• Tidak ada hasil yang ditemukan

potret sekolah SDN 3 Kertayasa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "potret sekolah SDN 3 Kertayasa"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

A. Pendahuluan

1.Visi, Misi, Tujuan dan Strategi SD Negeri 3 Kertayasa a) Visi

"Terselenggaranya layanan prima pendidikan yang bermutu sesuai dengan Standar Nasional pendidikan (SNP), untuk membentuk karakter insan yang cerdas, trampil, taqwa kepada Tuhan YME serta sadar wisata".

b) Misi

a. Menyelenggarakan pendidikan yang bermutu sesuai Standar Nasional Pendidikan (SNP)

b. Meningkatkan akses sarana prasarana pendidikan, keagamaan (mushola), ICT, PJOK dan budaya

c. Menyelenggarakan pendidikan yang relevan dengan budaya lokal dan perkembangan global

d. Meningkatkan kesejahteraan personal.

e. Meningkatkan keprofesionalan tenaga kependidikan demi terwujudnya karakter insan yang cerdas, trampil, taqwa terhadap Tuhan YME

f. Memelihara dan mengembangkan kerjasama antar sekolah pemerintah dan masyarakat .

c) Tujuan

3.1 Tujuan Umum

Meningkatkan mutu pembelajaran di SD Negeri 3 Kertayasa UPT Disdikpora Kecamatan Cijulang Kabupaten Pangandaran.

1.2 Tujuan Khusus

a) Menyusun, mengembangkan dan menyempurnakan kurikulum sekolah yang meliputi: Dokumen 1 Kurikulum, Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan evaluasi.

b) Menciptakan mutu pembelajaran, khususnya pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAKEM).

(2)

c) Meningkatkan profesionalitas guru dan kepala sekolah melalui peningkatan intensitas KKKS (K3S) dan KKG.

d) Menata dan meningkatkan manajemen sekolah.

e) Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan khususnya alat peraga dan media pembelajaran.

f) Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mendukung penyelenggaraan pendidikan.

g) Menghasilkan siswa-siswi yang berbudi pekerti luhur sesuai dengan nilai-nilai budaya Melayu.

1.3 Tujuan Jangka Pendek

Tujuan Jangka Pendek, yaitu tujuan kondisional atau tujuan yang hendak dicapai dalam jangka satu tahun, yaitu :

a) Meningkatkan rata-rata nilai hasil ujian akhir sekolah dan ujian akhir sekolah berstandar nasional.

b) Siswa kelas I dan kelas II yang buta aksara Al-Quran mengikuti Ekstrakurikuler pembelajaran Iqra’.

c) Setiap siswa yang menyelesaikan pendidikannya di SD Negeri 3 Kertayasa, telah bebas dari buta aksara Al-Quran.

d) Mengikuti pertandingan/perlombaan baik akademis maupun non-akademis.

1.4 Tujuan Jangka Panjang

a) Meningkatkan rata-rata nilai hasil ujian akhir sekolah (UAS) dan Ujian Nasional (UN) minimal 75.

b) Mampu bersaing positif dengan Sekolah Dasar lain di Indragiri Hulu secara kualitas dan dapat membawa siswa untuk lulus masuk SMPN/MTsN dengan target 80% - 100%.

c) Memiliki prestasi dibidang olahraga, kesenian dan pramuka. d) Masuk dalam kelompok 5 besar dalam mengikuti pertan-dingan/

perlombaan bidang akademis se-Kabupaten Indragiri Hulu.

(3)

Strategi yang akan ditempuh oleh SD Negeri 3 Kertayasa dalam mewujudkan visi, misi, dan tujuan sekolah sebagaimana yang telah diuraikan di atas adalah:

(1). Pelaksanaan proses pembelajaran yang efektif :

 Meningkatkan disiplin guru serta melengkapi administrasi pembelajaran.

 Melaksanakan supervisi secara berkala ke kelas-kelas.  Menciptakan semangat kebersamaan.

