• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 8 PERENCANAAN STRATEGIS literatur

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB 8 PERENCANAAN STRATEGIS literatur"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN

RESUME BAB 8 PERENCANAAN STRATEGIS

Anggota kelompok 3:

1. Leni Rosiyani

(142140230/EA-X)

2. Muhammad Tarmiji

(142140180/EA-X)

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UPN “VETERAN” YOGYAKARTA

2017

BAB 8

(2)

A. KARAKTERISTIK PERENCANAAN STRATEGIS

Perencanaan strategis adalah proses memutuskan program – program yang akan dilaksanakan oleh organisasi dan perkiraan jumlah sumber daya yang akan dialokasikan ke setiap program selama beberapa tahun ke depan.

1) Hubungan Dengan Formulasi Strategi

Perbedaan antara perencanaan strategis dengan formulasi strategi adalah bahwa formulasi strategi merupakan proses untuk memutuskan strategi baru, sementara perencanaan strategis merupakan proses untuk memutuskan bagaimana mengimplementasikan strategi tersebut.

2) Evolusi dan Perencanaan Strategis

Lima puluh tahun lalu, perencanaan strategis tidaklah sistematis, perencanaan tidak dijalankan secara terkoordinasi, dengan berjalannya waktu manajemen menyadari bahwa tujuannya adalah untuk mengambil pilihan yang sulit diantara program – program alternatif yang ada, bukan eksplorasi angka anggaran, fokus pada program melalui proses analisis dan diskusi informal.

3) Manfaat Perencanaan Strategis

 Kerangka kerja untuk pengembangan anggaran.

 Alat untuk menyejajarkan manajer dengan strategi korporat.

4) Keterbatasan Perencanaan Strategis

 Selalu ada bahaya perencanaan berakhir menjadi pengisisan formulir, latihan birokrasi, tanpa pemikiran strategis.

 Organisasi mungkin menciptakan departemen perencanaan strategis yang besar dan mendelegasikan pembuatan rencana strategis kepada para staf departemen tersebut sehingga mengabaikan input manajemen.

 Perencanaan strategis adalah proses yang memakan waktu dan mahal

5) Struktur dan Isi Program

Hampir di semua organisasi industri, program adalah produk atau keluarga produk ditambah riset dan pengembangan, aktivitas umum administratif, akuisisi.

6) Hubungan Organisasional

(3)

stafnya memasang sistem yang terinci karena ia merasa tidak nyaman menggunakannya.

B. MENGANALISIS PROGRAM-PROGRAM BARU YANG DIUSULKAN

Karena keberhasilan suatu perusahaan tergantung kemampuannya untuk menemukan dan mengimplementasikan program-program baru dari berbagai sumber maka sistem yang lebih fleksibel dan reseptif lebih sesuai dan dibutuhkan. Sistem tersebut harus menyediakan langkah – langkah selanjutnya dan evaluasi yang menyeluruh dari hasil setiap langkah sebagai dasar untuk membuat keputusan pada langkah berikutnya.

1) Analisis Investasi Modal

Teknik – teknik untuk menganalisis usulan investasi modal adalah berusaha untuk menemukan:

 Nilai sekarang bersih dari proyek tersebut yaitu kelebihan nilai sekarang dari estimasi arus kas masuk terhadap jumlah investasi yang diperlukan.

 Tingkat pengembalian internal yang implisit dalam hubungan antara arus kas masuk dan keluar.

Dalam mengimplementasikan sistem evaluasi pengeluaran modal ada beberapa pertimbangan yang berguna, diantaranya:

Aturan-aturan

Perusahaan umumnya mempublikasikan aturan dan prosedur untuk persetujuan usulan pengeluaran modal dengan berbagai besaran. Usulan pengeluaran yang kecil dapat disetujui di tingkat manajer pabrik, bergantung pada total jumlah yang telah ditentukan dalam satu tahun, dan usulan yang lebih besar akan diteruskan ke manajer unit bisnis, lalu ke CEO, dan, dalam kasus usulan yang sangat penting, ke Dewan Direksi.

Menghindari manipulasi

Para pengusul yang mengetahui bahwa proyek mereka dengan nilai sekarang bersih yang negative kemungkinan besar tidak akan disetujui, bisa saja “nekat” bahwa proyek tersebut harus diambil.

Model

(4)

harga opsi, analisis klaim kontinjen, dan analisis diagram pohon untuk pengambilan keputusan.

2) Organisasi untuk Analisis

Satu tim mungkin mengevaluasi usulan yang besar dan luas, proses tersebut mungkin memerlukan waktu setahu atau lebih. Untuk usulan kecil, sejumlah diskusi terjadi antara pengususl dan staf kantor pusat. Bebrapa eksekutif fungsional maupun lini menandatanganinya sebelum diserahkan ke CEO, CEO mungkin mengemebalikan usulan tesebut untuk dianalisis ulang beberapa kali sebelum disetujui atau ditolak proyek tersebut. Tidak ada jadawal tetap untul menganalisis usulan investasi. Apabila SDM tersedia langsung menganalisis. Proyek yang disetujui dukumpulkan selama satu tahun untuk dimasukkan ke anggaran modal. Batas waktu anggaran untuk tahun depan sebelum awal tahun anggaran.

C. MENGANALISIS PROGRAM-PROGRAM YANG SEDANG BERJALAN

Sejalan dengan pengembangan program baru, banyak perusahaan memiliki cara yang sistematis dalam menganalisis program yang berjalan. Bagian ini membahas analisis rantai nilai dan pembiayaan berdasarkan aktivitas.

