38 4.1.HASIL PENELITIAN
Hasil penelitian tindakan kelas melalui model Think-Pair-Share
berbantu media gambar Pembelajaran yang diperoleh dari hasil tes dan nontes
yang terlaksana dalam dua siklus dengan setiap siklusnya satu kali pertemuan
selama dua jam pelajaran dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang
berupa keterampilan guru, aktivitas siswa, hasil belajar IPA siswa di kelas IV
SDN Margorejo Pati. Hasil tes tersebut diperoleh dari observasi pada saat
pembelajaran dan evaluasi yang dilaksanakan di setiap akhir pertemuan pada
setiap siklus untuk melihat dan mengukur peningkatan pemahaman materi
perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan. Data kualitatif yang
diperoleh yaitu berupa hasil observasi pada saat berlangsungnya pembelajaran
yang berupa keterampilan guru dan aktivitas siswa yang disajikan dalam
bentuk deskriptif kualitatif. Hasil tes yang diperoleh di setiap evaluasi berupa
data kuantitatif. Berikut ini akan dipaparkan hasil penelitian yang terdiri atas
keterampilan guru, aktivitas siswa dalam proses pembelajaran IPA, dan hasil
belajar IPA melalui model Think-Pair-Share berbantu media gambar
Pembelajaran pada siswa kelas IV SDN Margorejo Pati.
1 Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus I Pertemuan II
a. Perencanaan
Sebelum melaksanakan tindakan, peneliti membuat berbagai
perencanaan yaitu:
1) Menyusun perangkat pembelajaran yaitu RPP, materi ajar, media
pembelajaran, embar Kerja Siswa, kisi-kisi soal evaluasi, soal
evaluasi, dan lembar penilaian dengan menggunakan model
Think-Pair-Share pada kompetensi Dasar mendeskripsikan struktur bumi
dan pada indicator menyebutkan struktur atmosfer bumi,
2) Menyiapkan sumber dan media pembelajaran CD Pembelajaran
dengan menampilkan video pembelajaran tentang struktur bumi.
3) Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati keterampilan guru
dan aktivitas siswa.
4) Menyiapkan alat evaluasi berupa lembar penilaian
5) Menyiapkan lembar catatan lapangan.
b. Pelaksanaan
Penelitian tindakan kelas siklus I dilaksanakan pada hari Senin,
21 November 2016 di kelas IV SDN Margorejo Pati. Penelitian
berlangsung selama 2 jam pelajaran, yaitu mulai pukul 11.00 sampai
pukul 12.10. Pokok bahasan pada siklus I ini yaitu mengenai perubahan
lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan.
Pembelajaran IPA ini berlangsung dengan alokasi waktu 2 jam
pelajaran atau 2x35 menit. Jumlah siswa yang mengikuti pembelajaran
ini adalah 32 siswa.
Kegiatan pada pertemuan siklus I ini meliputi kegiatan awal (±10
menit), kegiatan inti yang terdiri dari eksplorasi, elaborasi dan
konfirmasi berlangsung (±40 menit), dan yang terakhir adalah kegiatan
akhir (±30 menit).
c. Observasi
1) Deskripsi Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus I Pertemuan
II
Hasil observasi keterampilan guru pada pelaksanaan tindakan
siklus I yaitu pada pembelajaran IPA melalui model
Think-Pair-Share berbantu media gambar pada siswa kelas IV SDN Margorejo
Tabel 4.1
Hasil Observasi Kompetensi Guru (APKG) Siklus I Pertemuan II
NO. INDIKATOR/ASPEK YANG DIAMATI
SKOR 1 2 3 4 I. Perencanaan Pembelajaran
1. Merumuskan tujuan pembelajaran dengan jelas. √
2. Memilih dan mengorganisasikan materi ajar. √
3. Memilih sumber dan media sesuai dengan tujuan dan materi.
√
4. Merumuskan skenario pembelajaran dengan jelas, rinci dan sesuai dengan tujuan.
√
5. Menyusun instrumen penilaian dengan lengkap.
√
II. Pelaksanaan Pembelajaran
6. Mengingat kembali pelajaran yang lalu dan menjelaskan pentingnya materi pelajaran.
√
7. Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran. √
8. Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan dan realitas kehidupan.
√
9. Menyampaikan materi secara logis dan jelas. √ 10. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
tujuan dan karakteristik peserta didik.
√
11. Melaksanakan pembelajaran secara runtut dan bervariasi.
√
12. Mampu mengelola kelas. √
13. Melaksanakan pembelajaran sesuai sistematis dan melalui proses eksplorasi, elaborasi serta konfirmasi.
√
14. Melaksanakan pembelajaran yang
memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif.
√
15. Mengelola waktu pembelajaran secara efisien. √ 16. Menggunakan media secara efektif dan efisien. √ 17. Melibatkan pesera didik dalam pemanfaatan
media.
√
18. Menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik dalam pembelajaran yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreatifitas dan kemadirian.
√
20. Menanggapi dan terbuka terhadap pertanyaan peserta didik.
√
21. Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme peserta didik.
√
22. Menggunakan bahasa lisan dan tulis dengan jelas, baik dan benar.
√
23. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan tujuan.
√
24. Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan peserta didik.
√
25. Memberikan tugas atau tindak lanjut. √
Total skor 60
Total Maksimal = Jumlah Indikator Nilai
0% < x ≤ 25%= 1 (Kurang) 25% < x ≤ 50%= 2 (Cukup) 50% < x ≤ 75% = 3 (Baik)
75% < x ≤ 100% = 4 (Sangatbaik)
Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat data yang diperoleh
pada pelaksanaan tindakan siklus I, yaitu skor keterampilan guru
yang diperoleh adalah 60 dan termasuk kategori baik
a) Perencanaan Pembelajaran
Pada perencanaan pembelajaran perumusan tujuan
pembelajaran sudah dilakukan oleh guru dengan baik, yaitu
dengan pemilihan dan pengorganisasian materi yang akan
diajarkan pada siswa. Dan dalam memilih sumber dan media
sudah sesuai dengan tujuan dan materi yang diajarkan,
Perumusan skenario pembelajaran dilakukan dengan jelas dan
rinci sesuai. Dalam menyusun instrument penilaian telah
dilakukan pada indikator ini.
b) Pelaksanaan Pembelajaran
Pada saat pelaksanaan pembelajaran dalam mengulang
dan mengingat kembali pelajaran yang lalu dilakukan cukup
jelas dengan cara menjelaskan kembali pentingnya materi
pembelajaran sudah kurang tampak pada indikator ini yaitu
dengan cara mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang
relevan dan realitas kehidupan serta dalam menyampaikan
materi secara logis dan jelas. Melaksanakan pembelajaran
sesuai dengan tujuan dan karakteristik peserta didik telah
dilakukan dengan baik pada indikator ini, serta dalam
pembelajaran sudah runtut dan bervariasi serta mampu
mengelola kasus dengan baik.
