• Tidak ada hasil yang ditemukan

URUTAN WALI NIKAH | Karya Tulis Ilmiah Urutan wali nikah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "URUTAN WALI NIKAH | Karya Tulis Ilmiah Urutan wali nikah"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

U R U T A N W A L I N

I K A H

I.

WALI NASAB

1.

Ayah / Abun

2.

Kakek / Jaddun

3.

Buyut / Abuljaddi (keatas)

4.

Saudara laki-laki seayah seibu / akhusysyaqieqi

5.

Saudara laki-laki seayah / akhun lil-abi

6.

Keponakan (anak laki-laki dari saudara laki-laki seayah seibu) / ibnun

akhusysyaqieqi

7.

Keponakan (anak laki-laki dari saudara laki-laki seayah) / ibnu akhin lil-abi

8.

Paman seayah seibu / ’ammusysyaqieqi

9.

Paman seayah / ’ammun lil-abi

10.

Anak laki-laki paman seayah seibu / ibnu ’ammisysyaqieqi

11.

Anak laki-laki paman seayah / ibnu ’ammin lil-abi

12.

Cucu paman (anak laki-laki dari anak paman) seayah seibu / ibnu ibni

’ammissyaqieqi

13.

Cucu paman (anak laki-laki dari paman) seayah / ibnu ibni ’ammin lil-abi

14.

Paman ayah seayah seibu / ’ammul-abisysyaqieqi

15.

Paman ayah seayah / ’ammul-abi lil-abi

16.

Anak laki-laki dari paman ayah seayah seibu / ibnu ’ammil-abisysyaqieqi

17.

Anak laki-laki dari paman ayah seayah / ibnu ’ammil-abi lil-abi

18.

Paman kakek seayah seibu / ’ammuljaddisysyaqieqi

19.

Paman kakek seayah / ’ammuljaddin lil-abi

20.

Anak laki-laki dari paman kakek seayah seibu / ibnu ibni ’ammiljaddisysyaqieqi

21.

Anak laki-laki dari paman kakek seayah / ibnu ibni’ammiliaddi lil-abi

22.

Anak lali-laki yang memerdekakan (bagi bekas budak)

23.

’Ashobah yang memerdekakan (bagi bekas budak)

24.

HAKIM / Assulthonu Waliyyun li Man Laa Waliya Lahu (HR. Ahmad)

II.

Wali nasab bisa pindah pada wali HAKIM

apabila :

1.

Sudah tidak ada garis wali nasab

2.

Walinya hilang / mafqud

3.

Walinya sendiri mau menikahi perempuan itu (tidak ada yang sederajat)

4.

Walinya jauh (ba’id) sejauh masafatul qoshri = 92,5 Km

5.

Walinya sedang sakit

6.

Walinya tidak boleh dihubungi (dipenjara misalnya)

7.

Walinya dicabut haknya oleh negara

8.

Walinya sedang melakukan umroh / haji (ihrom)

9.

Walinya bersembunyi / tawaaru

(2)
(3)

Catatan :

I.

Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan :

a. Wali Nasab adalah pria beragama Islam yang berhubungan

darah dengan calon mempelai wanita dari pihak ayah menurut

hukum Islam.

b. Wali Hakim adalah pejabat yang ditunjuk oleh Menteri Agama

atau Pejabat yang ditunjuk olehnya untuk bertindak sebagai

Wali Nikah bagi calon mempelai wanita yang tidak

mempunyai Wali. (Kepala KUA setempat).

II.

Semua urutan wali nikah tersebut hanya dari jalur keturunan

laki-laki dan selama masih ada wali dekat / aqrob (nomor 1 s/d 9)

tidak boleh dipindahkan pada wali jauh / ab’ad (nomor 10 dst.nya)

III.

Wali aqrob boleh pindah pada wali ab’ad apabila wali

aqrobnya :

1. Tidak beragama islam

2. Suka berbuat dosa / maksiat (fasiq)

3. Masih kanak-kanak (belum baligh)

4. Tidak berakal / gangguan jiwa

5. Pikun / linglung (rusak pikiran)

6. Bisu, tuli, tidak bisa dengar / isyarat / tulisan

IV.

Mahrom (haram dinikahi disebabkan hubungan : NASAB /

hubungan darah / keturunan, MUSHOHAROH / famili akibat

pernikahan, RODLO’ / sesusuan), adapun perincianya sbb:

NASAB :

1. Ibu (ummun) serta nenek dari ayah / ibu

2.

Anak (bintun) serta cucu dari anak laki atau

perempuan

3.

Saudara seayah seibu, seayah atau seibu saja

4.

