• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktek Kerja Lapangan di Dinas Komunikasi dan Informatika (DISKOMINFO) Provinsi Jawa Barat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan Praktek Kerja Lapangan di Dinas Komunikasi dan Informatika (DISKOMINFO) Provinsi Jawa Barat"

Copied!
63
0
0

Teks penuh

(1)

Diajukan Sebagai Bukti Telah Melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Oleh

Cynthia Apriliani Yaumil Fitriah

41809200

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI HUMAS

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

(2)

vi DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN………... i

KATA PENGANTAR………..... ii

DAFTAR ISI………... vi

DAFTAR TABEL………...………. viii

DAFTAR GAMBAR ………... ix

DAFTAR LAMPIRAN………. x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Sejarah Dinas Komunikasi Dan Informatika Provinsi Jawa Barat ... 1

1.1.1 Visi Dan Misi DISKOMINFO... 4

1.1.2 Logo Dan ArtI Lambang DISKOMINFO ... 5

1.2 Sejarah Divisi Bidang Sarana Komunikasi Dan Diseminasi Informasi ... 7

1.3 Struktur Organisasi DISKOMINFO ... 8

1.4 Struktur Organisasi Bidang SKDI ... 10

1.5 Job Descriptions ... 10

1.6 Sarana Dan Prasarana ... 14

1.6.1 Sarana DISKOMINFO Prov Jabar ... 14

1.6.2 Prasarana DISKOMINFO Prov Jabar ... 16

1.7 Lokasi Dan Waktu Praktek Kerja Lapangan ... 17

1.7.1 Lokasi Praktek Kerja Lapangan ... 17

(3)

vii

BAB II PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN ... 18

2.1 Aktfitas Kegiatan Praktek Kerja Lapangan ... 18

2.2 Deskripsi Kegiatan Praktek Kerja Lapangan ... 20

2.2.1 Kegiatan Praktek Kerja Lapangan Secara Rutin ... 20

2.2.2 Kegiatan Praktek Kerja Lapangan Secara Insidensial ... 23

2.3 Analisa Deskripsi Kegiatan Humas ... 34

2.4 Analisa Layanan Perusahaan Kepada Mahasiswa PKL ... 42

BAB III PENUTUP ... 44

3.1 Kesimpulan ... 44

3.2 Saran ... 44

3.2.1 Saran Untuk Instansi ... 46

3.2.2 Saran Untuk Mahasiswa PKL Selanjutnya ... 47

DAFTAR PUSTAKA…..………. 48

LAMPIRAN……….……….. 49

(4)

viii

DAFTAR TABEL

(5)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Logo DISKOMINFO ... 5

Gambar 1.2 Strktur Organisasi DISKOMINFO ... 8

Gambar 1.3 Struktur Organisasi SKDI ... 10

(6)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Surat Permohonan PKL………. 49

Surat Balasan Dari Instansi……… 50

Daftar Hadir Praktek Kerja Lapangan ... 51

Penilaian Kerja Praktek ... 53

Berita Acara Bimbingan Laporan PKL ... 54

Surat Keterangan ……….………... 55

(7)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama Lengkap : Cynthia Apriliani Yaumil Fitriah

Jenis Kelamin : Perempuan

Status : Mahasiswi

Tempat, Tanggal lahir : Bandung, 1 April 1992

Agama : Islam

Alamat : Jl. Perbas Cibiuk No.62 Moch-Toha Kecamatan Dayeuhkolot Kabupaten Bandung 40256

Telepon : 087722508460 / 022-76811246

Alamat email : cynthiaapriliani@yahoo.com

Tinggi / berat badan : 167 cm / 57 kg

PENDIDIKAN FORMAL

 Taman Kanak-kanak Bhayangkari 49 1996-1997  Sekolah Dasar di SDN Moch-Toha III 1997 - 2003

(8)

 SMA di SMA Pasundan 1 Bandung Tahun 2006 - 2009

 Kuliah di Universitas Komputer Indonesia Bandung Tahun 2009 –

(sekarang)

PENDIDIKAN NON FORMAL

 Les pendidikan di LBBI Bandung 2009

 Les Bahasa Inggris di Nina Learning Bandung 2001-2003

PENGALAMAN ORGANISASI & KEGIATAN

 Pengurus OSIS SMP NEGERI 10 BANDUNG 2004-2005

 PASKIBRAKA SMP NEGERI 10 BANDUNG 2004-2005  Pengurus OSIS SMA PASUNDAN 1 BANDUNG 2006-2009

PELATIHAN,SEMINAR DAN LOKAKARYAA

 Pelatihan Announcer(penyiaran) di Radio 99ers fm Bandung

 Pelatihan Table manner Hotel Banana Inn (bersertifikat)

 Mentoring Agama Islam di UNIKOM Bandung (bersertifikat)

(9)

PENGALAMAN BEKERJA

 MC beberapa acara (Indosat, POND’S roadshow, Perpisahan

Beberapa Sekolah, dan beberapa event formal dan non formal lainnya)  Staff perpustakaan SMA 11 Maret Bandung

 SPG event Unilever  SPG Vasseline

 Shopkeeper Distro Airplanesystm9

KETERAMPILAN

 Menguasai Komputer : MS Office , Adobe Photoshop, Internet

Master Of Ceremony

 Menyanyi

Bandung, November 2012

Hormat saya,

(10)

ii Asalamu’allaikum WrWb,

Tiada kata yang terbayang saat ini selain ucapan syukur yang begitu mendalam dan sepenuh hati kepada penguasa alam semesta, penguasa siang dan malam hari, Sang Pengasih yaitu Allah SWT. Dengan limpahan karunia, rizqi, rahmat serta hidayah-Nyalah, penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Lapangan ini di Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat.Tak lupa penulis juga mengucapkan shalawat serta salam pada pimpinan besar revolusi, nabi serta Rasul kita Muhammad SAW.

Dalam penulisan Laporan Praktek Kerja Lapangan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada keluarga yang telah memberikan semangat terutama Ayahanda Syarief Rustandi dan Ibunda Tati Rochaeti ,SH tercinta atas semua doanya karena penulis percaya bahwa doa seorang kedua orang tua tidak akan terputus sampai kapanpun dan dimanapun itu sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Lapangan dengan lancar.

Serta dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya, kepada:

(11)

iii

Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung sekaligus Dosen Pembimbing Praktek Kerja Lapangan yang telah member motivasi dan telah banyak memberikan bimbingan kepada penulis.

3. Yth. Bapak Sangra Juliano P,S.IKOM selaku dosen wali yang telah member motivasi dan telah banyak memberikan bimbingan kepada penulis.

4. Yth. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi Khususnya Konsentrasi Humas, yang telah membantu penulis dalam setiap perkuliahan sehingga dapat diterapkan dalam laporan ini.

5. Yth. Sekertariat Prodi, yang telah membantu penulis dalam hal administrasi.

6. Yth. Bapak Drs. H. Asep Sukmana, M.si selaku Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung yang telah bersedia menerima penulis untuk melakukan kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL).

7. Yth. Ibu Novi Liliyanti SE., selaku Pembimbing PKL di Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat yang telah mengayomi penulis selama masa PKL.

(12)

iv

yang telah member pengarahan dan motivasi kepada penulis.