Dalam melaksanakan pembelajaran secara sistematis
dan melalui proses eksplorasi, elaborasi serta konfirmasi pada
indikator ini sudah tampak dengan baik pada indikator ini. Dan
dalam melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan
tumbuhnya kebiasaan positif masih kurang tampak dengan baik
dan guru mengelola waktu pembelajaran secara efisien.
Guru mengunakan media secara efektif dan efisien dalam
melakukan pembelajan guru melibatkan peserta didik dalam
pemanfaatan media sehingga dapat dipahami oleh siswa
dengan baik. Pada indikator ini guru kuran tampak dapat
menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik dalam
pembelajaran yang dilakukan secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi serta memberikan
ruang yang cukup bagi prakarsa, kreatifitas dan kemadirian.
Guru dapat merangsang siswa untuk bertanya dan tetapi
belum terlihat adanya timbal balik seperti cara menanggapi dan
terbuka terhadap pertanyaan yang diajukan oleh peserta didik,
sehingga kurang menumbuhkan keceriaan dan antusiasme
peserta didi sudah dilakukan dengan baik pada indikator ini.
Dalam melakukan pengajaran guru menggunakan bahasa
Indonesia secara lisan dan tulisan dengan jelas, baik dan benar
Pada indikator ini guru sudah tampak melakukan
penilaian akhir, melakukan refleksi atau membuat rangkuman
dengan melibatkan peserta didik dengan baik. Dan gurn
memberikan tugas dan tindak lanjut pada peserta didik.
2) Deskripsi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan II
Hasil observasi aktivitas siswa dilaksanakan dengan
mengamati seluruh kegiatan siswa selama proses pembelajaran.
Jumlah siswa yang diamati pada siklus I ini sebanyak 32 siswa,
dengan jumlah siswa laki-laki 13 dan siswa perempuan 19. Data
hasil pengamatan aktivitas siswa yang diperoleh adalah sebagai
berikut :
Tabel 4.2
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan II
No Aspek yang diamati Skor
A. Kegiatan Pendahuluan
1. Menyimak dan menjawab pertanyaan appersepsi 73
2. Menyimak manfaat materi pembelajaran 66
3. Memperhatikan dan mengikuti pembelajaran dengan antusias
68
4. Menyimak kemampuan yang akan dicapai peserta didik
69
5. Menyimak manfaat materi Perubahan lingkungan fisik daratan
69
B. Kegiatan inti
6. Memperhatikan penyampaian materi pembelajaran
75
7. Menyimak penjelasan pembelajaran kooperatif
Think Pair And Share (TPS)
75
8. Siswa melakukan kegiatan belajar melalui model TPS
80
9. Siswa menjawab pertanyaan guru 76
10. Siswa berpikir tentang tugas yang diberikan dalam LKS
65
11. Siswa memilih pasangan dan berdiskusi menurut pasangannya
76
12. Siswa saling bertukar pasangan dan berbagi teman sekelas
71
14. Siswa membacakan hasil diskusi 71 15. Siswa menanggapi laporan hasil diskusi 67
16. Siswa melakukan kegiatan diskusi. 74
17. Siswa mengajukan pertanyaan materi yang dianggap sulit.
72
18. Siswa menyimpulkan materi pembelajaran 76
19. Siswa melakukan pebaikan hasil kegiatan diskusi 75
20. Siswa memberi respons kepada guru 64
21. Siswa terlibat dalam pemanfaatan media pembelajaran
79
22. Siswa terlibat dalam pemanfaatan sumber belajar 68 23. Menujukkan partisipasi aktif dalam belajar 77
C Kegiatan Penutup
24. Siswa bersama guru melakukan refleksi 71
25. Siswa mengerjakan tes formatif 69
Jumlah Skor 1794
Rata-rata 56,06
Prosentase 56,06%
Kriteria Baik
Kualifikasi Tuntas
Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat data yang diperoleh
pada observasi aktivitas siswa siklus I, mendapatkan skor 65 dan
termasuk kategori baik.
a) Kegiatan Pendahuluan
Pada indikator ini kesiapan belajar siswa tergolong cukup
pada pelaksanaan tindakan, hal ini dapat diketahui dari
beberapa perserta didik tidak menyimak dan menjawab
pertanyaan appresiasi, menyimak manfaat materi pembelajaran.
Selain itu perserta didik kurang memperhatikan dan mengikuti
pelajaran sehingga antusias perserta didik masih kurang.
Peserta didik mempunyai kemampuan menyimak yang akan
dicapai dengan baik kurang tampak pada indikator ini, tetapi
dapat menyimak manfaat materi perubahan lingkungan fisi
b) Kegiatan Inti
Pada indikator kegiatan inti para beberapa peserta didik
kurang memperhatikan penyampaian materi pembelajaran
secara baik dan siswa kurang menyimak dengan baik
penjelasan pembelajaran kooperatif Think Pair And Share
(TPS).
Para siswa melakukan kegiatan belajar melalui model
Think Pair And Share (TPS), yang meliputi : (1). Think
(mengemukakan ide) pada indikator ini ada beberapa siswa
yang telah mencapai 5 deskriptor yaitu siswa menjawab
pertanyaan guru dan berpikir tentang tugas yang diberikan
dalam LKS sesuai dengan waktu yang ditentukan guru, tetapi
ada beberapa peserta didik yang tidak dapat menjawab
pertanyaan guru dalam LKS sesuai dengan waktu yang
ditentukan guru. Dalam menyampaikan ide atau jawaban
mengenai pertanyaan yang diberikan guru berkaitan dengan
media, menyampaikan ide dengan kalimat sederhana yang
mudah dimengerti, dan menyampaikan ide kurang jelas. (2).
Pair (siswa berdiskusi secara berpasangan), pada indikator ini seluruh siswa memilih pasangan dan berdiskusi menurut
pasangannya, kemudian siswa bertukar pasangan dan berbagi
jawaban. Siswa belum dapat berdiskusi dengan tertib. Dan ada
satu kelompok yang belum berdiskusi sesuai waktu yang
ditentukan guru. (3). Share (Siswa mempresentasikan hasil
kelompok) pada indikator ini siswa membacakan dan
menjelaskan jawaban hasil diskusi. Beberapa siswa
memberikan tanggapan laporan hasil diskusi terhadap hasil
pekerjaan kelompok lain dan merespon tanggapan yang
muncul, tetapi ada beberapa keompok siswa yang tidak
memberikan tanggapan hasil diskusi kelompok lain. Pada
materi yang dianggap sulit, sehingga tidak dapat di jawab oleh
siswa.
Siswa kemudian menyimpulkan materi pembelajan
yang dilakukan kemudian melakukan perbaikan hasil kegiatan
diskusi, setelah itu siswa memberi respon kepada guru. Dalam
indikator ini ada beberpa siswa yang belum terlibat dalam
pemanfaatan media pembelajaran dan pemanfaatan sumber
belajar. Beberapa siswa tampak kurang menunjukkan
partisipasi aktif dalam belajar.
c) Kegiatan Penutup
Pada indikator penutup siswa dan guru melakukan
refleksi dan diikuti para siswa mengerjakan tes formatif.
