06
ميجرلا ناطيشلا نم هللاب ذوعا ميحرلا نمحرلا هللا مسب
MANAJEMEN PERUMUSAN VISI, MISI,
MANAJEMEN PERUMUSAN VISI, MISI,
TUJUAN, RENCANA STRATEGIK
TUJUAN, RENCANA STRATEGIK
PADA
PADA
MADRASAH DAN SEKOLAH
MADRASAH DAN SEKOLAH
Ali Rohmad – 2014 M
Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung
Selama Perkuliahan Berlangsung,
setiap alat telekomunikasi semisal HP wajib dimatikan demi aktualisasi interaksi-edukatif
(amanat kode etik mahasiswa)
MANAJEMEN PERUMUSAN VISI, MISI,
MANAJEMEN PERUMUSAN VISI, MISI,
TUJUAN, RENCANA STRATEGIK PADA
TUJUAN, RENCANA STRATEGIK PADA
MADRASAH DAN SEKOLAH
MADRASAH DAN SEKOLAH
Arah bahasan :
Arah bahasan :
1. Istilah visi, misi, tujuan, rencana
1. Istilah visi, misi, tujuan, rencana
strategik.
strategik.
2. Posisi visi, misi, tujuan, renstra
2. Posisi visi, misi, tujuan, renstra
madr-sek.
madr-sek.
3. Urgensi visi, misi, tujuan, renstra
3. Urgensi visi, misi, tujuan, renstra
madr-sek.
madr-sek.
4. Perumusan visi, misi, tujuan, renstra
4. Perumusan visi, misi, tujuan, renstra
madr-sek.
madr-sek.
5. Efektivitas visi, misi, tujuan
5. Efektivitas visi, misi, tujuan
Standar Pengelolaan Pendidikan oleh
Standar Pengelolaan Pendidikan oleh
satpendas :
satpendas :
A. Perencanaan program
A. Perencanaan program
B. Pelaksanaan rencana kerja
B. Pelaksanaan rencana kerja
C. Pengawasan dan evaluasi
C. Pengawasan dan evaluasi
D. Kepemimpinan sekolah/madrasah
D. Kepemimpinan sekolah/madrasah
E. Sistem informasi manajemen
E. Sistem informasi manajemen
F. Penilaian khusus
F. Penilaian khusus
Permendiknas 19-2007 SNP - lampiran
1.
1. Visi sekolah/madrasahVisi sekolah/madrasah 2.
2. Misi sekolah/madrasahMisi sekolah/madrasah 3.
3. Tujuan sekolah/madrasahTujuan sekolah/madrasah 4.
.
.
input
proses output
SN-SI
bertaqwa
merdeka
cerdas
kerja sama +
Bersaing + beradab
MBS
Manstra
UU 20-2003 Mad-Sek
Kamad-Kasek yang kompeten
Resep : 1. Vision 2. Skills
3. Incentives 4. Resources 5. Action plan
Substansi Proses
17 fungsi manajemen : planning, organizing, actuating, controlling, staffing, directing, assembling,
resources, commanding, coordinating, creating, motivating, communicating,
reporting, budgeting, leading, evaluating Substansi Manajemen Pendidikan
Amanat Masyarakat kepada mad – sek
(fungsi reseptif:direktif)
Substansi Produk
Layanan administratif, kognitif, afektif, psiko-motorik, emosional, spriritual
Substansi Tugas
Akademik, personalia, kesiswaan, keuangan, sarpras, kehumasan, dll
visi-misi-tujuan-renstra mad-sek
Kebudayaan Ide - Prilaku - Benda
Ber : ‘aqidah – ‘ibadah – akhlaq mulia DINAMIK
Cipta - Rasa – Karsa – Karya
Pancasila dlm pembukaan UUD-RI 1945
Ip
Bangunan Kebudayaan/Peradaban Islamiy ala NKRI
Vide, Mulyono, Manajemen Administrasi dan Organisasi Pendidikan, 4th ed, Ar-Ruzz Media, Jogjakarta, 2010, h. 121.
misi visi
tujuan sasaran operasional
Analisis
SWOT cs core beliefs core values
Kepemimpinan kamad-kasek
yang kompeten terapkan MBS - Manstra
budaya organisasi
evaluasi (umpan balik)
Pemimpin = pemimpi masa depan peserta didik
Pedoman
Kode etik
(Renstra-RKT)
fungsi reseptif mns sbg هل لااا دبع
fungsi direktif
PENENTUAN PENDIDIKAN ANALISIS LINGKUNGAN
MAKRO
ANALISIS LINGKUNGAN PENDIDIKAN
Visi, Misi, keyakinan dasar, nilai dasar, dan tujuan (goal)
organisasi
ANALISIS EKSTERN (peluang & ancaman ANALISIS INTERN
(kompetensi inti & kelemahan
ANALISIS
The Theory of Business
The Theory of Business
(Peter Drucker)
• See beyond our present reality.
• Create what does not exist yet.
• Become what we not yet are. kitkan semangat tinggi thd. usaha perwujudan visi
Core Values
Tata nilai memberikan makna thd.pekerjaan sbg pengabdian kpd Tuhan Yang Maha Esa
Mengelola pendidikan harus serius dan
Mengelola pendidikan harus serius dan
tidak boleh main-main karena ia
tidak boleh main-main karena ia
terkait langsung dengan nasib
terkait langsung dengan nasib
bangsa kedepan. Mengelola
bangsa kedepan. Mengelola
pendidikan tidak boleh dengan
pendidikan tidak boleh dengan
prinsip pokoknya tetapi bagaimana
prinsip pokoknya tetapi bagaimana
idealnya
idealnya
dan seharusnya.
dan seharusnya.
Bila para pengelola lembaga
Bila para pengelola lembaga
pendidikan yang melaksanakan
pendidikan yang melaksanakan
kegiatan pendidikan apa adanya,
kegiatan pendidikan apa adanya,
berjalan tanpa peta, mereka dapat
berjalan tanpa peta, mereka dapat
diibaratkan orang masuk hutan
diibaratkan orang masuk hutan
belantara tanpa route dan kompas h.
belantara tanpa route dan kompas h.
119-120.
119-120.
... sekolah hanyalah salah satu dari subsistem
... sekolah hanyalah salah satu dari subsistem
pendidikan karena lembaga pendidikan itu
pendidikan karena lembaga pendidikan itu
sesungguhnya identik dengan jaringan-jaringan
sesungguhnya identik dengan jaringan-jaringan
kemasyarakatan h. 1.
kemasyarakatan h. 1.
Fungsi-fungsi sekolah itu diwadahi melalui proses
Fungsi-fungsi sekolah itu diwadahi melalui proses
pendidikan dan pembelajaran sebagai inti
pendidikan dan pembelajaran sebagai inti
bisnisnya h. 1.
bisnisnya h. 1.
Fungsi penyadaran atau disebut juga fungsi
Fungsi penyadaran atau disebut juga fungsi
konservatif bermakna bahwa sekolah
konservatif bermakna bahwa sekolah
bertanggung jawab untuk mempertahankankan
bertanggung jawab untuk mempertahankankan
nilai-nilai budaya masyarakat dan membentuk
nilai-nilai budaya masyarakat dan membentuk
kesejatian diri sebagai manusia h. 2.
kesejatian diri sebagai manusia h. 2.