Bibi dari ayah (‘ammatun ) serta bibinya ayah

5.

Bibi dari ibu (kholatun) serta bibinya ibu

6.

Keponakan dari saudara laki-laki (bintul-akhi)

seayah seibu, seayah atau seibu serta

cucu dari tiga macam saudara tersebut

7. Keponakan dari saudara perempuan (bintul –ukhti) seayah

seibu, seayah, atau seibu serta cucu dari tiga macam saudara

tersebut.

MUSHOHAROH :

1.

Ibu mertua (ummuzzujah) baik sebab nasab atau sesusuan

2.

Anak tiri (robiebah) serta cucu dari anak tiri baik dari

laki-laki atau perempuan

3.

Ibu tiri (zaujatul-abi) dan nenek tiri

4.

Menantu (zaujatul ibni) baik dari nasab atau rodlo’

demikian juga bekas istrinya cucu

RODLO’ :

1.

Saudara sesusuan (Ukhtun minarrodlo’i)

(4)

yang diharamkan sebab menyusu sebagaimana yang

diharamkan sebab nasab (Al-hadits)

V.

Ipar haram dinikahi selama masih menjadi istrinya saudara

(haram sementara)

III.

REFERENSI :

1.

BKM Pusat :

Pedoman Pegawai Pencatat Nikah (PPN)

, (Jakarta; 1993).

2.

DEPAG. RI :

Kompilasi Hukum Islam di Indonesia

, Directorat Jendral

Bimbingan Masyarakat Islam dan Penyelenggara Haji, (Jakarta; 2004).

3.

Imam Tahiyuddin Abi Bakar :

Kifaayatul Ahyar

, Nabhan, (Surabaya; ttd).

4.

Peraturan Menteri Agama RI No. 2 Tahun 1987.

5.

Sayid Sabiq,

Fiqih Sunah

, (Bairut, th, ttd).

(5)

ISLAM DAN PERSOALAN LINGKUNGAN

Oleh. Muamal

I.Pendahu

Persoalan lingkungan hidup merupakan masalah manusia sepanjang masa, sebab manusia dan

lingkungan saling mempengaruhi antara satu dengan yang lainnya. Disamping itu juga memiliki saling

keterkaitan di antara keduanya. Artinya manusia menentukan dan mempengaruhi lingkungan atau

sebaliknya lingkungan yang mempengaruhi manusia.

Kait-mengkait antara manusia dan lingkungannya melahirkan suatu interaksi yang mampu

melahirkan sikap, pola pikir dan perbuatan yang kreatif bagi manusia, tempat manusia tumbuh dan

berkembang baik dalam arti individual maupun sosial. Dengan interaksi itu akan terbentuk lingkungan

sosial yang secara psikologik sangat berpengaruh terhadap perkembangan jiwa, dan secara pedagogik

akan tercipta insan mandiri dalam arti kata dewasa dalam berpikir, berperilaku dan bertindak.

Arti lingkungan bagi pembudidayaan sumber daya insani atau manusia (SDM) merupakan hal

yang sangat sentral dan esensial sekali. Begitu pula makna manusia dalam pengembangan sumber daya

alam (SDA) baik dalam pengertian lingkungan hayati maupun mati adalah sebagai penggeraknya, artinya

manusia sebagai modal utamanya.

Untuk memaknai keterkaitan manusia dengan lingkungannya, maka Islam hadir di dunia ini

disamping menjarkan hubungan dengan Allah ( Habelum minallah)dan hubungan dengan sesama manusia

juga mengajarkan hubungan alam . Banyak ayat dan Hadist yang menerangkan hal ini.Seperti Ayat :

Jangan kamu sekalian membuat kerusakan dimuka bumi ini sesudah diperbaiki.Demikian juga Hadist

Nabi Kebersihan adalah sebagian dari Ima

II.Pandangan Islam Terhadap Lingkungan

Manusia dan lingkungannya bukan saja menjadi tema sentral yang dibicarakan di negara

terbelakang dan berkembang, melainkan juga merupakan pokok persoalan di negara maju. Sebab

lingkungan hidup tidaklah terbatas pada lingkungan alami melainkan juga termasuk di dalamnya

man-made environment.

Lingkungan buatan manusia terbentuk karena perkembangan daya kreasi manusia yang

terefleksi dalam kemampuan ilmu dan teknologi seperti lingkungan perumahan, pertokoan dan

(6)

Baik lingkungan alami maupun buatan manusia, di dalamnya terlibat banyak manusia dalam

hubungannya dengan ekologi manusia. Ekologi manusia merupakan salah satu bagian dari lingkungan

hidup pada umumnya, karena ekologi pada dasarnya merupakan ilmu yang berbicara tentang hubungan

timbal-balik antara makhluk hidup dan lingkungannya.