Dalam indikator ini guru memotivai siswa untuk rajin belajar.
d. Hasil Belajar Siswa
Hasil evaluasi pembelajaran IPA melalui model
Think-Pair-Share berbantu media gambar pada siswa kelas IV SDN Margorejo
Pati pada siklus I dibandingkan dengan data awal yang ada diperoleh
data sebagai berikut:
Tabel 4.3
Hasil Belajar Pra Siklus dan Siklus I
No Pencapaian Data Awal Siklus I
1. Nilai Tertinggi 40 45
2. Nilai Terendah 80 85
3. Rata-Rata 61,9 65,95
Diagram 4.1 : Hasil Belajar Pra Siklus dan Siklus I
Berdasarkan diagram yang dipaparkan diketahui data awal
sebelum dilaksanakan tindakan nilai terendah siswa di kelas IV SDN
Margorejo Pati pada mata pelajaran IPA adalah 40, nilai tertinggi 80
dengan rata- rata 61,9.
Setelah dilakukan tindakan melalui model Think-Pair-Share
berbantu media gambar pada siklus I diperoleh data nilai terendah 45,
tertinggi 85 dengan rata- rata 65,95. Ada peningkatan hasil belajar
yang diperoleh siswa pada pelaksanaan tindakan siklus I dibandingkan
sebelum dilaksanakan tindakan, akan tetapi peningkatan yang
diperoleh belum mencapai indikator keberhasilan sehingga perlu
dilaksanakan siklus berikutnya dengan segala perbaikan.
e. Refleksi
Refleksi pada siklus II difokuskan pada berbagai masalah yang muncul
pada pelaksanaan tindakan. Adapun permasalahan yang ada dalam
pembelajaran, IPA melalui model Think-Pair-Share berbantu media
gambar adalah sebagai berikut:
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90
Data Awal Siklus I
Nilai Tertinggi
Nilai Terendah
1) Hasil observasi keterampilan guru dalam mengajar diperoleh skor
60 yang tergolong dalam kategori baik.
2) Aktivitas siswa mendapatkan rata- rata skor 56,06 dengan kategori
baik yang berarti sudah mencapai indikator keberhasilan namun
bisa lebih ditingkatkanlagi.
3) Guru belum optimal dalam mengkondisikan siswa untuk
melaksanakan diskusi dalam kelompok.
4) Guru belum mampu mengelola kelas dengan baik karena
banyaknya siswa yang berpartisapi aktif selama pembelajaran.
Banyak siswa yang ingin mengungkapkan pendapatmya sehingga
banyak siswa yang ramai berbicara.
5) Hasil belajar yang diperoleh masih belum sesuai dengan indikator
keberhasilan yang ingin dicapai. Ketuntasan hasil belajar siswa
adalah 65,95% dan rata-rata nilai siswa 56,06
6) Sebagian siswa tidak mendengarkan/ memperhatikan siswa yang
sedang mempresentasikan hasil diskusi kelompok siswa lain.
7) Dari berbagai permasalahan yang muncul pada pelaksanaan
tindakan siklus I maka perlu diadakan perbaikan untuk pelaksanaan
tindakan di siklus berikutnya yaitu pada siklus II.
f. Revisi
1) Guru harus lebih memperhatikan siswa yang sering membuat
gaduh untuk mengantisipasi agar tidak membuat gaduh di
tengah-tengah pembelajaran dengan pemberian tugas tambahan atau
dengan menunjuk siswa tersebut saat mengajukan pertanyaan.
2) Guru meminta semua kelompok untuk memperhatikan kelompok
lain yang presentasi,karena kelompok yang tidak maju akan
ditunjuk secara acak oleh guru untuk menanggapi presentasi hasil
2 Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus II Pertemuan II
a. Perencanaan
Sebelum melaksanakan tindakan, peneliti membuat berbagai
perencanaan yaitu:
1) Menyusun perangkat pembelajaran yaitu RPP, materi ajar, media
pembelajaran, embar Kerja Siswa, kisi-kisi soal evaluasi, soal
evaluasi, dan lembar penilaian dengan menggunakan model
Think-Pair-Share pada kompetensi Dasar mendeskripsikan struktur bumi
dan pada indicator menyebutkan struktur atmosfer bumi,
menyebutkan struktur permukaan bumi.
2) Menyiapkan sumber dan media pembelajaran CD Pembelajaran
dengan menampilkan video pembelajaran tentang struktur bumi.
3) Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati keterampilan guru
dan aktivitas siswa.
4) Menyiapkan alat evaluasi berupa lembar penilaian
5) Menyiapkan lembar catatan lapangan.
b. Pelaksanaan
Penelitian tindakan kelas siklus I dilaksanakan pada hari Senin,
12 Desember 2016 di kelas IV SDN Margorejo Pati. Penelitian
berlangsung selama 2 jam pelajaran, yaitu mulai pukul 11.00 sampai
pukul 12.10. Pokok bahasan pada siklus II ini yaitu mengenai
perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan.
Pembelajaran IPA ini berlangsung dengan alokasi waktu 2 jam
pelajaran atau 2x35 menit. Jumlah siswa yang mengikuti pembelajaran
ini adalah 32 siswa.
Kegiatan pada pertemuan siklus I ini meliputi kegiatan awal (±10
menit), kegiatan inti yang terdiri dari eksplorasi, elaborasi dan
konfirmasi berlangsung (±40 menit), dan yang terakhir adalah kegiatan
c. Observasi
1) Deskripsi Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus II Pertemuan
II
Hasil observasi keterampilan guru pada pelaksanaan tindakan
siklus I yaitu pada pembelajaran IPA melalui model
Think-Pair-Share berbantu media gambar pada siswa kelas IV SDN Margorejo
Pati didapatkan data sebagai berikut:
Tabel 4.4
Hasil Observasi Kompetensi Guru (APKG) Siklus II Pertemuan II
NO. INDIKATOR/ASPEK YANG DIAMATI SKOR
1 2 3 4
I. Perencanaan Pembelajaran
1. Merumuskan tujuan pembelajaran dengan jelas. V 2. Memilih dan mengorganisasikan materi ajar. V 3. Memilih sumber dan media sesuai dengan tujuan
dan materi. V
4. Merumuskan skenario pembelajaran dengan jelas,
rinci dan sesuai dengan tujuan. V
5. Menyusun instrumen penilaian dengan lengkap. V II. Pelaksanaan Pembelajaran
6. Mengingat kembali pelajaran yang lalu dan
menjelaskan pentingnya materi pelajaran. V 7. Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran. V 8. Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang
relevan dan realitas kehidupan. V
9. Menyampaikan materi secara logis dan jelas. V 10. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tujuan
dan karakteristik peserta didik. V
11. Melaksanakan pembelajaran secara runtut dan
bervariasi. V
12. Mampu mengelola kelas. V
13. Melaksanakan pembelajaran sesuai sistematis dan melalui proses eksplorasi, elaborasi serta konfirmasi.
V
14. Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan
tumbuhnya kebiasaan positif. V
18. Menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik dalam pembelajaran yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreatifitas dan kemadirian.
