DI DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
PROVINSI JAWA BARAT
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat Kelulusan S1 pada Program Studi Sistem Informasi
Oleh : Rizky Amellia
10507332
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
ii
yang bertanggung jawab atas pengolahan informasi dalam lingkungan Pemerintahan Jawa Barat. Dinas Komunikasi dan Informatika merupakan salah satu sasaran sebagai tempat pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan dan Penelitian. Namun sistem pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan dan Penelitian di Dinas Komunikasi dan Informatika (DISKOMINFO) yang sedang berjalan saat ini masih dilakukan secara manual yaitu pendaftaran dengan mengisi data pada sebuah buku tamu, pembuatan surat penerimaan pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan dan Penelitian sering mengalami keterlambatan, pembimbing lapangan membimbing banyak peserta membuat pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan tidak efektif.
Berdasarkan masalah diatas, penulis merancang sebuah sistem informasi
pelaksanaan praktek kerja lapangan dan penelitian berbasis web, metode
pengumpulan datanya yaitu dengan teknik pengumpulan data yaitu wawancara dan observasi. Untuk metode pendekatan sistem yang diambil adalah analisis perancangan berorientasi objek sedangkan metode pengembangan sistem yaitu
menggunakan metode prototype. Sistem ini dibangun dengan menggunakan
bahasa pemrograman PHP, Xampp, dan Macromedia Dreamweaver.
Sistem informasi pelaksanaan praktek kerja lapangan dan penelitian
berbasis web ini diharapkan dapat mempermudah admin, staff dan calon peserta
untuk pendaftaran dan pengolahan data, mempermudah dalam pembuatan surat penerimaan peserta Praktek Kerja Lapangan dan Penelitian, membuat pelaksanaan Praktek Kerja dan Penelitian menjadi lebih efektif. membantu pembimbing dalam menjalankan tugasnya,dan membuat para peserta disiplin dalam penyerahan laporan hasil praktek kerja atau penelitiannya.
iii
is an agency responsible for processing information within the Government of West Java. Office of Communications and Information Technology is one of the targets as the implementation of the Field Work Practice and Research. But the system implementation Field Work Practice and Research in the Office of Communication and Information (DISKOMINFO) the current operation is still carried out manually by filling the registration data on a guest book, making a letter of acceptance and implementation of Field Research Internships are experiencing delays, the field supervisor guide the many participants made the implementation of the Field Internship ineffective.
Based on the above problems, the authors designed an information system implementation of practices of fieldwork and research web-based, methods of data collection with data collection techniques of interviewing and observation. For the approach taken by the system is object-oriented design analysis while the system development method that uses prototype method. The system is built using the PHP programming language, Xampp, and Macromedia Dreamweaver.
Information systems practice fieldwork and research based web is expected to facilitate admin, staff and applicants for registration and processing of data, facilitate in making the participants a letter of acceptance Practice Field Work and Research, made the implementation of Practice and Research to be more effective. assist supervisor in performing their duties, and make the participants in the discipline of submission of reports or research results of work practices.
iv
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt, karena atas berkat
dan rahmatnya penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktek ini. Laporan ini
merupakan salah satu syarat kelulusan mata kuliah Kerja Praktek.
Terwujudnya laporan kerja praktek ini tidak terlepas dari kerjasama dan
bentuan penulis diperoleh dari berbagai pihak, baik moral maupun material, oleh
kerenanya perkenankanlah penulis dalam kesempatan ini mengucapkan terima
kasih sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Dr. Arry Akhmad Arman sekalu Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu
Komputer
2. Bapak Dadang Munandar, S.E., M.Si Selaku Ketua Program Studi Sistem
Informasi di Universitas Komputer Indonesia.
3. Ibu Lusi Melian, S.Si, MT selaku pembimbing, terimakasih atas semua saran
dan kritikannya.
4. Ibu Sintya Sukarta, S.T, MT Selaku dosen wali
5. Ibu Fenny Safariani, S.T, M.TAT dan Ibu Marliana Bahar, S.Si, M.Si selaku
penguji.
6. Orang tua penulis yang telah memberikan dukungan baik secara mental
v
8. Kepada seluruh staf Dinas Komunikasi dan Informatika
9. Untuk seseorang yang selalu mendukung penulis, tiada kata ku ucapkan untuk
mu.
10. Untuk semua teman-teman yang sudah membantu, penulis ucapkan terima
kasih.
11. Untuk semua rekan–rekan MI-8 yang memotivasi penulis menyelesaikan
laporan ini, penulis ucapkan terima kasih.
Selaku manusia yang tiada luput dari kesalahan dan kekhilafan, penulis
menyadari bahwa baik dalam penulis, tata bahasa maupun sistematika
penyajianya masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan
adanya koreksi, saran serta tanggapan dari semua pihak yang sifatnya membangun
demi ilmu di masa mendatang. Akhir kata, semoga laporan kerja praktek ini
bermanfaat bagi penulis khususnya serta pembaca pada umumnya.
Wassalamu’alaikum Wr,Wb.
Bandung, Juli 2011
1
1.1Latar Belakang Penelitian
Semakin cepatnya perkembangan teknologi dan tingginya tingkat persaingan
dalam dunia usaha dan industri, merupakan sebuah tantangan yang harus dihadapi
oleh semua pihak, terutama dalam dunia industri yang tidak bisa lepas dari
teknologi elektronika dan informasi. Perubahan serta perkembangan yang sudah
dicapai seperti otomatisasi dan komputerisasi telah sedemikian cepatnya dan
menuntut kalangan industri serta para praktisi yang berkecimpung didalamnya
untuk lebih siap menghadapi kemajuan yang ada.
Sementara itu di satu sisi masih terdapat kesenjangan antara dunia pendidikan
kita, misalnya dari kalangan Perguruan Tinggi, dengan dunia kerja yang
sebenarnya. Kenyataan yang kita temui saat ini adalah para sarjana lulusan
Perguruan Tinggi hanya sebagai sumber daya yang siap latih, bukan siap pakai.
Untuk itu, sebagai salah satu upaya yang ditempuh Perguruan Tinggi atau
Sekolah Kejuruan untuk mengantisipasi permasalahan di atas adalah dengan
mewajibkan setiap mahasiswanya untuk mengikuti Program Kerja Praktek atau
Penelitian di suatu lembaga, instansi atau perusahaan, baik pemerintah maupun
swasta, yang sesuai dengan disiplin ilmu yang ditekuninya. Dengan kerja praktek
memiliki gambaran yang lebih mendalam tentang kondisi nyata di dunia kerja,
sekaligus dapat menambah pengalaman serta membuka cakrawala pandang yang
lebih luas yang mungkin tidak didapatkan di bangku pendidikan Dunia kerja
merupakan salah satu tujuan akhir bagi mahasiswa setelah selesai kuliah. Berbagai
macam ilmu dan teori yang didapat oleh mahasiswa, tentunya sangat berhubungan
erat dengan dunia kerja. Untuk itu perlu diterapkan dan dipraktekan tentang ilmu
yang telah didapatkan oleh mahasiswa, supaya mengalami dan bisa merasakan apa
dan bagaimana dunia kerja itu.
Dinas Komunikasi dan Informatika (DISKOMINFO) adalah sebuah instansi
yang bertanggung jawab atas pengolahan informasi dalam lingkungan
Pemerintahan Jawa Barat. Instansi ini mencakup penyediaan sistem informasi
daerah dan pemberian solusi untuk pengolahan data Pemerintahan Jawa Barat.
Sistem informasi yang dibangun Dinas Komunikasi dan Informatika
(DISKOMINFO) digunakan oleh instansi-instansi daerah yang berada dalam
teritorial Provinsi Jawa Barat. Seperti kabupaten atau kota dan instansi-instansi
yang berkaitan dengan pemerintahan daerah.