10. Seluruh Staff Sekretariat Jurusan Ilmu Komunikasi UNIKOM yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Lapangan ini.

11.Rijal Ziya Ulhaq , yang telah memberikan perhatian, dukungan, semangat, dan tempat bertukar pikiran bagi penulis.

12.Teman-teman penulis yang telah membantu dan memudahkan penulis pada saat melakukan kerja peraktek yaitu Ghietsa Nesma Sal Noviawan, M Rolland Skandinavia, dan rekan-rekan semuanya mudah-mudahan Allah SWT dapat membalas semuanya.

13.Serta semua pihak yang telah membantu dan member dukungan, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, semoga kebaikannya dapat di balas oleh Allah Swt.

Karena keterbatasan waktu dan kemampuan penulis dalam penyusunan Laporan Praktek Kerja Lapangan ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis dengan tulus mengharapkan saran dan kritik dari pembaca sehingga dapat digunakan untuk pengembangan lebih lanjut.

(13)

v

Bandung, Desember 2012

(14)

1

PENDAHULUAN

1.1 Sejarah Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat

Cikal bakal lembaga pemerintah daerah di Jawa Barat yang menangani teknologi informasi yang kini namanya menjadi Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat bermula dari dibentuknya Pusat Pengolahan Data (PUSLAHTA) pada tahun 1978, kemudian pada tahun 1992 berubah menjadi Kantor Pengolahan Data Elektronik (KPDE). Sementara itu, pada tahun 2000, KPDE berubah menjadi Badan Pengembangan Sistem Informasi dan Telematika Daerah (BAPESITELDA) yang kemudian pada tahun 2009 berubah lagi menjadi Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat hingga sekarang.

Kronologi perubahan kelembagaan yang menangani teknologi informasi di Jawa Barat dirangkum sebagai berikut :

1. Pusat Pengolahan Data (PUSLAHTA)

(15)

PUSLAHTA Provinsi Dati I jawa Barat. Keberadaan PUSLAHTA pada masa itu telah banyak dirasakan manfaatnya baik oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat maupun instansi lainnya, seperti: IPTN,PJKA,ITB.

Pada era PUSLAHTA telah dihasilkan beberapa aplikasi operasional diantaranya aplikasi-aplikasi SAMSAT, KTP/KK, Pengajian, dan aplikasi lainnya yang berjumlah 16 aplikasi. Keberhasilan ini didukung dengan dimilikinya beberapa piranti keras yaitu IBM 370/125, Wang VS-iS, DEC 730, dan lain-lain.

2. Kantor Pengolahan Data Elektronik

Eksistensi KPDE berawal pada tanggal yang sama dengan adanya Keputusan Gubernur Kepala Dati I Jawa Barat Nomor 21 Tahun 1992 tentang perubahan PUSLAHTA, yaitu 27 Juni 1992 terbit juga Keputusan Gubernur Nomor 22 tahun1992 tentang Pembentukan KPDE Kantor Pengolahan Data Elektronik Provinsi Daerah I Jawa Barat. Hal ini merupakan pelaksanaan dari Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 1992 tentang Pembentukan KPDE di seluruh Indonesia.

(16)

(otomatisasi pemerintah daerah), SIKESRA (kesejahteraan rakyat, SIYANTAP (pelayanan satu atap) dan website www.jabarprov.go.id

3. Badan Pengembangan Sistem Informasi dan Telematika Daerah (BAPESITELDA)

Berdasarkan Perda Provinsi Jawa Barat Nomor 16 Tahun 2000 tanggal 12 Desember 2000 tentang Lembaga Teknis Daerah Provinsi Jawa Barat telah ditetapkan Struktur organisasi BAPESITELDA (Badan Pengembangan Sistem Informasi dan Telematika Daerah)

4. Dinas Komunikasi dan Informatika

Pada akhirnya setelah tahun 2008 munculah Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 21 Tahun 2008 mengatur tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa Barat telah ditetapkan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Jawa Barat yang memiliki tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang komunikasi dan informatika berdasarkan asas otonomi, dekosentrasi dan tugas pembantuan. Perda ini ditindak lanjuti dengan Keputusan Gubernur Nomor 72 Tahun 2009 tentang Tugas Pokok, Fungsu, Rincian Tugas unit dan Tata Kerja Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat.

(17)

1.1.1 Visi Dan Misi Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat

Dinas komunikasi dan informatika provinsi Jawa Barat memiliki Visi dan Misi sebagai berikut :

Visi :

 Terwujudnya Masyarakat Informasi Jawa Barat Melalui

Penyelenggaraan Komunikasi dan Informatika yang Efektif dan Efisien

Misi :

 Meningkatkan sarana dan prasarana dan profesionalisme

sumberdaya aparatur bidang komunikasi dan informatika  Mengoptimalkan pengelolaan pos dan telekomunikasi

 Mengoptimalkan pemanfaatan sarana komunikasi dan

informasi pemerintah dan masyarakat, serta melaksanakan diseminasi informasi

 Mewujudkan layanan online dalam penyelenggaraan

pemerintahan berbasis teknologi informasi dan komunikasi  Mewujudkan pengelolaan data menuju satu data

(18)

1.1.2 Logo Dan Arti Lambang Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat

Gambar 1.1

Logo Diskominfo Prov JABAR

Sumber : diskominfo.jabarprov.go.id

Lambang atau logo diskominfo sama dengan lambang atau logo jawa barat di karenakan diskominfo adalah dinas yang terletak di provinsi jawa barat diskominfo tidak memiliki logo sendiri melainkan diskominfo menggunakan logo dari pada provinsi Jawa Barat.

Makna bentuk dan motif yang terdapat dalam lambang ini ialah :

(19)

2. Ditengah-tengah terlihat ada sebilah kujang. Kujang ini adalah senjata suku bangsa Sunda yang merupakan penduduk asli Jawa Barat. Lima lubang pada kujang melambangkan dasar negara Indonesia yaitu Garuda Pancasila.

3. Padi satu tangkai yang terdapat di sisi sebelah kiri melambangkan bahan makanan pokok masyarakat Jawa Barat sekaligus juga melambangkan kesuburan pangan, dan jumlah padi 17 menggambarkan tanggal Proklamasi Republik Indonesia.

4. Kapas satu tangkai yang berada di sebelah kanan melambangkan kesuburan sandang, dan 8 kuntum bunga menggambarkan bulan proklamasi Republik Indonesia.

5. Gunung yang terdapat di bawah padi dan kapas melambangkan bahwa daerah Jawa Barat terdiri atas daerah pegunungan.

6. Sungai dan terusan yang terdapat di bawah gunung sebelah kiri melambangkan di Jawa Barat banyak terdapat sungai dan saluran air yang sangat berguna untuk pertanian.

7. Petak-petak yang terdapat di bawah gunung sebelah kanan melambangkan banyaknya pesawahan dan perkebunan. Masyarakat Jawa Barat umumnya hidup mengandalkan kesuburan tanahnya yang diolah menjadi lahan pertanian.

(20)

merupakan daerah agraris. Hal ini juga melambangkan dam-dam yang berada di Jawa Barat seperti Waduk Jatiluhur.

Arti warna Pada lambang Jawa Barat didapati beberapa warna yaitu: hijau, kuning, hitam, biru, merah dan putih. Warna-warna ini memiliki arti khusus.

