MAKALAH
PENDIDIKAN PANCASILA
PANCASILA SEBAGAI FALSAFAH DAN DASAR NEGARA
DISUSUN OLEH:
Kelompok III
1. Ridwan Rudiyanto Kajah Kore 2. Ine Setiawati Bani Woli 3. Sofrida Ora
4. Bendelina Atimeta 5. Ventriani Taosu
PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN KRISTEN INSTITUT AGAMA KRISTEN NEGERI KUPANG
2025
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan karunia-Nya, penulisan makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas dalam mata kuliah Pancasila dan diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai pentingnya Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi bangsa Indonesia.
Dalam makalah ini, penulis berusaha untuk menggali dan mengulas secara komprehensif mengenai hubungan Pancasila dengan Undang-Undang Dasar 1945, penjabaran Pancasila dalam Batang Tubuh UUD 1945, serta implementasi nilai-nilai Pancasila dalam pembuatan kebijakan negara di berbagai bidang. Diharapkan makalah ini dapat memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan pemahaman dan penerapan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, terutama bagi generasi muda Indonesia.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan demi perbaikan di masa yang akan datang.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat dan memberikan wawasan yang lebih luas mengenai Pancasila sebagai dasar negara dan falsafah hidup bangsa Indonesia.
DAFTAR ISI
COVER ... i
KATA PENGANTAR... ii
DAFTAR ISI... iii
BAB I PENDAHULUAN... 1
BAB II PEMBAHASAN... 3
A. Hubungan pancasila dengan UUD 1945... 3
B. Penjabaran pnacasila dalam batang tubuh UUD 1945... 4
C. Implementasi pancasila dalam pembuatan kebijakan Negara... 5
BAB III PENUTUP... 8
A. Kesimpulan... 8
DAFTAR PUSTAKA... 9
BAB I PENDAHULUAN
Pancasila merupakan dasar negara Republik Indonesia yang memiliki peran fundamental dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sebagai ideologi negara, Pancasila tidak hanya menjadi dasar hukum tetapi juga menjadi pedoman dalam menjalankan kehidupan sosial, politik, dan ekonomi masyarakat Indonesia. Sebagai falsafah, Pancasila mencerminkan nilai-nilai luhur yang menjadi pegangan hidup bangsa Indonesia dalam mewujudkan masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera. Nilai-nilai ini mencakup keadilan sosial, kemanusiaan yang adil dan beradab, serta persatuan dan kesatuan bangsa yang harus dijaga dan diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan.
Pancasila sebagai dasar negara Indonesia pertama kali dikemukakan oleh Ir. Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945 dalam pidatonya yang terkenal. Pidato ini menjadi cikal bakal rumusan dasar negara yang disepakati oleh seluruh elemen bangsa Indonesia. Pancasila kemudian diresmikan sebagai dasar negara dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 pada 18 Agustus 1945. Hal ini menjadikan Pancasila sebagai landasan ideologi yang mengikat seluruh warga negara Indonesia untuk hidup bersama dalam keharmonisan, saling menghormati, dan berpedoman pada prinsip-prinsip luhur yang terkandung di dalamnya.
Sebagai falsafah hidup, Pancasila berfungsi sebagai panduan moral dan etika bagi setiap warga negara Indonesia dalam berinteraksi. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila menjadi pedoman bagi masyarakat Indonesia dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, hingga pemerintahan. Pancasila mengajarkan tentang pentingnya nilai-nilai gotong royong, musyawarah untuk mufakat, serta penghargaan terhadap hak asasi manusia. Semua nilai tersebut berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia yang menjunjung tinggi kemanusiaan dan persatuan.
Pancasila juga berfungsi sebagai dasar dalam sistem pemerintahan negara Indonesia.
Setiap kebijakan negara harus berlandaskan pada Pancasila, sehingga tercipta negara yang demokratis, adil, dan berkeadilan sosial. Pancasila mengajarkan pentingnya keseimbangan antara hak dan kewajiban, antara individu dan masyarakat, serta antara negara dan rakyat.
Dengan demikian, Pancasila memastikan bahwa seluruh kebijakan yang diambil oleh pemerintah selalu berpihak pada kepentingan rakyat banyak dan tidak mengorbankan nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan.
Tidak hanya sebagai dasar negara, Pancasila juga berfungsi sebagai alat pemersatu bangsa Indonesia yang majemuk. Dengan keberagaman suku, agama, ras, dan budaya yang ada
di Indonesia, Pancasila menjadi faktor pengikat yang menyatukan perbedaan tersebut dalam semangat persatuan dan kesatuan. Dalam Pancasila, terdapat prinsip-prinsip yang menghargai pluralitas dan keberagaman sebagai kekayaan bangsa. Oleh karena itu, Pancasila mendorong terciptanya kerukunan dan toleransi antarumat beragama dan antar kelompok masyarakat, serta menghindari konflik yang dapat merusak persatuan bangsa.
