• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manajemen Perumusan Visi Misi Tujuan Ren

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Manajemen Perumusan Visi Misi Tujuan Ren"

Copied!
61
0
0

Teks penuh

(1)

06

ميجرلا ناطيشلا نم هللاب ذوعا ميحرلا نمحرلا هللا مسب

MANAJEMEN PERUMUSAN VISI, MISI,

MANAJEMEN PERUMUSAN VISI, MISI,

TUJUAN, RENCANA STRATEGIK

TUJUAN, RENCANA STRATEGIK

PADA

PADA

MADRASAH DAN SEKOLAH

MADRASAH DAN SEKOLAH

Ali Rohmad – 2014 M

Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung

Selama Perkuliahan Berlangsung,

setiap alat telekomunikasi semisal HP wajib dimatikan demi aktualisasi interaksi-edukatif

(amanat kode etik mahasiswa)

(2)
(3)

MANAJEMEN PERUMUSAN VISI, MISI,

MANAJEMEN PERUMUSAN VISI, MISI,

TUJUAN, RENCANA STRATEGIK PADA

TUJUAN, RENCANA STRATEGIK PADA

MADRASAH DAN SEKOLAH

MADRASAH DAN SEKOLAH

Arah bahasan :

Arah bahasan :

1. Istilah visi, misi, tujuan, rencana

1. Istilah visi, misi, tujuan, rencana

strategik.

strategik.

2. Posisi visi, misi, tujuan, renstra

2. Posisi visi, misi, tujuan, renstra

madr-sek.

madr-sek.

3. Urgensi visi, misi, tujuan, renstra

3. Urgensi visi, misi, tujuan, renstra

madr-sek.

madr-sek.

4. Perumusan visi, misi, tujuan, renstra

4. Perumusan visi, misi, tujuan, renstra

madr-sek.

madr-sek.

5. Efektivitas visi, misi, tujuan

5. Efektivitas visi, misi, tujuan

(4)

Standar Pengelolaan Pendidikan oleh

Standar Pengelolaan Pendidikan oleh

satpendas :

satpendas :

A. Perencanaan program

A. Perencanaan program

B. Pelaksanaan rencana kerja

B. Pelaksanaan rencana kerja

C. Pengawasan dan evaluasi

C. Pengawasan dan evaluasi

D. Kepemimpinan sekolah/madrasah

D. Kepemimpinan sekolah/madrasah

E. Sistem informasi manajemen

E. Sistem informasi manajemen

F. Penilaian khusus

F. Penilaian khusus

Permendiknas 19-2007 SNP - lampiran

1.

1. Visi sekolah/madrasahVisi sekolah/madrasah 2.

2. Misi sekolah/madrasahMisi sekolah/madrasah 3.

3. Tujuan sekolah/madrasahTujuan sekolah/madrasah 4.

(5)

.

.

input

proses output

SN-SI

bertaqwa

merdeka

cerdas

kerja sama +

Bersaing + beradab

MBS

Manstra

UU 20-2003 Mad-Sek

Kamad-Kasek yang kompeten

Resep : 1. Vision 2. Skills

3. Incentives 4. Resources 5. Action plan

(6)

Substansi Proses

17 fungsi manajemen : planning, organizing, actuating, controlling, staffing, directing, assembling,

resources, commanding, coordinating, creating, motivating, communicating,

reporting, budgeting, leading, evaluating Substansi Manajemen Pendidikan

Amanat Masyarakat kepada mad – sek

(fungsi reseptif:direktif)

Substansi Produk

Layanan administratif, kognitif, afektif, psiko-motorik, emosional, spriritual

Substansi Tugas

Akademik, personalia, kesiswaan, keuangan, sarpras, kehumasan, dll

visi-misi-tujuan-renstra mad-sek

(7)

Kebudayaan Ide - Prilaku - Benda

Ber : ‘aqidah – ‘ibadah – akhlaq mulia DINAMIK

Cipta - Rasa – Karsa – Karya

Pancasila dlm pembukaan UUD-RI 1945

Ip

Bangunan Kebudayaan/Peradaban Islamiy ala NKRI

(8)

Vide, Mulyono, Manajemen Administrasi dan Organisasi Pendidikan, 4th ed, Ar-Ruzz Media, Jogjakarta, 2010, h. 121.

misi visi

tujuan sasaran operasional

Analisis

SWOT cs core beliefs core values

Kepemimpinan kamad-kasek

yang kompeten terapkan MBS - Manstra

budaya organisasi

evaluasi (umpan balik)

Pemimpin = pemimpi masa depan peserta didik

Pedoman

Kode etik

(Renstra-RKT)

fungsi reseptif mns sbg هل لااا دبع

fungsi direktif

(9)

PENENTUAN PENDIDIKAN ANALISIS LINGKUNGAN

MAKRO

ANALISIS LINGKUNGAN PENDIDIKAN

Visi, Misi, keyakinan dasar, nilai dasar, dan tujuan (goal)

organisasi

ANALISIS EKSTERN (peluang & ancaman ANALISIS INTERN

(kompetensi inti & kelemahan

ANALISIS

(10)

The Theory of Business

The Theory of Business

(Peter Drucker)

See beyond our present reality.

Create what does not exist yet.

Become what we not yet are. kitkan semangat tinggi thd. usaha perwujudan visi

Core Values

Tata nilai memberikan makna thd.pekerjaan sbg pengabdian kpd Tuhan Yang Maha Esa

(11)

Mengelola pendidikan harus serius dan

Mengelola pendidikan harus serius dan

tidak boleh main-main karena ia

tidak boleh main-main karena ia

terkait langsung dengan nasib

terkait langsung dengan nasib

bangsa kedepan. Mengelola

bangsa kedepan. Mengelola

pendidikan tidak boleh dengan

pendidikan tidak boleh dengan

prinsip pokoknya tetapi bagaimana

prinsip pokoknya tetapi bagaimana

idealnya

idealnya

dan seharusnya.

dan seharusnya.

(12)

Bila para pengelola lembaga

Bila para pengelola lembaga

pendidikan yang melaksanakan

pendidikan yang melaksanakan

kegiatan pendidikan apa adanya,

kegiatan pendidikan apa adanya,

berjalan tanpa peta, mereka dapat

berjalan tanpa peta, mereka dapat

diibaratkan orang masuk hutan

diibaratkan orang masuk hutan

belantara tanpa route dan kompas h.

belantara tanpa route dan kompas h.

119-120.

119-120.

(13)

... sekolah hanyalah salah satu dari subsistem

... sekolah hanyalah salah satu dari subsistem

pendidikan karena lembaga pendidikan itu

pendidikan karena lembaga pendidikan itu

sesungguhnya identik dengan jaringan-jaringan

sesungguhnya identik dengan jaringan-jaringan

kemasyarakatan h. 1.

kemasyarakatan h. 1.

Fungsi-fungsi sekolah itu diwadahi melalui proses

Fungsi-fungsi sekolah itu diwadahi melalui proses

pendidikan dan pembelajaran sebagai inti

pendidikan dan pembelajaran sebagai inti

bisnisnya h. 1.

bisnisnya h. 1.

(14)

Fungsi penyadaran atau disebut juga fungsi

Fungsi penyadaran atau disebut juga fungsi

konservatif bermakna bahwa sekolah

konservatif bermakna bahwa sekolah

bertanggung jawab untuk mempertahankankan

bertanggung jawab untuk mempertahankankan

nilai-nilai budaya masyarakat dan membentuk

nilai-nilai budaya masyarakat dan membentuk

kesejatian diri sebagai manusia h. 2.

kesejatian diri sebagai manusia h. 2.

