang prinsip bahwa kinerja karyawan tidak akan baik, apabila kepemimpinan dalam hotel tersebut kurang memperhatikan kinerja karyawannya. Oleh karena itu dibutuhkan kepemimpinan yang baik dalam perhotelan. Kinerja karyawan tidak dapat timbul dengan sendirinya karena banyak faktor yang mempengaruhinya. Dengan kepemimpinan yang baik serta perhatian pihak manajemen dalam hal kepemimpinan bagi karyawan, diharapkan dapat meningkatkan kinerja bagi karyawan untuk menghasilkan kinerja yang dapat diandalkan oleh seorang pimpinan dalam hotel tersebut.
Jurnal Manajemen Volume IV No. 4 Oktober 2013 ISSN: 1412-2685
42
METODOLOGI PENELITIAN
A. Kepemimpinan.
Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk memberikan pengaruh kepada perubahan perilaku orang lain secara langsung maupun tidak (Purba dan Fathi, 2013). Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk memberikan pengaruh kepada perubahan perilaku orang lain secara langsung maupun tidak. Gaya kepemimpinan dapat diidentifikasikan berdasarkan perilaku pimpinan itu sendiri (Ardansyah, 2011). Kepemimpinan adalah suatu usaha untuk mempengaruhi orang lain untuk bekerja secara kelompok atau perorangani untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. (Hardjanti, dan Rahadhini, 2011), Kepemimpinan merupakan suatu proses mempengaruhi orang lain untuk bekerja secara antusias. Dalam perkembangannya terdapat berbagai pendekatan kepemimpinan antara lain pendekatan perilaku. (Miswan, 2012).
B. Kinerja.
Kinerja berasal dari pengertian performance. Ada pula yang memberikan pengertian performance sebagai hasil kerja atau prestasi kerja, namun sebenarnya kinerja mempunyai makna yang lebih luas, bukan hanya hasil, tetapi termasuk bagaimana proses pekerjaan berlangsung. (Salim, et al, 2013). Kinerja merupakan perilaku organisasi yang secara langsung berhubungan dengan produksi barang atau penyampaian jasa (Nazili, 2012).
Kinerja merupakan perbandingan hasil kerja yang dicapai oleh karyawan dengan standar yang telah ditentukan. Kinerja juga berarti hasil yang dicapai oleh seseorang, baik kuantitas maupun kualitas dalam suatu organisasi sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. (Nazili, 2012). Menurut Rivai dan Sagala (2009:127) bahwa kinerja adalah perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan peranannya dalam perusahaan.
Mangkunegara (2010: 67) mendefinisikan Kinerja karyawan (Prestasi Kerja) adalah hasil secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Kinerja menurut Ruky yang dikutip oleh Mangkunegara (2010 : 6) adalah Suatu bentuk usaha kegiatan atau program yang diprakarsai dan dilaksanakan oleh pimpinan organisasi atau perusahaan untuk mengarahkan dan mengendalikan prestasi karyawan. Kinerja
merupakan kondisi yang harus diketahui dan diinformasikan kepada pihak-pihak tertentu untuk mengetahui tingkat pencapaian suatu instansi di hubungkan dengan visi yang diemban suatu organisasi. Kinerja merupakan suatu konstruksi multi dimensional yang mencakup banyak faktor yang mempengaruhinya (Widodo, 2013).
C. Housekeeping.
Housekeeping berasal kata dari kata “house” yang artinya rumah, wisma, hotel dan kata “keep” yang artinya menjaga, merawat, atau memelihara. Arti Housekeeping adalah: bagian atau departemen yang mengatur atau menata peralatan, menjaga kebersihan, memperbaiki kerusakan, dan memberi dekorasi dengan tujuan agar hotel tampak rapi, bersih, indah, menarik, dan menyenangkan penghuninya. (http://www.Pps. unud.ac.id/thesis/pdf_thesis/unud-202-415321986 -2%20tesis.pdf).