Dalam konteks modern, tantangan terhadap Pancasila semakin kompleks. Globalisasi, kemajuan teknologi, serta pergeseran nilai-nilai sosial memberikan tantangan tersendiri bagi penerapan Pancasila di tengah masyarakat. Oleh karena itu, penting bagi generasi muda Indonesia untuk memahami dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari- hari. Pancasila tidak hanya menjadi teks sejarah, tetapi juga harus terus hidup dan berkembang dalam konteks zaman yang terus berubah, agar tetap relevan dan efektif sebagai dasar negara dan falsafah hidup bangsa Indonesia.
Dalam rangka mewujudkan cita-cita bangsa yang adil dan makmur, Pancasila harus menjadi landasan utama dalam pengambilan keputusan politik, sosial, dan ekonomi. Negara Indonesia yang berlandaskan pada Pancasila akan selalu berusaha untuk menegakkan keadilan dan kemanusiaan bagi seluruh rakyatnya. Oleh karena itu, penting bagi seluruh elemen bangsa, baik pemerintah, masyarakat, dan dunia pendidikan, untuk terus menerus menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila agar tercipta masyarakat Indonesia yang sejahtera, rukun, dan berkeadilan.
BAB II PEMBAHASAN
A. HUBUNGAN PANCASILA DENGAN UNDANG UNDANG DASAR 1945
Pancasila dan Pembukaan UUD 1945 memiliki hubungan yang sangat erat karena Pancasila merupakan dasar negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia, sementara Pembukaan UUD 1945 menjelaskan dan menegaskan tujuan negara Indonesia yang sejalan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
1. Pancasila sebagai Dasar Negara
Pancasila diatur dalam Pembukaan UUD 1945 sebagai dasar negara yang mencerminkan nilai-nilai yang harus dipegang oleh bangsa Indonesia. Pancasila terdiri dari lima sila yang menjadi pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
2. Keselarasan dengan Tujuan Negara
Pembukaan UUD 1945 menyatakan bahwa tujuan negara Indonesia adalah untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut serta dalam ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Semua tujuan tersebut tercermin dalam sila-sila Pancasila.
3. Nilai-nilai dalam Pembukaan UUD 1945
Pembukaan UUD 1945 mengandung semangat kemerdekaan, persatuan, keadilan, dan kesejahteraan yang juga terkandung dalam Pancasila. Misalnya, sila pertama
"Ketuhanan yang Maha Esa" berkaitan dengan keyakinan bangsa Indonesia terhadap Tuhan, yang tercermin dalam pembukaan UUD 1945 yang menegaskan pentingnya dasar moral dan spiritual negara. Demikian pula, sila kedua sampai kelima mencerminkan nilai-nilai yang dituangkan dalam Pembukaan UUD 1945, seperti keadilan sosial dan persatuan.
Secara keseluruhan, Pancasila adalah inti dari Pembukaan UUD 1945 dan keduanya saling menguatkan dalam membentuk identitas dan arah pembangunan negara Indonesia.
B. PENJABARAN PANCASILA DALAM BATANG TUBUH UUD 1945
Pancasila sebagai dasar negara memiliki peran penting dalam Pembukaan dan Batang Tubuh UUD 1945. Pancasila terdiri dari lima sila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan, dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
a. Hubungan Antara Pancasila dengan Pembukaan dan Batang Tubuh UUD 1945
Pembukaan UUD 1945 merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari Batang Tubuh UUD 1945. Pembukaan UUD 1945 memuat empat pokok pikiran, yaitu negara yang melindungi segenap bangsa Indonesia, negara yang memajukan kesejahteraan umum, negara yang berdasarkan atas kerakyatan, dan negara yang berdasarkan atas ketuhanan yang berkebudayaan.
1) Penjabaran Sila Pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa
Penjabaran sila pertama ini dapat dilihat dalam Pasal 29 UUD 1945 yang menyatakan bahwa negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu.
2) Penjabaran Sila Kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Penjabaran sila kedua ini dapat dilihat dalam Pasal 28 UUD 1945 yang menyatakan bahwa setiap orang berhak atas kehidupan yang layak, serta berhak mendapatkan perlindungan dari negara.
3) Penjabaran Sila Ketiga: Persatuan Indonesia
Penjabaran sila ketiga ini dapat dilihat dalam Pasal 1 UUD 1945 yang menyatakan bahwa Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik.
4) Penjabaran Sila Keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan
Penjabaran sila keempat ini dapat dilihat dalam Pasal 1 UUD 1945 yang menyatakan bahwa Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas kerakyatan, serta Pasal 2 yang menyatakan bahwa MPR adalah lembaga negara yang memiliki kekuasaan tertinggi.