Makhluk hidup sebagai unsur lingkungan yang paling dominan, secara alamiah tetap

membutuhkan lingkungannya sekaligus benda-benda mati yang mengitarinya. Hal ini memberikan

pengertian bahwa berdasarkan hukum alam itu sendiri keberadaannya sangat terkait antara satu dengan

yang lainnya, terutama manusia sangat berkepentingan kepada seluruh lingkungan yang mengitarinya.

Segi lain bagi makhluk lain seperti hewan dan tumbuh-tumbuhan yang memiliki hak hidup,

keberadaannya benar-benar dapat dirasakan manfaatnya bagi makhluk hidup lainnya termasuk manusia

apabila mampu membudidayakannya. Oleh karena itu seluruh populasi dalam ekosistem adalah positif

dan penting kehadirannya.

Ekosistem pada hakekatnya merupakan interaksi komunal dalan satu sistem kehidupan dari

aneka ragam makhluk hidup dalam tata lingkungan hidup. Kesatuan dalam ekosistem menunjukkan

interaksi positif lagi serasi dikalangan sesama makhluk hidup. Dalam pengertian ini berarti keserasian

lingkungan sebagai hakekat lingkungan hidup.

Pandangan di atas merupakan teori keserasian lingkungan yang secara eksplisit banyak

terungkap dalam ajaran Islam sekalipun dalam bentuk konsep yang bersifat normatif, namun memiliki

kecenderungan empirik aplikatif. Teori Quran yang mengungkapkan adanya keserasian lingkungan dalam

sistem ekologi termuat dalam surat al-Baqarah ayat 164 yang intinya mendeskripsikan masalah:

1. Pengertian siang dan malam.

2. Keteraturan cuaca.

3. Keterkaitan antara laut dan bahtera yang berlayar.

4. Keterkaitan antara kapal dan kebutuhan umat manusia.

5. Keterkaitan antara hujan dan kesuburan tanah, bibit tanaman dan hewan.

6. Keterkaitan antara angin dan awan penyebab adanya hujan.

7. Fenomena di atas sebagai isyarat adanya ciptaan dan pencipta.

8. Allah sebagai kendali utamanya.

Ayat di atas memberikan indikasi adanya komunikasi horizontal antara makhluk hidup sebagai

anggota dari sistem ekologi berdasarkan azas kemanfaatan. Kesemuanya itu saling mendukung dan

(7)

Allah sebagai penciptanya, sekaligus juga menunjukkan kepada manusia di balik keteraturan alam itu

terkandung makna kebesaran dan kekuasaan Allah.

Jadi makna keserasian lingkungan memiliki dimensi kosmologik, antropologik dan teologik.

Dimensi kosmologik dalam lingkungan hidup adalah adanya keserasian tata alam yang ada dalam kosmos

yang terdiri dari adanya daya alam sebagai fenomena alami seperti: angin, udara, hujan termasuk juga air

yang salig memiliki daya dukung kelangsungannya.

Dimensi antropologik adalah keterlibatan manusia dalam keberadaan lingkungan hidup baik

terhadap alam (lingkungan fisik) maupun lingkungan biologik (tumbuhan dan hewan) begitu pula dalam

konteks hubungan sesama manusia (lingkungan sosial budaya) dalam hal ini benturan perilaku sesama

manusia yang membentuk tumbuhnya masyarakat yang aman dan damai dirasakan manfaatnya oleh

sesama manusia dalam segala bentuk aspek kehidupan.

Dimensi teologiknya adalah keterkaitan makhluk dalam kedudukannya sebagai makhluk

dengan Khaliq, yang dalam hal ini Allah sebagai penciptanya. Pengertian yang lebih jauh bahwa tanpa

maujud allah maka kemungkinan ada ciptaan makhluk itu sendiri adalah mustahil. Artinya peranan Allah

terhadap makhluk adalah dominan oleh karena itu makhluk dan Khaliq merupakan dua wujud yang

sangat berkaitan.

Dengan demikian pengertian yang lebih luas dapat diangkan kepermukaan tentang lingkungan

hidup yang serasi terletak pada keserasian hubungan alamiyah, manusiawiyah dan ilahiyah yang diikat

oleh makna kemanfaatan sebagai tujuan penciptaan. Artinya allah menjadikan seluruh alam itu memiliki

tujuan kemanfaatan atau adanya manfaat makhluk yang satu terhadap makhluk yang lain. Hal ini

merupakan sunatullah, yang berakibat saling sebab dan menyebabkan bagi setiap makhluk.

