• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktikum HARI ASTRONOMI DUNIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Laporan Praktikum HARI ASTRONOMI DUNIA"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Praktikum Astronomi Islam Praktis

Nama Mahasiswa : Fitroh Merkuri Wandani

NIM : 13620023

Fakultas : Sains dan Teknologi

Semester : 5

Tanggal Percobaan : 1 Oktober 2015 Nama Dosen : Asih Melati, M.Sc

(2)

HARI ASTRONOMI DUNIA

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hari Astronomi adalah hari dimana penggemar langit sedang berpesta sembari mengajak masyarakat untuk ikut menikmati keindahan benda-benda angkasa. Hari astronomi ditetapkan hari Sabtu, diantara pertengahan bulan April sampai dengan pertengahan bulan Mei, saat Bulan mengalami fase setengah awal (umur Bulan sekitar 7 hari).

Perayaan ini dimulai pada tahun 1973 oleh Doug Berger, Presiden Asosiasi Astronomi California Utara. Saat itu ia ingin merakit teleskop di lokasi yang dilalui oleh banyak orang supaya mereka dapat ikut melakukan pengamatan. Peristiwa tersebut akhirnya berkembang dan diikuti oleh banyak organisasi/perkumpulan astronomi hingga sekarang.

Sejak tahun 2007, Hari Astronomi tidak hanya dirayakan di bulan April/Mei saja. Tetapi juga di bulan September/Oktober atau saat musim gugur di Bumi belahan utara. Penentuannya juga sama, yaitu hari Sabtu terdekat dengan Bulan fase setengah awal. Untuk mengetahui secara pastinya, dilakukan praktikum untuk mencari kapan hari Astronomi Dunia pada tahun 2018 menggunakan aplikasi Stellarium

B. Tujuan

1. Mengetahui hari Astronomi Dunia pada tahun 2018.

(3)

BAB II DASAR TEORI

A. Pengertian Astronomi

Astronomi ialah cabang ilmu alam yang melibatkan pengamatan benda-benda langit (seperti halnya bintang, planet, komet, nebula, gugus bintang, atau galaksi) serta fenomena-fenomena alam yang terjadi di luar atmosfer Bumi (misalnya radiasi latar belakang kosmik (radiasi CMB)). Ilmu ini secara pokok mempelajari berbagai sisi dari benda-benda langit (seperti asal-usul, sifat fisika/kimia, meteorologi, dan gerak) dan bagaimana pengetahuan akan benda-benda tersebut menjelaskan pembentukan dan perkembangan alam semesta.

Astronomi sebagai ilmu adalah salah satu yang tertua, sebagaimana diketahui dari artifak-artifak astronomis yang berasal dari era prasejarah; misalnya monumen-monumen dari Mesir dan Nubia, atau Stonehenge yang berasal dari Britania. Orang-orang dari peradaban-peradaban awal semacam Babilonia, Yunani, Cina, India, dan Maya juga didapati telah melakukan pengamatan yang metodologis atas langit malam. Akan tetapi meskipun memiliki sejarah yang panjang, astronomi baru dapat berkembang menjadi cabang ilmu pengetahuan modern melalui penemuan teleskop.

Cukup banyak cabang-cabang ilmu yang pernah turut disertakan sebagai bagian dari astronomi, dan apabila diperhatikan, sifat cabang-cabang ini sangat beragam: dari astrometri, pelayaran berbasis angkasa, astronomi observasional, sampai dengan penyusunan kalender dan astrologi. Meski demikian, dewasa ini astronomi profesional dianggap identik dengan astrofisika.

(4)

kedua cabang ini bersifat komplementer. Astronomi teoretis berusaha untuk menerangkan hasil-hasil pengamatan astronomi observasional, dan astronomi observasional kemudian akan mencoba untuk membuktikan kesimpulan yang dibuat oleh astronomi teoretis.

Bidang yang dipelajari juga dikategorikan menjadi dua cara yang berbeda: dengan ‘subyek’, biasanya menurut daerah angkasa (misalnya Astronomi Galaksi) atau ‘masalah’ (seperti pembentukan bintang atau kosmologi); atau dari cara yang dipergunakan untuk mendapatkan informasi (pada hakekatnya, daerah di mana spektrum elektromagnetik dipakai). Pembagian pertama bisa diterapkan kepada baik pengamat maupun teoretikus, tetapi pembagian kedua ini hanya berlaku bagi pengamat (dengan tak sempurna), selama teoretikus mencoba menggunakan informasi yang ada, di semua panjang gelombang, dan pengamat sering mengamati di lebih dari satu daerah spektrum.