Pendidikan sebagai instrumen penyadaran

Pendidikan sebagai instrumen penyadaran

bermakna bahwa sekolah berfungsi

bermakna bahwa sekolah berfungsi

membangun kesadaran untuk tetap berada

membangun kesadaran untuk tetap berada

pada tataran sopan santun, beradab, dan

pada tataran sopan santun, beradab, dan

bermoral di mana hak itu menjadi tugas semua

bermoral di mana hak itu menjadi tugas semua

orang h. 2.

orang h. 2.

(15)

Fungsi reproduksi atau disebut juga fungsi

Fungsi reproduksi atau disebut juga fungsi

progresif merujuk pada eksistensi sekolah

progresif merujuk pada eksistensi sekolah

sebagai pembaru atau pengubah kondisi

sebagai pembaru atau pengubah kondisi

masyarakat kekinian ke sosok yang lebih manju

masyarakat kekinian ke sosok yang lebih manju

h. 3

h. 3

(16)

Kecakapan kepala sekolah

Kecakapan kepala sekolah

merumuskan visi, misi, dan

merumuskan visi, misi, dan

tujuan akan mampu

tujuan akan mampu

meningkatkan keberhasilan

meningkatkan keberhasilan

sekolah.

sekolah.

(17)

هللا اوقتتا اونمٲ نيذلا اهيتٲي

Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada

Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada

Allah

Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok

apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok

(akhirat)

(akhirat), dan bertaqwalah kepada Allah, , dan bertaqwalah kepada Allah,

sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang

sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang

kamu kerjakan.

kamu kerjakan.

(18)

Visi

Visi

Visi : orientasi dan sasaran masa depan h. 116.

Visi : orientasi dan sasaran masa depan h. 116.

Visi : suatu pikiran yang melampaui realitas

Visi : suatu pikiran yang melampaui realitas

sekarang, sesuatu yang kita ciptakan yang belum

sekarang, sesuatu yang kita ciptakan yang belum

pernah ada sebelumnya, suatu keadaan yang akan

pernah ada sebelumnya, suatu keadaan yang akan

kita wujudkan yang belum pernah kita alami

kita wujudkan yang belum pernah kita alami

sebelumnya h. 120.

sebelumnya h. 120.

Pimpinan visioner : pimpinan yang memiliki

Pimpinan visioner : pimpinan yang memiliki

kemampuan untuk berpikir melampaui realitas

kemampuan untuk berpikir melampaui realitas

sekarang, kemampuan untuk menciptakan sesuatu

sekarang, kemampuan untuk menciptakan sesuatu

yang belum pernah ada, kemampuan untuk

yang belum pernah ada, kemampuan untuk

mencapai suatu kondisi yang belum pernah dialami

mencapai suatu kondisi yang belum pernah dialami

sebelumnya h. 120.

sebelumnya h. 120.

(19)

Core belifs

Core belifs (filosofi) : keyakinan tentang kebenaran (filosofi) : keyakinan tentang kebenaran visi dan kebenaran jalan yang dipilih untuk

visi dan kebenaran jalan yang dipilih untuk

mewujudkan visi h. 120.

mewujudkan visi h. 120.

Core values

Core values : nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh : nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh lembaga dalam perjalanan mewujudkan visi h.

lembaga dalam perjalanan mewujudkan visi h.

120.

120.

Core values

Core values memberikan batasan dalam pemilihan memberikan batasan dalam pemilihan cara-cara yang ditempuh dalam perjalanan

cara-cara yang ditempuh dalam perjalanan

mewujudkan visi.

mewujudkan visi. Core valuesCore values membentuk membentuk

perilaku yang diharapkan dari civitas organisasi

perilaku yang diharapkan dari civitas organisasi

dalam mewujudkan visinya h. 121.

dalam mewujudkan visinya h. 121.

(20)

Visi bukanlah sekedar slogan berupa kata-kata Visi bukanlah sekedar slogan berupa kata-kata tanpa makna bahkan bukan sekedar sebuah

tanpa makna bahkan bukan sekedar sebuah

gambaran kongkrit yang diberikan oleh pimpinan

gambaran kongkrit yang diberikan oleh pimpinan

sekolah, melainkan sebuah rumusan yang dapat

sekolah, melainkan sebuah rumusan yang dapat

memberikan klarifikasi dan artikulasi seperangkat

memberikan klarifikasi dan artikulasi seperangkat

nilai (Hopkins, 1996). Menurut Block (1987), visi

nilai (Hopkins, 1996). Menurut Block (1987), visi

adalah masa depan yang dipilih, sebuah keadaan

adalah masa depan yang dipilih, sebuah keadaan

yang diinginkan dan merupakan sebuah ekspresi

yang diinginkan dan merupakan sebuah ekspresi

optimisme dalam organisasi. Bennis and Nanus

optimisme dalam organisasi. Bennis and Nanus

(1985) mengartikan visi sebagai pandangan masa

(1985) mengartikan visi sebagai pandangan masa

depan yang realistis, kredibel, dan menarik, yang

depan yang realistis, kredibel, dan menarik, yang

didalamnya tergambarkan cara-cara yang lebih

didalamnya tergambarkan cara-cara yang lebih

baik dari cara yang sudah ada sebelumnya.

baik dari cara yang sudah ada sebelumnya.

(21)

Visi merupakan “potret” atau

Visi merupakan “potret” atau

“gambaran” yang ingin dicapai

“gambaran” yang ingin dicapai

organisasi pada masa mendatang.

organisasi pada masa mendatang.

Gambaran itu bersifat ideal. Ia

Gambaran itu bersifat ideal. Ia

laksana sebuah impian. Ia menjadi

laksana sebuah impian. Ia menjadi

kompas bagi sekolah. Ia menjadi

kompas bagi sekolah. Ia menjadi

inspirasi yang menggerakkan seluruh

inspirasi yang menggerakkan seluruh

roda organisasi.

roda organisasi.

(22)

Visi merupakan gambaran tentang masa depan

Visi merupakan gambaran tentang masa depan

(

(futurefuture) yang realistik dan ingin diwujudkan dalam ) yang realistik dan ingin diwujudkan dalam kurun waktu tertentu.

kurun waktu tertentu... ... . Visi adalah pernyataan yang Visi adalah pernyataan yang

diucapkan atau ditulis hari ini, yang merupakan

diucapkan atau ditulis hari ini, yang merupakan

proses manajemen saat ini yang menjangkau masa

proses manajemen saat ini yang menjangkau masa

yang akan datang (Akdon, 200

yang akan datang (Akdon, 20099:94:94-95-95). ).

Bagi sekolah Visi adalah imajinasi moral yang

Bagi sekolah Visi adalah imajinasi moral yang

menggambarkan profil sekolah yang diinginkan di

menggambarkan profil sekolah yang diinginkan di

masa datang. Imajinasi ke depan seperti itu akan

masa datang. Imajinasi ke depan seperti itu akan

selalu diwarnai oleh peluang dan tantangan yang

selalu diwarnai oleh peluang dan tantangan yang

diyakini akan terjadi di masa datang. Dalam

diyakini akan terjadi di masa datang. Dalam

menentukan visi tersebut, sekolah harus

menentukan visi tersebut, sekolah harus

memperhatikan perkembangan dan tantangan masa

memperhatikan perkembangan dan tantangan masa

depan.

depan.