Pengertian lain mengenai housekeeping atau tata graha ialah salah satu bagian yang ada di dalam hotel yang menangani hal-hal yang berkaitan dengan keindahan, kerapian, kebersihan, kelengkapan, dan kesehatan seluruh kamar, termasuk area-area umum lain agar seluruh tamu maupun karyawan dapat merasa nyaman dan aman dalam hotel. (http://repository.usu.ac.id /bitstream/123456789/28553/4/Chapter%20II.pdf. Agusnawar (2002:20), menyatakan bahwa house keeping, house dan to keep. Housekeeping adalah bagian atau Departement yang mengatur atau menata peralatan, menjaga kebersihan, memperbaiki kerusakan dan mem berikan dekorasi dgn tujuan agar hotel tampak rapi, bersih, menarik dan menyenangkan penghuninya. Rumekso (2000:1), Housekeeping Departement adalah bagian yang bertugas dan bertanggung jawab untuk menjaga kebersihan, kerapian, keindahan dan kenyamanan di seluruh areal hotel, baik di luar gedung maupun di dalam gedung, termasuk kamar-kamar tamu, ruangan-ruangan yang disewa oleh para tamu, restaurant, offices serta toilet. Divisi dalam Housekeeping. (http://safety4abipraya.wordpress.com/2008/05/25 /konsep-5r-ringkas-rapi-resik-rawat-dan-rajin/).
Jurnal Manajemen Volume IV No. 4 Oktober 2013 ISSN: 1412-2685
43
X = Variabel bebas (skor kepemimpinan). Y = Variabel terikat (skor kinerja).
Jika r = 1 atau mendekati 1, berarti hubungan antara X dan Y kuat dan bersifat positif atau searah.
Jika r = -1 atau mendekati -1, berarti hubungan antara X dan Y kuat dan bersifat negatif atau berlawanan arah.
Jika r = 0 atau mendekati 0, berarti hubungan antara X dan Y lemah atau tidak ada hubungan.
Untuk dapat memberikan interpretasi dari hasil nilai korelasi antara kepemimpinan dengan kinerja, digunakan pedoman seperti yang terlihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Pedoman interprestasi nilai koefisien korelasi.
N O
Interval Koefisien (Nilai Mutlak)
Sumber : Sugiono (2009).
E. Analisa Regresi Linear Berganda.
Analisis ini di gunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y). Adapun persamaan regresi adalah sebagai berikut : besarnya persentase kontribusi variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Rumus untuk menghitung koefisien determinasi sebagai berikut:
KD = r² x 100%
G. Uji Hipotesis.
Uji hipotesis digunakan atau dipakai untuk menguji apakah terdapat pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja karyawan pada housekeeping departement. Adapun langkah-langkah pengujian hipotesis, yaitu :
H0 : β = 0 (Tidak ada pengaruh yang signifikan antara kepemimpinan terhadap kinerja karyawan pada housekeeping departement). Ha : ρ ≠ 0 (ada pengaruh yang signifikan antara
kepemimpinan terhadap kinerja karyawan pada housekeeping departement).
a. Perumusan Ho dan Ha.
Ho : p < 0 (Tidak terdapat pengaruh yang positif antara kepemimpinan dengan kinerja karyawan).
Ha : p > 0 (Terdapat pengaruh yang positif antara kepemimpinan dengan kinerja karyawan).
b. Menetapkan taraf nyata (a) atau tingkat keyakinan (1- a). Taraf nyata (a) = 5 % dan tingkat keyakinan (1-a) = 95%, untuk memilih uji statistik. Distribusi ttabel = t (a; n-2)
c. Menghitung nilai statistik uji.
=
d. Menentukan daerah kritis.
e. Membandingkan nilai statistik uji dengan daerah kritis, jika.
(a; n-2), maka Ho diterima dan Ha
ditolak. Jika t (a; n-2), maka Ho
ditolak dan Ha diterima.
f. Kesimpulan.
Jika t (a; n-2), maka Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti terdapat pengaruh yang positif antara kepemimpinan dengan kinerja karyawan.
Jurnal Manajemen Volume IV No. 4 Oktober 2013 ISSN: 1412-2685
44
yang positif antara kepemimpinan dengan kinerja karyawan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Responden.
