KONSEP MANUSIA DAN
KEBUTUHAN DASAR
Muhammad Deri Ramadhan S.Kep, Ners
Muhammad Deri Ramadhan S.Kep, Ners
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN RAJAWALI BANDUNG
Tujuan Pembelajaran
1. Mengetahui konsep manusia.
2. Mengetahui homeostasis dan hemeodinamik.
3. Menyebutkan konsep kebutuhan dasar
manusia.
4. Mengetahui ciri kebutuhan dasar manusia.
5. Mengetahui faktor yang memengaruhi
kebutuhan dasar manusia
6. Mengetahui pendapat beberapa ahli tentang model kebutuhan dasar manusia.
1. Mengetahui konsep manusia.
2. Mengetahui homeostasis dan hemeodinamik.
3. Menyebutkan konsep kebutuhan dasar
manusia.
4. Mengetahui ciri kebutuhan dasar manusia.
5. Mengetahui faktor yang memengaruhi
kebutuhan dasar manusia
KONSEP MANUSIA
Manusia
dapat
ditinjau dari dua sudut
pandang, yaitu manusia
sebagai
makhluk
holistik
dan manusia
sebagai
sistem (Aziz,
2006).
Manusia
dapat
ditinjau dari dua sudut
pandang, yaitu manusia
sebagai
makhluk
holistik
dan manusia
sebagai
sistem
(Aziz,
Manusia sebagai Makhluk
Holistik
Makhluk yang utuh atau paduan dari unsur biologis, sosial, dan spiritual.
Biologis: manusia tersusun atas sistem organ tubuh yang digunakan untuk mempertahankan hidupnya, mulai dari lahir, tumbang, hingga meninggal.
Sosial: manusia perlu hidup bersama orang lain, saling bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan hidup, mudah dipengaruhi kebudayaan, serta dituntut untuk bertingkah laku sesuai dengan harapan dan norma yang ada.
Spiritual: manusia memiliki keyakinan, pandangan hidup, dan dorongan hidup yang sejalan dengan keyakinan yang dianutnya
Makhluk yang utuh atau paduan dari unsur biologis, sosial, dan spiritual.
Biologis: manusia tersusun atas sistem organ tubuh yang digunakan untuk mempertahankan hidupnya, mulai dari lahir, tumbang, hingga meninggal.
Sosial: manusia perlu hidup bersama orang lain, saling bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan hidup, mudah dipengaruhi kebudayaan, serta dituntut untuk bertingkah laku sesuai dengan harapan dan norma yang ada.
Manusia sebagai Sistem
Manusia sebagai sistem terdiri atas sistem adaptif, personal, interpersonal, dan sosial.
Sistem adaptif: Proses perubahan individu sebagai respons terhadap perubahan lingkungan yang dapat mempengaruhi integritas atau keutuhan.
Sistem personal: manusia memiliki proses persepsi dan bertumbuh kembang.
Sistem interpersonal: manusia dapat berinteraksi, berperan dan berkomunikasi terhadap orang lain.
Sistem sosial: manusia memiliki kekuatan dan
wewenang dalam pengambilan keputusan di
lingkungannya, baik dalam keluarga, masyarakat maupun lingkungan pekerjaan.
Manusia sebagai sistem terdiri atas sistem adaptif, personal, interpersonal, dan sosial.
Sistem adaptif: Proses perubahan individu sebagai respons terhadap perubahan lingkungan yang dapat mempengaruhi integritas atau keutuhan.
Sistem personal: manusia memiliki proses persepsi dan bertumbuh kembang.
Sistem interpersonal: manusia dapat berinteraksi, berperan dan berkomunikasi terhadap orang lain.
Homeostasis dan
Hemodinamik
Homeostasis merupakan mekanisme tubuh
untuk mempertahankan keseimbangan dalam
menghadapi berbagai kondisi yang dialaminya.
Proses homeostasis dapat terjadi apabila
tubuh mengalami stress, yang secara alamiah
tubuh akan melakukan mekanisme pertahanan
diri untuk menjaga kondisi agar tetap
seimbang. Homeostasis adalah suatu proses
pemeliharaan stabilitas dan adaptasi terhadap
kondisi lingkungan sekitar.
