Kata Makna Kata Makna 1 gagar lantai rumah terbuat dari
pohon palem anggo¹ jenis kunyit hutan
2 pupu² peralihan dari alam tak sadar
ke alam sadar embari duri rotan
3 temar menempa kulit kayu netega pucuk pohon sagu
4 yawi mata kapak (batu) penggar tulang pelepah sagu berwarna kemerah-merahan
5 tingkai tidak tahu aturan (adat)
6
aceka-rom kain berwarna biru tua yang digunakan untuk selimut agai menganggap diri sendiri melebihi orang lain 7 aderang jin yang berwarna merah
(dalam hikayat) agie pinggir kepala kemaluan laki-laki 8 agok tabung kecil berbentuk silinder,
terbuat dari logam dan berisi jimat yang terbungkus, dipasang pada kalung rantai anak kecil
ai² sangat rindu
9 alang botol berleher panjang tempat
air minum alue anak cabang sungai atau rawa yang buntu Nmr. Bahasa Daerah
Abrap
Aceh
10 alangan batang tebu berdaun yang dipegang oleh orang-orang yang turut dalam arak-arakan pengantin pria
apon mengharapkan sesuatu dengan sia-sia; merindukan sesuatu yang tidak kunjung tiba, menyesali sesuatu yang diharapkan
11 alen rakit kecil dari bambu atau upih pinang tempat menaruh sajen yang dihanyutkan ke sungai
ayam
biring ayam jantan yang mata dan bulunya berwarna kekuning-kuningan
12 ampon gelar untuk bangsawan laki-laki keturunan sultan dalam masyarakat adat Aceh
belim-beng kaki gunung yang menjorok jauh ke luar 13 areng¹ jaring atau jala untuk
menangkap rusa dan lain-lain beti¹ 1. keadaan tali yang sangat keras gulungan atau pintalannya, 2. keadaan tali yang
beberapa uratnya telah putus 14 areng² bagian terlebar pada mata keris bideng sisa sayatan penyiangan pada
tanaman kumpai yang tidak digunakan
15 bahri keris panjang bilaih mata pedih karena asap
17 barah² permainan lemparan kulit
kerang boh leping kelapa yang sudah dilubangi tupai 18 belibeh alat untuk menganyam jala,
terbuat dari bambu burok² batu karang yang tampak di dalam laut 19 bengka memperlonggar, memperbesar
lubang cuping telinga seorang gadis
calok 1. lubang yang agak dalam di sawah, 2. paya kecil, 3. hutan kecil di sebuah padang
20 beregu sangkakala yang terbuat dari tanduk kerbau atau kayu untuk menyampaikan isyarat
caruk ruang antara dinding haluan dan buritan perahu
21 biek kerabat dari pihak ayah dalam sistem perkawinan masyarakat Aceh
cob menggerak-gerakkan badan ke atas dan ke bawah (pada waktu berjalan cepat) 22 bimaran nazar yang belum terpenuhi
karena orang yang bernazar tidak memberitahukan nazarnya kepada orang lain hingga ia meninggal
23 blang upacara kesuburan yang biasa dilakukan setiap tahun oleh masyarakat petani Aceh dan Gayo
hobo² rawa yang ditumbuhi rumput yang terapung
24 bong¹ tanah pekuburan keluarga ikan
kawan ikan yang hanya hidup di Danau Lut Tawar, bertubuh kecil, berwarna perak, perut besar [Proputius tawarensis] 25 bujangga pemuda pembawa perisai jako kotoran yang melekat pada
barang pecah belah 26 bunian orang kerdil yang berdiam di
pesisir jalak berkaki agak kekuning-kuningan (tentang ayam sabungan)
27 capah² piring besar, bulat, dan datar
terbuat dari kayu jendrang batang padi di sawah yang masih panjang setelah dipotong tangkainya 28 carak³ saluran air terbuat dari batang
29 cato menjahit dengan pola
petak-petak (tentang kasur) kema-mah ikan kayu 30 ceracak² kayu tempat menggantung
timba dan air pencuci kaki di dekat tangga rumah
mambang
kuning penyakit yang menyerang daun tembakau yang menyebabkan daunnya berwarna kuning 31 enti adonan tepung yang dibubuhi
garam untuk digoreng matang² tanah tinggi yang letaknya di tengah-tengah daerah datar atau berpaya-paya
32 gampet menjepit sesuatu dengan kedua
paha mere-nyok mengangkat kemudian menjatuhkan keras-keras ke bawah dan menarik atau menggoyang-goyang (tentang karung beras supaya padat isinya)
33 gampong permukiman masyarakat adat
Aceh meretok melakukan sesuatu dengan lambat-lambat dan bersusah payah karena badan lemah atau baru sembuh dari sakit 34 hadi zikir bersama yang dilakukan
oleh perempuan selama masa istirahat ketika ratib saman
35 hendi orang India yang menganut
agama Islam pilik memegang sesuatu dengan ujung jari sambil memperlihatkan keadaannya (tentang kain)
36 ija lunggi songket berbahan dasar sutra dengan motif garis-garis horizontal
pingkom menekan sesuatu dengan kuku ibu jari
37 ilang gelendong untuk menggulung
sutra pipot mematahkan bagian demi bagian atau sedikit demi sedikit
38 indai 1. penyumbat pada senapan dan mortir 2. penyumbat pada bagian bawah penumbuk sirih
pupaleh mercu yang ditinggikan
39 jab² leher bubu, terdiri atas corong bambu yang dianyam
melintang dan terbuka ke mulut bubu, tertutup rapat pada ujungnya
40 jalen lantai bambu atau kayu yang dirangkai rapat-rapat dalam perahu untuk mengangkut sesuatu (ikan, pisang, atau tanah)
rencam² penuh luka
41 jereka alat untuk memintal sutra kasar rentah masak sekali (tentang padi) 42 karong kerabat dari pihak ibu dalam
sistem perkawinan masyarakat Aceh
ribang² mengikat kuat-kuat
43 koy kerabat dari pihak ibu dalam sistem perkawinan masyarakat Aceh
rise¹ berkelakuan buruk atau jahat, hidup tidak beraturan, bertualang ke mana-mana 44 Lam Muri sebutan untuk suku bangsa
Aceh rudui jatuh terkulai
45 male kata sapaan kepada perempuan
46 mata
kakab 1. lubang yang disumbat dengan kayu pada dasar perahu untuk mencegah masuknya air
2. lubang di dinding; lubang jendela (dalam hikayat)
sebon tidak bersemangat; tidak bernafsu makan, sangat lemah
47 mawaih cara bagi hasil untuk sawah
atau ternak selugot hutan belukar yang berpaya-paya 48 menasah bangunan umum di desa-desa
sebagai tempat melaksanakan upacara agama, pendidikan agama, bermusyawarah, dan sebagainya
semong tsunami
49 nuga palu kecil dari kayu untuk
memukul pasak kayu seulumat kulit ari-ari pada pusat anak ayam yang baru menetas 50 pace² serbuk rempah-rempah yang
51 pasong perhiasan yang terdiri atas dua keping emas yang berbentuk wajik atau segi enam
suak alur yang ketika air surut berdiri sendiri dan terpisah oleh daratan dari laut
52
patarak-na bangku kebesaran berukuran kecil, rendah, dan berkasur, terletak di kiri kanan
singgasana raja
talum memasukkan sesuatu ke dalam mulut dalam jumlah besar
53 patisah penganan khas Aceh, terbuat dari adonan tepung beras, air, gula, dan telur, dibakar dengan mentega atau lemak, berbentuk dadar dilipat dua
timpeng melangkah panjang-panjang untuk naik atau turun
54 pecicap upacara tradisional untuk mengenalkan bayi pada
berbagai jenis makanan dengan mencicipinya
tungo potongan kayu yang
sebagiannya telah atau sedang terbakar, atau yang tidak terbakar lagi; potongan kayu api
55 pengelet ikat pinggang kain yang sebagiannya dijahit dalam bentuk kantong tempat menyimpan uang
56 penuman pinggan ceper biasanya dari
logam untuk mengulas sesuatu upa³ 1. menggosok dengan tangan (misalnya badan atau kepala ketika mandi)
2. menggosok di antara kedua tangan (misalnya daun-daun obat)
57 penyeket alat pelicin dan pelembut
bahan-bahan anyaman uram bagian paling bawah dan tebal (misalnya batang kayu, cabang) 58 peusijuek tradisi tabur tepung tawar,
biasa dilakukan saat ada peristiwa besar dan penting (menikah, naik haji, dan lain-lain)
59 puncek keranjang kulit berbentuk kerucut
61 radat pemimpin atau pemberi nada irama pada bacaan salawat 62 ramin³ menyembelih hewan dan
sebagainya untuk dimakan bersama-sama di alam terbuka 63 rande mengangkat sesuatu
beramai-ramai dan mendorongnya lambat-lambat
64
rang-kang² pondok kecil di ladang yang bertiang, tempat tinggal laki-laki yang tidak beristri selama beberapa waktu, tempat tinggal pelajar agama
