• Tidak ada hasil yang ditemukan

HADITS TENTANG Metode PENDIDIKAN ISLAM.d (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "HADITS TENTANG Metode PENDIDIKAN ISLAM.d (1)"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

HADITS TENTANG METODE

PENDIDIKAN ISLAM

“Ditujukan untuk memenuhi tugas”

Mata Kuliah

: Hadits Tarbawi

Dosen

:

H.M.Zaini Al-Luthfi.MA

Jurusan

: Tarbiyah - PAI (III-B)

Di susun Oleh

Kelompok 4 ( Empat

)

- Kholidah

- Juwika Adila

- Nike Andayani

- Siti Ruchimah Hasanah

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM JAM’IYAH

MAHMUDIYAH TANJUNG PURA - LANGKAT

(2)

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang maha Esa atas ridho dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Makalah ini dengan penuh keyakinan serta usaha maksimal. Semoga dengan terselesaikannya tugas ini dapat memberi pelajaran positif bagi kita semua.

Selanjutnya penulis juga ucapkan terima kasih kepada bapak dosen H.M.Zaini Al-Luthfi.MA mata kuliah Hadis Tarbawi yang telah memberikan tugas Makalah ini kepada kami sehingga dapat memicu motifasi kami untuk senantiasa belajar lebih giat dan menggali ilmu lebih dalam khususnya mengenai “Hadits tentang Metode Pendidikan Islam” sehingga dengan kami dapat menemukan hal-hal baru yang belum kami ketahui.

Terima kasih juga kami sampaikan atas petunjuk yang di berikan sehingga kami dapat menyelasaikan tugas Makalah ini dengan usaha semaksimal mungkin. Terima kasih pula atas dukungan para pihak yang turut membantu terselesaikannya laporan ini, ayah bunda, teman-teman serta semua pihak yang penuh kebaikan dan telah membantu penulis.

(3)

Tanjung Pura,Oktober, 2016

Tim Penyusun

Kelompok 4 (Empat)

(4)

KATA PENGANTAR...i

DAFTAR PUSTAKA...ii

BAB I...1

PENDAHULUAN...1

A. Latar Belakang...1

B. Rumusan Masalah...1

C. Tujuan Pembahasan...1

BAB II...2

PEMBAHASAN...2

A. Pengertian Metode...2

B. Metode – Metode Pendidikan Islam...2

1. Metode ceramah...2

2. Metode Diskusi...4

3. Metode Tanya Jawab...5

4. Metode Kisah...7

5. Metode Perumpamaan...9

6. Metode Peragaan...10

7. Metode Demonstrasi...11

BAB III...13

PENUTUP...13

A. Kesimpulan...13

B. Saran...13

(5)
(6)

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Sebuah metode akan mempengaruhi sampai tidaknya suatu informasi secara lengkap atau tidak. Bahkan sering disebutkan cara atau metode kadang lebih penting daripada materi itu sendiri. Oleh sebab itu pemilihan metode pendidikan harus dilakukan secara cermat, disesuaikan dengan berbagai faktor terkait, sehingga hasil pendidikan dapat memuaskan. Rasul saw. sejak awal sudah mencontohkan dalam mengimplementasikan metode pendidikan yang tepat terhadap para sahabatnya. Strategi pembelajaran yang beliau lakukan sangat akurat dalam menyampaikan ajaran Islam. Rasul saw. Makalah ini akan menyajikan hadis-hadis Nabi saw. tentang metode pendidikan yang dilaksanakan Rasulullah. Hadis-hadis yang berimplikasikan pada metode pendidikan meliputi; metode perumpamaan, metode kiasan, metode memberi kemudahan, Metode metode tanya jawab, metode demonstrasi, metode diskusi, Metode Ceramah,metode Kisah,dan Metode Peraga.

Dalam makalah ini akan lebih dijelaskan macam-macam metode yang berkaitan dengan pendidikan yang terdapat dalam hadits.

B.Rumusan Masalah

a. Apa pengertian metode pedidikan?

b. Hadits apa saja yang berkaitan dengan metode pendidikan?