5) Penjabaran Sila Kelima: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia Penjabaran sila kelima ini dapat dilihat dalam Pasal 33 UUD 1945 yang menyatakan bahwa perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan
atas asas kekeluargaan, serta Pasal 34 yang menyatakan bahwa fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh negara.
b. Penerapan Pancasila dalam Kehidupan Sehari-Hari
Pancasila dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dengan cara memahami dan mengamalkan nilai-nilai dasar yang terkandung dalam sila-sila Pancasila.
Berikut adalah beberapa poin penting yang dapat diambil dari penjabaran Pancasila dalam Batang Tubuh UUD 1945:
Pancasila sebagai dasar negara memiliki peran penting dalam Pembukaan dan Batang Tubuh UUD 1945.
Penjabaran sila-sila Pancasila dapat dilihat dalam beberapa pasal UUD 1945.
Pembukaan UUD 1945 memuat empat pokok pikiran yang merupakan penjabaran dari sila-sila Pancasila.
Batang Tubuh UUD 1945 memuat penjabaran lebih lanjut dari sila-sila Pancasila.
Pancasila dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dengan cara memahami dan mengamalkan nilai-nilai dasar yang terkandung dalam sila-sila Pancasila.
Jadi Penjabaran Pancasila dalam Batang Tubuh UUD 1945 merupakan bagian penting dari konstitusi negara Indonesia. Dengan memahami penjabaran sila-sila Pancasila dalam UUD 1945.
C. IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM PEMBUATAN KEBIJAKAN NEGARA DALAM BIDANG POLITIK, EKONOMI, SOSIAL BUDAYA & HANKAM
Pancasila sebagai dasar negara Indonesia menjadi pedoman utama dalam pembuatan kebijakan di berbagai bidang, termasuk politik, ekonomi, sosial budaya, serta pertahanan dan keamanan (hankam). Setiap kebijakan yang dibuat harus mencerminkan nilai-nilai Pancasila agar tetap sesuai dengan cita-cita bangsa dalam mewujudkan keadilan sosial dan kesejahteraan masyarakat.
1. Implementasi Pancasila dalam Bidang Politik
Dalam bidang politik, nilai-nilai Pancasila diterapkan melalui kebijakan yang menjunjung tinggi demokrasi, keadilan, dan hak asasi manusia. Contohnya:
Sistem demokrasi Pancasila yang memungkinkan partisipasi rakyat dalam pemilu dan pengambilan keputusan politik.
Kebijakan perlindungan terhadap hak-hak sipil dan kebebasan berpendapat dalam koridor hukum yang berlaku.
Penegakan hukum yang adil dan tidak berpihak untuk memastikan keadilan sosial bagi seluruh rakyat.
2. Implementasi Pancasila dalam Bidang Ekonomi
Dalam sektor ekonomi, kebijakan negara harus berpihak pada kesejahteraan rakyat dengan prinsip keadilan sosial. Contoh penerapannya meliputi:
Sistem ekonomi kerakyatan yang menekankan keseimbangan antara kepentingan individu dan kepentingan bersama.
Kebijakan pemberdayaan usaha kecil dan menengah (UMKM) sebagai tulang punggung perekonomian nasional.
Pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan untuk kesejahteraan generasi saat ini dan mendatang.
3. Implementasi Pancasila dalam Bidang Sosial Budaya
Dalam kehidupan sosial budaya, Pancasila menjadi dasar dalam menjaga persatuan dan keberagaman Indonesia. Kebijakan yang diambil harus berorientasi pada penguatan nilai-nilai kebangsaan, seperti:
Pendidikan karakter berbasis Pancasila untuk membentuk generasi yang berakhlak dan cinta tanah air.
Kebijakan perlindungan terhadap keberagaman budaya dan bahasa daerah agar tetap lestari.
Upaya memperkuat toleransi dan kebersamaan antar umat beragama melalui program sosial dan keagamaan.
4. Implementasi Pancasila dalam Bidang Pertahanan dan Keamanan (Hankam)
Dalam sektor pertahanan dan keamanan, kebijakan negara harus mencerminkan semangat gotong royong dan nasionalisme. Contohnya:
Sistem pertahanan rakyat semesta yang melibatkan seluruh komponen bangsa dalam menjaga kedaulatan negara.
Kebijakan penguatan TNI dan Polri sebagai garda terdepan dalam menjaga stabilitas nasional.
Pencegahan konflik sosial dan radikalisme melalui pendekatan persuasif serta penguatan wawasan kebangsaan.
