• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) Di Dinas Komunikasi Dan Informatika Pemerintah Kota Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) Di Dinas Komunikasi Dan Informatika Pemerintah Kota Bandung"

Copied!
84
0
0

Teks penuh

(1)

Diajukan sebagai bukti telah melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Oleh:

FEBRY VALENTINA NIM : 41808112

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI HUMAS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG

(2)

i

Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah S.W.T, yang

telah memberikan kesehatan kepada penulis untuk membuat Laporan Praktek Kerja Lapangan, serta junjungan besar kita Nabi Muhammad SAW, dan para sahabatnya. Karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan

kegiatan dan menyusun Laporan Praktek Kerja Lapangan yang disusun untuk memenuhi syarat kelulusan mata kuliah Praktek Kerja Lapangan dan salah satu

syarat menempuh Sarjana Strata-1 Program Studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Humas, Universitas Komputer Indonesia Bandung dapat diselesaikan.

Tidak lupa juga penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya

kepada ayahanda H. Maryani Yakin dan ibunda tercinta Hj. Yusrowati, yang telah memberikan kasih sayang, semangat, dorongan serta dukungan sepenuhnya kepada penulis, baik moril maupun non moril. Sehingga Laporan Praktek Kerja

Lapangan ini dapat diselesaikan, dan penulis persembahkan untuk kedua orangtua yang tidak henti-hentinya mendo’akan penulis.

Dalam melaksanakan Laporan Praktek Kerja Lapangan ini, tidak sedikit penulis mendapatkan kesulitan serta hambatan baik teknis maupun non teknis.

(3)

ii

Melalui kesempatan ini juga, dengan segenap kerendahan hati, penulis ingin menyampaikan rasa hormat, terimakasih dan penghargaan yang

setinggi-tingginya kepada :

1. Yth. Prof. Dr. Samugyo Ibnu Redjo, Drs., M.A, selaku Dekan FISIP Universitas Komputer Indonesia Bandung yang telah memberikan

pengesahan pada Laporan Praktek Kerja Lapangan ini.

2. Yth. Drs. Manap Solihat, M.Si, selaku Ketua Prodi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Komputer Indonesia Bandung yang telah memberikan pengesahan pada Laporan Praktek Kerja Lapangan ini.

3. Yth. Melly Maulin P, S.Sos, M.Si, selaku Sekretariat Prodi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Komputer Indonesia Bandung sekaligus sebagai Dosen Wali IK-3 2008 yang telah memberikan arahan sebelum

dan sesudah penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapangan ini.

4. Yth. Sangra Juliano P, S.I.Kom, selaku Dosen Pembimbing yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Lapangan serta memberikan arahan, kritik dan saran yang sangat bermanfaat bagi penulis.

(4)

iii

Informatika Pemerintah Kota Bandung yang telah bersedia menerima penulis untuk melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL).

8. Yth. Bapak Yuyus Suhaya, MM, selaku Sekertaris Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung yang telah

membimbing penulis selama pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL).

9. Yth. Bapak Aos Wijaya A Bintang, SE., M.Si, selaku Kepala Bidang Hubungan Masyarakat yang telah membantu dan membimbing penulis.

10.Yth. Bapak Bardi, yang telah membimbing penulis dengan baik selama melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di Dinas Komunikasi

dan Informatika Pemerintah Kota Bandung.

11.Yth. Ibu Yeti, yang telah memberikan masukan dan saran kepada penulis selama kegiatan Praktek Kerja Lapangan.

12.Yth. Bapak Meiwan dan Bapak Prima, yang telah sabar membimbing, menjelaskan dan mengarahkan penulis selama

melaksanakan Praktek Kerja Lapangan.

13.Yth. Ibu Ratna Ningrum, SH. yang telah membimbing penulis dengan baik dan sabar selama melakukan kegiatan Praktek Kerja

(5)

iv

15.Yth. Seluruh Pegawai Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung, yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu serta membimbing penulis selama melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL).

16.Untuk Kakak-kakak ku tercinta Yuliana, SE. beserta suami Agus Patra Akbar, Risdianto, SE. beserta istri Maria Fransiska, Hardiansyah, dan keponakan-keponakan ku tersayang Ratih Ayu Patricia, Hardica Raya Nugraha dan Faqih Akram Rayyan terimakasih atas semua kasih sayang, do’a serta dukungannya selama

ini baik moril maupun materiil.

17.Randi Sastra Jendra, terimakasih atas dukungan, semangat, serta dapat menjadi tempat bertukar pikiran bagi penulis.

18.Mona Dianda, Dinda, Sylvia, Windy, sahabat-sahabat terbaik yang telah mendukung, memberikan semangat dan berbagi canda-tawa

kepada penulis selama menyelesaikan laporan Praktek Kerja Lapangan ini.

(6)

v

Akhir kata penulis berharap Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya, serta untuk kemajuan Dinas

Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung dan khususnya untuk Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Program Studi Ilmu Komunikasi

Konsentrasi Humas Universitas Komputer Indonesia dan pembaca lain pada umumnya. Untuk itu sekiranya penulis mengharapkan dan sangat membutuhkan masukan, saran serta kritik yang dapat membangun dan membawa perubahan ke

arah yang lebih baik lagi demi kesempurnaan laporan ini.

Dengan ini penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya apabila terdapat

kesalahan pada Laporan Praktek Kerja Lapangan ini. Semoga dengan semua bantuan, dorongan dan bimbingan yang telah diberikan itu akan mendapatkan

balasan yang setimpal dari Allah SWT.

Bandung, Desember 2011

(7)

1

1.1SEJARAH PEMERINTAH KOTA BANDUNG

Kota Bandung tidak berdiri bersamaan dengan pembentukan Kabupaten Bandung. Kota itu dibangun dengan tenggang waktu sangat jauh setelah

Kabupaten Bandung berdiri. Kabupaten Bandung dibentuk pada sekitar pertengahan abad ke-17 Masehi, dengan Bupati pertama Tumenggung

Wiraangunangun. Beliau memerintah Kabupaten Bandung hingga tahun 1681. Semula Kabupaten Bandung beribukota di Krapyak (sekarang Dayeuhkolot) kira-kira 11 kilometer ke arah Selatan dari pusat Kota Bandung

sekarang. Ketika Kabupaten Bandung dipimpin oleh Bupati ke-6 yakni, R.A Wiranatakusumah II (1794-1829) yang dijuluki “Dalem Kaum I”, kekuasaan

di Nusantara beralih dari Kompeni ke Pemerintahan Hindia Belanda, dengan Gubernur Jenderal pertama Herman Willem Daendels (1808-1811).

Untuk kelancaran menjalankan tugasnya di Pulau Jawa, Daendels

membangun Jalan Raya Pos (Groote Postweg) dari Anyer di ujung barat Jawa Barat ke Panarukan di ujung timur Jawa Timur (kira-kira 1000 km).

Pembangunan jalan raya itu dilakukan oleh rakyat pribumi dibawah pimpinan Bupati daerah masing-masing.

Di daerah Bandung khususnya dan daerah Priangan umumnya, Jalan

Raya Pos mulai dibangun pertengahan tahun 1808, dengan memperbaiki dan memperlebar jalan yang telah ada. Di daerah Bandung sekarang, jalan raya itu

(8)

ke Sumedang dan seterusnya. Untuk kelancaran pembangunan jalan raya, dan agar Pejabat Pemerintah Kolonial mudah mendatangi Kantor Bupati, Daendels

melalui surat tanggal 25 mei 1810 meminta Bupati Bandung dan Bupati Parakanmuncang untuk memindahkan ibukota Kabupaten, masing-masing ke daerah Cikapundung dan Andawadak (Tanjungsari), mendekati Jalan Raya

Pos.

Rupanya Daendels tidak mengetahui, bahwa jauh sebelum surat itu

keluar, Bupati Bandung sudah merencanakan untuk memindahkan ibukota Kabupaten Bandung, bahkan telah menemukan tempat yang cukup baik dan strategis bagi pusat pemerintahan. Tempat yang dipilih adalah lahan kosong

berupa hutan, terletak di tepi barat Sungai Cikapundung, tepi selatan Jalan Raya Pos yang sedang dibangun (pusat Kota Bandung sekarang). Alasan

pemindahan ibukota itu antara lain, Krapyak tidak strategis sebagai ibukota pemerintahan, karena terletak di sisi selatan daerah Bandung dan sering

dilanda banjir bila musim hujan.

Sekitar akhir tahun 1808/ awal tahun 1809, bupati beserta sejumlah rakyatnya pindah dari Krapyak mendekali lahan bakal ibukota baru.

