• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KARYA ILMIAH BIDANG BIOLOGI KLS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN KARYA ILMIAH BIDANG BIOLOGI KLS"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KARYA ILMIAH BIDANG BIOLOGI

Analisa Penggolongan Daun Berdasarkan Bentuk Tulang Daunnya

Beserta Pemaparan Secara Deskriptif Mengenai Struktur Daun Beserta Fungsinya

Putu Feby Miswari Dewi (01) (VIIIA) Luh Putu Pande Kardinayogy (03) (VIIIA) A.A Istri Anggita Pramandari P (06) (VIIIA) Putu Deva Ananda Diliani (07) (VIIIA) Komang Sri Indrayani (13) (VIIIA) I Kadek Gena Praditya (25) (VIIIA)

(2)

Rekomendasi

Judul: “Analisa Penggolongan Daun Berdasarkan Bentuk Tulang Daunnya Beserta Pemaparan Secara Deskriptif Mengenai Struktur Daun Dan Fungsinya”

Penulis : 1.Putu Feby Miswari Dewi (01) (VIIIA) 2.Luh Pt Pande Kardinayogy Pradnyani (02) (VIIIA) 3.A.A Istri Anggita Pramandari Putri (06) (VIIIA) 4.Putu Deva Ananda Diliani (07) (VIIIA) 5.Komang Sri Indrayani (13) (VIIIA) 6. Kadek Gena Praditya (25) (VIIIA)

Mengetahui

Guru Mata Pelajaran Biologi Kelas VIIIA

(3)

Kata Pengantar

Puji syukur dan Terimakasih kami panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat Beliau kami dapat menyelesaikan karya tulis ini tanpa kendala yang berarti, pembuatan karya tulis ini berdasarkan tugas dalam mata pelajaran ipa biologi yaitu untuk mengelompokan jenis daun berdasarkan bentuk tulang daunnya serta memaparkan secara deskriptif mengenai struktur daun dan fungsinya . Dengan karya tulis berjudul : “Analisa Penggolongan Daun Berdasarkan Bentuk Tulang Daunnya Beserta Pemaparan Secara Deskriptif Mengenai Struktur Daun Dan Fungsinya”. Kami menyadari bahwa dalam penulisan karya tulis ini kami masih perlu banyak bimbingan, untuk itu kami mohon agar bisa di beri bimbingan. Kami juga ingin mengucapkan terimakasih kepada semua belah pihak yang membantu penulisan karya tulis ini.

Akhir kata kami sebagai penulis karya tulis ini sangat mengharapkan semoga hasil penelitian dan karya tulis ini memiliki manfaat dalam kehidupan bermasyarakat. Kami mohon maaf apabila dalam penulisan karya tulis ini masih banyak terdapat kesalahan-kesalahan. Sekian dan terimakasih

(4)

Daftar Isi

Rekomendasi……….... i

Kata Pengantar……….……….... ii

Daftar Isi ………..………... iii

Abstrak………... iv

Bab I Pendahuluan……….………... 1

1.1 Latar Belakang Masalah……...………...…………... 1

1.2 Rumusan Masalah………..……….... 2

1.3 Tujuan Penelitian………...………...………... 2

1.4 Manfaat Penelitian………..………... 3

Bab II Landasan Teori..………...………….... 4

2.1 Profil Umum Daun...……….... 4

2.2 Struktur Anatomi Daun... 5

2.3 Fungsi Daun... 12

Bab III Metode Penelitian………...…………... 16

3.1Setting Penelitian...…..……….... 16

3.2 Subjek dan Objek Penelitian………...……….... 16

3.3 Metode Pengumpulan Data…..……….. 16

3.4 Metode Analisis Data……..……….... 18

Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan…………..……… 20

4.1 Hasil Penelitian ………..…. 20

4.2 Pembahasan………..………... 21

Bab V Penutup………...……… 23

5.1 Simpulan……...……… 23

5.2 Saran……….……… 23

(5)

Abstrak

“Analisa Penggolongan Daun Berdasarkan Bentuk Tulang Daunnya Beserta Pemaparan Secara Deskriptif Mengenai Struktur Daun Dan Fungsinya”

Oleh :

1.Putu Feby Miswari Dewi, 2.Luh Putu Pande Kardinayogy Pradnyani , 3.A.A Istri Anggita Pramandari Putri, 4.Putu Deva Ananda Diliani, 5.Komang Sri Indrayani , 6.

