• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Program : Pembangunan,Peningkatan,Pemeliharaan Jalan dan Jembatan/Pelantar Kegiatan : Pembangunan Jalan Kota Batam

Pekerjaan : Pengamanan Badan Jalan Bukit Kemuning Lokasi : Kota Batam

LINGKUP PEKERJAAN : 1. DIVISI 1 (UMUM)

1.1. Mobilisasi 2. DIVISI 2 (DRAINASE)

2.1. Galian Untuk Selokan Drainase dan Saluran Air

2.2. Pekerjaan Pasangan Saluran Beton Pra Cetak Type V60 2.3. Pekerjaan Pasangan Saluran Beton Pra Cetak Type U60 2.4. Pekerjaan Pasangan Saluran Beton Pra Cetak Type U80 2.5. Pekerjaan Pasangan Saluran Beton Pra Cetak Type U100 2.6. Pekerjaan Pasangan Saluran Beton Pra Cetak Type U200 2.7. Anyaman Filter Plastik (Uni-axial geosintetik komposit)

2.8. Pipa Berlubang Banyak (Perforated Pipe) untuk Pekerjaan Drainase Bawah Permukaan (Dia 6 ")

2.9. Pipa Berlubang Banyak (Perforated Pipe) untuk Pekerjaan Drainase Bawah Permukaan (Dia 4 ")

3. DIVISI 3 (PEKERJAAN TANAH) 3.1. Galian Biasa

3.2. Timbunan Biasa Dari Galian 3.3. Timbunan Pilihan (Bouxit Batam) 3.4. Geotekstile Non Woven 250 Gram 4. DIVISI 7 (STRUKTUR)

4.1. Beton K250 (Retaining Wall) 4.2. Baja Tulangan

4.3. Pasangan Batu Kosong 4.4. Bronjong Angkur

5. DIVISI 8 (PENGEMBALIAN KONDISI DAN MINOR) 5.1. Stabilisasi Dengan Tanaman

5.2. Rel Pengaman

Semua item-item pekerjaan tersebut diatas akan dilaksanakan sesuai spesifikasi teknis dan menurut volume pekerjaan yang tersedia dalam daftar kuantitas dan harga.

(2)

KETENTUAN & SYARAT-SYARAT

Pembahasan Metode Pelaksanaan pekerjaan ini mengambil beberapa ketentuan antara lain :

1. Dalam Melaksanakan Kegiatan pekerjaan akan dimulai selambat – lambatnya 7 (tujuh) hari dari tanggal penyerahan lapangan, atau yang di awali dengan melakukan Pre Cost Meeting (PCM).

2. Mobilisasi

Pelaksanaan Mobilisasi dilaksanakan dalam waktu ± 30 hari kalender.

3. Lokasi

Dalam Melaksanakan Kegiatan pekerjaan yang akan dilaksanakan lokasinya harus sudah diperiksa kondisi tanahnya dan pengukuran di lapangan untuk pembuatan gambar rencana (shop drawing) yang disetujui oleh Direksi lapangan (Pihak Pengguna Jasa).

4. Peralatan Kapasitas Peralatan yang digunakan seperti yang terlihat di dalam analisa teknis yang merupakan bagian dari analisa harga satuan.

5. Bahan / Material Bahan dan material yang digunakan semua telah memenuhi persyaratan teknis yang tertera di dalam spesifikasi teknis berlaku.

1. PEKERJAAN MOBILISASI 1.1. Pekerjaan Persiapan

Pekerjaan Persiapan adalah pekerjaan awal yang meliputi kegiatan-kegiatan pendahuluan untuk mendukung permulaan proyek meliputi :

a. Kantor Lapangan dan Fasilitasnya

Tahap berikutnya penentuan lokasi basecamp,pembuatan kantor Lapangan dan fasilitasnya dilokasi proyek dan kemudian dilanjutkan dengan mobilisasi peralatan yang diperlukan sesuai dengan tahapan pelaksaan pekerjaan.