 Melaksanakan program perbaikan pengayaan serta melaksanakan kegiatan belajar tambahan bagi siswa kelas VI.

(2) Peningkatan kemampuan profesionalisme sumber daya guru :

 Melaksanakan pelatihan bagi guru-guru melalui kelompok kerja (KKG).

 Melaksanakan diskusi-diskusi tentang kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) serta metode mengajar yang baik di kelas.  Mengusulkan serta mengirimkan guru-guru untuk mengikuti

pelatihan ke instansi terkait.

(3) Mengklasifikasikan Pustaka Sekolah.

 Berupaya mencari pengelola pustaka sekolah  Menambah koleksi buku pustaka

 Menata ruang dan melengkapi sarana pustaka  Membuat kajian petugas pustaka ke pustaka lain

(4) Menjalankan manajemen partisipasif.

Melengkapi administrasi sekolah dan manajemen guru.

 Melaksanakan rapat dalam rangka pembinaan guru

 Mengadakan diskusi-diskusi terbuka dengan guru tentang kinerja dan program sekolah.

(5) Meningkatkan kualitas pelaksanaan ibadah :

 Ceramah agama secara rutin

 Melaksanakan kegiatan baca Al-Qur’an

(4)

 Membiasakan memungut sampah sebelum masuk

 Mengadakan penghijauan di lingkungan sekolah dengan cara menanam pohon dan bunga.

 Pengecatan gedung, pagar sekolah, secara berkala  Melaksanakan “Rabu sehat dan bersih”.

2.Profil TPMPS

a. Tim Penjaminan Mutu Pendidikan SDN 3 Kertayasa (TPMPS)

Pembina : Suparna, S.Pd, MM.Pd. ( Pengawas SD ) Kepala Sekolah : Eka Sugiharti, S.Pd.

Ketua TPMPS : Edah, S.Pd.I

Tim Pengembang Sekolah

1. Koordinator Standar Kelulusan : Suja’i, S.Pd.SD 2. Koordinator Standat Isi : Dedeh, S.Pd.SD 3. Koordinator Standar Proses: Oom Purnamasari, S.Pd. 4. Koordinator Standar Penilaian : Edah, S.Pd.I

5. Koordinator Str PTK : Mohamad Toha, S.Pd. 6, Koordinator Str Pengelolaan : Utih, S.Pd.

7. Koordinator Str Sarpras : Sugandi, S.Pd.

8. Koordinator Str Pembiayaan : Yuyun Supriatna, S.Pd.I Tim Audit :

1. Suparna, S.Pd, MM.Pd 2. Eka Sugiharti, S.Pd. 3. Edah, S.Pd.I

4. Mohamad Toha, S.Pd. 5. Junaedi (Ketua Komite)

Dengan terbentuknya Tim Penjaminan Mutu Pendidikan Sekolah (TPMPS) di SD Negeri 3 Kertayasa, Alhamdulillah semua bisa melaksanakan tugas sesuai dengan Tupoksi sebagai berikuti :

TUPOKSI

(5)

SD NEGERI 3 KERTAYASA TAHUN PELAJARAN 2017/2018

Tim Penjaminan Mutu Pendidikan Sekolah Tahun Pelajaran 2017-2018 bertugas :

1. Mengkoordinasikan pelaksanaan penjaminan mutu di tingkat sekolah; 2. Melakukan pembinaan, pembimbingan, pendampingan, dan supervisi

terhadap pelaku pendidikan di sekolah dalam pengembangan penjaminan mutu pendidikan;

3. Melaksakan pemetaan mutu pendidikan berdasarkan data mutu pendidikan di sekolah;

4. Melakukan monitoring dan evaluasi proses pelaksanaan pemenuhan mutu yang telah dilakukan;

5. Memberikan rekomendasi strategi peningkatan mutu berdasarkan monitoring dan evaluasi.

- Bertanggung jawab atas penyelenggaraan pendidikan kepada masyarakat. Kepala sekolah menetapkan peraturan, kaidah dan tolok ukur penyelenggaraan pendidikan di sekolah secara umum.