(23)

Perumusan visi yang tepat harus dapat memberikan

Perumusan visi yang tepat harus dapat memberikan

inspirasi dan memotivasi bagi seluruh warga

inspirasi dan memotivasi bagi seluruh warga

sekolah dan masyarakat untuk bekerja dengan

sekolah dan masyarakat untuk bekerja dengan

penuh semangat dan antusias.

penuh semangat dan antusias. Menurut Blum dan Menurut Blum dan Butler (1989) visi sangat identik dengan

Butler (1989) visi sangat identik dengan

perbaikan sekolah.

perbaikan sekolah.

P

Pemimpin sekolah dituntut untuk dapat emimpin sekolah dituntut untuk dapat mengidentifikasi, mengklarifikasi dan

mengidentifikasi, mengklarifikasi dan

mengkomunikasikan nilai-nilai utama yang

mengkomunikasikan nilai-nilai utama yang

terkandung dalam visi sekolah kepada seluruh

terkandung dalam visi sekolah kepada seluruh

warga sekolah, agar dapat diyakini bersama dan

warga sekolah, agar dapat diyakini bersama dan

diwujudkan dalam segala aktivitas keseharian di

diwujudkan dalam segala aktivitas keseharian di

sekolah sehingga pada gilirannya dapat

sekolah sehingga pada gilirannya dapat

membentuk sebuah budaya sekolah.

membentuk sebuah budaya sekolah.

(24)

Beare et.al. (1993) menawarkan pedoman dalam

Beare et.al. (1993) menawarkan pedoman dalam

pembentukan visi

pembentukan visi : :

1. 1. Visi seorang pemimpin sekolah mencakup gambaran Visi seorang pemimpin sekolah mencakup gambaran tentang masa depan sekolah yang diinginkan.

tentang masa depan sekolah yang diinginkan.

2. 2. Visi akan membentuk pandangan pemimpin sekolah Visi akan membentuk pandangan pemimpin sekolah tentang apa yang menyebabkan keutamaan atau

tentang apa yang menyebabkan keutamaan atau

keunggulan sekolah.

keunggulan sekolah.

3. 3. Visi seorang pemimpin sekolah juga mencakup gambaran Visi seorang pemimpin sekolah juga mencakup gambaran masa depan sekolah yang diinginkan di mata sekolah lain

masa depan sekolah yang diinginkan di mata sekolah lain

dan masyarakat secara umum.

dan masyarakat secara umum.

4. 4. Visi seorang pemimpin juga mencakup gambaran proses Visi seorang pemimpin juga mencakup gambaran proses perubahan yang diinginkan berdasarkan masa depan

perubahan yang diinginkan berdasarkan masa depan

terbaik yang hendak dicapai.

terbaik yang hendak dicapai.

5. 5. Masing-masing aspek visi pendidikan dalam sekolah Masing-masing aspek visi pendidikan dalam sekolah

merefleksikan asumsi-asumsi, nilai-nilai, dan

merefleksikan asumsi-asumsi, nilai-nilai, dan

keyakinan-keyakinan yang berbeda-beda tentang (a) watak dan sifat

keyakinan yang berbeda-beda tentang (a) watak dan sifat

manusia; (b) tujuan pendidikan dalam sekolah; (c) peran

manusia; (b) tujuan pendidikan dalam sekolah; (c) peran

pemerintah, keluarga, masyarakat terhadap pendidikan

pemerintah, keluarga, masyarakat terhadap pendidikan

dalam sekolah; (d) pendekatan-pendekatan dalam

dalam sekolah; (d) pendekatan-pendekatan dalam

pengajaran dan pembelajaran; dan (e)

pengajaran dan pembelajaran; dan (e)

pendekatan-pendekatan terhadap manajemen perubahan.

pendekatan terhadap manajemen perubahan.

(25)

Yang harus diperhatikan dalam merumuskan

Yang harus diperhatikan dalam merumuskan

sebuah visi menurut Bryson (2001:213)

sebuah visi menurut Bryson (2001:213)

:

:

1.

1.

Visi harus dapat memberikan

Visi harus dapat memberikan

panduan/arahan dan motivasi.

panduan/arahan dan motivasi.

2.

2.

Visi harus desebarkan di kalangan

Visi harus desebarkan di kalangan

anggota organisasi (stakeholder).

anggota organisasi (stakeholder).

3.

3.

Visi harus digunakan untuk

Visi harus digunakan untuk

menyebarluaskan keputusan dan tindakan

menyebarluaskan keputusan dan tindakan

organisasi.

organisasi.

(26)

Menurut Akdon (200

Menurut Akdon (20099:96), terdapat beberapa :96), terdapat beberapa kriteria dalam merumuskan visi

kriteria dalam merumuskan visi : : 1.

1. Visi bukanlah fakta, tetapi gambaran pandangan Visi bukanlah fakta, tetapi gambaran pandangan ideal masa depan yang ingin diwujudkan.

ideal masa depan yang ingin diwujudkan. 2.

2. Visi dapat memberikan arahan, mendorong Visi dapat memberikan arahan, mendorong

anggota organisasi untuk menunjukkan kinerja

anggota organisasi untuk menunjukkan kinerja

yang baik.

yang baik.

3.

3. Dapat menimbulkan inspirasi dan siap Dapat menimbulkan inspirasi dan siap menghadapi tantangan.

menghadapi tantangan.

4.

4. Menjembatani masa kini dan masa Menjembatani masa kini dan masa menmendatang.datang. 5.

5. Gambaran yang realistik dan kredibel dengan Gambaran yang realistik dan kredibel dengan masa depan yang menarik.

masa depan yang menarik.

6.

6. Sifatnya tidak statis dan tidak untuk selamanya.Sifatnya tidak statis dan tidak untuk selamanya.

(27)

Rumusan visi sekolah harus memberikan isyarat :

Rumusan visi sekolah harus memberikan isyarat :

1.

1. Visi sekolah berorientasi ke masa depan, untuk Visi sekolah berorientasi ke masa depan, untuk jangka waktu yang lama.

jangka waktu yang lama.

2. Menunjukkan keyakinan masa depan yang jauh

2. Menunjukkan keyakinan masa depan yang jauh

lebih baik, sesuai dengan norma dan harapan

lebih baik, sesuai dengan norma dan harapan

masyarakat.

masyarakat.

3. Visi sekolah harus mencerminkan standar

3. Visi sekolah harus mencerminkan standar

keunggulan dan cita-cita yang ingin dicapai.

keunggulan dan cita-cita yang ingin dicapai.

4. Visi sekolah harus mencerminkan dorongan yang

4. Visi sekolah harus mencerminkan dorongan yang

kuat akan tumbuhnya inspirasi, semangat dan

kuat akan tumbuhnya inspirasi, semangat dan

komitmen bagi stakeholder.

komitmen bagi stakeholder.

5.

5. Mampu menjadi dasar dan mendorong terjadinya Mampu menjadi dasar dan mendorong terjadinya perubahan dan pengembangan sekolah ke arah

perubahan dan pengembangan sekolah ke arah

yang lebih baik.

yang lebih baik.

6.

6.

Menjadi dasar perumusan misi dan tujuan

Menjadi dasar perumusan misi dan tujuan

sekolah.

sekolah.