b. Pengaturan Arus Transportasi dan Pemeliharaan Terhadap Arus Lalu Lintas Untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan, penganturan arus lalu lintas transportasi dilakukan dengan pembuatan tanda-tanda lalu lintas yang memadai disetiap kegiatan lapangan.Bila diperlukan dapat ditempatkan petugas pemberi isyarat yang bertugas mengatur arus lalu lintas pada saat pelaksanaan.

c. Rekayasa Lapangan

Dengan petunjuk Konsultan Pengawas survey/rekayasa lapangan dilaksanakan untuk menentukan kondisi fisik dan strucktural dari pekerjaan dan fasilitas yang ada dilokasi pekrjaan, sehingga dimungkinkan untuk mengadakan peninjauan ulang terhadap rancangan kerja yang telah diberikan sytem dan tatacara survey dikordinasikan dengan Konsultan Pengawas.

d. Material dan Penyimpanan

Bahan yang akan digunakan didalam pekerjaan harus menemui spesifikasi dan standard yang berlaku, baik ukuran,type maupun ketentuan lainnya sesuai petunjuk Konsultan Pengawas.

e. Jadwal Konstruksi

Jadwal kontruksi dibuat pihak kontraktor, diajukan kepada Konsultan Pengawas untuk dibahas dan mendapatkan persetujuan pada saat dilaksanakan rapat pendahuluan (Pre Construction Meeting/PCM).

f. Pelaksanaan Mobilisasi Peralatan

Dalam pelaksanaan proyek ini mobilisasi meliputi : Alat – alat yang digunakan adalah :

- Dump Truck - Water Tank - Vibro Roller - Excavator

(3)

- Bulldozer - Motor Greder - Wheel Loader - Theodolite - Water Pass - Batching Plant - Truck Mixer

- Concrete Vibrator - CBR test

g. Papan Nama Proyek

1. Papan nama ini digunakan sebagai identitas dan informasi mengenai proyek.

2. Papan nama proyek dibuat dengan ukuran atas persetujuan Direksi Pekerjaan.

3. Papan nama proyek dipasang dipangkal dan diujung lokasi pekerjaan.

4. Papan nama dipelihara selama pelaksanaan proyek.

1.2. Sistem Pengendalian Mutu

Kualitas pekerjaan dari suatu proyek benar-benar dituntut dari masing-masing item pekerjaan. Untuk itu pelaksana akan menyiapkan Laboraturium dilokasi pekerjaan atau base camp yang ada dengan berbagai peralatan pengujian.

Untuk menjamin mutu bahan dari hasil pekerjaan, pemeriksaan pengujian akan dilakukan seperti sebagai berikut :

1. Pengujian Beton - Test kubus - Slump test - Uji kuat tekan - Uji kelenturan - dll

2. Pengujian bahan Tanah - CBR Laboraturium - CBR Lapangan

• Kepadatan lapangan > Sand Cone

• Kepadatan Laboraturium > Proctor test - Pemeriksaan Kadar air

- Pemeriksaan Berat Jenis

- Plastisitas Indeks, Batas-batas Atterberg

Referensi yang dijadikan pedoman pengendalian mutu bahan yang digunakan dan hasil pelaksanaan pekerjaan yang dicapai di lapangan ada beberapa pedoman yaitu :

1. Spesifikasi Umum 2. Spesifikasi Khusus

3. Standar AASHTO dan SNI

Ketentuan-ketentuan lain dari Sistim Pengendalian mutu ini adalah :

a. Pengendalian mutu akan dilakukan sejak pengadaan seluruh bahan dasar yang akan digunakan pada pekerjaan Kegiatan ini.

b. Pengendalian mutu ini dijalankan untuk memeriksa dan menjamin agar bahan-bahan yang digunakan pada pekerjaan ini telah memenuhi ketentuan yang disyaratkan dalam spesifikasi teknik.

c. Pemeriksaan mutu bahan akan dilaksanakan oleh pelaksana dengan personil lapangan sebagai Quality Control.