Kadek Gena Praditya .

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggolongan bentuk daun berdasarkan tulang daunnya, dan pembahasan mengenai struktur anatomi daun dan fungsinya. Dalam penelitian ini akan dibahas rumusan masalah sebagai berikut :

a)bagaimanakah struktur anatomi dan fungsi tertentu daun ? b)apakah tipe dikotil dan monokotil juga mempengaruhi bentuk daun ? c)apa sajakah daun yang tergolong kategori berbentuk menyirip, menjari, sejajar, dan melengkung ?.

(6)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Makhluk hidup adalah semua organisasi yang hidup di alam ini, tanpa makhluk hidup alam ini akan kosong. Makhluk hidup di katagorikan menjadi tiga, yakni Manusia, Hewan, dan Tumbuhan. Kelompok makhluk hidup ini sebenarnya secara umum lebih kita kenal dengan yang namanya makhluk hidup yang bersifat autotrof dan heterotrof. Di alam yang berperan sebagai makhluk hidup yang bersifat autotrof adalah tumbuhan, sedangkan hewan dan manusia berperan sebagai makhluk heterotrof. Definisi dari makhluk autotrof adalah makhluk hidup yang dapat menghasilkan bahan makanannya sendiri, melalui suatu proses yang disebut dengan fotosintesis, sedangkan definisi makhluk heterotrof adalah makhluk hidup yang belum mampu mengolah bahan makanannya sendiri dan masih bergantung pada organisme autotrof.

Jadi karena tumbuhan, semua makhluk seperti manusia dan hewan bisa hidup. Bayangkan bila tidak ada tumbuhan maka organisme lain tidak akan bisa hidup, karena mekanismenya tumbuhan menjadi makanan bagi hewan yang bersifat herbivora atau hewan pemakan tumbuhan. Sekarang bila tidak ada tumbuhan, otomatis organisme herbivora juga akan perlahan menghilang, dan hal ini juga mempengaruhi organisme karnivora atau pemakan daging, jadi jika tidak ada tumbuhan, itu mempengaruhi rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan kelengkapan ekosistem di alam. Jadi tumbuhan memang organisme yang berperan paling penting.

(7)

struktur daun, akar, dan batang agak berbeda, masing-masing memiliki karakter struktur anatomi masing-masing. Seperti halnya daun, meskipun semua tumbuhan memiliki daun yang fungsinya sama, yakni untuk proses fotosintesis, tapi daun juga memiliki perbedaan dari bentuknya, tidak semua daun bentuknya sama. Penggolongan daun ini juga didasarkan atas bentuk dari tulang daun itu sendiri. Dan disini juga diperlukan pemaparan secara deskriptif mengenai struktur anatomi daun beserta fungsi-fungsi pentingnya. Untuk mengetahui penggolongan jenis-jenis daun harus dilakukan observasi terhadap beberapa sampel daun untuk mengetahui jenis penggolongan bentuk daun tersebut.

Berdasarkan pemaparan latar belakang diatas, maka penulis tertarik melakukan penelitian yang berjudul “Analisa Penggolongan Daun berdasarkan Bentuk Tulang Daunnya beserta Pemaparan secara Deskriptif mengenai Struktur daun dan fungsinya”. 1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang dapat disampaikan berdasarkan latar belakang di atas : 1) Bagaimanakah struktur anatomi dan fungsi tertentu daun ?

2) Apakah tipe dikotil dan monokotil juga mempengaruhi bentuk daun ?

3) Apa sajakah daun yang tergolong kategori berbentuk menyirip, menjari, sejajar, dan melengkung ?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan merupakan suatu hal yang ingin dicapai dalam melakukan sesuatu. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah :

1) Untuk mengetahui bagaimanakah struktur anatomi dan fungsi tertentu daun. 2) Untuk mengetahui apakah tipe dikotil dan monokotil juga mempengaruhi

bentuk daun.

3) Untuk mengetahui apa sajakah daun yang tergolong kategori berbentuk menyirip, menjari, sejajar, dan melengkung.