65 raweet menyisir rambut dengan jari-jari tangan
66 remet menggerakkan perlahan-lahan ke atas dan ke bawah, menari ke sana kemari (tentang pancing)
68 seba² menumbuk padi (masih kasar) untuk pertama kalinya
69 seleng tali pengikat peti untuk dimuat ke atau dibongkar dari perahu 70 senong 1. tempat minum binatang liar
(terutama kerbau liar) 2. tempat berkumpul ikan di dalam sungai
71 serempe teman dalam perjalanan untuk mengunjungi seseorang yang tidak dikenal
72 serok menenun berselang-seling dengan benang perak atau benang emas
73 siwet menyusun, menegangkan,
melilit, atau mengatur benang untuk dipintal pada alat tenun 74 suro bubu kecil terbuat dari lidi
untuk menangkap ikan (ikan gabus)
75 tebet mengeluarkan atau
76 Teuku gelar untuk keturunan bawahan sultan dalam
masyarakat dalam masyarakat Aceh
77 timphan penganan khas Aceh yang dihidangkan pada hari raya Idulfitri dan Iduladha, berupa kue yang berbalut daun pisang
78 adah menduga kedalaman air
dengan kayu atau kaki batat tumbuh dan berkembang dengan sendirinya
79 antat
taruh upacara berkhitan dalam masyarakat suku Alas, dilakukan di rumah paman si anak yang berkhitan dengan tujuan untuk menjodohkannya dengan anak gadis si paman
bibok sisa yang dapat dimanfaatkan kembali
80 bayo ipar yang berlainan jenis coli² nangka dan cempedak yang mulai masak
81 bujul kawin dengan orang yang satu
marga cui pembusukan pada kuku kaki
83 cude mengangkat sesuatu dengan
kaki gambuk pohon besar dan rimbun
84 indung
jabu keluarga inti dalam masyarakat suku Alas gatap daun sirih yang sudah tua 85 kabung pekerjaan pertama yang
dilakukan dalam bersawah gegam terjun ke tempat berbahaya 86 kambam mengurung dalam waktu yang
lama (tentang binatang ternak) gelet garis melingkar pada benda bulat 87 keben lumbung padi yang terbuat
dari kulit kayu geweng melempar dengan memutarkan badan 88 lantu pembungkus atau kotak yang
terbuat dari pelepah pinang jujul mendorong ke atas 89 senawak kain sarung yang dikenakan di
atas atau di luar celana panjang kikas bekas yang masih tersisa 90 tenapel tikar berlapis dua lantas² menyeberangi air dengan
berjalan kaki 91 tumpuk² sebutan untuk klan dalam
masyarakat suku Alas lintung daun pisang yang masih berpelepah
92 muang mulai berjatuhan karena sudah
93 naban mempertahankan kemenangan
94 pangkoh pelangi yang tampak pada
waktu pagi
95 pidem berputar cepat sekali sehingga
tampak diam tidak bergerak
96 remang embun yang turun pada
waktu musim bersawah 97
Amung-kal dontok kura-kura kecil
98 ces anak panah yang terbuat dari jali-jali
99 mbis 1. patung orang terhormat suku Asmat yang telah meninggal
100 saravon demonstrasi kekuatan yang lazim dilakukan untuk
menenteramkan hati tamu dan juga untuk memberikan peringatan kepada orang yang berniat mengadakan
permusuhan agar berpikir dua kali sebelum bertindak
101 tapin² tikar yang terbuat dari sematan daun sagu
102 Awyu kabumuh cara penyembuhan penyakit dengan cara menarik-narik rambut sambil menyebut nama orang-orang tertentu yang dicurigai
103 Anak
Agung gelar kebangsawanan pria dan wanita Bali apid merah-merah pada lipatan kulit (leher, paha)
104 Anak
Agung Istri
gelar kebangsawanan wanita
Bali balai banjar balai desa
105 Anak Agung Ngurah
gelar kebangsawanan pria Bali
bang-kung induk babi 106 ancak saji 1. ruangan untuk menerima
tamu di puri
2. pagar yang terbuat dari belahan bambu berujung runcing digunakan untuk alat merontokkan padi di sawah
bendesa kepala
107
angkul-angkul² pintu gerbang pekarangan cono bentuk tanduk sapi jantan yang ujungnya melengkung ke belakang
108 arja drama tradisional yang dinamis yang dimainkan dengan menyanyi dan menari, biasanya mengambil cerita-cerita Panji
contok bentuk tanduk sapi jantan yang ujungnya melengkung ke depan
109 asta sari bangunan utama di bagian timur atau selatan tempat suci, berfungsi sebagai balai serba guna
110 awatara penjelmaan dewa Wisnu; avatar gule² warna cokelat tua (tentang bulu itik)
111
awig-awig hukum adat berupa peraturan atau undang-undang yang disusun dan ditetapkan oleh anggota masyarakat desa, banjar, dan subak tentang aturan tata kehidupan masyarakat di bidang agama, budaya, dan sosial ekonomi di Bali
kucit anak babi
112
babarang-an alat musik yang dibunyikan dengan cara dipukul; bonang kuren ikatan suami istri
113 bade² menara usungan mayat di Bali lerap nama mata uang (pada zaman dulu)
114 bakaran sajen berupa daging penyu, babi, ayam, atau itik yang masih mentah
manya-ma braya ikatan persaudaraan
115 Bala³ nama wuku ke-25 matur
suksma terima kasih
116 balai
117 balai gede bangunan tempat upacara adat,
musyawarah, dan sebagainya natar² halaman; pekarangan
118 balai
gong bangunan tempat menabuh gamelan petegian seluruh areal yang digunakan untuk bangunan rumah
119 balai
kulkul bangunan tempat kentongan yang dibunyikan pada awal dan akhir rangkaian upacara, musyawarah, dan sebagainya
sikep warna hitam (tentang bulu itik)
120 balai
pawedan bangunan tempat duduk pendeta dalam melakukan pemujaan atau memimpin upacara ritual keagamaan
sugkal gagang ketam (alat tukang kayu)
121 balai
pemak-san
bangunan tempat pertemuan atau musyawarah
antarkeluarga besar dalam satu ikatan sanggah
tajen sabung ayam
122 bali
dwipa jaya
jayalah Pulau Bali; semboyan
123
banci-ngah ruang depan rumah tradisional Bali golongan kesatria 124 bandrang tombak berhiaskan bulu
binatang
125 banjar² 1. bagian desa setingkat dengan rukun warga atau dukuh yang dikepalai oleh seorang kelian 2. balai tempat dilakukannya berbagai kegiatan masyarakat setempat
127 barong tarian yang memakai topeng dan kelengkapan sebagai binatang buas (singa), dimainkan oleh dua orang (satu di depan, yaitu di bagian kepala dan satu di belakang, yaitu di bagian ekor),
dipertunjukkan dengan cerita Calon Arang
128 bebali tarian sakral untuk menyertai upacara di pura
129
bebang-kit sajen persembahan kepada Dewi Durga dan para butakala berupa buah-buahan dan kue-kue yang melambangkan isi dunia dan planet
130
bebaro-ngan bentuk atap bangunan yang tidak menggunakan bubungan sudut-sudut atap
131
bebaro-ngan gelung
132 bebekel harta yang dibawa suami atau istri (yang berasal dari
pemberian orang tua atau kerabat masing-masing, yang merupakan harta warisan ke dalam perkawinan)
133 betong tempayan besar tempat air, terbuat dari batu padas, biasanya ditempatkan di dalam kolam
134
blagan-dang melarikan gadis di tengah jalan untuk dikawini 135 blanguh saluran air terbuat dari bambu
atau batang pohon pisang 136 bleganjur gamelan yang terdiri atas
gendang, kempul, dan cengceng 137 boma nama lukisan atau ukiran
138 bondres 1. bentuk topeng yang lucu-lucu
2. lawakan dalam pertunjukan yang memakai bondres
139 cabak³ tempat air suci, dibuat dari tempurung
140 canang² wadah sajen terbuat dari janur, berisi daun sirih, pinang, bunga, dan sebagainya
141 caping³ hiasan pada sudut-sudut tiang bangunan
142
caturjal-ma lapis masyarakat dalam bentuk empat kasta; caturwarna 143 ceeng takaran beras terbuat dari
tempurung kelapa, sama dengan ½ kg
144 cengkang ukuran sepanjang ujung ibu jari sampai ke ujung telunjuk (±) 18 cm
146 dadia pemujaan untuk keluarga besar dalam satu keturunan
147 desak gelar perempuan golongan bangsawan tertentu di Bali 148 Dewa² gelar kasta (golongan)
Brahmana
149 Dewa
Agung gelar kebangsawanan pria Bali
150 Dewa
Ayu gelar kebangsawanan wanita Bali 151 druwe tanah (garapan dan
sebagainya) yang dimiliki oleh raja
152 druwe
dalem tanah milik raja
153 druwe
desa tanah-tanah milik desa 154 gabor tarian penyambutan kreasi
155 geblagan sesajen di kuburan setelah selesai mengumpulkan abu jenazah
