MAKALAH
PENDIDIKAN KEWARGA NEGARAAN
“ PANCASILA MENURUT PANDANGAN MASYARAKAT “
DISUSUN OLEH : MELIANA ( 202332059 ) MIRANDA ( 202332068 ) ULFA MAGHFIRAH ( 202332066 )
KELAS : UNIT 3
FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH JURUSAN BIMBINGAN KONSELING ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
KOTA LHOKSEUMAWE
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam. Atas izin dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah tepat waktu tanpa kurang suatu apa pun.
Tak lupa pula penulis haturkan shalawat serta salam kepada junjungan Rasulullah Muhammad SAW. Semoga syafaatnya mengalir pada kita di hari akhir kelak.
Penulisan makalah berjudul ‘Pancasila Mneurut Pandangan Masyarakat’ bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Kewarga Negaraan. Makalah ini dapat selesai tepat waktu dengan bantuan dari berbagai pihak seperti anggota kelompok.
Penulis berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah ikut serta menyelesaikan makalah ini. Penulis juga berterima kasih kepada Bapak Zulfikri Usman selaku dosen yang telah membimbing kami pada mata kuliah Pendidikan Kewarga Negaraan ini.
Akhirul kalam, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Besar harapan penulis agar pembaca berkenan memberikan umpan balik berupa kritik dan saran.
Semoga makalah ini bisa memberikan manfaat bagi berbagai pihak.
Lhokseumawe, 06 November 2023
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...2
DAFTAR ISI...3
BAB I...4
PENDAHULUAN...4
1.1 Tujuan...4
1.2 Latar Belakang...4
1.3 Rumusan Masalah...4
1.3.1 Definisi Pancasila...4
1.3.2 Bagaimana Pancasila menurut pandangan Masyarakat...4
1.3.3 Apa saja contoh penerapan Pancasila dalam lingkungan Masyarakat...4
BAB II...5
PEMBAHASAN...5
2.1 Definisi Pancasila...5
2.2 Pancasila Menurut Pandangan Masyarakat...5
2.2.1 Pandangan Baik...6
2.2.2 Pandangan Buruk...7
2.3 Contoh penerapan Pancasila dalam lingkungan Masyarakat...8
BAB III...10
KESIMPULAN...10
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tujuan
Makalah ini dibuat agar dapat menambah referensi kepada pembaca untuk memahami dan mempelajari topik mengenai Pancasila Menurut Pandangan Masyarakat.
1.2 Latar Belakang
Pancasila adalah falsafah negara Indonesia yang memiliki lima prinsip dasar: Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Falsafah ini menjadi ideologi dasar negara Indonesia yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 dan diakui oleh konstitusi Indonesia.
Namun, pandangan masyarakat terhadap Pancasila dapat bervariasi tergantung pada latar belakang budaya, agama, pendidikan, dan pengalaman pribadi masing-masing individu.
Beberapa pandangan masyarakat terhadap Pancasila dapat mencakup:
Pancasila sebagai Identitas Bangsa
Pancasila sebagai Pedoman Moral
Pancasila sebagai Dasar Negara yang Berkeadilan
Pancasila dalam Konteks Kebebasan Beragama
Pancasila dalam Politik dan Pembangunan
1.3 Rumusan Masalah
1.3.1 Definisi Pancasila
1.3.2 Bagaimana Pancasila menurut pandangan Masyarakat
1.3.3 Apa saja contoh penerapan Pancasila dalam lingkungan Masyarakat
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Pancasila
Pancasila adalah ideologi dasar negara Republik Indonesia. Istilah "Pancasila" berasal dari bahasa Sansekerta, yang terdiri dari dua kata: "panca" yang berarti lima, dan
"sila" yang berarti prinsip atau nilai. Dengan demikian, Pancasila secara harfiah berarti "lima prinsip" atau "lima nilai".
Pancasila juga merupakan falsafah negara Indonesia yang memiliki lima prinsip dasar: Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Falsafah ini menjadi ideologi dasar negara Indonesia yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 dan diakui oleh konstitusi Indonesia.
Jadi, Pancasila adalah dasar hukum dan ideologi negara Indonesia yang diakui dan dijunjung tinggi oleh seluruh rakyat Indonesia. Prinsip-prinsip dalam Pancasila mencerminkan nilai-nilai dasar yang menjadi landasan bagi pembangunan dan penyelenggaraan negara Indonesia.
