Vol 3, No. 001 (2017) Astiara Sriwati Taufiq Hasan 65 ANALISIS PENETAPAN HARGA JUAL BERDASARKAN TARGET
COSTING PADA PT BUMI SARANA BETON MAKASSAR
Oleh :
Astiara Sriwati Taufiq Hasan
Email : astiara.tiara@gmail.comPembimbing I : Firman Menne
Email : Firman@Univbosowa.ac.id Pembimbing II :
Thanwain
Email : Thanwainak@yahoo.com
Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Bosowa
ABSTRACT
Astiara Sriwati Taufiq Hasan, 2016. List Pricing Analysis Based On Target Costing PT Bumi Sarana Beton Makassar. (Guided by the Firman Menne, SE., M.Sc., AK., CA as a supervisor I and Thanwain., SE., M.Si as Supervisor II). This study aims to: (1) To determine the determination of the cost of production so as to improve the achievement of profit targets at PT Bumi Sarana Beton in Makassar. (2 To analyze and identify the costs that became the basis for setting the selling price as well as how the projections for the company. In collecting data the author uses the method of writing such as research literature in order to obtain literature-literature books that support for scientific writing. Research Field authors direct observation Beton to PT Bumi Sarana Makassar. Technical analysis is a method that I use Target Costing.
Based on the results of the discussions that the authors have described, the author concludes that in PT Bumi Sarana Beton Makassar Based on the analysis of the implementation of target costing, which indicates that the application of target costing in PT Bumi Sarana Beton much more efficient when compared to that done by the company over the years.
---
Vol 3, No. 001 (2017) Astiara Sriwati Taufiq Hasan 66
PENDAHULUAN
Pendekatan perhitungan baiay target (target costing) ini dikembangkan oleh Garrison, (1998;542) “ yaitu dan biaya. Pertama adalah bahwa perusahaan tidak dapat mengendalikan harga,pasarlah ( penawaran dan permintaan ) yang menetukan harga. Oleh karena itu , harga pasar yang di antisipasi ditentukan sebagai sesuatu yang diberikan. Kedua adalah bahwa sebagian besar biaya produk ditentukan pada tahap desain. Sebagian besar kesempatan untuk mengurangi biaya ada pada tahap desain seperti menggunakan bahan yang murah tetapi dapat diterima oleh pelanggan. Jika pengendalian perusahaan kecil atas harga pasar dan atas biaya setelah produk dimasukkan ke dalam produksi,maka kesempatan besar untuk mempengaruhi laba datang dari tahap desain, tahap dimana spesifikasi yang pembeli bersedia membayarnya dapat ditambahkan dan dimana sebagian besar biaya benar-benar ditentukan. Meskipun tujuan langsung dalam biaya target (target costing) adalah biaya, namun biaya target (target costing) tetap dihubungkan dalam perencanaan perusahaan yaitu untuk meperoleh laba yang maksimal.
PT Bumi Sarana Beton merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam jasa kontruksi yang memperdagangkan Beton siap pakai ( Ready mix ). Perusahaan tersebut mengeluarkan sejumlah biaya produksi untuk menghasilkan Beton siap pakai. Dalam penetapan harga jual yang dilakukan oleh perusahaan adalah menghitung besarnya biaya bahan baku yang digunakan,biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Elemen-elemen biaya produksi tersebut merupakan dasar bagi perusahaan dalam menetapkan besarnya biaya produksi dan sebagian dasar dalam menetukan Harga Jual produksi. Biaya bahan baku,biaya tenaga kerja langsung,biaya overhead pabrik tersebut merupakan unsur-unsur dari biaya produksi yang dikeluarkan oleh perusahaan tersebut.
TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Biaya
Vol 3, No. 001 (2017) Astiara Sriwati Taufiq Hasan 67 atau identik dengan biaya atau harga perolehan yang sudah habis masa manfaatnya. Berkenan dengan batasan yang terakhir ini dimana terdapat biaya yang konvensional,maka istilah biaya sering digunakan secara bergantian dengan istilah beban. Hansen dan Mowen (1999;38) mengemukakan bahwa :” Biaya adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk barang atau jasa yang diharapkan membawa keuntungan masa ini dengan masa datang untuk organisasi”.