- Memimpin Proses PMP.

- Memastikan bahwa PMP menjadi tanggug jawab seluruh pendidik dan tenaga kependidikan.

- Melakukan pemantauan, pengawasan, pembinaan pada seluruh kegiatan.

2. Ketua - Bertanggungjawab atas penyelenggaraan pendidikan, peningkatan mutu pendidikan dan penyelenggaraan penjaminan mutu pendidikan.

(6)

pendidikan.

3. Operator - Membantu penyusunan semua dokumen hasil pelaksanaan Siklus SPMI semua SNP.

4. Koord.

- Melaksanakan Audit Mutu Internal.

- Membuat laporan hasil audit mutu Internal.

- Menyerahkan hasil / Laporan hasil audit mutu internal kepada ketua TPMPS. Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar Proses, dan Standar Penilaian.

- Koordinator Bidang Manajemen membawahi Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Standar Sarana Prasarana, Standar Pengelolaan, dan Standar Pembiayaan.

- Menyusun pemetaan berbasis kepada SNP.

- Menyiapkan dan menyusun manual mutu, prosedur mutu, dan instruksi kerja mutu yang sesuai atau malampaui standar nasional pendidikan.

- Menyimpan dan mengarsip semua dokumen yang akan diaudit maupun setelah diaudit.

- Menyusun rekomendasi pemenuhan mutu berdasarkan hasil pemetaan.

6. Koordinator SNP

- Memimpim pelaksanaan Siklus SPMI sesuai SNP.

- Menginventarisir semua dokumen hasil pelaksanan Siklus SPMI sesuai SNP.

- Menyimpan dan mengarsipkan semua dokumen hasil pelaksanan Siklus SPMI sesuai SNP sebelum diserahkan kepada tim audit.

3.Komitmen Mutu Sekolah

(7)

Disdikpora Kecamatan Cijulang Kabupaten Pangandaran untuk mengutus Kepala Sekolah, 2 (dua) orang guru, 1 (satu) orang komite sekolah, dan 1 (satu) orang operator sekolah.

Sebagai tindak lanjut dari program BIMTEK tersebut, SD Negeri 3 Kertayasa mengadakan sosialisasi kepada seluruh warga sekolah tentang harus adanya komitmen, bahwa budaya mutu di sekolah merupakan tanggungjawab seluruh komponen sekolah.

Kegiatan sosialisasi Sekolah Model SPMI ini disampaikan kepada sekolah imbas yang berada di wilayah Kabupaten Pangandaran dalam 2 (dua) kali pendampingan.

Kesanggupan seluruh warga sekolah untuk melaksanakan penjaminan mutu di SD Negeri 3 Kertayasa dinyatakan dalam bentuk pernyataan bersama Komitmen Pelaksanaan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) yang berbunyi “ KAMI SELURUH WARGA SD NEGERI 3 KERTAYASA KABUPATEN PANGANDARAN PROVINSI JAWA BARAT SIAP MENDUKUNG DAN MELAKSANAKAN PROGRAM SPMI DENGAN PENUH TANGGUNG JAWAB”

(8)

A.Implementasi SPMI di SD Negeri 3 Kertayasa a. PemetaanMutu

1. Standar Kompetensi Lulusan

Standar Kompetensi Kelulusan terdiri dari tiga indikator dan empat belas sub indikator mendapat penilaian menuju SNP 4, Jadi di standar kelulusan untuk tahun pertama tidak di alokasikan untuk peningkatan mutu.

