Diajukan sebagai bukti telah melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
Oleh:
FEBRY VALENTINA NIM : 41808112
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI HUMAS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG
i
Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah S.W.T, yang
telah memberikan kesehatan kepada penulis untuk membuat Laporan Praktek Kerja Lapangan, serta junjungan besar kita Nabi Muhammad SAW, dan para sahabatnya. Karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan
kegiatan dan menyusun Laporan Praktek Kerja Lapangan yang disusun untuk memenuhi syarat kelulusan mata kuliah Praktek Kerja Lapangan dan salah satu
syarat menempuh Sarjana Strata-1 Program Studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Humas, Universitas Komputer Indonesia Bandung dapat diselesaikan.
Tidak lupa juga penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada ayahanda H. Maryani Yakin dan ibunda tercinta Hj. Yusrowati, yang telah memberikan kasih sayang, semangat, dorongan serta dukungan sepenuhnya kepada penulis, baik moril maupun non moril. Sehingga Laporan Praktek Kerja
Lapangan ini dapat diselesaikan, dan penulis persembahkan untuk kedua orangtua yang tidak henti-hentinya mendo’akan penulis.
Dalam melaksanakan Laporan Praktek Kerja Lapangan ini, tidak sedikit penulis mendapatkan kesulitan serta hambatan baik teknis maupun non teknis.
ii
Melalui kesempatan ini juga, dengan segenap kerendahan hati, penulis ingin menyampaikan rasa hormat, terimakasih dan penghargaan yang
setinggi-tingginya kepada :
1. Yth. Prof. Dr. Samugyo Ibnu Redjo, Drs., M.A, selaku Dekan FISIP Universitas Komputer Indonesia Bandung yang telah memberikan
pengesahan pada Laporan Praktek Kerja Lapangan ini.
2. Yth. Drs. Manap Solihat, M.Si, selaku Ketua Prodi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Komputer Indonesia Bandung yang telah memberikan pengesahan pada Laporan Praktek Kerja Lapangan ini.
3. Yth. Melly Maulin P, S.Sos, M.Si, selaku Sekretariat Prodi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Komputer Indonesia Bandung sekaligus sebagai Dosen Wali IK-3 2008 yang telah memberikan arahan sebelum
dan sesudah penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapangan ini.
4. Yth. Sangra Juliano P, S.I.Kom, selaku Dosen Pembimbing yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Lapangan serta memberikan arahan, kritik dan saran yang sangat bermanfaat bagi penulis.
iii
Informatika Pemerintah Kota Bandung yang telah bersedia menerima penulis untuk melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL).
8. Yth. Bapak Yuyus Suhaya, MM, selaku Sekertaris Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung yang telah
membimbing penulis selama pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL).
9. Yth. Bapak Aos Wijaya A Bintang, SE., M.Si, selaku Kepala Bidang Hubungan Masyarakat yang telah membantu dan membimbing penulis.
10.Yth. Bapak Bardi, yang telah membimbing penulis dengan baik selama melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di Dinas Komunikasi
dan Informatika Pemerintah Kota Bandung.
11.Yth. Ibu Yeti, yang telah memberikan masukan dan saran kepada penulis selama kegiatan Praktek Kerja Lapangan.
12.Yth. Bapak Meiwan dan Bapak Prima, yang telah sabar membimbing, menjelaskan dan mengarahkan penulis selama
melaksanakan Praktek Kerja Lapangan.
13.Yth. Ibu Ratna Ningrum, SH. yang telah membimbing penulis dengan baik dan sabar selama melakukan kegiatan Praktek Kerja
iv
15.Yth. Seluruh Pegawai Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung, yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu serta membimbing penulis selama melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL).
16.Untuk Kakak-kakak ku tercinta Yuliana, SE. beserta suami Agus Patra Akbar, Risdianto, SE. beserta istri Maria Fransiska, Hardiansyah, dan keponakan-keponakan ku tersayang Ratih Ayu Patricia, Hardica Raya Nugraha dan Faqih Akram Rayyan terimakasih atas semua kasih sayang, do’a serta dukungannya selama
ini baik moril maupun materiil.
17.Randi Sastra Jendra, terimakasih atas dukungan, semangat, serta dapat menjadi tempat bertukar pikiran bagi penulis.
18.Mona Dianda, Dinda, Sylvia, Windy, sahabat-sahabat terbaik yang telah mendukung, memberikan semangat dan berbagi canda-tawa
kepada penulis selama menyelesaikan laporan Praktek Kerja Lapangan ini.
v
Akhir kata penulis berharap Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya, serta untuk kemajuan Dinas
Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung dan khususnya untuk Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Program Studi Ilmu Komunikasi
Konsentrasi Humas Universitas Komputer Indonesia dan pembaca lain pada umumnya. Untuk itu sekiranya penulis mengharapkan dan sangat membutuhkan masukan, saran serta kritik yang dapat membangun dan membawa perubahan ke
arah yang lebih baik lagi demi kesempurnaan laporan ini.
Dengan ini penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya apabila terdapat
kesalahan pada Laporan Praktek Kerja Lapangan ini. Semoga dengan semua bantuan, dorongan dan bimbingan yang telah diberikan itu akan mendapatkan
balasan yang setimpal dari Allah SWT.
Bandung, Desember 2011
1
1.1SEJARAH PEMERINTAH KOTA BANDUNG
Kota Bandung tidak berdiri bersamaan dengan pembentukan Kabupaten Bandung. Kota itu dibangun dengan tenggang waktu sangat jauh setelah
Kabupaten Bandung berdiri. Kabupaten Bandung dibentuk pada sekitar pertengahan abad ke-17 Masehi, dengan Bupati pertama Tumenggung
Wiraangunangun. Beliau memerintah Kabupaten Bandung hingga tahun 1681. Semula Kabupaten Bandung beribukota di Krapyak (sekarang Dayeuhkolot) kira-kira 11 kilometer ke arah Selatan dari pusat Kota Bandung
sekarang. Ketika Kabupaten Bandung dipimpin oleh Bupati ke-6 yakni, R.A Wiranatakusumah II (1794-1829) yang dijuluki “Dalem Kaum I”, kekuasaan
di Nusantara beralih dari Kompeni ke Pemerintahan Hindia Belanda, dengan Gubernur Jenderal pertama Herman Willem Daendels (1808-1811).
Untuk kelancaran menjalankan tugasnya di Pulau Jawa, Daendels
membangun Jalan Raya Pos (Groote Postweg) dari Anyer di ujung barat Jawa Barat ke Panarukan di ujung timur Jawa Timur (kira-kira 1000 km).
Pembangunan jalan raya itu dilakukan oleh rakyat pribumi dibawah pimpinan Bupati daerah masing-masing.
Di daerah Bandung khususnya dan daerah Priangan umumnya, Jalan
Raya Pos mulai dibangun pertengahan tahun 1808, dengan memperbaiki dan memperlebar jalan yang telah ada. Di daerah Bandung sekarang, jalan raya itu
ke Sumedang dan seterusnya. Untuk kelancaran pembangunan jalan raya, dan agar Pejabat Pemerintah Kolonial mudah mendatangi Kantor Bupati, Daendels
melalui surat tanggal 25 mei 1810 meminta Bupati Bandung dan Bupati Parakanmuncang untuk memindahkan ibukota Kabupaten, masing-masing ke daerah Cikapundung dan Andawadak (Tanjungsari), mendekati Jalan Raya
Pos.
Rupanya Daendels tidak mengetahui, bahwa jauh sebelum surat itu
keluar, Bupati Bandung sudah merencanakan untuk memindahkan ibukota Kabupaten Bandung, bahkan telah menemukan tempat yang cukup baik dan strategis bagi pusat pemerintahan. Tempat yang dipilih adalah lahan kosong
berupa hutan, terletak di tepi barat Sungai Cikapundung, tepi selatan Jalan Raya Pos yang sedang dibangun (pusat Kota Bandung sekarang). Alasan
pemindahan ibukota itu antara lain, Krapyak tidak strategis sebagai ibukota pemerintahan, karena terletak di sisi selatan daerah Bandung dan sering
dilanda banjir bila musim hujan.
