Adapun menu yang dimilki AutoCAD Civil 3D 2009 sebagai tahap yang dilakukan dalam proses perencanaan, diantaranya :
1. Point (Titik)
Mendudukan titik ukur yang biasa disebut dengan plotting merupakan pekerjaan awal dari penggambaran model surface. Tampilan point dalam Civil 3D 2009 berdasarkan defaultnya point label style ini menampilkan point number, elevasi dan deskripsi.
Tiap point dapat mengacu pada style dan label style tertentu. Pengaturannya tidak dilakukan per point, tetapi dari point group masing-masing. Point group ini berfungsi untuk menentukan tampilan point berdasarkan style tertentu. Apabila kita belum membuat point group, maka paling sedikit terdapat sebuah point
Adapun cara mudah untuk membuat kumpulan titik pada Autodesk Civil 3D ini yaitu dengan mengimpor data lapangan dari notepad, dengan format data PENZD
- space delimited. Berikut tool Create Points yang digunakan untuk
import points dari data lapangan yang dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 2.18 Tool Create Points
2. Surface
sebelumnya menjadi satu objek alinemen. Dengan metode ini, objek alinemen adalah statis, artinya bagian-baagian yang membentuk alinemen masing-masing berdiri sendiri.
b. Create by Layout – cara ini sangat mudah dan powerfull, parameter alinemen
dapat dimasukkan terlebih dahulu, selanjutnya alur/arah alinemen dapat didefinisikan dan otomatis parameter lainnya ikut terdefinisikan. Ada dua metoda penggambaran yaitu :
- PI Method – alinemen dapat dibuat berdasarkan garis, dengan atau tanpa data tikungan. Tikungan dapat berupa lengkung sederhana atau dengan spiral.
- Entity Method – masing-masing bagian dapat dibuat sendiri-sendiri, selanjutnya didifinisikan parameter-parameternya.
Saat menggunakan Create by Layout, penting untuk dipahami tiga istilah berikut ini :
- Fixed – fixedentity adalah independent; saat di-edit, hubungan dengan entity yang lain tidak berubah. Penggunaan metodeCreate from
Polyline akan menghasilkan semua bagian alinemen sebagai bagian yang fixed.
- Floating – floating entity adalah terkait dengan beberapa bagian lain (fixed or
floating) pada satu ujung atau yang lain, hubungan dengan bagian-bagian lainnya
akan disesuaikan saat bagian lain tersebut diubah. Floating end yang tidak terkait dapat diubah.
Suatu entiti berupa Free Line tidak dapat diubah. Dengan satu Entity free curve, jari-jari tikungan dapat diubah, tapi tidak untuk point yang terkait.
Pembuatan alinemen yang dimaksud pada bagian ini adalah berupa alinemen horizontal, seperti terlihat dalam gambar berikut :
Gambar 2.20 Alinemen Horizontal
Alinemen horizontal yang sudah dibuat masih dapat dilakukan pengeditan dengan menggunakan grips. Selain itu pada alinemen juga bisa ditambahkan keterangan-keterangan yang berupa label. Tampilan alinemen bisa dirubah dengan menggunakan style tertentu.
Gambar 2.22 Menambahkan Label Pada Alinemen 4. Profiles
Saat membuat potongan dari suatu surface/permukaan, Civil 3D 2009 tetap menjaga hubungan antara surface, alinemen dan profil, setiap perubahan pada alinemen atau pada surface akan secara otomatis merubah tampilan dari profil. Pada bagian profil ini terdapat alat untuk membuat profil rencana (alinemen vertikal). Profil rencana dibuat dengan menggunakan toolbar yang memungkinkan banyak opsi untuk membuat profil rencana.
Ada dua hal yang penting saat menggunakan profil, yaitu profilnya sendiri
dan Profile View. Profil adalah potongan aktual yang memotong surface
Gambar 2.23 Tampilan Profil dari Surface
Gambar 2.24 Pembuatan Profil Rencana 5. Pemodelan Corridor
Model Corridor adalah fitur terbaru di dalam Civil 3D 2009. Fitur ini memungkinkan perencanaan jalan raya, jalan kereta, lintasan, saluran, jembatan, dan perencanaan lain yang membutuhkan hubungan dengan surface/permukaan tanah lebih mudah untuk direncanaka. Model Corridor tidak dapat dibuat bila belum ada surface, alinemen dan profil rencana. Seperti fitur Civil 3D 2009 yang lain, setelah model corridor terbentuk, jika dilakukan perubahan pada alinemen atau profil-nya, maka model corridor berubah atau menyesuaikan dengan sendirinya.
Pusat perencanaa komponen dari model
corridor adalah assembly. Assembly adalah tipikal potongan melintang yang
tergabung dari bagian-bagian yang disebut subassemblies.
Assembly dipasang disepanjang alinemen atau di rentang station tertentu. Juga
dapat dibentuk transisi horizontal berdasarkan tambahan difinisi alinemen, atau sebagian dapat dibentuk atau dihapus dengan sendirinya, seperti halnya median. Jika data superelevasi ditambahkan pada satu alinemen, assembly dapat membentuk superelevasi dan diterapkan di sepanjang alinemen.
Subassembly adalah potongan-potongan komponen dasar yang dipasang
Gambar 2.25 Pembuatan Assembly
Gambar 2.26 Hasil Pemodelan Coridor
6. Penampang Melintang
Gambar 2.27 Potongan Melintang
Garis-garis potongan melintang yang telah dibuat selain dapat digunakan untuk menampilan profil potongan/penampang melintang, juga dapat digunakan untuk menghitung volume galian dan timbunan, dan volume material yang dibutuhkan. Volume galian dan timbunan, dan volume material dihitung dengan membandingkan dua garis/profil surface tanah asli dan surfacerencana. Perhitungan tersebut menggunakan metode Average end area.