Selama ini sistem informasi pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan dan
Penelitian di Dinas Komunikasi dan Informatika (DISKOMINFO) masih
dilakukan secara manual yaitu calon peserta harus datang langsung ke Dinas
Komunikasi dan Informatika. Kemudian diminta untuk mengisi buku tamu di
Front Office, lalu menemui divisi yang akan pemohon tuju saat Praktek Kerja dan
Kerja Lapangan dan Penelitian, lalu menunggu dua hari untuk mendapatkan surat
penerimaan pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan dan Penelitian. Makin
banyaknya jumlah peserta Praktek Kerja Lapangan dan Penelitian yang datang
untuk memohon melaksanakan Praktek Kerja Lapangan dan Penelitian, makin
lama pula waktu untuk pembuatan surat penerimaan pelaksanaan Praktek Kerja
Lapangan dan Penelitian tersebut. Selain itu, pembimbing lapangan membimbing
banyak peserta dan tidak adanya jadwal yang ditetapkan untuk bimbingan
membuat pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan tidak efektif.
Sehubungan dengan uraian di atas, perlu diterapkan sistem informasi
pelasanaan Praktek Kerja Lapangan dan Penelitian yang dapat terkoneksi dengan
internet sehingga permohonan pelaksaan Praktek Kerja Lapangan dan Penelitian
ke Dinas Komunikasi dan Informatika (DISKOMINFO) tanpa harus datang secara
langsung.Maka penulis termotivasi untuk membangun sistem informasi
pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan dan Penelitian berbasis web yang
diharapkan dapat memberikan solusi dari masalah yang dihadapi Dinas
Komunikasi dan Informatika (DISKOMINFO) mengenai proses penerimaan
Praktek Kerja Lapangan dan Penelitian. Berdasarkan hal tersebut telah
memberikan ide atau masukan bagi penulis untuk mengambil judul: “SISTEM
1.2Identifikasi dan Rumusan Masalah
Adapun hasil identifikasi permasalahan dan rumusan masalah berdasarkan
latar belakang di atas, dapat dikemukakan sebagai berikut :
1.2.1 Identifikasi Masalah
Melihat dari latar belakang penelitian yang dikemukakan di atas,
penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut :
1. Masih belum tersedianya suatu sistem berbasis web, karena
Permohonan pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan dan Penelitian masih
bersifat manual, yaitu pemohon hanya menulis data dirinya di sebuah
buku tamu.
2. Surat penerimaan yang dibuat seringkali terlambat dikarenakan pegawai
perlu melakukan rekap data terlebih dahulu dari data yang ada.
3. Sering terjadi ketidak seimbangan antara jumlah peserta Praktek Kerja
Lapangan dan Penelitian dengan jumlah pembimbing yang ada,
sehingga membuat para peserta Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan
dan Penelitian tidak teratur bekerja karena tidak adanya spesifikasi
pekerjaan yang harus dikerjakan.
4. Pembimbing tidak mempunyai back up data peserta.
5. Laporan hasil Praktek Kerja Lapangan dan Penelitian, sering tidak
1.2.2 Rumusan Masalah
Dengan adanya permasalahan yang timbul maka penulis merumuskan
permasalahan tersebut yaitu :
1. Bagaimana sistem informasi pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan dan
Penelitian yang sedang berjalan di Dinas Komunikasi dan Informatika
(DISKOMINFO).
2. Bagaimana perancangan sistem informasi pelaksanaan Praktek Kerja
Lapangan dan Penelitian di Dinas Komunikasi dan Informatika
(DISKOMINFO).
3. Bagaimana implementasi sistem informasi pelaksanaan Praktek Kerja
Lapangan dan Penelitian di Dinas Komunikasi dan Informatika
(DISKOMINFO) yang dirancang oleh Penulis.
4. Bagaimana evaluasi terhadap sistem informasi pelaksanaan Praktek
Kerja Lapangan dan Penelitian setelah di implementasikan pada
perusahaan
1.3Maksud dan Tujuan Penelitian
Adapun maksud dan tujuan penelitian adalah sebagai berikut:
1.3.1 Maksud Penelitian
Maksud peneliti mengadakan penelitian ini adalah untuk memperoleh
data dan informasi yang relevan, sehingga dapat diperoleh gambaran
sebenarnya di lapangan dan membandingkan antara hal-hal yang dipelajari
Selain itu untuk membangun suatu sistem informasi pelaksanaan Praktek
Kerja Lapangan dan Penelitian berbasis web agar memberikan kemudahan
dalam mengolah data dan memberikan informasi yang akurat dan cepat kepada
pendaftar Praktek Kerja Lapangan dan Penelitian .
1.3.2 Tujuan Penelitian
1. Untuk Mengetahui sistem pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan dan
Penelitian yang sedang berjalan di Dinas Komunikasi dan Informatika
(DISKOMINFO)
2. Untuk mengetahui perancangan sistem pelaksanaan Praktek Kerja
Lapangan dan Penelitian yang sedang berjalan di Dinas Komunikasi
dan Informatika (DISKOMINFO)
3. Untuk mengimplementasikan sistem pelaksanaan Praktek Kerja
Lapangan dan Penelitian yang sedang berjalan di Dinas Komunikasi
dan Informatika (DISKOMINFO) yang telah dirancang
4. Untuk mengetahui hasil evaluasi dari penerapan sistem pelaksanaan
Praktek Kerja Lapangan dan Penelitian yang sedang berjalan di Dinas
Komunikasi dan Informatika (DISKOMINFO)
1.4Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis diharapkan mempunyai 2
1.4.1 Kegunaan Praktis
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu pekerjaan pegawai
dalam pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan dan Penelitian.Dari
mulai mengolah data peserta sampai data penilaian peserta Praktek
Kerja Lapangan dan Penelitian di Dinas Komunikasi dan
Informatika (DISKOMNINFO). .
1.4.2 Kegunaan Akademis
1. Pengembangan Ilmu
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi perbandingan antara ilmu
manajemen informatika (teori) dengan keadaan yang terjadi langsung
dilapangan (praktek). Sehingga dengan adanya perbandingan tersebut
akan lebih memajukan ilmu Manajemen Informatika yang sudah ada
untuk dihadapkan pada dunia nyata dan dapat menguntungkan berbagai
pihak.
2. Bagi Peneliti Lain
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
pemikiran kepada peneliti lain atau para akademis yang akan
mengambil penelitian dalam kajian yang sama sekaligus sebagai
3. Bagi Penulis
Berguna dalam menambah dan memperkaya wawasan pengetahuan
baik teori maupun praktek, belajar mengolah data, menganalisa,
menginterpretasikan dan melatih daya fikir dalam mengambil
kesimpulan atas permasalahan yang ada di dalam perusahaan.
1.5. Batasan Masalah
Untuk menjaga agar tidak berkembangnya masalah dalam penulisan
penelitian ini maka penulis membatasi masalahnya. Adapun ruang lingkup
dari batasan Sistem Informasi Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan dan
Penelitian ini sebagai berikut :
1. Sistem Informasi yang dibuat meliputi pengajuan pemohonan Praktek
Kerja Lapangan dan Penelitian di Dinas Komunikasi dan Informatika
(DISKOMINFO).
2. Proses yang dibuat dalam sistem ini mengenai Proses penerimaan, Proses
penjadwalan untuk registrasi, Proses pemberian nilai Praktek Kerja
Lapangan dan Penelitian, Upload dan download data.
3. Laporan yang dibuat adalah laporan calon peserta dan data peserta PKL
atau Penelitian yang diterima dan yang ditolak, laporan penilaian, laporan
jadwal kegiatan peserta PKL dan Penelitian.
4. Sistem yang dibuat ini tidak membahas tentang absensi.
5. Sistem yang dibuat ini tidak membahas tentang surat masuk dan surat
1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian
Adapun lokasi penelitian dan waktu penelitian yang dilakukan sebagai berikut:
1.6.1 Lokasi Penelitian
Untuk memperoleh data dan informasi dalam penyusunan penelitian ini, maka penulis melakukan penelitian pada Dinas Komunikasi dan Informatika (DISKOMINFO) yang bertepat di Jalan Tamansari No.55, Bandung.