Mula-mula bupati tinggal di Cikalintu (daerah Cipaganti), kemudian pindah ke Balubur Hilir, selanjutnya pindah lagi ke Kampur Bogor (Kebon Kawung,

pada lahan Gedung Pakuan sekarang).

Tidak diketahui secara pasti, berapa lama Kota Bandung dibangun. Akan tetapi, kota itu dibangun bukan atas prakarsa Daendels, melainkan atas

(9)

oleh bupati. Dengan kata lain, Bupati R.A Wiranatakusumah II adalah pendiri (the founding father) Kota Bandung. Kota Bandung diresmikan sebagai

ibukota baru Kabupaten Bandung dengan surat keputusan tanggal 25 September 1810.

Tabel 1.1

WALIKOTA BANDUNG Tahun 1906 – Sekarang

No. GAMBAR NAMA MASA JABATAN

1. - E.A. Maurenbrecher

(exofficio)

1906 – 1907

2. - R.E Krijboom

(exofficio)

1907 – 1908

3. - J.A. van Der Ent

(exofficio)

1909 – 1910

4. - J.J Verwijk (exofficio) 1910 – 1912

5. - C.C.B. van Vlenier

(exofficio)

1912 – 1913

6. - B. van Bijveld

(exofficio)

1913 -1920

7. - B. Coops 1920 – 1921

(10)

9.

B. Coops 1928 – 1934

10. - Ir. J.E.A. van

Volsogen Kuhr

1934 – 1936

11. - Mr. J.M. Wesselink 1936 – 1941

12.

R.A. Atmadinata 1941 – 1945

13.

R. Syamsoerizal 1945 – 1947

14.

Ir. Oekar

BrataKoesoemah

(11)

15.

R. Enoch 1949 – 1957

16.

R. Priatna Kusumah 1957 – 1966

17.

R. Didi Djukardi 1966 – 1968

18.

R. Hidayat Sukarmadidjaja

1968 – 1970

19.

R. Otje Djoendjoenan Setiakusumah

(12)

20.

H. Utju Djeonaedi 1976 – 1978

21.

R. Husen

Wangsaatmadja

1978 – 1983

22.

H. Ateng Wahyudi 1983 – 1988 – 1993

23.

(13)

24.

H. AA Tarmana 1998 – 2003

25.

H. Dada Rosada 2003 - sekarang

Sumber : www.bandung.go.id/ Juli 2011

Adapun penjelasan dari kronologi sejarah Kota Bandung dari masa ke

masa yang akan dijelsakan pada tabel dibawah ini :

Tabel 1.2

Kronologi Sejarah Kota Bandung

MASA PERISTIWA

1488 Bandung didirikan sebagai bagian dari Kerajaan Pajajaran

1799 Menjadi bagian dari Sumedang Larang diserahkan kepada

Pemerintah Belanda dari Kompeni

(14)

1906 Gemeente Bandoeng

1917 Burgemeester Van Bandoeng yang pertama

1926 Staadsgemeente Bandoeng

1942 Bandung Si

1945 Pemerintah Nasional Kota Bandung

1949 Haminte Bandung

1950 Kota Besar Bandung

1957 Kotapraja Bandung

1966 Pemerintah Daerah Kotamadya Bandung

1974 Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung

Sumber : www.bandung.go.id/ Juli 2011

1.1.1 Visi dan Misi Pemerintah Kota Bandung Visi Pemerintah Kota Bandung

"TERWUJUDNYA KOTA BANDUNG SEBAGAI KOTA JASA YANG BERMARTABAT (BERSIH, MAKMUR, TAAT DAN

BERSAHABAT)". Untuk Merealisasikan keinginan, harapan, serta tujuan sebagaimana tertuang dalam visi yang telah ditetapkan, maka

pemerintah bersama elemen seluruh masyarakat Kota Bandung harus memahami akan makna dari visi tersebut yaitu :

1. Kota Bandung sebagai Kota Jasa harus bersih dari sampah, dan

(15)

masyarakat (judi, pelacuran, narkoba, premanisme dan lainnya), dan perbuatan-perbuatan tercela lainnya yang bertentangan dengan

moral dan agama dan budaya masyarakat atau bangsa,

2. Kota Bandung sebagai Kota Jasa yang memberikan kemakmuran bagi warganya,

3. Kota Bandung sebagai Kota Jasa harus memiliki warga yang taat terhadap agama, hukum dan aturan-aturan yang ditetapkan untuk

menjaga keamanan, kenyamanan dan ketertiban kota,

4. Kota Bandung sebagai Kota Jasa harus memiliki warga yang bersahabat, santun, akrab dan dapat menyenangkan bagi orang

yang berkunjung serta menjadikan kota yang bersahabat dalam pemahaman kota yang ramah lingkungan.

Secara harfiah, Bermartabat diartikan sebagai harkat atau haraga diri, yang menunjukkan eksistensi masyarakat kota yang dapat

dijadikan teladan karena kebersihan, kemakmuran, ketaatan, ketaqwaan dan kedisiplinannya.

Jadi kota jasa yang bermartabat adalah kota yang menyediakan jasa pelayanan yang didukung dengan terwujudnya kebersihan, kemakmuran, ketaatan, ketaqwaan, dan kedisiplinan masyarakatnya.

(16)

refungsionalisasi) yang harus dilakukan oleh pemerintah Kota Bandung beserta masyarakatnya serta didukung secara politis oleh pihak

legislatif melalui upaya-upaya yang lebih keras, cerdas dan terarah namun tetap ramah dalam meningkatkan akselerasi pembangunan guna tercapainya kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.

Misi Pemerintah Kota Bandung

Misi adalah tugas yang diemban Pemerintah Kota Bandung meliputi : 1. Mengembangkan sumber daya manusia yang handal yang religius,

Yang mencakup pendidikan, kesehatan dan moral keagamaan. 2. Mengembangkan perekonomian kota yang adil, yang mencakup

peningkatan perekonomian kota yang tangguh, sehat dan

berkeadilan dalam rangka meningkatkan pendapatan masyarakat, menciptakan lapangan kerja dan kesempatan berusaha.

3. Mengembangkan sosial budaya kota yang ramah dan berkesadran tinggi, serta berhati nurani, yang mencakup peningkatan partisipasi

masyarakat dalam rangka meningkatkan ketenagakerjaan, meningkatkan kesejahteraan sosial, keluarga, pemuda dan olah raga serta kesetaraan gender.

4. Meningkatkan penataan kota, yang mencakup pemeliharaan serta peningkatan prasarana dan sarana kota agar sesuai dengan

(17)

5. Meningkatkan kinerja pemerintah kota secara professional, efektif, efisien akuntabel dan transparan, yang mencakup pemberdayaan

aparatur pemerintah dan masyarakat.

6. Mengembangkan sistem keuangan kota, mencakup sistem pembiayaan pembangunan yang dilaksanakan pemerintah, swasta

dan masyarakat.

1.1.2 Lambang Kota Bandung

Lambang merupakan suatu ciri khas dari sebuah Perusahaan, dan sangat di perlukan sebagai salah satu identitas dari Perusahaan,

demikian juga dengan Pemerintah Kota. Lambang Kota Bandung ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota besar Bandung tahun 1953,

tertanggal 8 Juni 1953, yang diijinkan dengan Keputusan Presiden tertanggal 28 April 1953 No. 104 dan diundangkan dalam Berita

Provinsi Jawa Barat tertanggaln28 Agustus 1954 No. 4 lampiran No. 6. Lambang tersebut berkokoh PERISAI yang berbentuk JANTUNG. Dapat dilihat dari gambar dibawah ini Lambang Pemerintah Kota

(18)

Gambar 1.1

LAMBANG KOTA BANDUNG

Sumber : www.bandung.go.id/Juli 2011

Perisai tersebut terbagi dalam dua bagian oleh sebuah BALOK – LINTANG mendatar bertajuk empat buah, yang berwarna HITAM dengan pelisir berwarna PUTIH (PERAK) pada pinggir sebelah

atasnya:

1. Bagian atas latar KUNING (EMAS) dengan lukisan sebuah

GUNUNG berwarna HIJAU yang bertumpu pada blok-lintang. 2. Bagian bawah latar PUTIH (PERAK) dengan lukisan empat bidang

jalur mendatar berombak yang berwarna BIRU.