Warna hijau artinya melambangkan kesuburan dan kemakmuran tanah Jawa Barat. Kuning artinya melambangkan keagungan, kemuliaan dan kekayaan. Hitam artinya melambangkan keteguhan dan keabadian. Biru artinya melambangkan ketentraman atau kedamaian. Merah artinya melambangkan keberanian. Putih artinya melambangkan kemurnian, kesucian atau kejujuran.

1.2 Sejarah Divisi Bidang Sarana Komunikasi Dan Diseminasi Informasi

Sejarah Bidang Sarana Komunikasi Dan Diseminasi Informasi sama hal nya dengan sejarah Diskominfo sendiri. SKDI atau Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi merupakan divisi yang bertanggung jawab sebagai penyebarluasan informasi dan pembangunan informasi melalui media. Tugas dan fungsi divisi ini di lakukan melalui sosialisasi misalnya dengan acara pameran, sosialisasi langsung kepada masyarakat, dan menggunakan media seperti leaflet, poster dan megatron.

Terbentuknya Diskominfo lahir pula divisi ini di dalam badan struktur organisasinya dengan membawahi tiga seksi yaitu :

1. Seksi Komunikasi Sosial

(21)

1.3 Struktur Organisasi Dinas Komunikasi Dan Informatika Provinsi Jawa Barat

Gambar 1.2

Struktur Organisasi Diskominfo

Sumber : diskominfo.jabarprov.go.id

Menurut Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 21 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa Barat telah ditetapkan Struktur Organisasi Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Jawa Barat terdiri atas:

1. Kepala Dinas

2. Sekretariat membawahi :

a. Sub bagian Perencanaan dan Program b. Sub bagian Keuangan

(22)

3. Bidang Pos dan Telekomunikasi membawahi : a. Seksi Pos dan Telekomunikasi

b. Seksi Monitoring dan Penerbitan Spektrum Frekuensi c. Seksi Standarisasi Pos dan Telekomunikasi

4. Bidang Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi membawahi : a. Seksi Komunikasi Sosial

b. Seksi Komunikasi Pemerintah dan Pemerintah Daerah c. Seksi Penyiaran dan Kemitraan Media

5. Bidang Telekomunikasi membawahi : a. Seksi Pengembangan Telematika b. Seksi Penerapan Telematika

c. Seksi Standarisasi dan Monitoring Evaluasi Telematika 6. Bidang Pengolahan Data Elektronik membawahi :

a. Seksi Kompilasi Data b. Seksi Integrasi Data

(23)

1.4Struktur Organisasi Bidang Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi

Gambar 1.3

Struktur Organisasi SKDI

Sumber : Leaflet Diskominfo

1.5 Job Descriptions

Dengan melihat struktur organisasi di atas, maka dapat diuraikan mengenai tugas dan fungsi dari masing-masing bagian yang terlibat dalam organisasi.

1. Kepala Bidang Sarana Komunikasi Dan Diseminasi Informasi Bidang sarana Komunikasi Dan Diseminasi Informasi, membawahkan : A. Seksi Komunikasi Sosial

Seksi Komunikasi Sosial mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusun bahan kebijakan teknis dan fasilitasi komunikasi sosial. Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada Ayat (1), Seksi Komunikasi Sosial mempunyai fungsi:

a) pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi komunikasi sosial

Kepala Bidang Sarana Komunikasi Dan Diseminasi Informasi

Seksi Komunikasi Sosial Seksi Komunikasi Pemerintah Dan Pemerintah Daerah

(24)

b) pelaksanaan penyusunan dan pengolahan data kegiatan komunikasi sosial

Rincian Tugas Seksi Komunikasi Sosial :

a) melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Komunikasi Sosial.

b) melaksanakan penyusunan bahan kebijakan standardisasi dan bimbingan teknis, evaluasi serta pelaksanaan kelembagaan komunikasi sosial.

c) melaksanakan pengelolaan data Seksi Komunikasi Sosial.

d) melaksanakan koordinasi dan kerjasama pemberdayaa lembaga komunikasi soial.

e) melaksanakan fasilitasi komunikasi sosial.

f) melaksanakan diseminasi Informasi melalui lembaga media tradisional, pedesaan dan profesi.

g) melaksanakan penyusunan bahan sosialisasi komunikasi sosial melalui media.

h) melaksanakan koordinasi dan kerjasama sosialisasi komunikasi sosial dengan Kabupaten/Kota.

i) melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan.

j) melaksanakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Seksi Komunikasi Sosial.

(25)

B. Seksi Komunikasi Pemerintah Dan Pemerintah daerah Seksi Komunikasi Pemerintah dan Pemerintah Daerah mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi komunikasi pemerintah dan pemerintah daerah. Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada Ayat (1), Seksi Komunikasi Pemerintah dan Pemerintah Daerah mempunyai fungsi:

a) pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi komunikasi pemerintah dan pemerintah daerah.

b) pelaksanaan penyusunan dan pengolahan data kegiatan komunikasi pemerintah dan pemerintah daerah

Rincian Tugas Seksi Komunikasi Pemerintah dan Pemerintah Daerah:

a) melaksanakan Penyusunan program Kerja Seksi Komunikasi Pemerintah dan Pemerintah Daerah

b) melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis standardisasi dan bimbingan teknis, evaluasi serta pelaksanaan kelembagaan komunikasi Pemerintah dan Pemerintah Daerah

(26)

d) melaksanakan koordinasi dan kerjasama dalam pemberdayaan lembaga komunikasi Pemerintah dan Pemerintah Daerah.

C. Seksi Penyiaran Dan Kemitraan Media

Seksi Penyiaran dan Kemitraan Media mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis serta fasilitasi penyiaran dan kemitraan media. Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada Ayat (1), Seksi Penyiaran dan Kemitraan Media mempunyai fungsi :

a) Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi penyiaran dan kemitraan media

b) Pelaksanaan dan pengolahan data kegiatan penyiaran dan kemitraan media

Rincian Tugas Seksi Penyiaran dan Kemitraan Media:

a) Melaksanakan menyusunan program kerja Seksi Penyiaran dan Kemitraan Media

b) Melaksanakan evaluasi persyaratan administrasi terhadap perijinan penyelenggaraan penyiaran

c) Melaksanakan penyusunan bahan saran pertimbangan teknis persyaratan administrasi terhadap perijinan penyelenggaraan televisi

(27)

e) Melaksanakan penyusunan koordinasi dan kerjasama dengan media cetak, elektronik dan media lainnya

f) Melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan

g) Melaksanakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Seksi Komunikasi Pemerintah Dan Pemerintah Daerah

h) Melaksanakan koordinasi dengan Instansi terkait

i) Melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya

1.6 Sarana Dan Prasarana

1.6.1 Sarana Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Barat

Adapun sarana yang dipergunakan oleh Dinas Komunikasi dan Informasi (DISKOMINFO) Jawa barat dapat dilihat dibawah ini :

Tabel 1.1

Sarana Dinas Komunikasi dan Informatika Jabar

NO SARANA JUMLAH

1 Ruangan Kepala Dinas 1

2 Ruangan Kepala Seksi 1

(28)