Rantai nilai bagi tiap perusahaan merupakan seperangkat aktivitas terkait yang menciptakan nilai dari tiap bagiannya, mulai dari memperoleh bahan mentah dasar untuk komponen pemasok sampai menghasilkan produk siap pakai serta mengantarkannya pada konsumen akhir. Konsep rantai nilai menggarisbawahi tiga bagian:

1. Keterkaitan dengan pemasok,

2. Keterkaitan dengan pelanggan,

3. Proses terkait dalam rantai nilai perusahaaan.

Pembiayaan berdasarkan aktivitas (activity-based costing), meningkatnya komputerisasi dan otomatisasi dalam pabrik menimbulkan perubahan penting dalam sistem untuk mengumpulakn dan memanfaatkan informasi mengenai biaya. Dasar alokasi atau pembangkit biaya, untuk setiap pusat biaya menunjukkan penyebab terjadinya biaya-yaitu, elemen yang menjelaskan jumlah biaya dalam pusat biaya atau aktivitas berbeda.

D. PROSES PERENCANAAN STRATEGIS

1) Meninjau dan memperbaharui rencana strategis.

(5)

bukan sebagai respons terhadap jadwal yang telah ditentukan. Secara konseptual, implikasi dari setiap keputusan untuk lima tahun ke depan sebaiknya dimasukkan dalam rencana strategis segera setelah keputusan tersebut dibuat. Namun secara praktis, sangat sedikit organisasi yang secara kontinu memperbaharui rencana strategis mereka, pembaharusn melibatkan lebih banyak pekerjaan kertas dan waktu komputer divabdingkan dengan apa yang sepantasnya menurut manajemen.

2) Memutuskan Asumsi dan pedoman.

Rencana strategis yang telah diperbaharuhi memasukkan asumsi-asumsi luas seperti pertumbuhan dalam PDB, pergerakkan musim, tarif upah tenaga kerja, dll. Asumsi-asumsi ini diperiksa kembali dan jika diperlukan, diubah untuk memasukkan informasi yang paling akhir.

3) Iterasi Pertama dari Rencana Strategis

Menggunakan asumsi tujuan, dan pedoman tersebut, unit bisnis dan unit operasi lainnya membuat “rancangan pertama” dari rencana strategis, yang mungkin memasukkan rencana operasi yang berbeda darin yang dimasukkan dalam rencana sekarang, seperti perubahan dalam taktik pemasaran; dengan didukung alasan. Staf unit bisnis melakukan banyak pekerjaan analitis, tetapi manajer unit bisnis membuat keputusan akhir.

4) Analisis

Dalam banyak kasus, jumlah dari rencana unit bisnis mengungkapkan kesenjangan perencanaan, yaitu jumlah dari rencana – rencana individual tidak mencapai tujuan korporat. Hanya ada 3 cara untuk menutup kesenjangan tersebut, yaitu menemukan kesempatan untuk perbaikan dalam rencana unit bisnis, melakukan akuisisi, atau meninjau ulang tujuan korporat. Manajemen senior biasanya fokus pada yang pertama.

5) Iterasi Kedua dari Rencana Strategis

Analisis dari penyerahan pertama mungkin memerlukan revisi rencana dari beberapa unit bisnis saja, tetapi dapat juga mengarah pada perubahan dalam asumsi dan pedoman yang mempengaruhi semua unit bisnis. Secara teknis, revisi tersebut lebih sederhana untu dibuat dibandungkan dengan penyerahan awal, karena hanya memerlukan perubahan di beberapa angka saja; tetapi secara organisasional, ini merupakan bagian yang paling menyakitkan dari proses tersebut karena memerlukan keputusan yang sulit.

6) Tinjauan dan Persetujuan Akhir

(6)

tersebut juga mungkin dipresentasikan pada suatu pertemuan dengan dewan direksi. CEO memberikan persetujuan akhir. Persetujuan tersebut sebaiknya dilakukan sebelum awal dari proses pembuatan anggaran, karena rencana strategis merupakan input yang penting bagi proses itu.

Sumber:

Anthony, Robert N. dan Vijay Govindarajan. 2011. Sistem Pengendalian Manajemen. Edisi 12. Buku 1. Karisma Publishing Group. Jakarta.

Aayudama. 2015. Perencanaan Strategis Bab 8. Diunduh tanggal 7 April 2017.

Referensi

Dokumen terkait

Skripsi yang berjudul Pengaruh Dukungan Sosial terhadap Pemilihan Metode Kontrasepsi Intra Uterine Device (IUD) pada Peserta KB Baru (Studi di Kelurahan Tegal Besar

Berdasarkan permasalahan tersebut, tujuan pene- litian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap hasil belajar mahasiswa pada

Pengubahan (Konversi) sputum subjek penelitian kelompok II yang mendapat obat rifampicin dosis tinggi terjadi lebih cepat dibandingkan dengan subjek penelitian/penderita

Gambar 3. Sikat dan kuas. Minyak mesin atau bila tidak ada dapat diganti dengan campuran minyak kelapa dan minyak tanah dengan perbandingan 1:1.. 23 Cara pemeliharaan mesin jahit

Dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 juga ditetapkan pengecualian dari objek pajak adalah: bantuan atau sumbangan, termasuk zakat yang diterima oleh badan amil zakat

Ijan Poltak Sinambela (2006:5) mengartikan pelayanan publik sebagai pemberian layanan (melayani) keperluan orang atau masyarakat yang mempunyai kepentingan pada organisasi itu

Kostrada, dan Kostratani dengan instansi teknis pertanian lingkup pemerintahan kabupaten atau kota dan unsur Penyuluh Pertanian pendamping dari BPTP dalam