3. Dibawah perisai itu terlukis sehelai PITA berwarna KUNING (EMAS) yang melambai pada kedua ujungnya, pada PITA itu tertulis

(19)

Sebagai tokoh lambang itu diambil bentuk perisai atau tameng, yang dikenal kebudayaan dan peradaban sebagai senjata dalam

perjuangan untuk mencapai sesuatu tujuan dengan melindungi diri. Perkakas perjuangan yang demikian itu dijadikan lambang yang mempunyai arti menahan segala mara bahaya dan kesukaran.

 KUNING (EMAS), berarti : kesejahteraan, keluhungan.

 HITAM (SABEL), berarti : kokoh, tegak, kuat.

 HIJAU (SINOPEL), berarti : kemakmuran sejuk.

 PUTIH (PERAK), berarti : kesucian.

 BIRU (AZUUR), berarti : kesetiaan.

 GEMAH RIPAH WIBAWA MUKTI, berarti : tanah subur rakyat

makmur.

1.1.3 Bendera Kota Bandung

Bendera yang digunakan oleh Kotamadya bandung adalah

berdasarkan Surat Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sementara Kota Besar Bandung tanggal 8 Juni 1953 No. 9938/53.

(20)

Gambar 1.2

BENDERA KOTA BANDUNG

Sumber : www.bandung.go.id/ Juli 2011

Bentuk bendera tersebut adalah seperti yang tercantum pada

diktum Keputusan tersebut diatas sebagai berikut :

1. Bendera yang dipergunakan oleh Kota Besar Bandung dan tiga

bidang jalur mendatar, masing-masing berurutan dari atas kebawah HIJAU, KUNING dan BIRU.

2. Perbandingan-perbandingan antara lebarnya dan jalur-jalur tersebut

dibawah huruf urutan dari atas kebawah adalah 2:1:2 3. Perbandingan antara panjang dan lebarnya berbeda 7:5.

1.2SEJARAH DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

Sesuai peraturan daerah Kota Bandung Nomor 13 Tahun 2009 tentang

Perubahan atas Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 13 Tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kota Bandung.

(21)

Menetapkan : Peraturan Daerah Kota Bandung tentang Perubahan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 13 Tahun 2007 tentang Pembentukan

dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kota Bandung.

Pasal I : Beberapa ketentuan dalam Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 13 Tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas

Daerah Kota Bandung (Lembaran Daerah Kota Bandung Tahun 2007 Nomor 13), diubah sebagai berikut : Ketentuan Pasal 2 diubah, sehingga keseluruhan

Pasal 2 berbunyi sebagai berikut :

PEMBENTUKAN Pasal 2

1. Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk Dinas Daerah Kota Bandung

2. Dinas Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), terdiri dari : a. Dinas Pendidikan;

b. Dinas Kesehatan; c. Dinas Sosial;

d. Dinas Tenaga Kerja; e. Dinas Perhubungan;

f. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil; g. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata;

h. Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya; i. Dinas Bina Marga dan Pengairan; j. Dinas Pemakaman dan Pertamanan; k. Dinas Kebakaran;

l. Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Perdagangan;

(22)

n. Dinas Pendapatan;

o. Dinas Komunikasi dan Informatika;

p. Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah; dan q. Dinas Pemuda dan Olahraga.

Dinas Komunikasi dan Informatika Pasal 17A

1) Dinas Komunikasi dan Informatika mempunyai tugas pokok

melaksanakan sebagian urusan Pemerintahan Daerah di bidang komunikasi, informatika dan hubungan masyarakat berdasarkan asas

otonomi dan pembantuan.

2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

Dinas Komunikasi dan Informatika mempunyai fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis di bidang komunikasi, informatika dan hubungan masyarakat;

b. Pembinaan dan pelaksanaan komunikasi, informatika dan kehumasan yang meliputi pos dan telekomunikasi, sarana komunikasi, diseminasi

informasi dan teknologi informasi serta hubungan masyarakat; c. Pelaksanaan pelayanan teknis administratif Dinas, dan

d. Pelaksanaan tugas yang diberikan oleh Wali Kota sesuai dengan tugas

(23)

3) Susunan Organisasi Dinas Komunikasi dan Informatika terdiri dari : a. Kepala Dinas

b. Sekretariat, membawahkan :

1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; 2. Sub Bagian Keuangan dan Program.

c. Bidang Pos dan Telekomunikasi, membawahkan : 1. Seksi Pengendalian Pos dan Telekomunikasi;

2. Seksi Pemberdayaan Pos dan Telekomunikasi. d. Bidang Telematika, membawahkan :

1. Seksi Sarana dan Prasarana Telematika;

2. Seksi e-Government dan Pemberdayaan Telematika. e. Bidang Diseminasi Informasi, membawahkan :

1. Seksi Pengolahan Data dan Informasi; 2. Seksi Komunikasi dan Multimedia.

f. Bidang Hubungan Masyarakat, membawahkan : 1. Seksi Peliputan dan Dokumentasi;

2. Seksi Kemitraan Media dan Publikasi.

g. UPTD Pelayanan Informasi h. Kelompok Jabatan Fungsional.

(24)

Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bandung merupakan Lembaga Teknis Daerah dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota

Bandung Nomor 13 Tahun 2007, Tanggal 4 Desember 2007 serta merupakan penggabungan Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) Dinas dan Kantor di lingkungan Pemerintah Kota Bandung yaitu Dinas Komunikasi dan

Informatika dengan Kantor Pengolahan Data Elektronik (KPDE). Dengan demikian DISKOMINFO berdiri sejak diberlakukannya PERDA Nomor 13

Tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kota Bandung.

Dengan diterbitkan dan berlakunya Perda Kota Bandung Nomor 13 Tahun 2009 tentang Perubahan atas Perda Kota Bandung Nomor 13 Tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kota

Bandung tanggal 7 Agustus 2009, maka Badan Komunikasi dan Informatika Kota Bandung berubah menjadi Dinas Komunikasi dan Informatika

(DISKOMINFO) Kota Bandung.

1.2.1 Visi dan Misi DISKOMINFO Visi DISKOMINFO

1. Terwujudnya pusat layanan informasi Kota Bandung adalah

terciptanya pusat pelayanan informasi bagi warga Kota Bandung terutama yang memerlukan informasi, bagi yang menyangkut kebijakan umum Pemerintah Kota maupun perizinan-perizinan.

(25)

berbagai kebijakan pemerintah yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari baik bermasyarakay, berbangsa dan

bernegara.

2. Bandung sebagai kota jasa adalah kota yang menitikberatkan pada jasa.

3. Bandung kota jasa yang Bermartabat (Bersih, Makmur, Taat dan Bersahabat) yaitu :

a. Bersih : Kota bersih dari sampah, praktek korupsi, kolusi dan nepotisme, penyakit masyarakat, perbuatan tercela lainnya yang bertentangan dengan norma agama dan budaya masyarakat.

b. Makmur : Kota Bandung sebagai kota jasa yang memberikan kemakmuran bagi warganya.

c. Taat : Kota Bandung sebagai kota jasa harus memiliki warga yang taat terhadap agama, hukum, dan aturan-aturan yang

ditetapkan untuk menjaga keamanan, kenyamanan dan ketertiban kota.

d. Bersahabat : Kota Bandung sebagai kota jasa harus memiliki warga yang bersahabat, santun, akrab dan dapat menyenangkan bagi orang yang berkunjung serta menjadikan kota yang

(26)

Misi DISKOMINFO

1. Meningkatkan dan mengembangkan kemitraan, pemberdayaan dan pendayagunaan prasarana dan sarana komunikasi dan informatika. 2. Meningkatkan layanan publik dan pemberdayaan masyarakat

dalam rangka meningkatkan komunikasi dialogis.

3. Meningkatkan pelayanan informasi dan pemberdayaan potensi

masyarakat dalam rangka mewujudkan budaya masyarakat berbasis teknologi informasi.

4. Meningkatkan kerjasama, kemitraan dan pemberdayaan lembaga komunikasi dan informatika pemerintah dan masyarakat.

5. Mendorong peran media massa dalam rangka meningkatkan

informasi yang beretika dan bertanggungjawab, dan

6. Meningkatkan sumber daya manusia bidang komunikasi dan

(27)

1.3STRUKTUR PEMERINTAH KOTA BANDUNG

Untuk menunjang kelancaran kegiatan Pemerintah Kota Bandung,

maka diperlukan adanya Struktur Organisasi.

Seperti yang tertera pada Bagan Struktur Organisasi Pemerintah Kota Bandung berdasarkan PP NO. 41 / 2007. Berikut Struktur Pemerintah Kota

Bandung :

Gambar 1.3

Struktur Pemerintah Kota Bandung

(28)

1.4STRUKTUR DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

Untuk menunjang kelancaran kegiatan Dinas Komunikasi dan

Informatika Pemerintah Kota Bandung, maka diperlukan adanya Struktur Organisasi.

