• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN KR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN KR"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

“KRISIS NASIONALISME DAMPAK HEGEMONI BUDAYA BARAT DI INDONESIA”

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Umum Pancasila Dan Kewarganegaraan

Dosen Pengampu : Atika Candra Larasati, M.Si

Disusun Oleh : Kelompok : 2 Anggota :

1. Masyitoh Firdaus Fahmi (14610058) 2. Luluk Handayani (14610065) 3. Sofi Kurniawati (14610041) 4. Niela Amalina (12650133) 5. Abdul Hadi (14610034) 6. Moh. Ala’uddin Mohtaram (14610051)

JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG TAHUN 2015

(2)

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Krisis Nasionalisme Dampak Hegemoni Budaya Barat Di Indonesia” dengan tepat waktu.

Terima kasih kami sampaikan kepada: Dosen Pengampu mata kuliah Pancasila dan Kewarganegaraan, Ibu Atika Candra Larasati, M.Si atas tugas yang diberikan kepada kami, sehingga menambah wawasan kami tentang materi dalam mata kuliah Pancasila Dan Kewarganegaraan, demikian pula kepada teman-teman yang turut memberi sumbang saran dalam penyelesaian makalah sebagaimana yang kami sajikan.

Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat banyak kekurangan, untuk itu kami mohon saran dan kritik yang sifatnya membangun dan mendorong kami untuk menjadi lebih baik lagi.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita, khususnya pada mata kuliah Pancasila dan Kewarganegaraan.

Malang, 9 April 2015

Penulis

(3)

KATA PENGANTAR 2

DAFTAR ISI 3

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 4

1.2 Rumusan Masalah 5

1.3 Tujuan 5

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Hakikat Dan Esensi Nasionalisme 6 2.2 Hakikat Dan Esensi Kebudayaan 6 2.3 Hakikat Dan Esensi Globalisasi 7 2.4 Masuknya Budaya Asing Ke Indonesia 10 2.5 Pengaruh Budaya Asing Terhadap Remaja Indonesia 11 2.6 Antisipasi Budaya Asing Negatif Yang Masuk 13 2.7 Islam Menyikapi Krisis Nasional 15 BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan 16

3.2 Saran 16

(4)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Pada era modernisasi sekarang ini, Alvin Toffler penulis buku The Third Wave, membayangkan akan terciptanya “Masyarakat Informasi”, sebagai dampak adanya abad informasi yang sulit dihindari oleh Negara manapun, termasuk Indonesia. Sehingga fenomena globalisasi yang begitu cepat mengalami akselerasi dalam berbagai aspek, sebagai konsekuensi-logis dari penerapan teknologi tinggi (high-technology), menyebabkan Bangsa Indonesia tergiring pada pola interaksi yang amat cepat dan massif dengan negara-negara lain di dunia. Daniel Bell, menyebutnya dengan abad masyarakat pasca-industri (the post industrialized society).1

Budaya asing masuk ke Indonesia secara bebas tanpa adanya filterisasi. Pada umumnya masyarakat Indonesia terbuka dengan adanya inovasi-inovasi yang hadir dalam kehidupan mereka. Akan tetapi mereka belum bisa memilih mana yang sesuai dengan aturan dan norma yang berlaku dan mana yang tidak sesuai dengan aturan serta norma yang berlaku di Negara republic Indonesia. Terbukti dengan banyaknya penyimpangan perilaku yang dilakukan oleh banyak orang, seperti korupsi dan masih banyak lagi. Kasus-kasus seperti itu menandakan

bobroknya mental bangsa ini. Sehingga generasi muda yang mendatang bisa diperkirakan dapat lebih buruk dari masa sekarang. Pada kenyataan yang terjadi saat ini, banyak remaja yang melakukan

(5)

Pada makalah yang berjudul, dapat didapati rumusan masalah dengan rincian sebagai berikut:

1. Bagaimana Hakikat Dan Esensi Nasionalisme, Kebudayaan, dan Globalisasi?

2. Bagaimana Masuknya Budaya Asing ke Indonesia?

3. Bagaimana Pengaruh Budaya Asing Terhadap Remaja Indonesia? 4. Bagaimana Antisipasi Budaya Asing Negatif Yang Masuk? 1.3. TUJUAN

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Bagaimana Hakikat Dan Esensi Nasionalisme, Kebudayaan, dan Globalisasi?