Pada penelitian ini pengambilan data menggunakan kuesioner, yang diberikan kepada 50 responden yang menggambarkan karakteristik seperti jenis kelamin, pekerjaan, usia dan pendapatan. Seperti yang terlihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Data karakteristik responden penelitian.
No. Uraian Jumlah Persentasi A Jenis Kelamin
1 Pria 40 80%
2 Wanita 10 20%
Jumlah 50 100%
B Usia
1 19-25 tahun 6 12%
2 26 s.d. 30 tahun 11 22%
3 31-35 tahun 25 50%
4 > 35 tahun 8 16%
Jumlah 50 100%
Sumber : Data Diolah Tahun 2013.
B. Hasil Pengujian Instrumen Penelitian. 1. Uji validitas.
Untuk mengetahui valid atau tidaknya setiap pernyataan instrumen penelitian, maka dilakukan uji validitas per butir. Pengujian menggunakan rumus product moment, dengan bantuan program SPSS versi 17.0. Berdasarkan pengolahan data, diperoleh hasil untuk variabel kepemimpinan (X), kesepuluh pernyataan tersebut memiliki nilai rhitung lebih besar dari 0,30, sehingga seluruh pernyataan tersebut dapat digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini. Berikut hasil pengolahan data untuk semua pernyataan dalam instrumen kepemimpinan yang terdiri dari 10 butir pernyataan, terlihat pada Tabel 3 sebagai berikut:
Tabel 3 Validitas instrumen perbutir untuk
kepemimpinan (X).
No. Pernyataan rhitung rkritis Keputusan
1 0.89 0,30 Valid
2 0.84 0,30 Valid
3 0.86 0,30 Valid
4 0.83 0,30 Valid
5 0.72 0,30 Valid
6 0.92 0,30 Valid
7 0.90 0,30 Valid
8 0.87 0,30 Valid
9 0.88 0,30 Valid
10 0.88 0,30 Valid
Sumber : Data Diolah Tahun 2013.
Adapun pengolahan data (lampiran), diperoleh hasil untuk variabel kinerja karyawan (Y) seluruh pernyataan tersebut valid karena seluruh nilai rhitung lebih besar dari 0,30, sehingga seluruh pernyataan tersebut dapat digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini. Berikut hasil pengolahan data untuk semua pernyataan dalam instrumen kinerja karyawan yang terdiri dari 10 butir pernyataan, terlihat pada Tabel 4. sebagai berikut :
Tabel 4 Validitas instrumen perbutir untuk kinerja
karyawan (Y).
No. Pernyataan rhitung rkritis Keputusan
1 0.84 0,30 Valid
2 0.90 0,30 Valid
3 0.79 0,30 Valid
4 0.88 0,30 Valid
5 0.76 0,30 Valid
6 0.71 0,30 Valid
7 0.74 0,30 Valid
8 0.76 0,30 Valid
9 0.73 0,30 Valid
10 0.82 0,30 Valid
Sumber : Data Diolah Tahun 2013.
Berdasarkan hasil uji validitas seperti yang tertera diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pada variabel kepemimpinan (X), dinyatakan valid karena nilai koefisien korelasinya rhitung > rkritis, sehingga pernyataan tersebut tidak dapat digunakan untuk pengumpulan data pada penelitian ini. Pada variabel kinerja karyawan (Y), seluruh pernyataan dinyatakan valid, karena nilai koefisien korelasi per butir lebih besar dari rkritis (rhitung > rkritis), sehingga seluruh pernyataan tersebut dapat digunakan untuk menganalisis data pada penelitian ini.
2. Uji reliabilitas
Setelah dilakukan uji validitas, maka untuk pernyataan yang valid selanjutnya dilakukan pengujian reliabilitas. Uji reliabilitas dilakukan dengan metoda split half dengan rumus Spearman Brown, dengan menggunakan bantuan SPSS, yaitu terlihat pada tabel. 5 - 6 sebagai berikut :
Tabel 5 Uji Reliabilitas variabel Kepemimpinan (X).
Reliability Statistics.