1.6.2 Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan mulai dari bulan Maret 2011 sampai dengan bulan Juni 2011,adapun jadwal penelitian seperti tampak pada table sebagai berikut :
Tabel 1.1 Waktu Penelitian
No Aktivitas
6 Mengembangkan versi
10
2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi
Sistem Informasi terdiri dari dua kata yaitu sistem dan informasi. Berikut
penjelasannya:
2.1.1 Definisi Sistem
Suatu sistem terdiri dari bagian-bagian yang saling mempengaruhi, bekerja
sama dan saling mengisi untuk mencapai suatu sasaran atau tujuan. Dengan
demikian suatu sistem terdiri dari unsur-unsur yang saling bergantungan karena
mempunyai tujuan yang sama.
Menurut Jogianto H.M (2005: 1) yang dimaksud dengan sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.
Menurut Zulkifli (2003 : 2) Sistem adalah himpunan suatu benda nyata atau
abstrak (a set of things) yang terdiri dari bagian-bagian atau
komponen-komponen yang saling berkaitan, berhubungan, berketergantungan dan saling mendukung, yang secara keseluruhan bersatu dalam satu kesatuan
(unity) untuk mencapai tujuan tertentu secara efisien dan efektif.
Sebuah sistem harus mempunyai beberapa hubungan yang logis, semua
elemen bekerja untuk mencapai tujuan sistem dan bukan untuk tujuan
masing-masing elemen tersebut.Berdasarkan definisi diatas, sistem adalah suatu perangkat
dari bagian-bagian yang saling berintegrasi dan bekerja sama untuk mencapai
Gambar : 2.1. Bentuk Umum Sistem
[Sumber : Hartono, Jogiyanto, 2001,Analisis dan Disain]
Gambar : 2.1. Bentuk Umum Sistem
(Sumber : Hartono, Jogiyanto, 2005,Analisis dan Desain)
2.1.1.1 Pengklasifikasian Sistem
Sejauh ini kita telah memiliki sebuah definisi untuk sistem, berikut ini
merupakan klasifikasi sistem dalam bentuk yang lebih sfesifik :
1. Sistem Terbuka dan Tertutup
Suatu sistem dikatakan terbuka bila sistem tersebut dapat dipengaruhi oleh
lingkungan, sedangkan suatu sistem dikatakan tertutup bila
aktifitas-aktifitas didalam sistem tersebut tidak terpengaruh oleh perubahan yang
sedang terjadi dilingkungan.
2. Sistem Buatan Manusia dan Sistem Alamiah
Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia
sedangkan sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam
dan tidak dibuat oleh manusia.
Input Pro
3. Sistem Sederhana dan Kompleks
Suatu sistem yang sederhana merupakan sebuah sistem yang terbentuk dari
sedikit komponen atau subsistem. Sebuah sistem yang kompleks adalah
sistem yang memiliki banyak tingkatan subsistem.
4. Sistem Berdasarkan Rentang Waktu
Penggunaan sistem mungkin bisa digunakan selamanya atau mungkin juga
digunakan untuk periode waktu tertentu.
5. Sistem Fisik dan Abstrak
Sistem fisik yaitu suatu sistem yang dapat disentuh dan dilihat sedangkan
sistem abstrak yaitu sistem yang tidak dapat disentuh dan dilihat.
2.1.1.2 Karakteristik Sistem
Menurut Jogiyanto (2005:3) suatu sistem mempunyai karakteristik
atau sifat-sifat tertentu, yaitu :
a. Komponen-komponen (Components)
Suatu sistem terdiri dari kumpulan komponen atau subsistem yang saling
berinteraksi atau bekerja sama satu sama lain untuk membentuk satu
kesatuan. Setiap komponen atau subsistem tersebut memiliki sifat-sifat dan
b. Batas Sistem (Boundary)
Batas sistem yaitu daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan
lingkungan luarnya atau dengan sistem yang lainnya. Batas suatu sistem
merupakan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut. Dan batas sistem ini
memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan.
c. Lingkungan Luar Sistem (environments)
Environments dari suatu sistem adalah apapun yang berada diluar batas
dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem
dapat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.
Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem yang
harus dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar sistem yang
bersifat merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan
mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.
d. Penghubung Sistem (Interface)
Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem
yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber
daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya. Keluaran
(output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk
subsistem yang lain dengan melalui penghubung. Dengan penghubung
satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya
e. Masukan (Input)
Merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat
berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal
(signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya
sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses
untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh di dalam istem komputer,
program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan
komputer dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
f. Keluaran (Output)
Keluaran merupakan hasil dari energi yang diolah. Keluaran ini dapat
berupa keluaran yang berguna atau keluaran yang tidak berguna. Sebagai
contoh panas yang dikeluarkan dari sistem komputer merupakan keluaran
yang tidak berguna dan merupakan sisa pembuangan. sedangkan informasi
adalah keluaran yang berguna dan dibutuhkan.
g. Pengolah (process)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah
masukan menjadi keluaran. Sistem akuntansi akan mengolah data-data
transaksi menjadi laporan-laporan keuangan dan laporan-laporan yang
dibutuhkan oleh manajemen.
h. Sasaran Sistem (Objectives)
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective).
akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan
yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu
sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.
2.1.2 Pengertian Informasi
Dalam membentuk suatu sistem informasi, diperlukan komponen masukan
berupa data-data, yang diperlukan sebagai komponen pembangun sistem
tersebut. Adapun pengertian Informasi :
Menurut Jogiyanto (2005:8) informasi adalah data yang diolah menjadi
bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.
Menurut Abdul Kadir (2003 : 7) “Data adalah fakta mengenai objek, orang
dan lain-lain. Data dinyatakan dengan nilai (angka, deretan karakter atau
simbol)”.
Setelah melalui suatu proses, data diolah menjadi informasi yang bermanfaat
bagi pengguna informasi tersebut. Adapun definisi informasi adalah:
Menurut Abdul Kadir (2003 : 7) “Informasi adalah hasil analisis dan sintesis
terhadap data. Dengan kata lain, informasi dapat dikatakan sebagai data yang telah diorganisasikan ke dalam bentuk yang sesuai dengan kebutuhan
seseorang”.
Suatu informasi agar dapat bermanfaat haruslah memiliki kualitas dan
menghasilkan informasi yang berkualitas mempunyai ketergantungan tiga hal,
1. Akurat
Berarti informasi harus bebas dari kesalahan, tidak bias, tidak
menyesatkan, dan mencerminkan maksudnya.
2. Tepat Waktu
Berarti informasi yang sampai kepenerima tidak telambat, karena
informasi merupakan landasan untuk mengambil keputusan. Untuk itu
diperlukan suatu teknologi untuk mengolah dan mengirim dengan cepat
dan tepat
3. Relevan
Berarti informasi mempunyai manfaat dan berguna bagi pemakainya.
Karena batas relevansi seseorang berbeda, maka informasi bisa dikatakan
berguna jika benar-benar bermanfaat dan dibutuhkan bagi pemakainya.
Didalam informasi terdapat tiga macam kategori yang dapat dikelompokan
yaitu sebagai berikut :
1. Informasi Strategis yang digunakan untuk mengambil keputusan
jangka panjang, mencakup informasi eksternal (tindakan pesaing,
langganan), rencana perluasan perusahaan dan sebagainya.
2. Informasi Taktis yaitu informasi yang dibutuhkan untuk mengambil
jangka menengah seperti trend penjualan yang dapat dipakai
menyusun rencana.
3. Informasi Teknis yaitu informasi yang dibutuhkan oleh keperluan
2.1.2.1 Ciri –Ciri Informasi
Adapun cirri-ciri informasi yaitu sebagai berikut :
1. Benar atau salah, berhubungan dengan realitas atau tidak
2. Baru bagi pemakainya
3. Memberikan tambahan nilai
4. Korektif terhadap informasi yang salah
5. Dapat mempertegas informasi yang telah ada
2.1.3 Definisi Sistem Informasi
Berdasarkan kesimpulan mengenai pengertian sistem dan informasi pada
subbab sebelumnya, sistem informasi dapat didefinisikan sebagai kumpulan
elemen-elemen yang saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan
tertentu yaitu mengolah data menjadi bentuk yang lebih berarti dan berguna
bagi penerimanya serta bermanfaat untuk pengambilan keputusan saat ini atau
masa yang akan datang. Sistem informasi berfungsi untuk menyediakan
informasi yang berguna untuk manajemen dan mendukung rencana strategis
organisasi. Sedangkan tujuannya adalah untuk mengumpulkan data,
menyimpan dan menginformasikannya pada para pemakai.