C.Tujuan Pembahasan

a. Untuk mengetahui apa pengertian metode pedidikan?

(7)
(8)

BAB II

PEMBAHASAN

A.Pengertian Metode

Secara etimologi, metode berasal dari dari dua kata, yaitu meta dan hodos. Meta adalah melalui sedangkan hodos adalah jalan atau cara. Dalam bahasa arab di kenal dengan istilah thariqah yang berarti langkah-langkah strategis yang harus dipersiapkan untuk melakukan suatu pekerjaan. Bila dihubungkan dengan pendidikan, maka langkah tersebut harus diwujudkan dalam proses pendidikan dalam rangka pembentuk kepribadian.

Dengan demikian dapat dipahami bahwa metode merupakan cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan teknik berarti metode atau sistem untuk mengerjakan sesuatu. Metode dan teknik mempunyai pengertian yang berbeda meskipun tujuannya sama. Metode adalah jalan yang harus dilalui untuk mencapai tujuan. Teknik adalah cara mengerjakan sesuatu. Dalam makalah ini akan lebih dijelaskan macam-macam metode yang berkaitan dengan pendidikan yang terdapat dalam hadits.

B.Metode – Metode Pendidikan Islam

1. Metode ceramah

Metode ceramah adalah suatu metode pengajaran yang disampaikan dengan bahasa lisan untuk memberikan penjelasan terhadap suatu informasi atau terhsadap suatu masalah1. Dimana metode ini memberikan uraian atau penjelasan

kepada sejumlah siswa pada waktu dan tempat tertentu. Dengan kata lain metode ini adalah sebuah metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif.

(9)

Contoh metode ceramah yang dilakukan Rasulullah waktu itu adalah ketika beliau menyuruh para wanita bersedekah, seperti terlihat dalam hadist berikut:

:

mendorong kaum perempuan untuk mengalokasikan atau mengelauarkan harta untuk mendekatkan diri kepada Allah. Sesunggunya dengan bersedekah bisa melepaskan pemiliknya dari neraka. Itulah salah satu metode ceramah yang pernah dilakukan Nabi pada waktu itu.

Aspek Tarbawi:

a. Menyampaikan ilmu kepada orang lain atau khalayak umum salah satunya adalah metode ceramah.

(10)

• Bahan pelajaran dapat di sampaikan sebanyak mungkin dalam jangka waktu yang singkat.

• Guru dapat menguasai situasi kelas. • Organisasi kelas lebih sederhana.

• Tidak terlalu banyak memakan biaya dan tenaga. Kekurangan metode ceramah diantaranya:

• Metode ceramah hanya cenderung mempertimbangkan segi banyaknya bahan pelajaran yang akan disajikan, dan kurang memperhatikan atau mementingkan segi kualitas penguasaan bahan pembelajaran.

• Bila kelas tidak dapat dikuasai oleh guru secara baik, maka proses belajar mengajar kurang efektif.

• Sulit mengukur sejauh mana penguasaan bahan pelajaran yang telah diberikan itu kepada anak didik.

2. Metode Diskusi

Kata diskusi berasal dari bahasa latin yaitu “discussus” yang berarti “to examine”, “investigate” (memeriksa, menyelidiki). Sehingga metode diskusi merupakan salah satu cara yang dapat digunakan dalam menyelesaikan masalah yang mungkin menyangkut kepentingan bersama, dengan jalan musyawarah untuk mufakat. Memperluas pengetahuan dan cakrawalah pemikiran. Adapun salah satu hadits yang berkaitan dengan metode diskusi tersebut yaitu:3

(11)

Dari Anas bin Malik ra, Ia berkata, Rasulullah SAW telah bersabda : “Tolonglah saudaramu yang dzalim maupun yang didzalimi. Mereka bertanya : “Wahai Rasulullah bagaimana jika menolong orang dzalim? Rasulullah menjawab : “tahanlah (hentikan) dia dan kembalikan dari kedzaliman, karena sesungguhnya itu merupakan pertolongan kepadanya (HR. Imam Bukhari)

Dalam hadist diatas dijelaskan bahwa Rasulullah memerintahkan kepada umatnya agar menolong saudaranya baik dalam keadaan dhalim atau madhlum (didzalimi).

