• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Motivasi Karyawan Dan Disiplin

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pengaruh Motivasi Karyawan Dan Disiplin"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Pengaruh Motivasi Karyawan Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

PT. Srikandi Plastik Di Sidoarjo

Pretty Maureen Tjoanda Jusuf Irianto, and Falih Suaedi

Fakultas Pengembangan Sumber Daya Manusia Universitas Airlangga

Abstract.

This study aims to analyze the influence of discipline of work and employee motivation on employee performance, to analyze the influence of employee motivation on discipline of work and to analyze the influence of employee motivation on employee performance through discipline of work in PT. Srikandi Plastik Sidoarjo. This research uses an explanatory study using survey method. The population in the study were employees of PT. Srikandi Plastik Sidoarjo section production with a total sample of 70 people were taken using proportional sampling technique. Data was collected through questionnaires and interviews. The collected data were analyzed using path analysis. The results showed that the discipline of work and employee motivation have direct influence with the positive direction on employee performance, employees motivation have direct influence with the positive direction of discipline of work, motivation have indirect influence on employee performance through discipline of work.

Keyword: Discipline of Work, Employee Motivation, Employee Performance

Abstrak.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh disiplin kerja dan motivasi karyawan terhadap kinerja karyawan, untuk menganalisis pengaruh motivasi karyawan terhadap disiplin kerja serta untuk menganalisis pengaruh motivasi karyawan terhadap kinerja karyawan melalui disiplin kerja karyawan di PT. Srikandi Plastik Sidoarjo. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian explanatory dengan menggunakan metode survey. Populasi dalam penelitian adalah karyawan PT. Srikandi Plastik Sidoarjo bagian produksi dengan jumlah sampel sebanyak 70 orang yang diambil dengan menggunakan teknik proporsional sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner dan wawancara. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan path analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa disiplin kerja dan motivasi kerja berpengaruh secara langsung dengan arah positif terhadap kinerja karyawan, motivasi karyawan berpengaruh secara langsung dengan arah positif terhadap disiplin kerja, motivasi memiliki pengaruh tak langsung terhadap kinerja karyawan melalui disiplin kerja.

Kata Kunci: Disiplin Kerja, Motivasi Karyawan, Kinerja Karyawan

(2)

PENDAHULUAN

Sumber daya manusia sering disebut dengan karyawan, mengingat keberadaan karyawan dalam perusahaan sangat penting, maka setiap perusahaan berusaha untuk memberdayakan potensi karyawan guna mencapai kinerja yang tinggi, karena kinerja yang dicapai pada akhirnya akan memberikan kontribusi terhadap kinerja perusahaan. Pengelolaan terhadap sumber daya manusia sangat kompleks bila dibandingkan dengan pengelolaan terhadap sumber daya mesin. Sumber daya manusia sifatnya unik, mempunyai perasaan yang tidak tampak dari luar secara jelas dan tidak mudah ditebak.

Peningkatan kinerja karyawan secara perorangan akan mendorong kinerja karyawan secara keseluruhan, yang direfleksikan dalam kenaikan produktivitas. Tuntutan akan kinerja karyawan yang tinggi memang sudah menjadi bagian dari semua perusahaan, namun fakta yang ada sekarang memperlihatkan bahwa belum semua karyawan memiliki kinerja yang tinggi sesuai dengan harapan perusahaan (Hidayati, 2008). Seperti halnya pada PT. Srikandi Plastik Sidoarjo yang merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pembuatan produk-produk plastik seperti biji plastik. Dimana temuan awal peneliti menemukan bahwa adanya kinerja yang menurun, diindikasikan melalui pencapaian target yang tidak terealisasi sesuai harapan perusahaan. Berdasarkan data yang didapat pada perusahaan ini menunjukkan bahwa selama tahun 2013 PT. Srikandi Plastik Sidoarjo tidak mampu mencapai target produksi serta adanya pencapaian produksi menurun dari bulan Januari 2013 hingga Desember 2013. Hal ini menunjukkan bahwa hasil produksi tidak memenuhi target perusahaan, dimana menurunnya pencapaian produksi ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, baik faktor bahan baku maupun sumber daya manusianya. Seperti hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis kepada kepala produksi berikut ini.

“… kalau dilihat dari bahan baku sih, baik bahan baku utama maupun penunjang selalu terpenuhi. Pemasok bahan baku juga tidak pernah terlambat mengirimnya, pokoknya bahan baku yang ada disini selalu tersedia, tapi yang sering terjadi disini itu ya justru faktor sumber daya manusianya sendiri.”