(28)

Kotter, J. (1996),

Kotter, J. (1996), cara mengetahui efektivitas suatu visi : cara mengetahui efektivitas suatu visi :

1. V

1. Visi harus bersifat isi harus bersifat imaginableimaginable,, harus mampu memberikan harus mampu memberikan gambaran atau potret atas masa depan yang akan

gambaran atau potret atas masa depan yang akan didiraih. raih. 2. V

2. Visi harus bersifat isi harus bersifat desirable desirable dandan inspirable inspirable, , harusharus merangsang dan merangsang dan memberikan daya tarik (untuk mencapainya) kepada setiap

memberikan daya tarik (untuk mencapainya) kepada setiap pemangku kepentingan organisasi

pemangku kepentingan organisasi.. 3. Visi harus

3. Visi harus bersifat bersifat feasiblefeasible,, meski merupakan sebuah impian meski merupakan sebuah impian tetapi tetapi bersifat realistik, dan memberikan peluang mencapainya

bersifat realistik, dan memberikan peluang mencapainya.. 4. Visi harus

4. Visi harus mempunyai mempunyai focusedfocused yang jelas yang jelas, , memberikan panduan memberikan panduan yang cukup jelas dalam pengambilan keputusan dalam organisasi. yang cukup jelas dalam pengambilan keputusan dalam organisasi. 5.

5. V Visi isi harusharus bersifat bersifat flexibleflexible, , sbgsbg kompas bagi organisasi, ia tidak kompas bagi organisasi, ia tidak boleh menjadi spesifik, sehingga tidak memungkinkan

boleh menjadi spesifik, sehingga tidak memungkinkan

terakomodasinya peran individual dan tidak mampu menjembatani terakomodasinya peran individual dan tidak mampu menjembatani perubahan kondisi masyarakat sekelilingnya.

perubahan kondisi masyarakat sekelilingnya. 6. Visi

6. Visi harus bersifat harus bersifat communicablecommunicable, , redaksi visi itu cukup sederhana, redaksi visi itu cukup sederhana, tidak terlalu panjang, dan mudah diingat, sehingga mudah

tidak terlalu panjang, dan mudah diingat, sehingga mudah dikomunikasikan dan dijelaskan kepada segenap pemangku dikomunikasikan dan dijelaskan kepada segenap pemangku kepentingan lembaga

kepentingan lembaga..

(29)

Menurut Hax dan Majluf dalam Akdon (2006:95) visi

Menurut Hax dan Majluf dalam Akdon (2006:95) visi

itu merupakan sarana untuk :

itu merupakan sarana untuk :

1. Mengkomunikasikan alasan keberadaan

1. Mengkomunikasikan alasan keberadaan

organisasi dalam arti tujuan dan tugas pokok.

organisasi dalam arti tujuan dan tugas pokok.

2. Memperlihatkan framework hubungan antara

2. Memperlihatkan framework hubungan antara

organisasi dengan stakeholders (sumber daya

organisasi dengan stakeholders (sumber daya

manusia organisasi, konsumen/citizen, pihak lain

manusia organisasi, konsumen/citizen, pihak lain

yang terkait

yang terkait

).

).

3. Menyatakan sasaran utama kinerja organisasi

3. Menyatakan sasaran utama kinerja organisasi

dalam arti pertumbuhan dan perkembangan.

dalam arti pertumbuhan dan perkembangan.

4. M

4. Menjadi acuan mempersatukan semua pihak enjadi acuan mempersatukan semua pihak dalam sebuah organisasi (sekolah).

dalam sebuah organisasi (sekolah).

5. Menentukan arah kebijakan dan karakteristik

5. Menentukan arah kebijakan dan karakteristik

organisasi.

organisasi.

(30)

نينسحملا عمل هللا نتٳو انلبس مهنتيدهنل انيف اودهاج نيذلاو

نينسحملا عمل هللا نتٳو انلبس مهنتيدهنل انيف اودهاج نيذلاو

: توبكنعلا ةروس)

: توبكنعلا ةروس)

٦٩

٦٩

(

(

Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari

Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari

keridhaan) Kami, benar-benar akan kami

keridhaan) Kami, benar-benar akan kami

tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan

tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan

sesungguhnya Allah benar-benar beserta

sesungguhnya Allah benar-benar beserta

orang-orang yang berbuat baik.

orang yang berbuat baik.

(31)

Misi

Misi

Misi : jalan pilihan (

Misi : jalan pilihan (the chosen trackthe chosen track) lembaga ) lembaga

pendidikan bagi peserta didik/masyarakatnya h.

pendidikan bagi peserta didik/masyarakatnya h.

120.

120.

Perumusan misi adalah suatu usaha untuk

Perumusan misi adalah suatu usaha untuk

menyusun peta perjalanan. Kemampuan pengelola

menyusun peta perjalanan. Kemampuan pengelola

lembaga pendidikan untuk membuat peta yang

lembaga pendidikan untuk membuat peta yang

secara akurat menggambar-kan dunia yang

secara akurat menggambar-kan dunia yang

dimasuki, memberikan kesempatan bagi lembaga

dimasuki, memberikan kesempatan bagi lembaga

tersebut untuk mengelola aktivitas pendidikan

tersebut untuk mengelola aktivitas pendidikan

yang memenuhi kebutuhan dan keinginan

yang memenuhi kebutuhan dan keinginan

lingkungannya, sehingga kelangsungan hidup dan

lingkungannya, sehingga kelangsungan hidup dan

perkembangan lembaga tersebut terjamin h. 120.

perkembangan lembaga tersebut terjamin h. 120.

(32)

Berbeda dengan visi, misi sekolah

Berbeda dengan visi, misi sekolah

merupakan pilihan cara yang tepat

merupakan pilihan cara yang tepat

sehingga mampu mengantar sekolah

sehingga mampu mengantar sekolah

mencapai atau mendekati “potret”

mencapai atau mendekati “potret”

dan “impian” yang dicita-citakan

dan “impian” yang dicita-citakan

tersebut.

tersebut.

(33)

Misi adalah pernyataan mengenai hal-hal yang

Misi adalah pernyataan mengenai hal-hal yang

harus dicapai organisasi bagi pihak-pihak yang

harus dicapai organisasi bagi pihak-pihak yang

berkepentingan di masa datang (Akdon, 200

berkepentingan di masa datang (Akdon, 20099: : 97). Pernyataan misi mencerminkan tentang

97). Pernyataan misi mencerminkan tentang

penjelasan produk atau pelayanan yang

penjelasan produk atau pelayanan yang

ditawarkan.

ditawarkan.

Misi merupakan tindakan atau upaya untuk

Misi merupakan tindakan atau upaya untuk

mewujudkan visi. Jadi misi merupakan penjabaran

mewujudkan visi. Jadi misi merupakan penjabaran

visi dalam bentuk rumusan tugas, kewajiban, dan

visi dalam bentuk rumusan tugas, kewajiban, dan

rancangan tindakan yang dijadikan arahan untuk

rancangan tindakan yang dijadikan arahan untuk

mewujudkan visi. Dengan kata lain, misi adalah

mewujudkan visi. Dengan kata lain, misi adalah

bentuk layanan untuk memenuhi tuntutan yang

bentuk layanan untuk memenuhi tuntutan yang

dituangkan dalam visi.

dituangkan dalam visi.

(34)

Pernyataan misi harus :

Pernyataan misi harus :

1. Menunjukkan secara jelas mengenai apa

1. Menunjukkan secara jelas mengenai apa

yang hendak dicapai oleh organisasi dan

yang hendak dicapai oleh organisasi dan

bidang kegiatan utama dari organisasi

bidang kegiatan utama dari organisasi

yang bersangkutan.

yang bersangkutan.

2. Secara eksplisit mengandung apa yang

2. Secara eksplisit mengandung apa yang

harus dilakukan untuk mencapainya.

harus dilakukan untuk mencapainya.