156 gebogan sajian untuk makhluk halus yang berisi buah-buahan yang ditusukkan dengan lidi ke batang pisang
157 gedong bangunan gaya Bali berbentuk mengecil ke atas, beratap alang-alang atau ijuk
158 gelung² mahkota (hiasan kepala) yang dikenakan penari
159 gelung
kori mahkota pada gapura
160
161 geria rumah tempat tinggal golongan Brahmana
162 guli² ruas jari tangan (biasanya yang terpanjang), digunakan sebagai ukuran dalam arsitektur tradisional
163 guli
linjong guli kedua pada jari manis 164 guli madu guli kedua pada jari tengah 165 guli tujuh guli kedua pada jari telunjuk 166 hembak maskawin dalam jumlah besar
yang harus dibayar karena melarikan gadis untuk dinikahi
167 Ida gelar golongan Brahmana
169 jegog gamelan atau tetabuhan khas Jembrana, terbuat dari bambu, berukuran besar, biasanya dipakai untuk mengiringi pencak
170 jegogan alat musik gender, berbilah besar sebanyak lima buah, bernada rendah, dimainkan dengan sebuah pemukul yang berbentuk bulat dan bertangkai 171 jero tempat tinggal untuk kasta
kesatria yang tidak memegang pemerintahan secara langsung 172 jublag alat musik termasuk jenis
gender, berbilah enam, besar-besar, bernada rendah dimainkan dengan pemukul berbentuk palu agak tumpul
173
174
kahya-ngan tiga tempat pemujaan di desa yang terdiri atas tiga pura (Pura Dalem, Pura Desa atau Pura Puseh, dan Pura Segara)
175 kaja 1. penunjuk posisi pegunungan
2. dataran tinggi atau daerah pegunungan di Pulau Bali yang menjadi tempat tinggal
penduduk suku Bali 176 karawista alang-alang yang sudah
178 kecer¹ alat musik tradisional yang terdiri atas setangkup logam berbentuk bulat atau persegi delapan yang pada bagian atas tengahnya cembung dan berlubang untuk tempat tali pengikat (penggantung) untuk menggerak-gerakkan
tangkupan logam itu ke atas dan ke bawah agar dapat berbenturan dan menghasilkan bunyi
179 kelian¹ kepala desa
180 kelot dataran rendah atau daerah pantai di Pulau Bali yang menjadi tempat tinggal penduduk suku Bali
181 kertha
183
kewa-ngen karangan bunga beserta uang kepeng khusus untuk sembahyang
184 klabang 1. anyaman daun kelapa untuk dinding, atap, atau alas duduk
2. wadah yang terbuat dari anyaman bambu berbentuk persegi panjang, biasanya digunakan untuk menjemur 185 kupahan orang yang naik pentas dengan
mendapat bayaran 186 Kurantil wuku ke-4; Kulantir
187 lad keluar dari desa karena tidak mematuhi ketentuan adat yang berlaku di desa itu
190 leak hantu jadi-jadian, konon berupa binatang (kera, burung hantu, dan sebagainya) yang diciptakan seseorang dengan jalan memantrai diri
191 legong tari tradisional yang berasal dari lingkungan istana,
melukiskan riwayat hidup raja-raja Karangasem, dibawakan oleh penari wanita
192 legong
keraton tarian legong yang tergolong klasik
193 lekas² melekas
194 likah bilah dari kayu atau bambu yang melintang pada bagian bawah tempat tidur di bawah galar
195 madewi istri yang kedudukannya sederajat dengan suami
196
197
makan-tah perjanjian dengan jaminan tanah, misalnya perjanjian pinjam-meminjam uang
198 Maktal nama wuku ke-21
199
maku-rung hukuman berupa tahanan rumah selama 15 hari karena tidak ikut serta dalam kerja bakti
200 maweda upacara keagamaan di Bali yang dilakukan oleh para pedanda, dengan
mengucapkan mantra menyebabkan Dewa Syiwa turun ke dalam tubuhnya sehingga dewa itu dapat mengubah air menjadi air suci 201 mbok² kata sapaan untuk perempuan
yang lebih tua di Bali
202
Medang-sia nama wuku ke-20
203
204
melan-ting pura tempat pemujaan yang berkaitan dengan profesi dagang biasanya terletak di bagian timur laut pasar 205 melasti upacara penyucian arca-arca
simbol dewa dan sebagainya di laut
206
memplas-pas menyucikan bangunan yang baru selesai dengan upacara sebelum ditempati atau digunakan
207
menga-ben membakar mayat
208
menyele-det melihat dengan cara melirik (pada tarian Bali) 209 Merakeh nama wuku ke-18; Mrakih 210 meru atap bangunan pura yang
211 musti² satuan ukuran sepanjang kepalan tangan ditambah panjang ibu jari, untuk menentukan jarak antarbangunan
212 naga³ perhitungan banyaknya usuk yang baik untuk pintu
213 nangluk
merana cara pengendalian hama dan penyakit tanaman 214 ngaben upacara pembakaran jenazah
pada masyarakat Bali yang beragama Hindu; pelebon 215 nyawang pembakaran patung
216 nyoman nama tetap untuk anak ketiga 217 odalan perayaan yang diadakan setiap
tahun di dalam pura
218
219
ogoh-ogoh patung yang terbuat dari bambu, kertas, dan sebagainya berbentuk raksasa dan lain-lain yang diarak keliling desa pada hari tertentu (biasanya sehari menjelang Nyepi)
220 Pahang² nama wuku yang ke-16
221
pameraja-an bangunan kecil untuk pemujaan yang terdapat dalam rumah masyarakat suku Bali
222
pancawa-likrama upacara kurban yang diadakan 10 tahun sekali menjelang Hari Raya Saka, Nyepi, tujuannya agar masyarakat dan negara bersih dan selamat, terhindar dari malapetaka, dan
223 pangkon kayu berongga, bagian yang atas dipakai untuk
menumpangkan (meletakkan) bilah-bilah logam gamelan, saron, dan sebagainya, berperan sebagai pembentuk bunyi
224
panyem-brama tarian untuk menyambut tamu terhormat, ditarikan oleh beberapa gadis
225 patu alat semacam beliung kecil untuk mencari batu padas, memilah batu padas atau batu merah agar mudah dihaluskan dengan sangkal
226 patung
227
pawong-an kesatuan hidup masyarakat suku Bali setingkat desa, terdiri atas desa adat dan desa dinas 228 pekaseh petugas yang mengatur sistem
irigasi (mengatur pembagian air dan perbaikan saluran air) 229 pendet tarian suci untuk upacara
menyambut tamu dan sebagainya
230 penjor hiasan berupa bambu (dari pangkal sampai ujung yang dihiasi dengan daun kelapa muda dan sebagainya) 231 perbekel kepala desa
234 sangkol menggendong (biasanya anak kecil) dengan melingkar di pinggang kiri atau kanan
235
Sang-sang² nama wuku ke-10
236 saput² kain persegi yang dikenakan setelah kain panjang, biasanya digunakan oleh laki-laki saat berpakaian adat Bali
237 sayut sajen penolak bala
238 seka² organisasi masyarakat desa yang dibentuk untuk tujuan tertentu, baik waktu singkat maupun lama, misalnya perkumpulan kesenian legong 239 senteng² kain (selendang) penutup dada;
240 taksu 1. kekuatan gaib yang memberi kecerdasan, keindahan,
mukjizat, dan sebagainya 2. bangunan suci di sanggah yang berfungsi memberi kekuatan gaib
241 tamas wadah sajen, terbuat dari janur atau daun enau yang muda, berbentuk bundar
242 tapakan sajen yang diinjak dalam upacara potong gigi
243 tarib atap darurat dari daun kelapa 244 triboga tiga keperluan hidup utama
(pakaian, makanan, dan perumahan)
246 trihita
karana tiga unsur yang menyebabkan kebahagiaan, yakni hubungan manusia dengan Tuhan, hubungan manusia dengan manusia, dan hubungan manusia dengan alam 247 trimarga tiga jalan untuk mencapai
kesempurnaan (kebijaksanaan, filsafat dengan sujud bakti, dan berbuat kebajikan)
248 tripada tempat air suci untuk pendeta 249 trisandia sembahyang tiga kali sehari
bagi umat Hindu (pagi, siang, dan malam)
250 triwarga tiga tujuan hidup yang terjalin erat (kebajikan, harta benda, dan kesenangan)
251 Ukir² nama wuku ke-3
252 upacara
253 upacara pitra yadnya
upacara yang dilakukan untuk roh leluhur yang sudah meninggal
254 wantilan² bangunan untuk umum, berbentuk persegi panjang, tidak berdinding, tempat orang berapat atau mengadakan sabung ayam
255
Wari-agung nama wuku ke-18; Warigadean
256 warna
bahasa tingkat-tingkat bahasa
257 wisata
puri wisata yang objeknya adalah puri (istana) dengan segala isi dan kegiatannya