Spectrum Frekuensi

6 Ruangan Seksi Standarisasi Pos dan Telekomunikasi

1

7 Ruangan Seksi Komunikasi Sosial 1 8 Ruangan Seksi Komunikasi Pemerintah dan

Pemerintah Daerah

1

9 Ruangan Seksi Penyiaran dan Kemitraan Media

1

10 Ruangan Seksi Pengembangan Telematika 1 11 Ruangan Seksi Penerapan Telematika 1 12 Ruangan Seksi Standarisasi dan Monitoring

Evaluasi Telematika

1

13 Ruangan Seksi Kompilasi Data 1 14 Ruangan Seksi Integrasi Data 1 15 Ruangan Seksi Penyajian Data dan Informasi 1

16 Ruangan Tata Usaha LPSE 1

17 Ruangan Layanan Inforasi LPSE 1 18 Ruangan Dukungan dan Pendayagunaan TIK

LPSE

1

19 Ruangan Website 1

20 Ruangan Inter Public 1

(29)

22 Ruangan Rapat 1

23 Ruangan Server 1

24 Ruangan Tunggu 3

25 Ruangan Tunggu 4

Jumalah Ruangan Keseluruhan 30 Sumber : Arsip Penulis, 2012

1.6.2 Prasarana Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Barat

Adapun prasarana yang terdapat di Dinas Komunikasi Informatika (DISKOMINFO) Jawa barat dapat dilihat berikut ini :

Tabel 1.2 Prasarana

NO PRASARANA JUMLAH

1 Computer 99

2 Printer 9

3 Meja 114

4 Kursi 114

5 Papan Tulis 7

6 Kursi Tamu 14

7 Kursi Tunggu 6

8 Televisi 7

9 AC 8

(30)

11 Speaker 50

12 Lemari Kayu 10

13 Lemari Besi 14

14 Scanner 12

15 Kendaraan Roda Dua 4

16 Kendaraan Roda Empat 10

17 Kamera 4

Jumalah Ruangan Keseluruhan 30 Sumber : Arsip Penulis, 2012

1.7Lokasi Dan Waktu Praktek Kerja Lapangan 1.7.1 Lokasi Praktek Kerja Lapangan

Penulis melakukan Praktek Kerja Lapangan di Kantor Dinas Komunikasi dan Informatika (DISKOMINFO) Jawa Barat yang beralamat di Jalan Tamansari No.55 Bandung, Telp (022) 2502898, Fax (022) 2511505. E-mail : info@jabarprov.go.id dan website : www.diskominfo.jabarprov.go.id

1.7.2 Waktu Praktek Kerja Lapangan

Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini berlangsung mulai dari tanggal 09 Juli s/d 31 Juli 2012, dengan waktu 5 hari kerja yaitu hari Senin sampai hari Jum’at dimana jam kerja yang ditentukan

(31)

18

PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

2.1 Aktivitas Kegiatan Praktek Kerja Lapangan

Pada saat melaksanakan kerja praktek di Dinas Komunikasi dan Informasi. Penulis ditempatkan di bagian Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informatika (SKDI) DISKOMINFO Jawa Barat tepatnya di bidang pengkajian bahan kebijakan teknis dan fasilitasi sarana komunikasi. Pada awal pertemuan dengan pembimbing kerja praktek di Dinas Komunikasi dan Informatika penulis di jelaskan apa saja yang harus di taati dan dikerjakan selama mengikuti kerja praktek. Pada bagian sarana komunikasi DISKOMINFO Jawa Barat tepatnya di bidang pengkajian bahan kebijakan teknis dan fasilitasi sarana komunikasi memiliki aturan-aturan yang harus dilaksanakan pada saat kerja praktek.

Adapun daftar kegiatan yang dilakukan penulis setiap hari kerja selama melaksanakan PKL di DISKOMINFO Provinsi Jawa barat adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1

Jadwal Kegiatan Praktek Kerja Lapangan

(32)

2 Selasa, 10 Juli 2012

 Pengenalan Diskominfo, Visi dan Misi Diskominfo Jabar

 Briefing untuk Aktifitas Senin – 16 Juli 2012 (aktifitas untuk praktek)

 Pengenalan Tentang Divisi SKDI (kegiatan, fungsi, dan sarana  Survei Penelitian, dan Mengkaji

(33)

14 Kamis, 26 Juli

Sumber : Penulis, Juli 2012

2.2 Deskripsi Kegiatan Praktek Kerja Lapangan

2.2.1 Kegiatan Praktek Kerja Lapangan Secara Rutin

Adapun kegiatan praktek kerja lapangan secara rutin di Kantor Dinas Komunikasi dan Informatika (DISKOMINFO) Jawa Barat sebagai berikut :

1. Monitoring Kegiatan DISKOMINFO Jawa Barat

Dalam analisis ini penulis akan menjelaskan salah satu kegiatan rutin yang dilakukan oleh penulis selama proses praktek kerja lapangan yaitu memonitoring kegiatan DISKOMINFO khususnya pada divisi Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi (SKDI) dalam menjalankan fungsinya sebagai Divisi Komunikasi.

(34)

suatu proses rutin pengumpulan data dan pengukuran kemajuan atas ke-objektifitasan program. Kegiatan rutin monitoring ini dilakukan penulis berdasarkan 2 kegiatan yang berbeda seperti :

 Monitoring Secara Langsung

Penulis dalam kegiatan praktek kerja lapangan rutin ini, memonitoring kegiatan DISKOMINFO maupun divisi SKDI mulai dari perencanaan mengenai program kerja dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat hingga turun kelapangan dalam melaksanakan program-program tersebut. Dinas Komunikasi dan Informatika melalui Divisi Sarana Komunikasi dan Diseminasi (SKDI) memiliki program-program khusus dalam menyampaikan informasi menganai kebijakan Pemerintah Daerah maupun dalam menanggapi issue-issue yang berkembang di masyarakat.

Divisi SKDI menggunakan berbagai media dalam menunjang penyampaian pesan atau informasi seperti media cetak yang meliputi : - Brosur, pamphlet, maupun Leaflet yang sering dijumpai di acara

pameran yang diadakan oleh pihak pemerintah daerah maupun di even-even non formil lainnya, ada pula

(35)

desa, dan spanduk atau reklame dapat diakses dalam jangka waktu yang panjang.

Selain media cetak, penulis memonitoring kegiatan SKDI dalam menyampaikan informasi melalui media elektronik seperti Megatron. Dengan megatron pesan atau informasi disampaikan secara audio visual sehingga para pengguna jalan dapat mengakses informasi lebih jelas ketimbang media sebelumnya.

Penulis mengamati reaksi atau tanggapan dari masyarakat mengenai informasi yang diberikan sehingga penulis dapat menyimpulkan bahwa media mana yang lebih efisien sebagai kendaraan Divisi SKDI dalam menyampaikan informasi.

 Monitoring Melalui Web DISKOMINFO

Penulis memonitoring melalui konten yang ada pada web DISKOMINFO, melihat dan mengkaji apa saja informasi yang ditujukan kepada masyarakat, apakah informasi yang dimuat tepat sasaran, apakah isi pesan sudah mewakili fenomena sosial yang beredar dimasyarakat.

(36)

oleh DISKOMINFO sendiri dalam menanggapi issue-issue yang sedang berkembang di masyarakat.