Sekitar akhir tahun 1808/ awal tahun 1809, bupati beserta sejumlah rakyatnya pindah dari Krapyak mendekali lahan bakal ibukota baru.
Mula-mula bupati tinggal di Cikalintu (daerah Cipaganti), kemudian pindah ke Balubur Hilir, selanjutnya pindah lagi ke Kampur Bogor (Kebon Kawung,
pada lahan Gedung Pakuan sekarang).
Tidak diketahui secara pasti, berapa lama Kota Bandung dibangun. Akan tetapi, kota itu dibangun bukan atas prakarsa Daendels, melainkan atas
oleh bupati. Dengan kata lain, Bupati R.A Wiranatakusumah II adalah pendiri (the founding father) Kota Bandung. Kota Bandung diresmikan sebagai
ibukota baru Kabupaten Bandung dengan surat keputusan tanggal 25 September 1810.
Tabel 1.1
WALIKOTA BANDUNG Tahun 1906 – Sekarang
No. GAMBAR NAMA MASA JABATAN
1. - E.A. Maurenbrecher
(exofficio)
1906 – 1907
2. - R.E Krijboom
(exofficio)
1907 – 1908
3. - J.A. van Der Ent
(exofficio)
1909 – 1910
4. - J.J Verwijk (exofficio) 1910 – 1912
5. - C.C.B. van Vlenier
(exofficio)
1912 – 1913
6. - B. van Bijveld
(exofficio)
1913 -1920
7. - B. Coops 1920 – 1921
9.
B. Coops 1928 – 1934
10. - Ir. J.E.A. van
Volsogen Kuhr
1934 – 1936
11. - Mr. J.M. Wesselink 1936 – 1941
12.
R.A. Atmadinata 1941 – 1945
13.
R. Syamsoerizal 1945 – 1947
14.
Ir. Oekar
BrataKoesoemah
15.
R. Enoch 1949 – 1957
16.
R. Priatna Kusumah 1957 – 1966
17.
R. Didi Djukardi 1966 – 1968
18.
R. Hidayat Sukarmadidjaja
1968 – 1970
19.
R. Otje Djoendjoenan Setiakusumah
20.
H. Utju Djeonaedi 1976 – 1978
21.
R. Husen
Wangsaatmadja
1978 – 1983
22.
H. Ateng Wahyudi 1983 – 1988 – 1993
23.
24.
H. AA Tarmana 1998 – 2003
25.
H. Dada Rosada 2003 - sekarang
Sumber : www.bandung.go.id/ Juli 2011
Adapun penjelasan dari kronologi sejarah Kota Bandung dari masa ke
masa yang akan dijelsakan pada tabel dibawah ini :
Tabel 1.2
Kronologi Sejarah Kota Bandung
MASA PERISTIWA
1488 Bandung didirikan sebagai bagian dari Kerajaan Pajajaran
1799 Menjadi bagian dari Sumedang Larang diserahkan kepada
Pemerintah Belanda dari Kompeni
1906 Gemeente Bandoeng
1917 Burgemeester Van Bandoeng yang pertama
1926 Staadsgemeente Bandoeng
1942 Bandung Si
1945 Pemerintah Nasional Kota Bandung
1949 Haminte Bandung
1950 Kota Besar Bandung
1957 Kotapraja Bandung
1966 Pemerintah Daerah Kotamadya Bandung
1974 Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung
Sumber : www.bandung.go.id/ Juli 2011
1.1.1 Visi dan Misi Pemerintah Kota Bandung Visi Pemerintah Kota Bandung
"TERWUJUDNYA KOTA BANDUNG SEBAGAI KOTA JASA YANG BERMARTABAT (BERSIH, MAKMUR, TAAT DAN
BERSAHABAT)". Untuk Merealisasikan keinginan, harapan, serta tujuan sebagaimana tertuang dalam visi yang telah ditetapkan, maka
pemerintah bersama elemen seluruh masyarakat Kota Bandung harus memahami akan makna dari visi tersebut yaitu :
1. Kota Bandung sebagai Kota Jasa harus bersih dari sampah, dan
masyarakat (judi, pelacuran, narkoba, premanisme dan lainnya), dan perbuatan-perbuatan tercela lainnya yang bertentangan dengan
moral dan agama dan budaya masyarakat atau bangsa,
2. Kota Bandung sebagai Kota Jasa yang memberikan kemakmuran bagi warganya,
3. Kota Bandung sebagai Kota Jasa harus memiliki warga yang taat terhadap agama, hukum dan aturan-aturan yang ditetapkan untuk
menjaga keamanan, kenyamanan dan ketertiban kota,
4. Kota Bandung sebagai Kota Jasa harus memiliki warga yang bersahabat, santun, akrab dan dapat menyenangkan bagi orang
yang berkunjung serta menjadikan kota yang bersahabat dalam pemahaman kota yang ramah lingkungan.
Secara harfiah, Bermartabat diartikan sebagai harkat atau haraga diri, yang menunjukkan eksistensi masyarakat kota yang dapat
dijadikan teladan karena kebersihan, kemakmuran, ketaatan, ketaqwaan dan kedisiplinannya.
Jadi kota jasa yang bermartabat adalah kota yang menyediakan jasa pelayanan yang didukung dengan terwujudnya kebersihan, kemakmuran, ketaatan, ketaqwaan, dan kedisiplinan masyarakatnya.
refungsionalisasi) yang harus dilakukan oleh pemerintah Kota Bandung beserta masyarakatnya serta didukung secara politis oleh pihak
legislatif melalui upaya-upaya yang lebih keras, cerdas dan terarah namun tetap ramah dalam meningkatkan akselerasi pembangunan guna tercapainya kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.
Misi Pemerintah Kota Bandung
Misi adalah tugas yang diemban Pemerintah Kota Bandung meliputi : 1. Mengembangkan sumber daya manusia yang handal yang religius,
Yang mencakup pendidikan, kesehatan dan moral keagamaan. 2. Mengembangkan perekonomian kota yang adil, yang mencakup
peningkatan perekonomian kota yang tangguh, sehat dan
berkeadilan dalam rangka meningkatkan pendapatan masyarakat, menciptakan lapangan kerja dan kesempatan berusaha.
3. Mengembangkan sosial budaya kota yang ramah dan berkesadran tinggi, serta berhati nurani, yang mencakup peningkatan partisipasi
masyarakat dalam rangka meningkatkan ketenagakerjaan, meningkatkan kesejahteraan sosial, keluarga, pemuda dan olah raga serta kesetaraan gender.
4. Meningkatkan penataan kota, yang mencakup pemeliharaan serta peningkatan prasarana dan sarana kota agar sesuai dengan
5. Meningkatkan kinerja pemerintah kota secara professional, efektif, efisien akuntabel dan transparan, yang mencakup pemberdayaan
aparatur pemerintah dan masyarakat.
6. Mengembangkan sistem keuangan kota, mencakup sistem pembiayaan pembangunan yang dilaksanakan pemerintah, swasta
dan masyarakat.
1.1.2 Lambang Kota Bandung
Lambang merupakan suatu ciri khas dari sebuah Perusahaan, dan sangat di perlukan sebagai salah satu identitas dari Perusahaan,
demikian juga dengan Pemerintah Kota. Lambang Kota Bandung ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota besar Bandung tahun 1953,
tertanggal 8 Juni 1953, yang diijinkan dengan Keputusan Presiden tertanggal 28 April 1953 No. 104 dan diundangkan dalam Berita
Provinsi Jawa Barat tertanggaln28 Agustus 1954 No. 4 lampiran No. 6. Lambang tersebut berkokoh PERISAI yang berbentuk JANTUNG. Dapat dilihat dari gambar dibawah ini Lambang Pemerintah Kota
Gambar 1.1
LAMBANG KOTA BANDUNG
Sumber : www.bandung.go.id/Juli 2011
Perisai tersebut terbagi dalam dua bagian oleh sebuah BALOK – LINTANG mendatar bertajuk empat buah, yang berwarna HITAM dengan pelisir berwarna PUTIH (PERAK) pada pinggir sebelah
atasnya:
1. Bagian atas latar KUNING (EMAS) dengan lukisan sebuah
GUNUNG berwarna HIJAU yang bertumpu pada blok-lintang. 2. Bagian bawah latar PUTIH (PERAK) dengan lukisan empat bidang
jalur mendatar berombak yang berwarna BIRU.
