PENGGUNAAN MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKT REPORT PADA KELAS IX C SMP 2 KOBA
Disusun Oleh :
Wawan Setiawan, S.Pd
A. Judul Penelitian
Penggunaan Multimedia Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Tekt Report Pada Kelas IX C Smp 2 Koba
B. Latar Belakang
Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 telah mengatur tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru mata pelajaran SD/MI, SMP/ MTS, SMA/MA, dan SMK/MAK dalam Kompetensi Pedagogik yaitu guru harus bisa Mengidentifikasi kesulitan belajar peserta didik dalam mata pelajaran yang diampu (1.4) dan guru Menerapkan berbagai pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang mendidik secara kreatif dalam mata pelajaran yang diampu (2.2). Hal senada juga di atur dalam PP Nomor 74 Tahun 2008 tentang guru yaitu Kompetensi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 merupakan seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai, dan diaktualisasikan oleh Guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.
Dalam hal ini, Guru dituntut untuk bisa kreatif dalam mengajar dan bisa mencari solusi dan cara yang efektif demi terwujudnya keberhasilan dalam proses pembelajaran di kelas. Sofan Amri dkk dalam bukunya Proses Pembelajaran mengatakan bahwa “ Learning is fun merupakan kunci yang diterapkan dalam pembelajaran inovatif. Jika siswa sudah menanamkan hal ini di pikirannya, tidak ada lagi siswa yang pasif di kelas, perasaan tertekan dengan tenggang waktu tugas, kemungkinan kegagalan, keterbatasan pilihan, dan rasa bosan”.
bahkan membosankan bagi peserta didik. Maka wajar jika siswa merasa tertekan dan tidak termotivasi dalam belajar.
Sehubungan dengan hal itu, Budiningsih dalam Sofan Amri mengemukakan alasan guru sulit melakukan perubahan;
1. Guru sering tidak jelas mengerti apa isi kurikulum baru ataupun perubahan yang diinginkan.
2. Banyak guru meragukan perubahan atau pembaharuan yang ada.
3. Banyak guru lama bertahun-tahun terbiasa dengan cara mereka yang mapan dan sudah merasa enak.
4. Moral guru sebagai tukang yang pasif dan menanti. 5. Penghargaan guru yang kecil
6. Pendidikan guru yang statis.
7. Tugas guru dipahami sebagai konservatif 8. Menjadi guru karena terpaksa.
Sebagai seorang guru Bahasa Inggris di SMP 2 Koba, saya menemukan banyak kendala dalam pembelajaran Bahasa Inggris terutama dalam pembelajaran berbentuk Teks. Hasil evaluasi seringkali tidak sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Belajar (KKM) terutama pada keterampilan membaca. Karena membaca menuntut siswa harus bisa memahami isi teks. Tingkat pemahaman siswa dalam memahami isi wacana sangat terbatas. Apalagi menjawab soal-soal yang berindikator menemukan jawaban tersirat. Sehingga mereka seringkali tidak dapat menjawab soal-soal mudah terkait isi wacana. Tidak mengherankan apabila kita menemukan jawaban siswa yang salah.. Hal ini bukan saja karena Bahasa Inggris adalah bahasa asing, tetapi juga karena beberapa faktor, diantaranya :
1. Rendahnya minat dan motivasi peserta didik pada mata pelajaran Bahasa Inggris.
2. Mereka memiliki asumsi bahwa pelajaran Bahasa Inggris membosankan dan susah.
3. Kekayaan kosakata siswa masih sangat rendah.
4. Kemampuan siswa dalam mengungkapkan ide atau gagasan rendah. Permasalahan yang terjadi tidak terlepas dari cara guru dalam memilih dan menerapkan metode yang tepat untuk digunakan dalam meningkatkan kemampuan membaca pada peserta didik. Oleh karena itu, sudah menjadi kewajiban bagi guru untuk menggunakan alat peraga atau media dalam upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.