Ibnu Bathal mengatakan : (رصنلا) menurut orang arab berarti(ةناعا) pertolongan, sungguh Rasulullah telah menjelaskan bahwa menolong orang yang dzalim itu caranya dengan mencegah dari berbuat aniaya karena jika engkau tidak mencegahnya, maka dia akan melakukan perbuatan aniaya hingga di qishas. Pencegahan yang kamu lakukan dengan cara mengqishasnya itu juga bisa dikatakan menolong orang yang beruat dzalim.4

Diskusi pada dasarnya adalah tukar menukar informasi dan unsur pengalaman secara teratur dengan maksud untuk mendapat pengertian bersama yang lebih jelas dan lebih teliti tentang sesuatu atau untuk mempersiapkan atau merampungkan keputusan bersama.

Jika ditelaah dari bebarapa riwayat hadist, Rasulullah adalah orang yang paling banyak melakukan diskusi. Metode diskusi ini sering dilakukan oleh Rasulullah bersama para sahabatnya untuk mencari kata sepakat. Tetapi walaupun Nabi sering melakukan dan membolehkan mendidik dengan metode diskusi akan tetapi dalam pelaksanaanya harus dilakukan dengan hikmah ataupun dengan bijak agar segala permasalahan dapat diselesaikan dengan baik dan tanpa ada permusuhan, karena metode diskusi berbeda dengan debat. Jika debat adalah perang argumentasi, beradu paham dan kemampuan persuasi dalam memenangkan pendapatnya sendiri. Maka dalam metode diskusi diharapkan

(12)

semuanya memberi sumbangsih sehingga semua bisa paham dan dimengerti secara bersama.

3. Metode Tanya Jawab

Metode tanya jawab ini sendiri ialah metode pembelajaran yang memungkinkan adanya komunikasi langsung antara pendidik dan peserta didik.sehingga komunikasi ini terlihat adanya timbal balik antara guru dengan siswa. Tujuan terpenting dari metode tanya jawab ini adalah para guru atau pendidik dapat mengetahui sejauhmana para murid dapat mengerti dan mengungkapkan apa yang telah diceramahkan.

ن

و مص ههلللا ل

ه ووس

ه رصَايص ل

ل جهرص لصَاقص لصَاقص ةصرصيورصهه يبهأص نوعص

م

ل ثه ك

ص مظأه ملثه ك

ص مظأه لصَاقص ؟ ةهبصحوص

ظ لا ن

ه س

و ح

ه به س

ه

َانللا ق

ظ حصأ

ص

(ملسم هاور) ك

ص َانصدوأص ك

ص َانصدوأص ملثه كصووبهأص ملثه كصمظأه

Dari Abu Hurairah r.a Berkata : ada seorang laki-laki bertanya kepada Rasul. Ya Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak saya hormati? Beliau menjawab : “Ibumu, kemudian ibumu, kemudian ibumu, kemudian ayahmu, kemudian yang lebih dekat dan yang lebih dekat dengan kamu (HR. Muslim)

(13)

Imam An-Nawawi mengatakan bahwa,didalam hadist tersebut terdapat anjuran untuk berbuat baik kepada kerabat dekat, dan ibu adalah yang paling berhak mendapatkan itu, baru kemudian ayah dan kemudian kerabat yang paling dekat. Para ulama mengatakan bahwa sebab didahulukannya ibu adalah karena kelelahan, beban berat dan pengorbanannya di saat mengandung, melahirkan, menyusui, perawatan pendidikan dan dan lain sebagainya.5

Dari penjelasan hadist diatas, Rasulullah menggunakan metode tanya jawab sebagai starategi pembelajarannya. Beliau sering menjawab pertanyaan dari sahabatnya ataupun sebaliknya. Metode tanya jawab ini sendiri ialah metode pembelajaran yang memungkinkan adanya komunikasi langsung antara pendidik dan peserta didik.sehingga komunikasi ini terlihat adanya timbal balik antara guru dengan siswa. Tujuan terpenting dari metode tanya jawab ini adalah para guru atau pendidik dapat mengetahui sejauhmana para murid dapat mengerti dan mengungkapkan apa yang telah diceramahkan.

