MAKALAH
PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
FAKTOR PEMBENTUK IDENTITAS NASIONAL DAN PANCASILA SEBAGAI IDENTITAS NASIONAL
GURU BIDANGSTUDI:
AGUS MUJAHIDIN
OLEH:
TIM 7 KELAS 10 E Al-BIRUNI
Nailati Afifah
Farah Raihanah Rizqiyah
SMA MUHAMMADIYAH 2 BALIKPAPAN
TAHUN AJARAN 2023-2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan rahmatnya kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah dengan judul ini tepat waktu tanpa ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.
Kami mengucapkan terimakasih dengan tulus kepada bapak Agus Mujahidin, karena sudah memberikan bimbingan dalam proses penyusunan dan penyelesaian makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan kami. Maka dari itu, penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
Balikpapan, 09 Desember 2023
Kelompok 7
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...
I
DAFTAR ISI...
II
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...
1
1.2 Rumusan Masalah...
2
1.3 Tujuan...
2
BAB I PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Identitas Nasional...
3
2.2 Fungsi Identitas Nasional...
4
2.3 Faktor Pembentuk Identitas Nasional...
5
2.4 Pancasila Sebagai Identitas Nasional...
9
BAB II PENUTUP
3.1 Kesimpulan...
11
3.2 Saran...
11
BAB IV DAFTAR PUSTAKA...
11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.1 Latar Belakang
Identitas nasional merupakan ciri khas yang dimiliki suatu bangsa, yang tentunya berbeda antara satu bangsa, dengan bangsa yang lain. Identitas nasional menunjukkan karakteristik unik dari satu kelompok bangsa, yang membedakannya dengan karakteristik atau ciri-ciri kelompok bangsa lainnya. Mayoritas dari masyarakat mengasosiakan identitas nasional mereka, dengan negara dimana mereka dilahirkan. Beragamnnya suku bangsa serta bahasa di Indonesia, merupakan suatu tantangan besar bagi bangsa ini untuk tetap dapat mempertahankan identitasnnya..
Untuk itu, sebagai generasi muda Indonesia sudah menjadi kewajiban untuk mengetahui apa itu identitas nasional bangsa kita. Namun pada kenyataannya, masih banyak generasi muda indonesia yang belum tahu tentang apa itu identitas nasional dan apa saja wujud dari identitas nasional bangsa Indonesia itu sendiri. Seringkali kita marah ketika aset identitas nasional kita dicuri atau ditiru oleh negara lain, tapi dalam pengaplikasiannya, kita sebagai warga negara Indonesia hanya bersikap pasif dan enggan untuk menggembangkannya.
Dalam kehidupan baru dan modern ini, identitas suatu negara secara tidak langsung juga menjadi identitas ideologi, politik, ekonomi, budaya, dan pertahanan keamanan. Hal tersebut oleh organisasi kekuasaan negara, telah mewujudkan dalam sistem nilai, norma dan hukum, serta pola-pola tindakan kolektif yang mengatur tata laku kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Setiap bangsa memiliki kepentingannya untuk mengembangkan identitas nasionalnya.
Dalam memaknai pancasila sebagai identitas nasional, pancasila merupakan suatu ideologi, pandangan hidup, jiwa dan kepribadian bangsa yang mencerminkan identitas nasional bangsa Indonesia. Identitas nasional sendiri merupakan suatu ciri dari sebuah bangsa yan membedakannya dengan bangsa lain. Dengan kata lain setiap bangsa
mempunyai keunikan dan ciri khas yang menentukan jati diri bangsa tersebut. Dalam hal ini pancasila merupakan identitas nasional yang berkedudukan sebaai dasar Negara Indonesia dan ideologi nasional Indonesia. Berdasarkan pengertian yang telah disebutkan, identitas suatu bangsa tidak dapat dipisahkan dengan jati diri dan kepribadian masyarakat suatu bangsa.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas dapat diperoleh beberapa rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apakah pengertian Identitas Nasional?
2. Apa faktor pembentuk Identitas Nasional?
3. Apakah kedudukan pancasila sebagai Identitas Nasional?
1.3 Tujuan
Tujuan penulisan dapat dituliskan dengan poin-poin sebagai berikut:
1. Mengetahui tentang pengertian Identitas Nasional 2. Dapat memahami faktor pembentuk Identitas Nasional 3. Mengetahui fungsi Identitas Nasional
4. Mengetahui kedudukan pancasila sebagai Identitas Nasional
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Identitas Nasional
Istilah identitas nasional dapat disamakan dengan identitas bangsaan. Secara etimologis, identitas nasional berasal dari kata “identitas” dan “nasional”. Kata
identitas berasal dari bahasa Inggris, identitas yang memiliki pengertian secara harfiah ciri, tanda atau jati diri yang melekat pada seseorang, kelompok atau sesuatu sehingga membedakannya dengan yang lain. Kata “nasional” Merujuk pada konsep kebangsaan. Yaitu memiliki makna gabungan atau persekutuan hidup manusia yang terdiri dari berbagar ras, agama, budaya, bahasa, dan adat istiadat.