Indikator/Sub Indikator :

Memiliki pengetahuan faktual, prosedural, konseptual, metakognitif Masalah :

 Peserta didik kurang dapat menyelesaikan permasalahan secara kritis  Peserta didik dapat merumuskan masalah, menjabarkan konsep dan

prosedur secara rinci

 Peserta didik kurang mengenal produk dalam negeri, tempat wisata dalam negeri, dan budaya Indonesia (tari, musik, makanan dan lainnya)  Peserta didik kurang menerapkan budaya indonesia dalam kehidupan

sehari-hari Akar masalah :

1. Kurang Percaya Diri

2. Tidak Menguasai Pelajaran

3. Siswa tidak memahami cara menyelesaikan soal

4. Siswa kurang memiliki rasa tanggung jawab terhadap pendidikannya Rekomendasi :

Guru memberikan penguatan pada setiap pembelajaran dan bimbingan kepada siswa

Rencana Pemenuhan Mutu :

1. Mengadakan Workshop untuk peningkatan kualitas Kegiatan Belajar Mengajar

2. Pelajaran Tambahan Bagi Siswa yang memerlukan bimbingan (dalam bentuk les)

2. StandarIsi

(9)

Standar Isi terdiri dari tiga indikator dan sembilan sub indikator ternyata nilainya bagus sesuai dengan SNP maka pada standar ini kami tidak di prioritaskan , sehingga pada standar ini kami memasukan pada rencana jangka panjang.

3. Standar Proses

Standar Proses terdiri dari tiga indikator dan dua puluh dua sub indikator, ternyata hasil analisa TPMPS standar proses yang paling rendah dan perlu peningkatan mutu terutama pada

Indikator Mutu:

3.1. Sekolah merencanakan proses pembelajaran sesuai ketentuan 3.2. Proses pembelajaran dilaksanakan dengan tepat

Sub Indikator :

3.1.3. Menyusun dokumen rencana dengan lengkap dan sistematis 3.1.4. Mendapatkan evaluasi dari kepala sekolah dan pengawas sekolah 3.2.12. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efsiensi dan efektivitas pembelajaran

3.2.13. Menggunakan aneka sumber belajar

3.15. Perencanaan pembelajaran disusun sesuai dengan KTSP Akar Masalah :

 Guru malas untuk menyimpan data pada file yang sudah di sediakan  Guru kurang menguasai dan memahami serta kreatif dalam

penyusunan media pembelajaran

 Guru kurang mampu menggunakan IT secara maksimal sehingga kesulitan membimbing siswa dalam menggunakan teknologi dan komunikasi dalam Pembelajaran

 Guru tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk memilih sumber belajar yang telah tersedia di perpustakaan untuk memanfaatkan sebagai sumber pembelajaran.

 Malas dan tidak dapat memanfaatkan penggunaan IT dengan maksimal

Rekomendasi :

 Pembinaan oleh Kepala Sekolah

(10)

 Pengenalan dan Pelatihan IT dengan teman sejawat di sekolah

 Dengan bimbingan guru siswa di ajak ke perpustakaan untuk memilih sumber belajar yang dapat membantu keberhasilan pembelajaran  KKG dan Pelatihan IT

Rencana Pemenuhan Mutu :

Rencana kegiatan dalam pemenuhan mutu standar ini menggunakan sumber dana dari BOS untuk lebih rincinya sebagai berikut :

Kegiatan :

 Melaksanakan KKG sesuai jadwal  Membeli Alat dan bahan Pembelajaran  Pelatihan IT

Volume :

 1 kali dalam satu bulan dilaksanakan KBM berakhir

 Disesuaikan dengan kebutuhan Alat dan Bahan Pembelajaran Apa yang akan di beli Misalnya pembelian Alat dan Bahan Pembelajaran Praktek IPA atau SBdP

 2 kali dalam satu minggu di laksanakan sesuai jadwal yang telah di tentukan

4. Standar Penilaian Pendidikan

Standar Penilaian Pendidikan terdiri dari empat indikator dan sebelas sub indikator, di sub indikator 4.3.1. Melakukan penilaian secara periodik mendapat nilai 2,74 dengan kategori menuju SNP 2 dan di sub indikator 4.5.1. Melakukan penilaian berdasarkan penyelenggara sesuai prosedur, ini pun sama mendapatakan nilai 2,74, Tetapi untuk tahun pertama ini tidak di lakukan peningkatan mutu karena tingkat kemampuan belum terukur. 5. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan

(11)

indikator 5.2.4 nilainya 4,08, sub indikator 5.2.6. nilainya 4,08 katageri termasuk menuju SNP 3. Sub indikator 5.2.7. nilannya 5,28 dan yang paling patal di indikator 5.3 dengan nilai 0, karena memang di SDN 3 Kertayasa belum tersedia pasilitas tersebut.

6. Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan

Standar Sarana dan Prasarana terdiri dari 3 indikator dan 6 sub indikator dengan nilai, , Pada standar ini ternyata banyak nilai yang di bawah kategori SNP. Diantaranya : indikator 6.2. nilainya 0,54, sub indikator 6.2.1. nilainya 0, sub indikator 6.2.2. nilainya 0, sub indikator 6.2.3. nilainya 1,62

7. Standar Pengelolaan Pendidikan

Terdiri dari 4 indikator dan 14 sub indikator dengan nilai, , Pada standar ini ternyata nilai bagus bahkan sudah banyak yang berstandar SNP, adapun yang kurang ada beberapa sub indikator diantaranya sub indikator 7.3.2. nilainya 3,44.

8. Standara Pembiayaan

Terdiri dari 3 Indikator dan 9 sub indikator, pada indikator ini masih banyak sub indikator yang belum mencapai nilai standar SNP. Diantaranya sub indikator 8.1.2 nilainya 0, sub indikator 8.1.3 nilainya 0, dan sub indikator 8.3.2 nilainya 3,43.

b. Kendala

Kendala yang di hadapi pada pemetaan mutu di SDN 3 Kertayasa bahwa pada indikator 3.2 Proses pembelajaran dilaksanakan dengan tepat. Dengan sub Indikatornya 3.2.12. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efsiensi dan efektiftas pembelajaran dengan nilai pada SPMP 1,86 yang di anggap sangat emergency, Diantaranya tenaga pendidik dan kependidikan kurang menguasai IT, Sarana dan prasarana tersebut (IT) belum tersdia sesuai dengan kebutuhan SNP.

(12)

1. Kepala Sekolah membuat Surat Keputusan Pengangkatan Tim SPMI 2. Tim SPMI menyusun pembagian tugas pemenuhan mutu 8 SNP

3. TPMPS yang dibentuk tim SPMI melakukan pemetaan, membuat perencanaan, melaksanakan, monev, dan penyusunan strategi pemenuhan mutu.

4. Tenaga pendidik dan tenaga kependidikan, menjalankan tugas yang menjadi tanggungjawabnya masing-masing. Seperti membuat RPP, Melaksanakan proses pembelajaran, sampai dengan Penilaian.

5. Kepala sekolah atau Wakasek Kurikulum melaksanakan supervisi kelas 6. Tenaga pendidik (Operator) melaksanakan input e-rapor

7. Wali kelas menyampaikan hasil pembelajaran siswa binaannya kepada orangtua / wali.

b. Pembiasaan Bagi Siswa :

1. Pembiasaan merupakan kegiatan positif yang rutin dilaksanakan sesuai dengan jadwal, diantaranya :

2. Upacara Bendera (Setiap hari Senin)

3. Menyanyikan lagu Nasional sebelum melaksanakan pembelajaran) dan Lagu Daerah sebelum pulang

4. Berbaris sebelum masuk kelas 5. Literasi dan Sapa Pagi

6. Membacakan Asmaul Husna (Selasa dan Kamis Sebelum melaksanakan pembelajaran)

7. Hapalan surat-surat pendek

8. Berdoa sebelum dan sesudah belajar 9. GPS (Setiap hari Senin, Rabu dan Jumat)

10. GMS ( Membawa tempat makan dan minum dari rumah) 11. Piket Kebersihan Kelas (Setiap hari )

12. CTPS dan Sikat Gigi (Setiap hari dilaksanakan sesuai jadwal) 13. Menyanyikan Lagu daerah ( akhir pembelajaran )

(13)

15. Pembelajaran Angklung 16. Pencak Silat

Bagi Guru :