Penyebab menurunnya pencapaian hasil produksi adalah adanya karyawan yang sering terlambat dan absen. Hal tersebut tentu saja dapat mempengaruhi kinerja karyawan yang selanjutnya akan berdampak pada produktivitas perusahaan, dimana hasil yang seharusnya dapat dicapai tidak dapat terealisasikan.

Hal tersebut menunjukkan bahwa adanya kecenderungan menurunnya disiplin karyawan dalam bekerja yang menyebabkan kinerjanya juga menurun seperti terlihat pada hasil produksi yang dihasilkan tidak mencapai target. Seperti pendapat Tika (2006:121) yang mengatakan bahwa disiplin kerja merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kinerja seseorang. Thomson (2002:78) menjelaskan bahwa kinerja karyawan adalah hasil dari segala hal yang dilakukan oleh karyawan yang dapat dilihat dari kehadiran, ketepatan waktu, dan kualitas kerja yang dihasilkan. Hal tersebut juga didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Susila dan Susanti (2013) dan Harlie (2010) yang menunjukkan bahwa disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja. Hasil penelitian lainnya yang dilakukan Wiratama dan Sintaasih (2013) membuktikan bahwa disiplin kerja memiliki pengaruh yang positif terhadap kinerja, tidak hanya itu hasil penelitian tersebut juga menemukan bahwa disiplin kerja memiliki pengaruh yang dominan terhadap kinerja karyawan.

(3)

hubungan antara motivasi dengan kinerja pegawai menunjukan hubungan positif dan signifikan. Tidak hanya itu, motivasi yang tinggi juga akan berdampak pada disiplin karyawan yang tinggi. Seperti teori yang dikemukakan oleh oleh Hasibuan (2001:149) yang menyatakan bahwa pemberian motivasi dapat meningkatkan kedisiplinan karyawan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Luviansi (2012), Susila & Susanti (2013) dan Yoesana (2013) membuktikan bahwa motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap disiplin kerja. Berdasarkan latar belakang penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi karyawan dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan PT. Srikandi Plastik Sidoarjo

DISIPLIN KERJA

Hasibuan (2008:190) mendefinisikan kedisiplinan sebagai kesadaran dan kesediaan seseorang untuk mentaati semua peraturan organisasi atau perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. Sedangkan menurut Siagian (2007:305) disiplin merupakan suatu sikap menghormati, menghargai, patuh dan taat terhadap semua peraturan-peraturan yang berlaku, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis serta sanggup menjalankan dan tidak mengelak untuk menerima sanksi-sanksinya apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang diberikan kepadanya. Siagian menambahkan bahwa disiplin merupakan tindakan manajemen yang dapat mendorong para anggota dalam suatu organisasi memenuhi tuntutan berbagai ketentuan yang harus ditaati dan standar yang harus dipenuhi. Beberapa aspek yang digunakan untuk mengukur disiplin kerja yang dikemukakan oleh Soejono sejalan dengan beberapa teori dalam aspek disiplin yang dikemukakan oleh Lateiner dan Lavine (1985), dimana aspek disiplin tersebut terdiri dari : (1) datang tepat waktu, (2) berpakaian sopan di tempat kerja, (3) menggunakan sarana kantor dengan baik, (4) memiliki kuantitas dan kualitas pekerjaan yang memuaskan, dan (5) menyelesaikan usaha seseorang diberi energi, diarahkan, dan berkelanjutan menuju tercapainya suatu tujuan. Sedangkan menurut Hasibuan (2008:219) motivasi adalah pemberian daya gerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala upayanya untuk mencapai kepuasan. Siagian (2007) berpendapat bahwa motivasi merupakan daya dorong bagi individu untuk memberikan kontribusi yang sebesar mungkin demi keberhasilan organisasi mencapai tujuannya, dimana hal ini dapat terjadi jika tujuan pribadi anggota organisasi juga tercapai. Motivasi merupakan faktor psikologis yang menunjukan minat individu terhadap pekerjaan, rasa puas dan ikut bertanggung jawab terhadap aktivitas atau pekerjaan yang dilakukan (Masrukhin dan Waridin, 2004). Menurut Mc Clelland, motivasi ini lebih dominan terhadap kebutuhan akan pemenuhan prestasi, afiliasi dan kekuasaan. Tidak jauh berbeda dengan teori yang dikemukakan Murray yang mengatakan bahwa motivasi seseorang dapat dipenuhi melalui beberapa kebutuhannya seperti kebutuhan berprestasi, kebutuhan berafiliasi, dan kebutuhan dominan atau kekuasaan. Demikian juga dengan teori kebutuhan hierarki yang dikemukakan oleh Abraham Maslow bahwa salah satu kebutuhan yang harus dipenuhi karyawan dapat memotivasi dirinya adalah pemenuhan kebutuhan sosial dan kebutuhan aktualisasi diri.