Kondisi seperti ini tidak bisa didiamkan begitu saja. Karena, jika penerapan proses awal salah, hal ini sudah bisa dipastikan bahwa proses selanjutnya juga akan mengalami kegagalan. Dengan demikian, perbaikan proses pembelajaran untuk kemampuan belajar teks report melalui multimedia ini diharapkan dapat membantu peserta didik dalam meningkatkan hasil belajar siswa dan tentunya siap dalam menghadapi ujian nasional nantinya.
C. Rumusan Masalah
Permasalahan yang terjadi pada pembelajaran teks descriptive yaitu rendahnya minat siswa dalam pembelajaran teks descriptive yang berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa. Untuk mengatasi permasalahan tersebut dilakukan penelitian dengan metode Game. Adapun metode yang dilakukan yaitu menyusun kosa kata melalui penutup botol untuk mencari verb I sebagai ciri dari text descriptive pada kelas IX B semester ganjil SMP 2 Namang. . Dengan demikian diharapkan siswa tidak merasa bosan dan mempunyai motivasi tinggi untuk belajar bahasa inggris,sehingga nilai bahasa inggris lebih meningkat.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah Penggunaan Kalimat present tense dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Tekt Descriptive Pada Kelas IX B SMP 2 Namang?”
D. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai melalui kegiatan penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran teks Descriptive pada kelas IX B SMP 2 Namang.
E. Manfaat Penelitian
BAB II kata lain media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim pesan kepada penerima pesan. Pupuh & M.Sobri (2007). Menurut Atwi Suparman dalam Pupuh & M.Sobri (2007)) media merupakan alat yang digunakkan untuk menyalurkan pesan atau informasi dan pengetahuan dalam interaksi yang berlangsung antara pendidik dengan peserta didik.
Dalam proses belajar mengajar, fungsi media menurut Nana Sudjana (1991) yaitu:
1. Penggunaan media dalam proses belajar mengajar bukan merupakan fungsi tambahan, tetapi mempunyai fungsi sendiri sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif;
2. Penggunaan media pengajaran merupakan bagian yang integral dari keseluruhan situasi mengajar. Ini berarti bahwa media pengajaran merupakan salah satu unsur yang harus dikembangkan guru;
3. Media dalam pengajaran, penggunaanya bersifat integral dengan tujuan dan isi pelajaran;
4. Penggunaan media dalam pengajaran bukan semata-mata sebagai alat hiburan yang digunakan hanya sekedar melengkapi proses belajar supaya lebih menarik perhatian siswa;
5. Penggunaan media dalam pengajaran lebih diutamakan untuk mempercepat proses belajar mengajar dan membantu siswa dalam menangkap pengertian yang diberikan guru;
mempertinggi mutu belajar mengajar.
Fungsi media dalam pembelajaran sendiri yaitu untuk memotivasi dan memudahkan siswa dalam menerima pembelajaran yang diberikan oleh guru. Oleh karena itu, guru harus bisa memilih media yang tepat yang digunakan secara terencana dan sistematik.
b. Macam-macam Media
Menurut Ibrahim dalam Mahar Pramudiya (2007)) media dikelompokkan berdasarkan ukuran serta kompleks tidaknya alat dan perlengkapannya atas lima kelompok, yaitu media tanpa proyeksi dua dimensi; media tanpa proyeksi tiga dimensi; media audio; media proyeksi; televisi, video, komputer.
Pupuh & M.Sobri (2007) membagi media kedalam tiga bagian yaitu;
1. Media Auditif
Media yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja, seperti radio, cassete recorder, piringan hitam.
2. Media Visual
Media yang hanya mengandalkan indera penglihatan. Media visual ini ada yang menampilkan gambar ataun simbol yang bergerak seperti film strip (film rangkai), foto, gambar atau lukisan, cetakan. Ada pula media visual visual ang menampilkan gambar atau simbol yang bergerak seperti film bisu, film kartun.
3. Media Audio Visual
Media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar.