258 abun kotak terbuat dari kayu atau kuningan untuk menyimpan alat keperluan menjahit
agas² tikus kecil yang merusak tanaman padi
259 alkah³ pekuburan muslim ajakan lumpur tebal yang terapung
261 anang² 1. gelar kebangsawanan Banjar
2. kata sapaan terhadap anak atau orang tua laki-laki Banjar
bangas² bau busuk (seperti bau rumput terendam)
262 angah² kata sapaan terhadap saudara
ayah atau ibu nomor tiga tertua banta rumput sawah, daunnya pipih dan tajam
263 anjung
surung rumah adat Banjar batung² betung 264 apil alas kaki terbuat dari pelepah
pinang atau upih untuk bermain sepak raga
belawa strok karena serangan jantung mendadak
265 atal bedak dingin berwarna kuning erkan kalung dengan permata berlian
266
awar-awar¹ kayu penopang dalam lubang penambangan intan kadulu-ran mendapat harta karun atau mendapat anugerah 267 baasuh upacara adat memangku bayi
yang baru lahir sambil berdoa dan berpantun semalam suntuk
268
babong-ko penganan kukus yang terbuat dari adonan tepung beras, santan, dan gula merah
dibungkus dengan daun pisang
kamira-waan menangis akibat tertawa yang berlebihan
269 baburin minyak yang terbuat dari bunga-bungaan yang dimasak dengan lilin dan minyak wangi
karung-kup penyakit kejang-kejang pada anak-anak akibat panas tinggi
270 banawa kapal raja Banjar kujajing pohon tinggi hingga 10 m, buahnya sebesar ibu jari dan sangat digemari kancil, pucuk yang muda enak dimakan mentah dengan nasi [Ficus fistulosa]
271
baruang-an ruang di bawah lantai perahu kutal tidak rata (tentang cukuran rambut)
272 batung
bertulis bambu atau betung yang berisi pesan dalam mitologi Putri Junjung Buih, cikal bakal raja-raja Banjar
273 becik alat pertukangan untuk
membuat garis lurus paradah puting beliung 274 bengkar² rakit yang terdiri atas batang
kayu serkam batu permata yang menyerupai intan
275 berangka keranjang dari anyaman rotan tarapu batu yang terdapat di antara batu-batu yang mengandung intan
276
berkatu-pung memakai katupung turiang sisa-sisa padi atau buah setelah dipetik secara besar-besaran
277 bidas² ukuran lingkaran yang terbentuk dengan
mempertemukan ibu jari kiri dan jari tengah kiri dengan ibu jari kanan dan jari tengah kanan
uluh-uluh lubang tali celana kolor
278 bula-bula santan yang dimasak (tetapi
belum menjadi minyak) umihan cerewet dalam tawar-menawar 279 burungan ukuran 10 x 10 rentangan dua
tangan
281 catik potongan kecil daun sirih berbentuk jajaran genjang yang ditempelkan di kening antara dua mata
282 damang kepala adat suku Dayak 283 gagasang arang penggosok gigi
284 gandot tarian laki-laki dan perempuan yang erotis seperti ronggeng
285 gangan
humbut masakan yang terbuat dari bagian inti pohon kelapa, masakan ini harus ada pada acara perkawinan
286 giba keranjang atau kaleng yang digendong di punggung untuk mengangkut getah karet dan sebagainya
287 hintuk cara pengobatan dengan menarik sebagian rambut hingga berbunyi untuk menghilangkan sakit kepala 288 ilai² alat musik khas Banjar, dibuat
289 jaba keturunan raja Banjar yang sudah sangat jauh hingga menjadi rakyat biasa
290 jabang² penyimpan senjata khas Banjar 291 jarinting mengangkat anak dengan
memegang tangannya 292 kakicak penganan kukus, dibuat dari
adonan tepung ketan, dibentuk sebesar benggol dengan lekukan di tengah, dimakan dengan unti
293 kalalah penyakit perempuan sehabis melahirkan akibat melanggar pantangan
294
kangku-rung alat musik rakyat Banjar terbuat dari batang bambu dalam berbagai ukuran, dimainkan dengan
mengentakkan ke tanah untuk mengeluarkan bunyi
295
296 katupung hiasan kepala pada pemain wayang orang
297 kumpang sarung mandau, pisau, dan sebagainya yang terbuat dari kayu
298 kuriding alat musik tiup khas Banjar terbuat dari bilah bambu dengan tali di bagian mulut, dimainkan dengan menarik tali sehingga mengeluarkan bunyi
299
langgat-an panggung bertingkat untuk upacara perkawinan dalam masyarakat Bukit
300 lanjung² bakul besar dari rotan 301 lihap selimut tebal berisi kapuk,
302 logo² mainan anak-anak terbuat dari tempurung dibentuk bundar atau seperti layang-layang, diletakkan di tanah dan dilentingkan dengan sebilah bambu ke milik lawan 303 madihin kesenian khas Kalimantan
Selatan berupa syair atau pantun, diiringi tabuhan rebana 304 mandai³ jerami cempedak yang
diasinkan
305 menduru mengumpulkan ranting kayu sisa pembakaran ladang
306
pabatang-an pedagang berperahu yang berjualan dari sungai ke sungai
307
308 papikat 1. uang pemikat yang disimpan dalam pundi-pundi atau tempat uang lainnya
2. orang tua yang selalu ada di rumah dan tidak dapat bekerja apa-apa lagi
309 paradah kapak dengan hulu seperti beliung digunakan untuk memotong dahan
310 parang
bungkul parang tradisional Banjar 311 pardipah belanga antik raja-raja Banjar 312 penes kapal pinisi khas Banjar 313 pikaras syarat untuk memperkuat
314 pinduku tanah yang ditinggikan dari tanah sekitar, digunakan untuk bercocok tanam di daerah pasang surut
315 pitugur tiang induk rumah Banjar 316 randang² makanan yang terbuat dari sagu
317
sakon-cang celana yang panjangnya di bawah lutut 318 salabau jala yang dipasang terbuka di
muara sungai menghadap arus 319 sampung kepala atau ekor perahu yang
mencuat tinggi di haluan dan di buritan
320 sangkiat tali yang diikatkan di kedua kaki untuk membantu pemanjat ketika memanjat pohon kelapa
321
323 sindang
langit bentuk atap rumah adat khas Banjar
324 singki permainan dengan
menggunakan potongan bilah bambu, berbentuk seperti kemudi, dipukul dengan bilah bambu yang lain, hingga melayang dan jatuh mengenai benda lawan yang dipasang seperti kuda-kuda
325 sungkul hiasan pada atap rumah Banjar 326 takaw binatang jadi-jadian
327 tanggui topi perempuan khas Banjar berbentuk setengah bola besar terbuat dari daun pandan 328 taran pijat urut rahim agar cepat
melahirkan
330 tataban lemari rendah di sepanjang dinding bagian dalam rumah yang berfungsi sebagai tempat duduk dan tempat menyimpan barang
331 timung mandi uap khas Banjar 332 tirik tarian khas Banjar 333 walatung rotan besar
334 warung
sakadup warung yang bertutup kain karena berjualan pada bulan puasa
335 watun bagian lantai yang ditinggikan (pada rumah Banjar)
336 aking² bangsa zaman purba yang pernah mendiami tanah Besemah
ajai bertopang dagu
338 abit pakaian tradisional perempuan suku Karo, terbuat dari kain tenun, berbentuk persegi panjang dan dililitkan di sekeliling pinggang untuk menutupi bagian bawah tubuh
batun pohon, tinggi mencapai 30 m, kayunya kuat dan awet, digunakan untuk bangunan rumah, jembatan, kerangka perahu, dan sebagainya [Pterospermum acerifolium]
339 aek ni
unte sajian berupa nasi dan ikan mas arsik serta gulai yang dibawa dan disajikan oleh pihak mertua (pihak hula-hula) sebagai kunjungan untuk cucu (pertama) yang dilahirkan oleh putrinya
bujang¹ kemaluan
340 arsik masakan yang dibuat dari daging atau ikan yang dibumbui sambal dan asam potong, direbus hingga kuahnya kering
dolok¹ gunung
341 bah² kata seru yang menyatakan keintiman, biasa dipakai pada akhir kalimat
gumul¹ bayi yang bentuk tubuhnya bundar seperti bola
342 baki
bolon balai tempat mengadakan sidang adat yang juga digunakan untuk tempat tidur para pemuda atau tamu-tamu dari luar masyarakat yang bersangkutan
harangan wilayah hutan di daerah perbukitan yang menjadi sumber air warga
343 bona
pasogit nauli
semboyan Pemerintah Kabupaten Humbang
Hasundutan, Provinsi Sumatra Utara
kulur keluih (pohon besar yang kayunya tidak keras, daunnya lebar berbulu halus dan berbentuk seperti tangan terentang, buahnya berwarna hijau, berdaging dan berbiji, biasanya dibuat sayur; ketimbul; timbul; kulur) [Artocarpus communis] 344 boru golongan, pihak atau marga
