• Tidak ada hasil yang ditemukan

ISU DAN KEBIJAKAN OTONOMI DAERAH (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ISU DAN KEBIJAKAN OTONOMI DAERAH (1)"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

ISU DAN KEBIJAKAN

OTONOMI DAERAH

(2)

Implementasi otonomi daerah telah memasuki era baru

setelah pemerintah dan DPR sepakat untuk mengesahkan UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan UU Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah. Kedua UU otonomi daerah ini merupakan revisi terhadap UU Nomor 22 dan Nomor 25 Tahun 1999 sehingga kedua UU tersebut kini tidak berlaku lagi. Dalam perjalanannya sesuai dengan kebutuhan demokrasi, UU No.22/1999 telah dinilai baik dari segi kebijakan dan implementasinya, dan ternyata mengalami kelemahan sehingga undang-undang tersebut mengalami revisi menjadi UU.32/2004 dan di revisi lagi menjadi UU No.12/2008 kemudian direvisi lagi menjadi UU Nomor 23 tahun 2014

(3)

 otonomi daerah adalah kewenangan Daerah Otonom untuk

mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat

setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat sesuai dengan peraturan

perundang-undangan.

 Otonomi daerah dalam Undang-Undang Nomor 22  tahun

1999 adalah otonomi luas yaitu adanya kewenangan daerah untuk menyelenggarakan pemerintahan yang mencakup semua bidang pemerintahan kecuali

kewenangan di bidang politik luar negeri, pertahanan keamanan, peradilan, moneter dan fiskal,  agama serta kewenangan-kewenangan bidang lainnya yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.

(4)

 Pengertian otonomi daerah menurut

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 memperluasnya menjadi berbunyi

“otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur

dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundangundangan”. Jadi Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 menekankan tiga hal, yaitu hak, wewenang dan kewajiban.

(5)

Ketiga hal tersebut dimaksudkan untuk mengatur dan mengurus sendiri, urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Beberapa hak yg di miliki daerah dalam UU 23/2004 Pasal 21 dalam menyelanggarakan otonomi:

1. Mengatur dan mengurus sendiri urusan

pemerintahan

2. Memilih pimpinan daerah

(6)

 Berkaitan dengan wewenang dalam konteks otonomi daerah, maka daerah otonom,

yaitu kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah yang

berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat.

(7)

 Dan dalam pasal 22 daerah otonom

mempunyai kewajiban:

1. Melindungi masyarakat,menjaga persatuan

dan kesatuan juga kerukunan nasional dan keutuhan NKRI

2. Meningkatkan kualitas hidup masyarakat 3. Mengembangkan kehidupan demokrasi

4. Meningkatkan pelayanan dasar pendidikan 5. Mewujudkan keadilan dan pemerataan

6. Menyediakan pelayanan fasilitas kesehatan 7. Menyediakan fasilitas sosial dan umum yang

layak.

(8)

 Dengan demikian, bila dikaji lebih jauh isi dan jiwa undang-undang Nomor 32 Tahun 2004, maka otonomi daerah mempunyai arti bahwa daerah harus mampu :

a) Berinisiatif sendiri yaitu harus mampu

menyusun dan melaksanakan kebijaksanaan sendiri.

b) Membuat peraturan sendiri (PERDA)

beserta peraturan pelaksanaannya.

c) Menggali sumber-sumber keuangan

sendiri.

d) Memiliki alat pelaksana baik personil

(9)

 Ketidak jelasan pengaturan dalam UU

32/2004 sering meinimbulkan intepretasi yg berbeda dari berbagai kelompok

kepentingan dan menjadi salah satu sumber konflik antar susunan pemrintahan dan

aparatnya.

 Konflik dan tumpang tindih kewenangan antar susunan pemerintahan dan daerah tetap terjadi dan memerlukan pengaturan yang lebih jelas dan efektif.

(10)

 Otonomi luas yang di wujudkan dalam bentuk 31 urusan yang di serahkan ke daerah sering menimbulkan masalah pembiayaan.

 Banyaknya urusan yg diserahkan oleh

pemerintah pusat kepada pemrintah daerah mengakibatkan daerah harus menambah

struktur organisasi perangkat daerah.