2.2 Pancasila Menurut Pandangan Masyarakat
Pandangan masyarakat terhadap Pancasila dapat bervariasi tergantung pada latar belakang budaya, agama, pendidikan, dan pengalaman pribadi masing-masing individu. Beberapa masyarakat melihat Pancasila sebagai:
o Identitas Bangsa:
Banyak masyarakat Indonesia menganggap Pancasila sebagai identitas nasional yang mencerminkan keberagaman budaya, suku, agama, dan bahasa di Indonesia. Falsafah ini dianggap sebagai perekat yang mempersatukan berbagai kelompok masyarakat dalam satu kesatuan bangsa.
o Pedoman Moral:
Sebagian masyarakat melihat Pancasila sebagai pedoman moral dan etika yang mencakup nilai-nilai kebenaran, keadilan, dan kasih sayang. Pancasila
dianggap sebagai landasan untuk membangun masyarakat yang adil dan beradab.
o Dasar Negara yang Berkeadilan:
Bagi sebagian orang, Pancasila dianggap sebagai dasar negara yang menjamin keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Nilai-nilai keadilan sosial dan distribusi kekayaan dianggap penting untuk mencapai kesejahteraan bagi seluruh lapisan masyarakat.
o Landasan Kebebasan Beragama:
Di Indonesia yang memiliki beragam agama, Pancasila diinterpretasikan sebagai landasan untuk menjaga kebebasan beragama. Hal ini tercermin dalam
prinsip Ketuhanan Yang Maha Esa yang memberikan pengakuan terhadap berbagai keyakinan agama.
o Pancasila dalam Politik dan Pembangunan:
Pancasila sering kali menjadi tema dalam retorika politik dan pembangunan nasional. Partai politik dan pemimpin politik sering merujuk pada Pancasila dalam menyusun program-program pembangunan dan kebijakan publik.
Pandangan masyarakat terhadap Pancasila bisa berbeda-beda, dan ini hanya merupakan gambaran umum dari beberapa perspektif yang ada di masyarakat
Indonesia. Pancasila terus berkembang seiring waktu dan menjadi subjek diskusi dan interpretasi yang terus menerus dalam masyarakat Indonesia.
Masyarakat juga bisa memandang baik atau buruk terhadap Pancasila. Pandangan masyarakat terhadap Pancasila bisa sangat bervariasi, mencakup pandangan baik dan buruk, tergantung pada berbagai faktor seperti latar belakang budaya, pendidikan, pengalaman, dan pandangan politik masing-masing individu. Berikut adalah beberapa contoh pandangan baik dan buruk masyarakat terhadap Pancasila:
2.2.1 Pandangan Baik
Identitas Nasional:
Banyak orang melihat Pancasila sebagai simbol identitas nasional Indonesia yang mempersatukan keberagaman etnis, budaya, dan agama di negara tersebut.
Perekat Sosial:
Dipandang sebagai faktor perekat sosial yang mempromosikan toleransi dan kerukunan antaragama, suku, dan kelompok masyarakat.
Pedoman Moral:
Dilihat sebagai pedoman moral yang mencerminkan nilai-nilai universal seperti kejujuran, keadilan, dan kasih sayang.
Dasar Hukum dan Politik:
Dipandang sebagai dasar hukum dan ideologi negara yang mengatur sistem politik dan hukum Indonesia.
Pemeliharaan Kedamaian:
Dikatakan dapat membantu memelihara perdamaian dan stabilitas di Indonesia dengan mempromosikan dialog dan toleransi.
2.2.2 Pandangan Buruk
Implementasi yang Buruk:
Beberapa orang merasa bahwa nilai-nilai Pancasila tidak selalu tercermin dalam tindakan pemerintah atau masyarakat, terutama dalam konteks korupsi, pelanggaran hak asasi manusia, dan ketidakadilan sosial.
Politik dan Kontroversi:
Pancasila sering digunakan dalam retorika politik, dan pandangan negatif bisa muncul ketika terjadi penyalahgunaan atau manipulasi terhadap konsep ini untuk kepentingan politik tertentu.
Tidak Relevan dengan Kehidupan Sehari-hari:
Beberapa orang mungkin merasa bahwa nilai-nilai Pancasila tidak lagi relevan dengan dinamika kehidupan modern atau tidak memberikan solusi konkret terhadap masalah sosial dan ekonomi yang dihadapi masyarakat.
Batasan Kebebasan Individu:
Kritik juga muncul terkait dengan batasan terhadap kebebasan individu dalam konteks interpretasi nilai-nilai Pancasila, terutama dalam hal kebebasan beragama atau
kebebasan berekspresi.
Ketidaksetaraan Gender:
Beberapa kritikus menyoroti bahwa nilai-nilai Pancasila belum sepenuhnya
mencerminkan kesetaraan gender dan masih ada diskriminasi terhadap perempuan di beberapa sektor.
Penting untuk diingat bahwa pandangan masyarakat terhadap Pancasila bersifat subjektif dan dapat bervariasi dalam konteks budaya dan pengalaman individu.
Beberapa orang mungkin memiliki pandangan yang sangat positif terhadap Pancasila, sementara yang lain mungkin memiliki kritik dan keprihatinan tertentu terkait
implementasinya dalam kehidupan sehari-hari.
2.3 Contoh penerapan Pancasila dalam lingkungan Masyarakat
Pancasila, sebagai ideologi dasar negara Indonesia, telah diaplikasikan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat. Beberapa contoh penerapan Pancasila dalam masyarakat Indonesia meliputi:
Kerukunan Antarumat Beragama:
Pancasila mengakui dan menghormati keberagaman agama. Penerapan ini terlihat dalam kerukunan antarumat beragama di Indonesia, di mana umat beragama dari berbagai keyakinan hidup berdampingan dengan toleransi dan menghormati kepercayaan satu sama lain.