(4)

d. asil pemeriksaan mutu akan diperiksa oleh pihak konsultan supervisi dan Direksi Pekerjaan untuk dapat disetujui.

PELAKSANAAN PEKERJAAN I. UMUM (DIVISI I)

1. Pekerjaan Mobilisasi dan Demobilisasi

Sebelum memulai pekerjaan, atas persetujuan direksi terlebih dahulu dilakukan mobilisasi alat yang digunakan dalam pekerjaan ini, untuk demobilisasi atau pemulangan alat ke besecam. Selain itu pada pekerjaan persiapan awal yang paling penting adalah mempelajari situasi lapangan dan melengkapi persyaratan yang sudah ditentukan dalam bestek, untuk pertama pemasangan plang proyek selanjutnya memulai pengukuran pada lokasi pekerjaan, yaitu berupa situasi, potongan memanjang, potongan melintang, yang dituangkan dalam gambar, termasuk gambar konstruksi, yang disesuaikan dengan lapangan, dan disertai dengan foto dokumentasi 0%, juga gambar gambar kerja (shop Drawing ). Pada bagian – bagian konstruksi yang kurang jelas harus diperjelas dengan membuat gambar detailnya, serta menghitung kebutuhan material / bahan yang diperlukan untuk penyelesaian pekerjaan tersebut. Bersamaan dengan ini mobilisasi dilaksanakan, dan tak kalah pentingnya adalah membuat MC 0 ( Mutual Chek Nol ) sehingga penempatan dana dapat dikontrol dengan baik dan terukur.

Terakhir apabila pekerjaan ini sudah selesai secara keseluruhan kita lakukan demobilisasi dan yang lebih penting lagi harus dibuat gambar aktualnya dan photo dokumentasi 100% yang diikuti dengan final quantity. Pembuatan photo dokumentasi selama pelaksanaan pekerjaan pada keadaan kondisi sebelum pelaksanaan, pada saat pelaksanaan dan setelah selesai pelaksanaan pekerjaan (0%, 50%, dan 100 %) pengambilan opname photo tersebut dilakukan satu titik, / posisi pengambilan tetap. Selain itu membuat laporan pelaksanaan pekerjaan harian, mingguan, dan bulanan yang meliputi : progres kemajuan pekerjaan, jumlah tenaga kerja, peralatan, dan bahan yang digunakan. Untuk dokumentasi ini dilakukan selama masa pekerjaaan hingga selesai pekerjaan. Kemudian perlu diadakan koordinasi dengan pihak proyek beserta masyarakat setempat (pemuka masyarkat stempat) guna dapat membicarakan masalah – masalah yang mungkin timbul apabila pekerjaan ini dimulai, baik menyangkut teknis maupun non teknis.

Pembangunan Fasilitas penunjang akan dilakukan seiring Mobilisasi Tenaga Kerja,dan peralatan yang diperlukan. Kebutuhan peralatan sudah tertera didalam lampiran, mobilisasi peralatan ini dilakukan selama pekerjaan dilaksanakan hingga pekerjaan selesai. Demobilisasi dilakukan setelah semua pekerjaan selesai dilakukan dan disetujui oleh Direksi dan Consultant Supervisi.

II. PEKERJAAN DRAINASE (DIVISI II)

1. Galian Untuk Selokan Drainase dan Saluran Air

Pekerjaan Galian Untuk Selokan dan Drainase Saluran Air mencakup hanya galian untuk drainase dilakukan sesuai dengan gambar rencana dana sesuai dengan petunjuk direksi dan konsultan pengawas.

Pelaksanaan galian biasi ini prosedur sebagai berikut:

a. Pengukuran dan pemasangan bowplank atau menentukan kedalaman galian.