Kesimpulannya, pegertian identitas nasional adalah pandangan hidup bangsa, kepribadian bangsa, filsafat pancasila dan juga sebagai ideologi negara. Sehingga mempunyai kedudukan paling tinggi dalam tatanan kehidupan berbangsa. Dan bernegara termasuk disini adalah tatanan hukum yang berlaku di Indonesia, dalam arti lain juga sebagai dasar negara, yang merupakan norma peraturan yang harus dijunjung tinggi oleh semua warga Negara tanpa kecuali. “Rule of law”, yang mengatur mengenai hak dan kewajiban warga negara, demokrasi serta hak asasi manusiayang berkembang semakin dinamis di Indonesia.
Dalam penerapannya ada dua sifat utama identitas nasional, yakni sifat buatan dan sifat sekunder. Identitas nasional dikatakan bersifat buatan karena identitas nasional ini dibuat, dibentuk dan disepakati secara sengaja oleh semua warga atau masyarakat bangsa indonesia setelah masyarakat ini kandidup dalam konteks bernegara. Sedangkan sifat sekunder memberikan arti bahwa identitas nasional lahir dan disepakati setelah adanya identitas ke suku, yang memberikan arti sejak mereka lahir. Dengan adanya dua sifat utama identitas nasionali kada mengenal macam- macam bentuk identitas nasional bangsa Indonesia. (Budiyono & Kokotiasa, 2013).
Identitas nasional suatu bangsa tidak dapat dipisahkan dengan jati diri suatu bangsa atau lebih popular disebut kepribadian suatu bangsa. Dalam hubungannya dengan identitas nasional Indonesia, kepribadian bangsa Indonesia sangat sulit jika hanya dijelaskan berdasarkan ciri khas fisik. Identitas nasional lebih dari sekadar ciri fisik, karena identitas nasional juga mencerminkan bagaimana kepribadian bangsa Indonesia baik dari masyarakatnya yang sangat beragam maupun keadaan geografis wilayah Indonesia. Dalam aspek masyarakat dan kebudayaan, bangsa Indonesia adalah bangsa yang kaya akan keragaman. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya
etnis, ras, suku kebudayaan, dan agama yang ada. Namun, dengan banyaknya keberagaman tersebut, tidak menyurutkan semangat bangsa Indonesia untuk hidup saling berdampingan satu sama lain dalam konteks NKRI (Latra, 2017).
2.2 Fungsi Identitas Nasional
Identitas nasional adalah konsep yang kompleks dan multi-dimensi yang mencerminkan kesatuan, kesamaa, dan keunikan suatu bangsa. Identitas nasional tidak hanya diperlukan untuk membedakan negara satu dengan lainnya, tetapi juga untuk mempertahankan kesatuan bangsa.
Fungsi identitas nasional adalah sebagai alat untuk mempersatukan bangsa, khususnya bagi negara yang majemuk. Sebagaimana diketahui, Indonesia terdiri dari berbagai macam suku, agama, dan kebudayaan. Maka identitas nasional hadir untuk memadukan keberagaman masyarakat tersebut menjadi satu. Fungsi Identitas Nasional meliputi beberapa aspek seperti :
a. Memperkuat Rasa Kebanggaan
Identitas nasional membantu membangun dan memperkuat rasa kebanggaan individu terhadap negara dan budaya mereka. Ini dapat mempengaruhi perilaku warga negara dalam berbagai bidang kehidupan, termasuk politik, ekonomi, dan sosial. Membangun Solidaritas Identitas nasional juga berfungsi untuk membangun solidaritas di antara warga negara.