2. Browsing Mengenai Informasi DISKOMINFO Jawa Barat Browsing adalah Berselancar untuk menjelajahi informasi yang ada di internet. Berselancar ini bisa dilakukan dengan sebuah program yang disebut browser, software untuk berselancar. Browsing dapat juga diartikan seni pencarian informasi melalui system operasi yang berbasis hypertext, misalnya membaca berita, mencari istilah dll. Browsing di internet mungkin sudah menjadi makanan pokok untuk era modern seperi sekarang ini, dari pelajar mahasiswa maupun para pekerja ataupun karyawan, pasti pernah browsing melalui media internet.

Dalam kegiatan ini penulis mencari data mengenai DISKOMINFO melalui Internet mengenai info seputar Jabar ataupun dengan mengakses web DISKOMINFO itu sendiri. Penulis meringkas Informasi yang bersangkutan dengan DISKOMINFO, baik itu tentang pesan/informasi yang dimuat oleh instansi maupun mengenai berita yang masyarakat atau DISKOMINFO.

2.2.2 Kegiatan Praktek Kerja Lapangan Secara Insidensial

(37)

1. Membuat Penelitian tentang Leaflet “Human Trafiking” Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Barat

Masyarakat dewasa ini mulai berkembang kearah masyarakat informasi. Dimana keberadaan sebuah informasi dianggap sangat penting. Sehingga setiap orang berlomba-lomba untuk mendapatkan informasi terbaru di bidang apapun secepat mungkin. Beragam cara penyampaian informasi dilakukan berbagai pihak, untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan informasi tersebut. Begitu pula dengan yang dilakukan oleh dinas komunikasi dan informatika dalam penyebaran informasi. Dinas komunikasi dan informatika atau DISKOMINFO memiliki beberapa media untuk menyebarkan informasi kepada khalayaknya. Salah satu bentuk media tersebut adalah leaflet.

Perusahaan, Organisasi, atau Instansi pemerintah dalam menyampaikan informasi tentang perusahaan tersebut baik internal maupun eksternal melalui media massa. Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan-pesan dari sumber kepada khalayak (menerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio, TV (Cangara, 2002).

(38)

memenuhi kebutuhan akan fantasi dan informasi (Rakhmat, 2001). tersebut berupa :

1. Media Massa Cetak (Printed Media). Media massa yang dicetak dalam lembaran kertas. Dari segi formatnya dan ukuran kertas, media massa cetak secara rinci meliputi (a) koran atau suratkabar (ukuran kertas broadsheet atau 1/2 plano), (b) tabloid (1/2 broadsheet), (c) majalah (1/2 tabloid atau kertas ukuran folio/kwarto), (d) buku (1/2 majalah), (e) newsletter (folio/kwarto, jumlah halaman lazimnya 4-8), dan (f) buletin (1/2 majalah, jumlah halaman lazimnya 4-8). Isi media massa umumnya terbagi tiga bagian atau tiga jenis tulisan: berita, opini, dan feature.

2. Media Massa Elektronik (Electronic Media). Jenis media massa yang isinya disebarluaskan melalui suara atau gambar dan suara dengan menggunakan teknologi elektro, seperti radio, televisi, dan film.

3. Media Online (Online Media, Cybermedia), yakni media massa yang dapat kita temukan di internet (situs web).

(39)

organisasi berbasis masyarakat dengan kegiatannya, mempublikasikan layanan atau kegiatan, dan berkomunikasi dengan pesan.

Pesan yang spesifik Berisi laporan singkat dan informasi yang jelas untuk menyediakan gambaran yang jelas dan sederhana ketimbang deskripsi yang mendetail. Bisa ditujukan kepada khalayak luas (seperti masyarakat umum) atau komunitas khusus (seperti donor). Biasanya tidak lebih dari dua halaman kertas A4.

Leaflet merupakan jenis pamflet atau brosur yang paling populer. Biasanya terdiri dari satu lembar saja dengan cetakan dua muka. Namun yang khas dari leaflet adalah adanya lipatan yang membentuk beberapa bagian leaflet seolah-olah merupakan panel atau halaman tersendiri.

Kualitas cetakan leaflet biasanya bagus, dibuat dengan desain yang menarik, dan berisi informasi yang lengkap baik berupa gambar maupun tulisan. Karena bentuknya lipatan, pembuatan leaflet biasanya memperhatikan sisi psikologi orang membuka leaflet, sehingga desainnya pun dibuat untuk memudahkan orang menerima informasi yang ada pada leaflet tanpa terlalu banyak membolak-balik leaflet.

(40)

Leaflet dapat diberikan atau disebarkan pada saat pertemuan-pertemuan dilakukan seperti pertemuan-pertemuan FGD, pertemuan-pertemuan Posyandu, kunjungan rumah, dan lain-lain. Leaflet dapat dibuat sendiri dengan perbanyakan sederhana seperti di photo copy.

Leaflet digunakan sebagai salah satu media informasi Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat (DISKOMINFO) . DISKOMINFO membuat beberapa leaflet dengan format dan isi yang berbeda. Namun pada intinya , leaflet yang di buat oleh DISKOMINFO mengandung unsur edukasi untuk masyarakat dan publik.

Leaflet DISKOMINFO berperan juga dalam memberikan wawasan. Manfaatnya adalah mahasiswa menjadi tahu bagaimana kegiatan pemerintahan yang sebenarnya dan DISKOMINFO lah yang menjadi salah satu contoh kegiatan pemerintah. Sehingga dengan adanya leaflet tersebut masyarakat menjadi memiliki paradigma yang memiliki arus positif dari sebelumnya yang mungkin terkesan memiliki banyak unsur negatif tetang pemerintah.

(41)

Gambar 2.1

Leaflet “Human Trafiking” DISKOMINFO JABAR

Sumber : Arsip Dinas Komunikasi dan Informatika, Juli 2012

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis perlu melakukan sebuah penelitian mengenai manfaat leaflet dalam penyebaran informasi. Dan berdasarkan uraian diatas maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut , “Bagaimana, Manfaat Leaflet Diskominfo Provinsi Jawa Barat “

Waspadai Trafiking Perdagangan Perempuan Dan Anak “ Dalam

Penyebaran Informasi Di Kalangan Masyarakat Kota Bandung ?”.

(42)

Pengembangan Sumber Daya Air, dalam buku Laporan Kolokium 2010, mendefinisikan leaflet adalah:

“ Informasi ringkas tetapi jelas tentang kegiatan atau hasil litbang dalambentuk teknologi tepat guna. Hal ini sesuai dengan karakter leaflet yangberupa tulisan ringkas yang disajikan dengan ilustrasi gambar yangmewakili informasi yang terdapat dalam leaflet tersebut “ (Kolokium 2010: 2 ).

Trafiking adalah proses pemindahan, perekrutan, penahanan, penyakapan, dengan cara penipuan, jeratan hukum, pemaksaan, penculikab, pembujukan, iming-iming, ancaman kekerasan, suap/ sogok, pemakaian kerentanan, penyalahgunaan kekuasaan, pemalsuan identitas, merasa mempunyai tanggungan (hutang budi).

Trafiking merupakan tindakan yang bertentangan dengan harkat dan martabat manusia serta merupakan pelanggaran HAM (Hak Asasi Manusia) berat yang mengakibatkan penderitaan fisik dan mental para korban, mengganggu tumbuh kembang anak,tertular penyakit menular seksual dan menghilangkan masa depan.