Menurut Al-barha bin (2005:57) “Sistem Informasi adalah:
1. Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen dalam
2. Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan
memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan atau untuk
mengendalikan organisasi.
3. Suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan
pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan
kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu
dengan laporan-laporan yang diperlukan.
Suatu sistem informasi dapat digerakkan oleh elemen-elemen berikut :
1. Perangkat Keras (Hardware) yaitu komputer yang berperan sebagai media
masukan, proses dan keluaran.
2. Perangkat Lunak (Software) yaitu alat yang digunakan untuk menjalankan
perangkat keras yang dapat berupa sistem operasi atau program aplikasi.
3. Pengguna Komputer (Brainware) adalah manusia yang merupakan bagian
terpenting yang dapat menangani semua elemen penggerak dari sistem
informasi.
4. Data yaitu fakta-fakta dari suatu kajadian yang dapat diolah untuk
menghasilkan suatu informasi.
5. Prosedur yaitu urutan kerja secara sistematis agar suatu pekerjaan dapat
dilaksanakan sacara teratur sesuai dengan rencana.
2.2 Pengertian Praktek Kerja Lapangan dan Penelitian
2.2.1 Pengertian Praktek Kerja Lapangan
Praktek kerja Lapangan merupakan salah satu kurikulum wajib yang harus
ditempuh oleh mahasiswa maupun siswa. Kerja Praktek adalah kegiatan yang
dilakukan di masyarakat maupun di perusahaan untuk mengaplikasikan ilmu
yang diperoleh dan melihar relevansinya di dunia kerja serta mendapatkan
umpan balik perkembangan ilmu pengetahuan dari masyarakat maupun jalur
pengembangan diri dengan mendalamai bidang ilmu tertentu dan aplikasinya.
Menurut Johnson (1998:228) “Praktek Kerja Lapangan adalah metode
pelatihan yang terjadi ditempat kerja dan umumnya berupa pelatihan teknikal
skill dan leboh terfokus pada peningkatan produktivitas secara cepat”.
2.2.2 Pengertian Penelitian
Sedangkan pengertian penelitian atau riset merupakan terjemahan dari
bahasa Inggris research, yang merupakan gabungan dari kata re (kembali)
dan to search (mencari). Beberapa sumber lain menyebutkan bahwa research
adalah berasal dari bahasa Perancis recherche. Intinya hakekat penelitian
adalah “mencari kembali”. Banyak sekali definisi tentang penelitian yang
muncul, salah satu yang cukup terkenal adalah menurut Webster’s New
Collegiate Dictionaryyang mengatakan bahwa penelitian adalah “penyidikan
atau pemeriksaan bersungguh-sungguh, khususnya investigasi atau
eksperimen yang bertujuan menemukan dan menafsirkan fakta, revisi atas
Menurut Burhan (2005:3) “Kegiatan mencari ulang, mengungkapkan kembali gejala atau kenyataan yang sudah ada untuk direkonstruksi guna memperoleh kebenaran tentang sesuatu yang dipertanyakan dalam riset
(5W+1H )dengan tujuan mendapatkan pengetahuan baru”.
Secara garis besar, kategori riset dapat dibedakan menjadi 2 kelompok
keilmuan, yaitu:
a. Riset untuk ilmu-ilmu pasti
b. Riset untuk ilmu-ilmu sosial
2.3 Jaringan Komputer
Secara sederhana, jaringan komputer dapat didefinisikan sebagai
hubungan dari dua komputer atau lebih. Tujuan dibangunnya suatu jaringan
komputer adalah membawa informasi secara tepat dan tanpa adanya kesalahan
dari sisi pengirim menuju ke sisi penerima melalui media komunikasi.
2.3.1. Jenis-jenis Jaringan Komputer
Menurut Budi irawan (2005 :140), jaringan komputer dapat dibedakan
berdasarkan cakupan geografisnya. Ada empat kategori utama jaringan
komputer, yaitu :
1. LAN (Local Area Network)
LAN digunakan untuk menghubungkan komputer yang berada dalam
suatu area yang kecil, jarak antara komputer yang dihubungkannya hanya
kecepatan 10 sampai 100 Mbps. LAN menjadi populer karena
memungkinkan banyak pengguna untuk memakai sumber daya secara
bersama-sama.
2. MAN (Metropolitan Area Network)
MAN merupakan suatu jaringan yang cakupannya meliputi suatu kota.
MAN menghubungkan LAN-LAN yang lokasinya berjauhan. Jangkauan
MAN bisa mencapai 10 sampai beberapa ratus km. Suatu MAN biasanya
bekerja pada kecepatan 1,5 sampai 150 Mbps.
3. WAN (Wide Area Network)
WAN dirancang untuk menghubungkan komputer-komputer yang
terletak pada suatu cakupan geografis yang luas, seperti hubungan dari
satu kota ke kota lain dalam suatu negara. Cakupan WAN dapat meliputi
100 sampai 1.000 km, dan kecepatan antar kota bisa bervariasi antara 1,5
Mbps sampai 2,4 Gbps.
4. GAN (Global Area Network)
GAN merupakan jaringan yang menghubungkan negara-negara di
seluruh dunia. Kecepatan GAN bervariasi mulai dari 1,5 Mbps sampai 100
Gbps dan cakupannya mencapai ribuan kilometer.
2.3.2. Topologi Jaringan
Dalam suatu jaringan komputer jenis topologi yang dipilih akan
Budhi Irawan (2005:26) topologi fisik jaringan yang digunakan dalam jaringan
diantaranya:
1) Topologi Bus
Topologi bus terdiri dari satu jalur kabel utama dimana masing-masing
ujungnya diberikan sebuah terminator. Semua nodes pada jaringan (file
server, workstation, dan perangkat lainnya) terkoneksi sebuah kabel utama
(backbone). Jaringan-jaringan Ethernet dan local talk menggunakan topologi
linear ini.
Gambar 2.2 Topologi Bus
(Sumber: Budhi Irawan, Jaringan Komputer 2005,Graha lmu:Yogyakarta)
2) Topologi Bintang
Topologi bintang atau yang lebih sering disebut dengan topologi star.
Pada topologi star, setiap nodes (file server, workstation, dan perangkat
Gambar 2.3 Topologi Bintang
(Sumber: Budhi Irawan, Jaringan Komputer 2005,Graha lmu:Yogyakarta)
3) Topologi Cincin
Topologi cincin menggunakan teknik konfigurasi yang sama dengan
topologi star tetapi pada topologi ini terlihat bahwa jalur media transmisi
menyerupai suatu lingkaran tertutup . kelemahan topologi cincin terletak
pada kegagalan salah satu simpul. Jika ada satu simpul yang mengalami
kegagalan, maka semua hubungan terputus.
Gambar 2.4 Topologi Cincin
5) Topologi Pohon
Topologi model ini merupakan perpaduan antara topologi linear bus dan
star, yang terdiri dari kelompok-kelompok dari workstation dengan
konfigurasi star yang terkoneksi ke kabel utama yang menggunakan
topologi linear bus. Topologi ini memungkinkan untuk perkembangan
jaringan yang telah ada dan memungkinkan untuk mengkonfigurasi
jaringan sesuai dengan kebutuhan.