4. Metode Kisah

Dalam pendidikan Islam, kisah mempunyai fungsi edukatif yang tidak dapat diganti dengan bentuk penyampaian yang lain dari bahasa. Hal ini disebabkan oleh kisah qurani dan nabawi memiliki beberapa keistimewaan yang membuatnya mempunyai efek psikologis dan edukatif yang sempurna, rapi, dan jauh jangkauannya seiring dengan perjalanan zaman.6

Dalam pendidikan Islam kisah sebagai metode pendidikan amat penting. Dikatakan amat penting, alasannya antara lain sebagai berikut:

a. Kisah selau memikat karena mengundang pembaca atau pendengar untuk mengikuti peristiwanya, merenungkan maknanya. Selanjutnya, makna-makna itu akan menimbulkan kesan dalam hati pembaca atau pendengar tersebut.

(14)

b. Kisah Qur’ani dan dapat menyentuh hati manusia karena kisah itu menampilkan tokoh dalam konteksnya yang menyeluruh. Karena tokoh cerita ditampilkan dalam konteks yang menyeluruh, pembaca atau pendengar dapat ikut menghayati atau mersakan isi kisah itu, seolah-olah ia sendiri yang menjadi tokohnya. Kisah itu, sekalipun menyeluruh, terasa wajar, tidak menjijikan pendengar atau pembaca. Misalnya kisah Yusuf. Inilah salah satu keistimewaan kisah Qur’ani, tidak sama dengan kisah-kisah yang ditulis orang sekarang yang isinya banyak ikut mengotori hati pembaca.

c. Kisah Qur’ani mendidik perasaan keimanan dengan cara:

Supaya tujuan pendidikan tercapai secara maksimal, rasulullah SAW menggunakan kisah atau cerita seperti mengajarkan kepada sahabat tentang keutamaan iman kepada Allah SWT, tauhid, iman kepada utusan-Nya, saling menyayangi antar sesama, bergaul dengan baik, sikap menolong, sikap belas kasih, diantara kisah atau cerita yang diketengahkan ialah hadist yang menguraikan keutamaan iman kepada Allah, tauhid, perbuatan syirik, dan iman kepada utusan-Nya.

Kisah atau cerita yang mengajarkan kepada para sahabat untuk menyayangi binatang adalah hadist yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah SAW pernah berkata: 7

7 Utsma Najita, Muhammad, Psikologi dalam Perspektif Hadits, (Pustaka Al Husna

(15)

لك ىف ؟ارجا مئ اهيلا ىف انل نا و هللا لوس ر اي هل رفغف هل

رجا بطردبك

“Ketika seorang laki-laki sedang mengadakan perjalanan, tiba-tiba ia merasa haus. Lalu ia menemukan sebuah sumur kemudian ia turun dan meminum air di dalamnya, kemudain ia keluar. Ketika ia keluar ia melihat seekor anjing yang kehausan. Laki-laki itu berkata, “rasa haus yang ia rasakan sama seperti rasa haus yang aku rasakan. “maka ia turun untuk mengambil air dari sumur itu kemudian ia memberikan air itu kepada anjing yang kehausan. Allah SWT bersyukur dan mengampuni dosanya. Para sahabat bertanya wahai Rasulullah SAW, apakah kita mendapat pahala karena binatang? Rasulullah menjawab “setiap hari yang disenangkan itu pahala”.

Kemudian diriwayatkan dari Ibnu Umar RA, bahwa Rasulullah pernah bersabda:

“Seorang wanita masuk neraka karena seekor kucing yang dia ikat. Ia tidak memberinya makanan bahkan ia tidak memperdulikan kucing itu makan racun tanah.”