3. Dibawah perisai itu terlukis sehelai PITA berwarna KUNING (EMAS) yang melambai pada kedua ujungnya, pada PITA itu tertulis
Sebagai tokoh lambang itu diambil bentuk perisai atau tameng, yang dikenal kebudayaan dan peradaban sebagai senjata dalam
perjuangan untuk mencapai sesuatu tujuan dengan melindungi diri. Perkakas perjuangan yang demikian itu dijadikan lambang yang mempunyai arti menahan segala mara bahaya dan kesukaran.
KUNING (EMAS), berarti : kesejahteraan, keluhungan.
HITAM (SABEL), berarti : kokoh, tegak, kuat.
HIJAU (SINOPEL), berarti : kemakmuran sejuk.
PUTIH (PERAK), berarti : kesucian.
BIRU (AZUUR), berarti : kesetiaan.
GEMAH RIPAH WIBAWA MUKTI, berarti : tanah subur rakyat
makmur.
1.1.3 Bendera Kota Bandung
Bendera yang digunakan oleh Kotamadya bandung adalah
berdasarkan Surat Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sementara Kota Besar Bandung tanggal 8 Juni 1953 No. 9938/53.
Gambar 1.2
BENDERA KOTA BANDUNG
Sumber : www.bandung.go.id/ Juli 2011
Bentuk bendera tersebut adalah seperti yang tercantum pada
diktum Keputusan tersebut diatas sebagai berikut :
1. Bendera yang dipergunakan oleh Kota Besar Bandung dan tiga
bidang jalur mendatar, masing-masing berurutan dari atas kebawah HIJAU, KUNING dan BIRU.
2. Perbandingan-perbandingan antara lebarnya dan jalur-jalur tersebut
dibawah huruf urutan dari atas kebawah adalah 2:1:2 3. Perbandingan antara panjang dan lebarnya berbeda 7:5.
1.2SEJARAH DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
Sesuai peraturan daerah Kota Bandung Nomor 13 Tahun 2009 tentang
Perubahan atas Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 13 Tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kota Bandung.
Menetapkan : Peraturan Daerah Kota Bandung tentang Perubahan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 13 Tahun 2007 tentang Pembentukan
dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kota Bandung.
Pasal I : Beberapa ketentuan dalam Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 13 Tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas
Daerah Kota Bandung (Lembaran Daerah Kota Bandung Tahun 2007 Nomor 13), diubah sebagai berikut : Ketentuan Pasal 2 diubah, sehingga keseluruhan
Pasal 2 berbunyi sebagai berikut :
PEMBENTUKAN Pasal 2
1. Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk Dinas Daerah Kota Bandung
2. Dinas Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), terdiri dari : a. Dinas Pendidikan;
b. Dinas Kesehatan; c. Dinas Sosial;
d. Dinas Tenaga Kerja; e. Dinas Perhubungan;
f. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil; g. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata;
h. Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya; i. Dinas Bina Marga dan Pengairan; j. Dinas Pemakaman dan Pertamanan; k. Dinas Kebakaran;
l. Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Perdagangan;
n. Dinas Pendapatan;
o. Dinas Komunikasi dan Informatika;
p. Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah; dan q. Dinas Pemuda dan Olahraga.
Dinas Komunikasi dan Informatika Pasal 17A
1) Dinas Komunikasi dan Informatika mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian urusan Pemerintahan Daerah di bidang komunikasi, informatika dan hubungan masyarakat berdasarkan asas
otonomi dan pembantuan.
2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Dinas Komunikasi dan Informatika mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis di bidang komunikasi, informatika dan hubungan masyarakat;
b. Pembinaan dan pelaksanaan komunikasi, informatika dan kehumasan yang meliputi pos dan telekomunikasi, sarana komunikasi, diseminasi
informasi dan teknologi informasi serta hubungan masyarakat; c. Pelaksanaan pelayanan teknis administratif Dinas, dan
d. Pelaksanaan tugas yang diberikan oleh Wali Kota sesuai dengan tugas
3) Susunan Organisasi Dinas Komunikasi dan Informatika terdiri dari : a. Kepala Dinas
b. Sekretariat, membawahkan :
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; 2. Sub Bagian Keuangan dan Program.
c. Bidang Pos dan Telekomunikasi, membawahkan : 1. Seksi Pengendalian Pos dan Telekomunikasi;
2. Seksi Pemberdayaan Pos dan Telekomunikasi. d. Bidang Telematika, membawahkan :
1. Seksi Sarana dan Prasarana Telematika;
2. Seksi e-Government dan Pemberdayaan Telematika. e. Bidang Diseminasi Informasi, membawahkan :
1. Seksi Pengolahan Data dan Informasi; 2. Seksi Komunikasi dan Multimedia.
f. Bidang Hubungan Masyarakat, membawahkan : 1. Seksi Peliputan dan Dokumentasi;
2. Seksi Kemitraan Media dan Publikasi.
g. UPTD Pelayanan Informasi h. Kelompok Jabatan Fungsional.
Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bandung merupakan Lembaga Teknis Daerah dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota
Bandung Nomor 13 Tahun 2007, Tanggal 4 Desember 2007 serta merupakan penggabungan Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) Dinas dan Kantor di lingkungan Pemerintah Kota Bandung yaitu Dinas Komunikasi dan
Informatika dengan Kantor Pengolahan Data Elektronik (KPDE). Dengan demikian DISKOMINFO berdiri sejak diberlakukannya PERDA Nomor 13
Tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kota Bandung.
Dengan diterbitkan dan berlakunya Perda Kota Bandung Nomor 13 Tahun 2009 tentang Perubahan atas Perda Kota Bandung Nomor 13 Tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kota
Bandung tanggal 7 Agustus 2009, maka Badan Komunikasi dan Informatika Kota Bandung berubah menjadi Dinas Komunikasi dan Informatika
(DISKOMINFO) Kota Bandung.
1.2.1 Visi dan Misi DISKOMINFO Visi DISKOMINFO
1. Terwujudnya pusat layanan informasi Kota Bandung adalah
terciptanya pusat pelayanan informasi bagi warga Kota Bandung terutama yang memerlukan informasi, bagi yang menyangkut kebijakan umum Pemerintah Kota maupun perizinan-perizinan.
berbagai kebijakan pemerintah yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari baik bermasyarakay, berbangsa dan
bernegara.
2. Bandung sebagai kota jasa adalah kota yang menitikberatkan pada jasa.
3. Bandung kota jasa yang Bermartabat (Bersih, Makmur, Taat dan Bersahabat) yaitu :
a. Bersih : Kota bersih dari sampah, praktek korupsi, kolusi dan nepotisme, penyakit masyarakat, perbuatan tercela lainnya yang bertentangan dengan norma agama dan budaya masyarakat.
b. Makmur : Kota Bandung sebagai kota jasa yang memberikan kemakmuran bagi warganya.
c. Taat : Kota Bandung sebagai kota jasa harus memiliki warga yang taat terhadap agama, hukum, dan aturan-aturan yang
ditetapkan untuk menjaga keamanan, kenyamanan dan ketertiban kota.
d. Bersahabat : Kota Bandung sebagai kota jasa harus memiliki warga yang bersahabat, santun, akrab dan dapat menyenangkan bagi orang yang berkunjung serta menjadikan kota yang
Misi DISKOMINFO
1. Meningkatkan dan mengembangkan kemitraan, pemberdayaan dan pendayagunaan prasarana dan sarana komunikasi dan informatika. 2. Meningkatkan layanan publik dan pemberdayaan masyarakat
dalam rangka meningkatkan komunikasi dialogis.
3. Meningkatkan pelayanan informasi dan pemberdayaan potensi
masyarakat dalam rangka mewujudkan budaya masyarakat berbasis teknologi informasi.
4. Meningkatkan kerjasama, kemitraan dan pemberdayaan lembaga komunikasi dan informatika pemerintah dan masyarakat.
5. Mendorong peran media massa dalam rangka meningkatkan
informasi yang beretika dan bertanggungjawab, dan
6. Meningkatkan sumber daya manusia bidang komunikasi dan
1.3STRUKTUR PEMERINTAH KOTA BANDUNG
Untuk menunjang kelancaran kegiatan Pemerintah Kota Bandung,
maka diperlukan adanya Struktur Organisasi.