V
19. Merangsang siswa untuk bertanya. V
20. Menanggapi dan terbuka terhadap pertanyaan
peserta didik. V
21. Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme peserta
didik. V
22. Menggunakan bahasa lisan dan tulis dengan jelas,
baik dan benar. V
23. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan tujuan. V 24. Melakukan refleksi atau membuat rangkuman
dengan melibatkan peserta didik. V
25. Memberikan tugas atau tindak lanjut. V
Total skor 83
Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat data yang diperoleh
pada pelaksanaan tindakan siklus II, yaitu skor keterampilan guru
yang diperoleh adalah 83 dan termasuk kategori baik
a) Perencanaan Pembelajaran
Pada perencanaan pembelajaran perumusan tujuan
pembelajaran sudah dilakukan oleh guru lebih baik dari siklus
II, yaitu dengan pemilihan dan pengorganisasian materi yang
akan diajarkan pada siswa. Dan dalam memilih sumber dan
media sudah sesuai dengan tujuan dan materi yang diajarkan,
Perumusan skenario pembelajaran dilakukan dengan jelas dan
rinci sesuai. Pada siklus II dalam menyusun instrument
penilaian sudah lengkap dan tampak jelas dilakukan pada
b) Pelaksanaan Pembelajaran
Pada saat pelaksanaan pembelajaran dalam mengulang
dan mengingat kembali pelajaran yang lalu dilakukan sudah
jelas yaitu dilakukan dengan cara menjelaskan kembali
pentingnya materi pelajaran. Guru menunjukkan penguasaaan
materi pembelajaran sudah tampak jelas dibanding siklus I
yaitu dengan cara mengaitkan materi dengan pengetahuan lain
yang relevan dan realitas kehidupan serta dalam
menyampaikan materi secara logis dan jelas. Melaksanakan
pembelajaran sesuai dengan tujuan dan karakteristik peserta
didik telah dilakukan secara baik pada indikator ini, serta dalam
pembelajaran sudah runtut dan bervariasi serta mampu
mengelola kasus dengan baik.
Dalam melaksanakan pembelajaran secara sistematis
dan melalui proses eksplorasi, elaborasi serta konfirmasi pada
indikator ini sudah tampak dengan baik. Dan dalam
melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya
kebiasaan positif sudah tampak dengan baik dan guru
mengelola waktu pembelajaran secara efisien. Guru
mengunakan media secara efektif dan efisien dalam melakukan
pembelajan guru melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan
media sehingga dapat dipahami oleh siswa dengan baik. Pada
indikator ini guru sudah tampak dapat menumbuhkan
partisipasi aktif peserta didik dalam pembelajaran yang
dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, memotivasi serta memberikan ruang yang cukup
bagi prakarsa, kreatifitas dan kemadirian.
Guru dapat merangsang siswa untuk bertanya dan dan
terjadi timbal balik dengan cara menanggapi dan terbuka
terhadap pertanyaan yang diajukan oleh peserta didik, sehingga
dilakukan dengan baik pada indikator ini. Dalam melakukan
pengajaran guru menggunakan bahasa Indonesia secara lisan
dan tulisan dengan jelas, baik dan benar sehingga mudah
dimengerti oleh peserta didik.
Pada indikator ini guru sudah tampak melakukan
penilaian akhir, melakukan refleksi atau membuat rangkuman
dengan melibatkan peserta didik dengan baik. Dan gurn
memberikan tugas dan tindak lanjut pada peserta didik.
2) Deskripsi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan II
Hasil observasi aktivitas siswa dilaksanakan dengan
mengamati seluruh kegiatan siswa selama proses pembelajaran.
Jumlah siswa yang diamati pada siklus II ini sebanyak 32 siswa,
dengan jumlah siswa laki-laki 13 dan siswa perempuan 19. Data
hasil pengamatan aktivitas siswa yang diperoleh adalah sebagai
berikut :
Tabel 4.5
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan II
No Aspek yang diamati Skor
A. Kegiatan Pendahuluan
1. Menyimak dan menjawab pertanyaan appersepsi 92
2. Menyimak manfaat materi pembelajaran 91
3. Memperhatikan dan mengikuti pembelajaran dengan antusias
82
4. Menyimak kemampuan yang akan dicapai peserta didik
94
5. Menyimak manfaat materi Perubahan lingkungan fisik daratan
76
B. Kegiatan inti
6. Memperhatikan penyampaian materi pembelajaran
78
7. Menyimak penjelasan pembelajaran kooperatif
Think Pair And Share (TPS)
88
8. Siswa melakukan kegiatan belajar melalui model TPS
90
9. Siswa menjawab pertanyaan guru 83
dalam LKS
11. Siswa memilih pasangan dan berdiskusi menurut pasangannya
97
12. Siswa saling bertukar pasangan dan berbagi teman sekelas
83
13. Siswa berdiskusi dengan tertib 99
14. Siswa membacakan hasil diskusi 79
15. Siswa menanggapi laporan hasil diskusi 78
16. Siswa melakukan kegiatan diskusi. 76
17. Siswa mengajukan pertanyaan materi yang dianggap sulit.
78
18. Siswa menyimpulkan materi pembelajaran 95
19. Siswa melakukan pebaikan hasil kegiatan diskusi 95
20. Siswa memberi respons kepada guru 73
21. Siswa terlibat dalam pemanfaatan media pembelajaran
79
22. Siswa terlibat dalam pemanfaatan sumber belajar 77 23. Menujukkan partisipasi aktif dalam belajar 81
C Kegiatan Penutup
24. Siswa bersama guru melakukan refleksi 68
25. Siswa mengerjakan tes formatif 87
Jumlah Skor 2109
Rata-rata 65,90
Prosentase 65,91%
Kriteria Baik
Kualifikasi Tuntas
Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat data yang diperoleh
pada observasi aktivitas siswa siklus I, mendapatkan skor 65 dan
termasuk kategori baik.
a) Kegiatan Pendahuluan
Pada indikator ini sudah tampak kesiapan belajar siswa
tergolong sangat baik pada pelaksanaan tindakan, hal ini dapat
diketahui dari perserta didik bersedia menyimak dan menjawab
pertanyaan appresiasi, menyimak manfaat materi pembelajaran.
Selain itu perserta didik memperhatikan dan mengikuti
pelajaran dengan antusias. Peserta didik mempunyai
tampak pada indikator ini disbanding pada siklus I dan siswa
dapat menyimak manfaat materi perubahan lingkungan fisi
daratan dengan baik.
b) Kegiatan Inti
Pada indikator kegiatan inti para peserta didik
memperhatikan penyampaian materi pembelajaran secara baik
dan siswa menyimak dengan baik penjelasan pembelajaran
kooperatif Think Pair And Share (TPS).