(16)

5. Metode Perumpamaan

Perumpamaan dilakukan oleh Rasulullah SAW sebagai salah satu strategi pembelajaran untuk memberikan pemahaman kepada obyek sasaran materi pendidikan semudah mungkin, sehingga kandungan maksud dari suatu materi pelajaran dapat dicerna dengan baik, strategi ini dilakukan dengan cara menyerupakan sesuatu dengan sesuatu yang lain, mendekatkan sesuatu yang abstrak dengan yang lebih konkrit.

Perumpamaan yang digunakan oleh Rasulullah SAW sebagai salah satu strategi pembelajaran selalu syarat dengan makna sehinga benar-benar dapat membawa sesuatu yang abstrak kepada yang konkrit atau menjadikan sesuatu yang masih samar dalam makna menjadi sesuatu yang sangat jelas.

Beberapa contoh pendidikan Rasulullah SAW yang menggunakan perumpamaan sebagai salah satu strateginya, antara lain sebagai berikut:

a. Perumpamaan orang yang berzikir dan yang tidak berzikir

Diriwayatkan oleh Imam Al Bukhari dari Abu Musa, ia berkata:8

تيملاو يحلا لثم هبررك ذيل يذلاو هبررك ذي يذلا لثم

“Perumpamaan orang yang berzikir dan yang tidak berzikir kepada Rabb-nya dan tidak berzikir seperti orang hidup dan orang mati.”

Dalam hadist ini Rasululah SAW menyerukan orang yang berzikir dengan orang hidup yang hidupnya dihiasi dengan cahaya kehidupan dan bathinnya disinari dengan ilmu dan pemahaman. Begitu juga orang yang berzikir, maka hidupnya dihiasi dengan cahaya amal dan ketaatan, dan batinnya dengan cahaya

(17)

ilmu dan pengetahuan. Kemudian mengupamakan orang yang tidak berzikir dengan orang mati yang zahir dan batinnya tidak berfungsi.

b. Perumpamaan orang mukmin dan orang munafik dalam hal musibah

Diriwayatkan oleh Imam Al Bukhari, Muslim dan Ibnu Hibban dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda. 9

. ,

لثم و ءلبلا هبيصي نمؤملا لازيلو هليمت عيرلا لازتل عرزلا لثمك نمؤملا لثم دصتست ىتح زتهتلزرلا ةرجش لثمك قفانملا

“Perumpamaan orang mukmin seperti tanaman yang senantiasa ditiup angin, senantiasa orang mukmin ditimpa musibah. Sementara perumpamaan orang munafik seperti pohon jati. Tidak bergerak hingga ditebang.”

Perumpamaan-perumpamaan yang diberikan oleh Rasulullah SAW jika dimaknai dengan kesungguhan akan banyak ditemukan kandung hikmah yang sangat dalam, sehingga kalimat-kalimat singkat dan sederhana yang disampaikan oleh Rasulullah SAW tersebut mengandung banyak makna tetapi dapat dicerna dengan baik oleh siapapun yang mendengarkannya.

6. Metode Peragaan

Metode peraga ini sekarang lebih dikenal dengan sebutan media pendidikan. Media pendidkan adalah suatu benda yang dapat dindrai, khususnya penglihatan dan pendengaran baik yang terdapat dalam maupun luar kelas yang digunakan sebagai alat bantu penghubung dalam proses pembelajaran. Media pendidikan bertujuan untuk meningkatkan efektifitas belajar siswa. Media pendidikan

(18)

mengandung beberapa beberapa aspek-aspek yaitu sebagai alat atau sebagai teknik yang berkaitan erat dengan metode pengajaran

ههيولصعص ههلللا َّىللص

ص ههلللا ل

ه ووس

ه رص ل

ص َاقص ل

ص َاقص ةصرصيورصهه يبهأص نوعص

يفه ن

ه يوتصَاهصك

ص وصههوص َانصأص ههرهيوغصله ووأص ههلص م

ه يوتهيصلا ل

ه فهَاكص مصللس

ص وص

هاور) َّىط

ص س

و وهلاوص ةهبصَابلس

ل لَابه ك

ل لهَامص رصَاشصأصوص ةهنلجصلا

(ملسم

Dari Abu Hurairah r.a , Ia berkata : Rasulullah SAW bersabda : orang yang menanggung hidup anak yatim atau yang lainnya, maka saya ( Nabi) dan dia seperti ini di dalam syurga dan ImamMalik mengisyaratkan seperti jari telenjuk dan tengah (HR. Imam Muslim)