Seperti yang tertera pada Bagan Struktur Organisasi Pemerintah Kota Bandung berdasarkan PP NO. 41 / 2007. Berikut Struktur Pemerintah Kota
Bandung :
Gambar 1.3
Struktur Pemerintah Kota Bandung
1.4STRUKTUR DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
Untuk menunjang kelancaran kegiatan Dinas Komunikasi dan
Informatika Pemerintah Kota Bandung, maka diperlukan adanya Struktur Organisasi.
Seperti yang tertera pada Bagan Struktur Organisasi Dinas
Komunikasi dan Informatika, Perda No. 13 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kota Bandung.
Berikut susunan organisasi pada Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung :
A. Kepala Dinas
B. Sekretariat, membawahi :
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
2. Sub Bagian Keuangan dan Program
C. Bidang Pos dan Telekomunikasi, membawahi :
1. Seksi Pengendalian Pos dan Telekomunikasi 2. Seksi Pemberdayaan Pos dan Telekomunikasi D. Bidang Telematika, membawahi :
1. Seksi Sarana dan Prasarana Telematika
2. Seksi e-Government dan Pemberdayaan Telematika
E. Bidang Diseminasi Informasi, membawahi : 1. Seksi Pengolahan Data dan Informasi 2. Seksi Komunikasi dan Multimedia
1. Seksi Peliputan dan Dokumentasi 2. Seksi Kemitraan Media dan Publikasi
G. UPTD Pelayanan Informasi H. Kelompok Jabatan Fungsional
Bapak Bulgan Alamin selaku Kepala Dinas Komunikasi dan
Informatika Pemerintah Kota Bandung menguraikan tugas struktural beliau di Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung
seperti yang terdapat pada Keputusan Walikota Bandung No. 332 tahun 2001, yaitu :
1. Memimpin, mengatur, membina, mengkoordinasikan,
mengevaluasi dan mengendalikan kegiatan dinas dalam bidang hubungan masyarakat, pemberdayaan potensi informasi, serta
promosi dan informasi.
2. Menetapkan rencana strategis dalam rangka mewujudkan Visi dan
Misi Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung.
3. Merumuskan dan menerapkan rencana dan program kerja Dinas
Komunikasi dan Informasi Pemerintah Kota Bandung sesuai dengan kebijakan Walikota.
5. Memaraf atau menandatangani konsep naskah dinas sesuai dengan bidang tugas dan kewenangan yang dimilikinya berdasarkan
peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
6. Mengkoordinasikan, memantau dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan unit-unit kerja di lingkungan Dinas Komunikasi dan
Informatika.
7. Melaksanakan hubungan kerjasama dengan instansi lainnya.
8. Membina dan memberikan motivasi serta bimbingan kepada bawahan dalam rangka peningkatan produktivitas kerja.
9. Memberikan informasi, saran dan pertimbangan efektivitas dan
efisiensi pelaksanaan tugas dinas kepada Walikota.
10. Melaporkan serta mempertanggungjawabkan pelaksanaan
tugas-tugasnya kepada Walikota.
11. Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai dengan
Gambar 1.4
Struktur Organisasi Dinas Komunikasi dan Informatika
Sumber : www.bandung.go.id/ Juli 2011
1.4.1 Tugas Pokok DISKOMINFO
Tugas pokok Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung adalah “Melaksanakan sebagian kewenangan daerah di
Bidang Penerangan”. Kewenangan Dinas Komunikasi dan Informatika
Pemerintah Kota Bandung menurut Peraturan Daerah Bandung No. 02
1. Penetapan program pelayanan informasi dan komunikasi. 2. Peningkatan peran dan koordinasi kehumasan Pemerintah Kota.
3. Fasilitas pelayanan kebutuhan informasi mengenai kebijakan dan pelaksanaan kebijakan Pemerintah Kota.
4. Sosialisasi wawasan kebangsaan, hukum dan perundang-undangan
serta produk-produk hukum daerah.
5. Penyelenggaraan penertiban dan kegiatan media informasi
Pemerintah Daerah.
6. Monitoring dan sensor peraturan daerah film-film dan VCD yang bertentangan dengan nilai-nilai agama dan susila.
7. Penyelenggaraan pusat pelayanan informasi.
8. Penyelenggaraan pendaftaran dan pencatatan penertiban dan
grafika, media cetak dan elektronik lokal.
9. Pemberian rekomendasi bagi pendirian gedung bioskop.
10. Pemberian pertimbangan kerjasama luar negeri di bidang-bidang penerangan di daerah.
11. Dokumentasi kegiatan dan produk-produk hukum daerah.
1.4.2 Rincian Tugas Pokok dan Fungsinya
Oleh karena itu masing-masing Sub Bagian memiliki rincian tugas pokok, diantaranya :
1. Kepala Dinas
a. Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian
pemerintahan lingkup Komunikasi dan Informatika berdasarkan asas otonomi dan pembantu.
b. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud diatas, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika mempunyai fungsi, yaitu:
1. Perumusan kebijakan teknis lingkup penyiaran, pos dan telekomunikasi, desiminesi informasi dan teknologi informasi.
2. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah lingkup penyiaran, pos dan telekomunikasi, desiminasi
informasi dan teknologi informasi.
3. Pembinaan dan pelaksanaan lingkup penyiaran, pos dan telekomunikasi, desiminasi informasi dan teknologi informasi.
4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.
2. Sekretariat
a. Sekretariat mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas
Dinas Komunikasi dan Informatika lingkup kesekretariatan.
b. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud diatas, Sekretariat mempunyai fungsi, yaitu :
1. Pelaksanaan penyusunan rencana kegiatan kesekretariatan. 2. Pelaksanaan kesekretariatan badan yang meliputi administrasi
umum dan kepegawaian, administrasi keuangan dan program. 3. Pelaksanaan pengkoordinasian penyusunan perencanaan,
evaluasi dan pelaporan kegiatan dinas.
4. Pengkoordinasian penyelenggaraan tugas-tugas bidang.
5. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan laporan kegiatan
kesekretariatan.
3. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas Sekretariat lingkup umum dan kepegawaian.
b. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud diatas, Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi, yaitu :
2. Pengelolaan administrasi umum yang meliputi pengelolaan naskah kedinasan, penataan kearsipan badan, pengelolaan
perlengkapan dan administrasi perjalanan kedinasan.
3. Pelaksanaan administrasi kepegawaian yang meliputi kegiatan penyiapan bahan penyusunan rencana mutasi, cuti, disiplin,
pengembangan pegawai dan kesejahteraan pegawai.
4. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan lingkup
administrasi umum dan kepegawaian.
4. Sub Bagian Keuangan dan Program
a. Sub Bagian Keuangan dan Program mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Sekretariat lingkup keuangan dan
program.
b. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud diatas,
Sub Bagian Keuangan dan Program mempunyai tugas, yaitu :
1. Penyusunan rencana dan program pengelolaan administrasi keuangan dan program kerja badan.
2. Pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan meliputi kegiatan penyiapan bahan penyusunan rencana anggaran,
koordinasi pengelolaan dan pengendalian keuangan dan menyusun laporan keuangan badan.
3. Pelaksanaan pengendalian program meliputi kegiatan penyiapan
penyusunan rencana dan program badan serta koordinasi pengendalian program.
4. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup kegiatan pengelolaan administrasi keuangan dan kerja program badan.
5. Bidang Pos dan Telekomunikasi
a. Bidang Pos dan Telekomunikasi mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika lingkup pos dan telekomunikasi.
b. Untuk melaksanakan sebagian tugas pokok sebagaimana
dimaksudkan di atas, Bidang Pos dan Telekomunikasi mempunyai fungsi, yaitu :
1. Perencanaan dan penyusunan program lingkup pengendalian dan telekomunikasi serta pemberdayaan pos dan telekomunikasi.
2. Penyusunan petunjuk teknis lingkup pengendalian dan telekomunikasi serta pemberdayaan pos dan telekomunikasi. 3. Pelaksanaan lingkup pengendalian dan telekomunikasi serta
pemberdayaan pos dan telekomunikasi.
4. Monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup
6. Seksi Pengendalian Pos dan Telekomunikasi
a. Seksi Pengendalian Pos dan Telekomunikasi mempunyai tugas
pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Pos dan Telekomunikasi lingkup pengendalian pos dan telekomunikasi. b. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas,
Seksi Pengendalian Pos dan Telekomunikasi mempunyai fungsi, yaitu :
1. Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup pengendalian pos dan telekomunikasi.
2. Penyiapan bahan petunjuk teknis lingkup pengendalian pos dan
telekomunikasi.
3. Pelaksanaan lingkup pengendalian pos dan telekomunikasi yang
meliputi pendataan agen pengiriman paket dan wartel, pembinaan teknis penyelenggaraan pos dan telekomunikasi.
4. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan pos dan telekomunikasi.
5. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup pengendalian pos
dan telekomunikasi.
7. Seksi Pemberdayaan Pos dan Telekomunikasi
a. Seksi Pemberdayaan Pos dan Telekomunikasi mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Pos dan
b. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud diatas, Seksi Pemberdayaan Pos dan Telekomunikasi mempunyai fungsi,
yaitu :
1. Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup pemberdayaan pos dan telekomunikasi.
2. Penyiapan bahan petunjuk teknis lingkup pemberdayaan pos dan telekomunikasi.
3. Pelaksanaan lingkup pemberdayaan pos dan telekomunikasi yang meliputi fasilitas pembinaan dan pemberdayaan pos dan telekomunikasi penyediaan dan pemanfaatan sarana dan
prasarana pos dan telekomunikasi.
4. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup pemberdayaan pos
dan telekomunikasi.
8. Bidang Diseminasi Informasi
a. Bidang Diseminasi Informasi mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Dinas Komunikasi dan
Informatika lingkup Diseminasi Informasi.
b. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud diatas,
Bidang Diseminasi Informasi mempunyai fungsi, yaitu :
1. Perencanaan dan penyusunan program lingkup hubungan masyarakat serta pemberdayaan komunikasi dan pengaduan
2. Pelaksanaan dan penyusunan petunjuk teknik dan bahan kebijakan hubungan masyarakat serta pemberdayaan
komunikasi pengaduan masyarakat.
3. Pelaksanaan lingkup hubungan masyarakat serta komunikasi dan pengaduan masyarakat.
4. Monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup hubungan masyarakat serta pemberdayaan komunikasi dan
pengaduan masyarakat.
9. Bidang Hubungan Masyarakat
a. Bidang Hubungan Masyarakat mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Diseminasi Informasi lingkup
Hubungan Masyarakat.
b. Untuk melaksanakan tugas poko sebagaimana dimaksudkan diatas,
Bidang Humas Masyarakat mempunyai fungsi, yaitu :
1. Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup hubungan masyarakat.
2. Penyiapan bahan petunjuk teknis lingkup hubungan masyarakat. 3. Pelaksanaan lingkup hubungan masyarakat yang meliputi,
penyelenggaraan hubungan masyarakat secara internal ataupun eksternalPemerintah Daerah, pelayanan dokumentasi dan komunikasi, penyampaian berbagai informasi sebagai bahan
4. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup hubungan masyarakat.
10. UPTD (Unit Pelaksanaan Teknis Dinas) Radio Sonata
a. UPTD (Unit Pelaksanaan Teknis Dinas) Radio Sonata mempunyai
tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Dinas Komunikasi dan Informatika di bidang Pengelolaan Radio Siaran Pemerintah.
b. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud diatas, UPTD (Unit Pelaksanaan Teknis Dinas) Radio Sonata mempunyai fungsi, yaitu :
1. Penyusunan rencana pelaksanaan pengelolaan radio siaran Pemerintah Daerah.
2. Pelaksanaan pengelolaan radio siaran Pemerintah Daerah. 3. Penyampaian informasi pembangunan dalam berbagai bidang.
4. Menyerap aspirasi dari masyarakat. 5. Melestarikan nilai-nilai seni budaya.
6. Menggali dan mengembangkan potensi masyarakat.
1.4.3 Fungsi Dinas Komunikasi dan Informatika
Adapun fungsi dari Dinas Komunikasi dan Informatika
Pemerintah Kota Bandung adalah sebagai berikut :
1. Perumusan kebijakan teknis di bidang komunikasi, informatika dan hubungan masyarakat.
2. Pembinaan dan pelaksanaan komunikasi, informatika dan kehumasan yang meliputi pos dan telekomunikasi, sarana
komunikasi, diseminasi informasi dan hubungan masyarakat. 3. Pelaksanaan pelayanan teknis administratif dinas.
4. Pelaksanaan tugas yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
1.5JOB DESCRIPTION
1.5.1 Kepala Seksi Peliputan dan Dokumentasi
Uraian Tugas Seksi Peliputan dan Dokumentasi, yaitu :
1. Menyusun rencana teknis operasional dan program kerja di bidang
Peliputan dan Dokumentasi sebagai pedoman pelaksanaan tugas. 2. Melaksanakan dan membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan
rencana program yang telah ditetapkan agar program dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
3. Memeriksa dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dengan rencana
4. Memeriksa data sebagai penyusunan bahan kebijakan Peliputan dan Dokumentasi.
5. Menyusun dan menyiapkan bahan laporan hasil pemantauan evaluasi pelaksanaan Peliputan dan Dokumentasi.
6. Menyusun dan menyiapkan bahan koordinasi dan konsultasi
pelaksanaan Peliputan dan Dokumentasi.
7. Memeriksa data untuk bahan kajian pengembangan Peliputan dan
Dokumentasi.
8. Menyusun rencana kegiatan kerja dan memfasilitasi pembinaan peliputan dan dokumentasi sebagai media informasi.
9. Menyiapkan dan menyusun peliputan dan dokumentasi kegiatan hubungan masyarakat.
10. Menyusun dan menyiapkan bahan evaluasi dan laporan pelaksanaan lingkup peliputan dan dokumentasi.
11. Menyiapkan bahan telaahan staf sebagai bahan perumusan kebijakan umum di bidang Seksi Peliputan dan Dokumentasi oleh pimpinan.
12. Melaksanakan koordinasi dengan Unit Kerja di lingkungan Pemerintah Kota Bandung, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah
Pusat untuk keterpaduan dan sinkronisasi pelaksanaan program. 13. Melaksanakan pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan program Seksi Peliputan dan Dokumentasi sebagai
14. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh pimpinan.
Fungsi Seksi Peliputan dan Dokumentasi :
1. Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup Peliputan dan Dokumentasi.
2. Penyiapan bahan petunjuk teknis lingkup Peliputan dan Dokumentasi.
3. Pelaksanaan lingkup Peliputan dan Dokumentasi yang meliputi kegiatan eksekutif, legislatif, konferensi pers, press release.
4. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan
Peliputan dan Dokumentasi.
5. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup Peliputan dan
Dokumentasi.
1.5.2 Kepala Seksi Kemitraan Media dan Publikasi
Uraian Tugas Seksi Kemitraan Media dan Publikasi, yaitu : 1. Menyusun rencana teknis operasional dan program kerja di bidang
Kemitraan Media dan Publikasi sebagai pedoman pelaksanaan
tugas,
2. Menyiapkan bahan dan membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan rencana program yang telah di tetapkan agar program dapat
di laksanakan secara efektif dan efisien,
3. Memeriksa dan mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan dengan
program sebagai bahan untuk penyempurnaan hasil kerja dan sebagai penilaian kinerja bawahan,
4. Memeriksa data sebagai penyusunan bahan kebijakan Kemitraan Media dan Publikasi,
5. Menyusun dan menyiapkan bahan laporan hasil pemantauan dan
evaluasi pelaksanaan Kemitraan Media dan Publikasi,
6. Menyusun dan menyiapkan bahan koordinasi serta fasilitas
pembangunan Kemitraan Media dan Publikasi,
7. Memeriksa/ mengoreksi data untuk bahan kajian pengembangan Kemitraan Media dan Publikasi,
8. Mengidentifikasi dan memfasilitasi pembinaan Kemitraan Media dan Publikasi sebagai media informasi,
9. Menyiapkan dan menyusun bahan koordinasi serta fasilitas pengembangan Kemitraan Media dan Publikasi,
10. Menyusun dan menyiapkan bahan evaluasi dan laporan pelaksanaan lingkup Kemitraan Media dan Publikasi,
11. Menyiapkan bahan telaahan staf sebagai bahan perumusan
kebijakan umum di bidang Kemitraan Media dan Publikasi oleh pimpinan,
13. Melaksanakan pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program Seksi Kemitraan Media dan Publikasi sebagai
bahan pertanggungjawaban kepada pimpinan,
14. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh pimpinan.