Pendidikan sebagai instrumen penyadaran
Pendidikan sebagai instrumen penyadaran
bermakna bahwa sekolah berfungsi
bermakna bahwa sekolah berfungsi
membangun kesadaran untuk tetap berada
membangun kesadaran untuk tetap berada
pada tataran sopan santun, beradab, dan
pada tataran sopan santun, beradab, dan
bermoral di mana hak itu menjadi tugas semua
bermoral di mana hak itu menjadi tugas semua
orang h. 2.
orang h. 2.
Fungsi reproduksi atau disebut juga fungsi
Fungsi reproduksi atau disebut juga fungsi
progresif merujuk pada eksistensi sekolah
progresif merujuk pada eksistensi sekolah
sebagai pembaru atau pengubah kondisi
sebagai pembaru atau pengubah kondisi
masyarakat kekinian ke sosok yang lebih manju
masyarakat kekinian ke sosok yang lebih manju
h. 3
h. 3
Kecakapan kepala sekolah
Kecakapan kepala sekolah
merumuskan visi, misi, dan
merumuskan visi, misi, dan
tujuan akan mampu
tujuan akan mampu
meningkatkan keberhasilan
meningkatkan keberhasilan
sekolah.
sekolah.
هللا اوقتتا اونمٲ نيذلا اهيتٲي
Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada
Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada
Allah
Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok
apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok
(akhirat)
(akhirat), dan bertaqwalah kepada Allah, , dan bertaqwalah kepada Allah,
sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang
sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang
kamu kerjakan.
kamu kerjakan.
Visi
Visi
Visi : orientasi dan sasaran masa depan h. 116.
Visi : orientasi dan sasaran masa depan h. 116.
Visi : suatu pikiran yang melampaui realitas
Visi : suatu pikiran yang melampaui realitas
sekarang, sesuatu yang kita ciptakan yang belum
sekarang, sesuatu yang kita ciptakan yang belum
pernah ada sebelumnya, suatu keadaan yang akan
pernah ada sebelumnya, suatu keadaan yang akan
kita wujudkan yang belum pernah kita alami
kita wujudkan yang belum pernah kita alami
sebelumnya h. 120.
sebelumnya h. 120.
Pimpinan visioner : pimpinan yang memiliki
Pimpinan visioner : pimpinan yang memiliki
kemampuan untuk berpikir melampaui realitas
kemampuan untuk berpikir melampaui realitas
sekarang, kemampuan untuk menciptakan sesuatu
sekarang, kemampuan untuk menciptakan sesuatu
yang belum pernah ada, kemampuan untuk
yang belum pernah ada, kemampuan untuk
mencapai suatu kondisi yang belum pernah dialami
mencapai suatu kondisi yang belum pernah dialami
sebelumnya h. 120.
sebelumnya h. 120.
Core belifs
Core belifs (filosofi) : keyakinan tentang kebenaran (filosofi) : keyakinan tentang kebenaran visi dan kebenaran jalan yang dipilih untuk
visi dan kebenaran jalan yang dipilih untuk
mewujudkan visi h. 120.
mewujudkan visi h. 120.
Core values
Core values : nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh : nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh lembaga dalam perjalanan mewujudkan visi h.
lembaga dalam perjalanan mewujudkan visi h.
120.
120.
Core values
Core values memberikan batasan dalam pemilihan memberikan batasan dalam pemilihan cara-cara yang ditempuh dalam perjalanan
cara-cara yang ditempuh dalam perjalanan
mewujudkan visi.
mewujudkan visi. Core valuesCore values membentuk membentuk
perilaku yang diharapkan dari civitas organisasi
perilaku yang diharapkan dari civitas organisasi
dalam mewujudkan visinya h. 121.
dalam mewujudkan visinya h. 121.
Visi bukanlah sekedar slogan berupa kata-kata Visi bukanlah sekedar slogan berupa kata-kata tanpa makna bahkan bukan sekedar sebuah
tanpa makna bahkan bukan sekedar sebuah
gambaran kongkrit yang diberikan oleh pimpinan
gambaran kongkrit yang diberikan oleh pimpinan
sekolah, melainkan sebuah rumusan yang dapat
sekolah, melainkan sebuah rumusan yang dapat
memberikan klarifikasi dan artikulasi seperangkat
memberikan klarifikasi dan artikulasi seperangkat
nilai (Hopkins, 1996). Menurut Block (1987), visi
nilai (Hopkins, 1996). Menurut Block (1987), visi
adalah masa depan yang dipilih, sebuah keadaan
adalah masa depan yang dipilih, sebuah keadaan
yang diinginkan dan merupakan sebuah ekspresi
yang diinginkan dan merupakan sebuah ekspresi
optimisme dalam organisasi. Bennis and Nanus
optimisme dalam organisasi. Bennis and Nanus
(1985) mengartikan visi sebagai pandangan masa
(1985) mengartikan visi sebagai pandangan masa
depan yang realistis, kredibel, dan menarik, yang
depan yang realistis, kredibel, dan menarik, yang
didalamnya tergambarkan cara-cara yang lebih
didalamnya tergambarkan cara-cara yang lebih
baik dari cara yang sudah ada sebelumnya.
baik dari cara yang sudah ada sebelumnya.
Visi merupakan “potret” atau
Visi merupakan “potret” atau
“gambaran” yang ingin dicapai
“gambaran” yang ingin dicapai
organisasi pada masa mendatang.
organisasi pada masa mendatang.
Gambaran itu bersifat ideal. Ia
Gambaran itu bersifat ideal. Ia
laksana sebuah impian. Ia menjadi
laksana sebuah impian. Ia menjadi
kompas bagi sekolah. Ia menjadi
kompas bagi sekolah. Ia menjadi
inspirasi yang menggerakkan seluruh
inspirasi yang menggerakkan seluruh
roda organisasi.
roda organisasi.
Visi merupakan gambaran tentang masa depan
Visi merupakan gambaran tentang masa depan
(
(futurefuture) yang realistik dan ingin diwujudkan dalam ) yang realistik dan ingin diwujudkan dalam kurun waktu tertentu.
kurun waktu tertentu... ... . Visi adalah pernyataan yang Visi adalah pernyataan yang
diucapkan atau ditulis hari ini, yang merupakan
diucapkan atau ditulis hari ini, yang merupakan
proses manajemen saat ini yang menjangkau masa
proses manajemen saat ini yang menjangkau masa
yang akan datang (Akdon, 200
yang akan datang (Akdon, 20099:94:94-95-95). ).