2.4 Pengenalan Situs Web
WWW (World Wide Web) atau biasa disebut Web yang dipelopori oleh
Tim Berners-Lee dari CERN, sesungguhnya merupakan suatu kumpulan
informasi pada beberapa server komputer yang terhubung dalam satu jaringan
internet (Sampurna, 1996). Web memungkinkan sebuah situs (site) untuk
menyusun sejumlah halaman informasi yang berisi teks, gambar, suara, dan
video. Informasi-informasi tersebut mempunyai link-link yang dapat saling
berhubungan dan sistem yang menghubungkannya disebut hypertext. HTTP
(Hypertext Transfer Protocol) adalah suatu protokol yang menentukan aturan
berhubungan dengan server, seperti environmental dari server atau manupulasi
data pada database. Contoh server side adalah CGI/Perl, Active Server Pages
(ASP), dan Java Server Pages (JPS) dari Sun Java, HyperText Preprocessor
(PHP). Sedangkan client side (web browser) hanya akan memerima hasilnya
dalam bentuk HTML. Biasanya client side untuk mengadakan interaksi dengan
user yang frekuensinya tinggi, namun data yang diperlukan relatif sedikit atau
telah tersedia sebelumnya.
Untuk menentukan suatu alamat atau lokasi pada suatu web server
digunakan suatu sarana yang dinamakan Uniform Resource Locator (URL).
2.5 UML(Unified Modeling Language)
Menurut Bambang Heriyanto (2004:259) UML adalah bahasa grafis untuk
mendokumentasi, menspesifikasikan, dan membangun sistem perangkat
lunak. UML berorientasi objek menerapkan banyak level abstraksi, tidak
bergantung proses pengembanagn, tidak bergantung bahasa dan teknologi,
pemaduan beberapa notasi di beragam metodologi, pengembangan UML
dimulai dari kerjasama Grady Booch dan James Rumbauhh pada 1994 untuk
mengkombinasikan dua metodologi terkenal-Booch dan OMT, kemudian Ivar
Jacobson pencipta metode OOSE (Object Oriented Software Engineering)
2.6 Perangkat Lunak Pendukung
Perangkat lunak yang mendukung pembuatan sistem informasi Praktek
Kerja Lapangan dan Penelitian berbasis web ini adalah :
2.6.1 Sekilas Mengenai PHP
Menurut Bunafit Nugroho (2004:91) PHP adalah bahasa scripting yang
menyatu dengan HTML dan berada di server (server side HTML embedded
scripting). Disini sintax-sintax dan perintah-perintah yang kita masukan akan
sepenuhnya dijalankan dan dikerjakan se server dan disertai halaman HTML
biasa. PHP diperkenalkan pertama kali oleh J Wynia adalah seorang pria yang
memiliki dasar yang matang tentang pemrograman, khususnya pemrograman
pada sisi server.
Secara khusus, PHP dirancang untuk membentuk web dinamis. Artinya,
ia dapat membentuk suatu tampilan berdasarkan permintaan terkini. Misalnya,
anda bisa menampilkan isi database ke halaman Web. Pada prinsipnya, PHP
mempunyai fungsi yang sama dengan skrip-skrip seperti ASP, Cold Fusion,
ataupun Perl. Pada saat ini, PHP sebenarnya dapat berfungsi pada server-server
yang berbasis UNIK, Windows NT, dan Marcintosh. Bahkan versi untuk
Windows 95/98 pun tersedia. Pada awalnya, PHP dirancang untuk
diintegrasikan dengan web server Apache. Namun, belakangan PHP juga dapat
bekerja dengan web server seperti PWS (Personal Web Server), IIS (Internet
2.6.2 Sekilas Mengenai Macromedia Dreamweaver MX
Perangkat lunak yang digunakan untuk membuat implementasi dari
sistem pada tugas akhir ini adalah Bahasa Pemograman Macromedia
Dreamweaver MX
Bahasa Pemograman Macromedia Dreamweaver MX merupakan
Bahasa Pemograman yang digunakan untuk membuat aplikasi Web yang
berisi grafis (GUI – Graphical User Interface), atau pemograman yang
menggunakan tampilan grafis sebagai alat komunikasi dengan pemakainya.
Gambar 2.5 Tampilan Macromedia Dreamweaver MX
(Sumber: Bunafit Nugroho. . PHP dan MySQL Dengan Editor Dreamweaver MX.2004 Andi.Yogyakarta)
2.6.3 APACHE
Apache merupakan turunan dari web server yang dikeluarkan oleh
1995-an. Pada dasarnya apache adalah “Apatchy (patch)” dan pengganti dari
NSCA HTTPD. Apache web server merupakan tulang punggung dari Word
Wide Web (www). Web server menunggu permintaan dari klien yang
menggunakan browser seperti Netscape Navigato, Modzila, Lynk dan
lain-lain. Web server dalam berkomunikasi dengan kliennya, menggunakan
protokol HTTP (Hyper Text Transfer Protocol).
Apache berada di bawah GNU general public license yang bersifat
gratis sehingga apache dapat di download gratis pada alamat
http://www.apache.org.Saat ini apache banyak digunakan sebagai web server
untuk portal-portal besar.Ada beberapa ciri khas apache, yaitu:
1. Apache sangat cepat dalam merespon klien melebihi server NSCA.
2. Apache mempunyai komponen dasar yang banyak dibandingkan dengan
web server lain.
3. Performansi dan konsumsi sumber daya dari web server apache tidak
terlalu banyak.
4. Mendukung transaksi yang aman (secure tranmision) menggunakan SSL
(Secure Socket layer)
5. Kompabilitas yang tinggi.
Apache merupakan produk yang istimewa karena berisi hal-hal yang
diperlukan oleh sebuah web, dapat diakses, dapat diandalkan dan gratis.
Apache merupakan web server yang open source. Ini berarti setiap yang
menggunakan produk ini mempunyai akses ke sumber kode (source code).
dan menjalankanya. Apabila ditemukan kesalahan (bug) dapat segera
diperbaiki atau segera dilaporkan.
2.6.4 Mysql
Menurut Bunafit Nugroho (2004:29) MySQL (My Strukture Query
Language) adalah sebuah program pembuat database yang bersifat open
source. MySQL sebenarnya produk yang berjalan pada platform Linux karena
sifatnya open source MySQL dapat dijalankan pada semua platform baik
Windows maupun Linux.
Database MySQL adalah database yang sangat powerfull, stabil, mudah.
MySQL sangat banyak dipakai dalam sistem database web dengan
menggunakan PHP. PHPTriad juga memberikan fasilitas database yang.
Karena PHP Triad dilengkapi dengan database MySQL maka terdapat tempat
untuk menyimpan data (store), dan untuk mengambil kembali data anda
(retrieve). Seperti sistem database SQL (Structured Query Language) yang
lain, MySQL juga dilengkapi dengan perintah-perintah dan sintaks-sintaks
SQL, dengan keunggulan sebagai berikut.
a. Konsep database MySQL berkecepatan tinggi tentang sistem penyajian
data.
b. Harga yang relatif murah, karena ada yang dapat diperoleh secara gratis
d. Dapat bekerja dalam beberapa system operasi seperti Windows, Linux,
MacOs, Unix (Solaris, AIX, dan DEC Unix), FreeBSD, OS/2, Irix.
e. Dukungan penggunaan banyak tersedia
2.6.5 IBM Rational Rose
Software Rational Rose merupakan salah satu tools untuk membuat
suatu UML. Banyak tools selain Rational Rose dari yang gratis sampai yang
berbayar,namun untuk Rational Rose merupakan software yang berbayar.
Rational Rose merupakan software buatan IBM yang dapat di download di
http://www.rational.com.
Kerangka kerja yang akan kita gunakan membuat suatu diagram UML
adalah berada dalam Use Case View (untuk membuat business use case
diagram dan use case diagram), Class diagram, Activity diagram, Sequence
diagram, Collaboration diagram, Component View (untuk membuat
component diagram) dan Deployment View (untuk membuat deployment
Gambar 2.6 Tampilan Relational Rose
32
3.1 Objek Penelitian
Objek penelitian dalam penelitian ini adalah sistem pendaftaran Praktek
Kerja Lapangan dan Penelitian di Dinas Komunikasi dan Informatika
(DISKOMINFO), yang beralamat di Jln.Tamansari No.55, Bandung.
3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan
Kantor Pengolahan Data Elektronik (KPDE) Provinsi Dazxwaerah Tingkat
I Jawa Barat adalah kelanjutan dari organisasi sejenis yang semula sudah ada di
lingkungan Pemerintah Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat dengan nama
Pusat Pengolahan Data (PUSLAHTA) Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat.