Fungsi Kemitraan Media dan Publikasi :
1. Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup Kemitraan Media
dan Publikasi,
2. Penyiapan bahan petunjuk teknis lingkup Kemitraan Media dan Publikasi,
3. Pelaksanaan lingkup Kemitraan Media dan Publikasi yang meliputu pengembangan kemitraan media skala kota,
pemberdayaan dan pengembangan media elektronik dan cetak, 4. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup Kemitraan Media dan
Publikasi.
1.5.3 Kepala UPTD (Unit Pelaksanaan Teknis Dinas) Radio Sonata Uraian Tugas UPTD Radio Sonata, yaitu :
1. Kepala UPTD mempunyai tugas pokok memimpin, mengendalikan dan mengkordinasikan kegiatan UPTD dalam melaksanakan sebagian tugas Dinas di bidang penyiaran, penyebaran informasi
1.6SARANA DAN PRASARANA
Sarana yang di miliki oleh Dinas Komunikasi dan Informatika
Pemerintah Kota Bandung adalah sebagai berikut :
Tabel 1.3
Sarana Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung
No. URAIAN JUMLAH KETERANGAN
1 Gedung 1 Baik
2 Ruang Staf/Karyawan 11 Baik
3 Ruang Pimpinan 2 Baik
4 Ruang Tamu 1 Baik
5 Perpustakaan 1 Baik
6 Kantin 1 Baik
7 Musholla 2 Baik
8 Gudang 1 Baik
9 Dapur 1 Baik
10 Toilet 2 Baik
11 Lapangan Upacara 1 Baik
12 Lapangan Parkir 4 Baik
Prasarana yang di miliki oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung adalah sebagai berikut :
Tabel 1.4
Prasarana Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung
No. URAIAN JUMLAH KETERANGAN
1 Meja 4 Baik
2 Kursi 6 Baik
3 Lemari 2 Baik
4 Billing Kabinet 1 Baik
5 Koputer 4 Baik
6 Scanner 2 Baik
7 Printer 1 Baik
8 Telepon 1 Baik
9 Dispenser 1 Baik
1.7LOKASI DAN WAKTU PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) 1.7.1 Lokasi Praktek Kerja Lapangan
Praktek Kerja Lapangan (PKL) di laksanakan di Divisi Hubungan Masyarakat Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung, yang beralamat di Jl. Wastu Kencana No.2 Telp. (022)
4230393 Bandung.
1.7.2 Waktu Praktek Kerja Lapangan
Praktek Kerja Lapangan (PKL) di laksanakan selama kurang lebih 1 bulan 1 minggu (38 hari kerja) yang terhitung mulai dari tanggal
43
2.1AKTIVITAS KERJA SELAMA PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Dalam pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan di Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung penulis diwajibkan aktif serta dapat memahami aktivitas yang dilakukan oleh Humas Dinas Komunikasi dan
Informatika Pemerintah Kota Bandung, yaitu di Seksi Peliputan dan Dokumentasi, dan UPTD (Unit Pelaksanaan Teknis Dinas) Radio Sonata.
Penulis melakukan dua jenis kegiatan, yakni rutin dan insidental yang dilakukan di dua tempat selama Praktek Kerja Lapangan di Dinas Komunikasi
dan Informatika Pemerintah Kota Bandung, dimana dilakukan di Seksi Peliputan dan Dokumentasi, dan di UPTD Radio Sonata. Kegiatan rutin merupakan kegiatan yang sehari-hari dilakukan oleh penulis selama Praktek
Kerja Lapangan. Selama Praktek Kerja Lapangan di Seksi Peliputan dan Dokumentasi penulis melakukan kegiatan yang meliputi : Peliputan berita,
membuat press release dan mengetik press release. Sedangkan di UPTD Radio Sonata penulis melakukan kegiatan yang meliputi : pembuatan tema siaran, mengatur playlist lagu, mencari artikel dan tips. Kegiatan insidental
merupakan kegiatan yang sewaktu-waktu penulis lakukan selama Praktek Kerja Lapangan yang meliputi : Pembuatan script (Rundown), Mendesain
Adapun rincian tugas yang dilakukan oleh penulis selama Praktek Kerja Lapangan dapat dilihat pada tabel 2.1 dibawah ini :
Tabel 2.1
Kegiatan Kerja Lapangan No. Hari/
Tanggal
Jam Kerja Uraian Kegiatan Jenis Kegiatan Rutin Insidental 1 Senin
04 Juli 2011
08.00 – 15.45 Meliput Kegiatan PPID
dan KIM
Membuat Press Release
Mengetik Press Release
Membuat Press Release
Mengetik Press Release
Membuat Press Release
Mengetik Press Release
Membuat Press Release
Mengetik Press Release
No. Hari/ Tanggal
Jam Kerja Uraian Kegiatan Jenis Kegiatan Rutin Insidental Membuat Press Release
Mengetik Press Release
Membuat Press Release
Mengetik Press Release
Membuat Press Release
Mengetik Press Release
Bidan Indonesia Cabang
No. Hari/ Tanggal
Jam Kerja Uraian Kegiatan Jenis Kegiatan Rutin Insidental Kota Bandung
Membuat Press Release
Mengetik Press Release
Membuat Press Release
Mengetik Press Release
Membuat Press Release Mengetik Press Release
Membuat Press Release
Mengetik Press Release
Membuat Press Release
Mengetik Press Release
No. Hari/ Tanggal
Jam Kerja Uraian Kegiatan Jenis Kegiatan Rutin Insidental
Membuat Press Release
Mengetik Press Release
Crew Radio Sonata
No. Hari/ Tanggal
Jam Kerja Uraian Kegiatan Jenis Kegiatan Rutin Insidental
Lagu dari Listeners via SMS
No. Hari/ Tanggal
Jam Kerja Uraian Kegiatan Jenis Kegiatan Rutin Insidental
Mengatur Playlist Lagu
Take Voice Over Mengatur Playlist Lagu
Mendesain Sertifikat Mengatur Playlist Lagu
Mengatur Headphone
dan Mic
Pembuatan Script
No. Hari/ Tanggal
Jam Kerja Uraian Kegiatan Jenis Kegiatan Rutin Insidental (Rundown) PIANKA
Mencari Tips Berpuasa
22 Selasa 02 Agustus 2011
09.00 – 13.00 Pembuatan Tema Siaran Mengatur Playlist Lagu
Mengatur Headphone
dan Mic
Mencari Tips Berpuasa
Siaran di luar Studio
Sonata (Masjid Al- Mengatur Playlist Lagu
Mencari Artikel Mengatur Playlist Lagu
Pembuka Siaran
Download Lagu Terbaru
No. Hari/ Tanggal
Jam Kerja Uraian Kegiatan Jenis Kegiatan Rutin Insidental 26 Senin
08 Agustus 2011
09.00 – 13.30 Pembuatan Tema Siaran Mengatur Playlist Lagu
Membuat Konsep Iklan
(Rumah Djajan
Surapati)
Mencari Tips Berpuasa
Mencari Tips Berpuasa
Mencari Tips Berpuasa
KKN selama di Radio
Sonata
1.1.1 DESKRIPSI KEGIATAN RUTIN DAN CONTOH KEGIATAN SELAMA PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Selama pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan di kehumasan Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung, penulis
ditugaskan untuk melaksanakan beberapa kegiatan rutin yang harus dilakukan di Seksi Peliputan dan Dokumentasi dan UPTD Radio Sonata, yang meliputi :
Peliputan Berita
Penulis ditugaskan langsung kelapangan untuk meliput acara-acara yang di hadiri oleh Walikota Bandung, Wakil Walikota, Sekda, DPRD Kota Bandung dan PKK (yang di ketuai oleh isteri
Walikota Bandung). Saat peliputan berita, penulis diharuskan menulis apa saja yang di katakan oleh Walikota, Wakil Walikota,
Sekda, dan Ketua PKK, sebagai bahan untuk membuat press release. Selain itu penulis juga mendokumentasikan acara tersebut
berupa foto-foto Walikota, Wakil Walikota, Sekda, DPRD dan
Ketua PKK.