Bagi sekolah Visi adalah imajinasi moral yang
Bagi sekolah Visi adalah imajinasi moral yang
menggambarkan profil sekolah yang diinginkan di
menggambarkan profil sekolah yang diinginkan di
masa datang. Imajinasi ke depan seperti itu akan
masa datang. Imajinasi ke depan seperti itu akan
selalu diwarnai oleh peluang dan tantangan yang
selalu diwarnai oleh peluang dan tantangan yang
diyakini akan terjadi di masa datang. Dalam
diyakini akan terjadi di masa datang. Dalam
menentukan visi tersebut, sekolah harus
menentukan visi tersebut, sekolah harus
memperhatikan perkembangan dan tantangan masa
memperhatikan perkembangan dan tantangan masa
depan.
depan.
Perumusan visi yang tepat harus dapat memberikan
Perumusan visi yang tepat harus dapat memberikan
inspirasi dan memotivasi bagi seluruh warga
inspirasi dan memotivasi bagi seluruh warga
sekolah dan masyarakat untuk bekerja dengan
sekolah dan masyarakat untuk bekerja dengan
penuh semangat dan antusias.
penuh semangat dan antusias. Menurut Blum dan Menurut Blum dan Butler (1989) visi sangat identik dengan
Butler (1989) visi sangat identik dengan
perbaikan sekolah.
perbaikan sekolah.
P
Pemimpin sekolah dituntut untuk dapat emimpin sekolah dituntut untuk dapat mengidentifikasi, mengklarifikasi dan
mengidentifikasi, mengklarifikasi dan
mengkomunikasikan nilai-nilai utama yang
mengkomunikasikan nilai-nilai utama yang
terkandung dalam visi sekolah kepada seluruh
terkandung dalam visi sekolah kepada seluruh
warga sekolah, agar dapat diyakini bersama dan
warga sekolah, agar dapat diyakini bersama dan
diwujudkan dalam segala aktivitas keseharian di
diwujudkan dalam segala aktivitas keseharian di
sekolah sehingga pada gilirannya dapat
sekolah sehingga pada gilirannya dapat
membentuk sebuah budaya sekolah.
membentuk sebuah budaya sekolah.
Beare et.al. (1993) menawarkan pedoman dalam
Beare et.al. (1993) menawarkan pedoman dalam
pembentukan visi
pembentukan visi : :
1. 1. Visi seorang pemimpin sekolah mencakup gambaran Visi seorang pemimpin sekolah mencakup gambaran tentang masa depan sekolah yang diinginkan.
tentang masa depan sekolah yang diinginkan.
2. 2. Visi akan membentuk pandangan pemimpin sekolah Visi akan membentuk pandangan pemimpin sekolah tentang apa yang menyebabkan keutamaan atau
tentang apa yang menyebabkan keutamaan atau
keunggulan sekolah.
keunggulan sekolah.
3. 3. Visi seorang pemimpin sekolah juga mencakup gambaran Visi seorang pemimpin sekolah juga mencakup gambaran masa depan sekolah yang diinginkan di mata sekolah lain
masa depan sekolah yang diinginkan di mata sekolah lain
dan masyarakat secara umum.
dan masyarakat secara umum.
4. 4. Visi seorang pemimpin juga mencakup gambaran proses Visi seorang pemimpin juga mencakup gambaran proses perubahan yang diinginkan berdasarkan masa depan
perubahan yang diinginkan berdasarkan masa depan
terbaik yang hendak dicapai.
terbaik yang hendak dicapai.
5. 5. Masing-masing aspek visi pendidikan dalam sekolah Masing-masing aspek visi pendidikan dalam sekolah
merefleksikan asumsi-asumsi, nilai-nilai, dan
merefleksikan asumsi-asumsi, nilai-nilai, dan
keyakinan-keyakinan yang berbeda-beda tentang (a) watak dan sifat
keyakinan yang berbeda-beda tentang (a) watak dan sifat
manusia; (b) tujuan pendidikan dalam sekolah; (c) peran
manusia; (b) tujuan pendidikan dalam sekolah; (c) peran
pemerintah, keluarga, masyarakat terhadap pendidikan
pemerintah, keluarga, masyarakat terhadap pendidikan
dalam sekolah; (d) pendekatan-pendekatan dalam
dalam sekolah; (d) pendekatan-pendekatan dalam
pengajaran dan pembelajaran; dan (e)
pengajaran dan pembelajaran; dan (e)
pendekatan-pendekatan terhadap manajemen perubahan.
pendekatan terhadap manajemen perubahan.
Yang harus diperhatikan dalam merumuskan
Yang harus diperhatikan dalam merumuskan
sebuah visi menurut Bryson (2001:213)
sebuah visi menurut Bryson (2001:213)
:
:
1.
1.
Visi harus dapat memberikan
Visi harus dapat memberikan
panduan/arahan dan motivasi.
panduan/arahan dan motivasi.
2.
2.
Visi harus desebarkan di kalangan
Visi harus desebarkan di kalangan
anggota organisasi (stakeholder).
anggota organisasi (stakeholder).
3.
3.
Visi harus digunakan untuk
Visi harus digunakan untuk
menyebarluaskan keputusan dan tindakan
menyebarluaskan keputusan dan tindakan
organisasi.
organisasi.
Menurut Akdon (200
Menurut Akdon (20099:96), terdapat beberapa :96), terdapat beberapa kriteria dalam merumuskan visi
kriteria dalam merumuskan visi : : 1.
1. Visi bukanlah fakta, tetapi gambaran pandangan Visi bukanlah fakta, tetapi gambaran pandangan ideal masa depan yang ingin diwujudkan.
ideal masa depan yang ingin diwujudkan. 2.
2. Visi dapat memberikan arahan, mendorong Visi dapat memberikan arahan, mendorong
anggota organisasi untuk menunjukkan kinerja
anggota organisasi untuk menunjukkan kinerja
yang baik.
yang baik.
3.
3. Dapat menimbulkan inspirasi dan siap Dapat menimbulkan inspirasi dan siap menghadapi tantangan.
menghadapi tantangan.
4.
4. Menjembatani masa kini dan masa Menjembatani masa kini dan masa menmendatang.datang. 5.
5. Gambaran yang realistik dan kredibel dengan Gambaran yang realistik dan kredibel dengan masa depan yang menarik.
masa depan yang menarik.
6.
6. Sifatnya tidak statis dan tidak untuk selamanya.Sifatnya tidak statis dan tidak untuk selamanya.
Rumusan visi sekolah harus memberikan isyarat :
Rumusan visi sekolah harus memberikan isyarat :
1.
1. Visi sekolah berorientasi ke masa depan, untuk Visi sekolah berorientasi ke masa depan, untuk jangka waktu yang lama.
jangka waktu yang lama.
2. Menunjukkan keyakinan masa depan yang jauh
2. Menunjukkan keyakinan masa depan yang jauh
lebih baik, sesuai dengan norma dan harapan
lebih baik, sesuai dengan norma dan harapan
masyarakat.
masyarakat.
3. Visi sekolah harus mencerminkan standar
3. Visi sekolah harus mencerminkan standar
keunggulan dan cita-cita yang ingin dicapai.
keunggulan dan cita-cita yang ingin dicapai.
4. Visi sekolah harus mencerminkan dorongan yang
4. Visi sekolah harus mencerminkan dorongan yang
kuat akan tumbuhnya inspirasi, semangat dan
kuat akan tumbuhnya inspirasi, semangat dan
komitmen bagi stakeholder.
komitmen bagi stakeholder.
