*
MEKANIKA TANAH
DIRECT SHEAR TEST
Utk mendapatkan data besarnya nilai
sudut geser dalam tanah
(
ɸ) dan
kohesi
tanah
( c )
mengetahui kekuatan geser tanah (
s
)
*
MEKANIKA TANAH
DIRECT SHEAR TEST
Sistem gantungan & pembebanan
memberikan
tegangan normal
(vertical)
pd sampel tanah.
Alat
pendorong
memberikan
gy
horizontal pd bag atas smntara bag bwah
tetap diam menimbulkan
gy geser
pd
sampel tanah.
Serangkaian pengujian dilakukan pd tegangan normal yg berbeda-beda *
MEKANIKA TANAH
DIRECT SHEAR TEST
Manfaat & batasan dari uji geser
langsung :
•
Sederhana & mudah dilakukan
•
Drainase tdk dpt dikendalikan uji tak
terdrainase tdk mungkin
•
Tegangan
2utama tdk diketahui
•
Yang diperoleh adlh kurva tegangan /
*
MEKANIKA TANAH
TRIAXIAL TEST
Pengujian mengukur kuat geser tnah yg
paling sering digunakan pd saat ini.
Contoh
tanah
berbentuk
silinder
dipasang pd “sel” triaxial (berbentuk
silinder) dng batu berpori pd ujung atas
& bawahnya dibungkus dng memakai
membrane karet.
Bag atas sel dipasang& diisi dgn air
*
MEKANIKA TANAH
TRIAXIAL TEST
Parameter
2yg diukur selama pengujian :
a)
Defleksi vertical menentukan regangan
& utk mengoreksi luas dari contoh tnh.
b)
Beban vertical (
gaya P
).
c)
Tekanan air pori selama tahap
pembebanan tak terdrainase.
*
MEKANIKA TANAH
KONSOLIDASI TEST
Alat yg digunakan disebut “odometer”
utk mengukur besaran & kecepatan
penurunan.
Cara yg paling umum dignakan utk
menentukan
c
v(koefisien konsolidasi)
*
MEKANIKA TANAH
KONSOLIDASI TEST
Contoh tanah asli dipotong spy masuk
pd suatu “cincin” dng ukuran tertentu
biasanya Ø = 80 mm & t = 20 mm batu
pori dipasang diatas & dibawah contoh spy
air dpt mengalir dari tanah ketika diberi
tekanan vertical.
Serangkaian tekanan vertical diberikan pd contoh tnah dgn beban & sistem tuas yg mrpkn bag dari ‘odometer’
*
MEKANIKA TANAH
KONSOLIDASI TEST
Pembacaan pemampatan/penurunan yg
diambil
ketika
masing
2beban
ditambahkan pd uji ‘odometer’ grafik
pemampatan thd akar waktu
Tujuannya :
1)
Utk menampilkan apakah perilaku tnah
tsb sesuai dgn teori konsolidasi
*
MEKANIKA TANAH
UNCONFINED COMPRESSION TEST
Kekuatan
tekan
tak
terkekang
(
unconfined compressive strength
,
UCS) cara lebih sederhana utk mengukur
kekuatan geser tak terdrainase
*
MEKANIKA TANAH
PROKTOR TEST
Pengujian yg biasa dilakukan utk
mengetahui
perilaku
tanah
ketika
dipadatkan.
Pengujian dilakukan dgn menggunakan
sebuah tempt berbentuk silinder & palu
penumbuk yg mempunyai berat serta
dimensi tertentu.