KINERJA

(4)

p2 p3

Karyawan (X) Karyawan (Y)Kinerja (Y)

adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu di dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama. Sedangkan Hasibuan (2008) mendefinisikan kinerja sebagai perwujudan kerja yang dilakukan oleh karyawan yang biasanya dipakai sebagai dasar penilaian terhadap karyawan atau organisasi. Masrukhin dan Waridin (2006:207) menyatakan bahwa kinerja merupakan perbandingan antara hasil kerja yang dicapai oleh karyawan dengan standar yang telah ditentukan. Mathis (2006:378) menyatakan bahwa kinerja karyawan adalah yang mempengaruhi seberapa banyak mereka memberi kontribusi kepada perusahaan. Dalam menilai kontribusi atau kinerja yang dilakukan karyawan, Mathis (2006:378) menyebutkan 4 faktor yang perlu diperhatikan dalam mengukur kinerja karyawan yaitu : kuantitas kerja; volume kerja yang dihasilkan; kualitas kerja: kerapian, ketelitian, dan keterkaitan hasil dengan tidak mengabaikan volume pekerjaan; pemanfaatan waktu: penggunaan masa kerja yang disesuaikan dengan kebijaksanaan perusahaan; dan kerjasama: kemampuan menangani hubungan dalam pekerjaan.

METODE PENELITIAN

Rancangan penelitian merupakan suatu penelitian yang menjelaskan prosedur penting untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam menyusun atau memecahkan masalah penelitian (Malhotra, 2004: 88). Metode utama penelitian ini adalah penelitian survei, yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan mengambil sampel dari populasi dan kuesioner sebagai alat pengumpulan data pokok (Irawan, 2007:101).

Populasi dalam penelitan ini adalah karyawan PT. Srikandi Plastik Sidoarjo bagian produksi sebanyak 85 orang. Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan proporsional sampling. Menurut Sekaran (2006:123) Sampel dihitung dengan menggunakan rumus Slovin,

didapatkan jumlah sampel 70 orang karyawan.

Teknik analisis data yang digunakan Analisis Jalur (Path Analysis), variabel mediasi didefinisikan sebagai variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan variabel yang sedang diteliti tetapi tidak dilihat, diukur, dan dimanipulasi.

Tahapan pengujian untuk mengetahui suatu variabel merupakan variabel intervening atau bukan adalah sebagai berikut:

1. Menguji persamaan regresi pertama Variabel intervening = p2 variabel bebas 2. Menguji persamaan regresi kedua

Variabel terikat = p3 variabel intervening + p1 variabel bebas

3. Membandingkan koefisien regresi pengaruh tidak langsung dengan koefisien regresi pengaruh langsung

Pengaruh tidak langsung = p2 x p3 Pengaruh langsung = p1

Jika p2 x p3 lebih besar dari p1 maka variabel intervening benar-benar variabel yang memediasi hubungan variabel terikat dengan variabel bebas.

Gambar 1. Path Analysis

HASIL DAN PEMBAHASAN

(5)

Motivasi Karyawan

(X)

Displin Kerja (Z)

Kinerja Karyawan (Y) P1 =

0.348 P2 =

0.774

P3 = 0.647

e1

e2

(indirect effect).

Analisis jalur dalam penelitian ini terdiri dari 2 persamaan yaitu :

Persamaan pertama : Z = 0.774 X … (1) Keterangan:

X = Motivasi Karyawan Z = Disiplin Kerja b1 = Koefisien regresi

Persamaan (1) regresi sederhana tersebut menjelaskan bahwa Koefisien regresi untuk Motivasi Kerja (X) yaitu 0.774 dan Motivasi Kerja (X) bertanda positif menunjukkan Motivasi Kerja (X) mengalami kenaikan atau penurunan sebesar satu satuan, maka Disiplin Kerja (Z) akan mengalami kenaikan atau penurunan sebesar 0.682 satuan. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh Motivasi Kerja (X) positif yang searah terhadap disiplin kerja (Z).