Cronbach's Alpha N of Items
.959 10
Jurnal Manajemen Volume IV No. 4 Oktober 2013 ISSN: 1412-2685
45
Tabel 6 Uji reliabilitas variabel kinerja karyawan (Y)
Reliability Statistics.
Cronbach's Alpha N of Items
.934 10
Sumber : Data Diolah Tahun 2013.
Dengan demikian, variabel kepemimpinan (X) diperoleh Cronbach Alpha sebesar 0,959 dan variabel Kinerja Karyawan (Y) diperoleh Cronbach Alpha sebesar 0,934, sehingga variabel tersebut dianggap reliabel.
C. Analisis Statistik Data. 1. Analisis koefisien korelasi.
Analisis korelasi digunakan untuk mengetahui derajat hubungan linier antara suatu variabel dengan variabel lain, yaitu kepemimpinan (X) dengan kinerja karyawan (Y). Data yang digunakan untuk perhitungan dapat dilihat pada Tabel 7 sebagai berikut :
Tabel 7 Koefieien Korelasi.
Sumber : Data diolah Tahun 2013.
Dari hasil perhitungan di atas, nilai korelasi X terhadap Y sebesar 0,850, yang berarti hubungan kepemimpinan dengan kinerja karyawan adalah sangat kuat dengan hubungan yang bersifat positif atau searah artinya bila kepemimpinan dapat diberikan dengan baik, maka kinerja karyawan meningkat dan sebaliknya.
2. Analisis regresi linier sederhana, terlihat pada Tabel 8.
Tabel 8 Regresi Sederhana. Coefficientsa
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan. Sumber : Data diolah Tahun 2013. Keterangan :
b = 0,910. a = 3,795.
Berdasarkan tabel diatas, maka diketahui persamaan regresinya adalah Ŷ = 3,795 + 0,910X Besarnya intersep (a) adalah 3,795 yang artinya
apabila tidak ada kepemimpinan maka kinerja karyawan sebesar 3,795 dan besarnya koefisien regresi (b) adalah 0,910 yang artinya setiap adanya peningkatan kepemimpinan maka akan terjadi peningkatan kinerja karyawan sebanyak 0,910.
3. Analisis koefisien determinasi, terlihat pada Tabel. 9.
Tabel 9 Koefisien Determinasi .
Model Summary.
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .850a .722 .717 3.60312
a. Predictors: (Constant), Kepemimpinan. Sumber : Data diolah Tahun 2013.
Berdasarkan Tabel 9 diatas, maka koefisien determinasi (KD) diperoleh sebesar 0,850 (85%), artinya bahwa prosentase kontribusi atau pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja karyawan adalah 85% sedangkan sisanya sebesar 15% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak masuk dalam variabel model dalam penelitian.
4. Pengujian hipotesis terlihat pada Tabel 10.
Tabel 10 Hipotesis (Uji t).
Model t Sig.
1. (Constant) 1.098 .278
Kepemimpinan 11.177 .000
Sumber : Data diolah Tahun 2013.
Setelah melakukan pengujian hipotesis penelitian tersebut di atas dan berdasarkan hasil perhitungan SPSS versi 17.0 diperoleh thitung sebesar 11,177, sehingga thitung > ttabel dan P-value sebesar 0,000. Dalam penelitian ini digunakan taraf nyata (α) sebesar 5%, sehingga nilai P-value < α (0,000 < 0,05). Oleh karena itu, dapat ditarik kesimpulan Ho ditolak atau Ha diterima yang berarti terdapat pengaruh positif yang signifikan antara variabel kepemimpinan terhadap kinerja karyawan pada Housekeeping Departement di Hotel Grand Cempaka Jakarta.
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan.
Berdasarkan hasil dan pembahasan ditarik suatu kesimpulan sebagai berikut :
1. Terdapat pengaruh positif yang signifikan antara variabel kepemimpinan terhadap
Model Summary.
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .850a .722 .717 3.60312
a. Predictors: (Constant), Kepemimpinan.
Model Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig.
B
Std.