Pengujian dilakukan pdsederetan contoh tnah dng variasi kadar air yg berbeda
*
MEKANIKA TANAH
PROKTOR TEST
Tujuan dari pengujian pemadatan proctor :
Mendapatkan nilai
kadar air optimum
(
ω
opt) pd
berat isi kering tanah yg
maksimal
(
∂d
max) berdasarkan grafik hub
antara
kadar air
(ω) dgn
berat isi tnah
*
MEKANIKA TANAH
CALIFORNIA BEARING RATIO (CBR)
Utk mengukur tahanan penetrasi tanah
& membandingkannya dgn nilai standar
yg diperoleh dari pengujian pd batu
pecah
Uji CBR Lab dilakukan pd benda uji
tnah yg akan digunakan di lapangan
Pengujian dilakukan dgnmenekan piston yg panjangnya
*
MEKANIKA TANAH
CALIFORNIA BEARING RATIO (CBR)
Uji CBR lebih cocok utk material tanah
hasil yg bisa dipercaya krn tanah berbutir
“halus”
Pengujian CBR ini jg dpt digunakan utk
menentukan karakteristik campuran
tanah-agregat (mis :
subbase
) & agregat (
base
course
)
*
MEKANIKA TANAH
MENENTUKAN KADAR AIR TANAH (ω)
-
Berat air
: W2 – W3
-
Berat tnh kering
: W3 – W1
-
Kadar air (ω)
: {(W2-W3) / (W3-W1)}x100%
W1 = berat cawan
W2 = berat cawan+tanah basah W3= berat cawan+tanh kering
Contoh :
Diketahui berat cawan = 5,7 gr; berat cwan dan tanah basah = 45,1 gr. Setelah dimasukan dlm oven berat cawan dan tanh
*
MEKANIKA TANAH
MENENTUKAN SPESIFIC of GRAVITY (Gs)
Gs = (c – a)/{HAP – (d-c).T2}
a = brt. Piknometer b = brt. Piknometer+air c = brt. Piknometer+tanah d = brt. Piknometer+tnh+air T2 = koreksi suhu
HAP = Harga air piknometer = (b – a).T1
T1 = koreksi suhu
Contoh :
Bila diketahui berat pikno = 32,15 gr; bert. Pikno diisi air = 82,65 gr (T1 = 1,00398). Berat pikno diisi tanh = 52,15 gr. Berat pikno diisi tnh dan air = 94,8 gr (T2 =
*
MEKANIKA TANAH
MENENTUKAN BERAT ISI TANAH BASAH
(∂b)
∂b = (b – a) / V
a = berat cetakan silinder b =berat cetakan + tnh basah V = volume cetakan silinder
Contoh :
*
MEKANIKA TANAH
MENENTUKAN BERAT ISI TANAH
KERING(∂d)
∂d = ∂b / (1 + ω)
Contoh :
*
MEKANIKA TANAH
MENENTUKAN GRADASI BUTIRAN TANAH
Mencari analisa ayakan :
Berat Sampel Kering : 200 Berat Jenis (Gs) : 2.65 Dikerjakan :
Diperiksa :
ANALISA GRAINSIZE
Saringan Nomor Berat Brt. Cwn + Mtrl.terthan Brt.Mtrl terthan % terthan % Komulatif % Lolos Nomor Diameter Cawan Cawan diatas Saringan diatas Saringan tiap Saringan terthan
4 4.75 1 6.2 7.1 0.90 0.45 0.45 99.55
Diameter Persentase Persentase Lolos Butiran Mengendap Thd Seluruh Mtrial
*
MEKANIKA TANAH
MENENTUKAN GRADASI BUTIRAN TANAH
Mencari analisa hidrometer :
Berat Sampel Kering : 50 Berat Jenis (Gs) : 2.65 Dikerjakan :
Diperiksa :
PENGUJIAN HIDROMETER
Pukul Waktu Suhu PembacaanHidrometer Nilai Faktor DiameterA (mm) Bhn. DispersiKoreksi Suhu PembacaanTerkoreksi Nilai koreksiBerat Jenis MengendapPersentase (menit) (oC) (RH) (D) (k) (RH + k) (a) (%)
*
MEKANIKA TANAH
MENENTUKAN GRADASI BUTIRAN TANAH
Grafik gradasi butiran :
*
MEKANIKA TANAH
*
MEKANIKA TANAH
MENENTUKAN SHRINKAGE LIMIT
SL = ω – {(V – Vo) / Wo)*100%}
ω = kadar air
V = volume benda uji basah Vo = volume benda uji kering Wo = berat benda uji kering
Contoh :
*
MEKANIKA TANAH
MENENTUKAN POROSITAS (n)
n = 1 – (∂d / Gs)
∂d = berat isi tanah kering
Gs = berat jenis tanah
Contoh :
Suatu sampel tanah hasil uji di laboratorium dihasilkan data sbb: berat isi tanh basah = 1,871 gr/cc; kadar air = 15,22%; berat jenis tanah (Gs) = 2,577.