1. Datang tepat waktu 2. Menyambut siswa 3. Apel pagi/siang (rutin)

4. Pembuatan perangkat pembelajaran 5. Pulang sesuai aturan

c. Sikap dan Perilaku Warga Sekolah

1. Semua warga sekolah bersikap dan berperilaku sejalan dengan regulasi / kebijakan sekolah yang sudah digariskan oleh pimpinan

2. Semua warga sekolah bergerak sebagai sebuah sistem yang satu unsur dengan unsur lainnya bekerja saling mengisi dan menguatkan menuju pada peningkatan mutu sekolah

3. Kekompakan dan integritas sebagai pendidik dan tenaga kependidikan diimplementasikan pada kerja nyata sesuai dengan tupoksi nya

masing-masing.

4. Kinerja yang sudah baik dilaksanakan secara continue dan berulang sebagai sebuah siklus

5. Pada gilirannya bekerja yang sungguh-sungguh dan memenuhi 8 SNP menjadi sebuah budaya kerja pendidik dan tenaga kependidikan. d. Dampak Yang Dirasakan Oleh Sekolah

(14)

2. Stakeholder sekolah yang meliputi : Kepala Sekolah,Pendidik dan tenaga kependidikan, komite sekolah, orangtua peserta didik saling melengkapi dan menguatkan sebagai sebuah sistema menjadikan program SPMI dan pemenuhan mutu bergulir sebagai sebuah kebiasaan.

C. PENUTUP a. Kesimpulan

SPMI sebagai sebuah program yang digulirkan LPMP pada dasarnya bukan suatu hal yang baru, sebab sebelumnya sudah ada program yang pada hakikatnya hampir sama, yaitu program akreditasi sekolah yang digulirkan oleh BAN, keduanya sama sama melihat keadaan mutu suatu sekolah.

Kekuatan untuk melaksanakan SPMI sebenarnya ada di tingkat satuan pendidikan, sebab hampir semua sumber daya ada di sekolah, mulai dari Sumber Daya Manusia sampai dengan keuangan yang terdiri dari BOS pusat dan bantuan Pemerintah Daerah.

Tantangan yang dihadapi, diantaranya selain tidak ada kemauan yang kuat dari stakeholder pendidikan, juga hanya mengandalkan bantuan pemerintah, sehingga ada kesan jika hana ada proyek saja kegiatan sekolah berjalan.

(15)

Referensi

Dokumen terkait

Abstrak: Penelitian tindakan kelas ini dilatarbelakangi oleh perlunya dilakukan penerapan metode pembelajaran yang menyenangkan dan lebih bermakna dalam menyampaikan suatu konsep

Dengan m em perhat ikan dua aspek (dari luar dan dalam ) yang dapat m em icu respon ekosist em waduk t erhadap dam pak pem a- nasan glob al yang t er j ad i, m asih t er b uk

Pada saat pemancangan, langkah-langkah pekerjaan Pada saat pemancangan, langkah-langkah pekerjaan yang dilakukan adalah ponton pancang diarahkan ke titik yang dilakukan

 Untuk menguji hipotesis deskriptif satu variabel bila datanya berbentuk interval atau ratio maka digunakan t-test satu sampel...  Untuk menguji hipotesis komparatif dua

Dalam penelitian kompor surya jenis parabola silinder dengan penyimpan panas yang dilakukan dapat diketahui dengan pengambilan data (mengukur variabel) kemudian mengolahnya

hangat pada kaki dalam meningkatkan kuantitas tidur pada lansia.Hasil penelitian menunjukkan bahwa rendam air hangat pada kaki efektif digunakanuntuk meningkatkan kuantitas

Niz sporova između brođanačkog župnika Antuna Milfajta i starokatoličkih aktivista uključivao je pitanja korištenja habjanovačke filijalne katoličke crkve za

Tabel 6 menujukkan bahwa spesies yang memiliki data aktual terendah adalah Burma dengan perolehan sebanyak 260 dari total 301.. Sedangkan spesies yang memiliki data