Beberapa penyebab trafiking, misalnya :

 Kondisi ekonomi gobal yang berdampak pada krisis-krisis yng lain

sehingga menadi multi dimensionl,

 Keterbatasan dalam pendidikan dan keterampilan penipuan

 Kemiskinan sosial

 Keinginan untuk hidup layak

(43)

Hukuman bagi pelaku tertera pada UU No.21/2007 Pasal 2, 17 ayat 2, dan Pasal 6. Perdagangan orang telah meluas dalam bentuk jaringan kejahatan yang terorganisasi dan tidak terorganisasi, baik yang bersifat antar negara maupun dalam negeri, sehingga menjadi ancaman terhadap masyarakat, bangsa dan negara, serta terhadap norma-norma kehidupan yang dilandasi penghormatan terhadap hak asasi manusia.

2. Menganalisa Hasil Survey Penelitian tentang Leaflet “Human Trafiking” Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Barat

Setelah membuat sebuah penelitian, selanjutnya Penulis melakukan menganalisa hasil dari observasi tersebut dengan mempresentasikannya. Persentasi adalah menyajikan, mengetengahkan, mengemukakan ide, gagasan, sudut pandang, atau kebijaksanaan yang bersifat pribadi atau atas nama lembaga/perusahaan.

Sebagai seorang humas, tentu saja setiap hari penulis tidak akan pernah lepas dari sebuah komunikasi. Baik komunikasi dalam bentuk perbincangan santai, rapat, persentasi dan banyak lagi bentuk komunikasi lainnya. Sehingga kemampuan berbicara dan menganalisa data sangatlah dibutuhkan oleh seorang humas.

(44)

Diantara beberapa hal tersebut diatas yang merupakan kegiatan yang sering dilakukan oleh seorang humas, menganalisa hasil observasi penelitian atau mempresentasikannya. Hal ini merupakan kegiatan yang paling sering ditemui oleh seorang humas. Baik mempresentasikan produk, presentasi proposal, dan bentuk-bentuk presentasi lainnya.

Dalam melakukan sebuah presentasi, kemampuan berbicara sangatlah dibutuhkan. Karena kekuatan utama dari sebuah presentasi adalah bagaimana kita menyampaikan pesan yang ingin kita sampaikan. Setelah kemampuan bicara yang baik, barulah faktor-faktor lain, seperti penampilan, teknologi yang digunakan, dll, turut membantu keberhasilan sebuah presentasi.

Mengacu pada kemampuan berbicara, maka Bayu Krisna (2008), dalam bukunya Mendulang Rupiah Lewat Kemampuan Berbicara, mengatakan bahwa terdapat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi seseorang pada saat berbicara di depan publik, yaitu :

A. Power of Voice

(45)

B. Expression

Yaitu ekspresi suara yang bisa dirasakan oleh orang-orang yang mendengarnya. Para motivator biasanya memunculkan ekspresi penuh semangat dengan pilihan kata-kata yang menunjang. C. Body Language

Yaitu bahasa tubuh yang mampu mendukung kalimat dan suara yang dilontarkan menjadi lebih hidup.

D. Mind Management

Yaitu kemampuan mengelola pemikiran pada saat berbicara. Pikiran adalah kekuatan utama yang menggerakan perasaan dan perkataan seseorang saat berbicara di depan publik (what you think is what you feel,is what you talk). Jadi, kualitas akhir seorang pembicara public sangat dipengaruhi oleh kualitas pikirannya saat sedang berbicara.

Selain faktor-faktor diatas, Bayu Krisna juga menyampaikan hal lainnya, seperti pentingnya sebuah originalitas serta imajinasi dalam berbicara serta kecerdasaan dalam mendengarkan. Menindak lanjuti mengenai kecerdasan dalam mendengarkan Larry King dalam bukunya Seni Berbicara mengatakan bahawa “ saya tidak belajar apapun saat berbicara “.

(46)

Ketiga hal ini akan banyak membantu pada saat kita melakukan public speaking.

Saat melaksanakan praktek kerja lapangan di Dinas Komunikasi dan Informatika, setelah penulis diberi tugas, selanjutnya penulis juga harus menganalisa hasil observasi penelitiannya atau mempresentasikan tugas tersebut.

3. Pencarian Berita Melalui Media Cetak

Penulis mencari berita yang berhubungan dengan Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat dengan cara membaca dan menganalisis berita yang ada di setiap surat kabar yang mana telah disediakan. Penulis harus mengumpulkan berita dan menyeleksi berita mengenai DISKOMINFO JABAR dan juga pengaduan-pengaduan dari publik kepada DISKOMINFO JABAR yang mana dimuat dalam surat kabar harian, mingguan, majalah bulanan, dan juga tabloid. Contoh surat kabar harian seperti : Pikiran Rakyat, Kompas, Tribun Jabar, Seputar Indonesia, Radar Bandung, dan Galamedia.

(47)

2.3 Analisa Deskripsi Kegiatan Humas

Dalam sebuah perusahaan, organisasi, atau instansi tentu terdapat bagian Humas/Public Relation yang bertugas untuk menjaga, mengembangkan citra positif, dan memberikan penerangan terhadap publiknya. Walaupun, tidak semua perusahaan, organisasi, atau instansi memiliki bagian humas yang sudah melembaga secara jelas (State Of Being), maka biasanya kegiatan atau urusan ke-humasan ini diperankan oleh sebuah divisi tersendiri yang berada di bawah divisi lain. Namun, pekerjaan seorang humas dalam merencanakan, mengevaluasi, memberikan informasi, dll, dapat dirasakan di seluruh perusahaan organisasi, maupun instansi pemerintahan.

Pada bagian ini penulis akan menjelaskan tentang humas yang ada di Dinas Komunikasi dan Informatika (DISKOMINFO) Jawa Barat yang diperankan oleh bagian Divisi Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi (SKDI) dengan pembelajaran yang telah didapat oleh penulis selama melakukan study di Universitas Komputer Indonesia.

(48)

kalangan praktisi humas. Ketiga, sesuatu yang menunjukkan baik secara teoritis maupun praktisi bahwa kegiatan ke-humasan itu bersifat dinamis dan fleksibel terhadap perkembangan dinamika masyarakat serta mengikuti kemajuan zaman.

Mungkin tidak ada bidang ilmu lain yang sulit didefinisikan seperti humas/public relations. Semua orang percaya bahwa definisi dari humas/public relations bisa saja berbeda-beda arti bagi masing-masing pihak.Ada yang melihatnya dari segi komunikasi, publikasi, manajemen, pemasaran atau periklanan, begitu kompleksnya.

Menurut John E. Maiston definisi umum dari humas/public relations adalah:

Public Relations is planned, persuasive communications designed to influence significant public.” ( Kasali, 2000:6).

Lebih lanjut Rex F. Harlow dalam sebuah bukunya yang berjudul “A Model for Public Relations Education for Profesional Practice” memberikan

(49)

Definisi-definisi diatas kiranya memberi gambaran yang lebih jelas tentang konsep Humas. Humas atau Hubungan Masyarakat dapat diartikan melalui berbagai cara. Tetapi Humas tetap suatu seni, suatu teknik yang memerlukan keahlian khusus.