yang kawin dengan anak perempuan
345 bujang¹ janda pangolat tanda diakritis yang
menghilangkan bunyi huruf induk pada akhir suku kata
346 dalihan
na tolu hubungan kekerabatan dalam keluarga Batak, yaitu hula-hula, dongan sabutaha dan boru, makna harfiahnya 'tungku yang tiga'
paninggil tanda diakritis yang menutup suku kata dengan bunyi
347 dodos² alat untuk memetik dan menjolok sawit, berbentuk panjang dan berujung tajam
parga-dongan lahan kering atau ladang di wilayah kampung 348 horas kata seru untuk menyatakan
selamat
349 horja kumpulan huta yang
350 huta 1. permukiman berupa benteng bertembok dan berbentuk bujur sangkar, ukuran 50 x 70 meter persegi
2. persekutuan hukum dan adat terkecil
351 jalangan tempat penggembalaan kerbau 352 jambar³ hak bagian atau hak perolehan
dari milik bersama yang dibagikan pada setiap anggota masyarakat adat
353 jujur² uang yang diberikan oleh pengantin laki-laki kepada calon mertuanya
355
madin-ding bentuk perkawinan yang menggambarkan suami yang tinggal sementara pada kerabat istri sampai jujurnya lunas
356
manum-pak upacara adat pada pesta perkawinan masyarakat Simalungun, para undangan datang dengan membawa sumbangan secara sukarela, biasanya nasi dengan hidangan daging yang dibentuk sehingga mirip hewan (babi, ayam) hidup, disuguhkan kepada kedua mempelai
358
marsia-dap ari saling membantu dalam menangani suatu pekerjaan (menggarap sawah dan
sebagainya), makna harfiahnya 'meminjam hari dan tenaganya'
359
martan-dang mengadakan kunjungan bagi pemuda ke rumah gadis ketika menghadapi usia kawin atau pada waktu berpacaran, biasanya dilakukan pada waktu malam dan berlaku di antara beberapa muda-mudi dengan senda gurau dan iringan nyanyian dan gitar (di Tapanuli)
360
361
mendon-don menggadai(kan) sawah; menyerahkan hasil tanah dengan sejumlah uang sebagai penukarnya
362
menjuah-juah selamat bahagia atau sehat-sehat; horas 363 naniura masakan khas Batak berupa
ikan mentah yang diolah dengan cara didiamkan dalam rendaman asam beberapa lama sehingga hilang rasa amis ikannya
364
366 ngerires acara membuat rires (lemang) pada masyarakat Batak Karo dalam perayaan tahunan setelah menanam padi
367 ompu gelar tertinggi keluarga Batak; tetua
368 Ompu
Mulajadi Nabolon
nama pencipta alam semesta menurut kepercayaan asli masyarakat suku Batak 369 onan pasar yang berada di wilayah
bius dalam tradisi Batak
370 palbegu permalim
371
pamapa-san daerah batas kampung dengan ladang atau sawah 372 parmitu orang yang gemar minum
minuman keras
373
penga-nak² alat musik khas Karo berbentuk genduk kecil
374
375
perma-lim sistem kepercayaan tertua dalam suku Batak, disebut juga agama raja-raja, berisi
kepercayaan bahwa seluruh alam diciptakan oleh Ompu Mulajadi Nabolon yang berdiam di langit ketujuh; perbaringin; palbegu
376 rambate
rata raya kerja keras bersama untuk menuju masyarakat adil dan makmur, semboyan
Pemerintah Kabupaten Asahan, Provinsi Sumatra Utara
377 saama keluarga inti dalam masyarakat suku Batak Toba
379 selok kemasukan, kesurupan, sehingga orang yang
kesurupan dapat berhubungan langsung dengan roh yang bersangkutan, berbicara, meminta nasihat, dan sebagainya dengan roh yang datang kepadanya
380 ucok² anak laki-laki
381 ura ikan yang diasam dengan
direndam dalam air jeruk nipis selama 6 sampai 8 jam
382 Bauzi dao tombak yang digunakan untuk menangkap buaya
384 ampik sarung yang biasa digunakan
wanita keliwe-ten pohon yang tumbuh di tepi hutan, buahnya berwarna cokelat, berbentuk bulat, bergerombol atau menempel di percabangan utama, dagingnya berwarna jingga terang, digunakan sebagai bahan baku tuak [Baccaurea sp]
385 amplang penganan dibuat dari adonan tepung terigu dan ikan belida, berbentuk bulat panjang sebesar ibu jari dan sebagainya, lalu digoreng
ucus² ban dalam
386 bekangin daun yang digunakan suku Benuaq untuk membersihkan muka dan mencegah jerawat, mengeluarkan busa seperti sabun
388 cacu takaran beras dibuat dari batok kelapa
389 daling tarian tradisional suku Bajau di Pulau Derawan, daerah Berau, Kalimantan Timur
390 kabat² alat penangkap ikan, dibuat dari bambu, digunakan untuk menutup muara sungai 391 kiang keranjang yang dibuat dari
rotan, digunakan untuk mengangkut barang
392 kumpi² karung yang dibuat dari daun nipah, digunakan untuk mengangkut barang
393
394 lambing telinga yang cupingnya panjang karena biasa diberati hiasan telinga pada suku pedalaman di Kalimantan Timur
395
pamba-kal kepala desa; kepala kampung 396 pasu² takaran padi, dibuat dari kayu
berbentuk segi empat 397 suar² kayu pendorong perahu di
hulu sungai yang dangkal dan deras airnya
398 ulap doyo kain panjang hasil tenunan suku Benuaq yang bahannya diolah dari daun doyo (Curculigo latifliolin) 399 burum jarum dari tulang untuk
menjahit dan membuat keranjang dari kulit kayu
ambua burung gagak yang bersuara merdu
400 dum² sendok sagu, terbuat dari kayu
berukuran besar bombom-sai burung nuri kecil pemakan rayap
401 esen burung kakaktua putih
402 fagatena meloncat ke samping
403 fotur burung merpati dengan dada
berwarna merah
404 gisiamo burung nuri berkepala merah
405 igora burung kakaktua yang
berwarna biru
406 jamor burung kumkum
407 jandu burung hantu mulut kodok
408 sismamu burung nuri hijau kecil〔Pygmy
lorikeet
409 tanggi burung kakaktua hitam merah
410 uramir merpati berekor panjang
dengan dada berwarna cokelat
411
benbep-hon piring untuk maskawin 412 bom³ tombak yang dipakai untuk
maskawin
413 kamboi bilik yang berada di tengah rumah
414 keret keluarga luas dalam suku Biak Numfor, terdiri atas beberapa keluarga inti dari keturunan laki-laki
415 wairon jenis perahu yang biasanya dipakai khusus untuk perang 416 wor lagu-lagu daerah yang diiringi
dengan bunyi tifa dan tari-tarian daerah
417 Bian Marind
Deg
sep² makanan yang dimasak dengan batu panas yang telah dibakar 418 barvas penganan, dibuat dari tepung
beras dicampur dengan adukan telur, gula, dan kelapa sangrai
419 Dae gelar untuk bangsawan
perempuan suku Bima yang sudah menikah
420
douma-tua para penasehat kepala desa adat di Bima, terdiri atas para pemimpin kelompok
kekerabatan
421 kalempe
owa penganan goreng, dibuat dari tepung beras, dicampur dengan gula merah, dimasak, dan didinginkan
422 Lala³ gelar untuk bangsawan perempuan suku Bima yang masih gadis
423 Lalu² gelar untuk bangsawan suku Bima yang merupakan keturunan raja yang belum menikah
424 lampu
peta lampu yang terbuat dari buah jenis pinang
425
426 paruga tempat perayaan atau upacara adat khas suku Bima
427 Ruma gelar untuk bangsawan suku Bima yang merupakan keturunan raja yang sudah menikah dan mempunyai anak 428 saraba minuman hangat dibuat dari
air jahe dicampur gula merah, telur, dan susu atau rebusan santan
429 aksara
Lontarak aksara kuno yang dipakai oleh suku Bugis, ditulis di atas daun lontar
ceko² mencukur alis dan rambut di pelipis untuk memperindah bentuknya
430
anaku-rung golongan kerabat dan keturunan raja dalam suku Bugis
kanjoli peserta pertandingan yang menempati posisi paling akhir
431 arung
palili kepala wanua dalam suku Bugis libo terperosok ke dalam lubang secara tiba-tiba
432 ata golongan budak pada masa
lampau yang ada dalam suku Bugis
433 batuori menaburkan beras sedikit-sedikit kepada orang yang datang sebagai tanda pemberian selamat
manana memasak sampai matang dengan menggunakan api kecil dalam jangka waktu yang lama
434
gami-gami lauk dibuat dari ikan asin, dimasak atau dipanggang lalu ditumbuk di cobek, dicampur dengan bumbu dapur,