Penggunaan multimedia dalam pembelajaran bicara belum banyak diteliti, sehingga hasilnya belum banyak dipublikasikan. Namun pada beberapa penelitian di bidang lain menunjukkan bahwa penggunaan multimedia tersebut dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami konsep – konsep (Sanger, 2001)
2. Teks Descriptive
a. Pengertian Teks desciptive
Teks descriptive adalah teks yang menyediakan informasi mengenai orang,tempat,benda secara specific/tertentu (Harmond : 1992). Menurut Derewianka (1990), teks descriptive adalah teks yang mendokumentasi, mengorganisasi dan menyimpan informasi faktual, mengklarifikasi dan mendeskripsikan penomena dunia kita (baik makhluk hidup maupun benda mati).
Teks descriptive adalah teks yang menyampaikan informasi tentang sesuatu (objek, mahluk hidup, tempat) secara apa adanya, sebagai hasil pengamatan yang sistematis dan berdasarkan fakta.
B. Kerangka berfikir
Berdasarkan analisis hasil belajar siswa pada teks report, maka kerangka berfikir penelitian ini adalah: Diduga melalui penggunaan multimedia dalam pembelajaran teks report dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada kelas IX C SMP 2 Koba.
Gambar 1
Bagan Kerangka Berfikir
C. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kerangka berfikir di atas maka hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah: melalui penggunaan multimedia dalam pembelajaran tekt report pada kelas IX C Smp 2 Koba dapat meningkat.
BAB III dalam pembelajaran teks report
.
SIKLUS II
A. Setting Penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian tindakan diklat ini akan dilakukan dari bulan Oktober sampai bulan November 2012. Penelitian tindakan diklat ini melalui beberapa tahap, yaitu:
a. Penyusunan proposal
penelitian, pada minggu ke-1 dan ke-2 Oktober 2012;
b. Menyusun instrumen
penelitian, pada minggu ke-3 dan ke-4 Oktober 2012;
c. Pengumpulan data
dengan melakukan tindakan, Penelitian kondisi awal dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 16 Oktober 2012. siklus I dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 17 Oktober 2012. Siklus II dilaksanakan pada hari Rabu 22 Oktober 2012.
d. Analisis data,
dilaksanakan pada minggu ke-1 dan ke-2 bulan November tahun 2012;
e. Pembahasan dan diskusi,
pada minggu ke-3 bulan November 2012;
f. Menyusun laporan hasil
Skema Waktu Penelitian
No Uraian kegiatan Oktober November
1. Menyusun Proposal PTK 2. Menyusun Instrumen
Penelitian
3. Pengumpulan Data dengan
melakukan tindakan: a. Siklus 1 b. Siklus 2
4. Analisis Data
5. Pembahasan/Diskusi 6. Meyusun laporan Hasil
Penelitian
2. Tempat Penelitian
Tempat penelitian adalah SMP 2 koba.
B. Subjek Dan Objek Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan kepada siswa kelas IX C SMP 2 Koba semester I tahun ajaran 2012-2013 yang berjumlah 24 orang.
C. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data meliputi data kemampuan siswa pada kondisi awal, data kemampuan siswa pada siklus pertama, data kemampuan siswa pada siklus kedua.
Teknik pengumpulan data yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan teknik dokumentasi, serta perangkat tes untuk memperoleh gambaran tentang kemampuan siswa dalam pembelajaran teks report. Secara garis besar gambaran teknik dan alat pengumpul data yang akan digunakan dapat dilihat pada tabel berikut:
Tes Unjuk kerja Dokumen hasil tes
Siklus Pertama
Kemampuan memahami teks
Tes Unjuk kerja Lembar Kerja Siswa
Siklus Kedua Kemampuan memahami teks
Tes Unjuk kerja Lembar Kerja Siswa
E. Validasi Data
Untuk memperoleh data yang valid, maka peneliti memvalidasi data menggunakan metode sebagai berikut:
1. Data kondisi awal dalam bentuk hasil tes;
2. Data pada siklus I, kemampuan siswa divalidasi melalui hasil tes pada siklus II
3. Data pada siklus II, kemampuan siswa divalidasi melalui hasil tes pada siklus III
Data yang dianalisis adalah data kemampuan berbicara siswa berdasarkan hasil observasi dan tes, data dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil analisis tersebut selanjutnya direfleksi dengan membandingkan data kemampuan berbicara siswa dari kondisi awal, siklus I dan siklus II.