Keberadaan PUSLAHTA di Jawa Barat dimulai pada tahun 1977, yaitu
dengan adanya Proyek Pembangunan Komputer Pemerintah Provinsi Daerah
Tingkat I Jawa Barat. Proyek tersebut dimaksudkan untuk mempersiapkan
sarana prasarana dalam rangka memasuki era komputer. Dalam perkembangan
selanjutnya, pada tanggal 8 April 1978 dengan Surat Keputusan Gubernur
Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat Nomor : 294/Ok.200-Oka/SK/78
diresmikan pembentukan/pendirian Kantor Pusat Pengolahan Data
(PUSLAHTA) Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat yang berkedudukan di
Sebagai tindak lanjut dari Surat Keputusan Gubernur Nomor:
294/Ok.200-Oka/SK/78, maka pada tanggal 29 Juni 1981 pendirian Kantor PUSLAHTA
dikukuhkan dengan Peraturan Daerah Nomor: 2 Tahun 1981 tentang
Pembentukan Pusat Pengolahan Data (PUSLAHTA) Provinsi Daerah Tingkat I
Jawa Barat dan Peraturan Daerah Nomor : 3 Tahun 1981 tentang Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Pusat Pengolahan Data Provinsi Daerah Tingkat I
Jawa Barat. Dengan kedua Peraturan Daerah tersebut keberadaan PUSLAHTA
di lingkungan Pemerintah Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat semakin
berperan, khususnya dalam melaksanakan kebijaksanaan Gubernur Kepala
Daerah di bidang komputerisasi. Akan tetapi keberadaan kedua Peraturan
Daerah tersebut tidak mendapat pengesahan dari pejabat yang berwenang
dalam hal ini Menteri Dalam Negeri, sehingga keberadaan PUSLAHTA di
lingkungan Pemerintah Daerah Tingkat I Jawa Barat kedudukan organisasi
menjadi non struktural. Akan tetapi dengan keberadaan Puslahta Provinsi
Daerah Tingkat I Jawa Barat pada masa itu telah banyak dirasakan manfaatnya
selain oleh lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga oleh instansi lain
dalam bentuk kerja sama penggunaan mesin komputer IBM S-370/125 seperti:
IPTN, PJKA,ITB, dan pihak Swasta lainnya.
Dalam perjalanan waktu yang cukup panjang, yaitu lebih kurang 14 tahun
sejak PUSLAHTA didirikan, pada tanggal 27 Juni 1992 dengan Surat
Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat Nomor : 21 Tahun
1992 Organisasi PUSLAHTA Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat
1992 dinyatakan bahwa tugas dan wewenang PUSLAHTA dialihkan ke Kantor
Bappeda Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat.
Pada tanggal yang sama dengan terbitnya Surat Keputusan Gubernur No.
21 tahun 1992 tentang Pembubaran PUSLAHTA Provinsi Daerah Tingkat I
Jawa Barat, keluar Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat
Nomor : 22 Tahun 1992 tentang Pembentukan Kantor Pengolahan Data
Elektronik (KPDE) Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat sebagai pelaksana
dari Instruksi Menteri Dalam negeri Nomor : 5 tahun 1992 tentang
Pembentukan Kantor Pengolahan Data Elektronik Pemerintah Daerah di
seluruh Indonesia.
Sebagai tindak lanjut dari Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor : 5
Tahun 1992 tentang Pembentukan Kantor Pengolahan Data Elektronik, pada
tanggal 30 Juni 1993 keluar persetujuan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara (Menpan) dengan Nomor : B-606/I/93 perihal Persetujuan
Pembentukan Kantor Pengolahan Data Elektronik untuk Provinsi Daerah
Tingkat I Kalimantan Selatan, Jawa Barat, Sumatera Barat dan Daerah
Istimewa Yogyakarta.
Dengan keluarnya Surat Persetujuan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara (Menpan) tersebut, maka untuk mengukuhkan Keputusan Gubernur
Nomor 22 Tahun 1992 diajukan Rancangan Peraturan Daerahnya, dan
akhirnya pada tanggal 21 Juni 1994 berhasil ditetapkan Peraturan Daerah
Pengukuhan Dasar Hukum Pembentukan Kantor Pengolahan Data Elektronik
Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat dan Nomor 5 tahun 1994 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kantor Pengolahan Data Elektronik Provinsi Daerah
Tingkat I Jawa Barat.
Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor : 16 Tahun
2000 tanggal 12 Desember 2000 tentang Lembaga Teknis Daerah Provinsi
Jawa Barat telah ditetapkan Badan Pengembangan Sistem Informasi dan
Telematika Daerah disingkat BAPESITELDA. sebagai pengembangan dari
Kantor Pengolahan Data Elektronik yang dibentuk berdasarkan Keputusan
Gubernur Nomor : 22 Tahun 1992. Sedangkan Kantor Pengolahan Data
Elektronik itu sendiri merupakan pengembangan dari Pusat Pengolahan Data
(PUSLAHTA) Provinsi Jawa Barat yang berdiri pada tanggal 8 April 1978
melalui Surat Gubernur KDH Tingkat I Jawa Barat No.
294/OK.200-Oka/SK/78, dan keberadaannya dikukuhkan dengan Peraturan Daerah No. 2
Tahun 1981 tanggal 29 Juni 1981.
Dasar Hukum :
1. Keputusan Presiden RI Nomor 50 Tahun 2000 tentang Tim Koordinasi
Telematika Indonesia
2. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 16 Tahun 2000 tentang Lembaga
3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan
Visi
"Terwujudnya masyarakat informasi Jawa Barat melalui
penyelenggaran komunikasi dan Informatika yang efektif dan
efisien"
Misi
1. Meningkatkan sarana dan prasana dan profesionalismesumber daya
aparatur bidang Komunikasi dan Informatika
2. Mengoptimalkan pengelolaan pos dantelekomunikasi
3. Mengoptimalkan pemanfaatan saranaKomunikasi dan Informasi
pemerintah dan masyarakat, serta melaksanakandiseminasi informasi
4. Mewujudkan layanan online dalampenyelenggaraan pemerintah
berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi
5. Mewujudkanpengelolaan data menuju satu data pembangunan untuk
3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan
Gambar 3.1 Struktur Organisasi DISKOMINFO
(Sumber:http://diskominfo.jabarprov.go.id)
3.1.4 Deskripsi Tugas
Tenaga Kerja merupakan sub faktor yang sangat penting dalam
menunjang keberhasilan sebuah perusahaan. Tenaga Kerja tidak dapat
perusahaan akan berjalan dengan lancar. Dalam menjalankan proses kerjanya,
Diskominfo terdiri dari Kepala Dinas dan Bidang-bidang lain dibawahnya.
Adapun deskripsi tugas dari masing-masing jabatan yaitu:
1. Kepala Dinas
Mempunyai tugas sebagai berikut:
(1) Kepala Dinas mempunyai tugas pokok menyelenggarakan perumusan,
penetapan, memimpin, mengkordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan
kegiatan tugas pokok Dinas serta mengkordinasikan dan membina UPTD.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Kepala Dinas mempunyai
fungsi :
a. Penyelenggaraan perumusan, penetapan, pengaturan dan koordinasi
pelaksanaan kebijakan teknis pos dan telekomunikasi, sarana komunikasi
dan diseminasi dan informasi, telematika, serta pengolahan data
elektronik.
b. Penyelenggaraan fasilitasi dan pengendalian komunikasi dan informatika.
c. Penyelenggaraan koordinasi dan kerjasama dalam rangka tugas pokok
dan fungsi Dinas.
d. Penyelenggaraan koordinasi dan pembinaan UPTD.