Biaya dikeluarkan untuk menghasilkan manfaat di masa depan. Dalam perusahaan penghasilan laba,manfaat di masa depan biasanya berarti pendapatan. Karena biaya digunakan untuk kadaluarsa. Biaya yang kadaluarsa disebut beban.
Klasifikasi Biaya
Dalam teori akuntansi dijelaskan mengenai pengklasifikasian biaya berdasarkan unsur produksi, kaitannya dengan produksi, hubungan dengan volume, depertamen, yang dibebani,bidang fungsi, periode pembebanan terhadap pendapatan, kemampuan untuk ditelusuri, hubungannya dengan perencanaan, pengawasan dan pengambilan keputusan.
Pengkasifikasiaan biaya berdasarkan unsur produk dilakukan dengan melihat unsur biaya suatu produk, dimana unsur biaya suatu produk terdiri dari
1. Biaya bahan atau material, unsur biaya bahan atau material merupakan unsur penting yang digukana dalam proses produksi untuk diproses menjadi barang jadi dengan penambahan biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Harga pokok dari bahan baku ialah digunakan terdiri dari bahan baku dan bahan penolong. Bahan baku ialah bahan yang dapat dilah menjadi produk akhir dan dapat di telusuri ke produk tersebut. Sedangkan bahan penolong adalah bahan yang melekat pada produk selain dari bahan baku.
2. Biaya tenaga kerja langsung,dalam teori akuntansi biaya mejelaskan bahwa tenaga kerja langsung merupakan salah satu unsur dari biaya produksi. Biaya tenaga kerja langsung merupakan semua biaya tenaga kerja yang secara langsung berhubungan dengan produksi barang jadi, yang dapat dengan kerja utama didalam memproduksi suatu produk. Sedangkan biaya tenaga kerja tidak langsung adalah biaya tenaga kerja yang tidak terlibat dalam memproduksi suatu produk,tidak dapat diindentifikasi secara langsung biaya yang dikeluarkan untuk satu produk.
Pengertian Biaya Produksi
Vol 3, No. 001 (2017) Astiara Sriwati Taufiq Hasan 68 sedangkan harga pokok dapat pula disebut dengan bagian dari pada harga pokok perolehan atau harga beli aktiva yang ditunda pembebanannya. Sehingga dapat dikatakan bahwa biaya produksi adalah biaya yang terjadi dalam hubungannya dengan proses pengolahan bahan baku menjadi produk jadi.
Dengan demikian dapat disarankan bahwa dalam proses produksi dikorbankn sejumlah nilai. Bersadarkan penjabarannya ini dapat di tarik sebuah definisi tentang biaya. Yaitu satuan nili yang dikorbankan dalam suatu proses produksi untuk mencapai suatu hasil produksi.
Dalam kaitan dengan produksi dan biaya ada tiga hal penting yang perlu diperhatikan :
1. Kata produksi tidak hanya diartikan memproduksi barang dalam industri, melainkan lebih luas dari itu. Pengertian produksi mencakup produksi barang maupun memberikan jasa. Dengan begitu, perusahaan dagang juga melakukan proses produksi, yang terdiri pembelian,penyimpanan barang dagangannya. 2. Dalam definisi di atas pengertian biaya tidak terbatas pada pengorbanan yang
dinyatakan dalam rupiah (RP), yang perlu dan tidak dapat dihindarkan.Kalau kita membatasnya pada pengertian ini saja,kita akan menyimpang dari gambaran umum yang berlaku didunia usaha.
3. Kita harus membedakan dengan tajam antara biaya dan uang yang dikeluarkan. Kita berbincang mengenai biaya untuk alat-alat produksi yang dikorbankan dalam proses produksi. Sedangkan pengeluaran uang terjadi saat harga beli dari alat-alat produksi itu dibayarkan, walaupun masih belum dipakai dalam proses produksi.