2. Bagaimana Masuknya Budaya Asing ke Indonesia?

(6)

BAB II PEMBAHASAN

2.1. HAKIKAT DAN ESENSI NASIONALISME

Nasionalisme lebih merujuk kepada amalan politik maupun kesatriaan dan ketentaraan yang berlandaskan nasionalisme secara etnik serta keagamaan. Secara teori, nasionalisme dapat dilihat sebagai sebagian paham negara atau gerakan yang populer berdasarkan pendapat warga negara, etnis, budaya, keagamaan, dan ideologi dengan terminologinya masing-masing.

Nasionalisme sebagai prinsip, rasa dan usaha yang patriotik serta dengan segala daya siap pula untuk mempertahankannya. Sedangkan semangat nasionalisme diartikan sebagai suasana batin yang melekat dalam diri setiap individu sebagai pribadi maupun sebagian bagian dari bangsa dan negara, yang diimplementasikan dalam bentuk kesadaran dan perilaku yang cinta tanah air, kerja keras untuk membangun, membina dan memelihara kehidupan yang harmonis dalam rangka memupuk dan memelihara persatuan dan kesatuan, serta rela berkorban harta, benda bahkan raga dan jiwa dalam membela bangsa dan negara.

Peningkatan kesadaran masyarakat akan nilai-nilai luhur budaya bangsa adalah sarana untuk membangkitkan semangat nasionalisme, yang dapat dilakukan dengan senantiasa memupuk rasa persatuan dan kesatuan bangsa dan bernegara dalam kehidupan bermasyarakat. Kehendak bangsa untuk bersatu dalam wadah negara kesatuan Republik Indonesia merupakan syarat utama dalam mewujudkan nasionalisme nasional.

(7)

Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari kata buddhi yang berarti hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.

Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Kebudayaan adalah suatu bentuk tindakan yang mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang, yang meliputi system ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata. Misalkan pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religiuitas, seni dan masih banyak lagi, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

Kebudayaan barat sudah mendominasi segala aspek. Peradaban barat telah mengasai dunia. Banyak perubahan-perubahan peradaban yang terjadi di penjuru dunia ini. Kebudayaan barat hanya sebagai petaka buruk bagi timur. Timur yang selalu perperadaban mulia, sedikit demi sedikit mulai mengikuti kebudayaan barat. Masuknya budaya barat ke Indonesia disebabkan salah satunya karena adanya krisis globalisasi yang meracuni Indonesia. Pengaruh tersebut berjalan sangat cepat dan menyangkut berbagai bidang kehidupan. Tentu saja pengaruh tersebut akan menghasilkan dampak yang sangta luas pada system kebudayaan masyarakat. Begitu cepatnya budaya asing tersebut, menyebabkan terjadinya goncangan budaya (culture shock) yaitu suatu keadaan dimana masyarakat tidak mampu menahan berbagai pengaruh kebudayaan yang datang dari luar, sehigga terjadi ketidakseimbangan dalam kehidupan masyarakat yang bersangkutan.2

2.3. HAKIKAT DAN ESENSI GLOBALISASI

(8)

Globalisasi merupakan sebuah proses menuju sistem kehidupan yang lebih global, terbuka secara luas dalam berbagai aspek dan segi kehidupan manusia. Baik di bidang ekonomi, sosial budaya, teknologi dan sebagainya. Globalisasi merupakan ruang keterbukaan yang berdampak pada semakin luas dan bebasnya akses sebuah negara ke negera lainnya.

Globalisasi secara gramatikal diartikan sebagai proses dimana keterkaitan dan ketergantungan antar entitas telah sampai pada titik mutlak dimana segala sesuatu masuk ke ruang lingkup global. Globalisasi biasa dikait-kaitkan dengan kemajuan teknologi informasi, spekulasi dalam pasar uang, meningkatnya arus modal lintas Negara, pemasaran massal, pemanasan global, era perusahaan multinasional hilangnya batas-batas antar Negara dan kian melemahnya kekuasaan Negara (Budiono, 2005).