(8)

Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah :

1) Untuk menambah wawasan tentang struktur anatomi daun dan fungsinya. 2) Untuk dapat mengetahui tentang penggolongan daun berdasarkan bentuk

tulang daunnya.

3) Untuk meningkatkan kreatifitas siswa dalam penulisan laporan ilmiah.

BAB II

(9)

Gambar 2.1 (Gambar Daun)

Daun merupakan salah satu organ tumbuhan yang tumbuh dari batang, umumnya berwarna hijau (mengandung klorofil) dan terutama berfungsi sebagai penangkap energi dari cahaya matahari melalui fotosintesis. Daun merupakan organ terpenting bagi tumbuhan dalam melangsungkan hidupnya karena tumbuhan adalah organisme autotrof obligat, ia harus memasok kebutuhan energinya sendiri melalui konversi energi cahaya menjadi energi kimia.

Bentuk Daun (Morfologi) yang umumnya kita ketahui

Gambar 2.2 (Morfologi Daun)

(10)

Warna hijau pada daun berasal dari kandungan klorofil pada daun. Klorofil adalah senyawa pigmen yang berperan dalam menyeleksi panjang gelombang cahaya yang energinya diambil dalam fotosintesis. Sebenarnya daun juga memiliki pigmen lain, misalnya karoten (berwarna jingga), xantofil (berwarna kuning), dan antosianin (berwarna merah, biru, atau ungu, tergantung derajat keasaman). Daun tua kehilangan klorofil sehingga warnanya berubah menjadi kuning atau merah (dapat dilihat dengan jelas pada daun yang gugur). (http://kir-31.blogspot.com/2011/02/penjelasan-tentang-daun-bentuk-daun.html)

2.2 Struktur Anatomi Daun

Gambar 2.3 (Struktur Anatomi Daun)

Baik dari segi morfologi maupun anatomi, daun merupakan organ pada tumbuhan yang memiliki keberagaman. Sangat sukar untuk membedakan dengan jelas baik secara teoritis maupun secara praktis antara jaringan daun dan batang. Struktur jaringan pengangkut dalam tangkai dan ibu tulang daun biasanya sama dengan pada batang. Namun, ciri terpenting pada daun adalah bahwa pertumbuhan apikalnya cepat terhenti. Pada Spermatophyta, aktivitas meristem apeks daun segera terhenti, sementara bentuk dan ukuran daun ditentukan oleh pertumbuhan interkalar dan marginal.

(11)

daun hijau, katafil, hipsofil,kotiledon, profil. Hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut;

1) Daun hijau

Daun hijau (foliage leaves) berfungsi khusus untuk fotosintesis dan biasanya berbentukpipih mendatar sehingga mudah memperoleh sinar matahari dan gas Co2. 2) Katafil

Katafil adalah sisik yang tampak pada kuncup dan batang di bawah tanah, yang fungsinya sebagai pelindung atau penyimpan bahan cadangan makanan.

3) Hipsofil

Hipsofil merupakan berbagai tipe braktea yang mengiringi bunga dan berfungsi sebagai pelindung.

4) Kotiledon

Kotiledon adalah daun pertama dari tumbuhan. 5) Profil (Prophyl)

Daun pertama pada cabang lateral.

Berikut merupakan anatomi secara umum pada daun:

Secara histologi, daun tersusun dari tiga tipe jaringan, yaitu epidermis, mesofil, dan jaringan pembuluh.

1. Epidermis

Epidermis daun dari tumbuhan yang berbeda beragam dalam hal jumlah lapisan, bentuk, struktur, susunan stomata, penampilan, dan susunan trikoma, serta adanya sel khusus. Struktur dalamnya biasanya berbentuk pipih. Daun memiliki dua jenis jaringan epidermis yaitu permukaan atas daun disebut permukaan adaksial dan permukaan bawah disebut permukaan abaksial. Pada lapisan ini tidak ada ruang antar sel. Di antara sel epidermis terdapat sel penjaga yang membentuk stomata. Struktur stomata yang dapat membuka dan menutup ini berfungsi sebagai tempat terjadinya pertukaran gas dan air. Sifat terpenting pada jaringan daun ini adalah susunan selnya yang kompak dan adanya kutikula serta stomata.

2. Mesofil (Jaringan Dasar)

(12)

Pada kebanyakan tumbuhan terdapat dua jenis parenkim dalam mesofil, yaitu parenkim palisade dan parenkim spons.