Pengertian Pengurangan Biaya Produksi
Dalam situasi persaingan yang ketat menurut perusahaan agar dapat mengirim barang sesuai kehendak konsumen, tepat waktu dn biaya serendah mungkin. Hal ini berarti bahwa perusahaan secara terus menerus harus dilakukan penurunan biaya. Menurut Hariadi (2002:356) “Analisa aktivitas merupakan kunci untuk mencapai tujuan penurunan biaya”. Aktivitas dapat mengurangi biaya dalam empat cara sebagaimana yang dikemukakan oleh Hariadi (2002:356)
1.Pengurangan aktivitas (Activity Elimination), Pemilihan Aktivitas(Activity
Selection), Pengurangan waktu dan sumber daya aktivitas, Pembagian Aktivitas
Vol 3, No. 001 (2017) Astiara Sriwati Taufiq Hasan 69 Pengertian Laba
Ikatan Akuntan Indonesia (2007:686) mendefinisikan laba adalah:
1. Perbedaan positif sebagai hasil penjualan produk-produk dan jasa-jasa dengan harga yang lebih tinggi dari pada biaya untuk menghasilkan barang tersebut. 2. Perbedaan antara harga jual dengan harga beli dari satu komodis/surat berharga
apabila harga jualnya lebih tinggi.
Karakteristik Target Costing
Beberapa karakteristik Target costing adalah sebagai berikut.
1. proses pengurangan biaya menggunakan target cost dimulai dari riset pasar yang memiliki dua tujuan yaitu memahami kebutuhan konsumen dan melakukan riset harga kompetitif produk yang ada di pasar (berapa harga yang mau dibayar oleh konsumen atau harga produk yang sama milik kompetitor).
2. penentuan awal target profit margin selama perencanaan produk produk masa depan dan target profit total untuk produk di masa depan dapatberasal dari rencana laba jangka menengah dan data tersebut dapat diperoleh dari data bisnis strategi selama 3-5 tahun.
3. target costing adalah bahwa target biaya diatur pada awal proses pengembangan
produk baru, sebelum desain dan pengembangan benar-benar mulai
4. target cost untuk fungsi-fungsi, perakitan, bagian, supplier dan desainer.
5. implementasi target cost membutuhkan kerjasama lintas departemen/fungsi. 6. informasi biaya yang rinci untuk mendukung proses pengurangan biaya.
ProcessTarget Costing
Berdasarkan kualitasnya klasifikasi produk dibagi dua kelompok, yaitu produk yang fungsionalitasnya relative mudah ditambah/dikurangi dan produk yang fungsionalitasnya relative stabil.
Vol 3, No. 001 (2017) Astiara Sriwati Taufiq Hasan 70 Kelompok produk yang fungsionalitasnya relatif stabil contohnya adalah alat-alat kedokteran, peralatan pabrik, konstruksi. Jika perusahaan bergerak dalam industri ini maka mereka harus menghasilkan produk yang memiliki fungsional sebaik mungkin. Value engineering yang digunakan adalah analisis desain.
Asumsi/kelemahan/kelebihan Target Costing
Menurut Atkinson (2007) target costing memiliki beberapa kelemahan yaitu:
“1.Kurangnya pemahaman konsep target costing, 2.Implementasi yang kurang dalam konsep teamwork , 3.Penyebab karyawan terlalu lelah, 4.Waktu pengembangan yang terlalu lama.”
Asumsi Dasar Target Costing
Target costing sangat mungkin sesuai bagi perusahaan yang Price Taker dalam
suatu pasar yang heterogen, dimana kompetisi menetukan harga jual produk barang/jasa, yang ditandai dengan kharakteristik antara lain :
1. Umumnya tidak layak atau tidak ada kehendak untuk menawarkan produk dengan harga yang tak terjangkau oleh para kompetitor. Bila perusahaan menawarkan produk yang tak tersaingi maka persaingan (potongan leher) oligopolistik akan muncul.
2. Keunggulan spesifik suatu perusahaan akan menentukan arah dalam melakukan deferensial produk baru dari yang telah ada di pasaran, Misalnya:
a. Cost Advantage produk yang sama/serupa namun dengan harga yang
lebih murah
b. Penambahan fungsi,misalnya dengan tambahan fitur baru dengan harga yang kompetitif.
Pengertian Full Costing
Menurut Hariadi (2002:445) mengemukakan bahwa: “Full costing merupakan metode yang memperhitungkan seluruh biaya proyek baik tetap maupun variable dalam menetukan nilai persediaan yang akan dijual perusahaan”.