Seperti yang tertera pada Bagan Struktur Organisasi Dinas

Komunikasi dan Informatika, Perda No. 13 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kota Bandung.

Berikut susunan organisasi pada Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung :

A. Kepala Dinas

B. Sekretariat, membawahi :

1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

2. Sub Bagian Keuangan dan Program

C. Bidang Pos dan Telekomunikasi, membawahi :

1. Seksi Pengendalian Pos dan Telekomunikasi 2. Seksi Pemberdayaan Pos dan Telekomunikasi D. Bidang Telematika, membawahi :

1. Seksi Sarana dan Prasarana Telematika

2. Seksi e-Government dan Pemberdayaan Telematika

E. Bidang Diseminasi Informasi, membawahi : 1. Seksi Pengolahan Data dan Informasi 2. Seksi Komunikasi dan Multimedia

(29)

1. Seksi Peliputan dan Dokumentasi 2. Seksi Kemitraan Media dan Publikasi

G. UPTD Pelayanan Informasi H. Kelompok Jabatan Fungsional

Bapak Bulgan Alamin selaku Kepala Dinas Komunikasi dan

Informatika Pemerintah Kota Bandung menguraikan tugas struktural beliau di Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung

seperti yang terdapat pada Keputusan Walikota Bandung No. 332 tahun 2001, yaitu :

1. Memimpin, mengatur, membina, mengkoordinasikan,

mengevaluasi dan mengendalikan kegiatan dinas dalam bidang hubungan masyarakat, pemberdayaan potensi informasi, serta

promosi dan informasi.

2. Menetapkan rencana strategis dalam rangka mewujudkan Visi dan

Misi Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung.

3. Merumuskan dan menerapkan rencana dan program kerja Dinas

Komunikasi dan Informasi Pemerintah Kota Bandung sesuai dengan kebijakan Walikota.

(30)

5. Memaraf atau menandatangani konsep naskah dinas sesuai dengan bidang tugas dan kewenangan yang dimilikinya berdasarkan

peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

6. Mengkoordinasikan, memantau dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan unit-unit kerja di lingkungan Dinas Komunikasi dan

Informatika.

7. Melaksanakan hubungan kerjasama dengan instansi lainnya.

8. Membina dan memberikan motivasi serta bimbingan kepada bawahan dalam rangka peningkatan produktivitas kerja.

9. Memberikan informasi, saran dan pertimbangan efektivitas dan

efisiensi pelaksanaan tugas dinas kepada Walikota.

10. Melaporkan serta mempertanggungjawabkan pelaksanaan

tugas-tugasnya kepada Walikota.

11. Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai dengan

(31)

Gambar 1.4

Struktur Organisasi Dinas Komunikasi dan Informatika

Sumber : www.bandung.go.id/ Juli 2011

1.4.1 Tugas Pokok DISKOMINFO

Tugas pokok Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung adalah “Melaksanakan sebagian kewenangan daerah di

Bidang Penerangan”. Kewenangan Dinas Komunikasi dan Informatika

Pemerintah Kota Bandung menurut Peraturan Daerah Bandung No. 02

(32)

1. Penetapan program pelayanan informasi dan komunikasi. 2. Peningkatan peran dan koordinasi kehumasan Pemerintah Kota.

3. Fasilitas pelayanan kebutuhan informasi mengenai kebijakan dan pelaksanaan kebijakan Pemerintah Kota.

4. Sosialisasi wawasan kebangsaan, hukum dan perundang-undangan

serta produk-produk hukum daerah.

5. Penyelenggaraan penertiban dan kegiatan media informasi

Pemerintah Daerah.

6. Monitoring dan sensor peraturan daerah film-film dan VCD yang bertentangan dengan nilai-nilai agama dan susila.

7. Penyelenggaraan pusat pelayanan informasi.

8. Penyelenggaraan pendaftaran dan pencatatan penertiban dan

grafika, media cetak dan elektronik lokal.

9. Pemberian rekomendasi bagi pendirian gedung bioskop.

10. Pemberian pertimbangan kerjasama luar negeri di bidang-bidang penerangan di daerah.

11. Dokumentasi kegiatan dan produk-produk hukum daerah.

1.4.2 Rincian Tugas Pokok dan Fungsinya

(33)

Oleh karena itu masing-masing Sub Bagian memiliki rincian tugas pokok, diantaranya :

1. Kepala Dinas

a. Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian

pemerintahan lingkup Komunikasi dan Informatika berdasarkan asas otonomi dan pembantu.

b. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud diatas, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika mempunyai fungsi, yaitu:

1. Perumusan kebijakan teknis lingkup penyiaran, pos dan telekomunikasi, desiminesi informasi dan teknologi informasi.

2. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah lingkup penyiaran, pos dan telekomunikasi, desiminasi

informasi dan teknologi informasi.

3. Pembinaan dan pelaksanaan lingkup penyiaran, pos dan telekomunikasi, desiminasi informasi dan teknologi informasi.

4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(34)

2. Sekretariat

a. Sekretariat mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas

Dinas Komunikasi dan Informatika lingkup kesekretariatan.

b. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud diatas, Sekretariat mempunyai fungsi, yaitu :

1. Pelaksanaan penyusunan rencana kegiatan kesekretariatan. 2. Pelaksanaan kesekretariatan badan yang meliputi administrasi

umum dan kepegawaian, administrasi keuangan dan program. 3. Pelaksanaan pengkoordinasian penyusunan perencanaan,

evaluasi dan pelaporan kegiatan dinas.

4. Pengkoordinasian penyelenggaraan tugas-tugas bidang.

5. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan laporan kegiatan

kesekretariatan.

3. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas Sekretariat lingkup umum dan kepegawaian.

b. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud diatas, Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi, yaitu :

(35)

2. Pengelolaan administrasi umum yang meliputi pengelolaan naskah kedinasan, penataan kearsipan badan, pengelolaan

perlengkapan dan administrasi perjalanan kedinasan.

3. Pelaksanaan administrasi kepegawaian yang meliputi kegiatan penyiapan bahan penyusunan rencana mutasi, cuti, disiplin,

pengembangan pegawai dan kesejahteraan pegawai.

4. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan lingkup

administrasi umum dan kepegawaian.

4. Sub Bagian Keuangan dan Program

a. Sub Bagian Keuangan dan Program mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Sekretariat lingkup keuangan dan

program.

b. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud diatas,

Sub Bagian Keuangan dan Program mempunyai tugas, yaitu :

1. Penyusunan rencana dan program pengelolaan administrasi keuangan dan program kerja badan.

2. Pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan meliputi kegiatan penyiapan bahan penyusunan rencana anggaran,

koordinasi pengelolaan dan pengendalian keuangan dan menyusun laporan keuangan badan.

3. Pelaksanaan pengendalian program meliputi kegiatan penyiapan

(36)

penyusunan rencana dan program badan serta koordinasi pengendalian program.

4. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup kegiatan pengelolaan administrasi keuangan dan kerja program badan.

5. Bidang Pos dan Telekomunikasi

a. Bidang Pos dan Telekomunikasi mempunyai tugas pokok

melaksanakan sebagian tugas Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika lingkup pos dan telekomunikasi.

b. Untuk melaksanakan sebagian tugas pokok sebagaimana

dimaksudkan di atas, Bidang Pos dan Telekomunikasi mempunyai fungsi, yaitu :

1. Perencanaan dan penyusunan program lingkup pengendalian dan telekomunikasi serta pemberdayaan pos dan telekomunikasi.

2. Penyusunan petunjuk teknis lingkup pengendalian dan telekomunikasi serta pemberdayaan pos dan telekomunikasi. 3. Pelaksanaan lingkup pengendalian dan telekomunikasi serta

pemberdayaan pos dan telekomunikasi.

4. Monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup

(37)

6. Seksi Pengendalian Pos dan Telekomunikasi

a. Seksi Pengendalian Pos dan Telekomunikasi mempunyai tugas

pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Pos dan Telekomunikasi lingkup pengendalian pos dan telekomunikasi. b. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas,

Seksi Pengendalian Pos dan Telekomunikasi mempunyai fungsi, yaitu :

1. Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup pengendalian pos dan telekomunikasi.

2. Penyiapan bahan petunjuk teknis lingkup pengendalian pos dan

telekomunikasi.

3. Pelaksanaan lingkup pengendalian pos dan telekomunikasi yang

meliputi pendataan agen pengiriman paket dan wartel, pembinaan teknis penyelenggaraan pos dan telekomunikasi.

4. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan pos dan telekomunikasi.

5. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup pengendalian pos

dan telekomunikasi.

7. Seksi Pemberdayaan Pos dan Telekomunikasi

a. Seksi Pemberdayaan Pos dan Telekomunikasi mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Pos dan

(38)

b. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud diatas, Seksi Pemberdayaan Pos dan Telekomunikasi mempunyai fungsi,

yaitu :

1. Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup pemberdayaan pos dan telekomunikasi.

2. Penyiapan bahan petunjuk teknis lingkup pemberdayaan pos dan telekomunikasi.

3. Pelaksanaan lingkup pemberdayaan pos dan telekomunikasi yang meliputi fasilitas pembinaan dan pemberdayaan pos dan telekomunikasi penyediaan dan pemanfaatan sarana dan

prasarana pos dan telekomunikasi.

4. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup pemberdayaan pos

dan telekomunikasi.

8. Bidang Diseminasi Informasi

a. Bidang Diseminasi Informasi mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Dinas Komunikasi dan

Informatika lingkup Diseminasi Informasi.

b. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud diatas,

Bidang Diseminasi Informasi mempunyai fungsi, yaitu :

1. Perencanaan dan penyusunan program lingkup hubungan masyarakat serta pemberdayaan komunikasi dan pengaduan

(39)

2. Pelaksanaan dan penyusunan petunjuk teknik dan bahan kebijakan hubungan masyarakat serta pemberdayaan

komunikasi pengaduan masyarakat.

3. Pelaksanaan lingkup hubungan masyarakat serta komunikasi dan pengaduan masyarakat.

4. Monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup hubungan masyarakat serta pemberdayaan komunikasi dan

pengaduan masyarakat.

9. Bidang Hubungan Masyarakat

a. Bidang Hubungan Masyarakat mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Diseminasi Informasi lingkup

Hubungan Masyarakat.

b. Untuk melaksanakan tugas poko sebagaimana dimaksudkan diatas,

Bidang Humas Masyarakat mempunyai fungsi, yaitu :

1. Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup hubungan masyarakat.

2. Penyiapan bahan petunjuk teknis lingkup hubungan masyarakat. 3. Pelaksanaan lingkup hubungan masyarakat yang meliputi,

penyelenggaraan hubungan masyarakat secara internal ataupun eksternalPemerintah Daerah, pelayanan dokumentasi dan komunikasi, penyampaian berbagai informasi sebagai bahan

(40)

4. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup hubungan masyarakat.

10. UPTD (Unit Pelaksanaan Teknis Dinas) Radio Sonata

a. UPTD (Unit Pelaksanaan Teknis Dinas) Radio Sonata mempunyai

tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Dinas Komunikasi dan Informatika di bidang Pengelolaan Radio Siaran Pemerintah.

b. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud diatas, UPTD (Unit Pelaksanaan Teknis Dinas) Radio Sonata mempunyai fungsi, yaitu :

1. Penyusunan rencana pelaksanaan pengelolaan radio siaran Pemerintah Daerah.

2. Pelaksanaan pengelolaan radio siaran Pemerintah Daerah. 3. Penyampaian informasi pembangunan dalam berbagai bidang.

4. Menyerap aspirasi dari masyarakat. 5. Melestarikan nilai-nilai seni budaya.

6. Menggali dan mengembangkan potensi masyarakat.

(41)

1.4.3 Fungsi Dinas Komunikasi dan Informatika

Adapun fungsi dari Dinas Komunikasi dan Informatika

Pemerintah Kota Bandung adalah sebagai berikut :

1. Perumusan kebijakan teknis di bidang komunikasi, informatika dan hubungan masyarakat.

2. Pembinaan dan pelaksanaan komunikasi, informatika dan kehumasan yang meliputi pos dan telekomunikasi, sarana

komunikasi, diseminasi informasi dan hubungan masyarakat. 3. Pelaksanaan pelayanan teknis administratif dinas.

4. Pelaksanaan tugas yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

1.5JOB DESCRIPTION

1.5.1 Kepala Seksi Peliputan dan Dokumentasi

Uraian Tugas Seksi Peliputan dan Dokumentasi, yaitu :

1. Menyusun rencana teknis operasional dan program kerja di bidang

Peliputan dan Dokumentasi sebagai pedoman pelaksanaan tugas. 2. Melaksanakan dan membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan

rencana program yang telah ditetapkan agar program dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.

3. Memeriksa dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dengan rencana

(42)

4. Memeriksa data sebagai penyusunan bahan kebijakan Peliputan dan Dokumentasi.

5. Menyusun dan menyiapkan bahan laporan hasil pemantauan evaluasi pelaksanaan Peliputan dan Dokumentasi.

6. Menyusun dan menyiapkan bahan koordinasi dan konsultasi

pelaksanaan Peliputan dan Dokumentasi.

7. Memeriksa data untuk bahan kajian pengembangan Peliputan dan

Dokumentasi.

8. Menyusun rencana kegiatan kerja dan memfasilitasi pembinaan peliputan dan dokumentasi sebagai media informasi.

9. Menyiapkan dan menyusun peliputan dan dokumentasi kegiatan hubungan masyarakat.

10. Menyusun dan menyiapkan bahan evaluasi dan laporan pelaksanaan lingkup peliputan dan dokumentasi.

11. Menyiapkan bahan telaahan staf sebagai bahan perumusan kebijakan umum di bidang Seksi Peliputan dan Dokumentasi oleh pimpinan.

12. Melaksanakan koordinasi dengan Unit Kerja di lingkungan Pemerintah Kota Bandung, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah

Pusat untuk keterpaduan dan sinkronisasi pelaksanaan program. 13. Melaksanakan pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan

pelaksanaan program Seksi Peliputan dan Dokumentasi sebagai

(43)

14. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh pimpinan.

Fungsi Seksi Peliputan dan Dokumentasi :

1. Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup Peliputan dan Dokumentasi.

2. Penyiapan bahan petunjuk teknis lingkup Peliputan dan Dokumentasi.

3. Pelaksanaan lingkup Peliputan dan Dokumentasi yang meliputi kegiatan eksekutif, legislatif, konferensi pers, press release.

4. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan

Peliputan dan Dokumentasi.

5. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup Peliputan dan

Dokumentasi.

1.5.2 Kepala Seksi Kemitraan Media dan Publikasi

Uraian Tugas Seksi Kemitraan Media dan Publikasi, yaitu : 1. Menyusun rencana teknis operasional dan program kerja di bidang

Kemitraan Media dan Publikasi sebagai pedoman pelaksanaan

tugas,

2. Menyiapkan bahan dan membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan rencana program yang telah di tetapkan agar program dapat

di laksanakan secara efektif dan efisien,

3. Memeriksa dan mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan dengan

(44)

program sebagai bahan untuk penyempurnaan hasil kerja dan sebagai penilaian kinerja bawahan,

4. Memeriksa data sebagai penyusunan bahan kebijakan Kemitraan Media dan Publikasi,

5. Menyusun dan menyiapkan bahan laporan hasil pemantauan dan

evaluasi pelaksanaan Kemitraan Media dan Publikasi,

6. Menyusun dan menyiapkan bahan koordinasi serta fasilitas

pembangunan Kemitraan Media dan Publikasi,

7. Memeriksa/ mengoreksi data untuk bahan kajian pengembangan Kemitraan Media dan Publikasi,

8. Mengidentifikasi dan memfasilitasi pembinaan Kemitraan Media dan Publikasi sebagai media informasi,

9. Menyiapkan dan menyusun bahan koordinasi serta fasilitas pengembangan Kemitraan Media dan Publikasi,

10. Menyusun dan menyiapkan bahan evaluasi dan laporan pelaksanaan lingkup Kemitraan Media dan Publikasi,

11. Menyiapkan bahan telaahan staf sebagai bahan perumusan

kebijakan umum di bidang Kemitraan Media dan Publikasi oleh pimpinan,

(45)

13. Melaksanakan pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program Seksi Kemitraan Media dan Publikasi sebagai

bahan pertanggungjawaban kepada pimpinan,

14. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh pimpinan.

Fungsi Kemitraan Media dan Publikasi :

1. Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup Kemitraan Media

dan Publikasi,

2. Penyiapan bahan petunjuk teknis lingkup Kemitraan Media dan Publikasi,

3. Pelaksanaan lingkup Kemitraan Media dan Publikasi yang meliputu pengembangan kemitraan media skala kota,

pemberdayaan dan pengembangan media elektronik dan cetak, 4. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup Kemitraan Media dan

Publikasi.