5.
5. Mampu menjadi dasar dan mendorong terjadinya Mampu menjadi dasar dan mendorong terjadinya perubahan dan pengembangan sekolah ke arah
perubahan dan pengembangan sekolah ke arah
yang lebih baik.
yang lebih baik.
6.
6.
Menjadi dasar perumusan misi dan tujuan
Menjadi dasar perumusan misi dan tujuan
sekolah.
sekolah.
Kotter, J. (1996),
Kotter, J. (1996), cara mengetahui efektivitas suatu visi : cara mengetahui efektivitas suatu visi :
1. V
1. Visi harus bersifat isi harus bersifat imaginableimaginable,, harus mampu memberikan harus mampu memberikan gambaran atau potret atas masa depan yang akan
gambaran atau potret atas masa depan yang akan didiraih. raih. 2. V
2. Visi harus bersifat isi harus bersifat desirable desirable dandan inspirable inspirable, , harusharus merangsang dan merangsang dan memberikan daya tarik (untuk mencapainya) kepada setiap
memberikan daya tarik (untuk mencapainya) kepada setiap pemangku kepentingan organisasi
pemangku kepentingan organisasi.. 3. Visi harus
3. Visi harus bersifat bersifat feasiblefeasible,, meski merupakan sebuah impian meski merupakan sebuah impian tetapi tetapi bersifat realistik, dan memberikan peluang mencapainya
bersifat realistik, dan memberikan peluang mencapainya.. 4. Visi harus
4. Visi harus mempunyai mempunyai focusedfocused yang jelas yang jelas, , memberikan panduan memberikan panduan yang cukup jelas dalam pengambilan keputusan dalam organisasi. yang cukup jelas dalam pengambilan keputusan dalam organisasi. 5.
5. V Visi isi harusharus bersifat bersifat flexibleflexible, , sbgsbg kompas bagi organisasi, ia tidak kompas bagi organisasi, ia tidak boleh menjadi spesifik, sehingga tidak memungkinkan
boleh menjadi spesifik, sehingga tidak memungkinkan
terakomodasinya peran individual dan tidak mampu menjembatani terakomodasinya peran individual dan tidak mampu menjembatani perubahan kondisi masyarakat sekelilingnya.
perubahan kondisi masyarakat sekelilingnya. 6. Visi
6. Visi harus bersifat harus bersifat communicablecommunicable, , redaksi visi itu cukup sederhana, redaksi visi itu cukup sederhana, tidak terlalu panjang, dan mudah diingat, sehingga mudah
tidak terlalu panjang, dan mudah diingat, sehingga mudah dikomunikasikan dan dijelaskan kepada segenap pemangku dikomunikasikan dan dijelaskan kepada segenap pemangku kepentingan lembaga
kepentingan lembaga..
Menurut Hax dan Majluf dalam Akdon (2006:95) visi
Menurut Hax dan Majluf dalam Akdon (2006:95) visi
itu merupakan sarana untuk :
itu merupakan sarana untuk :
1. Mengkomunikasikan alasan keberadaan
1. Mengkomunikasikan alasan keberadaan
organisasi dalam arti tujuan dan tugas pokok.
organisasi dalam arti tujuan dan tugas pokok.
2. Memperlihatkan framework hubungan antara
2. Memperlihatkan framework hubungan antara
organisasi dengan stakeholders (sumber daya
organisasi dengan stakeholders (sumber daya
manusia organisasi, konsumen/citizen, pihak lain
manusia organisasi, konsumen/citizen, pihak lain
yang terkait
yang terkait
).
).
3. Menyatakan sasaran utama kinerja organisasi
3. Menyatakan sasaran utama kinerja organisasi
dalam arti pertumbuhan dan perkembangan.
dalam arti pertumbuhan dan perkembangan.
4. M
4. Menjadi acuan mempersatukan semua pihak enjadi acuan mempersatukan semua pihak dalam sebuah organisasi (sekolah).
dalam sebuah organisasi (sekolah).
5. Menentukan arah kebijakan dan karakteristik
5. Menentukan arah kebijakan dan karakteristik
organisasi.
organisasi.
نينسحملا عمل هللا نتٳو انلبس مهنتيدهنل انيف اودهاج نيذلاو
نينسحملا عمل هللا نتٳو انلبس مهنتيدهنل انيف اودهاج نيذلاو
: توبكنعلا ةروس)
: توبكنعلا ةروس)
٦٩
٦٩
(
(
Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari
Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari
keridhaan) Kami, benar-benar akan kami
keridhaan) Kami, benar-benar akan kami
tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan
tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan
sesungguhnya Allah benar-benar beserta
sesungguhnya Allah benar-benar beserta
orang-orang yang berbuat baik.
orang yang berbuat baik.
Misi
Misi
Misi : jalan pilihan (
Misi : jalan pilihan (the chosen trackthe chosen track) lembaga ) lembaga
pendidikan bagi peserta didik/masyarakatnya h.
pendidikan bagi peserta didik/masyarakatnya h.
120.
120.
Perumusan misi adalah suatu usaha untuk
Perumusan misi adalah suatu usaha untuk
menyusun peta perjalanan. Kemampuan pengelola
menyusun peta perjalanan. Kemampuan pengelola
lembaga pendidikan untuk membuat peta yang
lembaga pendidikan untuk membuat peta yang
secara akurat menggambar-kan dunia yang
secara akurat menggambar-kan dunia yang
dimasuki, memberikan kesempatan bagi lembaga
dimasuki, memberikan kesempatan bagi lembaga
tersebut untuk mengelola aktivitas pendidikan
tersebut untuk mengelola aktivitas pendidikan
yang memenuhi kebutuhan dan keinginan
yang memenuhi kebutuhan dan keinginan
lingkungannya, sehingga kelangsungan hidup dan
lingkungannya, sehingga kelangsungan hidup dan
perkembangan lembaga tersebut terjamin h. 120.
perkembangan lembaga tersebut terjamin h. 120.
Berbeda dengan visi, misi sekolah
Berbeda dengan visi, misi sekolah
merupakan pilihan cara yang tepat
merupakan pilihan cara yang tepat
sehingga mampu mengantar sekolah
sehingga mampu mengantar sekolah
mencapai atau mendekati “potret”
mencapai atau mendekati “potret”
dan “impian” yang dicita-citakan
dan “impian” yang dicita-citakan
tersebut.
tersebut.
Misi adalah pernyataan mengenai hal-hal yang
Misi adalah pernyataan mengenai hal-hal yang
harus dicapai organisasi bagi pihak-pihak yang
harus dicapai organisasi bagi pihak-pihak yang
berkepentingan di masa datang (Akdon, 200
berkepentingan di masa datang (Akdon, 20099: : 97). Pernyataan misi mencerminkan tentang
97). Pernyataan misi mencerminkan tentang
penjelasan produk atau pelayanan yang
penjelasan produk atau pelayanan yang
ditawarkan.
ditawarkan.