Full costing merupakan metode penetuan harga pokok proyek yang
Vol 3, No. 001 (2017) Astiara Sriwati Taufiq Hasan 71 Kendala Menetapkan Taget Costing
Dari uraian di atas dapat dibayangkan bahwa penerapan target costing ternyata tidak mudah. Berikut ini adalah kendala yang kerap dikeluhkan oleh perusahaan yang mencoba menerapkan target costing.
1.Konflik antar kelompok dan atau antar anggota kelompok, 2.Kenyataan yang mengalami burnout karena tuntutan target penyelesaian pekerjaan, 3.Target tepat waktu penyelesaian yang terpaksa ditambahkan, 4.Sulitnya melakukan pengaturan atas berbagai faktor penentu keberhasilan target costing
Variable Costing
Penelitian prestasi manajer seringkali dikaitkan dengan kemampuannya dalam meningkatkan laba perusahaan atau suatu devisi yang dibawah kendalinya. Perubahaan laba dari satu periode ke periode berikutnya dan perbedaan antara budget laba dengan realisasi merupakan indikasi kemampuan manajemen. Secara umum,secara manajer mempunyai asumsi bahwa :
1. Jika penjulan meningkat disbanding periode sebelumnya, sedangkan biaya tidak berubah, maka laba seharunya ikut naik
2. Jika penjualan menurun disbanding periode sebelumnya,sedangkan biaya tidak mengalami perubahan ,maka laba seharusnya ikut turun.
3. Jika penjualan tidak berubah disbanding periode sebelumnya sedangkan biaya tidak mengalami perubahaan,maka laba seharusnya tetap.
Menurut Samrym (1999:64) Pendekatan variable costing juga dikenal sebagai
contribution approach adalah “ Variable costing merupakan suatu format laporan laba
Vol 3, No. 001 (2017) Astiara Sriwati Taufiq Hasan 72
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis Penetapan Harga Jual Berdasarkan Target Costing dari Hasil
Penjualan pada PT Bumi Sarana Beton.
Langkah-langkah yang ditempuh perusahaan dalam melakukan pencatatan atau penjualan adalah sebagai berikut :
1. Prosedur Penjualan :
PT Bumi Sarana Beton dalam aktivitasnya sebagai perusahaan yang menjual / memperdagangkan beton siap pakai (Ready Mix) menggunakan penjualan secara tunai dan kredit. Prosedur penjualan beton siap pakai yang dilakukan PT Bumi Sarana Beton, yaitu :
a. Bagian pemasaran adalah bagian yang melakukan penjualan dengan menggunakan dokumen faktur penjualan berisikan jumlah produk dan harga satuan
b. Bagian pencatatan piutang adalah bagian yang mencatat faktur penjualan ke dalam kartu piutang.
c. Bagian penagihan adalah bagian yang melakukan tagihan kepada pelanggan berdasarkan faktur penjualan.
d. Bagian akuntansi adalah bagian yang membuat jurnal, buku besar dan laporan pencatatan pendapatan penjualan ke dalam jurnal penjualan.
Agar pelaksanaan kegiatan penjualan berjalan dengan baik, maka perusahaan memfungsikan struktur pengendalian intern dengan maksud tidak terjadi fungsi ganda dari masing-masing bagian yang terlibat. Adapun struktur pengendalian intern terhadap pelaksaan penjualan adalah sebagai berikut :
1. Bagian pemasaran hanya bertugas memasarkan atau mengirim produk kepada pelanggan setelah ada persetujuan dari bagian akuntansi yang berwenang dalam menetapkan persetujuan penjualan kredit
2. Bagian pencatatan piutang hanya bertugas mencatat piutang berdasarkan faktur penjualan.
3. Bagian penagihan hanya bertugas menagih pembayaran piutang dari pelanggan dan menyetor kepada bendahara perusahaan.
Vol 3, No. 001 (2017) Astiara Sriwati Taufiq Hasan 73 2. Prosedur Pencatatan
Pencatatan merupakan kegiatan awal dari Akuntansi yang dilakukan setelah terjadi transaksi penjualan. Pencatatan dijadikan yang telah dicapai perusahaan dan sekaligus mengetahui pendapatan yang diakui perusahaan.