Homeostasis dan
Hemodinamik
Homeostasis fisiologis dalam tubuh manusia dapat dikendalikan oleh sistem endokrin dan sistem saraf otonom. Proses homeostasis fisiologis terjadi melalui empat cara berikut:
1. Pengaturan diri. Sistem ini terjadi secara otomatis pada orang yang sehat contohnya, pada proses pengaturan fungsi organ tubuh.
2. Kompensasi. Tubuh akan cenderung bereaksi
terhadap ketidaknormalan yang terjadi di
dalamnya. Misalnya, apabila secara tiba-tiba lingkungan menjadi dingin, maka pembuluh darah perifer akan mengalami konstriksi dan merangsang
pembuluh darah bagian dalam untuk
meningkatkan kegiatan (misalnya: menggigil) yang dapat menghasilkan panas sehingga suhu tetap stabil.
Homeostasis fisiologis dalam tubuh manusia dapat dikendalikan oleh sistem endokrin dan sistem saraf otonom. Proses homeostasis fisiologis terjadi melalui empat cara berikut:
1. Pengaturan diri. Sistem ini terjadi secara otomatis pada orang yang sehat contohnya, pada proses pengaturan fungsi organ tubuh.
Homeostasis dan
Hemodinamik
3. Umpan balik negatif. Proses ini merupakan
penyimpangan dari keadaan normal. Dalam
keadaan abnormal, tubuh secara otomatis
akan melakukan mekanisme umpan balik
untuk
menyeimbangkan
penyimpangan
yang terjadi.
4. Umpan
balik
untuk
mengoreksi
ketidakseimbangan
fisiologis.
Sebagai
contoh, apabila seseorang mengalami
hipoksia, akan terjadi proses peningkatan
denyut jantung untuk membawa darah dan
oksigen yang cukup ke sel tubuh.
3. Umpan balik negatif. Proses ini merupakan
penyimpangan dari keadaan normal. Dalam
keadaan abnormal, tubuh secara otomatis
akan melakukan mekanisme umpan balik
untuk
menyeimbangkan
penyimpangan
yang terjadi.
Homeostasis dan
Hemodinamik
Homeostasis
psikologis.
Berfokus
pada
keseimbangan emosional dan kesejahteraan
mental. Proses ini didapat dari pengalaman
hidup dan interaksi dengan orang lain serta
dipengaruhi
oleh
norma
dan
kultur
masyarakat. Contoh homeostasis psikologis
adalah mekanisme pertahan diri, seperti
menangis,
tertawa,
berteriak,
memukul,
meremas, mencerca dan lain-lain.
Homeostasis dan Hemodinamik
Homeo
-stasis
Homeo
-stasis
Input
Homeostasis dan
Hemodinamik
Hemodinamik merupakan pertukaran energi secara terus-menerus antara manusia dengan lingkungan sekitarnya. Pada proses ini manusia tidak hanya melakukan penyesuaian diri, tetapi terus berinteraksi dengan lingkungan agar mampu mempertahankan hidupnya.
Proses hemodinamik bermula dari teori tentang manusia sebagai unit yang merupakan satu kesatuan utuh, memiliki karakter yang berbeda-beda, proses hidup yang dinamis, selalu berinteraksi dengan
lingkungan yang dapat dipengaruhi dan
memengaruhinya, serta memiliki keunikan tersendiri.
Hemodinamik merupakan pertukaran energi secara terus-menerus antara manusia dengan lingkungan sekitarnya. Pada proses ini manusia tidak hanya melakukan penyesuaian diri, tetapi terus berinteraksi dengan lingkungan agar mampu mempertahankan hidupnya.
Homeostasis dan
Hemodinamik
Proses hemodinamik ini terdapat beberapa prinsip berikut:
1. Prinsip integralitas, yaitu prinsip utama dalam hubungan antara manusia dengan lingkungan yang
tidak dapat dipisahkan. Perubahan proses
kehidupan ini terjadi secara terus-menerus karena adanya interaksi manusia dengan lingkungan yang saling memengaruhi.