Keberagaman Budaya:
Pancasila menghargai keberagaman budaya di Indonesia. Negara merayakan keberagaman ini melalui festival budaya, seni tradisional, dan pelestarian warisan budaya daerah.
Sistem Pendidikan yang Inklusif:
Pancasila mendukung pendidikan yang inklusif dan merata. Pemerintah Indonesia berusaha memberikan akses pendidikan kepada semua lapisan masyarakat, tanpa memandang suku, agama, atau latar belakang ekonomi.
Partisipasi Demokratis:
Pancasila mendorong partisipasi aktif warga negara dalam proses demokratis.
Indonesia memiliki sistem demokrasi yang melibatkan pemilihan umum,
memberikan kesempatan kepada warga negara untuk memilih pemimpin mereka secara langsung.
Perlindungan Hak Asasi Manusia:
Pancasila menghormati hak asasi manusia dan keadilan sosial. Meskipun masih ada tantangan, upaya terus dilakukan untuk meningkatkan perlindungan hak asasi manusia dan mengurangi ketidaksetaraan sosial.
Keadilan Sosial:
Prinsip keadilan sosial Pancasila tercermin dalam program-program pemerintah yang bertujuan untuk mengurangi kesenjangan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama yang berada di daerah terpencil atau miskin.
Bantuan Sosial dan Kesejahteraan:
Pemerintah memberikan bantuan sosial kepada kelompok rentan seperti kaum miskin, anak-anak yatim, dan orang dengan disabilitas, sebagai bagian dari upaya mencapai keadilan sosial.
Perlindungan Lingkungan:
Pancasila mendukung pelestarian lingkungan alam. Pemerintah dan masyarakat bekerja sama dalam program-program konservasi, pengelolaan sumber daya alam, dan pengurangan dampak negatif terhadap lingkungan.
Kerjasama Antarbangsa:
Indonesia menjalin hubungan dengan negara-negara lain berdasarkan prinsip-prinsip Pancasila, mempromosikan perdamaian, kerjasama ekonomi, dan pertukaran budaya.
Penerapan Pancasila dalam masyarakat terus berkembang seiring waktu, dan meskipun ada tantangan dan hambatan, prinsip-prinsip ini tetap menjadi pedoman dalam berbagai kebijakan dan inisiatif di Indonesia.
BAB III KESIMPULAN
Dari berbagai pandangan masyarakat terhadap Pancasila, dapat diambil beberapa kesimpulan penting:
Pancasila Sebagai Perekat Bangsa:
Pancasila dianggap sebagai perekat yang mempersatukan keberagaman budaya, suku, agama, dan bahasa di Indonesia. Ini adalah elemen penting dalam memelihara persatuan dan
kesatuan bangsa.
Pancasila Sebagai Pedoman Moral:
Bagi banyak orang, Pancasila merupakan pedoman moral yang mencerminkan nilai-nilai universal seperti kejujuran, keadilan, dan kasih sayang. Prinsip-prinsip ini dianggap sebagai landasan untuk membangun masyarakat yang adil dan beradab.
Tantangan dalam Implementasi:
Meskipun Pancasila memiliki prinsip-prinsip yang mulia, tantangan dalam implementasi tetap ada. Korupsi, pelanggaran hak asasi manusia, dan ketidakadilan sosial masih merupakan masalah yang perlu diatasi untuk mencapai visi Pancasila sepenuhnya.
Peran dalam Politik dan Pembangunan:
Pancasila sering dijadikan dasar dalam kebijakan politik dan pembangunan nasional. Namun, penggunaan Pancasila dalam politik juga dapat menimbulkan kontroversi dan manipulasi.
Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan:
Pancasila mendukung kebebasan beragama dan berkeyakinan, menciptakan lingkungan di mana berbagai agama diakui dan dihormati.
Peran dalam Kesejahteraan Sosial dan Ekonomi:
Prinsip keadilan sosial dalam Pancasila menekankan pentingnya redistribusi kekayaan dan menciptakan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia. Namun, masih ada pekerjaan yang harus dilakukan untuk mengatasi kesenjangan ekonomi.
Perlindungan Lingkungan dan Keberlanjutan:
Pancasila memperhatikan perlindungan lingkungan dan keberlanjutan sebagai bagian dari pembangunan nasional.
Kesimpulannya, Pancasila memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk identitas dan nilai-nilai Indonesia. Namun, tantangan dalam mengimplementasikan prinsip-prinsip Pancasila, terutama dalam konteks sosial, politik, dan ekonomi, tetap ada. Oleh karena itu, upaya terus dilakukan untuk memperkuat implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dan memastikan bahwa prinsip-prinsip tersebut benar-benar tercermin dalam tindakan dan kebijakan negara.