Membuat Press Release
Press Release merupakan tulisan yang dibuat oleh Humas
Bandung, baik kegiatan Walikota maupun kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan Kota Bandung. Selain itu press release yang
dibuat oleh Humas ini juga memuat berita-berita tentang kebijakan-kebijakan baru Pemerintah Kota Bandung yang harus di informasikan ke masyarakat melalui media massa, agar masyarakat
mengetahuinya. Press release yang sudah jadi nantinya langsung diberikan kepada wartawan untuk di informasikan.
Dalam membuat press release diharuskan memenuhi syarat 5W + 1H, press release dibuat dengan menggunakan kata-kata yang jujur dan mudah dimengerti, agar masyarakat yang
membacanya mudah mengerti dengan apa yang terdapat dalam press release tersebut. Selain itu dalam press release harus terdapat
keterangan lembaga yang disertai dengan tempat dan waktu terjadinya kegiatan, agar memudahkan wartawan untuk di baca,
dan selanjutnya akan dimuat ke suratkabar untuk segera di publikasikan kepada masyarakat.
Gambar 2.1 Contoh Press Release
Mengetik Press Release
Saat mengetik press release penulis diwajibkan menggunakan syarat 5W + 1H agar pembaca mengerti dan
mengetahui kegiatan-kegiatan Walikota maupun kegiatan-kegiatan yang berlangsung disekitar Pemerintah Kota Bandung. Selain itu penulis harus mengikuti format penulisan yang biasa Humas
lakukan, seperti membuat judul untuk press release dan diakhir tulisan wajib menggunakan nama Kepala Dinas Komunikasi dan
Informatika, Bulgan Alamin.
Pembuatan Tema Siaran
Setiap penyiar wajib mempunyai tema siaran setiap harinya
dan harus berbeda-beda, karena tema siaran merupakan suatu hal yang dapat memikat pendengar untuk mengikuti acara siaran tersebut. Selama Praktek Kerja Lapangan di UPTD Radio Sonata
penulis diharuskan membuat Tema Siaran untuk diserahkan kepada penyiar yang akan membawakan acara. Tema siaran yang
diinginkan oleh masing-masing penyiar harus menarik listener’s untuk ikut bergabung dalam acara tersebut. Kebetulan tema-tema siaran yang penulis berikan kepada penyiar selalu dibacakan, dan
untuk kemudian dipilih oleh penyiar yang cocok untuk tema hari ini dan untuk tema selanjutnya.
Mencari Artikel dan Tips
Selain membuat tema siaran, penulis juga di haruskan untuk mencari artikel dan tips-tips yang nantinya akan dibacakan oleh
penyiar. Artikel serta tema yang harus di cari oleh penulis adalah sesuatu yang sangat menarik dan masyarakat belum banyak
mengetahuinya, sehingga banyak manfaat dari artikel dan tips yang dibawakan oleh penyiar.
Mengatur Playlist Lagu
Mengatur playlist lagu merupakan pemilihan lagu-lagu dari
playlist lagu yang ada di komputer Radio Sonata. Disini penulis
ditugaskan untuk memilih lagu-lagu terbaru ataupun lagu-lagu
lama dan selanjutnya akan di putarkan oleh penyiar Radio Sonata. Selain lagu, penulis juga memasukkan iklan dari berbagai produk ataupun rumah makan yang ingin mempromosikan rumah makan
mereka, agar masyarakat mengetahui lokasi rumah makan baru yang ada di Kota Bandung. Setiap harinya lagu-lagu tersebut
1.1.2 DESKRIPSI KEGIATAN INSIDENTAL DAN CONTOH KEGIATAN SELAMA PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Selama pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan di kehumasan Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung, penulis juga ditugaskan untuk melaksanakan beberapa kegiatan insidental atau
tidak rutin yang harus dilakukan di UPTD Radio Sonata, yang meliputi:
Pembuatan Script (Rundown)
Script atau Rundown merupakan rangkaian pertanyaan yang
diberikan oleh penyiar Radio Sonata kepada tamu siaran, seperti Artis yang akan mempromosikan single lagu terbaru dan
Dinas-dinas Pemerintah Kota Bandung. Script dibuat sehari sebelum acara siaran, seperti program Halo Kang Dada yang disiarkan
setiap hari Rabu dari jam 10.00 s/d jam 12.00, dan program Jelang Sore “Interview Artis/ Band” yang disiarkan setiap hari Senin jam
16.00 s/d jam 17.00
Gambar 2.2 Contoh Script (Rundown)
Acara Halo Kang Dada
Acara Jelang Sore (Interview Artis)
Mendesain Sertifikat Sonata Ambassador
Penulis ditugaskan untuk mendesain sertifikat Sonata Ambassador. Sonata Ambassador merupakan kegiatan pelatihan siaran yang diselenggarakan oleh Radio Sonata. Sertifikat ini
dibuat untuk memberikan tanda bukti bahwa peserta telah mengikuti pelatihan Sonata Ambassador.
Membuat Konsep Iklan
Penulis ditugaskan untuk membuat sebuah konsep iklan yang nantinya akan dibuat sebuah iklan komersial oleh produser Radio
Sonata, untuk menginformasikan kepada para pendengar Radio Sonata. Konsep iklan ini haruslah penulis buat semenarik mungkin,
untuk menarik minat para listener’s.
1.2ANALISIS MENGENAI PUBLIC RELATIONS
Istilah Public Relations atau yang biasa dikenal dengan sebutan Humas (hubungan masyarakat) merupakan aktivitas atau kegiatan didalam
suatu perusahaan ataupun lembaga yang berhubungan dengan khalayak atau orang banyak untuk mencapai suatu tujuan dan saling pengertian diantara dua belah pihak dengan mengharapkan tidak adanya pihak lain yang merugikan.
Public Relations merupakan gabungan dari dua buah kata, yakni “Public” dan ”Relations”. Kata Public dalam bahasa indonesia ialah publik
minat dan perhatian yang sama terhadap suatu hal. Sedangkan Relations dalam bahasa indonesia ialah hubungan-hubungan, dalam artian lain kegiatan
Public Relations ini melibatkan berbagai macam hubungan.
Pengertian Hubungan Masyarakat dijelaskan oleh beberapa pakar dengan beberapa definisi yang berbeda-beda, akan tetapi maksud dari
definisi-definisi tersebut umumnya menjurus pada pembentukan citra positif perusahaan.
Definisi Hubungan Masyarakat menurut Guru Besar Ilmu Komunikasi Universitas Padjajaran, Prof. Dr. Soleh Sumirat, M.S dalam bukunya dasar-dasar Public Relations menyimpulkan bahwa :
“Public Relations atau Hubungan Masyarakat adalah tindakan pencitraan yang dilakukan untuk menarik simpati masyarakat terhadap suatu organisasi atau perusahaan.”
Definisi menurut (British) Institute of Public Relations (IPR) dalam buku Public Relations, yakni :
“Humas adalah keseluruhan upaya yang dilangsungkan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya.”
Dilihat dari definisi-definisi tersebut, maka Humas merupakan suatu proses yang kontinyu dari usaha manajemen untuk memperoleh good will dan pengertian dari publik pada umumnya, termasuk stake holder internal. Ke
dalam, mengadakan perbaikan dan pembenahan melalui corporate culture building (membangun budaya lembaga) berbentuk disiplin, motivasi,
terciptanya sense of belonging terhadap lembaga. Sedangkan ke luar, berupaya menciptakan kepercayaan dan citra lembaga (corporate image)
yang sekaligus memayungi dan mempertahankan citra produknya (product image).
1.2.1 Ciri-ciri Humas
Setiap profesi pastinya memiliki ciri-ciri yang dapat
membedakan antara profesi satu dengan profesi lainnya, begitu juga dengan Humas.
Adapun ciri-ciri Hubungan Masyarakat (Humas) menurut Prof.