5. Prinsip Keadilan dan Kesetaraan dalam Kebijakan Publik
Setiap kebijakan yang dibuat harus berlandaskan prinsip keadilan sosial dan kesetaraan bagi seluruh rakyat Indonesia. Implementasi Pancasila dalam kebijakan publik terlihat dari:
Program jaminan sosial seperti BPJS Kesehatan dan bantuan sosial bagi masyarakat kurang mampu.
Kebijakan afirmasi bagi kelompok rentan, seperti perempuan, penyandang disabilitas, dan masyarakat adat.
Pemerataan pembangunan untuk mengurangi kesenjangan antara daerah perkotaan dan pedesaan.
6. Penguatan Demokrasi dan Hak Asasi Manusia
Pancasila juga menekankan pentingnya demokrasi dan perlindungan hak asasi manusia dalam kebijakan negara. Contohnya:
Reformasi hukum untuk memastikan kesetaraan di depan hukum tanpa diskriminasi.
Kebebasan pers yang bertanggung jawab sebagai pilar demokrasi yang sehat.
Pemilu yang jujur dan adil untuk memastikan representasi rakyat dalam pemerintahan.
7. Pembangunan Berkelanjutan Berbasis Pancasila
Pembangunan nasional harus berorientasi pada keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi, kelestarian lingkungan, dan kesejahteraan sosial. Beberapa kebijakan yang mencerminkan nilai Pancasila dalam pembangunan berkelanjutan antara lain:
Program energi terbarukan untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
Reforestasi dan konservasi lingkungan sebagai bentuk tanggung jawab terhadap alam.
Pembangunan infrastruktur yang inklusif dan ramah lingkungan.
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini menegaskan bahwa Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia memiliki peran yang sangat fundamental dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila bukan hanya sebagai ideologi negara yang tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, tetapi juga sebagai panduan moral, etika, dan pedoman hidup bagi seluruh warga negara Indonesia. Setiap sila yang terkandung dalam Pancasila mencerminkan nilai-nilai luhur yang harus diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan, seperti kehidupan sosial, politik, ekonomi, dan budaya, guna mewujudkan masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera.
Pancasila juga memiliki hubungan yang erat dengan Pembukaan dan Batang Tubuh UUD 1945. Setiap sila dalam Pancasila diimplementasikan dalam pasal-pasal UUD 1945 yang mengatur dasar-dasar negara Indonesia. Penjabaran nilai-nilai Pancasila dalam UUD 1945 menegaskan pentingnya prinsip-prinsip ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial dalam setiap kebijakan negara.
Oleh karena itu, Pancasila tidak hanya menjadi dasar hukum, tetapi juga menjadi dasar dalam kehidupan bernegara yang harus dijaga dan diterapkan oleh seluruh lapisan masyarakat.
Selanjutnya, implementasi Pancasila dalam pembuatan kebijakan negara sangat penting untuk memastikan bahwa semua kebijakan yang diambil pemerintah sejalan dengan nilai-nilai Pancasila. Dalam bidang politik, ekonomi, sosial budaya, serta pertahanan dan keamanan, Pancasila harus menjadi pedoman dalam menciptakan kebijakan yang berorientasi pada kesejahteraan rakyat, keadilan sosial, demokrasi, dan persatuan bangsa. Penerapan prinsip-prinsip Pancasila dalam kebijakan publik juga mencakup keadilan sosial, perlindungan hak asasi manusia, serta penguatan demokrasi yang mengutamakan kepentingan rakyat.
Akhirnya, dalam menghadapi tantangan globalisasi dan perubahan zaman, penting bagi generasi muda Indonesia untuk terus mempelajari dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Pancasila harus tetap relevan dan efektif sebagai landasan negara, yang dapat menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Dengan penerapan yang konsisten, Pancasila akan menjadi kekuatan pemersatu bangsa yang mampu menjaga keadilan, kemanusiaan, dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Soekarno, Ir. (1945). Pidato Sukarno tentang Pancasila, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Muhammad, A. (2008). Pancasila sebagai Ideologi Negara. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
Undang-Undang Dasar 1945. (1945). Naskah Asli Undang-Undang Dasar 1945, Jakarta: Sekretariat Negara Republik Indonesia.
Sutrisno, E. (2010). Pancasila dan Pembentukan Identitas Nasional Indonesia.
Yogyakarta: Penerbit Andi.
Mulyana, D. (2015). Pancasila dalam Praktik Kehidupan Sehari-hari. Bandung: Pustaka Setia.
Buku Panduan Pancasila. (2019). Pancasila sebagai Falsafah dan Dasar Negara.
Jakarta: Kementerian Sekretariat Negara.
Kusnadi, T. (2016). Peran Pancasila dalam Sistem Pemerintahan Indonesia. Surabaya:
Penerbit Universitas Surabaya.