Misi merupakan tindakan atau upaya untuk
Misi merupakan tindakan atau upaya untuk
mewujudkan visi. Jadi misi merupakan penjabaran
mewujudkan visi. Jadi misi merupakan penjabaran
visi dalam bentuk rumusan tugas, kewajiban, dan
visi dalam bentuk rumusan tugas, kewajiban, dan
rancangan tindakan yang dijadikan arahan untuk
rancangan tindakan yang dijadikan arahan untuk
mewujudkan visi. Dengan kata lain, misi adalah
mewujudkan visi. Dengan kata lain, misi adalah
bentuk layanan untuk memenuhi tuntutan yang
bentuk layanan untuk memenuhi tuntutan yang
dituangkan dalam visi.
dituangkan dalam visi.
Pernyataan misi harus :
Pernyataan misi harus :
1. Menunjukkan secara jelas mengenai apa
1. Menunjukkan secara jelas mengenai apa
yang hendak dicapai oleh organisasi dan
yang hendak dicapai oleh organisasi dan
bidang kegiatan utama dari organisasi
bidang kegiatan utama dari organisasi
yang bersangkutan.
yang bersangkutan.
2. Secara eksplisit mengandung apa yang
2. Secara eksplisit mengandung apa yang
harus dilakukan untuk mencapainya.
harus dilakukan untuk mencapainya.
3.
3.
Mengundang partisipasi masyarakat luas
Mengundang partisipasi masyarakat luas
terhadap perkembangan bidang
terhadap perkembangan bidang
u
u
tama
tama
yang digeluti organisasi (Akdon, 200
yang digeluti organisasi (Akdon, 200
9
9
:98).
:98).
Kriteria dalam pembuatan misi
Kriteria dalam pembuatan misi
:
:
1.
1.
Penjelasan tentang
Penjelasan tentang
bisnis/
bisnis/
produk atau
produk atau
pelayanan yang ditawarkan yang sangat
pelayanan yang ditawarkan yang sangat
diperlukan oleh masyarakat.
diperlukan oleh masyarakat.
2.
2.
Harus jelas memiliki sasaran publik yang
Harus jelas memiliki sasaran publik yang
akan dilayani.
akan dilayani.
3.
3. Kualitas produk dan pelayanan yang
Kualitas produk dan pelayanan yang
ditawarkan memiliki daya saing yang
ditawarkan memiliki daya saing yang
meyakinkan masyarakat.
meyakinkan masyarakat.
4.
4.
Penjelasan aspirasi bisinis yang diinginkan
Penjelasan aspirasi bisinis yang diinginkan
pada masa mendatang juga manfaat dan
pada masa mendatang juga manfaat dan
keuntungannya bagi masyarakat dengan
keuntungannya bagi masyarakat dengan
produk dan pelayanan yang tersedia (Akdon,
produk dan pelayanan yang tersedia (Akdon,
200
200
9
9
:99).
:99).
Yang harus diperhatikan dalam merumuskan misi
Yang harus diperhatikan dalam merumuskan misi
sekolah :
sekolah :
1. Pernyataan misi sekolah harus menunjukkan
1. Pernyataan misi sekolah harus menunjukkan
secara jelas mengenai apa yang hendak dicapai
secara jelas mengenai apa yang hendak dicapai
oleh sekolah.
oleh sekolah.
2. Rumusan misi sekolah selalu dalam bentuk
2. Rumusan misi sekolah selalu dalam bentuk
kalimat yang menunjukkan “tindakan” dan bukan
kalimat yang menunjukkan “tindakan” dan bukan
kalimat yang menunjukkan “keadaan”
kalimat yang menunjukkan “keadaan”
sebagaimana pada rumusan visi.
sebagaimana pada rumusan visi.
3. Misi sekolah menggambarkan tentang produk
3. Misi sekolah menggambarkan tentang produk
atau pelayanan yang akan diberikan pada
atau pelayanan yang akan diberikan pada
masyarakat (siswa).
masyarakat (siswa).
4. Kualitas produk atau layanan yang ditawarkan
4. Kualitas produk atau layanan yang ditawarkan
harus memiliki daya saing yang tinggi, namun
harus memiliki daya saing yang tinggi, namun
disesuaikan dengan kondisi sekolah.
disesuaikan dengan kondisi sekolah.
Kotter, J. (1996),
Kotter, J. (1996),
cara mengetahui
cara mengetahui
efektivitas suatu misi :
efektivitas suatu misi :
1.
1.
apa yang akan dilakukan
apa yang akan dilakukan
oleh
oleh
organisasi
organisasi
?
?
;
;
2.
2.
bagaimana mengukur keberhasilan
bagaimana mengukur keberhasilan
yang akan dicapai
yang akan dicapai
oleh orga
oleh orga
n
n
is
is
a
a
si
si
?
?
;
;
3.
3.
apa yang akan dilakukan untuk
apa yang akan dilakukan untuk
menjamin keberhasilan yang
menjamin keberhasilan yang
diinginkan
diinginkan
oleh organisasi
oleh organisasi
?
?
.
.
Misi dirumuskan berdasarkan 5 pertanyaan :
Misi dirumuskan berdasarkan 5 pertanyaan :
1. Bagaimana asumsi terhadap lingkungan
1. Bagaimana asumsi terhadap lingkungan
yang akan dilayani lembaga pendidikan ?.
yang akan dilayani lembaga pendidikan ?.
2. Kebutuhan apa yang akan kita penuhi ?.
2. Kebutuhan apa yang akan kita penuhi ?.
3. Siapa peserta didik/masyarakat yang
3. Siapa peserta didik/masyarakat yang
ingin digarap ?.
ingin digarap ?.
4. Jenis, jenjang dan model lembaga
4. Jenis, jenjang dan model lembaga
pendidikan bagaimana yang kita kelola ?.
pendidikan bagaimana yang kita kelola ?.
5. Apa yang terbaik kita lakukan dalam
5. Apa yang terbaik kita lakukan dalam
mengeloa lembaga pendidikan tersebut ?.
mengeloa lembaga pendidikan tersebut ?.
Visi-misi itu, perlu dijabarkan secara
Visi-misi itu, perlu dijabarkan secara
jeli, tajam dan konkrit dalam
jeli, tajam dan konkrit dalam
berbagai bentuk kegiatan sekolah. Ia
berbagai bentuk kegiatan sekolah. Ia
mendasari segala bentuk kegiatan
mendasari segala bentuk kegiatan
yang dilakukan dan dijalankan oleh
yang dilakukan dan dijalankan oleh
sekolah tersebut. Starratt (1995),
sekolah tersebut. Starratt (1995),
menggambarkan sekolah sebagai
menggambarkan sekolah sebagai
sebuah institusi dengan lapisan
sebuah institusi dengan lapisan
bawangnya (
bawangnya (
onion with several
onion with several
layers
layers
).
).
Lapisan institusi sekolah/madrasah :
Lapisan institusi sekolah/madrasah :
1. Terdalam :
1. Terdalam : kepercayaan kepercayaan (faith), (faith), nilai-nilai nilai-nilai (values),
(values), filosofi dasar, asumsi-asumsi filosofi dasar, asumsi-asumsi (
(assumptions) yang lazim dirumuskan oleh assumptions) yang lazim dirumuskan oleh the the founding fathers/mothers
founding fathers/mothers institusiinstitusi.. 2. Visi dan misi institusi.