3.

3.

Mengundang partisipasi masyarakat luas

Mengundang partisipasi masyarakat luas

terhadap perkembangan bidang

terhadap perkembangan bidang

u

u

tama

tama

yang digeluti organisasi (Akdon, 200

yang digeluti organisasi (Akdon, 200

9

9

:98).

:98).

(35)

Kriteria dalam pembuatan misi

Kriteria dalam pembuatan misi

:

:

1.

1.

Penjelasan tentang

Penjelasan tentang

bisnis/

bisnis/

produk atau

produk atau

pelayanan yang ditawarkan yang sangat

pelayanan yang ditawarkan yang sangat

diperlukan oleh masyarakat.

diperlukan oleh masyarakat.

2.

2.

Harus jelas memiliki sasaran publik yang

Harus jelas memiliki sasaran publik yang

akan dilayani.

akan dilayani.

3.

3. Kualitas produk dan pelayanan yang

Kualitas produk dan pelayanan yang

ditawarkan memiliki daya saing yang

ditawarkan memiliki daya saing yang

meyakinkan masyarakat.

meyakinkan masyarakat.

4.

4.

Penjelasan aspirasi bisinis yang diinginkan

Penjelasan aspirasi bisinis yang diinginkan

pada masa mendatang juga manfaat dan

pada masa mendatang juga manfaat dan

keuntungannya bagi masyarakat dengan

keuntungannya bagi masyarakat dengan

produk dan pelayanan yang tersedia (Akdon,

produk dan pelayanan yang tersedia (Akdon,

200

200

9

9

:99).

:99).

(36)

Yang harus diperhatikan dalam merumuskan misi

Yang harus diperhatikan dalam merumuskan misi

sekolah :

sekolah :

1. Pernyataan misi sekolah harus menunjukkan

1. Pernyataan misi sekolah harus menunjukkan

secara jelas mengenai apa yang hendak dicapai

secara jelas mengenai apa yang hendak dicapai

oleh sekolah.

oleh sekolah.

2. Rumusan misi sekolah selalu dalam bentuk

2. Rumusan misi sekolah selalu dalam bentuk

kalimat yang menunjukkan “tindakan” dan bukan

kalimat yang menunjukkan “tindakan” dan bukan

kalimat yang menunjukkan “keadaan”

kalimat yang menunjukkan “keadaan”

sebagaimana pada rumusan visi.

sebagaimana pada rumusan visi.

3. Misi sekolah menggambarkan tentang produk

3. Misi sekolah menggambarkan tentang produk

atau pelayanan yang akan diberikan pada

atau pelayanan yang akan diberikan pada

masyarakat (siswa).

masyarakat (siswa).

4. Kualitas produk atau layanan yang ditawarkan

4. Kualitas produk atau layanan yang ditawarkan

harus memiliki daya saing yang tinggi, namun

harus memiliki daya saing yang tinggi, namun

disesuaikan dengan kondisi sekolah.

disesuaikan dengan kondisi sekolah.

(37)

Kotter, J. (1996),

Kotter, J. (1996),

cara mengetahui

cara mengetahui

efektivitas suatu misi :

efektivitas suatu misi :

1.

1.

apa yang akan dilakukan

apa yang akan dilakukan

oleh

oleh

organisasi

organisasi

?

?

;

;

2.

2.

bagaimana mengukur keberhasilan

bagaimana mengukur keberhasilan

yang akan dicapai

yang akan dicapai

oleh orga

oleh orga

n

n

is

is

a

a

si

si

?

?

;

;

3.

3.

apa yang akan dilakukan untuk

apa yang akan dilakukan untuk

menjamin keberhasilan yang

menjamin keberhasilan yang

diinginkan

diinginkan

oleh organisasi

oleh organisasi

?

?

.

.

(38)

Misi dirumuskan berdasarkan 5 pertanyaan :

Misi dirumuskan berdasarkan 5 pertanyaan :

1. Bagaimana asumsi terhadap lingkungan

1. Bagaimana asumsi terhadap lingkungan

yang akan dilayani lembaga pendidikan ?.

yang akan dilayani lembaga pendidikan ?.

2. Kebutuhan apa yang akan kita penuhi ?.

2. Kebutuhan apa yang akan kita penuhi ?.

3. Siapa peserta didik/masyarakat yang

3. Siapa peserta didik/masyarakat yang

ingin digarap ?.

ingin digarap ?.

4. Jenis, jenjang dan model lembaga

4. Jenis, jenjang dan model lembaga

pendidikan bagaimana yang kita kelola ?.

pendidikan bagaimana yang kita kelola ?.

5. Apa yang terbaik kita lakukan dalam

5. Apa yang terbaik kita lakukan dalam

mengeloa lembaga pendidikan tersebut ?.

mengeloa lembaga pendidikan tersebut ?.

(39)

Visi-misi itu, perlu dijabarkan secara

Visi-misi itu, perlu dijabarkan secara

jeli, tajam dan konkrit dalam

jeli, tajam dan konkrit dalam

berbagai bentuk kegiatan sekolah. Ia

berbagai bentuk kegiatan sekolah. Ia

mendasari segala bentuk kegiatan

mendasari segala bentuk kegiatan

yang dilakukan dan dijalankan oleh

yang dilakukan dan dijalankan oleh

sekolah tersebut. Starratt (1995),

sekolah tersebut. Starratt (1995),

menggambarkan sekolah sebagai

menggambarkan sekolah sebagai

sebuah institusi dengan lapisan

sebuah institusi dengan lapisan

bawangnya (

bawangnya (

onion with several

onion with several

layers

layers

).

).

(40)

Lapisan institusi sekolah/madrasah :

Lapisan institusi sekolah/madrasah :

1. Terdalam :

1. Terdalam : kepercayaan kepercayaan (faith), (faith), nilai-nilai nilai-nilai (values),

(values), filosofi dasar, asumsi-asumsi filosofi dasar, asumsi-asumsi (

(assumptions) yang lazim dirumuskan oleh assumptions) yang lazim dirumuskan oleh the the founding fathers/mothers

founding fathers/mothers institusiinstitusi.. 2. Visi dan misi institusi.

2. Visi dan misi institusi.

3. Maksud

3. Maksud (purpose)(purpose) dan Tujuan dan Tujuan (goal).(goal). 4. Kebijakan

4. Kebijakan (policies).(policies). 5. Program kegiatan

5. Program kegiatan (programs).(programs). 6. Organisasional.

6. Organisasional.

7. Terluar : operasional (operation).

7. Terluar : operasional (operation).

(41)

Lapisan terdalam adalah inti sekolah yang terdiri dari

Lapisan terdalam adalah inti sekolah yang terdiri dari

kepercayaan

kepercayaan (faith), (faith), nilai-nilai nilai-nilai (values),(values), filosofi filosofi dasar, asumsi-asumsi

dasar, asumsi-asumsi (assumptions(assumptions) yang lazim ) yang lazim dirumuskan oleh

dirumuskan oleh the founding fathers/mothersthe founding fathers/mothers

sekolah. Bagaimana mereka memandang

sekolah. Bagaimana mereka memandang

kehidupan, manusia, pemahaman tentang

kehidupan, manusia, pemahaman tentang

moralitas, religiusitas, dan kehidupan sosial

moralitas, religiusitas, dan kehidupan sosial

masyarakat, serta alam semesta. Lapisan ini sangat

masyarakat, serta alam semesta. Lapisan ini sangat

abstrak dan biasanya tidak sedimikian eksplisit

abstrak dan biasanya tidak sedimikian eksplisit

dalam mengukurnya. Secara bersinambungan,

dalam mengukurnya. Secara bersinambungan,

lapisan terdalam mewarnai lapisan-lapisan

lapisan terdalam mewarnai lapisan-lapisan

berikutnya. Lapisan visi, misi, tujuan institusioal

berikutnya. Lapisan visi, misi, tujuan institusioal

adalah yang menggerakkan dan menghidupkan

adalah yang menggerakkan dan menghidupkan

organisasi; keberadaannya relatif tetap dan tidak

organisasi; keberadaannya relatif tetap dan tidak

mudah berubah atau luntur oleh waktu dan

mudah berubah atau luntur oleh waktu dan

perubahan jaman. Inilah yang sesungguhnya

perubahan jaman. Inilah yang sesungguhnya

merupakan karakter dan budaya dari sekolah

merupakan karakter dan budaya dari sekolah

sebagai sebuah organisasi.

sebagai sebuah organisasi.