Para siswa melakukan kegiatan belajar melalui model
Think Pair And Share (TPS), yang meliputi : (1). Think
(mengemukakan ide) pada indikator ini semua siswa telah
mencapai deskriptor yaitu siswa menjawab pertanyaan guru
dan berpikir tentang tugas yang diberikan dalam LKS sesuai
dengan waktu yang ditentukan guru, menyampaikan ide atau
jawaban mengenai pertanyaan yang diberikan guru berkaitan
dengan media, menyampaikan ide dengan kalimat sederhana
yang mudah dimengerti, dan menyampaikan ide dengan suara
yang jelas. (2). Pair (siswa berdiskusi secara berpasangan), pada indikator ini seluruh siswa memilih pasangan dan
berdiskusi menurut pasangannya, kemudian siswa bertukar
pasangan dan berbagi jawaban dengan. Siswa dapat berdiskusi
dengan tertib. Semua kelompok yang sudah berdiskusi sesuai
waktu yang ditentukan guru. (3).Share (Siswa
mempresentasikan hasil kelompok) pada indikator ini siswa
membacakan dan menjelaskan jawaban hasil diskusi. Beberapa
siswa memberikan tanggapan laporan hasil diskusi terhadap
hasil pekerjaan kelompok lain dan merespon tanggapan yang
muncul. Pada indikator ini ada 2 kelompok yang mengajukan
pertanyaan materi yang dianggap sulit, sehingga guru
Siswa kemudian menyimpulkan materi pembelajan
yang dilakukan kemudian melakukan perbaikan hasil kegiatan
diskusi, setelah itu siswa memberi respon kepada guru. Dalam
indikator ini siswa terlibat dalam pemanfaatan media
pembelajaran dan pemanfaatan sumber belajar. Semua siswa
tampak menunjukkan partisipasi aktif dalam belajar.
c) Kegiatan Penutup
Pada indikator penutup siswa dan guru melakukan
refleksi dan diikuti para siswa mengerjakan tes formatif.
Dalam indikator ini guru memotivai siswa untuk rajin belajar.
d. Deskripsi Observasi Hasil Belajar Siswa
Hasil evaluasi pembelajaran IPA melalui model
Think-Pair-Share berbantu media gambar pada siswa kelas IV SDN Margorejo
Pati pada siklus II diperoleh data sebagai berikut.
Tabel 4.6
Perbandingan Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II
No Pencapaian Siklus I Siklus II
1. Nilai Terendah 45 50
2. Nilai Tertinggi 85 100
3. Rata-Rata 65,95 78,90
Diagram 4.2 : Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II
Berdasarkan diagram tersebut diketahui data yang diperoleh
pada pelaksanaan tindakan siklus I nilai terendah siswa di kelas IV
SDN Margorejo Pati pada mata pelajaran IPA adalah 45, nilai tertinggi
85 dengan rata- rata 65,95.
Setelah dilakukan refleksi di siklus I dan dilanjutkan
melaksanakan tindakan siklus II diperoleh data nilai terendah 50, nilai
tertinggi 100 dengan rata-rata 78,90. Ada peningkatan hasil belajar
yang diperoleh siswa pada pelaksanaan tindakan siklus II
dibandingkan pada pelaksanaan tindakan siklus I, akan tetapi
peningkatan yang diperoleh belum mencapai indikator keberhasilan
sehingga perlu dilaksanakan refleksi dan dilanjutkan pelaksanaan
siklus berikutnya dengan segala perbaikan.
Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat adanya peningkatan
dari hasil belajar yang diperoleh pada pelaksanaan tindakan siklus I
dengan hasil belajar pada pelaksanaan tindakan siklus II. Data yang
diperoleh nilai terendah yang diperoleh siswa adalah 50, nilai tertinggi
100 dengan rata- rata 78,90 dan persentase ketuntasan 65,91%.
Ketuntasan belajar klasikal melalui model Think-Pair-Share
berbantu media gambar pada siswa kelas IV SDN Margorejo Pati telah
sesuai dengan target yang direncanakan. Pada indikator keberhasilan
0 20 40 60 80 100 120
Siklus I Siklus II
Nilai Tertinggi
Nilai Terendah
pencapaian ketuntasan belajar klasikal minimal 60% dan pada siklus II
diperoleh 65,91% berarti penelitian ini sudah berhasil pada siklus II.
Hasil belajar siswa mengalami peningkatan pada setiap
siklusnya. Peningkatan hasil belajar pada setiap siklusnya dapat
disajikan dalam grafik berikut ini.
Diagram 4.3 : Diagram Peningkatan Hasil Belajar Setiap Siklus
Berdasarkan diagram tersebut terlihat adanya peningkatan hasil
belajar siswa dari siklus I sampai dengan siklus II. Dari pra siklus ke
siklus I persentase kenaikan ketuntasan adalah 8,56% dari siklus I ke
siklus II mengalami peningkatan 12,95%.
e. Refleksi
Hasil refleksi pada pelaksanaan tindakan siklus II adalah sebagai
berikut:
1) Keterampilan guru meningkat dibandingkan dengan siklus-siklus
sebelumnya dengan perolehan skor 83 atau sebesar 83% dan telah
mencapai indikator keberhasilan.
2) Aktivitas siswa juga meningkat dengan perolehan skor 2109
dengan rata- rata skor 65.90 termasuk dalam kategori sangat baik
dan telah mencapai indicator keberhasilan.
0 20 40 60 80 100 120
Nilai Terendah Nilai Tertinggi Rata-Rata Ketuntasan
Siklus II
Siklus I
3) Hasil belajar yang diperoleh adalah nilai terendah 40 dan tertinggi
100 dengan rata- rata 78,90 dan persentase ketuntasan klasikal
65,91% dan telah
f. Rekapitulasi Data Prasiklus, Siklus I, Siklus II, dan Siklus III
Tabel 4.7
Rekapitulasi Data Prasiklus, Siklus I, Siklus II, dan Siklus III
No Sumber Data Pra Siklus Siklus I Siklus II
1 Ketrampilan Guru - 60% 83%
2 Aktivitas Siswa - 56,06% 65,91%
3 Hasil Belajar Siswa 61,9 65,95% 78,90%
Berdasarkan tabel tersebut menunjukkan bahwa terjadi
peningkatan keterampilan guru dari siklus I ke siklus II sebesar 23%. .
Peningkatan aktivitas siswa dari siklus I ke siklus II sebesar 9,85%.
Peningkatan hasil belajar dari prasiklus ke siklus I sebesar 4,05%.
Peningkatan hasil belajar dari siklus I ke siklus II sebesar 12,95%.
Rekapitulasi data pra siklus, siklus I, dan siklus II dapat
disajikan dalam bentuk diagram berikut ini.
Grafik 4.4 : Rekapitulasi data pra siklus, siklus I, dan siklus II
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90
Ketrampilan Guru Aktivitas Siswa Hasil Belajar Siswa
Pra Siklus
Siklus I
Berdasarkan diagram tersebut, dapat dilihat adanya
peningkatan keterampilan guru dari siklus I sampai siklus II.