Ini mencakup rasa persatuan, saling mendukung, dan pengorbanan untuk kepentingan bersama.
b. Mempromosikan Pembangunan
Identitas nasional yang kuat dapat menjadi pendorong untuk pembangunan sosial, ekonomi, dan politik yang berkelanjutan. Identitas nasional yang positif dan berkualitas tinggi dapat memberikan dasar yang kuat untuk menciptakan kesepakatan, kerjasama, dan inovasi di dalam suatu bangsa.
c. Mempertahankan Kedaulatan
Identitas nasional berperan penting dalam mempertahankan kedaulatan suatu negara. Identitas nasional yang kuat dan solid dapat memotivasi warga negara untuk melindungi dan mempertahankan kepentingan negara dari ancaman internal dan eksternal.
d. Mempromosikan Hubungan Antarbangsa
Identitas nasional juga dapat memainkan peran dalam mempromosikan hubungan yang sehat antara negara-negara. Identitas nasional yang positif dan terbuka dapat membantu membangun jembatan antara budaya dan memfasilitasi dialog dan kerjasama internasional.
2.3 Faktor Pembentuk Identitas Nasional
Kelahiran identitas nasional suatu bangsa memiliki sifat, ciri khas serta keunikan sendiri-sendiri, yang sangat ditentukan oleh faktor-faktor yang mendukung kelahiran identitas nasional terebut.
Terdapat dua faktor penting dalam pembentukan identitas nasional yaitu faktor primodial dan faktor kondisional.
a. Faktor Primodial atau Faktor Objektif
Faktor primodial atau faktor objektif adalah faktor bawaan yang bersifat alamiah yang melekat pada bangsa tersebut seperti geografi, ekologi dan demografi. Faktor ini lebih merujuk pada kondisi alam Indonesia.
Indonesia adalah sebuah wilayah kepulauan yang beriklim tropis dan terletak pada persimpangan jalan komunikasi antarwilayah dunia. Alhasil, kondisi geografis ini sangat mempengaruhi perkembangan demografis, ekonomi, sosial, dan kultural bangsa. Indonesia dapat dikatakan memiliki letak yang strategis, berada antara benua Asia dan Australia, serta dikelilingi Samudra Pasifik dan Hindia.
Letak yang strategis ini menjadikan Indonesia sebagai persimpangan lalu lintas dunia. Hal tersebut juga berpengaruh terhadap identitas nasional
Indonesia. Indonesia terdiri dari berbagai macam suku, ras dan agama yang dari semua itu merupakan dampak dari letak strategis wilayah Indonesia.
Walaupun terdiri dari banyak perbedaan namun hal tersebut bukan merupakan suatu masalah bahkan merupakan kekayaan yang harus kita rawat.
Kondisi geografis-ekologis yang membentuk Indonesia sebagai wilayah kepulauan yang beriklim tropis dan terletak di persimpangan jalan komunikasi anta rwilayah dunia di Asia Tenggara, ikut mempengaruhi perkembangan kehidupan demografis, ekonomis, sosial dan kultural bangsa Indonesia.
b. Faktor kondisional atau fator subjektif
faktor kondisional atau faktor subjektif adalah keadaan yang mempengaruhi terbentuknya identitas nasional. Faktor subjektif meliputi faktor historis, sosial, politik, dan kebudayaan yang dimiliki bangsa Indonesia. Faktor historis ini mempengaruhi proses pembentukan masyarakat dan bangsa Indonesia, beserta identitasnya, melalui interaksi berbagai faktor yang terlibat di dalamnya.Hasil dari interaksi dari berbagai faktor tersebut.
Kita ambil contoh bahwa sejak zaman kerajaan dahulu, Indonesia sudah membuka hubungan dengan berbagai negara di dunia sehingga sejak saat itu banyak ras etnis asing yang datang dan menetap di Indonesia. Dengan keberagaman tadi, Indonesia memiliki semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang memiliki berbeda-beda tetapi tetap satu juga. Walaupun bangsa Indonesia memiliki keberagaman dalam suku, agama, ras dan adat istidat, namun hal tersebut tidak dijadikan sebagai upaya pemecah justru hal tersebut merupakan kekayaan yang harus kita rawat dan lestarikan.
Tak kalah penting, adapun 4 faktor utama dalam proses terbentuknya identitas nasional menurut Sulisworo, (2012:7-8) yang mendukung kelahiran identitas nasional bangsa Indonesia meliputi:
a. Faktor Primer
Faktor ini mencakup etnisitas, teritorial, bahasa, agama dan yang sejenisnya. Bagi bangsa Indonesia yang tersusun atas berbagai etnis, bahasa, agama wilayah serta bahasa daerah, merupakan suatu kesatuan meskipun berbeda-beda dengan kekhasan masing-masing.