(42)

Tujuan

Tujuan

Tujuan (goals) merupakan penjabaran dari

Tujuan (goals) merupakan penjabaran dari

pernyataan misi, tujuan adalah sesuatu yang

pernyataan misi, tujuan adalah sesuatu yang

akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu

akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu

yang telah ditentukan. Penetapan tujuan pada

yang telah ditentukan. Penetapan tujuan pada

umumnya didasarkan pada faktor-faktor kunci

umumnya didasarkan pada faktor-faktor kunci

keberhasilan yang dilakukan setelah penetapan

keberhasilan yang dilakukan setelah penetapan

visi dan misi. Tujuan tidak harus dinyatakan

visi dan misi. Tujuan tidak harus dinyatakan

dalam bentuk kuantitatif, akan tetapi harus dapat

dalam bentuk kuantitatif, akan tetapi harus dapat

menunjukkan kondisi yang ingin dicapaidi masa

menunjukkan kondisi yang ingin dicapaidi masa

mendatang (Akdon, 2006:143).

mendatang (Akdon, 2006:143).

(43)

Tujuan akan mengarahkan perumusan sasaran,

Tujuan akan mengarahkan perumusan sasaran,

kebijaksanaan, program dan kegiatan dalam

kebijaksanaan, program dan kegiatan dalam

rangka merealisasikan misi, oleh karena itu

rangka merealisasikan misi, oleh karena itu

tujuan harus dapat menyediakan dasar yang kuat

tujuan harus dapat menyediakan dasar yang kuat

untuk menetapkan indikator.

untuk menetapkan indikator.

Tujuan menggambarkan arahan yang jelas bagi

Tujuan menggambarkan arahan yang jelas bagi

sekolah.

sekolah. Perumusan tujuan akan Perumusan tujuan akan

strategi/perlakuan, arah kebijakan dan program

strategi/perlakuan, arah kebijakan dan program

suatu sekolah. Oleh karena itu perumusan tujuan

suatu sekolah. Oleh karena itu perumusan tujuan

harus memberikan ukuran lebih spesifik dan

harus memberikan ukuran lebih spesifik dan

akuntabel.

akuntabel.

(44)

Kriteria tujuan :

Kriteria tujuan :

1. Tujuan harus serasi dan mengklarifikasikan misi,

1. Tujuan harus serasi dan mengklarifikasikan misi,

visi dan nilai-nilai organisasi.

visi dan nilai-nilai organisasi.

2. Pencapaian tujuan akan dapat memenuhi atau

2. Pencapaian tujuan akan dapat memenuhi atau

berkontribusi memenuhi misi, program dan sub

berkontribusi memenuhi misi, program dan sub

program organisasi.

program organisasi.

3. Tujuan cenderung untuk esensial tidak berubah,

3. Tujuan cenderung untuk esensial tidak berubah,

kecuali terjadi pergeseran lingkungan, atau dalam

kecuali terjadi pergeseran lingkungan, atau dalam

hal isu strategik hasil yang diinginkan.

hal isu strategik hasil yang diinginkan.

4. Tujuan biasanya secara relatif berjangka panjang.

4. Tujuan biasanya secara relatif berjangka panjang.

5. Tujuan menggambarkan hasil program.

5. Tujuan menggambarkan hasil program.

6. Tujuan menggambarkan arahan yang jelas dari

6. Tujuan menggambarkan arahan yang jelas dari

organisasi.

organisasi.

7.

7. Tujuan harus menantang, namun realistik dan Tujuan harus menantang, namun realistik dan dapat dicapai.

dapat dicapai.

(45)

Yang harus diperhatikan dalam merumuskan tujuan

Yang harus diperhatikan dalam merumuskan tujuan

sekolah :

sekolah :

1. Tujuan sekolah harus memberikan ukuran yang

1. Tujuan sekolah harus memberikan ukuran yang

spesifik dan akuntabel (dapat diukur).

spesifik dan akuntabel (dapat diukur).

2.

2. Tujuan sekolah merupakan penjabaran dari misi, Tujuan sekolah merupakan penjabaran dari misi, oleh karena itu tujuan harus selaras dengan visi

oleh karena itu tujuan harus selaras dengan visi

dan misi.

dan misi.

3.

3. Tujuan sekolah menyatakan kegiatan khusus apa Tujuan sekolah menyatakan kegiatan khusus apa yang akan diselesaikan dan kapan

yang akan diselesaikan dan kapan

diselesaikannya.

diselesaikannya.

(46)

Efektivitas tujuan diukur pakai SMART :

Efektivitas tujuan diukur pakai SMART :

sejauhmana

(S)-sejauhmana (S)-

Spesific

Spesific

dan

dan

strategic

strategic

-nya

-nya

tujuan itu; sifatnya

(M)-tujuan itu; sifatnya (M)-

easurable

easurable

atau

atau

tidak;

(A)-tidak; (A)-

Attainable

Attainable

atau tidak, sekedar

atau tidak, sekedar

asumsi tidak berdasar atau berdasar data

asumsi tidak berdasar atau berdasar data

masa lalu yang dimiliki;

(R)-masa lalu yang dimiliki; (R)-

Result oriented

Result oriented

atau hanya melihat proses tanpa target

atau hanya melihat proses tanpa target

yang jelas; d

yang jelas; d

an bagaimana soal (T)-

an bagaimana soal (T)-

Time

Time

bound

bound

atau batas waktu yang jelas untuk

atau batas waktu yang jelas untuk

mencapai hal tersebut.

mencapai hal tersebut.

(47)

Manajemen mad-sek :

Manajemen mad-sek :

1. Manajemen strategik/partisipatif :

1. Manajemen strategik/partisipatif :

kamad-kasek (Renstra – RKT);

kasek (Renstra – RKT);

hindari manajemen

hindari manajemen

tradisional feodalistik

tradisional feodalistik

.

.

2. Manajemen operasional : pendidik +

2. Manajemen operasional : pendidik +

tenaga kependidikan.

tenaga kependidikan.

Vide,

Vide, Syaiful Sagala, Syaiful Sagala, Manajemen Strategik dalam Peningkatan Mutu PendidikanManajemen Strategik dalam Peningkatan Mutu Pendidikan, 4th ed, Alfabeta, Bandung, , 4th ed, Alfabeta, Bandung, 2010

2010, h. 129-130., h. 129-130.