A) Parenkim Palisade

Sel parenkim palisade memanjang dan pada penampang melintangnya tampak berbentuk batang yang tersusun dalam deretan. Pada tumbuhan tertentu, sel palisade berbeda bentuknya. Pada Lilium terdapat lobus besar pada sel palisade dan tampak bercabang.

Sel palisade terdapat di bawah epidermis unilateral (selapis) atau multilateral (berlapis banyak). Seringkali terdapat hipodermis di antara epidermis dan jaringan palisade. Sel parenkim palisade tersusun atas satu atau lebih lapisan. Apabila tersusun lebih dari satu lapisan, panjang sel pada tiap lapisan atau sama, atau malah semakin ke tengah semakin pendek. Jaringan palisade biasanya terdapat pada permukaan abaksial daun. Meskipun jaringan palisade tampak lebih rapat, sisi panjang selnya saling terpisah sehingga udara dalam ruang antarsel tetap mencapai sisi panjang; kloroplas pada sitoplasma melekat di tepi dinding sel itu. Hal tersebut mengakibatkan proses fotosintesis dapat berlangsung efesien.

Pada Thymelaea hirsuta, sel parenkim palisade terdapat pada permukaan abaksial daun. Pada daun tumbuhan xerofit, misalnya pada Atriplex portulacoides, parenkim palisade terdapat pada kedua sisi daun. Daun yang mempunyai parenkim palisade pada kedua sisi (abaksial dan adaksial) disebut isolateral atau isobilateral sedangkan apabila jaringan palisade tersebut hanya pada bagian adaksial disebut dengan bifasial atau dorsiventral.

B) Parenkim Spons

Jaringan spons terdiri dari sel bercabang yang tak teratur bentuknya. Bentuk sel parenkim spons dapat berbentuk bermacam-macam. Kekhususannya adalah adanya lobus (rongga) yang terdapat antara sel satu dan lainnya. Membedakan antara sel parenkim palisade dengan parenkim spons tidaklah selalu mudah, khususnya apabila parenkim palisade terdiri atas beberapa lapisan. Alasannya adalah apabila palisade terdiri atas beberapa lapisan, biasanya lapisan paling dalam sangat mirip dengan parenkim spons yang ada di dekatnya.

(13)

untuk membedakan antara kedua tipe parenkim. Pada jaringan spons ini terdapat jarak atau ruang antar sel. Ciri khas jaringan spons adalah adanya lekukan-lekukan yang menjadi penghubung antar sel.

Pada daun dengan kedua macam mesofil, kloroplas paling banyak terdapat dalam jaringan palisade. Tempat serta susunan kloroplas pada sel tiang memungkinkan penggunaan cahaya secara maksimum. Faktor lain yang meningkatkan efesiensi fotosintesis adalah sistem ruang antarsel dalam mesofil yang luas, yang memudahkan pertukaran gas dengan cepat. Susunan sel di dalam mesofil memungkinkan daerah permukaan sel yang mendapat sinar dan langsung berhubungan dengan udara menjadi lebih luas. Seluruh daerah permukaan ini disebut daerah permukaan dalam daun dan daerah permukaan luar daun.

3. Berkas pembuluh atau sistem jaringan pembuluh

Sistem jaringan pembuluh tersebar di seluruh helai daun dan dengan demikian menunjukkan adanya hubungan ruang yang erat dengan mesofil. Jaringan pembuluh membentuk sistem yang saling berkaitan, dan terletak dalam bidang median, sejajar dengan permukaan daun. Berkas pembuluh dalam daun biasanya disebut dengan tulang daun dan sistemnya adalah sistem tulang daun. Terdapat dua macam pola yakni sistem tulang daun jala dan sistem tulang daun sejajar. Sistem tulang daun jala merupakan sistem bercabang. Pada sistem ini, tulang daun lebih halus, secara bertahap dibentuk sebagai cabang dari tulang daun yang tebal.

Sedangkan istilah sejajar bagi jalannya berkas pembuluh dalam sistem tulang daun sejajar hanyalah sebagai pendekatan saja, oleh karena berdasar atas ujung dan pangkal daun semua berkas itu akan bertemu di satu titik. Di antara berkas sejajar itu tampak cabang halus yang berpola jala dan menghubungkan semua berkas sejajar itu. Pola jala umumnya ditemukan pada daun dikotil dan pola sejajar pada daun monokotil.