Persamaan kedua : Y = b1.X + b2.Z … (2) Keterangan:

X = Motivasi karyawan Z = Disiplin Kerja

Y = Kinerja Karyawan b1,b2 = Koefisien regresi

Persamaan (2) regresi berganda tersebut dapat menjelaskan bahwa

a. Koefisien regresi untuk Motivasi Kerja (X) yaitu 0.348 dan bertanda positif. Hal ini menunjukkan bahwa saat Motivasi Kerja (X) mengalami kenaikan atau penurunan sebesar satu satuan, maka kinerja karyawan (Y) akan mengalami kenaikan atau penurunan sebesar 0.348 satuan. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh signifikansi Motivasi Kerja (X) yang searah terhadap kinerja karyawan (Y). b. Koefisien regresi untuk displin kerja (Z)

yaitu 0.647 dan bertanda positif. Hal ini menunjukkan bahwa saat disiplin kerja (Z) mengalami kenaikan atau penurunan sebesar satu satuan, maka kinerja karyawan (Y) akan mengalami kenaikan atau penurunan sebesar 0.647 satuan. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh signifikansi disiplin kerja (Z) yang searah terhadap kinerja karyawan (Y).

Tabel 1 Analisis Regresi Jalur

Pengaruh Regresi Korelasi e

Beta Sig. r Sig

Motivasi (X) -> Displin Kerja (Z) 0.774 0.000 0.774 0.000 0.633

Motivasi (X) -> Kinerja Karyawan (Y) 0.348 0.000 0.849 0.000

0.332

Displin Kerja (Z) -> Kinerja Karyawan (Y) 0.647 0.000 0.917 0.000

Maka model yang dihasilkan akan terlihat pada Gambar 2 berikut ini:

Gambar 2

(6)

Pengujian Hipotesis

Dari Tabel 1 diatas dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Disiplin kerja memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan PT. Srikandi Plastik Sidoarjo, dapat dilihat dari nilai signifikansi adalah 0,000 < 0,05, H1

terbukti. Hasil analisis tersebut membuktikan bahwa variabel disiplin kerja memiliki pengaruh positif terhadap kinerja karyawan menunjukkan bahwa kinerja karyawan yang tinggi dapat dibentuk melalui disiplin kerja yang tinggi. Hasil ini menunjukkan bahwa disiplin kerja merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan kinerja karyawan. 2. Motivasi karyawan memiliki pengaruh

terhadap kinerja karyawan di PT. Srikandi Plastik Sidoarjo dapat dilihat dari nilai signifikansi adalah 0,000 < 0,05, H2

terbukti. Hasil analisis tersebut membuktikan bahwa variabel motivasi kerja memiliki pengaruh positif terhadap kinerja karyawan menunjukkan bahwa peningkatan kinerja karyawan dapat dibentuk melalui adanya motivasi yang tinggi yang dimiliki oleh karyawan.

3. Motivasi karyawan memiliki pengaruh terhadap disiplin kerja di PT. Srikandi Plastik Sidoarjo, dapat dilihat dari nilai signifikansi adalah 0,000 < 0,05. H3

terbukti. Hasil analisis tersebut membuktikan bahwa variabel motivasi kerja memiliki pengaruh terhadap disiplin kerja karyawan menunjukkan bahwa disiplin kerja karyawan dapat dibentuk melalui adanya motivasi yang dimiliki oleh karyawan yang ditunjukkan melalui perilaku dan sikap karyawan yang mematuhi semua peraturan perusahaan dan melakukan semua tanggung jawabnya dengan baik. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk memberikan dorongan atau semangat melalui motivasi kepada karyawannya. Dengan adanya motivasi yang tinggi yang dimiliki oleh karyawan dapat meningkatkan disiplin kerja karyawan tersebut. Hal ini dapat dilihat maka kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Disiplin kerja berpengaruh secara langsung sebesar 0,647 dengan arah

3. Motivasi karyawan berpengaruh secara langsung sebesar 0,774 dengan arah positif terhadap disiplin kerja karyawan PT. Srikandi Plastik, Sidoarjo.

4. Motivasi memiliki pengaruh tak langsung terhadap kinerja karyawan melalui adanya disiplin kerja karyawan yang dapat dilihat berdasarkan nilai koefisien pengaruh tak langsung sebesar 0.501 yang menunjukkan lebih besar dari nilai koefisien pengaruh langsung sebesar 0.348.

Saran yang dapat dikemukakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Diharapkan agar PT. Srikandi Plastik Sidoarjo dapat meningkatkan ketaatan karyawan akan aturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan melalui adanya pemberian reward atau penghargaan untuk karyawan teladan yang selalu mentaati aturan perusahaan. 2. Mempertahankan kualitas sumber daya

(7)

masih kurang dalam masing-masing karyawan.

4. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengambil variabel lainnya yang dapat mempengaruhi disiplin dan kinerja karyawan.