Globalisasi memiliki arti penting bagi Indonesia, dengan alasan karena menghadirkan beberapa manfaat sebagai berikut:

1. Meningkatkan Kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) Yang Produktif, Kreatif, Dan Inovatif.

2. Meningkatkan Kerja Sama Antar Bangsa.

Dengan globalisasi, terjadi hubungan antar bangsa yang saling mengisi dan saling menguntungkan. Melalui globalisasi upaya menciptakan perdamaian dunia bisa ditingkatkan. Dengan media komunikasi moderndapat menciptakan masyarakat, bangsa dan Negara saling berhubungan dalam memecahkan masalah-masalah global. 3. Memacu Penyelesaian Isu Yang Ada Secara Terbuka.

(9)

crime) misalnya penangkapan ikan illegal, pencucian uang, serta perdagangan senjata dan manusia (Perdana, 2002)

4. Memperkenalkan Budaya Indonesia Dan Pariwisata Nasional Kepada Bangsa Lain.

Globalisasi yang ditandai oleh berbagai kemajuan, terutama transportasi, informasi dan komunikasi, akan sangat bermanfaat bagi Indonesia untuk memperkenalkan budaya Indonesia untukmemperkenalkan budaya Indonesia yang multicultural dengan segala keunikan dan keagungannya kepada dunia.

5. Meningkatkan Kerjasama Dalam Bidang Pertahanan Dan Keamanan. Hal ini merupakan masalah serius saat ini, ketika globalisasi menjadikan antar Negara seakan tanpa batas (bounderless). Untuk itu kerjasama dalam bidang pertahanan dan keamanan baik pada skala regional maupun internasional kiranya sangat penting dilakukan. (Suparlan. A. Hakim, 2014)

Pengaruh Negatif Globalisasi Terhadap Nasionalisme, yaitu :

a. Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalism dapat membawa kemajuan dan kemakmuran. Sehingga tidak menutup kemungkinan berubah arah dari ideologi Pancasila ke ideology liberalisme. Jika hal tesebut terjadi, maka akibatnya rasa nasionalisme bangsa akan hilang.

b. Dari globalisasi aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri karena banyaknya produk luar negeri (seperti McDonald, Coca Cola, Pizza Hut, dan lain-lain) membanjiri Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri menunjukan gejala berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat kita terhadap bangsa Indonesia.

(10)

d. Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan miskin, karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Hal tersebut dapat menimbulkan pertentangan antara yang kaya dan miskin yang dapat mengganggu kehidupan nasional bangsa.

e. Munculnya sikap individualism yang menimbulka ketidakpedulian antarperilaku sesama warga. Dengan adanya individualisme maka orang tidak akan peduli dengan kehidupan bangsa.

Pengaruh-pengaruh di atas secara tidak langsung dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan rasa nasionalisme terhadap bangsa. Sebab globalisasi mampu membuka cakrawala masyarakat secara global. Pandangan warga Indonesia yang menganggap baik kebudayaan dari luar negeri akan menimbulkan suatu dilematis, karena belum tentu yang mereka anggap baik sesuai dengan keadaan di Indonesia. Bila tidak dipenuhi akan dianggap tidak aspiratif dan dapat bertindak anarkis sehingga mengganggu stabilitas nasional, ketahanan nasional bahkan persatuan dan kesatuan bangsa.

2.4. MASUKNYA BUDAYA ASING KE INDONESIA

Pada awalnya, budaya asing telah masuk ke Indonesia sejak mereka menjajah bangsa Indonesia. Selain itu budaya asing juga masuk melalui perdagangan yang memang berkembang pada saat itu, namun pada saat ini perkembangan teknologi yang sangat pesat memudahkan kita untuk mengakses informasi dibidang apapun. Perkembangan teknologi ini jugalah yang merupakan faktor utama pemicu mudahnya budaya asing masuk ke Indonesia.3 Selain itu usia remaja merupakan usia yang sangat kritis, apa yang menarik dan menyenangkan baginya dengan mudah akan ditiru. Budaya tersebut masuk melalui media komunikasi yang semakin lama semakin canggih seperti televisi, dalam bentuk film, video klip, dll. Bukan hanya media elektronik tetapi juga media cetak yang memuat informasi seputar budaya barat tersebut. Selain itu, internet

(11)

bukanlah sesuatu yang langka pada saat sekarang ini. Para remaja dapat dengan mudah mengakses sesuatu hal yang baru melalui internet, baik hal yang positif maupun negatif. Setelah mereka melihat gaya hidup dan kebiasaan orang barat mereka mulai meniru dan merubah gaya hidupnya menjadi kebarat-baratan. Contohnya saja dalam hal penampilan, banyak remaja sekarang yang meniru gaya dan penampilan orang barat yaitu dengan mewarnai rambut mereka, memberi warna pada mata mereka agar terlihat seperti orang barat yang memiliki warna rambut dan mata berbeda dengan orang Indonesia. Selain itu dalam hal etika pun remaja Indonesia memakai etika barat yang tidak seperti di Indonesia, mereka tidak punya aturan hukum mengenai kesopanan, agama, dan sosial.