Pengukuran dilaksanakan dengan menggunakan alat ukur theodolit dengan mempedomani hasil rekayasa yang telah ditentukan oleh konsultan dan pihak proyek. Pemasangan bowplank dilakukan setelah hasil dari pengukuran disetujui oleh pihak Konsultan dan direksi Pekerjaan. Pengukuran dan pemasangan bowplank atau menentukan kedalaman galian. Pengukuran

(5)

dilaksanakan dengan menggunakan alat ukur theodolit dengan mempedomani hasil rekayasa yang telah ditentukan oleh konsultan dan pihak proyek.Pemasangan bowplank dilakukan setelah hasil dari pengukuran disetujui oleh pihak Konsultan dan direksi Pekerjaan.

Pengukuran dan pemasangan bowplank atau menentukan kedalaman galian.

Pengukuran dilaksanakan dengan menggunakan alat ukur theodolit dengan mempedomani hasil rekayasa yang telah ditentukan oleh konsultan dan pihak proyek.

Pemasangan bowplank dilakukan setelah hasil dari pengukuran disetujui oleh pihak Konsultan dan direksi Pekerjaan.

b. Penggalian Dengan Menggunakan Alat Berat

Pekerjaan penggalian dilaksanakan setelah pemasangan bowplank dalam hal ini penentuan kedalaman galian.Tanah yang digali oleh Excavator langsung dimuat ke Dump Truck, kemudian diangkut keluar lokasi proyek.

c. Dasar perhitungan analisa pekerjaan ini :

• Asumsi :

- Menggunakan tenaga manusia - kapasitas kerja berkelompok

- kedalaman sesuai petunjuk Direksi Pekerjaan

• Urutan kerja/Metode kerja :

- Tanah yang digali dikumpulkan umumnya berada disisi jalan (kiri/Kanan jalan)

- Penggalian menggunakan tenaga manusia

- Selanjutnya material hasil galian di masukkan kedalam Dump Truck

- Dump Truck membuang material hasil galian keluar lokasi jalan sejauh sekitar 1-2 (satu sampai dua) Km.

• Asumsi :

- menggunakan alat berat(cara mekanik) - Lokasi pekerjaan Sepanjang jalan

- Urutan keraj/Metode Kerja :

- Tanah yang dipotong umumnya berada disisi jalan (kiri/kanan jalan) - Penggalian menggunakan alat berat(Excavator)

- Selanjutnya Excavator menuangkan material hasil galian kedalam Dump Truck

- Dump Truck membuang material hasil galian keluar lokasi proyek.

(6)

2. PEKERJA AN PASANGAN SALURAN BETON PRA CETAK

Beton pracetak yang paling banyak volumenya dipasang paling awal. Tahapan pelaksanaan pemasangan BETON PRACETAK adalah sebagai berikut :

a. Lantai Kerja

Pada umumnya ketebalan lantai kerja adalah 50 mm dengan mutu beton K125 atau B0. Permukaan lantai kerja dibuat serata mungkin dan dikontrol elevasinya berdasarkan elevasi yang sudah disimpan pada patok-paton bantuan. Kerataan lantai kerja sangat menentukan kerapian elevasi beton pracetak u-ditch yang dipasang di atasnya.

Lantai Kerja Dudukan Saluran Pracetak U-ditch b. Pemasangan BETON PRACETAK U-DITCH

- Beton pracetak U-ditch yang sudah berumur lebih dari 7 hari dari fabrikasi dikirim ke lokasi dan di stok di lokasi dekat pemasangan.

Stock Yard Saluran U-Ditch

(7)

- Pemindahan BETON PRACETAK U-DITCH dari stock yard ke tempat pemasangan menggunakan forklift dengan kapasitas sesuai berat material.

Biasanya kapasitan forklift yang harus disediakan adalah 2 x berat material.

Pemasangan Saluran U-Ditch

- Pemasangan BETON PRACETAK U-DITCH menggunakan excavator atau crane tergantung pada berat material yang diangkat. Biasanya kapasitas crane atau excavator = 5 x berat material yang diangkat. Pemasangan dilakukan setelah cor lantai kerja berumur minimal 1 hari. Target pemasangan setiap hari rata-rata 6 unit.