Persentase keterampilan guru siklus I 60,0%, siklus dan II 83,0%.
Persentase aktivitas siswa siklus I 56,06%, dan siklus II 65,91%.
Terjadi peningkatan ketuntasan pada hasil belajar siswa dari pra siklus
sampai dengan siklus II. Persentase hasil belajar pra siklus 61,9%,
siklus I 65,95%, dan siklus II 78,90%.
4.2.PEMBAHASAN
1 Pemaknaan Temuan Penelitian
Pembahasan pemaknaan temuan didasarkan pada temuan hasil
observasi keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar setiap
siklusnya pada pembelajaran IPA melalui model pembelajaran
Think-Pair-Share berbantu media gambar Pembelajaran pada siswa kelas IV SDN
Margorejo Pati.
a. Hasil Observasi Keterampilan Guru
1) Siklus I
Skor yang diperoleh pada indikator perencanaan
pembelajaran sudah baik. Deskriptor yang sudah terlihat
dilaksanakan guru yaitu, guru sudah Pada perencanaan
pembelajaran perumusan tujuan pembelajaran sudah dilakukan
oleh guru dengan baik, yaitu dengan pemilihan dan
pengorganisasian materi yang akan diajarkan pada siswa. Dan
dalam memilih sumber dan media sudah sesuai dengan tujuan dan
materi yang diajarkan, Perumusan skenario pembelajaran
dilakukan dengan jelas dan rinci sesuai. Dalam menyusun
instrument penilaian telah dilakukan pada indikator ini.. Hal
tersebut sesuai dengan pendapat Sudjana (2012:99) dalam hal
perencanaan pembelajaran harus mendapatkan hasil belajar yang
maksimal yaitu kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima
125) mengemukakan bahwa hasil dari kegiatan belajar ditandai
dengan adanya perubahan perilaku ke arah positif yang relatif
permanen pada diri orang yang belajar. Sehubungan dengan
pendapat itu, maka Wahidmurni, dkk. (2010: 18) menjelaskan
bahwa sesorang dapat dikatakan telah berhasil dalam belajar jika ia
mampu menunjukkan adanya perubahan dalam dirinya.
Perubahan-perubahan tersebut di antaranya dari segi kemampuan berpikirnya,
keterampilannya, atau sikapnya terhadap suatu objek.
Dalam hal indikator pelaksanaan pembelajaran
mendapatkan hasil sebagai cukup baik. Diskriptor yang telah
dilakukan guru terlihat yaitu dalam mengulang dan mengingat
kembali pelajaran yang lalu dilakukan cukup jelas dengan cara
menjelaskan kembali pentingnya materi pelajaran. Guru
menunjukkan penguasaaan materi pembelajaran sudah kurang
tampak pada indikator ini yaitu dengan cara mengaitkan materi
dengan pengetahuan lain yang relevan dan realitas kehidupan serta
dalam menyampaikan materi secara logis dan jelas. Melaksanakan
pembelajaran sesuai dengan tujuan dan karakteristik peserta didik
telah dilakukan dengan baik pada indikator ini, serta dalam
pembelajaran sudah runtut dan bervariasi serta mampu mengelola
kasus dengan baik.
Dalam melaksanakan pembelajaran secara sistematis dan
melalui proses eksplorasi, elaborasi serta konfirmasi pada indikator
ini sudah tampak dengan baik pada indikator ini. Dan dalam
melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya
kebiasaan positif masih kurang tampak dengan baik dan guru
mengelola waktu pembelajaran secara efisien. Guru mengunakan
media secara efektif dan efisien dalam melakukan pembelajan guru
melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan media sehingga dapat
dipahami oleh siswa dengan baik. Pada indikator ini guru kuran
pembelajaran yang dilakukan secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi serta memberikan ruang
yang cukup bagi prakarsa, kreatifitas dan kemadirian.
Guru dapat merangsang siswa untuk bertanya dan tetapi
belum terlihat adanya timbal balik seperti cara menanggapi dan
terbuka terhadap pertanyaan yang diajukan oleh peserta didik,
sehingga kurang menumbuhkan keceriaan dan antusiasme peserta
didi sudah dilakukan dengan baik pada indikator ini. Dalam
melakukan pengajaran guru menggunakan bahasa Indonesia secara
lisan dan tulisan dengan jelas, baik dan benar sehingga mudah
dimengerti oleh peserta didik.
Pada indikator ini guru sudah tampak melakukan penilaian
akhir, melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan
melibatkan peserta didik dengan baik. Dan gurn memberikan tugas
dan tindak lanjut pada peserta didik.
Hal tersebut diatas sejalan dengan pendapat Sudjana (2012)
yang menyatakan bahwa dalam sistem pendidikan nasional tentang
rumusan tujuan pendidikan baik tujuan kurikuler maupun tujuan
instruksional, menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin
Bloom yang secara garis besar membagi tujuan pembelajaran
menjadi 3 ranah (domain) yaitu, ranah kognitif, ranah afektif, dan
psikomotorik.
2) Siklus II
Skor yang diperoleh pada indikator perencanaan
pembelajaran sudah baik dan memuasakan. Diskriptor yang sudah
terlihat dilaksanakan oleh guru yaitu perencanaan pembelajaran
perumusan tujuan pembelajaran sudah dilakukan oleh guru lebih
baik dari siklus II, yaitu dengan pemilihan dan pengorganisasian
materi yang akan diajarkan pada siswa. Dan dalam memilih
sumber dan media sudah sesuai dengan tujuan dan materi yang
jelas dan rinci sesuai. Pada siklus II dalam menyusun instrument
penilaian sudah lengkap dan tampak jelas dilakukan pada indikator
ini dari pada siklus I. Sudjana (2012:99) dalam hal perencanaan
pembelajaran harus mendapatkan hasil belajar yang maksimal
yaitu kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima
pengalaman belajar. Selanjutnya Warsito (dalam Depdiknas, 2006:
125) mengemukakan bahwa hasil dari kegiatan belajar ditandai
dengan adanya perubahan perilaku ke arah positif yang relatif
permanen pada diri orang yang belajar. Sehubungan dengan
pendapat itu, maka Wahidmurni, dkk. (2010: 18) menjelaskan
bahwa sesorang dapat dikatakan telah berhasil dalam belajar jika ia
mampu menunjukkan adanya perubahan dalam dirinya.
Perubahan-perubahan tersebut di antaranya dari segi kemampuan berpikirnya,
keterampilannya, atau sikapnya terhadap suatu objek.
Dalam hal indikator pelaksanaan pembelajaran
mendapatkan hasil sangat baik. Diskriptor yang telah dilakukan
guru terlihat yaitu guru dilakukan sudah jelas yaitu dilakukan
dengan cara menjelaskan kembali pentingnya materi pelajaran.
Guru menunjukkan penguasaaan materi pembelajaran sudah
tampak jelas dibanding siklus I yaitu dengan cara mengaitkan
materi dengan pengetahuan lain yang relevan dan realitas
kehidupan serta dalam menyampaikan materi secara logis dan
jelas. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tujuan dan
karakteristik peserta didik telah dilakukan secara baik pada
indikator ini, serta dalam pembelajaran sudah runtut dan bervariasi
serta mampu mengelola kasus dengan baik.