2. Sekretariat
Tugas Sekretariat :
a. Menyelenggarakan pengkajian program Dinas dan Sekretaris.
c. Menyelenggarakan pengkajian anggaran belanja.
d. Menyelenggarakan pengendalian administrasi belanja.
e. Menyelenggarakan pengelolaan administrasi kepegawaian.
f. Penyelenggarakan penatausahaan, kelembagaan dan ketatalaksanaan.
g. Menyelenggarakan pengelolaan urusan rumah tangga dan perlengkapan.
h. Menyelenggarakan penyusunan bahan rancangan pendokumentasian
perundang-undangan, pengelolaan perpustakaan, protokol dan hubungan
masyarakat.
i. Menyelenggarakan pengelolaan naskah dinas dan kearsipan.
j. Menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan
pengembalian kebijakan.
k. Menyelenggarakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Sekretariat.
l. Menyelenggarakan pembinaan Jabatan Fungsional.
m.Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait.
Sekretariat membawahi :
a. Subbagian Perencanaan dan Program
(1) Melaksanakan penyusunan programkerja Sekretariatan dan Subbagian
Perencanaan dan Program.
(2) Melaksanakan koordinasipenyusunan perencanaan dan program dinas
yang meliputi bidang pos dantelekomunikasi, sarana komunikasi dan
(3) Melaksanakan penyusunan bahan RencanaStrategis, Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), LKPJ danLPPD
Dinas.
(4) Melaksanakan penyusunan bahantelaahan staf sebagai bahan
pertimbangan pengambilan kebijakaan.
(5) Melaksanakan pelaporan danevaluasi kegiatan Subbagian
Perencanaan dan Program serta Dinas.
(6) Melaksanakan pengelolaan sisteminformasi bidang komunikasi dan
informatika.
b. Subbagian Keuangan
1) Melaksanakan penyusunan DUKDA/DIKDA untuk penyiapan bahan
rencana anggaran belanja rutin.
2) Melaksanakan kordinasi dalam penyusunan DUPDA/DIPDA untuk
penyiapan bahan rencana anggaran belanja pembangunan.
3) Melaksanakan penyiapan daftar gaji, tunjangan, honorarium serta
pembayaran lainnya.
4) Melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan anggaran belanja
rutin.
5) Melaksanakan penyiapan bahan pertanggungjawaban anggaran
c. Subbagian Kepegawaian dan Umum.
1) Melaksanakan pengelolaan naskah dinas dan kearsipan.
2) Melaksanakan penyiapan bahan Rencana Kebutuhan Barang Unit dan
Rencana Tahunan Barang Unit.
3) Melaksanakan pengelolaan keprotokolan meliputi rapat dinas,
upacara, pengaturan kunjungan tamu dinas dan rumah tangga Badan.
4) Melaksanakan pengelolaan administrasi, pengadaan, penyimpanan,
pendistribusian, inventaris barang dan usulan penghapusan barang
inventaris kantor.
5) Melaksanakan pengelolaan barang kantor dan jasa.
6) Melaksanakan pemeliharaan dan pengamanan gedung kantor dan
barang inventaris kantor.
7) Melaksanakan penyiapan bahan pengawasan dan pembinaan terhadap
tugas Bendaharawan Barang.
3. Bidang Pos Dan Telekomunikasi
Tugasnya:
(1) Bidang Pos dan Telekomunikasi mempunyai tugas pokok
menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis dan fasilitasi pos
dan telekomunikasi.
(2)Dalam menyelenggarakan tugas pokok Bidang Pos dan Telekomunikasi
a. penyelengaaraan pengkajian bahan kebijakan teknis pos dan
telekomunikasi.
b. penyelengaraan pengkajian bahan fasilitasi pos dan telekomunikasi.
c. penyelenggaraan fasilitas bidang pos dan telekomunikasi.
Bidang Pos dan Telekomunikasi membawahi :
a. Seksi Pos Dan Telekomunikasi
(1) Melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Pos dan
Telekomunikasi;
(2) Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis usaha jasa pos dan
telekomunikasi;
(3) Melaksanakan penyusunan bahan saran pertimbangan teknis
perizinan usaha jasa pos dan telekomunikasi;
(4) Melaksanakan penyusunan bahan bimbinganteknis sarana
telekomunikasi, pelayanan telekomunikasi, kinerja operasi
telekomunikasi, telekomunikasi khusus dan kewajiban pelayanan
universal skala wilayah;
(5) Melaksanakan penyusunan bahan saran pertimbangan teknis perizinan
penyelenggaraan telekomunikasi khusus untuk keperluan pemerintah
dan badan hukum di daerah;
(6) Melaksanakan penyusunan bahansaranpertimbangan teknis perijinan
b. Seksi Monitoring dan Penetiban Spektrum Frekuensi
(1) Melaksanakan penyusunan program kerja seksi monitoring dan
penertiban spektrum frekuensi.
(2) Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan monitoring dan
penertiban spektrum frekuensi.
(3) Melaksanakan pengelolaan data pengguna spekrum frekuensi radio.
(4) Melaksanakan pengawasan terhadap penerapan standar teknis dan
standar pelayanan alat/perangkat standar pos.
(5) Melaksanakan pengawasan terhadap penerapan standar teknis dan
standar pelayanan alat/perangkat standar telekomunikasi.
(6) Melaksanakan monitoring dan evaluasi layanan jasa telekomunikasi
dan frekuensi radio;
(7) Melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan
pengembalian kebijakan;
(8) Melaksanakan pelaporan dan evaluasi kegiatan seksi monitoring dan
penertiban spektrum frekuensi
c. Seksi Standarisasi Pos Dan Telekomunikasi;
(1) Melaksanakan penyusunan bahan program kerja seksi standarisasi pos
dan telekomunikasi.
(2) Melaksanakan pengelolaan bahan kebijakan teknis standardisasi pos
dan telekomunikasi.
(4) Melaksanakan penyusunan bahan saran pertimbangan teknis perijinan
kantor cabang an loket pelayanan operator.
(5) Melaksanakan penyusunan bahan saran pertimbangan teknis perijinan
galian untuk keperluan penggelaran kabel telekomunikasi lintas
Kabupaten/Kota atau jalan Provinsi.
(6) Melaksanakan penyusunan bahan saran pertimbangan teknis perijinan
penyelenggaraan operator.
4. Bidang Sarana Komunikasi Dan Diseminasi Informasi
Tugasnya adalah :
(1) Bidang Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi mempunyai tugas
pokok menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis dan fasilitasi
sarana komunikasi dan diseminasi informasi.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Bidang Sarana
Komunikasi dan Diseminasi Informasi mempunyai fungsi :
a. Penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan teknis sarana komunikasi
dan diseminasi informasi;
b. Penyelenggaraan pengkajian bahan fasilitasi sarana komunikasi dan
diseminasi informasi;
c. penyelenggaraan fasilitasi bidang sarana komunikasi dan diseminasi
informasi
a. Seksi Komunikasi Sosial
(1) Seksi Komunikasi Sosial mempunyai tugas pokok melaksanakan
penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi komunikasi sosial.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Seksi Komunikasi
Sosial mempunyai fungsi:
a. pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi
komunikasi sosial.
b. pelaksanaan penyusunan dan pengolahan data kegiatan komunikasi
sosial.
b. Seksi Komunikasi Pemerintah Dan Pemerintah daerah
(1) Melaksanakan Penyusunan program Kerja Seksi Komunikasi Pemerintah
dan Pemerintah Daerah.
(2) Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis standardisasi dan
bimbingan teknis, evaluasi serta pelaksanaan kelembagaan komunikasi
Pemerintah dan Pemerintah Daerah.
(3) Melaksanakan pengelolaan data Komunikasi Pemerintah dan Pemerintah
Daerah.
(4) Melaksanakan koordinasi dan kerjasama dalam pemberdayaan lembaga
komunikasi Pemerintah dan Pemerintah Daerah.
c. Seksi Penyiaran Dan Kemitraan Media
1) Melaksanakan menyusunan program kerja Seksi Penyiaran dan
Kemitraan Media.
2) Melaksanakan evaluasi persyaratan administrasi terhadap perijinan
penyelenggaraan penyiaran.
3) Melaksanakan penyusunan bahan saran pertimbangan teknis
persyaratan administrasi terhadap perijinan penyelenggaraan televise.
4) Melaksanakan diseminasi informasi program pembangunan daerah
melalui media tatap muka, elektronik, cetak dan kesenian tradisional.