2. Visi dan misi institusi.
3. Maksud
3. Maksud (purpose)(purpose) dan Tujuan dan Tujuan (goal).(goal). 4. Kebijakan
4. Kebijakan (policies).(policies). 5. Program kegiatan
5. Program kegiatan (programs).(programs). 6. Organisasional.
6. Organisasional.
7. Terluar : operasional (operation).
7. Terluar : operasional (operation).
Lapisan terdalam adalah inti sekolah yang terdiri dari
Lapisan terdalam adalah inti sekolah yang terdiri dari
kepercayaan
kepercayaan (faith), (faith), nilai-nilai nilai-nilai (values),(values), filosofi filosofi dasar, asumsi-asumsi
dasar, asumsi-asumsi (assumptions(assumptions) yang lazim ) yang lazim dirumuskan oleh
dirumuskan oleh the founding fathers/mothersthe founding fathers/mothers
sekolah. Bagaimana mereka memandang
sekolah. Bagaimana mereka memandang
kehidupan, manusia, pemahaman tentang
kehidupan, manusia, pemahaman tentang
moralitas, religiusitas, dan kehidupan sosial
moralitas, religiusitas, dan kehidupan sosial
masyarakat, serta alam semesta. Lapisan ini sangat
masyarakat, serta alam semesta. Lapisan ini sangat
abstrak dan biasanya tidak sedimikian eksplisit
abstrak dan biasanya tidak sedimikian eksplisit
dalam mengukurnya. Secara bersinambungan,
dalam mengukurnya. Secara bersinambungan,
lapisan terdalam mewarnai lapisan-lapisan
lapisan terdalam mewarnai lapisan-lapisan
berikutnya. Lapisan visi, misi, tujuan institusioal
berikutnya. Lapisan visi, misi, tujuan institusioal
adalah yang menggerakkan dan menghidupkan
adalah yang menggerakkan dan menghidupkan
organisasi; keberadaannya relatif tetap dan tidak
organisasi; keberadaannya relatif tetap dan tidak
mudah berubah atau luntur oleh waktu dan
mudah berubah atau luntur oleh waktu dan
perubahan jaman. Inilah yang sesungguhnya
perubahan jaman. Inilah yang sesungguhnya
merupakan karakter dan budaya dari sekolah
merupakan karakter dan budaya dari sekolah
sebagai sebuah organisasi.
sebagai sebuah organisasi.
Tujuan
Tujuan
Tujuan (goals) merupakan penjabaran dari
Tujuan (goals) merupakan penjabaran dari
pernyataan misi, tujuan adalah sesuatu yang
pernyataan misi, tujuan adalah sesuatu yang
akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu
akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu
yang telah ditentukan. Penetapan tujuan pada
yang telah ditentukan. Penetapan tujuan pada
umumnya didasarkan pada faktor-faktor kunci
umumnya didasarkan pada faktor-faktor kunci
keberhasilan yang dilakukan setelah penetapan
keberhasilan yang dilakukan setelah penetapan
visi dan misi. Tujuan tidak harus dinyatakan
visi dan misi. Tujuan tidak harus dinyatakan
dalam bentuk kuantitatif, akan tetapi harus dapat
dalam bentuk kuantitatif, akan tetapi harus dapat
menunjukkan kondisi yang ingin dicapaidi masa
menunjukkan kondisi yang ingin dicapaidi masa
mendatang (Akdon, 2006:143).
mendatang (Akdon, 2006:143).
Tujuan akan mengarahkan perumusan sasaran,
Tujuan akan mengarahkan perumusan sasaran,
kebijaksanaan, program dan kegiatan dalam
kebijaksanaan, program dan kegiatan dalam
rangka merealisasikan misi, oleh karena itu
rangka merealisasikan misi, oleh karena itu
tujuan harus dapat menyediakan dasar yang kuat
tujuan harus dapat menyediakan dasar yang kuat
untuk menetapkan indikator.
untuk menetapkan indikator.
Tujuan menggambarkan arahan yang jelas bagi
Tujuan menggambarkan arahan yang jelas bagi
sekolah.
sekolah. Perumusan tujuan akan Perumusan tujuan akan
strategi/perlakuan, arah kebijakan dan program
strategi/perlakuan, arah kebijakan dan program
suatu sekolah. Oleh karena itu perumusan tujuan
suatu sekolah. Oleh karena itu perumusan tujuan
harus memberikan ukuran lebih spesifik dan
harus memberikan ukuran lebih spesifik dan
akuntabel.
akuntabel.
Kriteria tujuan :
Kriteria tujuan :
1. Tujuan harus serasi dan mengklarifikasikan misi,
1. Tujuan harus serasi dan mengklarifikasikan misi,
visi dan nilai-nilai organisasi.
visi dan nilai-nilai organisasi.
2. Pencapaian tujuan akan dapat memenuhi atau
2. Pencapaian tujuan akan dapat memenuhi atau
berkontribusi memenuhi misi, program dan sub
berkontribusi memenuhi misi, program dan sub
program organisasi.
program organisasi.
3. Tujuan cenderung untuk esensial tidak berubah,
3. Tujuan cenderung untuk esensial tidak berubah,
kecuali terjadi pergeseran lingkungan, atau dalam
kecuali terjadi pergeseran lingkungan, atau dalam
hal isu strategik hasil yang diinginkan.
hal isu strategik hasil yang diinginkan.
4. Tujuan biasanya secara relatif berjangka panjang.
4. Tujuan biasanya secara relatif berjangka panjang.
5. Tujuan menggambarkan hasil program.
5. Tujuan menggambarkan hasil program.
6. Tujuan menggambarkan arahan yang jelas dari
6. Tujuan menggambarkan arahan yang jelas dari
organisasi.
organisasi.
7.
7. Tujuan harus menantang, namun realistik dan Tujuan harus menantang, namun realistik dan dapat dicapai.
dapat dicapai.
Yang harus diperhatikan dalam merumuskan tujuan
Yang harus diperhatikan dalam merumuskan tujuan
sekolah :
sekolah :
1. Tujuan sekolah harus memberikan ukuran yang
1. Tujuan sekolah harus memberikan ukuran yang
spesifik dan akuntabel (dapat diukur).
spesifik dan akuntabel (dapat diukur).
2.
2. Tujuan sekolah merupakan penjabaran dari misi, Tujuan sekolah merupakan penjabaran dari misi, oleh karena itu tujuan harus selaras dengan visi
oleh karena itu tujuan harus selaras dengan visi
dan misi.
dan misi.
3.
3. Tujuan sekolah menyatakan kegiatan khusus apa Tujuan sekolah menyatakan kegiatan khusus apa yang akan diselesaikan dan kapan
yang akan diselesaikan dan kapan
diselesaikannya.
diselesaikannya.