Error Beta
Jurnal Manajemen Volume IV No. 4 Oktober 2013 ISSN: 1412-2685
46
kinerja karyawan pada Housekeeping Departement di Hotel Grand Cempaka Jakarta, hal ini disebabkan thitung sebesar 11,177, sehingga jika thitung > ttabel (2,021) dan nilai P-value < α (0,000 < 0,05), artinya dapat ditarik kesimpulan Ho ditolak atau Ha diterima, terdapat pengaruh positif yang signifikan antara variabel kepemimpinan terhadap kinerja karyawan pada Housekeeping Departement di Hotel Grand Cempaka Jakarta.
2. Kontribusi atau pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja karyawan adalah 85% sedangkan sisanya sebesar 15% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak masuk dalam variabel model dalam penelitian.
B. Saran.
Berdasarkan hasil kesimpulan, maka dipandang perlu untuk memberikan saran-saran sebagai berikut:
1. Kepemimpinan sudah melakukan hal yang baik dan bijaksana, namun peneliti menyarankan, diharapkan pemimpin sebaiknya mengikutsertakan setiap karyawan dalam pengambilan keputusan tim, hal ini dapat dilakukan dengan cara selalu melakukan diskusi dan terbuka mengenai permasalah yang ada dalam organisasi.
2. Kinerja karyawan menunjukkan hasil yang memenuhi standar, namun ada beberapa hal yang kurang diperhatikan yaitu dalam ketidaktepatan waktu karyawan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan. Pemimpin harus melakukan diskusi dengan karyawan untuk mengulas penyebab
keterlambatan karyawan dalam
menyelesaikan tugas, sehingga pada saat itu pula dapat dicari solusi yang tepat.
DAFTAR PUSTAKA
Ardansyah, Muhammad, 2011, Hubungan Antara gaya Kepemimpinan Kepala Madrasah dan Kepuasan Kerja Dengan kinerja Guru MAN Tanjung Morawa.
Agusnawar,2002, Pengertian Housekeeping, ·http://www.academia.edu/6853223/Pengertia n_Housekeeping _more by Kevin Pangemanan.
Dibyantoro dan Cesimariani, Nani, 2012, Pengaruh Kualitas Pelayanan Jasa terhadap Kepuasan pelanggan Pada CV Haspari
Palembang, Politeknik Negeri Sriwijaya PalembangJurnal Ekonomi dan Informasi Akuntansi (Jenius), VOL. 2 NO. 2 Mei Pp 113 -131
Gustiano,Benny, 2013, Hubungan Gaya kepemimpinan Dengan kinerja Pegawai Pada Kantor Kesatuan bangsa dan Politik Provinsi Kepulauan Riau, Program Studi Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Maritim Raja Haji Tanjung Pinang.
Handayani, Agustuti, 2010, Analisis Pengaruh Gaya kepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas Tenaga Kerja provinsi Lampung. Jurusan Administrasi Negara Universitas Bandar Lampung, Jurnal Ilmiah Administrasi Publik dan Pembangunan, Vol.1, No.1, Januari – Juni. ISSN : 2087-0825, Administratio. Hardjati, Susi, 2006, Pengaruh Kepemimpinan
Terhadap Kinerja Pegawai Di Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendapatan Surabaya Utara, Administrasi. Publik FISIP-UPN”Veteran” Jawa Timur, Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial Vol.6 No.2 Oktober, Pp:92-97. Hardjanti,Tatiek Budi dan Rahadhini, MD, 2011,
Pengaruh Kepemimpinan, Komunikasi dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai, Fakultas Ekonomi Universitas Slamet Riyadi Surakarta, Jurnal Manajemen Sumber daya Manusia Vol. 5 No. 2 Desember Pp: 100 – 110.
Kristiani, Diah Ayu, Ari Pradhanawati, Ari M.S dan Wijayanto, Andi, 2013, Pengaruh Kemampuan Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi pada Karyawan Operator PT. Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan Semarang), Diponegoro Journal Of Social and Politic, Pp:1-7, http://ejournals1.undip.ac.id/index. Php/
Manshur, M. Rofiu`ddin, 2013, Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan Pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Al-Salam Cinere Depok. Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam), Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah. Jakarta. Pblik A, Jurnal Ilmu Administrasi Negara (S1), Volume 2, Nomor 2, Agustus. Mangkunegara, Prabu, Anwar. 2010. Evaluasi
Kinerja Sumber Daya Manusia. Jakarta: Refika Aditama.