2. Prinsip resonansi, yaitu prinsip bahwa proses
kehidupan manusia selalu berirama dan
frekuensinya bervariasi, mengingat manusia
memiliki pengalaman beradaptasi dengan
lingkungan.
3. Prinsip helicy, yaitu prinsip bahwa setiap perubahan dalam proses kehidupan manusia
berlangsung perlahan-lahan dan terdapat
hubungan antara manusia dan lingkungan.
Proses hemodinamik ini terdapat beberapa prinsip berikut:
1. Prinsip integralitas, yaitu prinsip utama dalam hubungan antara manusia dengan lingkungan yang tidak dapat dipisahkan. Perubahan proses kehidupan ini terjadi secara terus-menerus karena adanya interaksi manusia dengan lingkungan yang saling memengaruhi.
2. Prinsip resonansi, yaitu prinsip bahwa proses kehidupan manusia selalu berirama dan frekuensinya bervariasi, mengingat manusia memiliki pengalaman beradaptasi dengan lingkungan.
KONSEP KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
Kebutuhan dasar manusia merupakan
unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia dalam
mempertahankan
keseimbangan
fisiologis
maupun psikologis, yang tentunya bertujuan
untuk
mempertahankan
kehidupan
dan
kesehatan.
Kebutuhan dasar manusia menurut Abraham
Maslow dalam
Teori Hierarki Kebutuhan
menyatakan bahwa setiap manusia memiliki
lima kebutuhan dasar, yaitu kebutuhan
fisiologis (makan, minum), keamanan, cinta,
harga diri, dan aktualisasi diri (Sumber: Potter
dan Patricia, 1997).
Kebutuhan dasar manusia merupakan
unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia dalam
mempertahankan
keseimbangan
fisiologis
maupun psikologis, yang tentunya bertujuan
untuk
mempertahankan
kehidupan
dan
kesehatan.
Kebutuhan dasar manusia menurut Abraham
Maslow dalam
Teori Hierarki Kebutuhan
CIRI KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
Manusia memiliki kebutuhan dasar yang
bersifat
heterogen.
Setiap
orang
pada
dasarnya memiliki kebutuhan yang sama, akan
tetapi karena terdapat perbedaan budaya,
maka kebutuhan tersebut pun ikut berbeda.
Dalam memenuhi kebutuhannya, manusia
menyesuaikan diri dengan prioritas yang ada.
Lalu jika gagal memenuhi kebutuhannya,
manusia akan berpikir lebih keras dan
bergerak untuk berusaha mendapatkannya.
Manusia memiliki kebutuhan dasar yang
bersifat
heterogen.
Setiap
orang
pada
dasarnya memiliki kebutuhan yang sama, akan
tetapi karena terdapat perbedaan budaya,
maka kebutuhan tersebut pun ikut berbeda.
FAKTOR YANG MEMENGARUHI
KDM
Kebutuhan dasar manusia dipengaruhi oleh
berbagai faktor berikut:
1. Penyakit. Adanya penyakit dalam tubuh
dapat
menyebabkan
perubahan
pemenuhan
kebutuhan,
baik
secara
fisiologis
maupun
psikologis,
karena
beberapa fungsi organ tubuh memerlukan
pemenuhan kebutuhan lebih besar dari
biasanya.
2. Hubungan keluarga. Hubungan keluarga
yang baik dapat meningkatkan pemenuhan
kebutuhan dasar karena adanya saling
percaya, merasakan kesenangan hidup,
tidak ada rasa curiga, dan lain-lain.
Kebutuhan dasar manusia dipengaruhi oleh
berbagai faktor berikut:
1. Penyakit. Adanya penyakit dalam tubuh
dapat
menyebabkan
perubahan
pemenuhan
kebutuhan,
baik
secara
fisiologis
maupun
psikologis,
karena
beberapa fungsi organ tubuh memerlukan
pemenuhan kebutuhan lebih besar dari
biasanya.