kemudian ditumis dengan cabe
pasiring selokan kecil di sekeliling rumah sebagai tempat mengalirnya air cucuran atap
435 jeje membakar dengan api kecil saroso mengiris daun pisang dari pelepahnya
436 jerok masakan khas Bugis, dibuat dari parutan pepaya muda dicampur tauge yang sudah dikukus, bumbu dapur, kelapa goreng, dan telur udang, biasanya disantap pada acara-acara setengah resmi atau sebelum hari pelaksanaan pesta perkawinan
437
438 kapurung makanan sup khas masyarakat Palopo dan sekitarnya, dibuat dari tepung sagu, dibentuk bulat-bulat, kemudian
dicampur dengan sayuran dan ikan
439 kawi³ mengikat sarung di dada atau di perut
440 lanyak² penganan dibuat dari tepung sagu dicampur parutan kelapa, irisan gula merah, kemudian dipanaskan di wajan sambil ditekan-tekan hingga tipis 441 lawa³ lauk pauk dibuat dari ikan
mentah atau jantung pisang dicampur dengan kelapa parut atau kelapa goreng, rempah-rempah, dan cuka
442
443 palopok penganan, dibuat dari gula merah yang dicairkan, dimasak bersama santan dan telur sampai agak mengental, biasanya dimakan dengan nasi ketan; serikaya
444 pincara alat penyeberangan dibuat dari dua buah perahu yang saling digandengkan atau drum-drum kosong yang disusun, kemudian di atasnya diberi papan, digerakkan dengan cara menarik tali yang telah
disambungkan dengan tali utama yang terbentang di atas kedua sisi sungai
445
446 sinole penganan sangrai dibuat dari tepung sagu dicampur parutan kelapa dan garam sedikit, biasanya ditaburi gula pasir sebelum dimakan
447 sulung³ memasukkan kayu bakar ke dalam tungku (supaya apinya menyala lebih besar)
448 tenreng bambu atau kayu yang disandarkan sebagai tanda pada batang enau yang akan disadap atau batang kelapa yang akan dipetik buahnya 449 teseng sewa sapi atau kerbau yang
dipakai untuk menggarap sawah
450
451
tudampe-ni kegiatan pada malam menjelang upacara perkawinan berupa duduk bersama antara keluarga dan tetangga dengan acara pembersihan diri calon pengantin dengan simbol meletakkan daun inai di telapak tangan calon pengantin
452 Ugi sebutan lain untuk suku Bugis 453 wanua daerah teritorial adat dalam
suku Bugis, terdiri atas beberapa kampung
454 barongko penganan kukus khas Bugis-Makassar, dibuat dari pisang yang sudah dihancurkan dicampur dengan tepung, telur, dan gula pasir
455 gogosok penganan dibuat dari ketan dan santan, dibungkus daun pisang, berbentuk bulat panjang dan dipanggang di atas bara api
456 gola tarek penganan dibuat dari gula merah yang dimasak sampai agak kental, setelah dingin dimakan begitu saja 457 konro sup khas Bugis-Makassar,
dibuat dari tulang rusuk daging sapi atau kerbau 458 male kertas berwarna-warni yang
biasa digantung bersama telur berwarna-warni, biasa
459 rontok² lauk yang terbuat dari udang kecil yang masih mentah diberi bumbu dapur, kemudian disimpan dalam waktu tertentu sebelum dimakan atau ditumis 460 Damal doi danti kekuasaan dapat mengubah
sesuatu yang benar menjadi salah atau sebaliknya, arti harfiahnya 'uang berbicara'
461 ade pegangan kantong atau noken inomosi bulu badan manusia 462 anibenu kesatuan kekerabataan suku
Dani yang bersifat patrilineal wein perang antarsuku 463 eweai rumah tradisional masyarakat
Papua, berbentuk bulat, yang dihuni oleh kaum perempuan 464 gowai lagu dalam bentuk pantun
465 honae rumah tradisional masyarakat Papua, berbentuk bulat,
biasanya dihuni oleh kaum laki-laki
466 inapu perang yang didasarkan atas perintah leluhur
467 lani orang pandai yang mempunyai keberanian dalam berperang dan berpengaruh terhadap masyarakat biasa
468
lengga-nak penyelenggaraan ritual adat dengan pesta babi 469 lesema 1. proses memasak pada
upacara bakar batu yang dilakukan di dalam rumah 2. dapur panjang, biasanya di sebelahnya terdapat kandang babi
470 subang³ perkawinan yang terjadi dalam satu marga yang sama
472 abandira senjata pedang suku Dayak Kenyah, dibuat khusus untuk pertunjukan tari perang yang menggambarkan
kepahlawanan tokoh suku Dayak Kenyah, diiringi dengan alat musik sampek
masan ayam yang tidur di atas pohon
473 balian² upacara pengobatan khas suku
Dayak raga potong (untuk daging dalam ukuran besar) 474 belako maskawin dari pihak laki-laki
(adat Dayak) rapu² kuku dan rambut orang yang telah meninggal 475 dange¹ upacara tutup tahun pada suku
Dayak setelah penuaian padi yang berlangsung selama tujuh hari sesudah Paskah
rarangan tunangan
476 isen
mulang pantang mundur, semboyan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah
477 kancet
papatai tari perang yang menggambarkan
kepahlawanan tokoh pada suku Dayak Kenyah, dengan diiringi alat musik
singkah tanaman kelapa, palem, dan sebagainya yang masih muda, biasa digunakan sebagai bahan masakan
478 lamin² bangunan (rumah) kolektif pada suku Dayak Kenyan, bentuknya besar memanjang dan bertingkat, dihuni oleh banyak keluarga
479 madang tidak patuh terhadap adat
480
maha-men keadaan yang memalukan bagi seseorang yang tidak tunduk pada putusan hakim adat 481 manasai menari tarian khas suku Dayak 482 masip mengambil air dari sungai
483
menga-bat memanen padi yang mulai masak, digunakan untuk sesaji
484 oloh
485 pamane pengurus adat yang berada satu tingkat di bawah pasirah
486
pangara-ga pengurus adat yang berada satu tingkat di bawah pamane; pengurus adat di tingkat rukun tetangga
487 pasirah² pengurus adat tingkat desa 488 pemane pengurus adat tingkat RT 489 rengge jerat berbentuk jaring untuk
menangkap burung atau kelelawar
490 sapundu patung terbuat dari kayu
491
timang-gong pengurus adat tingkat kecamatan 492 kaido nyanyian dengan harmonika
mulut (berupa teriakan-teriakan nyaring), dilakukan pada saat bekerja atau berperang untuk memberi semangat
493 moge¹ cawat untuk perempuan yang terbuat dari pintalan serat kulit kayu
dagi
uwita botak (banyak) besar
494 yuwo pesta makan babi
495 botol
manci sosok manusia yang berasal dari jin yang hidupnya di hutan, tubuhnya berukuran lebih kecil atau sangat pendek daripada manusia kerdil
mboh pandan hutan yang buahnya sarat dan lebat, berwarna merah (buah merah)
496 kaborbor manusia yang dapat berubah
rupa menjadi berwujud setan mondou sukun hutan yang menjadi makanan pokok pada masa lampau di Jazirah Onim 497 tomang² noken ciri khas salah satu suku
di Papua
498 ampang tikar kecil khas Gayo berbentuk persegi empat, dihiasi sulaman, biasanya digunakan sebagai pelapis tempat duduk pada acara adat
ais bola menyentuh tangan (pemain bola kaki) Gayo
499 amung¹ tempat membawa barang yang terbuat dari kulit atau kain, diletakkan di punggung
ampar padi yang sudah menguning
500 angkap menetap di sekitar kediaman orang tua istri dalam adat perkawinan suku Gayo di Aceh
baso² rusak mutunya karena terendam atau terkena air
501 awis tempat membawa barang,
biasanya terbuat dari kain, digantungkan di bahu
cengkude durian yang hampir matang
502 bantut² mengobati penyakit dengan cara memindahkannya ke tempat atau ke benda lain
dedango cabang kayu yang sudah mati dan membusuk
503 batur tumpukan batu yang dibuat agar ikan berkumpul di tempat itu
degos bekas luka di bawah bibir bawah
504 bebalun anyaman khas Gayo, terbuat dari pandan berbentuk wadah, biasanya dengan hiasan
gading³ biji kemiri yang sudah
tertanam atau tertimbun lama dan tempurungnya sudah memutih
505 bebeke anyaman khas Gayo, dibuat
506 belegong kalung terbuat dari untaian
manik-manik lingke kerak di sekitar luka yang mulai sembuh
507
ceng-kung³ duduk dengan posisi kaki dilipat serta diangkat sambil bermenung
