I. Sejarah Kota Bandung
Kota Bandung memiliki sejarah yang panjang dan menarik, berbeda dengan Kabupaten Bandung. Kabupaten Bandung berdiri sejak abad ke-17, jauh sebelum Kota Bandung. Pemindahan ibukota Kabupaten Bandung dari Krapyak ke lokasi saat ini dipicu oleh beberapa faktor, termasuk strategi pembangunan Jalan Raya Pos oleh Daendels dan kebutuhan akan lokasi pemerintahan yang lebih strategis dan terhindar dari banjir. Meskipun Daendels berperan dalam memindahkan ibukota, pembangunan Kota Bandung sesungguhnya diprakarsai oleh Bupati Bandung, R.A. Wiranatakusumah II, yang juga dianggap sebagai pendiri Kota Bandung. Peresmian Kota Bandung sebagai ibukota baru ditetapkan pada 25 September 1810, yang kemudian disahkan sebagai Hari Jadi Kota Bandung.
1.1 Visi dan Misi Kota Bandung
Visi Kota Bandung adalah menjadi Kota Jasa yang BERMARTABAT (Bersih, Makmur, Taat, dan Bersahabat). Hal ini mencakup terwujudnya kota yang bersih dari korupsi dan penyakit masyarakat, makmur bagi warganya, taat hukum dan agama, serta bersahabat dan ramah lingkungan. Misi-misi yang ditetapkan untuk mencapai visi tersebut meliputi pengembangan sumber daya manusia, perekonomian yang adil, sosial budaya yang ramah, penataan kota yang baik, peningkatan kinerja pemerintahan yang profesional, dan pengembangan sistem keuangan kota yang berkelanjutan.
1.2 Logo dan Arti
Lambang Kota Bandung, ditetapkan pada tahun 1953, memiliki perisai berbentuk jantung yang terbagi dua. Bagian atas (kuning) menggambarkan gunung hijau, melambangkan kemakmuran dan kesejahteraan. Bagian bawah (putih) menampilkan empat jalur biru berombak, melambangkan kesetiaan dan kesucian. Tulisan 'Gemah Ripah Wibawa Mukti' pada pita kuning menunjukkan tanah subur, rakyat makmur, dan kejayaan. Warna-warna yang digunakan memiliki arti simbolis dalam heraldika, merepresentasikan aspek-aspek penting Kota Bandung yang subur, makmur, dan dikelilingi pemandangan alam yang indah.
1.3 Sejarah Dinas Komunikasi dan Informatika
Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Bandung awalnya bernama BAKOMINFO (Badan Komunikasi dan Informatika), dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 12 Tahun 2007. Lembaga ini merupakan penggabungan dari Dinas Informasi dan Komunikasi serta Kantor Pengolahan Data Elektronik (KPDE). Nama BAKOMINFO kemudian berubah menjadi Diskominfo melalui Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 13 Tahun 2009, menandai transformasi dan perluasan fungsi lembaga tersebut dalam pengelolaan komunikasi dan informasi di Kota Bandung.
1.4 Struktur Organisasi Pemerintah Kota Bandung
Bagian ini menjelaskan struktur organisasi Pemerintah Kota Bandung secara umum. (Sayangnya, detail struktur organisasi tersebut tidak dijelaskan dalam teks yang diberikan, hanya disebutkan adanya gambar yang menjelaskan hal tersebut.) Analisis lebih lanjut membutuhkan informasi yang lebih detail mengenai struktur organisasi tersebut, termasuk hubungan antar bagian dan wewenang masing-masing.
1.5 Struktur Organisasi Dinas Komunikasi dan Informatika
Struktur organisasi Diskominfo Kota Bandung mendukung kelancaran tugas dan fungsi lembaga tersebut. (Teks menyebutkan adanya gambar struktur organisasi, namun detailnya tidak tersedia). Analisis lebih lanjut membutuhkan informasi detail mengenai tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian, serta hubungan hierarki antar bagian dalam struktur organisasi Diskominfo.
1.6 Job Descriptions Dinas Komunikasi dan Informatika
Deskripsi tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian di Diskominfo Kota Bandung meliputi Kepala Dinas, Sekretariat, Bidang Pos dan Telekomunikasi, Bidang Telematika, Bidang Diseminasi Informasi, dan Bidang Hubungan Masyarakat. Setiap bagian memiliki tugas pokok yang spesifik, dan terdapat sub-bagian yang mendukung kinerja bagian utama. Analisis lebih lanjut bisa difokuskan pada kejelasan pembagian tugas dan potensi tumpang tindih, serta efektivitas kerja antar bagian.
1.7 Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana Diskominfo Kota Bandung meliputi gedung, toilet, ruang kerja, kantin, mushola, dapur, meja, komputer, scanner, printer, kursi lipat, telepon, dan lemari rak. Jumlah dan kondisi sarana dan prasarana yang tertera dalam tabel menunjukkan kesiapan Diskominfo dalam menjalankan tugasnya. Analisis lebih lanjut dapat mengevaluasi kecukupan sarana dan prasarana tersebut berdasarkan kebutuhan dan beban kerja Diskominfo.
1.7.1 Lokasi Praktek Kerja Lapangan
Praktek Kerja Lapangan (PKL) dilakukan di Bidang Hubungan Masyarakat, Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung, beralamat di Jalan Wastukancana No.2 Bandung. Lokasi ini strategis mengingat letaknya di pusat kota dan aksesibilitasnya yang mudah. Analisis lebih lanjut bisa membahas seberapa besar pengaruh lokasi PKL terhadap pengalaman dan pengetahuan yang diperoleh mahasiswa.
1.7.2 Waktu Praktek Kerja Lapangan
PKL berlangsung selama 30 hari kerja (sekitar satu setengah bulan), dari tanggal 09 Juli 2012 sampai 29 Agustus 2012, setiap hari Senin sampai Jumat, pukul 08.00 – 15.00 WIB. Durasi PKL cukup memadai untuk memperoleh pengalaman dan pengetahuan yang signifikan. Analisis lebih lanjut dapat mengevaluasi apakah durasi tersebut cukup untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
II. Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan
Bagian ini merinci kegiatan selama PKL, baik kegiatan rutin maupun insidental. Kegiatan rutin meliputi pencarian berita dan pembuatan kliping berita tentang Pemerintah Kota Bandung. Kegiatan insidental termasuk memeriksa dan menyusun berkas-berkas serta menghadiri acara Halal Bihalal. Analisis lebih lanjut dapat fokus pada seberapa besar kontribusi kegiatan-kegiatan tersebut terhadap pemahaman mahasiswa akan operasional humas di lingkungan pemerintahan.
III. Penutup
Bagian ini berisi kesimpulan dan saran. Kesimpulannya, PKL di Diskominfo Kota Bandung memberikan pengalaman berharga terkait operasional humas di pemerintahan. Saran untuk instansi meliputi penataan ruang kerja yang lebih nyaman, penambahan fasilitas pendukung, dan peningkatan kepercayaan masyarakat melalui peningkatan kinerja pegawai. Saran untuk mahasiswa selanjutnya menekankan pentingnya menjaga attitude, berperan aktif, dan bekerja sama dengan baik.
Referensi Dokumen
- Manajemen Public Realtions & Media Komunikasi: Konsepsi dan Aplikasi ( Ruslan, Rosady )
 - Komunikasi & Hubungan Masyarakat Internasional ( Rudy, T. May )
 - Dasar-dasar Public Relations ( Ramdan )