DAFTAR ACUAN

Tika, P. 2006. Budaya Organisasi Dan Peningkatan Kinerja Perusahaan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Susila, L.N., A Susanti. 2013. Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Disiplin Kerja Dan Kinerja Pegawai pada pemerintah kabipaten tabalong di Tanjung Kalimantan Selatan”, Jurnal manajemen dan akuntansi, Vol. 11, No. 2, Oktober 2010. Kalimantan : STIA. Wiratama, I, N, J, A, Sintaasih, D, 2013.

“Pengaruh kepemimpinan, diklat, dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan PDAM Tirta Mangutama kabupaten Bandung”, Jurnal manajemen, strategi bisnis, dan kewirausahaan, Vol. 7, No. 2, Agustus 2013. Bali : Universitas Udayana.

Hakim, A, 2006, “Analisis pengaruh motivasi,

komitmen organisasi dan

iklimorganisasi terhadap kinerja pegawai pada dinas perhubungan dan “Analisis pengaruh motivasi terhadap prestasi kerja melalui kepuasan dan disiplin kerja pegawai : (Studi pada universitas Palangka Raya)”, Jurnal sains manajemen, ISSN : 2302-1411, Vol. I, No. 1, September 2012. Universitas Palangka Raya.

Yoesana, U, 2013. “Hubungan antara motivasi kerja dengan disiplin kerja pegawai di kantor kecamatan Muara Jawa kabupaten Kutai Kartanegara”, Journal pemerintahan integratif, 1 (1), 13-27. Hasibuan, M, S, P, 2008. Manajemen sumber

daya manusia. Jakarta: Bumi Aksara. Siagian, S, P, 2007. Manajemen sumber daya

manusia. Jakarta: Bumi Aksara.

Lateiner, A. R., & Levine, I. E. 1985. Teknik Memimpin Pegawai dan Pekerja (Alih bahasa : Imam Sujono). Jakarta: Aksara Baru,

Robbins, S, P, Coulter, M. 2010. Manajemen. Jakarta: PT. Indeks.

Hasibuan, M, S, P, 2008. Manajemen sumber daya manusia. Jakarta: Bumi Aksara. Siagian, S, P, 2007. Manajemen sumber daya

manusia. Jakarta: Bumi Aksara.

Masrukhin., Waridin. 2004. “Pengaruh motivasi kerja, kepuasan kerja, budaya organisasi, dan kepemimpinan terhadap kinerja pegawai”, Jurnal ekobis, Vol. 7, No. 2, Hal.197-209

Mangkunegara, A, A, P, 2009. Sumber daya manusia perusahaan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Rivai, V, 2005. Manajemen sumber daya manusia untuk perusahaan dari teori ke praktik. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Hasibuan, M, S, P, 2008. Manajemen sumber daya manusia. Jakarta: Bumi Aksara. Masrukhin., Waridin. 2006. “Pengaruh

motivasi kerja, kepuasan kerja, budaya organisasi, dan kepemimpinan terhadap kinerja pegawai”, Jurnal ekobis, Vol. 7, No. 2, Hal.197-209

(8)

Irawan, P, 2007. Penelitian kaulitatif dan kuantitatif untuk ilmu – ilmu sosial. Jakarta: DIA FISIP UI.

Gambar

Gambar 2 Model Analisis Jalur (Path Analysis)

Referensi

Dokumen terkait

Diperlukan pemahaman guru pengajar di kelas bahwa anak tuna laras dapat memahami bahasa reseptif di kelas tetapi mengalami kesulitan untuk mengungkapkan dengan bahasa

[r]

PEMISAHAN DAN PEMURNIAN SENYAWA METIL PIPERAT DARI EKSTRAK METANOL TUMBUHAN CABE JAWA (Piper retrofractum Vahl. ) ASAL JAWA BARAT.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Kemampuan awal (entry behavior) ini menggambarkan kesiapan siswa dalam menerima pelajaran yang akan disampaikan oleh guru (Mohamad Syarif Sumantri, 2015:183). Keterkaitan yang

Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh tingkat signifikansi variabel bagi hasil adalah sebesar 0,058 yang artinya lebih besar dari 0,05 (0,058 &lt; 0,05) dan t hitung

Hasil analisis menunjukkan bahwa galur terung yang memiliki potensi hasil yang paling tinggi adalah galur ‘Bandung’, kandungan vitamin C buah tertinggi pada galur

Ekstrakurikuler Patroli Keamanan Sekolah (PKS) memiliki berbagai bentuk aktivitas yang cukup membantu dalam pembentukan sikap tertib berlalu lintas siswa, seperti pemberian

The first data were the direct speech sentences which experience adjustment drawn from the novel &#34;Harry Potter And The Deathly Hallows&#34; and is translation, the second