• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Pelaksanaan Pekerjaan ( 6 )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Metode Pelaksanaan Pekerjaan ( 6 )"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR ISI

DIVISI 1. UMUM

1.2 Mobilisasi

I.8.1 Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas

DIVISI 2. DRAINASE

2.1.(1) Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran Air

2.3.(11) Saluran berbentuk U Tipe DS 3 Precast HD (1000x1000) 2.3.(12) Beton K250 (fc’ 20) untuk struktur drainase beton minor 2.3.(13) Baja Tulangan untuk struktur drainase beton minor Tambahan Perbaikan dan Perapihan Manhole

Tambahan Normalisasi Saluran (Pembersihan dan Pengangkutan)

DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH

3.1.(7) Galian Perkerasan Beraspal tanpa Cold Milling Machine

DIVISI 6. PERKERASAN ASPAL

6.1.(1)(a) Lapis Resap Pengikat - Aspal Cair 6.1.(2)(a) Lapis Perekat - Aspal Cair 6.3(5a) Laston Lapis Aus (AC-WC)

6.3(6c) Laston Lapis Antara Perata (AC-BC(L) 6.3(8) Bahan anti pengelupasan

DIVISI 8. PENGEMBALIAN KONDISI DAN PEKERJAAN MINOR

8.1(5) Campuran Aspal Panas untuk Pekerjaan Minor 8.4(1) Marka Jalan Termoplastik

(2)

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

A. Umum

Persiapan Pekerjaan a. Mobilisasi Umum

Sebelum memulai pekerjaan, maka dilakukan persiapan untuk lokasi stock pile, kantor lapangan serta direksi keet guna kelancaran pekerjaan, untuk menjalin kordinasi yang baik antara Direksi, Konsultan, dan Pelaksana.

b. Mobilisasi Tenaga Kerja

Sebelum melaksanakan pekerjaan, persiapan yang harus dilakukan dalam proyek adalah mempersiapkan tenaga kerja yang profesional yang diperlukan dalam melaksanakan pekerjaan di lapangan. Selain dari pekerja lapangan, dalam pelaksanaannya juga harus mempersiapkan seorang General Superintendent, yang pada pelaksanaannya adalah pimpinan di lapangan.

c. Mobilisasi Peralatan

Dalam pelaksanaan pekerjaan penyediaan fasilitas – fasilitas yang berfungsi untuk mendukung terlaksananya dan kelancaran kegiatan proyek mutlak diperlukan. Oleh karenanya alat – alat berat digunakan sebagai salah satu fasilitas dalam pekerjaan dapat menunjang kelancaran dan terlaksananya kegiatan pelaksanaan pekerjaan dilokasi proyek, mulai dari tahap pelaksanaan, sampai akhir tahap pelaksanaan.

Alat – alat berat tersebut harus disesuaikan dengan jenis pekerjaan, kondisi lapangan dan kemampuan pekerjaan yang mampu dilaksanakan, dimana sejumlah alat berat perlu dikordinasikan dengan secermat mungkin untuk mendapatkan efisiensi pekerjaan yang sebaik – baiknya.

d. Manajemen dan keamanan Lalu Lintas

Pada saat pelaksanaan pekerjaan, perlu dilakukan manajemen dan keamanan Lalu lintas, guna kelancaran arus lalu lintas pada saat pelaksanaan pekerjaan, dan guna meminimalisir terjadinya kecelakaan.

B. Drainase

(3)

baik. Dilanjutkan dengan pasangan batu dengan mortar agar saluran yang sudah digali tersebut lebih kuat karena ada pasangan batu.

b. Saluran berbentuk U harus dilaksanakan sesuai dengan elevasi sehingga bias mengalirkan air dengan baik dan lancar, dan pemasangannya harus rapat tidak boleh berongga karena untuk mengengalirkan air.

c. Beton K-250 di produksi secara manual (concrete mixer). Material berupa pasir, semen dan agregat kasar diterima dilokasi pekerjaan. Secara umum tahapan pelaksanaan pekerjaan beton K-250 dapat diuraikan secara berikut: Pekerjaan akan dimulai dengan pembuatan shop drawings untuk kemudian dimintakan persetujuannya dari Direksi Pekerjaan. Baja Tulangan yang telah dirakit (cutting and bending) di base camp akan dibawa kelokasi pekerjaan untuk dipasangkan sesuai shop drawings. Baja tulangan akan dipasangkan / diikat dengan menggunakan kawat beton. Pekerjaan dilanjutkan dengan pembuatan dan pemasangan bekisting yang terbuat dari balok kayudan multiplex untuk membentuk dimensi struktur sesuai shop drawings. Sebelum dilakukan pengecoran beton, maka semua hasil rakitan penulangan dan bekisting akan dibersihkan terlebih dahulu dan dimintakan persetujuannya dari Direksi Pekerjaan.