maji hampir busuk (tentang padi)
508 cepera lauk sangrai khas Gayo, dibuat dari jamur dan beras, disajikan pada perayaan perkawinan
pemue hipnosis untuk binatang (terutama binatang buas, seperti harimau)
509 cerap² mencangkul bersama dengan
posisi berderet ke samping rise² daging mengeras karena tertusuk duri (paling sering di telapak kaki)
510 gecik kepala desa adat pada suku
Gayo di Aceh rusip¹ bunga yang keluar dari jantung pisang berbentuk seperti buah pisang dan berisi air yang rasanya manis 511 genuren peranti memasak manisan,
terbuat dari tanah liat seliwen bakal kuku yang keras di ujung jari 512 getih tali di sawah untuk mengusir
burung seroh mulai keluar buahnya (tentang padi) 513 kerot ketepatan pengucapan kata
514 kici² menunjuk orang dengan jari tengah, jari yang lain
dibengkokkan untuk mengejek atau menghina
terlok tunas yang tumbuh dari dalam tanah (bukan dari batang yang terpotong)
515 langus penganyam terbuat dari bambu untuk melembutkan daun pandan yang mulai dianyam
timuk memukul dengan kepalan tangan mengarah ke ulu hati 516 mukenel prinsip hidup orang Gayo yang
membuat mereka berani berkompetisi di dalam dan luar masyarakatnya
517 mukim kumpulan beberapa kampung dalam suku Gayo di Aceh 518 pedi susunan atau tumpukan daun
sirih
519 peluk² wadah dibuat dari bambu, dan sebagainya berbentuk bulat memanjang digunakan untuk menampung belalang
520 ramal³ mengembunkan agar lebih lembut (misalnya tembakau, daun pandan yang sudah dikeringkan)
521 reluh mencuci sambil dikocok (benda berongga berbentuk bulat panjang atau bermulut kecil, seperti botol atau tabung yang panjang)
522 sangral memasak telur (seperti menggoreng) tanpa minyak tetapi menggunakan daun pisang; sangrai
523 sarang² ilmu penahan atau penunda turunnya hujan
524 saur nyanyian bersama dalam kesenian Saman
525
526 sige tangga untuk memanjat pohon terbuat dari sebatang bambu bercabang
527 sisip² jeruji pada sangkar burung, terbuat dari bambu atau lidi 528 sugul² pertanda alam berupa hujan
pada waktu hari panas (yang menyiratkan orang meninggal) 529 temuluk lapisan paling bawah dalam
kelas sosial suku Gayo di Aceh, biasanya dahulu diisi kaum budak
530 teniron permintaan selain mahar yang harus dipenuhi pihak
531 binte
biluhuta jagung yang disiram; makanan berkuah khas Gorontalo seperti sup jagung yang dicampur ikan atau udang, rasanya manis, asin, dan pedas; milu siram
532
Hulonta-langi orang yang turun dari langit; leluhur yang menurunkan orang Gorontalo
533 abangan² golongan masyarakat yang menganut agama Islam, tetapi tidak melaksanakan ajaran secara keseluruhan
abang² merah
534 abdi
dalem pegawai keraton abuh¹ bengkak
535 adang² menanak nasi dengan
menggunakan dandang agam seikat padi 536 ajigineng pengetahuan mengenai teknik
bersanggama ajek tetap; teratur; tidak berubah
Goron-talo
537 ajining
kehormatan manusia ada pada tutur katanya dan kehormatan fisik seseorang ada pada busana yang dikenakan
alit³ kecil
538 akal, akil,
akel niat baik, tekad baik, dan perbuatan baik; untuk mencapai cita-cita, kita harus berpikir, berkiat, dan bertenaga kuat
alon pelan, perlahan
539 alon-alon
asal (waton) kelakon
biar lambat (pelan-pelan),
asalkan tujuan tercapai alot 1. tidak mudah putus; liat 2. tidak lancar; sukar menemukan pemecahan (tentang perundingan dan sebagainya)
541 amit-amit jabang bayi
ungkapan afektif terhadap kenyataan yang tidak diharapkan dapat menimpa diri sendiri atau keturunannya
ambek³ watak; tabiat; sifat berwatak
542 ampean selir (untuk raja-raja) ambek paramar-ta
mempunyai sifat
mengutamakan kepentingan orang lain; mempunyai sifat mendahulukan yang perlu didahulukan; berwatak belas kasihan
543 ampiang penganan, dibuat dari gula jawa atau gula aren dan kacang tanah digoreng, berbentuk bundar pipih atau bulat
amblek jatuh; runtuh
544 ampuh¹ mempunyai kekuatan gaib
yang luar biasa: bertuah; sakti ambles turun (ke dalam tanah); tenggelam 545 andegan bagian akhir dari macapat ampel buluh
546 andhap
547 andong¹ kereta kuda sewaan seperti dokar atau sado beroda empat (di Yogyakarta dan Surakarta)
andar urai
548
549
anggang-anggang gong yang dibuat dari logam pipih berpencu andong² 1. perdu, tinggi hingga 4 m, tergolong tanaman hias, daunnya panjang meruncing lurus atau bergelombang, berwarna hijau, ungu kemerah-merahan, atau sangat merah, akar, daun, dan kulit kayu dapat digunakan sebagai obat; hanjuang, juang-juang;
550
Anggara-kasih Selasa Kliwon anggak congkak; sombong; angkuh 551 angkrok boneka yang terbuat dari karton
anggel-anggel bendungan kecil yang digunakan untuk menyumbat atau menambah saluran supaya air tidak mengalir 552 angsu ambil air; angkut air (dari
sumur dan sebagainya) anglap ambil milik orang lain; curi
553
anjang-anjang rangka kayu (bambu, besi, kawat) berbentuk anyaman atau kisi-kisi tempat menjalarnya tumbuhan hias
angler nyenyak; nyaman
554
antawaca-na suara dalang dalam pewayangan (wayang kulit) yang disesuaikan dengan tokoh sebenarnya, misalnya suara Arjuna lemah lembut, suara Burisrawa keras dan gagah
555 antek orang (negara) yang diperalat atau dijadikan pengikut orang (negara) lain; kaki tangan; budak
antawaca-na dialog
556 anton topeng yang bentuknya
menyeramkan anteng¹ 1. tenang; diam, tidak menangis atau rewel, dan sebagainya (tentang anak-anak)
2. tidak banyak tingkah 3. senang tinggal di rumah (tidak banyak keluar rumah)
557 apa
tumon ungkapan untuk menyatakan rasa heran, makna harfiahnya ′apakah Anda pernah
menyaksikan?′ atau ′apakah tidak mengherankan?′
antep¹ berat (tentang bobot, timbangan)
558 areh masakan yang dibuat dari santan yang dibumbui, kemudian direbus hingga mengental
559 asah,
asih, asuh saling mengasah (otak, keterampilan), saling mengasihi, dan saling
mengasuh (mendidik) berbagi pengetahuan dan kemampuan, saling mengingatkan dengan dasar rasa kasih, dan saling mendidik (tentang sikap hubungan antara pimpinan dan anak buah serta hubungan antarsesama)
anyar baru
560
awuk-awuk penganan kukus terbuat dari adonan tepung beras ketan, kelapa parut, dan gula merah, dibungkus dengan daun pisang
anyel mengkal (hatinya); mendongkol
561
ayak-ayak² ragam komposisi gending pada karawitan apes celaka; sial; tidak beruntung
562
564 badung³ perlengkapan wayang,
berfungsi sebagai sayap atus habis kandungan airnya karena menetes 565 bahu³ pangkat pembantu kepala desa
awut-awutan 1. tidak mengikuti aturan; seenaknya saja; sembarangan 2. tidak beraturan (tentang letak); berceceran
566 bajul penjahat; pencuri; pencopet ayem tenteram dan damai di hati 567 baku³ anggota masyarakat desa yang
merupakan penduduk inti yang mempunyai lahan pertanian, rumah, dan halamannya
ayom lindungi
568 bakul² pedagang kecil di pasar
(biasanya perempuan) babak² lecet (tentang kulit) 569 balabak komposisi tembang jenaka
570 baleg kerangka rumah batu yang posisinya melintang, terbuat dari campuran semen, split, pasir, dan kerangka besi, berfungsi sebagai penguat tekanan dari atas
babaran melahirkan anak; bersalin
571 balon² pelacur bablas 1. terus
2. lenyap (hilang) 3. mati
572 balungan nada-nada pokok dalam notasi gending karawitan jawa yang dimainkan dengan perangkat musik tertentu
babut permadani; karpet
573 bancak tempat nasi tumpeng bahak² elang laut 〔Haliaeetus leucogaster〕
574 bangsal balai (di istana) bajul buaya
575 barong nama corak batik (parang besar-besar) bermotif bulu pada leher singa
576 barongan seni pertunjukan rakyat berupa tiruan binatang buas (singa dan sebagainya) yang digerak-gerakkan oleh orang yang berada di dalamnya