Unsur-unsur yang beraneka ragam yang masing-masing memiliki ciri khasnya sendiri-sendiri menyatukan diri dalam suatu persekutuan hidup bersama yaitu bangsa Indonesia. Kesatuan tersebut tidak menghilangkan keberanekaragaman, dan hal inilah yang dikenal dengan Bhinneka Tunggal Ika.
b. Faktor pendorong
Faktor in terdiri dari pembangunan komunikasi dan teknologi, lahirnya angkatan bersenjata modern dan pembangunan lainnya dalam kehidupan Negara. Dalam hubungan ini, bagi suatu bangsa kemauan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pembangunan negara dan bangsanya juga merupakan suatu identitas nasional yang bersifat dinamis.
Oleh karena itu, bangsa Indonesia dalam proses pembentukan identitas nasional yang dinamis ini, sangat ditentukan oleh tingkah kemampuan dan prestasi bangsa Indonesia dalam mebangun bangsa dan kesatuan bangsa, serta langkah yang sama dalam memajukan bangsa dan Negara Indonesia.
b. Faktor penarik
Faktor ini mencakup kodifikasi bahasa dalam gramatika yang resmi, tumbuhnya birokrasi, dan pemantaan sistrm pendidikan nasional. Bagi bangsa Indonesia unsur bahasa telah merupakan bahasa persatuan dan kesatuan nasional, sehingga bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi negara dan bangsa Indonesia.
Bahasa Melayu telah dipilih sebagai bahasa antar etnis yang ada di Indonesia, meskipun masing- masing etnis atau daerah di Indonesia telah memiliki bahasa daeah masing-masing. Demikian pula menyangkut birokrasi
serta pendidikan nasional telah dikembangkan sedemikian rupa meskipun sampai saat ini masih senantiasa dikembangkan.
d. Faktor reaktif.
Faktor ini meliputi penindasan, dominasi, dan pencarian identitas alternatif melalui memori kolektif rakyat. Bangsa Indonesia yang hampir tiga setengah abad dikuasai oleh bangsa lain sangat dominan dalam mewujdkan faktor keempat melalui memori kolektif rakyat Indonesia.
Penderitaan, dan kesengsaraan hidup serta semangat bersama dalam memperjuangkan kemerdekaan merupakan faktor yang sangat strategis dalam membentuk memori kolektif rakyat. Semangat perjuangan, pengorbanan, menegakkan kebenaran dapat merupakan identitas untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dan Negara Indonesia.
Keempat faktor tersebut pada dasarnya tercakup dalam proses pembentukan identitas nasional bangsa Indonesia, yang telah berkembang dari masa sebelum bangsa Indonesia mencapai kemerdekaan dari penjajahan bangsa lain. Pencarian identitas nasional bangsa Indonesia pada dasarnya melekat erat dengan perjuangan bangsa Indonesia untuk membangun bangsa dan Negara dengan konsep nama Indonesia.
Bangsa dan negara Indonesia ini dibangun dari unsur-unsur masyarakat lama dan dibangun menjadi suatu kesatuan bangsa dan negara dengan prinsip nasionalisme modern. Oleh karena itu pembentukan identitas nasional Indonesia melekat erat dengan unsur- unsur lainnya seperti sosial, ekonomi, budaya, etnis, agama serta geografis, yang saling berkaitan dan terbentuklah melalui suatu proses yang cukup panjang.
2.4 Kedudukan pancasila sebagai Identitas Nasional
Pancasila merupakan dasar pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Pancasila pun harus diwariskan kepada generasi muda bangsa Indonesia berikutnya melalui pendidikan. Setiap bangsa memiliki
kepedulian kepada pewarisan budaya luhur bangsanya. Oleh karena itu, perlu ada upaya pewarisan budaya penting tersebut melalui pendidikan Pancasila yang dilaksanakan dalam pendidikan formal (sekolah).
Pancasila merupakan falsafah atau dasar negara Indonesia yang berisi lima nilai yang digunakan sebagai dasar filsafat dan ideologi negara Indonesia, Sedangkan identitas nasional berarti cir khusus yang dimiliki Negara kesatuan republik Indonesia yang tidak dimiliki oleh bangsa lain di dunia. Dalam hal ini Pancasila merupakan identitas nasional yang berkedudukan sebagai dasar negara Indonesia dan idelogi nasional Indonesia.
Pancasila merupakan kumpulan nilai-nilai kepribadian bangsa Indonesia yang sejak zaman pra kemerdekaan telah digali dan bersumber dari nilai-nilai luhur bangsa Indonesiz Nilai-nilai kepribadian tersebut dimunculkan dalam lima dasar yang biasa kita sebut Pancasila.