d. Lapis Resap Pengikat Pekerjaan ini harus mencakup penyediaan dan penghamparan bahan aspal pada permukaan yang telah disiapkan sebelumnya untuk pemasangan lapisan beraspal berikutnya. Lapis Resap Pengikat harus dihampar di atas permukaan pondasi tanpa bahan pengikat aspal atau semen (misalnya Lapis Pondasi Agregat). Bahan Lapis Resap Pengikat diencerkan dengan minyak tanah (kerosen). Proporsi minyak minyak tanah yang digunakan sebagaimana diperintahkan oleh direksi Pekerjaan. Pengambilan Lapis Resap Pengikat pada Distributor Aspal pada saat akan dilaksanakan pekerjaan. Lapisan Resap Pengikat hanya dikerjakan pada suatu permukaan jalan yang kering atau sedikit lembab. Sebelum lapis resap harus dibersihkan dari segala kotoran yang tidak berguna. Penyemprotan dilakukan dengan mempertimbangkan kelancaran arus lalu lintas.

Peralatan yang digunakan untuk pekerjaan ini adalah compressor dan alat bantu lainnya. Segera setelah pekerjaan penyemprotan dikerjakan, pengaturan arus lalu lintas dibuat dengan menggunakan tanda-tanda lalu lintas agar permukaan yang baru disemprotkan tidak dilalui kenderaan. Dasar Perhitungan Untuk Analisa Harga Satuan

* Asumsi :

(4)

* Prosedur Pelaksanaan :

=> Aspal dan minyak flux dicampur dan dipanaskan sehingga menjadi campuran aspal cair. => Permukaan yang akan dilapisi dibersihkan dari debu dan kotoran dengan Air Compressor.

=> Campuran aspal cair disemprotkan dengan Asphalt Sprayer ke atas permukaan yang akan dilapis. · Laston – Lapis Aus (AC – WC) Tahapan pekerjaan ini harus sudah dilaksanakan dan sudah mendapat persetujuan dari Direksi Lapangan. Pekerjaan ini mencakup pengadaan, penghamparan, pemadatan di atas permukaan jalan yang telah disiapkan sesuai dengan persyaratan. Aspal dihampar pada jalan yang telah selesai dilapis Lapis Resap Pengikat atau biasa disebut Prime Cot. Material yang digunakan mempunyai spesifikasi yang telah ditentukan oleh Direksi Pekerjaan. Material Aspal diangkut dari AMP dengan menggunakan Dump Truck. Bak Dump Truck harus terbuat dari metal dan harus bersih dari kotoran. dan pada bagian atas Dump Truck ditutup rapat dengan terpal yang terbuat dari kain dan tahan terhadap air, agar material tidak melekat pada bak Dump Truck dan tidak cepat turun suhunya. Dari Dump Truck material Aspal dicurahkan ke Aspal Finisher yang dilengkapi dengan carang curah dan ulir-ulir pendisiribusian, menempalkan material secara merata didepan batang perata yang dapat distel. Dalam penghamparan selalu diikuti tenaga surveyor dan Direksi Pekerjaan, agar dapat mengontrol ketebalan dan kemiringan penghamparan. Penggilasan Aspal yang telah dihamparkan aleh Aspal Finisher dipadatkan dengan alat Tandem Roller dan PTR. Untuk penghubung antar lokasi penghamparqn dengan AMP digunakan radio komunikasi (HT). pekerjaan ini dilaksanakan dengan langkah langkah yang sama dengan asphali concrete.

Peralatan yang dipakai :

 Aspal Mixing Plant {AMP)

 Genset; yang dipakai pada AMP

 Aspal Finisher

 Dump Truck

 Tandem Roller

 PTR

 Wheel Laader Aggregat yang digunakan adalah sesuai dengan hasil pengujian Lab. (sesuai

(5)

alat manual.untuk memastikan lebar dan tebal hamparan Aspal, maka pada tepi-tepi jalan dipasang balok pembatas atau benang garis atau garis pembatas. Aspal dihampar dengan aspal finisher, serta unit-unit mesin pemadat antara lain : Tandem Roller, PTR, penggilasan harus terdiri dari tiga aperasi yaitu : penggilasan awal 0-10 menit, penggilasan sekunder 10-20 menil dan penggilasan akhir 20-45 menit. Pemadatan dilaksanakan dengan menggunakan Tandem Roller dan PTR :

Pemadatan Awal (Breakdawn Rolling) menggunakan Tandem Roller. Pemadatan awal dilaksanakan sedekat mungkin dengan mesin penghampar. Pemadatan awal dilakukan pada saal temperatur 125 0C - l45 0C atau sekiiar 0-I0 menit setelah penghamparan. Pemadatan ini dilakukan dengan menggunakan Tandem Roller dengan jumlah lintasan sesuai dengan hasil trial campectian untuk masing-masing jenis lapiran perkerasan.