(14)

Sedangkan pada tulang daun yang kecil biasanya membentuk jaring-jaring yang sangat beragam bentuk dan ukurannya, serta membagi daerah mesofil.Daerah yang paling kecil yang dibatasi cabang paling halus disebut aerola, yang biasanya berisi ujung tulang daun yang buntu dalam mesofil.

Kebanyaan kasus yang ditemukan, susunan jaringan pembuluh pada ibu tulang daun mirip dengan pada tangkai daun. Tulang daun yang besar dalam daun dikotil mungkin terdiri atas jaringan primer dan sekunder, sedangkan tulang daun yang paling kecil hanya terdiri atas jaringan primer. Pada tulang daun yang besar biasanya berisi pembuluh, sedangkan pada tulang daun yang kecil, sel parenkim kontak atau berhubungan langsung dengan unsur pembuluh dan unsur trakea membentuk sel transfer.

4. Berkas Pengangkut

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya tulang daun yang besar dikelilingi oleh parenkim yang sedikit mengandung kloroplas. Sedangkan tulang daun yang lebih kecil biasanya juga dikelilingi oleh lapisan sel parenkim, yang disebut berkas pegangkut. Berkas pengangkut ini biasanya terbagi menjadi 2 jenis yaitu, xylem dan floem. Sel berkas pengangkut ini berdinding tipis untuk memudahkan terjadinya transpor antar sel, mungkin memiliki kloroplas seperti mesofil. Sering kali terdapat kristal.

Kebanyakan daun Dikotil, parenkim berkas pengangkut memperluas ke arah epidermis pada satu atau kedua sisi daun. Sel yang mencapai arah epidermis ini berfungsi dalam pengangkutan pada daun. Bukan hanya pada daun Dikotil saja yang memiliki berkas pengangkut akan tetapi berkas pengangkut juga terdapat dalam daun Monokotil, berkas pengangkut pada daun Monokotil ini dibedakan menjadi dua tipeyaitu yang mempunyai 1 atau 2 lapisan saja.

5. Jaringan Penyokong Daun

(15)

sekelompok serabut. Pada kebanyakan daun monokotil berkas pengangkut dikelilingi oleh serabut pada satu atau dua sisi berkas pengangkut, dan berhubungan ke epidermis. (Dikutip dari Dwidjoseputro, D., 1992, Pengantar Fisiologi Tumbuhan, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta)

A) Perbedaan Anatomi Daun Monokotil dan Dikotil B)

Gambar 4.2 (Struktur jaringan daun dan urat daun tumbuhan Dikotil) Gambar 2.4 (Anatomi daun monokotil)

Adapun macam jaringan daun Dikotil, letak, fungsi, dan ciri-ciri dijelaskan dalam Tabel 2.1

Tabel 2.1 Jaringan Penyusun Daun Dikotil Beserta Letak, Fungsi, dan Ciri-Cirinya

No Jaringan Letak Fungsi Ciri - Ciri

a) Epidermis

Menyusun lapisan permukaan atas dan bawah daun.

– Melindungi lapisan sel di bagian dalam dari

kekeringan.

– Menjaga bentuk daun agar tetap.

Terdiri dari satu lapis sel kecuali tanaman Ficus (tanaman karet).

b) Kutikula Melapisi permukaan atas dan bawah daun.

bawah daun. Alat pengeluaran. Alat tambahan pada epidermis e) Mesofil Di antara lapisan epidermis

atas dan

Tempat berlangsungnya fotosintesis.

(16)

bawah. – Kebanyakan berdiferensiasi menjadi palisade (jaringan tiang) dan spons (jaringan bunga karang).

– Sel-sel jaringan tiang berbentuk

silinder, tersusun rapat, dan mengandung klorofil. – Sel-sel jaringan bunga karang bentuknya tidak teratur,

bercabang- cabang dan berisi

kloroplas, susunannya renggang. f) Urat daun Pada helai daun. Transportasi zat. Menyirip atau menjari.