1.5.3 Kepala UPTD (Unit Pelaksanaan Teknis Dinas) Radio Sonata Uraian Tugas UPTD Radio Sonata, yaitu :

1. Kepala UPTD mempunyai tugas pokok memimpin, mengendalikan dan mengkordinasikan kegiatan UPTD dalam melaksanakan sebagian tugas Dinas di bidang penyiaran, penyebaran informasi

(46)

1.6SARANA DAN PRASARANA

Sarana yang di miliki oleh Dinas Komunikasi dan Informatika

Pemerintah Kota Bandung adalah sebagai berikut :

Tabel 1.3

Sarana Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung

No. URAIAN JUMLAH KETERANGAN

1 Gedung 1 Baik

2 Ruang Staf/Karyawan 11 Baik

3 Ruang Pimpinan 2 Baik

4 Ruang Tamu 1 Baik

5 Perpustakaan 1 Baik

6 Kantin 1 Baik

7 Musholla 2 Baik

8 Gudang 1 Baik

9 Dapur 1 Baik

10 Toilet 2 Baik

11 Lapangan Upacara 1 Baik

12 Lapangan Parkir 4 Baik

(47)

Prasarana yang di miliki oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung adalah sebagai berikut :

Tabel 1.4

Prasarana Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung

No. URAIAN JUMLAH KETERANGAN

1 Meja 4 Baik

2 Kursi 6 Baik

3 Lemari 2 Baik

4 Billing Kabinet 1 Baik

5 Koputer 4 Baik

6 Scanner 2 Baik

7 Printer 1 Baik

8 Telepon 1 Baik

9 Dispenser 1 Baik

(48)

1.7LOKASI DAN WAKTU PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) 1.7.1 Lokasi Praktek Kerja Lapangan

Praktek Kerja Lapangan (PKL) di laksanakan di Divisi Hubungan Masyarakat Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung, yang beralamat di Jl. Wastu Kencana No.2 Telp. (022)

4230393 Bandung.

1.7.2 Waktu Praktek Kerja Lapangan

Praktek Kerja Lapangan (PKL) di laksanakan selama kurang lebih 1 bulan 1 minggu (38 hari kerja) yang terhitung mulai dari tanggal

(49)

43

2.1AKTIVITAS KERJA SELAMA PRAKTEK KERJA LAPANGAN

Dalam pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan di Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung penulis diwajibkan aktif serta dapat memahami aktivitas yang dilakukan oleh Humas Dinas Komunikasi dan

Informatika Pemerintah Kota Bandung, yaitu di Seksi Peliputan dan Dokumentasi, dan UPTD (Unit Pelaksanaan Teknis Dinas) Radio Sonata.

Penulis melakukan dua jenis kegiatan, yakni rutin dan insidental yang dilakukan di dua tempat selama Praktek Kerja Lapangan di Dinas Komunikasi

dan Informatika Pemerintah Kota Bandung, dimana dilakukan di Seksi Peliputan dan Dokumentasi, dan di UPTD Radio Sonata. Kegiatan rutin merupakan kegiatan yang sehari-hari dilakukan oleh penulis selama Praktek

Kerja Lapangan. Selama Praktek Kerja Lapangan di Seksi Peliputan dan Dokumentasi penulis melakukan kegiatan yang meliputi : Peliputan berita,

membuat press release dan mengetik press release. Sedangkan di UPTD Radio Sonata penulis melakukan kegiatan yang meliputi : pembuatan tema siaran, mengatur playlist lagu, mencari artikel dan tips. Kegiatan insidental

merupakan kegiatan yang sewaktu-waktu penulis lakukan selama Praktek Kerja Lapangan yang meliputi : Pembuatan script (Rundown), Mendesain

(50)

Adapun rincian tugas yang dilakukan oleh penulis selama Praktek Kerja Lapangan dapat dilihat pada tabel 2.1 dibawah ini :

Tabel 2.1

Kegiatan Kerja Lapangan No. Hari/

Tanggal

Jam Kerja Uraian Kegiatan Jenis Kegiatan Rutin Insidental 1 Senin

04 Juli 2011

08.00 – 15.45  Meliput Kegiatan PPID

dan KIM

 Membuat Press Release

 Mengetik Press Release

  Membuat Press Release

 Mengetik Press Release

 Membuat Press Release

 Mengetik Press Release

  Membuat Press Release

 Mengetik Press Release

(51)

No. Hari/ Tanggal

Jam Kerja Uraian Kegiatan Jenis Kegiatan Rutin Insidental  Membuat Press Release

 Mengetik Press Release

 Membuat Press Release

 Mengetik Press Release

  Membuat Press Release

 Mengetik Press Release

Bidan Indonesia Cabang

(52)

No. Hari/ Tanggal

Jam Kerja Uraian Kegiatan Jenis Kegiatan Rutin Insidental Kota Bandung

 Membuat Press Release

 Mengetik Press Release

 Membuat Press Release

 Mengetik Press Release

 Membuat Press Release  Mengetik Press Release

 Membuat Press Release

 Mengetik Press Release

 Membuat Press Release

 Mengetik Press Release

(53)

No. Hari/ Tanggal

Jam Kerja Uraian Kegiatan Jenis Kegiatan Rutin Insidental

 Membuat Press Release

 Mengetik Press Release

Crew Radio Sonata

(54)

No. Hari/ Tanggal

Jam Kerja Uraian Kegiatan Jenis Kegiatan Rutin Insidental

Lagu dari Listeners via SMS

(55)

No. Hari/ Tanggal

Jam Kerja Uraian Kegiatan Jenis Kegiatan Rutin Insidental

 Mengatur Playlist Lagu

Take Voice Over  Mengatur Playlist Lagu

 Mendesain Sertifikat  Mengatur Playlist Lagu

 Mengatur Headphone

dan Mic

 Pembuatan Script

(56)

No. Hari/ Tanggal

Jam Kerja Uraian Kegiatan Jenis Kegiatan Rutin Insidental (Rundown) PIANKA

 Mencari Tips Berpuasa 

22 Selasa 02 Agustus 2011

09.00 – 13.00  Pembuatan Tema Siaran  Mengatur Playlist Lagu

 Mengatur Headphone

dan Mic

 Mencari Tips Berpuasa

  Siaran di luar Studio

Sonata (Masjid Al- Mengatur Playlist Lagu

 Mencari Artikel  Mengatur Playlist Lagu

Pembuka Siaran

Download Lagu Terbaru

(57)

No. Hari/ Tanggal

Jam Kerja Uraian Kegiatan Jenis Kegiatan Rutin Insidental 26 Senin

08 Agustus 2011

09.00 – 13.30  Pembuatan Tema Siaran  Mengatur Playlist Lagu

 Membuat Konsep Iklan

(Rumah Djajan

Surapati)

 Mencari Tips Berpuasa

 Mencari Tips Berpuasa

  Mencari Tips Berpuasa

KKN selama di Radio

Sonata

(58)

1.1.1 DESKRIPSI KEGIATAN RUTIN DAN CONTOH KEGIATAN SELAMA PRAKTEK KERJA LAPANGAN

Selama pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan di kehumasan Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung, penulis

ditugaskan untuk melaksanakan beberapa kegiatan rutin yang harus dilakukan di Seksi Peliputan dan Dokumentasi dan UPTD Radio Sonata, yang meliputi :

Peliputan Berita

Penulis ditugaskan langsung kelapangan untuk meliput acara-acara yang di hadiri oleh Walikota Bandung, Wakil Walikota, Sekda, DPRD Kota Bandung dan PKK (yang di ketuai oleh isteri

Walikota Bandung). Saat peliputan berita, penulis diharuskan menulis apa saja yang di katakan oleh Walikota, Wakil Walikota,

Sekda, dan Ketua PKK, sebagai bahan untuk membuat press release. Selain itu penulis juga mendokumentasikan acara tersebut

berupa foto-foto Walikota, Wakil Walikota, Sekda, DPRD dan

Ketua PKK.

Membuat Press Release

Press Release merupakan tulisan yang dibuat oleh Humas

(59)

Bandung, baik kegiatan Walikota maupun kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan Kota Bandung. Selain itu press release yang

dibuat oleh Humas ini juga memuat berita-berita tentang kebijakan-kebijakan baru Pemerintah Kota Bandung yang harus di informasikan ke masyarakat melalui media massa, agar masyarakat

mengetahuinya. Press release yang sudah jadi nantinya langsung diberikan kepada wartawan untuk di informasikan.