Isi sila-sila Pancasila pada hakikatnya dapat dibedakan atas hakikat Pancasila yang umum dan universal sebagai pedoman pelaksanaan dan penyelenggaraan negara yaitu sebagai dasar negara dan juga hakikat Pancasilayang bersifat khusus dan kongkrit sebagai nilai-nilai serta realisasi pengamalan Pancasila. Nilai-nilai yang terkandung dari sila pertama sampai kelima merupakancita-cita, harapan dan dambaan bangsa Indonesia untuk diwujudkan dalam kehidupan, agar terwujud Negara yang gemah ripah loh jinawi, tata tentrem kartaraharja.
Dari uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa selain sebagai dasar negara republik Indonesia, Pancasila mempunyai kedudukan sebagai ideologi bangsa yang mencerminkan identitas bangsa Indonesia, karena pada dasarnya Pancasila merupakan penjelmaan dari nilai-nilai bangsa ini yang diangkat dan selanjutnya dijadikan dasar negara. Maka kedudukan Pancasila dapat dikembalikan kepada dua kedudukan dan fungsi pokok yaitu sebagai dasar Negara dan sebagai ideologi dan pandangan hidup yang mencerminkan identitas bangsa.
Sebagai dasar Negara Indonesia, pancasila berfungsi sebagai dasar penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara. Semua peraturan yang dibuat
oleh pemerintah tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Pancasila sebagai ideologi nasional Indonesia memiliki arti bahwa Pancasila adalah suatu ide- ide gagasan yang telah ribuan tahun tumbuh dalam bangsa Indonesia yang kemudian nilai tersebut digali dimunculkan kembali sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia.
Dapat disimpulkan berdasarkan penjelasan di atas bahwa pancasila sebagai identitas nasional memiliki makna Pancasila merupakan dasar negara Indonesia dan ideologi nasional Indonesia.
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Simpulan dari seluruh pembahasan yang telah dipaparkan dalam makalah ini ialah sebaai berikut.
1. Identitas nasional adalah kepribadian nasional atau jati diri nasional yang dimiliki suatu bangsa yang membedakan bangsa satu dengan bangsa yang lainnya. Identitas nasional pada hakikatnya adalah manisfestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam aspek kehidupan satu bangsa.
2. Kelahiran identitas nasional suatu bangsa memiliki sifat, ciri khas, serta keunikan sendiri-sendiri, yang ditentukan oleh faktor-faktor yan mendukung kelahiran identitas nasional tersebut faktor-faktor tersebut adalah faktor objektif dan faktor sujektif.
3. Pancasila disebut sebagai identitas nasional dimana Pancasila mampu memberikan satu pertanda atau ciri khas yang melekat dalam tubuh masyarakat. Hal ini yang mendorong bagaimana statement masyarakat mengenai nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila tersebut.
4. Identitas Nasional Indonesia adalah Pancasila yang aktualisasinya tercermin dalam berbagai penataan kehidupan berbangsa dan bernegara dalam arti luas.
3.2 Saran
Demikianlah makalah ini kami susun, semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca. Dalam penulisan ini kami sadari masih banyak kekurangan, saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan untuk menyempurnakan makalah kami ini.
DAFTAR PUSTAKA
Astawa, I., & Ari, P. (2017). Materi Kuliah Kewarganegaraan. Identitas Nasional.
Universitas Udayana.
Nurdin, M. (2023). IDENTITAS NASIONAL. Advanced In Social Humanities Research, 1(4), 241-247.
Annisa Istiqomah, Delfiyan Widiyanto. (2022). Pendidikan Kewarganegaraan.
Jakarta: Yudistira.
Ainurrohman, L. B., & Martha, D. (2021). Nilai-nilai Pancasila Sebagai Identitas Bangsa. Jurnal Puspaka, 1(1).
Sulisworo, D., Wahyuningsih, T., & Arif, D. B. (2012). Bahan Ajar. Hibah Materi Pembelajaran Non Konvesioanal.
Issha Harruma. (2022, Desember). “Pancasila Sebagai Identitas Nasional”
https://nasional.kompas.com/read/2022/12/05/00000071/pancasila-sebagai-identitas- nasional.
Heri Herdiwanto, dkk, KEWARGANEGARAAN DAN MASYARAKAT MADANI, (Jakarta, PRENADA GROUP, 2019), hal 113.
Winarno, Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan Panduan Kuliah di Perguruan Tinggi, (Jakarta Sinar: Grafika, 2013), Ed. 3, Cet. 1, hlm. 9-10.