Strategi : sebuah rencana yang komprehensif mengintegrasikan segala

(48)

Manajemen strategik (Ansoff 1990) :

Manajemen strategik (Ansoff 1990) :

a

a

systematic approach to major and

systematic approach to major and

increasingly important responsibility of

increasingly important responsibility of

general management: to position and

general management: to position and

relate the firm to its surprises

relate the firm to its surprises

.

.

Manajemen strategik (Blocer dan Lin 1999) :

Manajemen strategik (Blocer dan Lin 1999) :

the development of a sustainable

the development of a sustainable

competitive posisition in wich the firm’s

competitive posisition in wich the firm’s

competitive provides continued success.

competitive provides continued success.

Vide,

Vide, Syaiful Sagala, Syaiful Sagala, Manajemen Strategik dalam Peningkatan Mutu PendidikanManajemen Strategik dalam Peningkatan Mutu Pendidikan, 4th ed, Alfabeta, Bandung, , 4th ed, Alfabeta, Bandung, 2010

(49)

Kamad-Kasek dan stakeholders analisis SWOT:

Kamad-Kasek dan stakeholders analisis SWOT:

1. Menyusun perencanaan memposisikan diri sesuai

1. Menyusun perencanaan memposisikan diri sesuai

kemampuan dan potensi yang dimiliki demi

kemampuan dan potensi yang dimiliki demi

maksimalisasi efektifitas pengerahan segala

maksimalisasi efektifitas pengerahan segala

sumber-daya untuk mencapai tujuan sekolah.

sumber-daya untuk mencapai tujuan sekolah.

2. Merespon isu-isu strategis, seperti KTSP,

2. Merespon isu-isu strategis, seperti KTSP,

pembelajaran kontekstual, dll untuk peningkatan

pembelajaran kontekstual, dll untuk peningkatan

mutu pendidikan/ pembelajaran.

mutu pendidikan/ pembelajaran.

3. Menekankan prinsip obyektifitas, ilmiah,

3. Menekankan prinsip obyektifitas, ilmiah,

sistematis, keputusan bersama dalam

sistematis, keputusan bersama dalam

mengakomodasi kebutuhan publik ke arah

mengakomodasi kebutuhan publik ke arah

perealisasian mad-sek yang kompetitif lagi

perealisasian mad-sek yang kompetitif lagi

menguntungkan.

menguntungkan.

Vide,

Vide, Syaiful Sagala, Syaiful Sagala, Manajemen Strategik dalam Peningkatan Mutu PendidikanManajemen Strategik dalam Peningkatan Mutu Pendidikan, 4th ed, Alfabeta, Bandung, , 4th ed, Alfabeta, Bandung, 2010

(50)

2 fase besar dalam manstra (Sharplin,

2 fase besar dalam manstra (Sharplin,

1985) :

1985) :

1. Fase

1. Fase

“strategy formulation”

“strategy formulation”

:

:

tahapan penetapan visi-misi

tahapan penetapan visi-misi

organisasi,

organisasi,

assesment

assesment

lingkungan

lingkungan

internal-eksternal, menetapkan arah

internal-eksternal, menetapkan arah

dan sasaran, menentukan strategi.

dan sasaran, menentukan strategi.

2. Fse

2. Fse

“strategy implementation”

“strategy implementation”

:

:

menggerakkan strategi, melakukan

menggerakkan strategi, melakukan

evaluasi strategik, dan kontrol

evaluasi strategik, dan kontrol

strategik.

strategik.

Vide,

Vide, Syaiful Sagala, Syaiful Sagala, Manajemen Strategik dalam Peningkatan Mutu PendidikanManajemen Strategik dalam Peningkatan Mutu Pendidikan, 4th ed, Alfabeta, Bandung, , 4th ed, Alfabeta, Bandung, 2010

(51)

Unsur strategik dalam menstra (Melcher,

Unsur strategik dalam menstra (Melcher,

1988) :

1988) :

1.

1.

Scope

Scope

: batasan di mana sebuah

: batasan di mana sebuah

organisasi bergerak; menetapkan produk

organisasi bergerak; menetapkan produk

yang akan dihasilkan, pelanggan yang

yang akan dihasilkan, pelanggan yang

harus dilayani, lokasi tempat beroperasi,

harus dilayani, lokasi tempat beroperasi,

keseluruahan faktor kompetitif.

keseluruahan faktor kompetitif.

2.

2.

Specification

Specification

: standar untuk mengukur

: standar untuk mengukur

posisi strategis organisasi saat ini.

posisi strategis organisasi saat ini.

3.

3.

Deployment

Deployment

: penyiapan alokasi dana,

: penyiapan alokasi dana,

fasilitas, peralatan, sdm.

fasilitas, peralatan, sdm.

Vide,

Vide, Syaiful Sagala, Syaiful Sagala, Manajemen Strategik dalam Peningkatan Mutu PendidikanManajemen Strategik dalam Peningkatan Mutu Pendidikan, 4th ed, Alfabeta, Bandung, , 4th ed, Alfabeta, Bandung, 2010

(52)

Program Kerja

Program Kerja

Program merupakan implementasi dari visi, misi dan

Program merupakan implementasi dari visi, misi dan

tujuan. Program yang dimaksudkan adalah

tujuan. Program yang dimaksudkan adalah

program operasional. Program operasional

program operasional. Program operasional

didefinisikan sebagai kumpulan kegiatan yang

didefinisikan sebagai kumpulan kegiatan yang

dihimpun dalam satu kelompok yang sama secara

dihimpun dalam satu kelompok yang sama secara

sendiri-sndiri atau bersama-sama untuk mencapai

sendiri-sndiri atau bersama-sama untuk mencapai

tujuan dan sasaran (Akdon, 2006:135). Program

tujuan dan sasaran (Akdon, 2006:135). Program

merupakan kumpulan kegiatan nyata, sistematis

merupakan kumpulan kegiatan nyata, sistematis

dan terpadu, dilaksanakan oleh satu instansi

dan terpadu, dilaksanakan oleh satu instansi

pemerintah atau lebih ataupun dalam rangka kerja

pemerintah atau lebih ataupun dalam rangka kerja

sama dengan masyarakat atau yang merupakan

sama dengan masyarakat atau yang merupakan

partisipasi aktif masyarakat guna mencapai tujuan

partisipasi aktif masyarakat guna mencapai tujuan

dan sasaran yang telah ditetapkan.

dan sasaran yang telah ditetapkan.

Perumusan program kerja sekolah berdasarkan atas

Perumusan program kerja sekolah berdasarkan atas

perumusan visi, misi, tujuan, sasaran, strategi dan

perumusan visi, misi, tujuan, sasaran, strategi dan

kebijakan yang telah ditetapkan.

kebijakan yang telah ditetapkan.

(53)

Karakteristik program :

Karakteristik program :

1.

1. Program kerja operasional didasarkan atas Program kerja operasional didasarkan atas

perumusan visi, misi, tujuan, sasaran dan kebijakan

perumusan visi, misi, tujuan, sasaran dan kebijakan

yang telah ditetapkan.

yang telah ditetapkan.

2.

2. Program kerja operasional pada dasarnya Program kerja operasional pada dasarnya

merupakan upaya untuk implementasi strategi

merupakan upaya untuk implementasi strategi

organisasi.

organisasi.

3.

3. Program kerja operasional merupakan proses Program kerja operasional merupakan proses penentuan jumlah dan jenis sumber daya yang

penentuan jumlah dan jenis sumber daya yang

diperlukan dalam rangka pelaksanaan satu rencana.

diperlukan dalam rangka pelaksanaan satu rencana.

4.