Dalam melaksanakan pembelajaran secara sistematis dan
melalui proses eksplorasi, elaborasi serta konfirmasi pada indikator
ini sudah tampak dengan baik. Dan dalam melaksanakan
pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif
pembelajaran secara efisien. Guru mengunakan media secara
efektif dan efisien dalam melakukan pembelajan guru melibatkan
peserta didik dalam pemanfaatan media sehingga dapat dipahami
oleh siswa dengan baik. Pada indikator ini guru sudah tampak
dapat menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik dalam
pembelajaran yang dilakukan secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi serta memberikan ruang
yang cukup bagi prakarsa, kreatifitas dan kemadirian.
Guru dapat merangsang siswa untuk bertanya dan dan
terjadi timbal balik dengan cara menanggapi dan terbuka terhadap
pertanyaan yang diajukan oleh peserta didik, sehingga
menumbuhkan keceriaan dan antusiasme peserta didi sudah
dilakukan dengan baik pada indikator ini. Dalam melakukan
pengajaran guru menggunakan bahasa Indonesia secara lisan dan
tulisan dengan jelas, baik dan benar sehingga mudah dimengerti
oleh peserta didik.
Pada indikator ini guru sudah tampak melakukan penilaian
akhir, melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan
melibatkan peserta didik dengan baik. Dan gurn memberikan tugas
dan tindak lanjut pada peserta didik.
Hal tersebut diatas sejalan dengan pendapat Sudjana (2012)
yang menyatakan bahwa dalam sistem pendidikan nasional tentang
rumusan tujuan pendidikan baik tujuan kurikuler maupun tujuan
instruksional, menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin
Bloom yang secara garis besar membagi tujuan pembelajaran
menjadi 3 ranah (domain) yaitu, ranah kognitif, ranah afektif, dan
psikomotorik.
b. Hasil Observasi Ketrampilan Siswa
1) Siklus I
Pada indikator ini kesiapan belajar siswa tergolong cukup
perserta didik tidak menyimak dan menjawab pertanyaan
appresiasi, menyimak manfaat materi pembelajaran. Selain itu
perserta didik kurang memperhatikan dan mengikuti pelajaran
sehingga antusias perserta didik masih kurang. Peserta didik
mempunyai kemampuan menyimak yang akan dicapai dengan baik
kurang tampak pada indikator ini, tetapi dapat menyimak manfaat
materi perubahan lingkungan fisi daratan cukup baik. Hal ini
sejalan dengan pendapat Slamento (2010) yang menyatakan bahwa
dalam proses pembelajaran untuk mencapai hasil belajar optimal
terdapat faktor-faktor yang mempengaruhinya. pencapaian hasil
belajar dibedakan menjadi dua kategori, yaitu faktor internal dan
faktor eksternal.
Pada indikator kegiatan inti para beberapa peserta didik
kurang memperhatikan penyampaian materi pembelajaran secara
baik dan siswa kurang menyimak dengan baik penjelasan
pembelajaran kooperatif Think Pair And Share (TPS).
Para siswa melakukan kegiatan belajar melalui model Think
Pair And Share (TPS), yang meliputi : (1). Think (mengemukakan
ide) pada indikator ini ada beberapa siswa yang telah mencapai 5
deskriptor yaitu siswa menjawab pertanyaan guru dan berpikir
tentang tugas yang diberikan dalam LKS sesuai dengan waktu
yang ditentukan guru, tetapi ada beberapa peserta didik yang tidak
dapat menjawab pertanyaan guru dalam LKS sesuai dengan waktu
yang ditentukan guru. Dalam menyampaikan ide atau jawaban
mengenai pertanyaan yang diberikan guru berkaitan dengan media,
menyampaikan ide dengan kalimat sederhana yang mudah
dimengerti, dan menyampaikan ide kurang jelas. (2). Pair (siswa
berdiskusi secara berpasangan), pada indikator ini seluruh siswa memilih pasangan dan berdiskusi menurut pasangannya, kemudian
siswa bertukar pasangan dan berbagi jawaban. Siswa belum dapat
berdiskusi sesuai waktu yang ditentukan guru. (3). Share (Siswa
mempresentasikan hasil kelompok) pada indikator ini siswa
membacakan dan menjelaskan jawaban hasil diskusi. Beberapa
siswa memberikan tanggapan laporan hasil diskusi terhadap hasil
pekerjaan kelompok lain dan merespon tanggapan yang muncul,
tetapi ada beberapa keompok siswa yang tidak memberikan
tanggapan hasil diskusi kelompok lain. Pada indikator ini ada 2
kelompok yang mengajukan pertanyaan materi yang dianggap
sulit, sehingga tidak dapat di jawab oleh siswa.
Siswa kemudian menyimpulkan materi pembelajan yang
dilakukan kemudian melakukan perbaikan hasil kegiatan diskusi,
setelah itu siswa memberi respon kepada guru. Dalam indikator ini
ada beberpa siswa yang belum terlibat dalam pemanfaatan media
pembelajaran dan pemanfaatan sumber belajar. Beberapa siswa
tampak kurang menunjukkan partisipasi aktif dalam belajar.
Hal tersebut diatas sejalan dengan pendapat dari Sudjana
(2012), yang mengemukana 6 tingkatan keterampilan, yaitu: (1)
gerakan refleks (keterampilan yang tidak sadar), (2) keterampilan
pada gerakan-gerakan dasar,(3) kemampuan perseptual, termasuk
di dalamnya membedakan visual, mebedakan audio, motoris dan
lain-lain, (4) kemampuan dibidang fisik, misalnya kekuatan,
keharmonisan, dan ketepatan, dan (5) gerakan-gerakan skill, mulai
dari keterampilan sederhana sampai pada keterampilan yang
kompleks, (6) kemampuan yang berkenaan dengan komunikasi
non-decursive seperti gerak ekspresif dan interpretatif.
Pada indikator penutup siswa dan guru melakukan refleksi
dan diikuti para siswa mengerjakan tes formatif. Dalam indikator
ini guru memotivai siswa untuk rajin belajar. Hal ini sejalan
dengan Djamarah (2010) dalam kegiatan penutup pelajaran guru
dipelajari siswa dan mampu mengetahui tingkat pencapaian
kompetensi siswa.
2) Siklus II
Pada indikator ini sudah tampak kesiapan belajar siswa
tergolong sangat baik pada pelaksanaan tindakan, hal ini dapat
diketahui dari perserta didik bersedia menyimak dan menjawab
pertanyaan appresiasi, menyimak manfaat materi pembelajaran.