2) Struktur Jaringan Penyusun Daun Monokotil

Daun Monokotil berbentuk seperti pita dan pada pangkalnya terdapat lembaran yang membungkus batang, serta urat daunnya sejajar. Struktur daun Monokotil dapat pada Gambar 2.5

Gambar 2.5 (Struktur jaringan daun dan urat daun Monokotil)

Adapun macam, letak, fungsi, dan ciri-ciri jaringan penyusun daun Monokotil, dijelaskan dalam Tabel 2.2 berikut :

Tabel 2.2 Jaringan Penyusun Daun Monokotil Beserta Letak, Fungsi, dan Ciri-Cirinya

No Jaringan Letak Fungsi Ciri - Ciri

(17)

dan

– Mencegah penguapan air melalui permukaan daun.

dari zat kutin.

b) Stomata Berderet di antara urat daun.

Sebagai jalan masuk dan

keluarnya udara. Mulut daun dengan dua sel penutup.

c) Mesofil Pada cekungan di lebih sedikit, dindingnya lebih tebal. d) Urat daun Pada helai daun. Transportasi zat. Sejajar.

(Dikutip dari Biologi Kelas IX karangan Purnomo, Sudjino, Trijoko, Suwarni hadisusanto)

2.3 Fungsi Daun

Tempat Terjadinya Fotosintesis

Gambar 2.6 (Fotosintesis)

Fotosintesis adalah suatu proses biokimia pembentukan zat makanan atau energi yaitu glukosa yang dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa jenis bakteri dengan menggunakan zat hara, karbondioksida, dan air serta dibutuhkan bantuan energi cahaya matahari.

(18)

Gambar 2.7 (Stomata)

Stomata berfungsi sebagai organ respirasi. Stomata mengambil CO2 dari udara untuk dijadikan bahan fotosintesis, mengeluarkan O2 sebagai hasil fotosintesis. Stomata ibarat hidung kita dimana stomata mengambil CO2 dari udara dan mengeluarkan O2, sedangkan hidung mengambil O2 dan mengeluarkan CO2. Stomata terletak di epidermis bawah. Selain stomata, tumbuhan tingkat tinggi juga bernafas melalui lentisel yang terletak pada batang.

Tempat Terjadinya Transpirasi

Gambar 2.8 (Transpirasi) Transpirasi adalah hilangnya uap air dari permukaan tumbuhan.

(19)

Gambar 2.9 (Gutasi)

Gutasi adalah proses pelepasan air dari jaringan daun dalam bentuk cair. Gutasi terjadi melalui lubang-lubang pengeluaran yang terdapat pada bagian tepi daun sebagai bagian dari proses pengeluaran kelebihan air sebagai sisa metabolisme, khususnya pada saat pengeluaran dengan cara transpirasi (penguapan) tidak efektif, misalnya pada malam hari. Gutasi dapat diamati pada pagi hari dan dapat disalahartikan sebagai embun. Ia terlihat sebagai tetes-tetes air di tepi daun yang tersusun teratur, sesuai dengan lokasi lubang pengeluaran.

(20)

Gambar 2.10 (Reproduksi tanaman secara vegetatif)

Reproduksi vegetatif adalah cara reproduksi makhluk hidup secara aseksual (tanpa adanya peleburan sel kelamin jantan dan betina). Reproduksi vegetatif bisa terjadi secara alami maupun buatan. Perkembangbiakan dengan membelah diri biasanya terjadi pada hewan tingkat rendah,bersel satu/protoza, misalnya: amuba dan paramaecium. Pembelahan diri biner jika terjadi pembelahan individu menjadi 2 individu baru, dan disebut pembelahan diri multipel (perkembangbiakan dengan spora) jika pembelahan individu menjadi banyak individu, misalnya: plasmanium.

(Dikutip dari Biologi SMA / MA Kelas IX karangan Siti Nur Rochmah , Sri Widayati , Meirina Arif)

(21)

METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian

a. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 2 Semarapura jalan Dewi Sartika No 7 Semarapura, Klungkung, Bali.

b. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama kurang lebih 7 hari (dari tanggal 06 Januari sampai dengan 12 Januari 2014).

3.2 Subjek dan Objek Penelitian a. Subyek Penelitian

Subyek penelitiannya adalah tumbuhan yang tumbuh disekitar wilayah SMPN 2 Semarapura.

b. Obyek Penelitian

Obyek dari penelitian ini adalah sampel daun yang diambil dari masing-masing tumbuhan di SMPN 2 Semarapura.