 Pemadatan Sekunder (lntermediale Ralling) menggunakan PTR

Pemadatan skunder dilaksanakan sedekat mungkin dengan mesin penghampar. Pemadatan skunder dilakukan pada saat temperatur 100 0C – 125 0C atau sekitar 0 – 10 menit setelah penghamparan. Pemadatan ini dilakukan dengan menggunakan Tandem Roller dengan jumlah lintasan sesuai dengan hasil trial compection untuk masing-masing jenis lapisan perkerasan.

* Pemadatan Akhir (Finish Rolling) menggunakan Tandem Roller Pemadatan akhir dilaksanakan sedekat mungkin dengan mesin penghampar. Pemadatan akhir dilakukan pada saat suhu > 95 0C atau sekitar > 45 menit setelah penghamparan. Pemadatan ini dilakukan dengan menggunakan Tandem Roller dengan Jumlah lintasan sesuai dengan hasil trial compection untuk masing-masing jenis lapisan perkerasan. Dasar Perhitungan Untuk Analisa Harga Satuan

* Asumsi :

* Menggunakan alat berat (secara mekanik) * Lokasi Pekerjaan : Sepanjang Jalan

* Kondisi Existing Jalan : Rusak dan Peningkatan * Jarak Rata-rata Base Camp ke Lokasi Pekerjaan * Prosedur Pelaksanaan

* Wheel Loader memuat aggregat dan Asphalt ke dalam Cold Bin AMP.

(6)

tambahan pengikat antara Lapis Resap Pengikat-Aspal cair dan Laston AC-WC, bahan ini memberikan makna dan fungsi khusus untuk menambah kekakuan ikatan antara kedua lapisan tersebut, sehingga hasil maksimal yang dicapai untuk ikatan tersebut lebih terpenuhi dan tercapai.

Marka Jalan Termoplastik

Pekerjaan jalan termoplastik merupakan pembuatan marka lalu lintas dengan menggunakan bahan cat berwarna putih atau kuning, yang mengacu pada SNI 06-4826-1998 (jenis padat, bukan serbuk). Bahan tambahan berupa glass bead digunakan pada pekerjaan ini dengan mengacu pada SNI 15-4839-1998 (type 20).

Pekerjaan ini dilakukan secara mekanik (memakai alat berat) dengan urutan pekerjaan sebagai berikut :

1. Bidang permukaan jalan yang akan di cat dibersihkan dari debu, kotoran, minyak dan sebagainya.

Permukaan yang akan dicat ditandai sebelumnya dengan dimensi luasan pengecatan. Conpresor menyemprotkan cat diatas mal yang diletakan diatas permukaan jalan dengan suhu tertentu. Glass bead diteburkan setelah proses penyemprotan selesai dilakukan. Perapihan dilakukan sekelompok pekerja dengan alat bantu.

2. Peralatan yang digunakan adalah : Compressor, Dump truck dan alat bantu

Demikian uraian metode Pelaksanaan beserta aspek-aspek yang terkait di dalamnya, semoga uraian diatas dapat memenuhi persyaratan yang dibutuhkan untuk kelengkapan Dokumen Penawaran Paket Rehabilitasi Jalan Raya Serpong.

Penawar : Penawar 1

(7)

Referensi

Dokumen terkait

Penggunaan alat berat pada proyek pekerjaan tanah untuk pematangan lahan sangat memerlukan perencanaan pemakaian alat agar pekerjaan bisa cepat dan efektif,

Untuk hasil perhitungan analisis lapangan didapat penggunaan biaya alat berat untuk pekerjaan galian dan timbunan membutuhkan waktu 100 jam, dengan biaya sewa alat berat

Alat-alat berat yang akan direncanakan untuk dipalai dalam pekerjaan pematangan lahan tanah ini, juga tidak akan lepas dari kondisi tanah setempat, lingkungan kerja dan

Peralatan berat untuk pemindahan tanah, pemadatan atau keperluan lainnya Pekerjaan ini merupakan ketelitian sangat hati-hati yang mana dilokasi terdapat pipa PDAM, terkecuali

Pelaksanaan pekerjaan ini menggunakan alat ( secara mekanik ) yaitu : Wheel Loader mencampur & memuat Agregat ke dalam Dump Truck di Base Camp Dump Truck

Helm adalah merupakan alat yang berfungsi pelindung kepala.Alat pengamankepala ini memang sudah sangat wajib untuk digunakan dalam setiap pekerjaan proyek.Helm ini

Setelah pengukuran dan pemotongan besi dilakukan, pekerjaan selanjutnya adalah penekukan atau pembengkokan besi tulangan balok yang disesuaikan dengan bentuk dan ukuran pada

3 AIR KOTOR DARI KLOSET Pekerjaan ini akan dilaksanakan selama 1 hari yang dikerjakan pada hari ke 104 dan direncanakan selesai pada hari yang sama dengan jumlah tenaga kerja yang