Disamping itu, kondisi lingkungan turut memicu factor berkembangnya budaya barat di Indonesia. Dimana di kota-kota besar yang akses informasinya sangat cepat dan remajanya yang terbuka dalam hal-hal yang berbau barat membuat masyarakatnya lebih mudah terpengaruh dibandingkan dengan remaja yang berada di pedesaan. Teman sepergaulan juga dapat memberikan pengaruh kepada kita, jika teman kita memiliki budaya yang kebarat-baratan otomatis kita akan mengikutinya. Masalah perekonomian juga merupakan faktor pemicu suksesnya budaya barat tersebut berkembang di Indonesia. Remaja yang merasa mampu mengikuti budaya barat tersebut berusaha membeli barang-barang yang dapat mendukung penampilannya yang kebarat-baratan, seperti pakaian, model rambut, dan lain-lain.

(12)

2.5. PENGARUH BUDAYA ASING TERHADAP REMAJA INDONESIA Seperti yang kita ketahui bahwa para remaja sifatnya terbuka terhadap informasi yang datang dari luar, dan mereka juga suka meniru. Sehingga mereka merubah gaya hidup mereka yang metropolis, dimana mereka terbiasa dengan kehidupan malam, pergaulan bebas, narkotika dsb. Secara otomatis, hal itu dapat menghilangkan norma kesopanan dalam diri remaja indonesia yang seharusnya ada pada mereka sebagai ciri khas masyarakat indonesia yang berbudi pekerti.

Yang lebih parahnya lagi, gaya hidup seks bebas yang sepertinya sudah lazim dikalangan para remaja. Awalnya, mereka hanya menonton film porno yang didapat dari internet, kemudian timbul rasa mereka ingin mencoba hal itu dan akhirnya terjadi berbagai kemungkinan yang berbahaya, diantaranya hamil diluar nikah, tertularnya virus HIV/AIDS. Usia muda diibaratkan bagai bunga yang baru mekar, sehingga pikiran mereka masih labil. Mereka hanya memikirkan nafsu sementara saja tanpa memikirkan apa yang akan terjadi nantinya.

Disamping itu, ada juga pengaruh positif yang dapat kiata ambil dari bangsa asing, yaitu kegigihan, kedisiplinan, kemajuan, dan perkembangan negara barat yang menjadikan mereka maju dalam bidang perekonomian.4 Kita bangsa indonesia jauh tertinggal dari bangsa barat dalam segi perekonomian dan politik. Hal itu bisa kita contoh dan kita pelajari dari bangsa barat sehingga kita bisa selangkah lebih maju dibandingkan sekarang.

Faktor-faktor yang mempengaruhi masuknya kebudayaan asing ke Indonesia ialah sebagai berikut:

1. Kurangnya Penjagaan Yang Ketat Di Wilayah Gerbang Indonesia.

(13)

Dalam gerbang wilayah Indonesia, sepertinya kurang adanya badan seleksi khusus yang bisa menyeleksi budaya-budaya asing negatif yang masuk ke Indonesia. Seperti masih banyaknya gambar serta video porno yang didatangkan dari luar.

2. LifestyleYang Berkiblat Pada Barat.

Saat ini banyak masyarakat Indonesia yang meniru gaya hidup atau lifestyle orang-orang bule atau lebih berkiblat kebarat-baratan, yakni melakukan sex bebas, berpakaian mini, ataupun kumpul kebo. Istilah ini digunakan kepada pasangan yang bukan muhrimnya tetapi tinggal seatap tidak dalam tali pernikahan. Di Indonesia gaya hidup ini tidak dibenarkan karena menyalahi beberapa norma yakni norma agama, norma kesusilaan, norma kesopanan. Sanksi yang diberikan bagi yang melanggar juga cukup berat terutama pada lingkungan sekitarnya. Orang-orang yang melakukan “kumpul kebo” atau tinggal serumah tanpa ikatan pernikahan ini akan dipandang kurang pantas oleh warga sekitar. Sanksi yang diberikan masyarakat tidak berat tetapi cukup menyakitkan karena bisa-bisa akan mengucilkan orang yang melakukan kegiatan ini.