Drs. Onong Uchjana Effendy dalam buku Hubungan Masyarakat, yaitu: 1. Humas adalah kegiatan komunikasi dalam suatu organisasi yang
berlangsung dua arah secara timbal balik,
2. Humas merupakan penunjangan tercapainya tujuan yang ditetapkan
oleh manajemen suatu organisasi,
3. Publik yang menjadi sasaran kegiatan humas adalah publik ekstern dan publik intern,
4. Operasionalisasi humas adalah membina hubungan yang harmonis antara organisasi dengan publik dan mencegah terjadinya rintangan
psikologi, baik yang timbul dari pihak organisasi maupun pihak publik.
publik eksternal dan publik internal, serta menumbuhkan citra positif perusahaan, dengan adanya dukungan dari khalayak maupun organisasi
yang bersangkutan.
1.2.2 Fungsi Humas
Pakar Ilmu Komunikasi Prof. Drs. Onong Uchjana Effendy, MA secara ringkas menjelaskan fungsi dan tugas kehumasan antara lain
sebagai berikut :
1. Fungsi dan tugas PR dalam sebuah organisasi/ perusahaan atau
kelembagaan adalah harus mampu menunjang manajemen dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan,
2. Fungsi dan tugas PR dalam sebuah organisasi/ perusahaan atau kelembagaan adalah membina secara terus-menerus hubungan yang harmonis baik dengan publik internal maupun publik eksternal,
3. Praktisi kehumasan bertugas komunikasi dua arah, dalam artian menyebarkan informasi dan lembaga dan menyalurkan opini publik
kepada lembaga tempat dimana bekerja,
4. Demi kepentingan umum, praktisi kehumasan bertugas untuk melayani publik sekaligus memberi nasihat dan masukan kepada
Fungsi Public Relations/ Humas dapat juga diuraikan sebagai berikut :
Marketing
Marketing merupakan semua aktivitas organisasi/ instansi/ perusahaan yang dilakukan dalam rangka menyalurkan barang atau jasa kepada konsumen atas dasar pengertian akan kegunaannya
terhadap tempat, waktu, perpindahan hak milik, bentuk dan kepuasan masing-masing pihak yang terlibat dalam proses
penyaluran yang dimaksud. Semua kegiatan tersebut pada dasarnya ditujukan untuk melayani dan memenuhi kebutuhan konsumen akan barang atau jasa.
Publisitas
Publisitas merupakan salah satu kegiatan utama dari Public Relations/ Humas dalam memberi keterangan dan penerangan
kepada publiknya. Publisitas merupakan salah satu bentuk persuasi sebagai teknik penyampaian informasi yang mengandung nilai serta unsur-unsur berita yang disusun sedemikian rupa sehingga
dapat menarik perhatian dalam mendahului upaya persuasi lainnya. Dengan publisitas, petugas Public Relations/ Humas harus
Informasi dapat diberikan melalui berbagai bentuk komunikasi serta menggunakan berbagai media ataupun langsung,
yang sifatnya pemberitahuan dengan tujuan membangkitkan perhatian, simpati dan kepercayaan masyarakat pada kegiatan dan kebijaksanaan organisasi/ instansi/ perusahaan.
Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa fungsi seorang humas tidaklah mudah seperti apa yang oranglain pikirkan. Disamping
menjaga citra positif perusahaan/ organisasi, seorang humas juga dituntut harus bisa berkomunikasi dengan baik kepada publik internal maupun eksternal dan menjaga moral perilaku dari individunya sendiri.
1.2.3 Ruang Lingkup Hubungan Masyarakat
Hubungan Masyarakat memiliki ruang lingkup yang luas dalam menghadapi permasalahan-permasalahan dalam suatu organisasi yang
berhubungan dengan kegiatan organisasi, baik dalam publik internal maupun publik eksternal.
Menurut Morissan (2008) ruang lingkup humas dapat dibagi
menjadi enam bidang pekerjaan, yaitu:
1.
Publisitas;2.
Pemasaran;3.
Public Affairs;5.
Lobi;6.
Hubungan Investor.Ruang lingkup Public Relations/ Humas dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Publisitas
kegiatan menempatkan berita mengenai seseorang, organisasi atau perusahaan di media massa. Dengan kata lain publisitas adalah
upaya orang atau organisasi agar kegiatannya diberitakan media massa. Publisitas lebih menekankan pada proses komunikasi satu
arah, sedangkan humas adalah komunikasi dua arah. Publisitas merupakan salah satu alat dalam kegiatan humas, namun humas tidak akan dapat berbuat banyak tanpa publisitas.
2. Pemasaran
Untuk menarik dan memuaskan klien atau pelanggan dalam jangka panjang dalam upaya mencapai tujuan ekonomi perusahaan.
Tanggung jawab utama pemasaran adalah membangun dan mempertahankan pasar bagi barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan. Proses hubungan antara perusahaan dan pelanggannya
3. Public Affairs
Cutlip-Center-Broom (Morissan, 2008) mendefinisikan
public affairs sebagai bidang khusus publik yang membangun dan mempertahankan hubungan dengan pemerintah dan komunitas lokal agar dapat mempengaruhi kebijakan publik. Definisi ini
menunjukkan bahwa terdapat dua pihak yang menjadi fokus perhatian public affairs yaitu pemerintah dan masyarakat.
Organisasi atau perusahaan harus menjalin hubungan yang harmonis dengan pemerintah karena pemerintah mengeluarkan peraturan yang harus dipatuhi oleh perusahaan.
4. Manajemen Isu
Upaya organisasi atau perusahaan untuk melihat kecenderuangan isu atau opini publik yang muncul di tengah
masyarakat dalam upaya organisasi memberikan tanggapan atau respon yang sebaik-baiknya. Sebagaimana dikutip Morissa (2008), Cutlip-Center-Broom mengemukakan bahwa manajemen isu
meliputi dua tindakan mendasar yaitu: (1) melakukan identifikasi awal terhadap isu yang memiliki potensi merugikan organisasi atau
perusahaan, (2) memberikan tanggapan terhadap isu untuk meminimalisir konsekuensi dari munculnya isu.
Pada praktiknya, banyak perusahaan besar yang membentuk
yang membentuk semacam gugus tugas (task forces) dengan cara merekrut personel dari bagian humas. Mereka bertugas
memberikan tanggapan terhadap berbagai kekhawatiran publik terhadap operasi perusahaan khususnya yang terkait dengan isu lingkungan.
5. Lobi
Setiap organisasi atau perusahaan berkepentingan terhadap hukum atau peraturan baru yang akan memengaruhi kehidupan organisasi bersangkutan. Produk hukum baru seperti
undang-undang atau peraturan lain adakalanya membawa perubahan situasi yang menguntungkan, namun lebih sering membawa perubahan
situasi yang dapat merugikan organisasi. Suatu perubahan yang menguntungkan biasanya tidak menimbulkan keributan atau
kegaduhan, namun perubahan yang dinilai merugikan akan menimbulkan reaksi.
Kegiatan lobi sering mengundang kritik karena dinilai rawan
dengan penyuapan. Undang-undang lobi di Amerika Serikat (Federal Regulation of Lobbying Act) mewajibkan para lobyis
untuk mendaftarkan setiap rencana mereka untuk melakukan lobi. Mereka diwajibkan untuk mengumumkan sumber pendapatan dan pengeluaran mereka selama melakukan lobi. Publik pun diberi
6. Hubungan Investor
Menurut Cutlip-Center-Broom, hubungan investor
merupakan bidang khusus humas yang bekerja pada perusahaan publik. Tugas hubungan investor sangat sering berkaitan dengan masalah-masalah keuangan sehingga bidang ini sering pula disebut
dengan financial relations. Menurut Cutlip dan rekan tugas hubungan investor adalah meningkatkan nilai saham perusahaan
dan mengurangi biaya modal (cost of capital) dengan cara meningkatkan kepercayaan pemegang saham dan dengan membuat saham perusahaan menjadi menarik bagi para investor individu dan
investor institusi serta para analisis keuangan.
Cutlip merinci tugas investor relations sebagai berikut : (1)
mengikuti perkembangan bursa saham, (2) menyediakan informasi mengenai kondisi perusahaan kepada masyarakat keuangan, (3)