Efektivitas tujuan diukur pakai SMART :
Efektivitas tujuan diukur pakai SMART :
sejauhmana
(S)-sejauhmana (S)-
Spesific
Spesific
dan
dan
strategic
strategic
-nya
-nya
tujuan itu; sifatnya
(M)-tujuan itu; sifatnya (M)-
easurable
easurable
atau
atau
tidak;
(A)-tidak; (A)-
Attainable
Attainable
atau tidak, sekedar
atau tidak, sekedar
asumsi tidak berdasar atau berdasar data
asumsi tidak berdasar atau berdasar data
masa lalu yang dimiliki;
(R)-masa lalu yang dimiliki; (R)-
Result oriented
Result oriented
atau hanya melihat proses tanpa target
atau hanya melihat proses tanpa target
yang jelas; d
yang jelas; d
an bagaimana soal (T)-
an bagaimana soal (T)-
Time
Time
bound
bound
atau batas waktu yang jelas untuk
atau batas waktu yang jelas untuk
mencapai hal tersebut.
mencapai hal tersebut.
Manajemen mad-sek :
Manajemen mad-sek :
1. Manajemen strategik/partisipatif :
1. Manajemen strategik/partisipatif :
kamad-kasek (Renstra – RKT);
kasek (Renstra – RKT);
hindari manajemen
hindari manajemen
tradisional feodalistik
tradisional feodalistik
.
.
2. Manajemen operasional : pendidik +
2. Manajemen operasional : pendidik +
tenaga kependidikan.
tenaga kependidikan.
Vide,
Vide, Syaiful Sagala, Syaiful Sagala, Manajemen Strategik dalam Peningkatan Mutu PendidikanManajemen Strategik dalam Peningkatan Mutu Pendidikan, 4th ed, Alfabeta, Bandung, , 4th ed, Alfabeta, Bandung, 2010
2010, h. 129-130., h. 129-130.
Strategi : sebuah rencana yang komprehensif mengintegrasikan segala
Manajemen strategik (Ansoff 1990) :
Manajemen strategik (Ansoff 1990) :
a
a
systematic approach to major and
systematic approach to major and
increasingly important responsibility of
increasingly important responsibility of
general management: to position and
general management: to position and
relate the firm to its surprises
relate the firm to its surprises
.
.
Manajemen strategik (Blocer dan Lin 1999) :
Manajemen strategik (Blocer dan Lin 1999) :
the development of a sustainable
the development of a sustainable
competitive posisition in wich the firm’s
competitive posisition in wich the firm’s
competitive provides continued success.
competitive provides continued success.
Vide,
Vide, Syaiful Sagala, Syaiful Sagala, Manajemen Strategik dalam Peningkatan Mutu PendidikanManajemen Strategik dalam Peningkatan Mutu Pendidikan, 4th ed, Alfabeta, Bandung, , 4th ed, Alfabeta, Bandung, 2010
Kamad-Kasek dan stakeholders analisis SWOT:
Kamad-Kasek dan stakeholders analisis SWOT:
1. Menyusun perencanaan memposisikan diri sesuai
1. Menyusun perencanaan memposisikan diri sesuai
kemampuan dan potensi yang dimiliki demi
kemampuan dan potensi yang dimiliki demi
maksimalisasi efektifitas pengerahan segala
maksimalisasi efektifitas pengerahan segala
sumber-daya untuk mencapai tujuan sekolah.
sumber-daya untuk mencapai tujuan sekolah.
2. Merespon isu-isu strategis, seperti KTSP,
2. Merespon isu-isu strategis, seperti KTSP,
pembelajaran kontekstual, dll untuk peningkatan
pembelajaran kontekstual, dll untuk peningkatan
mutu pendidikan/ pembelajaran.
mutu pendidikan/ pembelajaran.
3. Menekankan prinsip obyektifitas, ilmiah,
3. Menekankan prinsip obyektifitas, ilmiah,
sistematis, keputusan bersama dalam
sistematis, keputusan bersama dalam
mengakomodasi kebutuhan publik ke arah
mengakomodasi kebutuhan publik ke arah
perealisasian mad-sek yang kompetitif lagi
perealisasian mad-sek yang kompetitif lagi
menguntungkan.
menguntungkan.
Vide,
Vide, Syaiful Sagala, Syaiful Sagala, Manajemen Strategik dalam Peningkatan Mutu PendidikanManajemen Strategik dalam Peningkatan Mutu Pendidikan, 4th ed, Alfabeta, Bandung, , 4th ed, Alfabeta, Bandung, 2010
2 fase besar dalam manstra (Sharplin,
2 fase besar dalam manstra (Sharplin,
1985) :
1985) :
1. Fase
1. Fase
“strategy formulation”
“strategy formulation”
:
:
tahapan penetapan visi-misi
tahapan penetapan visi-misi
organisasi,
organisasi,
assesment
assesment
lingkungan
lingkungan
internal-eksternal, menetapkan arah
internal-eksternal, menetapkan arah
dan sasaran, menentukan strategi.
dan sasaran, menentukan strategi.
2. Fse
2. Fse
“strategy implementation”
“strategy implementation”
:
:
menggerakkan strategi, melakukan
menggerakkan strategi, melakukan
evaluasi strategik, dan kontrol
evaluasi strategik, dan kontrol
strategik.
strategik.
Vide,
Vide, Syaiful Sagala, Syaiful Sagala, Manajemen Strategik dalam Peningkatan Mutu PendidikanManajemen Strategik dalam Peningkatan Mutu Pendidikan, 4th ed, Alfabeta, Bandung, , 4th ed, Alfabeta, Bandung, 2010
Unsur strategik dalam menstra (Melcher,
Unsur strategik dalam menstra (Melcher,
1988) :
1988) :
1.
1.
Scope
Scope
: batasan di mana sebuah
: batasan di mana sebuah
organisasi bergerak; menetapkan produk
organisasi bergerak; menetapkan produk
yang akan dihasilkan, pelanggan yang
yang akan dihasilkan, pelanggan yang
harus dilayani, lokasi tempat beroperasi,
harus dilayani, lokasi tempat beroperasi,
keseluruahan faktor kompetitif.
keseluruahan faktor kompetitif.
2.
2.
Specification
Specification
: standar untuk mengukur
: standar untuk mengukur
posisi strategis organisasi saat ini.
posisi strategis organisasi saat ini.
3.
3.
Deployment
Deployment
: penyiapan alokasi dana,
: penyiapan alokasi dana,
fasilitas, peralatan, sdm.
fasilitas, peralatan, sdm.