Dalam membuat press release diharuskan memenuhi syarat 5W + 1H, press release dibuat dengan menggunakan kata-kata yang jujur dan mudah dimengerti, agar masyarakat yang

membacanya mudah mengerti dengan apa yang terdapat dalam press release tersebut. Selain itu dalam press release harus terdapat

keterangan lembaga yang disertai dengan tempat dan waktu terjadinya kegiatan, agar memudahkan wartawan untuk di baca,

dan selanjutnya akan dimuat ke suratkabar untuk segera di publikasikan kepada masyarakat.

(60)

Gambar 2.1 Contoh Press Release

(61)

Mengetik Press Release

Saat mengetik press release penulis diwajibkan menggunakan syarat 5W + 1H agar pembaca mengerti dan

mengetahui kegiatan-kegiatan Walikota maupun kegiatan-kegiatan yang berlangsung disekitar Pemerintah Kota Bandung. Selain itu penulis harus mengikuti format penulisan yang biasa Humas

lakukan, seperti membuat judul untuk press release dan diakhir tulisan wajib menggunakan nama Kepala Dinas Komunikasi dan

Informatika, Bulgan Alamin.

Pembuatan Tema Siaran

Setiap penyiar wajib mempunyai tema siaran setiap harinya

dan harus berbeda-beda, karena tema siaran merupakan suatu hal yang dapat memikat pendengar untuk mengikuti acara siaran tersebut. Selama Praktek Kerja Lapangan di UPTD Radio Sonata

penulis diharuskan membuat Tema Siaran untuk diserahkan kepada penyiar yang akan membawakan acara. Tema siaran yang

diinginkan oleh masing-masing penyiar harus menarik listener’s untuk ikut bergabung dalam acara tersebut. Kebetulan tema-tema siaran yang penulis berikan kepada penyiar selalu dibacakan, dan

(62)

untuk kemudian dipilih oleh penyiar yang cocok untuk tema hari ini dan untuk tema selanjutnya.

Mencari Artikel dan Tips

Selain membuat tema siaran, penulis juga di haruskan untuk mencari artikel dan tips-tips yang nantinya akan dibacakan oleh

penyiar. Artikel serta tema yang harus di cari oleh penulis adalah sesuatu yang sangat menarik dan masyarakat belum banyak

mengetahuinya, sehingga banyak manfaat dari artikel dan tips yang dibawakan oleh penyiar.

Mengatur Playlist Lagu

Mengatur playlist lagu merupakan pemilihan lagu-lagu dari

playlist lagu yang ada di komputer Radio Sonata. Disini penulis

ditugaskan untuk memilih lagu-lagu terbaru ataupun lagu-lagu

lama dan selanjutnya akan di putarkan oleh penyiar Radio Sonata. Selain lagu, penulis juga memasukkan iklan dari berbagai produk ataupun rumah makan yang ingin mempromosikan rumah makan

mereka, agar masyarakat mengetahui lokasi rumah makan baru yang ada di Kota Bandung. Setiap harinya lagu-lagu tersebut

(63)

1.1.2 DESKRIPSI KEGIATAN INSIDENTAL DAN CONTOH KEGIATAN SELAMA PRAKTEK KERJA LAPANGAN

Selama pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan di kehumasan Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung, penulis juga ditugaskan untuk melaksanakan beberapa kegiatan insidental atau

tidak rutin yang harus dilakukan di UPTD Radio Sonata, yang meliputi:

Pembuatan Script (Rundown)

Script atau Rundown merupakan rangkaian pertanyaan yang

diberikan oleh penyiar Radio Sonata kepada tamu siaran, seperti Artis yang akan mempromosikan single lagu terbaru dan

Dinas-dinas Pemerintah Kota Bandung. Script dibuat sehari sebelum acara siaran, seperti program Halo Kang Dada yang disiarkan

setiap hari Rabu dari jam 10.00 s/d jam 12.00, dan program Jelang Sore “Interview Artis/ Band” yang disiarkan setiap hari Senin jam

16.00 s/d jam 17.00

(64)

Gambar 2.2 Contoh Script (Rundown)

Acara Halo Kang Dada

(65)

Acara Jelang Sore (Interview Artis)

(66)

Mendesain Sertifikat Sonata Ambassador

Penulis ditugaskan untuk mendesain sertifikat Sonata Ambassador. Sonata Ambassador merupakan kegiatan pelatihan siaran yang diselenggarakan oleh Radio Sonata. Sertifikat ini

dibuat untuk memberikan tanda bukti bahwa peserta telah mengikuti pelatihan Sonata Ambassador.

Membuat Konsep Iklan

Penulis ditugaskan untuk membuat sebuah konsep iklan yang nantinya akan dibuat sebuah iklan komersial oleh produser Radio

Sonata, untuk menginformasikan kepada para pendengar Radio Sonata. Konsep iklan ini haruslah penulis buat semenarik mungkin,

untuk menarik minat para listener’s.

1.2ANALISIS MENGENAI PUBLIC RELATIONS

Istilah Public Relations atau yang biasa dikenal dengan sebutan Humas (hubungan masyarakat) merupakan aktivitas atau kegiatan didalam

suatu perusahaan ataupun lembaga yang berhubungan dengan khalayak atau orang banyak untuk mencapai suatu tujuan dan saling pengertian diantara dua belah pihak dengan mengharapkan tidak adanya pihak lain yang merugikan.

Public Relations merupakan gabungan dari dua buah kata, yakni “Public” dan ”Relations”. Kata Public dalam bahasa indonesia ialah publik

(67)

minat dan perhatian yang sama terhadap suatu hal. Sedangkan Relations dalam bahasa indonesia ialah hubungan-hubungan, dalam artian lain kegiatan

Public Relations ini melibatkan berbagai macam hubungan.

Pengertian Hubungan Masyarakat dijelaskan oleh beberapa pakar dengan beberapa definisi yang berbeda-beda, akan tetapi maksud dari

definisi-definisi tersebut umumnya menjurus pada pembentukan citra positif perusahaan.

Definisi Hubungan Masyarakat menurut Guru Besar Ilmu Komunikasi Universitas Padjajaran, Prof. Dr. Soleh Sumirat, M.S dalam bukunya dasar-dasar Public Relations menyimpulkan bahwa :

Public Relations atau Hubungan Masyarakat adalah tindakan pencitraan yang dilakukan untuk menarik simpati masyarakat terhadap suatu organisasi atau perusahaan.”

Definisi menurut (British) Institute of Public Relations (IPR) dalam buku Public Relations, yakni :

“Humas adalah keseluruhan upaya yang dilangsungkan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya.”

Dilihat dari definisi-definisi tersebut, maka Humas merupakan suatu proses yang kontinyu dari usaha manajemen untuk memperoleh good will dan pengertian dari publik pada umumnya, termasuk stake holder internal. Ke

dalam, mengadakan perbaikan dan pembenahan melalui corporate culture building (membangun budaya lembaga) berbentuk disiplin, motivasi,

(68)

terciptanya sense of belonging terhadap lembaga. Sedangkan ke luar, berupaya menciptakan kepercayaan dan citra lembaga (corporate image)

yang sekaligus memayungi dan mempertahankan citra produknya (product image).

1.2.1 Ciri-ciri Humas

Setiap profesi pastinya memiliki ciri-ciri yang dapat

membedakan antara profesi satu dengan profesi lainnya, begitu juga dengan Humas.

Adapun ciri-ciri Hubungan Masyarakat (Humas) menurut Prof.

Drs. Onong Uchjana Effendy dalam buku Hubungan Masyarakat, yaitu: 1. Humas adalah kegiatan komunikasi dalam suatu organisasi yang

berlangsung dua arah secara timbal balik,

2. Humas merupakan penunjangan tercapainya tujuan yang ditetapkan

oleh manajemen suatu organisasi,

3. Publik yang menjadi sasaran kegiatan humas adalah publik ekstern dan publik intern,

4. Operasionalisasi humas adalah membina hubungan yang harmonis antara organisasi dengan publik dan mencegah terjadinya rintangan

psikologi, baik yang timbul dari pihak organisasi maupun pihak publik.

(69)

publik eksternal dan publik internal, serta menumbuhkan citra positif perusahaan, dengan adanya dukungan dari khalayak maupun organisasi

yang bersangkutan.