FAKTOR YANG MEMENGARUHI
KDM
3. Konsep diri. Konsep diri manusia memiliki peran dalam pemenuhan kebutuhan dasar. Konsep diri yang positif memberikan makna dan keutuhan (wholeness) bagi seseorang. Konsep diri yang sehat menghasilkan perasaan positif terhadap diri sendiri. Orang yang merasa positif tentang dirinya
akan mudah berubah, mudah mengenali
kebutuhan dan mengembangkan cara hidup yang sehat, sehingga mudah memenuhi kebutuhan dasarnya.
4. Tahap perkembangan. Sejalan dengan
meningkatnya usia, manusia mengalami
perkembangan. Setiap tahap perkembangan tersebut memiliki kebutuhan yang berbeda, baik kebutuhan biologis, psikologis, sosial maupun spiritual, mengingat berbagai fungsi organ tubuh juga mengalami proses kematangan dengan aktivitas yang berbeda.
3. Konsep diri. Konsep diri manusia memiliki peran dalam pemenuhan kebutuhan dasar. Konsep diri yang positif memberikan makna dan keutuhan (wholeness) bagi seseorang. Konsep diri yang sehat menghasilkan perasaan positif terhadap diri sendiri. Orang yang merasa positif tentang dirinya akan mudah berubah, mudah mengenali kebutuhan dan mengembangkan cara hidup yang sehat, sehingga mudah memenuhi kebutuhan dasarnya.
PENDAPAT BEBERAPA AHLI TENTANG
MODEL KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
Virginia Henderson (dalam Potter dan Perry, 1997)membagi kebutuhan manusia ke dalam 14 komponen berikut:
1. Bernapas secara normal.
2. Makan dan minum yang cukup
3. Elliminasi (buang air besar dan kecil)
4. Bergerak dan mempertahankan postur yang diinginkan.
5. Tidur dan istirahat.
6. Memilih pakaian yang tepat
7. Mempertahankan suhu tubuh dalam kisaran normal dengan menyesuaikan pakaian yang dikenakan dan memodifikasi lingkungan
8. Menjaga kebersihan diri dan penampilan
9. Menghindari bahaya dari lingkungan dan menghindari membahayakan orang lain.
10. Berkomunikasi dengan orang lain dalam mengekspresikan emosi, kebutuhan, kekhawatiran, dan opini.
11. Beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaan.
12. Bekerja sedemikian rupa sebagai modal untuk membiayai kebutuhan hidup.
13. Bermain atau berpartisipasi dalam berbagai bentuk rekreasi.
14. Belajar, menemukan, atau memuaskan rasa ingin tahu yang mengarah pada perkembangan yang normal, kesehatan, dan penggunaan fasilitas kesehatan yang tersedia.
Virginia Henderson (dalam Potter dan Perry, 1997) membagi kebutuhan manusia ke dalam 14 komponen berikut:
1. Bernapas secara normal.
2. Makan dan minum yang cukup
3. Elliminasi (buang air besar dan kecil)
4. Bergerak dan mempertahankan postur yang diinginkan.
5. Tidur dan istirahat.
6. Memilih pakaian yang tepat
7. Mempertahankan suhu tubuh dalam kisaran normal dengan menyesuaikan pakaian yang dikenakan dan memodifikasi lingkungan
8. Menjaga kebersihan diri dan penampilan
9. Menghindari bahaya dari lingkungan dan menghindari membahayakan orang lain.
10. Berkomunikasi dengan orang lain dalam mengekspresikan emosi, kebutuhan, kekhawatiran, dan opini.
11. Beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaan.
12. Bekerja sedemikian rupa sebagai modal untuk membiayai kebutuhan hidup.
13. Bermain atau berpartisipasi dalam berbagai bentuk rekreasi.
PENDAPAT BEBERAPA AHLI TENTANG
MODEL KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
Jean watson (dalam B. Talento, 1995) membagi kebutuhan dasar manusia ke dalam dua peringkat utama, yaitu kebutuhan yang tingkatnya lebih rendah (lower order needs) dan kebutuhan yang tingkatnya lebih tinggi (higher order needs).
Pemenuhan kebutuhan yang tingkatnya lebih rendah tidak selalu membantu upaya kompleks manusia untuk mencapai aktualisasi diri. Tiap kebutuhan dipandang dalam konteksnya terhadap kebutuhan lain, dan semuanya dianggap penting.