G. Indikator Kinerja
Adapun indikator Kinerja dalam penelitian ini adalah (1). Terjadi peningkatan kemampuan berbicara siswa menggunakan metode tehnik KWL dan permainan bahasa.
H. Prosedur Tindakan
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Class Action Research) dengan faktor kajian peningkatan kemampuan berbicara siswa menggunakan metode tehnik KWL dan permainan bahasa bagi siswa kelas III SMP Pembinaan semester I tahun ajaran 2010-2011. Secara garis besar pelaksanaan tindakan ini dibagi dalam dua siklus dengan perincian sebagai berikut:
1. Siklus I dilaksanakan pada pertemuan ke III dan IV pelaksanaan pembelajaran, tindakan dilakukan dengan menggunakan tehnik KWL dan permainan bahasa dengan teknik kelompok besar;
2. Siklus II dilaksanakan pada pertemuan V dan VI pelaksanaan pembelajaran, tindakan dilakukan dengan menggunakan metode tehnik KWL dan permainan bahasa dengan teknik kelompok kecil.
a. Tahap Perencanaan Tindakan, b. Tahap Pelaksanaan Tindakan, c. Tahap Observasi dan Evaluasi, d. Tahap Refleksi.
Secara rinci rencana pelaksanaan penelitian ini sebagai berikut:
Refleksi Awal
Merupakan telaah proses pembelajaran pada pertemuan sebelumnya. Sehingga ditemukan kelemahan selama pembelajaran, yaitu: Ketidak mampuan siswa menggunakan bahasa Inggris dalam berkomunikasi sekalipun dalam bentuk yang sederhana. Hal ini disebabkan oleh perilaku mengajar guru yang tidak interaktif, cenderung konseptual dan kaku.
Siklus I
Pada siklus pertama ini peneliti mengambil materi tentang My Family. Sesuai dengan kriteria Penelitian Tindakan Kelas (PTK) siklus ini dibagi atas empat tahap yaitu perencanan, tahap tindakan, tahap observasi, dan tahap refleksi.
1. Tahap Perencanaan
2. Tahap Tindakan
Tindakan adalah implementasi dari rencana yang telah direncanakan dengan melaksanakan proses pembelajaran menggunakan pembelajaran melalui tehnik KWL dan permainan bahasa. Dalam kegiatan ini, peneliti bersama tim kolaborasi sebagai observer. Pada tahap ini peneliti menyajikan pembelajaran materi My Family dengan menggunakan pembelajaran melalui tehnik KWL dan permainan bahasa dengan teknik kelompok besar sesuai dengan rencana pembelajaran. Pada akhir pembelajaran disajikan tes lisan dan unjuk kerja untuk mengevaluasi tindakan 1 ini. Hasil pekerjaan peserta dikoreksi dan dilihat rata-rata hasilnya.
3. Tahap Observasi
Pada tahap ini dilaksanakan proses observasi terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi siklus I yaitu melakukan pengamatan kepada peserta selama proses pembelajaran berlangsung tentang kemampuan berbicara bahasa Inggris siswa.
4.Tahap Refleksi
penelitian untuk siklus berikutnya. Rencana kerja yang dilaksanakan pada siklus tersebut merupakan perbaikan pada siklus berikutnya.
Siklus II
Pada siklus II ini peneliti menyajikan materi Occupation. Langkah-langkah yang akan dilakukan dalam siklus II ini pada umumnya sama dengan tahap dalam siklus I, namun pada siklus II dlakukan beberapa perbaikan atau penambahan sesuai dengan kenyataan yang ditemukan dilapangan.
a. Tahap Perencanaan
Merumuskan tindakan berikutnya berdasarkan hasil yang diperoleh pada tahap refleksi siklus I.