Dari hadist diatas yang dimaksud dengan ( ممييتمييلا للفماكي) adalah mencukupi segala kebutuhannya mulai dari nafakah, pakaian, pendidikan sekolah dan bertanggung jawab atas baik buruknya adabnya. Hal yang demikian ini mendapatkan keuatamaan baik dari hartanya sendiri maupun harta anak yatimtersebut dengan menjadi walinya ini.

Maksud dari هرييغيلم ويأي yaitu orang terdekatnya seperti kakek, nenek, ibu, saudara laki-laki, saudara perempuan, paman dari ayah, paman dari ibu bibi dari ibu dan orang lain10

(19)

Pada hadist diatas menerangkan tentang hubungan kedekatan Rasulullah dengan orang yang memelihara anak yatim. Rasulullah SAW mendemonstrasikan juga dengan jari beliau. Beliau menerangkan kepada para sahabat bahwa kedudukan beliau dengan orang yang memelihara anak yatim di surga begitu dekat, seperti kedekatan jari tengah dan jari telunjuk.

Dalam dunia pendidikan sekarang ini, para pendidik dianjurkan sekali untuk bisa meneladani Rasulullah SAW dalam menjelaskan pelajaran dengan menggunakan alat peraga dalam metode pengajarannnya.

7. Metode Demonstrasi

Metode demonstrasi adalah metode pembelajaran yang menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau bagaiman memperlihatkan sesuatu kepada peserta didik. Metode demonstrasi ini dilakukan bertujuan agar pesan yang disampaikan oleh pendidik dapat dikerjakan dengan baik dan benar oleh peserta didik.

نلحينيوي ميلليسيوي همييليعي هللليلا ىلليصي يلمبمنليلا ىليإم انيييتيأي ككلمامي انيثيدليحي لياقي ةيبيليقم يبمأي نيعي

هللليلا ىلليصي هملليلا للويسلري نياكيوي ةةليييليوي امةوييي نيييرمشيعم هلدينيعم انيميقيأيفي نيويبلرماقيتيمل ةكبيبيشي

انيليأيسي انيقيتيشيا ديقي ويأي انيليهيأي انيييهيتيشيا ديقي انليأي نليظيوي اميلليفي اقةييفمري امةييحمري ميلليسيوي همييليعي

ميهلويملللمعيوي ميهمييفم اوملقمأيفي ميكلييلمهيأي ىليإم اويعلجمريا لياقي هلانيريبيخيأيفي انيديعيبي انيكيريتي نيمليعي

اذيإمفي يللمصيأل ينمويملتلييأيرياميكي اولللصيوي اهيظلفيحيأي ليويأي اهيظلفيحيأي ءياييشيأي ريكي ذيوي ميهلويرلملوي

(

ىراخبلا هاور ميكل رلبيكيأي ميكلمليؤلييليوي ميكلديحيأي ميكللي نيذلمؤييلليفي ةلليصليلا تيريضيحي

)

(20)

memiliki sifat lembut. Ketika beliau menduga kami ingin pulang dan rindu pada keluarga, beliau menanyakan tentang orang-orang yang kami tinggalkan dan kami memberitahukannya, beliau bersabda : kembalillah bersama keluargamu dan tinggallah bersama mereka, ajarilah mereka dan suruhlah mereka, beliau menyebutkan hal-hal yang saya hapal dan yang saya tidak hapal. Dan shalatlah sebagaimana kalian melihat aku shalat. (HR. Imam Bukhari)

Hadist ini sangat jelas menunjukkan tata cara shalat Rasulullah kepada sahabat. Sehingga para sahabat dipesankan oleh Rasulullah agar shalat seperti yang dicontohkan olehnya.