3. Menyalagunakan Teknologi.

Seperti sempat kita bahas diatas bahwa pemanfaatan tekhnologi yang salah dapat mempermudah arus budaya asinya negatif yang masuk. Seperti Internet sekarang ini internet banyak disalahgunakan untuk hal-hal negatif, seperti ada situs porno, melakukan hal penipuan, dll. Orang-orang menyalahgunakan pemanfaatan tekhnologi ini denga cara yang tidak benar. Orang-orang bisa mengakses dengan mudah situs-situs porno yang mereka inginkan. Hal ini membawa dampak buruk bagi yang menikmatinya.

(14)

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang memiliki martabat serta harga diri bangsa yang tinggi sehingga jangan sampai bangsa ini rusak hanya karena pengaruh-pengaruh negatif dari pihak asing yang ingin menghancurkan mental generasi penerus bangsa. Ada beberapa tindakan antisipasi yang perlu dilakukan oleh generasi muda terhadap pengaruh asing yang sifatnya negatif diantaranya:

1. Bersikap Kritis Dan Teliti

Sebagai penerus bangsa, pemuda harus bersikap kritis dan teliti terhadap hal-hal yang baru didatangkan dari luar, bagaimana kita bisa memfilter apakah hal ini bisa membawa dampak baik atau buruk bagi kita. Bersikaplah kritis terhadap sesuatu yang baru, banyak bertanya pada orang-orang yang berkompeten dibidangnya dan teliti apakah inovasi tersebut bisa sesuai dengan iklim indonesia dan pastikan tidak melanggar norma-norma yang berlaku di Indonesia.

2. Perluas Ilmu Pengetahuan (IPTEK)

Sebelum budaya asing itu masuk sebaiknya kita telah mengetahui apa dan bagaimana inovasi-inovasi yang masuk itu secara jelas dan rinci. Kita bisa mengetahui keguanaan hal itu secara keilmuannya, seperti situs jaringan facebook. Facebook saat ini sedang menjamur dikalangan masyarakat, dari berbagai usia semua menggunakan situs ini untuk menjalin tali silaturahmi yang telah lama terputus. Tetapi ada beberapa orang yang menyalahgunakan facebook sebagai ajang caci maki dan hina dina. Jika kita mengetahui fungsi awal facebook itu sendiri adalah untuk menjalin tali silaturahmi, kita tidak akan menyalahgunakan situs ini untuk berbuat yang tidak-tidak. Sehingga kita harus mengetahui terlebih dahulu fungsinya untuk apa dan manfaatnya seperti apa.

(15)

film-film luar, mereka menganut gaya hidup yang bebas dan jika diterapkan disini melanggar beberapa norma yang ada di Indonesia. Misalnya saja berciuman dimuka umum. Kita sering menyaksikan film-film barat yang melakukan adegan-adegan mesra di muka umum, hal itu tidak bisa diterapkan di Indonesia karena melanggar norma kesopanan. Biasanya di film-film barat, wanitanya berpesta dengan menggunakan pakaian mini sambil bermabuk-mabukan jika hal itu diterapkan di Indonesia, adat seperti itu tetntu tidak sesuai jika kita terapkan di Indonesia. Indonesia masih memegang adat ketimuran yang sangat kental sehingga masyarakat di sini hidup dengan aturan-aturan yang berlaku dan tentunya pantas sesuai dengan adat kesopanan. Walaupun Indonesia memiliki beriburibu pulau tetapi adat istiadat mereka selalu mengajarkan kebaikan dan tidak menganjurkan perbuatan buruk untuk dilakukan.

4. Meningkatkan Keimanan Dan Ketakwaan

Seperti telah kita bahas bahwa agama merupakan pondasi utama dalam diri yang bisa mengontrol diri kita kepada hawa napsu yang akan mengganggu kita kedalam jurang kenistaan. Agama sangat penting bagi kelangsungan umatnya. Apabila sesorang sudah terbawa kedalam kesesatan, agamalah yang menjadi penolong umatnya agar berubah kembali menjadi lebih baik.