Humas/PR dibentuk atau digiatkan untuk menunjang organisasi/instansi yang berupaya untuk mencapai tujuannya, sehingga tujuan sentral humas yang akan dicapai adalah tujuan organisasi. Tujuan Humas/Public Relation secara umum adalah untuk menciptakan, memelihara, dan meningkatkan citra yang baik dari organisasi atau instansi kepada publik yang disesuaikan dengan kondisi-kondisi dari pada publik yang bersangkutan, dan memperbaikinya jika citra itu menurun/rusak.

Pekerjaan seorang humas adalah tugas-tugas yang dilakukan oleh seorang humas dalam mempromosikan pengertian dan pengetahuan akan seluruh fakta- fakta tentang runtutan situasi atau sebuah situasi dengan sedemikian rupa sehingga mendapatkan simpati akan kejadian tersebut seperti yang dilakukan oleh Penulis selama melakukan PKL.

Pada umumnya kesan yang jelek datang dari ketidak-pedulian, prasangka buruk, sikap melawan, dan apatis. Seorang petugas humas harus mampu untuk mengubah hal-hal ini menjadi pengetahuan dan pengertian, penerimaan dan ketertarikan.

Bagian penting dari pekerjaan petugas Humas dalam suatu organisasi adalah :  Membuat kesan (image)

(50)

 Menciptakan ketertarikan

 Penerimaan

 Simpati

Dengan demikian tujuan humas secara umum/universal yang pada prinsipnya menekankan tujuan pada aspek citra/image. Citra merupakan salah satu tujuan penting bagi sebuah perusahaan, karena dengan memiliki citra yang baik, sebuah perusahaan akan dinilai bonafid. Hal ini memberikan pengaruh pada tingkat kepercayaan publik-publikya.

Proses Humas sangat tergantung dari input informasi, karena bidang ke-humasan adalah suatu studi yang menyangkut sikap manusia yang membutuhkan ketajaman dan kepekaan analisis, serta data yang dapat mengubah sikap manusia atau kelompok manusia secara efektif. Proses humas selalu dimulai dan diakhiri dengan penelitian. Berdasarkan prosesnya, ada empat langkah yang biasa dilakukan dalam proses ke-Humasan (Public Relations) sebagai berikut:

1. Definisikan Permasalahan

Dalam tahap ini seorang humas perlu melibatkan diri dalam penelitian dan pengumpulan fakta. Selain itu humas juga perlu memantau dan membaca terus pengertian, opini, sikap, dan perilaku mereka yang berkepentingan dan terpengaruh oleh sikap dan tindakan perusahaan, organisasi, atau instansi. Tahap ini merupakan penerapan atau fungsi intelijen perusahaan. Langkah ini dilakukan oleh seorang humas setiap saat secara kontinu bukan hanya pada saat krisi terjadi.

(51)

Pada tahap ini seorang humas sudah menemukan penyebab timbulnya permasalahan dan sudah siap dengan langkah-langkah pemecahan atau pencegahan. Langkah-langkah ini dirumuskan dalam bentuk rencana dan program, termasuk anggarannya. Pada tahap ini penting bagi humas mendapatkan dukungan penuh dari pimpinan puncak perusahaan karena besar kemungkinan langkah yang diambil akan sangat strategis dan melibatkan keikutsertaan banyak bagian.

3. Aksi dan Komunikai

Tahap ini merupakan tahap pelaksanaan/kegiatan sesuai dengan fakta dan data yang telah dirumuskan dalam bentuk perencanaan.Pada tahap ini, aksi dan komunikasi harus dikaitkan dengan objective dan goals yang spesifik.

4. Evaluasi Program

Proses ke-Humasan selalu dimulai dari mengumpulkan fakta dan diakhiri pula dengan pengumpulan fakta.Untuk mengetahui prosesnya sudah selesai atau belum, seorang humas perlu melakukan evaluasi atas langkah-langkah yang telah diambil. Maka, tahap ini akan melibatkan pengukuran atas hasil tindakan di masa lalu. Penyesuaian dapat dibuat dalam program yang sama, atau setelah suatu masa berakhir.

(52)

Fungsi merupakan kegiatan operasional dari suatu benda atau lembaga. Mengenai istilah fungsi ini, Ralph Curier dan Allan C. Filley dalam bukunya “Principle of Management” dikutip oleh Onong Uchjana Effendy (1993:24) menyatakan bahwa “istilah fungsi menunjukkan suatu tahap yang jelas yang dapat

dibedakan bahkan dari tahap pekerjaan lain”.

Dalam kaitannya denga ke-humasan, maka humas dalam suatu organisasi dapat dikatakan berfungsi apabila menunjukkan kegiatan yang jelas yang dapat dibedakan dengan kegiatan yang lainnya.

Fungsi utama hujmas adalah menumbuhkan dan mengembangkan hubungan antara lembaga/organisasi dengan publiknya, intern maupun ekstern dalam rangka menanamkan pengertian, menumbuhkan, motivasi dan partisipasi publik dalam upaya menciptakan iklim pendapat (opini publik) yang menguntungkan lembaga/organisasi.

Adapun fungsi dasar dari humas, meliputi : 1. Memberikan penerangan kepada publik.

2. Melakukan persuasi kepada publik untuk mengubah sikap dan tingkah laku publik.

3. Upaya untuk membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publik, baik publik ekstern maupun intern.

(53)

Tujuh puluh persen dari kegiatan seorang humas yang juga dilakukan oleh penulis selama PKL berhubungan dengan tulis menulis selain tugas-tugas lainnya. Diantaranya adalah :

1. Merancang pesan tematik agar pesan yang disampaikan oleh organisasi memiliki keseragaman/ keterkaitan pesan.

2. Melakukan segmentasi media, dimana seorang humas harus mampu memformulasikan keseimbangan saling dukung antara media cetak dan elektronik.

3. Komunikasi interaktif. Contoh komunikasi interaktif yang dilakukan penulis adalah rubrik konsultasi atau jasa layanan konsumen melalui telpon.

4. Menjaga reputasi perusahaan dan citra produk melalui pemanfaatan kekuatan pesan dan atau kombinasinya.

5. Melakukan iklan layanan masyarakat.

Produk-produk tertulis humas yang dilakukan oleh penulis diantaranya adalah :

1. Siaran pers yaitu informasi yang mengandung nilai berita dan disampaikan oleh publik melalui media massa.

2. Latar belakang (Backgrounder). 3. Media internal.

(54)

7. Lembaran berita (Newsletter). 8. Prospektus.

9. Penulisan komentar pembaca. 10.Penulisah naskah pidato. 11.Iklan layanan masyarakat

Pekerjaan humas sangat erat kaitannya dengan pers. Apalagi humas perusahaan. Humas perusahaan harus bisa mencari penyebab terjadi kesalah pahaman dengan media massa. Media massa yang hanya asal mencari berita biasanya akan menuliskan apapun yang ia ketahui secara sepihak tentang hal yang terjadi pada suatu perusahaan. Memang itu melanggar kode etik jurnalistik, namun biasanya untuk mendapatkan uang, wartawan menulis berita yang seharusnya tidak di tulis. Peran humas disini sangat penting, karena dengan adanya humas kita bisa mengklarifikasi berita yang dianggap salah.