Dalam kegiatan pencatatan penjualan,instrumen yang digunakan adalah faktur penjualan, yaitu dokumen yang berisi tentang tanggal penjualan, jumlah penjualan dan total biaya harga penjualan. Kemudian dilakukan pencatatan ke dalam buku daftar penjualan untuk mengetahui total keseluruhan penjualan kredit yang terjadi, sehingga memudahkan dilakukan pembuatan jurnal.
Adapun daftar penjualan berlangsung pada PT Bumi Sarana Beton dapat dilihat pada tabel berikut ini :
TABEL 1
Daftar Penjualan PT Bumi Sarana Beton
No Bulan (2011) PENJUALAN
NILAI PENJUALAN
(RP)
9
September
Kredit
13.110.000
10
Oktober
Kredit
13.115.000
11
November
Tunai
8.475.000
12
Desember
Kredit
9.590.000
Vol 3, No. 001 (2017) Astiara Sriwati Taufiq Hasan 74 Tabel daftar penjualan PT Bumi Srana Beton di atas memperlihatkan bahwa total penjualan sebesar Rp.150.095.500 yang terjadi periode 2011 yang terdiri dari penjualan tunai dan kredit. Pencatatan penjualan dilakukan penyerahan barang atas produk diserahkan kepada pembeli (Cash Basis) dan selesainya aktivitas produksi untuk Accrual basis.
TABEL 2
JURNAL PENJUALAN PT BUMI SARANA BETON
Jurnal Penjualan
Jurnal penjualan adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi penjualan baik kredit maupun penjualan tunai yang terjadi dalam perusahaan. Kolom tanggal diisi dengan tanggal terjadinya transaksi secara berurutan sesuai dengan kronologis terjadi transaksi. Sedangkan kolom keterangan diisi dengan keterangan lengkap mengenai transaksi yang terjadi, seperti nama rekening yang didebit dan kredit serta penjelasan ringkasan mengenai transaksi yang bersangkutan. Bersangkutan daftar penjualan PT Bumi Sarana Beton (Tabel 4.1) perusahaan membuat jurnal untuk penjualan tunai dan kredit sebagai berikut :
Pada tanggal 1 Januari 2011 terjadi penjualan tunai kredit
Kas Rp. 11.150.000
Pendapatan Rp.11.150.000
Piutang Rp.1.850.000
Pendapatan Rp.1.850.000
Pada tanggal 2 Februari 2011 terjadi penjualan tunai dan kredit
Piutang Rp.9.800.000
Pendapatan Rp.9.800.000
Kas Rp.10.120.000
Pendapatan Rp.10.120.000
Pada tanggal 3 Maret 2011 terjadi penjualan tunai
Kas Rp.8.450.000
Pendapatan Rp.8.450.000
Vol 3, No. 001 (2017) Astiara Sriwati Taufiq Hasan 75 Pada tanggal 8 Agustus 2011 terjadi penjualan tunai
Kas Rp. 8.475.000
Pendapatan Rp.8.475.000
Tidak dilakukannya pembuatan jurnal untuk transaksi penjualan kredit, berarti akan memperkecil pendapatan diperoleh perusahaan, karena yang dimasukkan kedalam laporan perusahaan hanya hasil dari penjualan tunai.
Analisis Klasifikasi Biaya Produksi dan Non Produksi PT Bumi Sarana Beton Suatu perusahaan yang bergerak di bidang industri, termasuk industri, termasuk industri Beton, memiliki tujuan dan sasaran yang sama, yaitu meningkatkan laba guna mempertahankan kontinuitas usaha yang telah dikelola. Kegiatan produksi yang aktivitasnya mengubah bahan baku menjadi produk jadi merupakan salah satu cara yang digunakan perusahaan industri untuk memperoleh laba.