(16)

ketimuran kita.Hal ini membawa dampak buruk bagi yang menikmatinya.

2.7. ISLAM MENYIKAPI KRISIS NASIONAL

Bila di renungkan, zaman sekarang ini banyak yang hilang dari kehidupan umat islam. Umat islam di gambarkan Al-Qur’an “Khaira Ummah” yaitu sebaik-baiknya umat yang memerintahkan kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar. Sudah banyak namun tidak terbukti, jauh panngang dari api. Banyak yang sudah hilang dari tubuh umat islam mereka kehilangan pegangan dalam banyak hal. Agama lebih banyak sebagai ilmu dari pada sebagai nasihat dan perenungan. Nilai-nilai kehidupan banyak yang sudah terbalik. Akhirat jarang di perbincangkan dan diperhatikan, namun urusan dunia tetap di kejar tanpa henti.

(17)

BAB III PENUTUPAN 3.1. KESIMPULAN

Dari penulisan makalah ini, dapat disimpulakan bahwa perubahan dinamis dan arus globalisasi yang tinggi menyebabkan masyarakat kita sebgai bangsa Indonesia yang memiliki banyak dan beragam kebudayaan kurang memiliki kesadaran akan pentingnya peranan budaya dalam memperkokoh ketahanan bangsa. Padahal sesungguhnya budaya yang dimiliki Indonesia menjadikan bangsa ini menjadi lebih bernilai dibandingkan dengan bangsa lain. Untuk itu sebagai generasi muda harus bisa lebih tanggap dan peduli lagi terhadap semua kebudayaan yang ada di Indonesia ini. Selain itu juga harus lebih memahami arti kebudayaan serta menjadikan keanekaragaman budaya yang ada di Indonesia sebagai sumber kekuatan untuk ketahanan budaya bangsa.

3.2. SARAN

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Herimanto dan Winarno. 2010. Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar.Jakarta: Bumi Aksara.

http://www.dipp.depkumham.go.iddiakses Pada Hari Selasa Tanggal 28 Maret 2015 Pada Pukul 16.45 WIB

http://www.isbdti.blog.uns.ac.iddiakses Pada Hari Selasa Tanggal 28 Maret 2015 Pada Pukul 17.00 WIB

http://www.sosbud.kompasiana.com/2011/08/09/dampak-masuknya-budaya-asing-terhadap-budaya-bangsa/diakses Pada Hari Selasa Tanggal 28 Maret 2015 Pada Pukul 17.10 WIB

R. Ichmi Yani Arinda. 2014. Lorong Journal Of Social Cultural Studies. Malang: LKP2M UIN Maulana Malik Ibrahim. Vol.3 No.2 November 2014

Titik Triwulan T. 2008.Transformasi Sosial Budaya. Jakarta: Lintas Pustaka War’I, Muhammad, dkk. 2013. Lorong Journal Of Social Cultural Studies. Malang: LKP2M UIN Maulana Malik Ibrahim. Vol.3 No.1 November 2013

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan kegiatan ini adalah menumbuhkan rasa cinta terhadap pancasila pada generasi penerus bangsa Indonesia melalui sebuah cerita bergambar (komik) yang

terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki1. makalah

Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan khususnya bagi pendidikan dan para generasi penerus bangsa terutama mengenai pendidikan karakter religius

Harapan penulis yaitu semoga makalah ini tidak hanya bermanfaat bagi penulis akan tetapi sangat-sangat bermanfaat khususnya juga bagi para pembaca atau kita semua yang

Semoga makalah ini dapat bermafaat bagi para pembaca, dan kami mengharapkan segala bentuk kritik dan saran yang konstruktif agar dapat menjadi pembelajaran bagi kami untuk

Namun, pada saat ini pengetahuan, pemahaman generasi penerus bangsa terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, semakin terdegradasi dan terkikis oleh

Makalah ini diperuntukkan untuk semua kalangan masyarakat pada umumnya, mahasiswa teknik dan para pekerja perusahaan di bidang industri radiografi pada khususnya karena makalah ini

Hal tersebut dapat mempengaruhi eksistensi Pancasila di kalangan masyarakat, sehingga anak sekolah dasar sebagai generasi penerus bangsa harus mampu menerapkan dan menginternalisasikan