Humas perusahaan harus bisa secerdik mungkin dalam menyusun strategi untuk meningkatkan citra dan reputasi perusahaan, apalagi di zaman yang semakin banyak persaingan ini. Dunia humas saat ini sudah memasuki era yang disebut era kompetisi, di mana pembentukan, pemeliharan dan peningkatan citra (termasuk reputasi) menjadi sangat krusial (penting).

(55)

membangun kepercayaan khalayak tentang perusahaan. Maka dari itu pekerjaan humas tidak terlepas dari two way communication (Komunikasi dua arah).

Humas perusahaan adalah tulang punggung perusahaan, jika perusahaan itu ingin mendapatkan reputasi yang baik di mata masyarakat, maka perusahaan itu harus mempunyai humas yang bisa meningkatkan citra perusahaan tersebut, karena perusahaan akan mempunyai citra yang baik, jika humasnya pun baik.

2.4 Analisa Layanan Perusahaan Kepada Mahasiswa PKL

Diskominfo merupakan dinas yang memiliki naungan dari Kementrian Komunikasi Dan Informatika RI. Dalam kegiatan praktek kerja lapangan ini penulisi memilih Diskominfo / Dinas Komunikasi Dan Informatika Provinsi Jawa Barat karena melihat kesesuaian dari ilmu komunikasi yang mendasari ilmu jurusan penulis sendiri.

Penulis di tempatkan di sebuah divisi yaitu SKDI yaitu bidang Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi yang telah disesuaikan dengan jurusan penulis. Penulis diberikan intruksi oleh pembimbing yang sebelumnya telah ditentukan oleh Diskominfo sendiri.

(56)

langsung dalam pekerjaan. Layanan ini di rasakan oleh mahasiswa praktek kerja lapangan lain pada umumnya dan bagi penuis sendiri pada khususnya.

(57)

44 PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari kegiatan Praktek Kerja Lapangan yang telah dilakukan selama 30 hari kerja atau sekitar satu setengah bulan di Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat. Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu tempat yang mempunyai kredibilitas untuk melayani dan menyampaikan informasi yang akurat kepada masyarakat Jawa Barat . Pada dasarnya kegiatan yang dilakukan oleh Diskominfo adalah mensosialisasikan kebijakan pemerintah, serta melaksanakan sebagian tugas kewenangan dalam bidang penerangan.

(58)

Selama melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Dinas Komunikasi dan Informatika Pemprov JABAR, penulis melakukan 2 jenis kegiatan, yaitu kegiatan Rutin dan kegiatan insidensial. Kegiatan rutin yang dimaksud yaitu kegiatan yang rutin dilakukan oleh penulis selama Praktek Kerja Lapangan yang meliputi Pencarian berita di media cetak, monitoring, dan browsing. Kegiatan insidensial yaitu kegiatan yang sewaktu-waktu penulis lakukan selama Praktek Kerja Lapangan yang meliputi observasi penelitian media cetak (leaflet), sebagai berikut :

1. Proses pembuatan leaflet yang dimiliki oleh Dinas Komunikasi dan Informatika sebelum sampai ketangan pembacanya, melewati serangkaian kegiatan yang sistematis.

2. Ilustrasi dan komposisi yang terdapat di dalam leaflet dikerjakan sesuai dengan pedoman pembuatan bahan publikasi yang dikeluarkan oleh Diskominfo. Pada dasarnya, ilustrasi dan komposisi tersebut dibuat untuk mendukung keberadaan informasi yang terdapat dalam leaflet, sehingga pembaca dapat memahami dengan mudah informasi yang disampaikan.

3. Manfaat leaflet sudah dapat dirasakan oleh masyarakat, hal tersebut terlihat dari latar belakang dan proses yang telah direncanakan oleh Diskominfo. Sebagai salah satu media penyebaran informasi yang dimiliki oleh Diskominfo, leaflet mampu menyampaikan informasi hingga sampai ke tangan pembacanya. Sejak keberadaannya pertama kali hingga saat ini, proses pembuatan leaflet.

(59)

(masyarakat). Begitu juga dengan Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang mensosialisasikan informasi dan kebijakan-kebijakan Pemerintah Jawa Barat, untuk membentuk suatu citra yang baik terhadap Pemerintah Jawa Barat.

Pada pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan, penulis merasa banyak sekali mendapat pelajaran dalam dunia pekerjaan. Selain itu, penulis mendapatkan respon yang baik dari pembimbing Praktek Kerja Lapangan, penulis diberi arahan sehingga penulis dapat melaksanakan tugasnya dengan benar. Dan para karyawan yang ada di Dinas Komunikasi dan Informatika yang telah berlaku baik kepada penulis sehingga penulis tidak segan-segan bertanya kepada bapak-ibu karyawan jika ada hal-hal yang kurang dimengerti oleh penulis sehingga pada pelaksanaannya penulis dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.

3.2 Saran

3.2.1 Saran Untuk Instansi

1. Adanya kegiatan yang lebih variatif dan inovatif untuk mahasiswa praktek kerja lapangan.

(60)

3.2.2 Saran Untuk Mahasiswa / PKL Selanjutnya

1. Selalu menjunjung tinggi nama baik Program Studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Ilmu Humas Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia.

2. Berperan aktif dalam setiap kegiatan yang dilakukan, dan jangan malu bertanya kepada staff yang ada apabila mengalami kesulitan maupun sesuatu yang belum kita ketahui.

(61)
(62)
(63)

48

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Ardianto, Elvinaro. 2007 .Komunikasi Massa , Bandung, Simbiosa Rekatama

Media

Effendy, Onong Uchjana. 2006. Hubungan Masyarakat . Bandung : PT

Remaja Rosdakarya.

Jefkins, Frank. 1998. Public Relations . Jakarta: Erlangga

Krisna, Bayu. 2008. Mendulang Rupiah Lewat Kemampuan Berbicara . Jakarta. Tangga Pustaka.

Sumber Lain :

- Arsip Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat.

-

http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/528/jbptunikompp-gdl-dadangherm-25164-1-babia-n.pdf10 Oktober 2012 20:13

Gambar

Gambar 1.2
Gambar 1.3
Tabel 1.1
Tabel 1.2
+3

Referensi

Dokumen terkait

1) Penulis berharap agar dinas komunikasi dan informatika, terus konsisten dalam menjalankan visi dan misinya yakni Terwujudnya masyarakat informasi Jawa Barat

Dalam melaksanakan praktek kerja lapangan (PKL) pada bagian Sekretariat Kegiatan POPNAS XIII/2015 JABAR di Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Jawa Barat, penulis

Dalam pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan di Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung penulis diwajibkan aktif serta dapat memahami aktivitas yang dilakukan

Cakupan kegiatan yang dikerjakan selama melaksanakan praktek kerja lapangan di Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat adalah mempelajari dan

Fungsi Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut DISKOMINFO.. mempunyai fungsi

2.5 Analisis pelayanan Dinas Komunikasi dan Informatika terhadap mahasiswa Meskipun Praktek Kerja Lapangan di Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung dilakukan

tujuan dalam menulis laporan ini adalah sebagai bukti telah melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dan merupakan7. salah satu syarat

Penulis memilih lokasi PKL di Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Palembang, karena lokasi ini merupakan salah satu tempat yang sesuai dengan studi Desain Komunikasi Visual yang