b. Tahap Tindakan
Pada tahap ini peneliti menyajikan pembelajaran materi Occupation dengan menggunakan tehnik KWL dan permainan bahasa dengan teknik kelompok kecil sesuai dengan rencana pembelajaran. Pada akhir pembelajaran disajikan tes lisan dan unjuk kerja untuk mengevaluasi tindakan 2 ini. Hasil pekerjaan peserta dikoreksi dan dilihat rata-rata hasilnya
c. Tahap Observasi
Pada tahap ini dilaksanakan proses observasi terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi siklus II yaitu melakukan pengamatan kepada peserta selama proses pembelajaran berlangsung tentang motivasi belajar peserta
d. Tahap Refleksi
kelebihannya. Hasil analisis dibahas dan digunakan sebagai bahan refleksi atas pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan. Setelah itu hasil refleksi dibandingkan dengan indikator keberhasilan.
a. Personalia Penelitian
1. Ketua peneliti :
a. Nama Lengkap dan Gelar : Drs. Budi Susetyo,M.Pd b. Golongan / pangkat / NIP : IVa/Pembina/131 662 488 c Jabatan Fungsional : Lektor Kepala
d. Fakultas/jurusan : FIP/Pendidikan Luar Biasa e. Perguruan Tinggi : UPI
f. Bidang Keahlian : Pend. Aank Tunarungu/Penelitian dan
Evaluasi g. Waktu untuk penelitian ini : 15 Jam/minggu
h. Tugas :
1. Bertanggung jawab atas kelancaran pelaksanaan kegiatan 2. Menyusun perencanaan PBM berbasis multi media 3. Terlibat dalam semua jenis kegiatan
4. Mentyusun Laporan
g. Waktu untuk penelitian ini :
h. Tugas :
1. Menganalisis konsep yang ada di GBPP 2. Menyusun perencanaan PBM berbasis multi media 3. Menyusun instrument
b. Jadwal pelaksanaan
No Jenis Kegiatan Bulan Ke
1 1 Penyusunan Proposal
2 Analisis Pokok Bahasan dan Media
3 Pendesainan media pembelajaran yang digunakan
4 Pelaksanaan PBM dengan audio visual 5 Evaluasi Hasil Belajar Siswa
6 Evaluasi Proses Pembelajaran 7 Analisis hasil evaluasi
8 Seminar hasil penelitian 9 Penyusunan Laporan
DAFTAR PUSTAKA
Boothroyd,A. (1982). Hearing Impairments inYong Children. Practice Hall Inc.
Fram, M. (1985). Auditory Training. Glendongnald School For Deaf Children. Victoria. Australia
Hagen, A. Van. Vermeulen R. dan Jong, M.de. Zikelbach E. (1990). Latihan mendengar. Jakarta
Vembrianto. (1981). Pengajaran Modul. Paramita. Yogyakarta.
Vride Varecmb. (1987). Perbaikan Bicara. BNIKS. Jakarta
Zamroni. (1988). Pengantar Pengembangan Teori Sosial. Jakarta
Kurikulum Vitae
1. Nama : Drs. Budi Susetyo,M.pd.
2. NIP : 131 662 488
6. Pengalaman Penelitian :
Keefektivan bentuk Tes IPS bagi anak Tunarungu di Sekolah Dasar Luar Biasa
Relevensi Kurikulum SDLB-C tahun 1994 Mata Pelajaran Matematika dengan kemampuan Aanak Tunagrahita Ringan di Jabar (1998)
Validasi Tes EBTANAS IPS untuk Sekolah Luar Biasa (2000)
Kajian pengembangan kebijakan penanganan Diskriminasi Sosial (2001)
Kesiapan Otonomi daerah dalam penyelenggaraan Pendidikan (2002)
7. Bidang Keahlian : Pendidikan Anak Tunarungu (SI) Penelitian Dan Evaluasi Pendidikan(S2)
Bandung, 18 Maret
Drs. Budi
Susetyo,M.Pd.
Pengertian Descriptive Text
Dalam artian luas, Description, seperti dijelaskan oleh Kane (2000: 352), diartikan seperti pada kalimat di bawah ini :
Description is about sensory experience—how something looks, sounds, tastes. Mostly it is about visual experience, but description also deals with other kinds of perception.
pengalaman visual, tapi nyatanya pengalaman selain dari indera penglihatanpun bisa digunakan dalam descriptive text.