Vide,
Vide, Syaiful Sagala, Syaiful Sagala, Manajemen Strategik dalam Peningkatan Mutu PendidikanManajemen Strategik dalam Peningkatan Mutu Pendidikan, 4th ed, Alfabeta, Bandung, , 4th ed, Alfabeta, Bandung, 2010
Program Kerja
Program Kerja
Program merupakan implementasi dari visi, misi dan
Program merupakan implementasi dari visi, misi dan
tujuan. Program yang dimaksudkan adalah
tujuan. Program yang dimaksudkan adalah
program operasional. Program operasional
program operasional. Program operasional
didefinisikan sebagai kumpulan kegiatan yang
didefinisikan sebagai kumpulan kegiatan yang
dihimpun dalam satu kelompok yang sama secara
dihimpun dalam satu kelompok yang sama secara
sendiri-sndiri atau bersama-sama untuk mencapai
sendiri-sndiri atau bersama-sama untuk mencapai
tujuan dan sasaran (Akdon, 2006:135). Program
tujuan dan sasaran (Akdon, 2006:135). Program
merupakan kumpulan kegiatan nyata, sistematis
merupakan kumpulan kegiatan nyata, sistematis
dan terpadu, dilaksanakan oleh satu instansi
dan terpadu, dilaksanakan oleh satu instansi
pemerintah atau lebih ataupun dalam rangka kerja
pemerintah atau lebih ataupun dalam rangka kerja
sama dengan masyarakat atau yang merupakan
sama dengan masyarakat atau yang merupakan
partisipasi aktif masyarakat guna mencapai tujuan
partisipasi aktif masyarakat guna mencapai tujuan
dan sasaran yang telah ditetapkan.
dan sasaran yang telah ditetapkan.
Perumusan program kerja sekolah berdasarkan atas
Perumusan program kerja sekolah berdasarkan atas
perumusan visi, misi, tujuan, sasaran, strategi dan
perumusan visi, misi, tujuan, sasaran, strategi dan
kebijakan yang telah ditetapkan.
kebijakan yang telah ditetapkan.
Karakteristik program :
Karakteristik program :
1.
1. Program kerja operasional didasarkan atas Program kerja operasional didasarkan atas
perumusan visi, misi, tujuan, sasaran dan kebijakan
perumusan visi, misi, tujuan, sasaran dan kebijakan
yang telah ditetapkan.
yang telah ditetapkan.
2.
2. Program kerja operasional pada dasarnya Program kerja operasional pada dasarnya
merupakan upaya untuk implementasi strategi
merupakan upaya untuk implementasi strategi
organisasi.
organisasi.
3.
3. Program kerja operasional merupakan proses Program kerja operasional merupakan proses penentuan jumlah dan jenis sumber daya yang
penentuan jumlah dan jenis sumber daya yang
diperlukan dalam rangka pelaksanaan satu rencana.
diperlukan dalam rangka pelaksanaan satu rencana.
4.
4. Program operasional merupakan penjabaran riil Program operasional merupakan penjabaran riil tentang langkah-langkah yang diambil untuk
tentang langkah-langkah yang diambil untuk
menjabarkan kebijakan.
menjabarkan kebijakan.
5.
5. Program operasional dapat bersifat jangka panjang Program operasional dapat bersifat jangka panjang dan menengah, atau bersifat tahunan.
dan menengah, atau bersifat tahunan.
6.
6. Program kerja operasional tidak terlepas dari Program kerja operasional tidak terlepas dari kebijakan yang telah ditetapkan sebelumnya.
kebijakan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Yang perlu diperhatikan dalam merumuskan
Yang perlu diperhatikan dalam merumuskan
program kerja sekolah :
program kerja sekolah :
1. Program kerja sekolah merupakan implemantasi
1. Program kerja sekolah merupakan implemantasi
dari tujuan dan strategi sekolah, jadi dalam
dari tujuan dan strategi sekolah, jadi dalam
merumuskannya harus seirama dengan tujuan
merumuskannya harus seirama dengan tujuan
dan strategi yang telah ditetapkan.
dan strategi yang telah ditetapkan.
2. Dalam merumuskan program sekolah harus
2. Dalam merumuskan program sekolah harus
ditentukan siapa yang akan menjadi
ditentukan siapa yang akan menjadi
penanggungjawab masing-masing program kerja
penanggungjawab masing-masing program kerja
sekolah dan kapan langkah tersebut selesai.
sekolah dan kapan langkah tersebut selesai.
3. Peran visi, misi, tujuan dan program dalam
3. Peran visi, misi, tujuan dan program dalam
menyusun perencanaan strategis sekolah.
menyusun perencanaan strategis sekolah.
Perencanaan strategis adalah proses yang dilakukan
Perencanaan strategis adalah proses yang dilakukan
suatu organisasi untuk menentukan strategi atau
suatu organisasi untuk menentukan strategi atau
arahan, serta mengambil keputusan untuk
arahan, serta mengambil keputusan untuk
mengalokasikan sumber dayanya (termasuk
mengalokasikan sumber dayanya (termasuk
modal dan sumber daya manusia) untuk
modal dan sumber daya manusia) untuk
mencapai tujuan dari organisasi tersebut
mencapai tujuan dari organisasi tersebut
(Amrullah, 2010:4).
(Amrullah, 2010:4).
Perencanaan strategis merupakan panduan bagi
Perencanaan strategis merupakan panduan bagi
sekolah dalam menjalankan proses pendidikan
sekolah dalam menjalankan proses pendidikan
dalam tingkat satuan pendidikan masing-masing.
dalam tingkat satuan pendidikan masing-masing.
Langkah-langkah perencanaan strategis :
Langkah-langkah perencanaan strategis :
1.
1. Perumusan visi, misi dan nilai-nilai.Perumusan visi, misi dan nilai-nilai. 2.
2. Telaah lingkungan strategik, yang terdiri dari Telaah lingkungan strategik, yang terdiri dari analisis lingkungan internal, analisis lingkungan
analisis lingkungan internal, analisis lingkungan
eksternal.
eksternal.
3.
3. Analisis strategik dan kunci keberhasilan.Analisis strategik dan kunci keberhasilan. 4.
4. Rencana Strategis yang terdiri dari merumuskan Rencana Strategis yang terdiri dari merumuskan tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program,
tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program,
kegiata suatu organisasi.
kegiata suatu organisasi.
.
.
Dalam proses pengembangan program
Dalam proses pengembangan program
madrasah-sekolah, manajer harus
madrasah-sekolah, manajer harus
menghubungkan program-program
menghubungkan program-program
dg seluruh kehidupan peserta didik
dg seluruh kehidupan peserta didik
dan kebutuhan lingkungan h.41.
dan kebutuhan lingkungan h.41.
Prinsip penyusunan program kerja pd madr-sek :
Prinsip penyusunan program kerja pd madr-sek :
1. Tujuan harus jelas, makin operasional tujuan,
1. Tujuan harus jelas, makin operasional tujuan,
makin mudah terlihat dan makin tepat
makin mudah terlihat dan makin tepat
program-program yg dikembangkan utk mencapai tujuan.
program yg dikembangkan utk mencapai tujuan.
2. Program itu harus sederhana dan fleksibel.
2. Program itu harus sederhana dan fleksibel.
3. Program-program yg disusun dan dikembangkan
3. Program-program yg disusun dan dikembangkan
harus sesuai dg tujuan yg telah ditetapka.
harus sesuai dg tujuan yg telah ditetapka.
4. Program yg dikembangkan harus menyeluruh
4. Program yg dikembangkan harus menyeluruh
dan harus jelas pencapaiannya.
dan harus jelas pencapaiannya.
5. Harus ada koordinasi antar komponen pelaksana
5. Harus ada koordinasi antar komponen pelaksana
program h.41-42.
program h.41-42.