Selain itu perserta didik memperhatikan dan mengikuti pelajaran
dengan antusias. Peserta didik mempunyai kemampuan menyimak
yang akan dicapai dengan baik sudah tampak pada indikator ini
disbanding pada siklus I dan siswa dapat menyimak manfaat materi
perubahan lingkungan fisi daratan dengan baik. Hal ini sejalan
dengan pendapat Slamento (2010) yang menyatakan bahwa dalam
proses pembelajaran untuk mencapai hasil belajar optimal terdapat
faktor-faktor yang mempengaruhinya. pencapaian hasil belajar
dibedakan menjadi dua kategori, yaitu faktor internal dan faktor
eksternal.
Pada indikator kegiatan inti para peserta didik
memperhatikan penyampaian materi pembelajaran secara baik dan
siswa menyimak dengan baik penjelasan pembelajaran kooperatif
Think Pair And Share (TPS).
Para siswa melakukan kegiatan belajar melalui model Think
Pair And Share (TPS), yang meliputi : (1). Think (mengemukakan
ide) pada indikator ini semua siswa telah mencapai deskriptor yaitu
siswa menjawab pertanyaan guru dan berpikir tentang tugas yang
diberikan dalam LKS sesuai dengan waktu yang ditentukan guru,
menyampaikan ide atau jawaban mengenai pertanyaan yang
diberikan guru berkaitan dengan media, menyampaikan ide dengan
kalimat sederhana yang mudah dimengerti, dan menyampaikan ide
dengan suara yang jelas. (2). Pair (siswa berdiskusi secara
dan berdiskusi menurut pasangannya, kemudian siswa bertukar
pasangan dan berbagi jawaban dengan. Siswa dapat berdiskusi
dengan tertib. Semua kelompok yang sudah berdiskusi sesuai
waktu yang ditentukan guru. (3).Share (Siswa mempresentasikan
hasil kelompok) pada indikator ini siswa membacakan dan
menjelaskan jawaban hasil diskusi. Beberapa siswa memberikan
tanggapan laporan hasil diskusi terhadap hasil pekerjaan kelompok
lain dan merespon tanggapan yang muncul. Pada indikator ini ada
2 kelompok yang mengajukan pertanyaan materi yang dianggap
sulit, sehingga guru memberikan bantuan jawaban pada siswa.
Siswa kemudian menyimpulkan materi pembelajan yang
dilakukan kemudian melakukan perbaikan hasil kegiatan diskusi,
setelah itu siswa memberi respon kepada guru. Dalam indikator ini
siswa terlibat dalam pemanfaatan media pembelajaran dan
pemanfaatan sumber belajar. Semua siswa tampak menunjukkan
partisipasi aktif dalam belajar.
Hal tersebut diatas sejalan dengan pendapat dari Sudjana
(2012), yang mengemukana 6 tingkatan keterampilan, yaitu: (1)
gerakan refleks (keterampilan yang tidak sadar), (2) keterampilan
pada gerakan-gerakan dasar,(3) kemampuan perseptual, termasuk
di dalamnya membedakan visual, mebedakan audio, motoris dan
lain-lain, (4) kemampuan dibidang fisik, misalnya kekuatan,
keharmonisan, dan ketepatan, dan (5) gerakan-gerakan skill, mulai
dari keterampilan sederhana sampai pada keterampilan yang
kompleks, (6) kemampuan yang berkenaan dengan komunikasi
non-decursive seperti gerak ekspresif dan interpretatif.
Pada indikator penutup siswa dan guru melakukan refleksi
dan diikuti para siswa mengerjakan tes formatif. Dalam indikator
ini guru memotivai siswa untuk rajin belajar.
Hal ini sejalan dengan Djamarah (2010) dalam kegiatan
menyeluruh tentang apa yang dipelajari siswa dan mampu
BAB V
PENUTUP
5.1.SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas mengenai keterampilan
guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA dengan
menggunakan model think-pair-share berbantu media gambar pada siswa
kelas IV SDN Margorejo Pati, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Keterampilan guru dalam menerapkan model Think-Pair-Share berbantu
media gambar Pembelajaran pada mata pelajaran IPA meningkat secara
bertahap pada siklus I mendapatkan skor 60 dengan kriteria baik. Pada
siklus II keterampilan guru mendapatkan skor 83 dengan kriteria baik. Hal
tersebut sesuai dengan indikator keberhasilan yang menjelaskan bahwa
keterampilan guru meningkat dengan kriteria sekurang-kurangnya baik.
2. Aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA melalui model Think-Pair-Share
bermedia gambar dapat meningkat dilihat dari pembelajaran siklus I
aktivitas siswa memperoleh rata-rata skor 56,06 dalam kriteria baik,
setelah dilakukan perbaikan pada siklus II aktivitas siswa
meningkat,sehingga diperoleh rata-rata skor 65,90 dalam kriteria baik. Hal
tersebut sesuai dengan indikator keberhasilan yang menjelaskan bahwa
aktivitas siswa meningkat dengan kriteria sekurang-kurangnya baik.
3. Hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA melalui model
Think-Pair-Share bermedia gambar mengalami peningkatan yang signifikan dapat
dilihat pada saat pra siklus dengan pencapaian rata-rata kelas sebesar 61,9.
Setelah diadakan perbaikan pada siklus I, pencapaian rata-rata kelas
sebesar 65,95 dengan ketuntasan 56,06%. Kemudian setelah diadakan
perbaikan pada pada siklus II, pencapaian rata-rata hasil belajar siswa
menjadi 78,90 dengan ketuntasan 65,91%. Hal tersebut telah sesuai
dengan indikator keberhasilan yang menjelaskan bahwa siswa mengalami
ketuntasan individual sesuai KKM yaitu ≥60 dalam pembelajaran IPA dan telah mencapai ketuntasan 65,91%.
5.2.SARAN
Berdasarkan hasil penelitian melalui penerapan model think-pair-share
bermedia gambar pada siswa kelas IV SDN Margorejo Pati.maka saran yang
dapat disampaikan adalah sebagai berikut :
1. Saran Teoritis
Penelitian tindakan kelas ini terbukti bahwa dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe TPS bermedia gambar diharapkan
dapat menjadi solusi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran IPA di
SDN Margorejo Pati yang meliputi keterampilan guru, aktivitas siswa,
dan hasil belajar siswa. Tidak hanya mata pelajaran IPA saja yang dapat
ditingkatkan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS
bermedia gambar. Pembelajaran melainkan mata pelajaran lain yang ada di
sekolahpun dapat ditingkatkan.
2. Saran Praktis
a. Bagi guru
Penerapan model think-pair-share bermedia gambar terbukti
dapat meningkatkan kualitas pembelajaran IPA yaitu pada
keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar. Oleh karena itu,
model think-pair-share bermedia gambar pembelajaran dapat dijadikan
acuan guru sebagai solusi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
pada mata pelajaran yang lain.
b. Bagi Sekolah/Lembaga
Penelitian melalui model think-pair-share bermedia gambar
pembelajaran ini diharapkan dapat dikembangkan lebih lanjut, baik
oleh guru, lembaga maupun pengembang pendidikan lainya, sehingga
model think-pairshare bermedia gambar menjadi lebih baik, dan