 Dengan struktur organisasi yang gemuk mengakibatkan kebutuhan akan pegawai yang pada akhirnya menyebabkan

(11)

 Kurangnya partisipasi masyrakat karna

dalam UU 32/2004 yang tidak menyebutkan tentang pentingnya partisipasi masyrakat.

o Padalah kita ketahui bahwa salah satu kunci

sukses dalam penyelengaraan desentralisasi dan otonomi daerah.

(12)

Revisi UU 32/2004 dilakukan dengan tujuan

untuk memperbaiki berbagai kelemahan dari

UU 32/2004 terkait dalam konteks ketidak

jelasan dalam berbagai aspek penyelengaraan

pemerintahaan daerah. Di samping itu revisi di

lakukan untuk memperjelas berbagai aspek

penyelengaraan pemerintah daerah yang

(13)

 Secara keseluruhan undang-undang UU

23/2014 memiliki kesamaan dengan UU No. 32 tahun 2004 namun ada beberapa pasal yang mengalami perubahan.

 secara umum atau garis besar UU Nomor 23

tahun 2014 ini merupakan kombinasi UU

Nomor 5 tahun 1974 dan UU Nomor 32 tahun 2004.

 Sehingga fungsi Gubernur bukan hanya

sebagai kepala daerah melainkan juga sebagai kepala wilayah .

(14)

 Pemerintah pusat adalah presiden republik Indonesia yang memegang pemerintahan republik Indonesia yang di bantu wakil presiden dan menteri sebagai manah yang di maksud dalam UUD Negara republik Indonesia tahun 1945

 Pemerintah daerah adalah kepala daerah sebagai unsur penyelenggara yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom.

 Dewan perwakilan rakyat daerah yang selanjutnya di singkat DPRD adalah lembaga perwakilan rakyat

daerah yang berkedudukan sebagai unsur penyelengara pemerintahan daerah.

(15)

 Otonomi daerah adalah hak,wewenang dan

kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan

mengurus urusan sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat dalam sistem negara kesatuan republik Indonesia.

 Desentralisasi adalah penyerahan urusan

pemerintahan oelh pemerintah pusat kepada daerah otonom berdasarkan asas otonomi.

 Dekonsentrasi adalah pelimpahan sebagian urusan

pemerintah yang menjadi kewenangan pemerintah pusat kepada gubernur sebagai wakil pemerintah pusat, kedapa instansi vertikal di wilayah tertentu, dan atau kepada gubernur dan bupati/walikota

(16)

 Dengan ada nya pembagian urusan

pemerintah konkuren antara pemerintah pusat dan daerah provinsi dan daerah

kabupaten atau kota.

(17)

NO

a. Penetapan standar nasional pendidikan b. Pengelolaan

pendidikan

a. Pengelolaan pendidikan dasar

b. Pengelolaan pendidikan

2. JALAN Pengembangan sistem jaringan jalan secar

nasional

3. PERUMAHAN Penyediaan rumah bagi masyarakat rumah korban bencana

provinsi

Penyediaan dan rehabilitasi rumah korban bencana kabupaten/kota

Penerbitan izin pembangunan dan

Referensi

Dokumen terkait

 Berdasarkan UU No. 32 Th 1999), Otonomi Daerah adalah hak dan wewenang dan kewajiban daerah Otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan

Negara Kesatuan Republik Indonesia mempunyai perangkat hukum yang mengatur pemerintahan daerah sesuai amanat UUD 1945, yaitu Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Otonomi daerah Dapat diartikan sebagai hak, wewenang, dan kewajiban yang diberikan kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

penyerahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah pusat kapada daerah otonom untuk mengurus dan mengatur urusan pemerintahan dalam sistem.. negara kesatuan

Otonomi daerah dapat diartikan sebagai kewajiban yang diberikan kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan

Otonomi daerah bisa diartikan sebagai kewajiban yang dikuasakan kepada daerah otonom untuk mengatur & mengurus sendiri urusan pemerintahan & kepentingan

Konsep Desentralisasani dan Otonomi Daerah Pengertian desentralisasi berdasar Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, desentralisasi diartikan sebagai penyerahan