Astronom-astronom amatir telah dan terus berperan penting dalam banyak penemuan-penemuan astronomis, menjadikan astronomi salah satu dari hanya sedikit ilmu pengetahuan di mana tenaga amatir masih memegang peran aktif, terutama pada penemuan dan pengamatan fenomena-fenomena sementara.

B. Hari Astronomi Dunia

Hari Astronomi adalah hari dimana penggemar langit sedang berpesta sembari mengajak masyarakat untuk ikut menikmati keindahan benda-benda angkasa. Hari astronomi ditetapkan hari Sabtu, diantara pertengahan bulan April sampai dengan pertengahan bulan Mei, saat Bulan mengalami fase setengah awal (umur Bulan sekitar 7 hari).

(5)

Tahun Hari Astronomi Fase Bulan

16 Oktober 14 Oktober

2011

07 Mei 10 Mei

1 Oktober 3 Oktober

2012

28 April 30 April

20 Oktober 21 Oktober

2013

20 April 18 April

12 Oktober 11 Oktober

2014

10 Mei 7 Mei

(6)

BAB III

1. Semua alat dan bahan disiapkan. 2. Stellarium dibuka pada laptop.

3. Dipilih jendela lokasi kemudian diset di Yogyakarta, Indonesia. 4. Dipilih jendela pencarian untuk mencari dimana letak bulan. 5. Layar di zoom in untuk memfokuskan pada bentuk bulan.

6. Dipilih jendela tanggal dan waktu, diset pada hari sabtu pada bulan April sekitar pukul 19.00 WIB.

7. Besar fase dan medan sinaran bulan dicatat.

8. Prosedur (6-7) diulangi pada bulan Mei, September dan Oktober tahun 2018.

9. Dipilih hari dimana medan sinaran bulan 50% sebagai hari Astronomi Dunia.

(7)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hari Astronomi ditetapkan pada hari Sabtu, diantara pertengahan bulan April sampai dengan pertengahan bulan Mei, saat bulan mengalami fase setengah awal (umur bulan sekitar 7 hari). Sejak tahun 2007, hari Astronomi tidak hanya dirayakan di bulan April atau Mei saja. Tetapi juga di bulan September atau Oktober atau saat musim gugur di Bumi belahan utara. Penentuannya juga sama, yaitu hari Sabtu terdekat dengan Bulan fase setengah awal.

Pada praktikum ini digunakan aplikasi stellarium pada laptop untuk mengetahui kapan hari Astronomi jatuh pada tahun 2018. Diketahui bahwa hari Sabtu di bulan April jatuh pada tanggal 7, 14, 21 dan 28, hari Sabtu di bulan Mei jatuh pada tanggal 5, 11, 19 dan 26, hari Sabtu di bulan September jatuh pada tanggal 1, 8, 15, 21 dan 28, sedangkan hari Sabtu di bulan Oktober jatuh pada tanggal 6, 13, 20 dan 27. Dari semua tanggal tersebut dilihat dimana posisi Bulan dan berapa medan sinaran Bulan. Apabila di suatu tanggal bulan tidak terlihat di langit, secara otomatis tanggal tersebut bukan hari Astronomi karena kemungkinan hari Astronomi jatuh adalah pada saat bulan berada di langit atau terlihat di langit. Medan sinaran dari semua tanggal tersebut dipilih yang mendekati nilai 50 atau bulan pada fase setengah awal.

(8)

2. Bulan Mei 2018

3. Bulan September 2018

4. Bulan Oktober 2018

Setelah mengetahui nilai medan sinaran dari semua tanggal, dipilih satu tanggal di bulan April atau Mei dan September atau Oktober yang medan sinaran bulannya mendekati angka 50. Sehingga didapatkan hasil bahwa hari Astronomi jatuh pada tanggal 21 April yang medan sinaran bulan sebesar 33,9 dan tanggal 15 September dengan medan sinaran bulan sebesar 35,5.

(9)

1. Tanggal 21 April 2018

2. Tanggal 15 September 2018

(10)

BAB V KESIMPULAN

1. Hari Astronomi Dunia pada tahun 2018 jatuh pada tanggal 21 April dan 15 September dengan medan sinaran sebesar 33,9 dan 35,5.

(11)

BAB VI DAFTAR PUSTAKA

https://blogcasa.wordpress.com/2014/05/08/hari-astronomi-dunia-2014/ (Diakses

pada tanggal 7 Oktober 2015, pukul 10.33 WIB)

https://id.wikipedia.org/wiki/Astronomi (Diakses pada tanggal 7 Oktober 2015,

pukul 10.29 WIB)

https://raisaputhy.wordpress.com/about/pengertian-astronomi/ (Diakses pada

Referensi

Dokumen terkait