balur jalur merah-merah bekas kena cambuk, pukul, dan sebagainya
577 batok sukatan beras dan sebagainya;
liter(an) bambung bodoh; pandir
578 baureksa roh penjaga dan pelindung banda¹ kekayaan 579 bausuku pekerja rodi; pekerja wajib
(untuk kerajaan); tenaga bandha kekayaan; harta benda 580 bawon pembagian upah menuai padi
yang berdasarkan banyak sedikitnya padi yang dipotong
bandrek² berzina; bermukah
581 becik
ketitik ala ketara
yang baik akan ketahuan dan
yang jelek akan tampak bangga² 1. tidak mau menurut; mendaga; membangkang 2. tidak mudah dikerjakan
582 bedah
bumi ongkos atau biaya penggalian kubur baran² sangat pemarah; lekas marah 583 belantik² 1. orang yang menjadi
perantara pada jual beli ternak (seperti sapi, kerbau)
2. cengkau; pialang; makelar
584
belen-cong¹ lampu besar yang digantungkan di muka kelir pertunjukan wayang kulit
bausastra kamus
585 bendara³ sebutan bagi bangsawan bedah² sobek besar (tentang kain dan sebagainya); rusak (tentang tambak, bendungan, dan sebagainya); bobol; robek
586 bendo¹ parang bedal² lepas dan lari (tentang kuda
dan sebagainya) 587 bendoro majikan (juga kata sapaan
kepada pejabat tinggi pada zaman kolonial); tuan
bedo tidak ada yang kalah dan tidak ada yang menang; seri; balui 588 bendrat tali yang terbuat dari besi baja,
ukurannya relatif kecil,
fungsinya sebagai pengikat besi dengan besi dan sebagainya
bejat 1. rusak (anyaman, sol sepatu, dan sebagainya)
2. rusak (tentang akhlak, budi pekerti); buruk (kelakuan) 589 bengkok² tanah milik desa yang
dipinjamkan kepada pamong desa untuk digarap dan dipetik hasilnya sebagai pengganti gaji
590 bera² tidak ditanami selama
beberapa waktu, dimaksudkan untuk memulihkan kesuburan tanah (tentang tanah pertanian atau sawah)
beling³ nakal
591 berubuh perang amuk-amukan belik¹ ular berbisa yang dapat menggembungkan lehernya (tengkuknya); ular sendok; ular tedung 〔Naja sputatrix〕
592 berujul bajak (luku) kecil
belung-kang 1. pangkal tangkai pelepah daun nyiur 2. kelapa (muda) yang telah belah
593 beruk² penakar kedelai, beras dan sebagainya, terbuat dari tempurung kelapa
bentet retak (tentang barang yang mudah pecah)
594 besengek gulai daging (ayam, sapi, dan sebagainya) dengan sedikit kuah
beram-bang bawang merah
595 betek pagar bambu di halaman
596 binjeng penganan goreng, dibuat dari ketela pohon dan sebagainya, berbentuk lempengan
bercancut menyingsingkan lengan baju (bersiap untuk melawan, bekerja, dan sebagainya) 597 binteng penganan, dibuat dari jenang
gula jawa berbumbu sere, berbentuk segi empat
berebes
mili berlinang air mata 598 biting penyemat yang dibuat dari lidi
(bambu dan sebagainya) untuk menyemat daun pembungkus; semat
berkemu mencuci mulut dengan memasukkan air ke dalam mulut,
menggerak-gerakkannya sebentar, kemudian mengeluarkannya kembali; berkumur
599
blang-greng penganan goreng berbumbu, dibuat dari ubi kayu yang dipotong-potong
berselu-lup menyelam ke dalam air 600 blebes peralatan tukang batu, berupa
potongan kayu, besarnya sekitar tiga jari tangan, lurus pada sisi-sisinya, fungsinya sebagai alat bantu untuk meratakan pembuatan dinding
601 blek kaleng yang dibuat dari seng untuk menyimpan makanan kering
bindeng bersuara hidung; sengau
602 bleketepe 1. anyaman daun kelapa yang dipasang di depan rumah sebagai tanda pesta pernikahan
2. anyaman daun kelapa untuk atap rumah dan sebagainya
blak-blakan tidak ada yang ditutup-tutupi atau disembunyikan; terus terang; terbuka
603 blencong lampu minyak yang berfungsi untuk menghasilkan bayangan wayang pada layar atau kelir (tentang pertunjukan wayang kulit)
blusuk masuk
604 blondo ampas yang tersisa dari pembuatan minyak kelapa, biasanya dibuat untuk lauk
605 bobok³ daun, umbi-umbian, dan sebagainya yang dilumatkan (dengan batu penggiling dan sebagainya) dipakai sebagai obat luar dengan cara
menempelkannya pada bagian yang sakit
bodong¹ tersembul pusatnya; bujal
606 bong² orang yang pekerjaannya mengkhitan (menyunat); dukun sunat
bongkor² sebidang tanah yang tidak dikerjakan, antara lain, karena tidak ada waktu untuk mengerjakannya 607 bongko lauk kukus yang dibuat dari
kedelai (gude dan sebagainya), dicampur parutan kelapa muda, dibungkus daun pisang
bopem jendela yang ukurannya relatif pendek
608 botekan tempat menyimpan
bahan-bahan jamu bram-brang bawang merah
609 botoh 1. penyabung ayam dan sebagainya
2. pejudi 3. pelerai; wasit
610
brengke-san penganan, dibuat dari tepung beras yang telah digoreng, dibungkus dengan daun pisang, dan dimasak dengan cara dikukus
bukung 1. berambut pendek (tentang perempuan)
2. tukung
611 bude 1. ibu gede; kakak perempuan ibu atau ayah
2. kata sapaan untuk kakak perempuan ibu atau ayah
bunbu-nan ubun-ubun
612 budian orang desa yang mempunyai pekarangan, tetapi tidak mempunyai sawah
bundel² simpul; buhul
613 buta² raksasa bungkul tombol atau kepala pada
tongkat, payung, tiang bendera, dan sebagainya 614 buwuh uang atau bahan yang
diberikan oleh tamu kepada tuan rumah sebagai
sumbangan suatu upacara atau pesta
615 cacah³ petani yang tetap menjadi
warga desa buntet tersumbat (tentang lubang); buntu; tidak bercabang (tentang pipa)
616 cak panggilan kepada laki-laki yang dianggap lebih tua atau yang dituakan (di Jawa Timur)
bureng buram
617 cakepan teks lagu dalam karawitan
butare-pan cemburu (tentang suami istri) 618 cakil² pasak dari bambu yang
ujungnya runcing butul tembus; berlubang dari sisi satu ke sisi lain 619 cakruk rumah jaga (gardu) di desa;
rumah kecil di pinggir jalan, digunakan sebagai tempat istirahat pejalan kaki atau sebagai pos jaga
cacah bilangan; jumlah
620
621
campur-sari 1. penganan kukus, dibuat dari ketela pohon yang diparut, diwarnai, dan diurap dengan kelapa yang digarami 2. seni musik, perpaduan antara tangga nada diatonik dan pentatonik
campuh saling menikam (menombak) musuh (dalam peperangan atau bentrokan ramai-ramai yang menggunakan senjata tajam dan sebagainya)
622 candak
cekel kulak
(kegiatan) berdagang kecil-kecilan dengan membeli barang apa saja yang dapat dicapai dengan modal yang terbatas, untuk segera dijual kembali
cancang² mencancang
623
candra-sengkala rumusan tahun dengan kata-kata, setiap kata melambangkan angka, dibaca dari depan dan ditafsirkan dari belakang; kronogram Jawa yang memakai sistem perhitungan peredaran bulan
624 cantrik 1. orang yang berguru kepada orang pandai (sakti); murid pendeta (pertapa)
2. pengikut
cantel² sangkut
625 caos bekti tanda penghormatan (kepada raja); mempersembahkan sesuatu kepada raja sebagai tanda hormat dan bakti
canteng-an sakit (bengkak) pada ujung kuku jari (biasanya bernanah)
626 cara
bikang penganan, dibuat dari adonan tepung beras, telur, santan hangat, dan gula pasir, dibakar dalam cetakan yang bentuknya berlekuk-lekuk, setelah matang dicungkil dengan pisau
sehingga dapat mekar seperti bunga
capit sepit
627 carabalen perangkat gamelan keraton
Surakarta dan Yogyakarta cawe-cawe ikut membantu mengerjakan (membereskan, merampungkan)
628 caraka 1. utusan, duta
629 carang
gesing penganan kukus tradisional Jawa, dibuat dari pisang yang sudah masak, dicampur dengan santan kental, dibungkus daun pisang
cebong berudu
630 carik² juru tulis desa; kerani
ceceng-klok pelipatan lutut 631 cekel³ cantrik; murid pendeta cecongor moncong; congor 632 celemek 1. kain kecil penutup baju pada
dada anak kecil sebagai alat untuk menjaga kebersihan (dari ingus, makanan, dan
sebagainya)
2. kain penutup baju dari dada atau pinggang sampai ke lutut sebagai alat untuk menjaga kebersihan (dipakai pada waktu memasak,
membersihkan rumah, dan sebagainya)