Maksud dari hadist diatas adalah mengenai metode peragaan yang terdapat didalam kalimat hadist terakhir yaitu “ Dan shalatlah sebagaimana kalian melihat aku shalat”. Dan apabila telah datang waktu shalat, maka adzanlah salah satu diantara kalian. Dan yang paling tua diantara kalian jadikanlah imam.11

Dari penjelasan diatas telah dijelaskan bahwa Rasulullah melakukan metode demonstrasi tentang tata cara shalat kepada sahabatnya. Hal dimaksudkan unntuk memperjelas tentang bagaimana tata cara shalat yang sesuai dengan Rasulullah.

(21)

BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

Metode merupakan cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan teknik berarti metode atau sistem untuk mengerjakan sesuatu. Metode dan teknik mempunyai pengertian yang berbeda meskipun tujuannya sama. Metode adalah jalan yang harus dilalui untuk mencapai tujuan. Teknik adalah cara mengerjakan sesuatu.

Sebuah metode akan mempengaruhi sampai tidaknya suatu informasi secara lengkap atau tidak. Bahkan sering disebutkan cara atau metode kadang lebih penting daripada materi itu sendiri. Oleh sebab itu pemilihan metode pendidikan harus dilakukan secara cermat, disesuaikan dengan berbagai faktor terkait, sehingga hasil pendidikan dapat memuaskan. Rasul saw. sejak awal sudah mencontohkan dalam mengimplementasikan metode pendidikan yang tepat terhadap para sahabatnya. Strategi pembelajaran yang beliau lakukan sangat akurat dalam menyampaikan ajaran Islam. Rasul saw.

B. Saran

(22)

DAFTAR PUSTAKA

Darajat, Zakariah.dkk, 1995.Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, (Bumi Aksara: Jakarta,

Juwariyah, 2010.Hadist Tarbawi, Yogyakarta: TERAS.

Ramayulis. 2002Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia.

Najita, Muhammad, , 2004Utsma Psikologi dalam Perspektif Hadits, Jakarta : Pustaka Al Husna Baru

Fadhl Illahi, , 2006Muhammad SAW sang Guru yang Hebat Surabaya: Elba .

Abdul Baqi, Muhammad Fuad .2012.Kumpulann Hadist Shahih Bukhari dan

Referensi

Dokumen terkait

Peristiwa Akhir Hayat Rasulullah SAW. Hasil belajar Sejarah Kebudayaan Islam pada materi Peristiwa Akhir Hayat Rasulullah kelas V di MI Ma’arif Durungbanjar masih

wahyu yang telah diaplikasikan Rasulullah saw kepada umatnya (QS. 3) Untuk menentukan klasifikasi atau tingkat hidup keislaman atau keimanan seseorang, seperti pengevaluasian Allah

dapat dirujuk ketika Rasulullah saw membuat sebuah perjanjian yang dikenal dengan “Piagam Madinah” yang memberikan aturan hidup bagi masyarakat Islam pendatang ( muhajirin )

Berdasarkan hasil penelusuran dari hadis Jibril di atas maka penulis dapat memberikan kesimpulan bahwa materi Pendidikan Agama Islam dalam perspektif hadis dapat. 16

Larangan Rasulullah SAW ini tegas melarang adanya jual beli gharar, karena unsur spekulasi dalam jual beli gharar akan merugikan salah satu pihak yang ada dalam

Berangkat dari perbedaan metode pengambilan hukum dari masing- masing ormas, maka akan muncul pemahaman yang berbeda pula terhadap hadis yang datang dari Nabi SAW, itu berarti

Pendidikan masa Rasulullah SAW sesuai dengan kondisi sosial politik pada masa itu melalui tahapan yang terbagi pada periode mekkah dan periode Madinah.. Pada periode Mekkah,

Tentunya hal ini adalah hal yang dapat di jadikan sebagai acuan untuk menjadi seorang guru atau pendidik yang baik.8 Sasmi Nelwati “Meneladani Rasulullah SAW Sebagai Pendidik” dalam