Keberadaan allah sebagai al-Khaliq dan Rabb mengakibatkan terciptanya seluruh alan dan

isinya, termasuk manusia yang paling dominan dalam seluruh elemen lingkungan hidup. Sedangkan

keberadaan lingkungan fisik (alam) merupakan ajang kehidupan makhluk yang lain (tumbuhan dan

hewan) yang berkeliaran. Begitu pula adanya tumbuh-tumbuhan pada hakekatnya sebagai sarana

pemenuhan hajat manusia. Dan pada akhirnya eksistensi manusia merupakan sumber pengembangan

seluruh lingkungan hidup. Manusialah yang paling dominan dalam kehidupan makhluk hidup yang dalam

pemahaman al-Islam disebut dengan Khalifah Fil Ardh.

Dalam kedudukan manusia sebagai khalifah, manusia memiliki tugas menghidupsuburkan

(8)

pengetahuan sebagai olah rasa dan akal. Hal ini tergambar di dalam al-Quran yang merupakan antisipasi

pengembangan seluruh lingkungan hidup.

Kemampuan manusia meningkatkan kualitas alam ini membawa dampak kehidupan yang

serasi dalam seluruh kawasan lingkungan hidup, terutama sekali dalam kehidupan manusia yakni

lingkungan sosial/budaya disamping dalam lingkungan fisik atau biologik seperti tumbuh-tumbuhan dan

hewan. Namun sebaliknya manusia tanpa kendali akal dan hati, apabila dikuasia oleh hawa nafsu maka

penurunan kualitas lingkungan terjadi oleh manusia.

Secara faktual ayat di atas relevan sekali dengan teori-teori lingkungan yang menganggap

manusia sebagai esensi dalam lingkungan. Jika dilacak dalam kenyataan sosial, dari zaman manusia itu

hidup secara sederhana (terbelakang) atau primitive hingga memasuki kehidupan modern dengan

teknologi sebagai ciri-cirinya, manusia merupakan motif dan memegang peranan dalam kelestarian

ekosistem. Fakta ini didukumg dengan hadirnya lingkungan buatan manusia (man-made environment)

yang menyaingi keberadaan lingkungan alami, limbah industri yang menyebabkan terjadinya pengotoran

sungai bahkan seluruh mata air bisa tercemar dan eksesnya adalah timbul penyakit alergi pada kulit.

Begitu pula terjadi polusi udara sebagai akibat asap industri, knalpot kendaraan bermotor dan sebagainya.

Kesemuanya itu sebagai dampak adanya sikap yang negatif manusia terhadap lingkungan alam dan

dialami oleh masyarakat terutama sekali masyarakat industri dan berkembang sebagai efek dari alih

teknologi.

Lebih jauh tingkah laku primitif bisa sebagai motifnya, misalnya berburu secara liar,

penebangan pohon, ladang berpindah-pindah yang menyebabkan terbentuknya lingkungan yang

tidak sehat. Disisi lain adalah lingkungan sosial pun tanpa kecuali sebagai akibat larutnya

pemikiran manusia oleh budaya-budaya yang merusak moral masyarakat. Apabila masyarakat sudah

terperosok, maka terciptalah kerusakan lingkungan dan dampaknya tentu pada seluruh bangsa.

Dalam hal ini Allah Mengingatkan kepada manusia bahwa sering kali kerusakan didaratan dan

dilautan juga akibat ulah tingkah manusia.terjadi banjir dimana-mana, lumpur di Sidoharjo sampai

sekarng belum juga leda adalah merupakan bukti peringatan Allah tersebut

(9)

ISLAM

AQIDAH AKHLAQ HUKUM

MANUSIA

ALLAH SESAMA MANUSIA ALAM SEKITARNYA

Teori al-quran tentang lingkungan: al-baqoroh; 164

Artinya : Sesungguhnya kejadian langit dan bumi dan pergantian siang dan malam dan perjalanan

kapal di laut memberikan manfaat kepada manusia dan apa-apa yang telah diturunkan oleh allah

dari langit berupa air maka bumi sesudah kering menjadi subur, kemudian berkembang-biak

didalamnya binatang-binatang dan beredarnya angin dan awan diantara langit dan bumi sebagai

tanda kekuasaan allah bagi orang-orang yang berakal.