4. Program operasional merupakan penjabaran riil Program operasional merupakan penjabaran riil tentang langkah-langkah yang diambil untuk

tentang langkah-langkah yang diambil untuk

menjabarkan kebijakan.

menjabarkan kebijakan.

5.

5. Program operasional dapat bersifat jangka panjang Program operasional dapat bersifat jangka panjang dan menengah, atau bersifat tahunan.

dan menengah, atau bersifat tahunan.

6.

6. Program kerja operasional tidak terlepas dari Program kerja operasional tidak terlepas dari kebijakan yang telah ditetapkan sebelumnya.

kebijakan yang telah ditetapkan sebelumnya.

(54)

Yang perlu diperhatikan dalam merumuskan

Yang perlu diperhatikan dalam merumuskan

program kerja sekolah :

program kerja sekolah :

1. Program kerja sekolah merupakan implemantasi

1. Program kerja sekolah merupakan implemantasi

dari tujuan dan strategi sekolah, jadi dalam

dari tujuan dan strategi sekolah, jadi dalam

merumuskannya harus seirama dengan tujuan

merumuskannya harus seirama dengan tujuan

dan strategi yang telah ditetapkan.

dan strategi yang telah ditetapkan.

2. Dalam merumuskan program sekolah harus

2. Dalam merumuskan program sekolah harus

ditentukan siapa yang akan menjadi

ditentukan siapa yang akan menjadi

penanggungjawab masing-masing program kerja

penanggungjawab masing-masing program kerja

sekolah dan kapan langkah tersebut selesai.

sekolah dan kapan langkah tersebut selesai.

3. Peran visi, misi, tujuan dan program dalam

3. Peran visi, misi, tujuan dan program dalam

menyusun perencanaan strategis sekolah.

menyusun perencanaan strategis sekolah.

(55)

Perencanaan strategis adalah proses yang dilakukan

Perencanaan strategis adalah proses yang dilakukan

suatu organisasi untuk menentukan strategi atau

suatu organisasi untuk menentukan strategi atau

arahan, serta mengambil keputusan untuk

arahan, serta mengambil keputusan untuk

mengalokasikan sumber dayanya (termasuk

mengalokasikan sumber dayanya (termasuk

modal dan sumber daya manusia) untuk

modal dan sumber daya manusia) untuk

mencapai tujuan dari organisasi tersebut

mencapai tujuan dari organisasi tersebut

(Amrullah, 2010:4).

(Amrullah, 2010:4).

Perencanaan strategis merupakan panduan bagi

Perencanaan strategis merupakan panduan bagi

sekolah dalam menjalankan proses pendidikan

sekolah dalam menjalankan proses pendidikan

dalam tingkat satuan pendidikan masing-masing.

dalam tingkat satuan pendidikan masing-masing.

(56)

Langkah-langkah perencanaan strategis :

Langkah-langkah perencanaan strategis :

1.

1. Perumusan visi, misi dan nilai-nilai.Perumusan visi, misi dan nilai-nilai. 2.

2. Telaah lingkungan strategik, yang terdiri dari Telaah lingkungan strategik, yang terdiri dari analisis lingkungan internal, analisis lingkungan

analisis lingkungan internal, analisis lingkungan

eksternal.

eksternal.

3.

3. Analisis strategik dan kunci keberhasilan.Analisis strategik dan kunci keberhasilan. 4.

4. Rencana Strategis yang terdiri dari merumuskan Rencana Strategis yang terdiri dari merumuskan tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program,

tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program,

kegiata suatu organisasi.

kegiata suatu organisasi.

(57)

.

.

(58)

Dalam proses pengembangan program

Dalam proses pengembangan program

madrasah-sekolah, manajer harus

madrasah-sekolah, manajer harus

menghubungkan program-program

menghubungkan program-program

dg seluruh kehidupan peserta didik

dg seluruh kehidupan peserta didik

dan kebutuhan lingkungan h.41.

dan kebutuhan lingkungan h.41.

(59)

Prinsip penyusunan program kerja pd madr-sek :

Prinsip penyusunan program kerja pd madr-sek :

1. Tujuan harus jelas, makin operasional tujuan,

1. Tujuan harus jelas, makin operasional tujuan,

makin mudah terlihat dan makin tepat

makin mudah terlihat dan makin tepat

program-program yg dikembangkan utk mencapai tujuan.

program yg dikembangkan utk mencapai tujuan.

2. Program itu harus sederhana dan fleksibel.

2. Program itu harus sederhana dan fleksibel.

3. Program-program yg disusun dan dikembangkan

3. Program-program yg disusun dan dikembangkan

harus sesuai dg tujuan yg telah ditetapka.

harus sesuai dg tujuan yg telah ditetapka.

4. Program yg dikembangkan harus menyeluruh

4. Program yg dikembangkan harus menyeluruh

dan harus jelas pencapaiannya.

dan harus jelas pencapaiannya.

5. Harus ada koordinasi antar komponen pelaksana

5. Harus ada koordinasi antar komponen pelaksana

program h.41-42.

program h.41-42.

(60)

Urgensi

Urgensi

Dalam rangka

Dalam rangka

meningkatkan produktivitas

meningkatkan produktivitas

kerja dan hasil kerja

kerja dan hasil kerja

yang optimal serta

yang optimal serta

berdampak pada nilai-nilai yang agung,

berdampak pada nilai-nilai yang agung,

maka seseorang perlu memiliki visi, misi,

maka seseorang perlu memiliki visi, misi,

tujuan, sasaran, operasional yang

tujuan, sasaran, operasional yang

dilandasi keyakinan dan etika kerja yang

dilandasi keyakinan dan etika kerja yang

tinggi serta mengelolanya didukung

tinggi serta mengelolanya didukung

dengan kepemimpinan, manajemen dan

dengan kepemimpinan, manajemen dan

administrasi yang baik h. 117-118.

administrasi yang baik h. 117-118.

(61)

Referensi

Dokumen terkait

Mengacu pada visi dan misi sekolah, serta tujuan umum pendidikan dasar, tujuan sekolah dalam mengembangkan pendidikan ini adalah sebagai berikut ini.. Semua kelas

Visi, Misi, dan Tujuan Jurusan/Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya ..4. Visi, Misi, dan Tujuan Jurusan/Program Studi

Menimbang : Bahwa dalam rangka Mencapai cita-cita sekolah perlu dirumuskan visi, misi dan tujuan sekolah di Satuan Pendidikan SD Negeri 203 Leppangeng untuk itu

Dengan demikian visi misi madrasah merupakan tujuan akhir yang akan dicapai oleh sekolah dalam penyelenggaraan proses pendidikan, sehingga memerlukan analisis

Adanya visi dan misi merupakan syarat wajib bagi sebuah perusahaan atau organisasi. Setiap perusahaan memiliki visi dan misi yang berbeda, semua tergantung tujuan yang akan

Contoh Visi Misi Tujuan Untuk TK PAUD Jateng Visi Membentuk anak yang cerdas, baik dan terampil berakhlak mulia,

Dalam rangka mewujudkan masyarakat sehat, maka di dalam memberikan  pelayanan keperawatan yang mengacu kepada vivi, misi, dan tujuan Rumah Sakit serta visi, misi, dan

VISI, MISI, & TUJUAN VISI MADRASAH TERWUJUDNYA GENERASI MUSLIM YANG UNGGUL DALAM IMTAQ, IPTEK, DAN AKHLAK MULIA.. Unggul dalam disiplin beribadah, mengamalkan ajaran agama Islam,