5) Melaksanakan penyusunan koordinasi dan kerjasama dengan media
cetak, elektronik dan media lainnya.
6) Melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan
pertimbangan pengambilan kebijakan;
4. Bidang Telematika
(1) Bidang Telematika mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pengkajian
bahan kebijakan teknis dan fasilitasi telematika.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Bidang Telematika
mempunyai fungsi :
a. Penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan teknis telematika.
Bidang Telematika Membawahi :
a. Seksi Pengembangan Telematika
(1) Melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Pengembangan
Telematika
(2) Melaksanakan penyusunan bahan dan melaksanakan kebijakan teknis dan
strategi pengembangan infrastruktur aplikasi, aplikasi dasar, aplikasi
layanan kepemerintahan, aplikasi layanan publik, dan tata laksana dalam
bidang e-Government di lintas Kabupaten/Kota sesuai dengan kebijakan
nasional;
(3) Melaksanakan penyusunan bahan pengembangan e-Government, Sistem
Informasi, perangkat lunak dan konten serta e-Business.
(4) Melaksanakan pengembangan sistem keamanan informasi, aplikasi dan
infrastruktur jaringan.
(5) Melaksanakan pengendalian terhadap infrastruktur jaringan, perangkat
lunak dan sistem informasi yang telah terbangun.
(6) Melaksanakan kebijakan strategi pengembangan aplikasi berbagai fungsi
yang terkait dengan bidang e-business di Daerah.
b. Seksi Penerapan Telematika
(1) Melaksanakan penerapan dan pendayagunaan telematika.
(3) Melaksanakan penyusunan bahan dan melaksanakan bimbingan teknis
bagi sumber daya manusia.
(4) Melaksanakan sosialisasi hasil pembangunan dan pengembangan
telematika kepada perangkat daerah dan publik.
(5) Melaksanakan pendampingan hasil pengembangan aplikasi dan
infrastruktur jaringan secara efektif terhadap perangkat daerah dan publik.
(6) Melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan
pertimbangan pengambilan kebijakan.
(7) Melaksanakan pelaporan dan evaluasi kegiatan seksi penerapan telematika.
c. Seksi Standarisasi dan Monitoring Evaluasi Telematika
(1) Melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Standardisasi dan
Monitoring Evaluasi Telematika.
(2) Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis Standardisasi dan
Monitoring Evaluasi Telematika.
(3) Melaksanakan pelayanan informasi standardisasi sistem informasi dan
telematika bagi perangkat daerah dan publik.
(4) Melaksanakan koordinasi penerapan standar nasional Indonesia lingkup
(5) Melaksanakan koordinasi pelaksanaan sertifikasi, akreditasi, registrasi
produk dan jasa aplikasi telematika.
(6) Melaksanakan cross sertifikasi, kerjasama standardisasi dan audit aplikasi
telematika.
(7) Melaksanakan pengembangan dan pemanfaatan sarana dan prasarana
standardisasi, sertifikasi dan audit aplikasi telematika.
(8) Melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan
pertimbangan pengambilan kebijakan.
(9) Melaksanakan pelaporan dan evaluasi kegiatan seksi Standarisasi dan
Monitoring Evaluasi Telematika.
5. Bidang Pengolahan Data Elektronik
Tugasnya adalah:
(1) Bidang Pengolahan Data Elektronik mempunyai tugas pokok
menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis dan fasilitasi
pengolahan data elektronik.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok, Bidang Pengolahan Data
Elektronik mempunyai fungsi :
a. Penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan teknis pengolahan data
b. Penyelenggaraan pengkajian bahan dan fasilitasi pengolahan data
elektronik.
Bidang Pengolahan Data Elektronik membawahi:
a. Seksi Kompilasi Data
(1) Melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Kompilasi Data.
(2) Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis kompilasi data.
(3) Melaksanakan pengolaan data melalui aplikasi perangkat lunak dan sistim
informasi kompilasi.
(4) Melaksanakan koordinasi dan konsultansi pengolahan data / informasi
elektronik.
(5) Melaksanakan kerjasama dan kemitraan pengelolaan data / informasi
elektronik.
(6) Melaksanakan pemeliharaan, pengamanan dan pengendalian data dan
informasi dengan perangkat daerah.
(7) Melaksanakan fasilitasi kompilasi data.
(8) Melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan
pertimbangan pengambilan kebijakan.
(9) Melaksanakan pelaporan dan evaluasi kegiatan seksi kompilasi data
b. Seksi Integrasi Data
(1) Melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Integrasi Data.
(3) Melaksanakan koordinasi implementasi interoperabilitas e-Government
skala provinsi.
(4) Melaksanakan pengelolaan data melalui aplikasi perangkat lunak dan
sistem informasi.
(5) Melaksanakan menyusun bahan dan pengelolaan basis data terintegrasi.
(6) Melaksanakan pengelolaan interoperabilitas Website.
c. Seksi Penyajian Data dan Informasi.
(1) Melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Penyajian Data dan
Informasi.
(2) Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis pengkajian dan
informasi data.
(3) Melaksanakan penyajian layanan data dan informasi.
(4) Melaksanakan koordinasi pengelolaan internet public.
(5) Melaksanakan penyajian layanan data dan informasi melalui help desk
(6) Melaksanakan pengelolaan website www.jabarprov.go.id.
(7) Melaksanakan fasilitasi penyajian data dan informasi.
(8) Melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan
pertimbangan pengambilan kebijakan.
(9) Melaksanakan pelaporan dan evaluasi kegiatan seksi penyajian data
6. Unit Pelaksana Teknik Dinas
(1) Untuk melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan/atau
kegiatan teknis penunjang, pada Dinas dapat dibentuk UPTD, yang
mempunyai wilayah kerja satu atau beberapa Daerah Kabupaten/Kota.
(2) Pembentukan, Tugas Pokok, Fungsi, Rincian Tugas Unit, serta Susunan
Organisasi dan Tata Kerja UPTD
3.2 Metode Penelitian
Metode penelitian adalah suatu teknik atau cara untuk mencari,
memperoleh, mengumpulkan, atau mencatat data, baik berupa data primer
maupun data sekunder yang dapat digunakan untuk keperluan menyusun karya
ilmiah atau penelitian dan kemudian menganalisa faktor-faktor yang berhubungan
dengan pokok-pokok permasalahan sehingga akan didapat suatu kebenaran atas
data yang diperoleh. Untuk menunjang pelaksanaan penelitian ini, perlu adanya
metode untuk mengatasi masalah-masalah yang ada, maka diperlukan metode dan
pengumpulan data.
3.2.1 Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan kombinasi antara apa yang hendak
diperoleh setelah melakukan penelitian (tujuan penelitian) dengan unsur-unsur
penelitian. Desain penelitian dapat merupakan keterkaitan suatu desain dengan
desain yang lain yang secara bersama-sama membentuk sebuah desain
3.2.1.1 Metode Deskriptif
Metode deskriptif yaitu penulis mengumpulkan data-data yang
sedang terjadi sekarang, kemudian metode pengumpulan data dan untuk
selanjutnya metode pengembangan sistem. Penelitian dengan metode
deskriptif mempunyai langkah penting seperti berikut :
1. Mengidentifikasi adanya permasalahan yang signifikan untuk
dipecahkan melalui metode deskriptif.
2. Membatasi dan merumuskan permasalahan secara jelas.
3. Menentukan tujuan dan manfaat penelitian.
4. Melakukan studi pustaka yang berkaitan dengan permasalahan.
5. Menentukan kerangka berpikir.
6. Mendesain metode penelitian yang hendak digunakan termasuk dalam
hal ini menentukan populasi, sampel, teknik sampling
3.2.1.2. Metode Action
Metode Action atau tindakan penelitian yang digunakan untuk
mengembangkan keterampilan-keterampilan baru, cara pendekatan baru,
atau produk pengetahuan yang baru dan untuk memecahkan masalah
dengan penerapan langsung di dunia aktual (lapangan). Dalam penelitian
ini, peneliti mencoba untuk mempelajari situasi yang ada saat ini dengan