1.2.2 Fungsi Humas

Pakar Ilmu Komunikasi Prof. Drs. Onong Uchjana Effendy, MA secara ringkas menjelaskan fungsi dan tugas kehumasan antara lain

sebagai berikut :

1. Fungsi dan tugas PR dalam sebuah organisasi/ perusahaan atau

kelembagaan adalah harus mampu menunjang manajemen dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan,

2. Fungsi dan tugas PR dalam sebuah organisasi/ perusahaan atau kelembagaan adalah membina secara terus-menerus hubungan yang harmonis baik dengan publik internal maupun publik eksternal,

3. Praktisi kehumasan bertugas komunikasi dua arah, dalam artian menyebarkan informasi dan lembaga dan menyalurkan opini publik

kepada lembaga tempat dimana bekerja,

4. Demi kepentingan umum, praktisi kehumasan bertugas untuk melayani publik sekaligus memberi nasihat dan masukan kepada

(70)

Fungsi Public Relations/ Humas dapat juga diuraikan sebagai berikut :

Marketing

Marketing merupakan semua aktivitas organisasi/ instansi/ perusahaan yang dilakukan dalam rangka menyalurkan barang atau jasa kepada konsumen atas dasar pengertian akan kegunaannya

terhadap tempat, waktu, perpindahan hak milik, bentuk dan kepuasan masing-masing pihak yang terlibat dalam proses

penyaluran yang dimaksud. Semua kegiatan tersebut pada dasarnya ditujukan untuk melayani dan memenuhi kebutuhan konsumen akan barang atau jasa.

Publisitas

Publisitas merupakan salah satu kegiatan utama dari Public Relations/ Humas dalam memberi keterangan dan penerangan

kepada publiknya. Publisitas merupakan salah satu bentuk persuasi sebagai teknik penyampaian informasi yang mengandung nilai serta unsur-unsur berita yang disusun sedemikian rupa sehingga

dapat menarik perhatian dalam mendahului upaya persuasi lainnya. Dengan publisitas, petugas Public Relations/ Humas harus

(71)

Informasi dapat diberikan melalui berbagai bentuk komunikasi serta menggunakan berbagai media ataupun langsung,

yang sifatnya pemberitahuan dengan tujuan membangkitkan perhatian, simpati dan kepercayaan masyarakat pada kegiatan dan kebijaksanaan organisasi/ instansi/ perusahaan.

Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa fungsi seorang humas tidaklah mudah seperti apa yang oranglain pikirkan. Disamping

menjaga citra positif perusahaan/ organisasi, seorang humas juga dituntut harus bisa berkomunikasi dengan baik kepada publik internal maupun eksternal dan menjaga moral perilaku dari individunya sendiri.

1.2.3 Ruang Lingkup Hubungan Masyarakat

Hubungan Masyarakat memiliki ruang lingkup yang luas dalam menghadapi permasalahan-permasalahan dalam suatu organisasi yang

berhubungan dengan kegiatan organisasi, baik dalam publik internal maupun publik eksternal.

Menurut Morissan (2008) ruang lingkup humas dapat dibagi

menjadi enam bidang pekerjaan, yaitu:

1.

Publisitas;

2.

Pemasaran;

3.

Public Affairs;

(72)

5.

Lobi;

6.

Hubungan Investor.

Ruang lingkup Public Relations/ Humas dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Publisitas

kegiatan menempatkan berita mengenai seseorang, organisasi atau perusahaan di media massa. Dengan kata lain publisitas adalah

upaya orang atau organisasi agar kegiatannya diberitakan media massa. Publisitas lebih menekankan pada proses komunikasi satu

arah, sedangkan humas adalah komunikasi dua arah. Publisitas merupakan salah satu alat dalam kegiatan humas, namun humas tidak akan dapat berbuat banyak tanpa publisitas.

2. Pemasaran

Untuk menarik dan memuaskan klien atau pelanggan dalam jangka panjang dalam upaya mencapai tujuan ekonomi perusahaan.

Tanggung jawab utama pemasaran adalah membangun dan mempertahankan pasar bagi barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan. Proses hubungan antara perusahaan dan pelanggannya

(73)

3. Public Affairs

Cutlip-Center-Broom (Morissan, 2008) mendefinisikan

public affairs sebagai bidang khusus publik yang membangun dan mempertahankan hubungan dengan pemerintah dan komunitas lokal agar dapat mempengaruhi kebijakan publik. Definisi ini

menunjukkan bahwa terdapat dua pihak yang menjadi fokus perhatian public affairs yaitu pemerintah dan masyarakat.

Organisasi atau perusahaan harus menjalin hubungan yang harmonis dengan pemerintah karena pemerintah mengeluarkan peraturan yang harus dipatuhi oleh perusahaan.

4. Manajemen Isu

Upaya organisasi atau perusahaan untuk melihat kecenderuangan isu atau opini publik yang muncul di tengah

masyarakat dalam upaya organisasi memberikan tanggapan atau respon yang sebaik-baiknya. Sebagaimana dikutip Morissa (2008), Cutlip-Center-Broom mengemukakan bahwa manajemen isu

meliputi dua tindakan mendasar yaitu: (1) melakukan identifikasi awal terhadap isu yang memiliki potensi merugikan organisasi atau

perusahaan, (2) memberikan tanggapan terhadap isu untuk meminimalisir konsekuensi dari munculnya isu.

Pada praktiknya, banyak perusahaan besar yang membentuk

(74)

yang membentuk semacam gugus tugas (task forces) dengan cara merekrut personel dari bagian humas. Mereka bertugas

memberikan tanggapan terhadap berbagai kekhawatiran publik terhadap operasi perusahaan khususnya yang terkait dengan isu lingkungan.

5. Lobi

Setiap organisasi atau perusahaan berkepentingan terhadap hukum atau peraturan baru yang akan memengaruhi kehidupan organisasi bersangkutan. Produk hukum baru seperti

undang-undang atau peraturan lain adakalanya membawa perubahan situasi yang menguntungkan, namun lebih sering membawa perubahan

situasi yang dapat merugikan organisasi. Suatu perubahan yang menguntungkan biasanya tidak menimbulkan keributan atau

kegaduhan, namun perubahan yang dinilai merugikan akan menimbulkan reaksi.

Kegiatan lobi sering mengundang kritik karena dinilai rawan

dengan penyuapan. Undang-undang lobi di Amerika Serikat (Federal Regulation of Lobbying Act) mewajibkan para lobyis

untuk mendaftarkan setiap rencana mereka untuk melakukan lobi. Mereka diwajibkan untuk mengumumkan sumber pendapatan dan pengeluaran mereka selama melakukan lobi. Publik pun diberi

(75)

6. Hubungan Investor

Menurut Cutlip-Center-Broom, hubungan investor

merupakan bidang khusus humas yang bekerja pada perusahaan publik. Tugas hubungan investor sangat sering berkaitan dengan masalah-masalah keuangan sehingga bidang ini sering pula disebut

dengan financial relations. Menurut Cutlip dan rekan tugas hubungan investor adalah meningkatkan nilai saham perusahaan

dan mengurangi biaya modal (cost of capital) dengan cara meningkatkan kepercayaan pemegang saham dan dengan membuat saham perusahaan menjadi menarik bagi para investor individu dan

investor institusi serta para analisis keuangan.

Cutlip merinci tugas investor relations sebagai berikut : (1)

mengikuti perkembangan bursa saham, (2) menyediakan informasi mengenai kondisi perusahaan kepada masyarakat keuangan, (3)

Gambar

GAMBAR NAMA
Tabel 1.2
Gambar 1.1
Gambar 1.2 BENDERA KOTA BANDUNG
+6

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan madu ternak diperoleh dari madu Sumbawa yang telah dipasarkan secara umum, serta madu ternak perhutani yang didapat dari hasil ternak sarang lebah yang terdapat pada

Informasi Pangan dan Gizi yang kurang diminati dan kurang dikomunikasikan responden meliputi makanan yang beragam dan bergizi untuk produktivitas kerja,

Dari hasil penelitian di lapangan setelah data dikumpulkan dan dianalisis maka menghasilkan temuan yaitu pelaksanaan pesta perkawinan alop dear sesuai adat batak

Dari ketiga dimensi yang diteliti, dimensi kapital berpotensi besar untuk memperluas ruang publik meskipun perannya dalam memunculkan wacana tandingan tidak terlepas

Bandar Pasir Mandoge yang memiliki mata pencaharian umumnya sebagai petani atau buruh tani merupakan bagian terbesar dari objek perhatian antropologi saat ini,

Pendekatan pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan pembelajar dengan menggunakan metode demontrasi dan pemanfaatan alat peraga

Sasaran Petunjuk Teknis Penyusunan Program Diklat Calon Kepala Sekolah/Madrasah adalah dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota atau kantor wilayah kementerian agama

Tujuan penelitian ini untuk: (1) Mengetahui kepraktisan perangkat pembelajaran yang dikembangkan dengan model pembelajaran berbasis masalah untuk meningkatkan