Pemasangan Beton Pracetak U-Ditch Dengan Crane

(8)

- Di atas BETON PRACETAK U-DITCH sebaiknya dipasang caping beam dari beton cor di tempat, berfungsi untuk menjaga posisi beton pracetak u-dtich agar tidak bergeser ke kiri atau ke kanan oleh desakan tanah setelah pengurugan kembali.

Beton Pracetak U-Ditch Terpasang

- Pengelasan plat penyambung antar beton pracetak u-dtich

- Pekerjaan nat Spasi antar BETON PRACETAK U-DITCH ditutup dengan spesi.

(9)

3. PEKERJAAN ANYAMAN FILTER PLASTIK / GEOGRID UNIAXIAL

a. Persiapan tanah dasar berupa pembersihan (site clearing) dan pemadatan menggunakan bulldozer dan vibrator roller.

Site Clearing

b. Penggelaran atau penghamparan material Geogrid, dengan ketentuan overlapping sebagai berikut :

KONSISTENSI TANAH NILAI CBR PANJANG OVERLAP

Kaku / Firm > 2 1 ft = 30.48 cm

Lunak / Soft Ground 1 – 2 2 ft = 60.96 cm

Sangat Lunak < 1 3 ft = 91.44 cm

Karena beratnya yang ringan dan ukurannya yang tidak terlalu besar, penghamparan material Geogrid dapat dilaksanakan dengan tenaga manusia.

Penghamparan Geogrid

(10)

c. Dilakukan penarikan atau penegangan Geogrid, kemudian dilakukan pemasakan atau penjangkaran menggunakan besi tulangan dan pemasak. ini dimaksudkan agar Geogrid tidak melengkung saat ditimbun.

Penjangkaran Geogrid

d. Penghamparan / penimbunan tanah di atas Geogrid. Penghamparan tanah dilaksanakan dengan cara dituangkan dan diratakan searah dengan arah penghamparan geogrid dan arah overlapping nya. Penimbunan dilakukan hingga mencapai ketebalan yang diinginkan, dengan menggunakan front-end loader atau excavator. Pertahankan tebal timbunan minimum 20 cm di antara Geogrid dan roda peralatan konstruksi.

Penimbunan Tanah

e. Dipadatkan dengan alat Vibrator roller. Pada saat penimbunan dan pemadatan hindari deformasi dan pergerakan. Gunakan alat pemadatan ringan (baby roller) pada bagian 200 cm dari ujung permukaan lereng untuk

Referensi

Dokumen terkait

Pungukuran arah kiblat untuk masjid-masjid di desa Padamara dengan menggunakan alat bantu GPS, qibla locator dan menggunakan alat ukur theodolit diketahui bahwa hasil

Pengukuran ini dapat dilakukan dengan menggunakan pita ukur (roll meter) dan melalui pembacaan benang pada alat ukur theodolit untuk mengetahui jarak optis

Selain material yang digunakan pada proyek pump station, untuk pelaksanaannya harus didukung dengan alat, alat yang dipakai dalam proyek pump station kapuk naga indah ini, yaitu alat

Pengukuran galian-galian parit, timbunan-timbunan kembali dan pemasangan pipa akan dilaksanakan dengan cara &#34; Ukuran Lari &#34; yaitu sesuai dengan jalur pemasangan pipa

Skripsi yang berjudul: Evaluasi Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi Jalan dengan Penambahan Jam Kerja dan Alat Kerja Menggunakan Metode Crashing (Studi Kasus Proyek jalan

Plesteran biasa untuk dinding blok beton aerasi selain daerah basah digunakan PM 200, setelah setelah itu dilakukan pengacian dengan menggunakan PM 300, kecuali jika ditentukan

Pekerjaan pengukuran merupakan pekerjaan aal yang akan dilaksanakan sebelum dimulainya pekerjaan. Pengukuran ini dilakukan dengan menggunakan alat ukur aterpass

Proyek yang pada umumnya menggunakan metode Manajemen Konstruksi Construction Management adalah proyek dengan ciri-ciri sebagai berikut : o Pihak pemilik proyek memiliki pengetahuan