3.3 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data melalui metoda kepustakaan, yaitu metode yang dilaksanakan dengan mengumpulkan bahan dan berbagai sumber tertulis seperti buku, koran atau internet yang membahas permasalahan terkait dengan Analisa Penggolongan Daun berdasarkan Bentuk Tulang Daunnya beserta Pemaparan secara Deskriptif mengenai Struktur daun dan fungsinya. Selain itu metode yang digunakan adalah metode observasi yang dilakukan dengan mengamati secara kualitatif atau fisik tentang bentuk dari daun yang diamati berdasarkan bentuk tulang daunnya.

(22)

10. Pegagan

(23)

3.4 Metode Analisis Data

Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif yang bertujuan untuk membuat penjelasan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta Analisa Penggolongan Daun berdasarkan Bentuk Tulang Daunnya beserta Pemaparan secara Deskriptif mengenai Struktur daun beserta fungsinya.

Berikut ini Lembar Observasi yang akan digunakan :

Nama Peneliti

(24)

BAB IV

(25)

No Nama Tumbuhan Menyirip Menjari Sejajar Melengkung Keterangan

1. Euphorbhia √ -

2. Tanduk Rusa √ -

3. Gelombang Cinta √ Bergelombang

(26)

41. Alang-alang √ -

(Hasil Observasi di Lingkungan SMPN 2 Semarapura) 4.2 Pembahasan

Dari Observasi dan pengamatan kualitatif yang dilakukan di SMPN 2 Semarapura, didapatkan hasil bahwa sebagaian besar tumbuhan yang tumbuh di SMPN 2, memiliki bentuk tulang daun menyirip. Selain bentuk menyirip, ada bentuk menjari, melengkung, dan sejajar. Untuk jumlah keping biji suatu tumbuhan, biasanya mempengaruhi bentuk daunnya. Untuk tumbuhan jenis monokotil biasanya bentuk daunnya adalah melengkung dan sejajar. Sedangkan yang dikotil biasanya berbentuk menyirip dan menjari.

M)Bentuk Daun Berdasarkan Tulang Daunnya

Tulang daun berdasarkan besar kecilnya dibedakan dalam 3 macam, yaitu: a) Ibu tulang daun (costa),

b) Tulang-tulang cabang (nervus lateralis), dan c) Urat-urat daun (vena).

Jenis-jenis tulang daun

Bentuk tulang daun bermacam-macam, antara lain, menyirip, melengkung, menjari,sejajar Dan Melengkung. Bentuk-bentuk tulang daun yang sering dijumpai, yaitu:

(27)

Tulang daun jenis ini memiliki susunan seperti sirip-sirip ikan, tersusun rapi mulai dari tangkai daun hingga ujung dari helai daun. Daun dengan susunan tulang daun menyirip dapat kita jumpai pada kuweni (Mangifera odorata), durian (Durio zibethinus Murr), belimbing manis (Averrhoa carambola L), jambu dersono (Syzygium malaccense), jambu biji (Psidium guajava L.), jambu mete (Anacardium occidentale L.),tulang daun mangga,tulang daun rambutan dan lain-lain

B. Menjari (palminervis)

Tanaman ini mempunyai satu tulang daun yang besar dan bentuknya seperti jari-jari tangan manusia. Daun dengan susunan tulang daun menjari dapat kita jumpai pada daun papaya (Carica papaya),tulang daun singkong,tulang daun kapas,ketela pohon.

C.Sejajar (rectinervis)

Biasanya terdapat pada daun-daun bangun garis dan bangun pita, yang mempunyai satu tulang ditengah yang besar membujur daun, sedang tulang-tulang lainnya jelas lebih kecil dan nampaknya semua mempunyai arah sejajar dengan ibu tulangnya tadi. Contoh tumbuhan yang memiliki tulang daun rectinervis adalah Zea mays Tulang daun tebu,tulang dau padi,tulang rumput-rumputan.

D.Melengkung

Tulang daun melengkung berbentuk seperti garis-garis melengkung .Contohnya: Tulang daun Genjer,tulang daun sirih, tulang daun gadung,tulang daun kelapa.