Namun secara khusus, descriptive text adalah, "... is a text which says what a person or a thing is like. Its purpose is to describe and reveal a particular person, place, or thing." [teks yang menjelaskan gambaran seseorang atau benda. Tujuannya adalah mengambarkan atau mengungkapkan orang, tempat atau
benda tertentu]
Jadi, bisa dikatakan bahwa descriptive text ini adalah teks yang menjelaskan tentang seperti apakah orang atau suatu benda dideskripsikan, baik bentuknya, sifat-sifatnya, jumlahnya dan lain-lain. Tujuan (purpose) dari descriptive text pun jelas, yaitu untuk menjelaskan, MENGGAMBARKAN atau mengungkapkan seseorang atau suatu benda.
Generic Structure dalam Descriptive Text
Ketika menulis descriptive text, ada beberapa susunan umum / generic structure (sebenarnya tidak wajib) agar tulisan kita dianggap benar. Susunan tersebut adalah :
1. Identification : berisi tentang identifikasi hal / seorang yang akan dideskripsikan.
2. Description : berisi tentang penjelasan / penggambaran tentang hal / seseorang dengan menyebutkan beberapa sifatnya.
Ketika kita menulis descriptive text, hal yang wajib kita ketahui adalah cara kita menyampaikan deskripsi tulisan kita tersebut. Oleh karena itu pemahaman tentang adjective (kata sifat bahasa Inggris) wajib kita kuasai.
Selain adjective, beberapa struktur bahasa Inggris yang berfungsi sebagai adjective pun harus kita pahami agar penulisan descriptive text kita terlihat tidak kaku.
Contoh Descriptive Text
sebuah situs yaitu dengan melihat about us sebuah situs. Mengapa demikian, karena suatu situs biasanya terdapat penjelasan atau gambaran tentang keberadaan mereka dalam dunia maya.
Oke, mari kita lihat contoh descriptive text yang belum pernah anda baca (mungkin) :
Contoh Descriptive Text tenang Ibu
My mother is a beautiful person. She is not tall but not short, and she has curly hair and brown. Her eyes color are like honey and her color skin color light brown, and she has a beautiful smile.
Her weight likes 120 lbs.
She is a very kind person. She is very lovely, friendly, patient, and she loves to help people. I love my mom, because she is a good example to me. She loves being in the Church, and she
loves sing and dance too.
She is a very good child, wife and mother. She always takes care of her family. She likes her house to be clean and organized. She a very organized person, and all things in the house are in the right place. She doesn't like messes.
Bagaimana membuat Descriptive Text Keindahan Shangri-La? Indahnya....
Contoh Descriptive Text tentang Yuta, Teman
Kelas
Yuta is one of the 150 International students at the ELC of Brigham Young University. He is from Japan. He grew up in Japan, and he is 19 years old. There are six people in his family, a father, a mother, three sisters and himself. He is the youngest in his family. He is also the only boy in his family, but now he is in Provo, Utah, studying English. Yuta likes the United States very much and he thinks everything is cheap. Yuta thinks his English classes are excellent and the teachers are professionals. Yuta thinks someone in his class is noisy so he doesn't like that. In his free time he spends too much time sleeping, so it seems that he has a sleeping sickness.
Contoh Descriptive Text tentang Provo
Contoh Descriptive Text tentang Gitar
written by Jeremy Burden
My most valuable possession is an old, slightly warped blond guitar--the first instrument I taught myself how to play.
It's nothing fancy, just a Madeira folk guitar, all scuffed and scratched and finger-printed. At the top is a bramble of copper-wound strings, each one hooked through the eye of a silver tuning key. The strings are stretched down a long, slim neck, its frets tarnished, the wood worn by years of fingers pressing chords and picking notes. The body of the Madeira is shaped like an enormous yellow pear, one that was slightly damaged in shipping. The blond wood has been chipped and gouged to gray, particularly where the pick guard fell off years ago.