1. Pergantian siang dan malam

2. Keteraturan cuaca

3. Keteraturan antara laut dan bahtera yang berlayar

4. Keterkatian antara kapal dan kebutuhan umat manusia

5. Keterkaitan hujan dan kesuburan tanah, bibit tanaman dan hewan

6. Keterkaitan antara angin dan awan sebagai penyebab adanya hujan

7. Adanya keterkaitan adanya ciptaan dan pencipta

(10)

KEDUDUKAN MANUSIA

ABDULLAH / INDIVIDU KHOLIFATULLAH FIL ARDHI SOSIAL

TEORI-TEORI LINGKUNGAN :

Manusia sebagai essensi dalam lingkungan

atau subject.

ILMU, AKAL, DAN HATI

ALLAH MENGINGATKAN :

Sering kali kerusakan di lautan dan di daratan

akibata ulah tingkah manusia.

PARA PENELITI MENYAMPAIKAN BAHWA

(11)

SIGHOT TAKLIK

BISMILAHIRROMANIROHIM

Sesudah akad nikah, saya ………. Bin ……….……… berjanji

dengan sesungguh hati bahwa saya akan menempati kewajiban saya sebagai seorang

suami, dan akan saya pergauli istri saya bernama ……….………. Binti

……….. dengan baik (mu’asyaroh bil ma’ruf) menurut ajaran syari’at Islam.

Selanjutnya saya membaca sighat taklik atas istri saya itu sebagai berikut:

Sewaktu-waktu saya :

(1) Meninggalkan istri saya dua tahun berturut-turut;

(2) Atau saya tidak memberi nafkah wajib kepadanya tiga bulan lamanya;

(3) Atau saya menyakiti badan / jasmani istri saya ;

(4) Atau saya membiarkan (Tidak memperdulikan) Istri saya enam bulan lamanya,

kemudian istri saya tidak ridho dan mengadukan halnya kepada Pengadilan Agama

dan pengaduannya dibenarkan serta diterima oleh Pengadilan tersebut, dan istri saya

membayar uang sebesar Rp.10.000,- (sepuluh ribu rupiah) sebagai iwadh (Pengganti)

kepada saya, maka jatuhlah talak saya satu kepadanya.

Kepada Pengadilan tersebut saya kuasakan untuk menerima uang iwadh itu dan

kemudian menyerahkannya kepada Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan

Penyelenggaraan Haji Cq.Direktorat Urusan Agama Islam untuk keperluan ibadah sosial.

ALHAMDULILLAHIRRABBIL’ALAMIN

Kediri,……….

S u a m i,

(12)

KELUARGA SAKINAH

Oleh Muamal

1.Pengertian Keluarga Sakinah

2.Tepologi Keluarga dalam al-qur’an:

- Keluarga Nabi Ibrahim Dan Nabi Muhammad: (Keluarga

Sakinah)

- Al-Ahzab :27-34.Al-furqon:74,Ibrohim :35-41.





















































































































































































































































































ِِِِ



















































(13)















































































































































































-Keluarga Nabi Nuh dan Lut : ( Anak dan Keluarga

Tk.mendorong Dakwah )

-Attahrim : 10 -11.











































































































-Keluarga fir’un :

-Attahrim : 11.



















































-Keluarga Abu Lahab :

-Al-lahab/al-masi: 1-5.





























(14)

4.TepologiKeluaga Unggas:

-Merpati ( Keluarga Cinta damai dan setia)

-Ayam ( Busuk Hati )

-Burung Puyuh (kesuwaian fisi dan refensi )

Referensi

Dokumen terkait

LKTI merupakan ajang bagi untuk menuangkan ide/inivasi bagi kemajuan dan kelestarian kelapa sawit Indonesia di masa yang akan datang dalam bentuk tulisan ilmiah.. Peserta

Salah satu dampak revolusi industri yang telah terjadi dan masih terus berlanjut pada masa sekarang dalam kehidupan dan peradaban manusia adalah dampak bagi lingkungan yang ada

Koleksi yang ada di Museum Sangiran antara lain berupa fosil manusia, fosil hewan, fosil tumbuhan, batu-batuan, sediment tanah, dan juga peralatan batu yang dulu pernah dibuat

Adaptasi terjadi biasanya disebabkan adanya seleksi alam yang menuntut makhluk hidup (hewan dan tumbuhan) untuk dapat menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan yang baru.. Adaptasi

Kata basyar dapat juga diartikan sebagai makhluk biologis. Tegasnya memberi pengertian. kepada sifat biologis manusia, seperti makan, minum, seksual dan

Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan atau berubahnya tatanan lingkungan

a) Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan dan interaksinya.. d) Sumber daya alam,kegunaan, pemeliharaan dan pelestariannya. Berdasar hasil

Keadaan yang menggambarkan terpadunya unsur-unsur yang terlibat dalam kehidupan ber sama Alam semesta terdiri dari segala ma cam makhluk benda alam,tumbuhan,hewan manusia yang