(Dikutip Dari www.pusatbiologi/bentuktulangdaun/)

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan

(28)

1) Dari hasil study kepustakaan dalam didapat hasil bahwa penggolongan jenis daun didasarkan atas bentuk tulang daunnya. Bentuk daun dibagi menjadi empat yaitu menyirip, menjari, melengkung, dan sejajar.

2) Berdasarkan study kepustaakan baik itu pada tumbuhan monokotil maupun dikotil mempengaruhi jenis bentuk tulang daunnya, untuk monokotil jenis tulang daunnya biasanya melengkung dan sejajar.

5.2 Saran

Melalui penelitian ini dapat disampaikan saran-saran sebagai berikut :

1) Kepada para siswa ataupun peneliti diharapkan dapat melakukan penelitian lanjutnya terhadap daun tentang anatomi dan bentuk daunnya.

2) Kepada para guru diharapkan untuk lebih sering mendidik dengan cara praktek dan langsung melihat di ruang observasi

Daftar Pustaka Sumber dari :

---Anonim a. 2011. Tata Hijau-Pdf. http://google.com. Hlm 81-88. [28 September 2011).

(29)

goresan-kecil-chara.blogspot.com

http://www.pustakasekolah.com/anatomi-daun.html#ixzz2pbAZBBUQ http://www.sabenggo.com/2013/09/bentuk-tulang-daun.html

http://www.pusatbiologi.com/2013/03/struktur-anatomi-daun-dikotil-dan.html http://bimprippt19.blogspot.com/2013/08/macam-macam-susunan-tulang-daun.html http://syantrijayanti.blogspot.com/2013/03/makalah-anatomi-daun.html

http://nha-withstyle.blogspot.com/2011/10/evercolour-dinamika-warna-daun-tanaman.html

http://belajar-sampai-mati.blogspot.com/2011/08/mengapa-ada-daun-yang-tidak-berwarna.html

http://bloggerndesonet.blogspot.com/2013/09/pengertian-daun-dan-fungsinya.html http://ibn5sholih.blogspot.com/2011/05/laporan-praktikum-fisiologi-tumbuhan.html http://goresan-kecil-chara.blogspot.com/2012/09/apa-itu-klorofil.html

http://tr.wikipedia.org/wiki/Klorofil http://id.wikipedia.org/wiki/Fotosintesis

http://moreartikel.blogspot.com/2010/08/kelebihan-dari-fotosintesis.html http://gallerypendidikan.blogspot.com/2012/03/fotosintesis.html

http://kir-31.blogspot.com/2011/02/penjelasan-tentang-daun-bentuk-daun.html http://ibn5sholih.blogspot.com/2011/05/laporan-praktikum-fisiologi-tumbuhan.html

---Lestari G dan IP Kencana. 2008. Galeri Tanaman Hias Lanskap. Jakarta: Penebar Swadaya.

(30)

Gambar

Gambar 2.1 (Gambar Daun)
Gambar 2.3 (Struktur Anatomi Daun)
Gambar 4.2 (Struktur jaringan daun dan urat daun tumbuhan Dikotil)
Gambar 2.5
+5

Referensi

Dokumen terkait

PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH DINAS BINA MARGA KOTA MEDAN.. TAHUN

XXV.10/DP.BPBD/POKJA VI/ULP-MT/VI/2017 Tanggal 17 Juni 2017 dengan ini Pokja VI ULP Kabupaten Maluku Tengah mengumumkan Pemenang Pengadaan Barang/Jasa untuk pekerjaan tersebut

pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh

Adapun bahan Klarifikasi Teknis, adalah dengan membawa seluruh dokumen asli yang menj adi persyaratan teknis/ dokumen teknis yang ditanda tangani oleh pihak lain

Dengan ini diberitahukan bahwa setelah diadakan penelitian menurut ketentuan-ketentuan yang berlaku oleh Pokja Pengadaan Barang ULP Sekretariat Daerah , maka

[r]

Setelah disetor, kelebihan atas nilai pari akan menjadi bagian dari tambahan modal disetor perusahaan dan pemegang saham perorangan tidak memiliki klaim yang lebih besar

Dari urutan selama prosesi kirab berlangsung dibarisan paling depan adalah kebo bule yang didampingi oleh beberapa pawang kemudian diikuti oleh keturunan asli