Jurnal Manajemen Volume IV No. 4 Oktober 2013 ISSN: 1412-2685
47
Sipil Pada Universitas Swasta Di Kota Bandung, (Studi Pada Jurusan/Program Studi di Lingkungan Universitas Swasta Se-Kota Bandung), STIA Bandung, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Penidikan Indonesia, Jurnal Penelitian Pendidikan Vol. 13 No. 2 Oktober, ISSN 1412-565X.
Nazili, Iqbal, 2012, Pengaruh Gaya Kepemim-pinan dan Iklim organisasi terhadap kinerja Karyawan: Motivasi Kerja sebagai Variabel Intervening, (Studi pada karyawan PT Garuda Indonesia Kota Semarang), Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro, Semarang
Purba, Juli Rostandi dan Fathi, Achmad, 2012, Gaya Kepemimpinan dan Manajemen Konflik Kepala Ruangan Di Instalasi Rindu A RSUP H. Adam Malik Medan, Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara, [email protected]
Rivai, Veithzal dan Sagala, Ella Jauvani 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan : Dari Teori ke Praktek. Jakarta, Rajagrafindo Persada.
Ruvendi, Ramlan, 2005, Imbalan dan Gaya Kepemimpinan Pengaruhnya Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Di Balai Besar Industri Hasil Pertanian Bogor. Jurnal Ilmiah Binaniaga Vol 01 No 1.
Rumekso,2000,http://shandypotter.blogspot. Com /2010/10/laporan-prakerin-hotel-hotel-rekso. html.:1
Salim, Mat, Puspa, Dwi Fitri dan Dharma, Surya, 2013, Pengaruh Motivasi Kerja, Orientasi kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Serta dampaknya Terhadap Kinerja Pengawas Sekolah Di Kabupaten kerinci, Program Magister Sains Manajemen, Program Pascasarjana Universitas Bung Hatta
Saputra,Sigid Adri, 2010, Pengaruh kompensasi, Kepuasan kerja dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan bagian Akuntansi Pada Perussahaan Umum di Surabaya dan Sidoarjo. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas, Surabaya.
Sari, Floriana, 2013, Pengaruh kepemimpinan dan Motivasi kerja terhadap Kinerja Karyawan Galeri Ciumbuleuit Hotel dan Apartemen Bandung, Program Studi manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Pasundan Bandung.
Widodo, 2013, Analisis Pengaruh Antara Faktor Pendidikan, Motivasi dan Budaya Kerja
Terhadap Kinerja Pegawai Dalam Pelaksanaan Pelayanan Publik, (Studi Kasus pada Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Pontianak), Jurnal Program Magister Manajemen Universitas Tanjung Pura Pontianak.
http://www.Pps.unud.ac.id/thesis/pdf_thesis/unud-202-415321986 -2%20tesis.pdf).
http://repository.usu.ac.id /bitstream/123456789 /28553/4/Chapter%20II.pdf.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/2 8553/4/Chapter%20II.pdf.
http://safety4abipraya.wordpress.com/2008/05/25 /konsep-5r-ringkas-rapi-resik-rawat-dan-rajin/).
http://pariwisatadanteknologi.blogspot.com/2010/ 11/housekeeping-atau-tata-graha.html, Jurnal pariwisata teknologi di download tgl, 25 Januari 2014, di 9:05 AM Diposkan oleh setzer munavizt HOUSEKEEPING atau TATA GRAHA\.
http://www.slideshare.net/djamudin/savedfiles?s_t itle=goodhousekeeping-modul-gmp-presenta-tion &user_login=zulkhaidarsyah – GOOD HUSEKEEPING POWERPOINT.
http://shandypotter.blogspot.com/2010/10/lapora n-prakerin-hotel-hotel-rekso.html.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/2 8553/4/Chapter%20II.pdf.