Jean watson (dalam B. Talento, 1995) membagi kebutuhan dasar manusia ke dalam dua peringkat utama, yaitu kebutuhan yang tingkatnya lebih rendah (lower order needs) dan kebutuhan yang tingkatnya lebih tinggi (higher order needs).
PENDAPAT BEBERAPA AHLI TENTANG
MODEL KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
Hierarki
Kebutuhan Dasar Manusia menurut Jean W.
Kebutuhan tingkat yang lebih rendah
Kebutuhan tingkat yang
lebih tinggi
Kebutuhan untuk bertahan hidup (biofisikal):
• Makanan dan minuman
•Eliminasi
•Ventilasi
Kebutuhan fungsional (Psikofisikal):
• Aktivitas dan istirahat
• Seksualitas
Kebutuhan integratif (psikososial):
• Berprestasi • Berafiliasi
Kebutuhan untuk berkembang (Intrapersonal-interpersonal):
PENDAPAT BEBERAPA AHLI TENTANG
MODEL KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
Aktualisasi diri
Harga diri
Rasa cinta memiliki dan dimiliki
Rasa aman dan perlindungan
Kebutuhan fisiologis
PENDAPAT BEBERAPA AHLI TENTANG
MODEL KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
1. Kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan paling dasar, yaitu kebutuhan fisiologis seperti oksigen,
cairan (minuman), nutrisi (makanan),
keseimbangan suhu tubuh, eliminasi, tempat tinggal, istirahat dan tidur, serta kebutuhan seksual.
2. Kebutuhan rasa aman dan perlindungan dibagi menjadi perlindungan fisik dan perlindungan psikologis.
Perlindungan fisik: perlindungan atas ancaman terhadap tubuh atau hidup. Ancaman tersebut dapat berupa penyakit, Kecelakaaan, bahaya dari lingkungan dsb.
Perlindungan psikologis: perlindungan atas
ancaman dari pengalaman yang baru dan asing. Misalnya, kekhawatiran yang dialami seseorang ketika masuk sekolah pertama kali karena merasa terancam oleh keharusan untuk berinteraksi dengan orang lain, dsb.
1. Kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan paling dasar, yaitu kebutuhan fisiologis seperti oksigen, cairan (minuman), nutrisi (makanan), keseimbangan suhu tubuh, eliminasi, tempat tinggal, istirahat dan tidur, serta kebutuhan seksual.
2. Kebutuhan rasa aman dan perlindungan dibagi menjadi perlindungan fisik dan perlindungan psikologis.
Perlindungan fisik: perlindungan atas ancaman terhadap tubuh atau hidup. Ancaman tersebut dapat berupa penyakit, Kecelakaaan, bahaya dari lingkungan dsb.
PENDAPAT BEBERAPA AHLI TENTANG
MODEL KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
3. Kebutuhan rasa cinta serta rasa memiliki dan dimiliki antara lain memberi dan menerima kasih
sayang, mendapatkan kehangatan keluarga,
memiliki sahabat, diterima oleh kelompok sosial, dan sebagainya.
4. Kebutuhan akan harga diri maupun perasaan dihargai oleh orang lain, kebutuhan ini terkait dengan keinginan untuk mendapatkan kekuatan,
meraih prestasi, rasa percaya diri, dan
kemerdekaan diri. Selain itu, orang juga
memerlukan pengakuan dari orang lain.
5. Kebutuhan aktualisasi diri, merupakan kebutuhan tertinggi dalam hierarki Maslow, berupa kebutuhan untuk berkontribusi pada orang lain/lingkungan serta mencapai potensi diri sepenuhnya.
3. Kebutuhan rasa cinta serta rasa memiliki dan dimiliki antara lain memberi dan menerima kasih sayang, mendapatkan kehangatan keluarga, memiliki sahabat, diterima oleh kelompok sosial, dan sebagainya.
4. Kebutuhan akan harga diri maupun perasaan dihargai oleh orang lain, kebutuhan ini terkait dengan keinginan untuk mendapatkan kekuatan, meraih prestasi, rasa percaya diri, dan kemerdekaan diri. Selain itu, orang juga memerlukan pengakuan dari orang lain.