Agar perusahaan dapat mendatangkan laba, perusahaan tersebut harus dikelola secara efektif dan efesien. Dalam pengelolaannya, perusahaan ini tidak terlepas dari biaya produksi yang meliput: biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Masalah biaya produksi ini berkaitan dengan sejumlah biaya dikeluarkan oleh perusahaan dalam kegiatan produksi. Pengguna biaya produksi dimaksudkan untuk dapat menunjang kelancaran produksi
3. Biaya produksi
Sebelum masuk dalam perhitungan target costing, maka terlebih dahulu disajikan data biaya produksi PT Bumi Sarana Beton pada tahun 2015.
4. Biaya Non Produksi
Vol 3, No. 001 (2017) Astiara Sriwati Taufiq Hasan 76 TABEL 3
Alokasi Biaya Non Produksi 2011
No
Jenis Biaya Non Produksi
Besarnya Biaya Non
Produksi (Rp)
1
Biaya Penjualan
1.617.011.172
2
Biaya Administrasi/Umum
839.637.053,98
Total
2.456.648.225,98
Berdasarkan tabel di atas, terlebih dahulu di sajikan rata-rata volume penjualan beton yang diperoleh dari PT Bumi Sarana Beton Makassar yang dapat dilihat tabel 5.6 yaitu sebagai berikut:
TABEL 4
Data Perincian Penjualan Beton Tahun 2011
Bulan
Penjualan Beton (
Ready mix
)
Vol 3, No. 001 (2017) Astiara Sriwati Taufiq Hasan 77 Analisis Penerapan Target Costing
Pelaksanaan kegiatan produksi diarahkan untuk dapat meningkatkan laba guna menunjang kelangsungan hidup suatu perusahaan. Oleh sebab itu, dalam kegiatan produksi bagi setiap perusahaan diperlukan adanya efisiensi dalam penggunaan biaya produksi dimana dengan adanya efisiensi dalam penggunaan biaya produksi maka akan mempengaruhi pencapaian laba yang optimal dalam produksi Beton (Ready Mix).
Salah satu cara yang digunakan oleh perusahaan dalam mengoptimalkan laba adalah penerapan target costing, dimana target costing dapat ditetapkan sebagai alat penentuan harga pokok produksi dan dapat dijadikan sebagai dasar penetapan harga sehingga target laba yang diinginkan bisa tercapai.
Perlu ditambahkan bahwa dari kalkulasi biaya yang dilakukan oleh PT Bumi Sarana Beton ternyata margin laba yang diperoleh tidak sesuai dengan margin laba yang diharapkan yaitu sebesar 30%. Oleh karena itu dilakukan perhitungan target costing. Yang dapat disajikan pada tabel berikut :
TABEL 6
PERHITUNGAN TARGET COSTING DALAM PEJUALAN BETON (READY MIX) PT BUMI SARANA BETON TAHUN
2011
Uraian
Jumlah
Penjualan
7.364.658.920
Laba yang diharapkan 30% dari
penjualan
2.209.397.676
Total Biaya (Biaya produksi dan biaya
non produksi)
5.155.261.244
Su
mber: hasil olahan dataBerdasarkan tabel 5.10 di atas maka berdasarkan target costing dalam penjualan Beton (Ready mix) per liter untuk tahun 2011 sebesar Rp.5.155.261.244. dengan demikian maka target costing per liter dapat dihitung sebagai berikut:
Target costing (liter)=
Vol 3, No. 001 (2017) Astiara Sriwati Taufiq Hasan 78 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu :
1. Hasil analisis perbandingan antara total biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dengan menurut target costing, menunjukkan bahwa biaya per blok yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk tahun 2011 sebesar Rp.6.182,46, sedangkan menurut target costing sebesar Rp. 5.836.40
Vol 3, No. 001 (2017) Astiara Sriwati Taufiq Hasan 79
DAFTAR PUSAKA
Atkinson 2007, Akuntansi Biaya, Jilid 2. Wijaya Kusuma. Jakarta
Garrison,Ray H 1998,Akuntansi Manajemen: konsep untuk perencanaan, Pengendalian dan pengembalian keputusan.ITB Bandung:Bandung.
Hansen,Don R,Sb Maryanne M women, 1999. Akuntansi Manajemen. Terjemahan: Ancella, A Hermawan. Cetakan pertama, erlangga, Jakarta.
Hariadi, Bambang, 2002.Akuntansi manajemen. BPFE: Yogyakarta