• Tidak ada hasil yang ditemukan

IAD Hewan Lingkungan dan Kesehatan Manus

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "IAD Hewan Lingkungan dan Kesehatan Manus"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Makalah Ilmu Alamiah Dasar

Hewan, Lingkungan, dan Kesehatan Manusia

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar

Oleh :

Nama : NPM

Mawar Kusumastuti 141104090748

Neng Dea Handayani 141104090647

Siti Nafsiah Nasution 141104090347

Syifa Illahi 141104090754

Dosen: Bahagia SP.M.Sc

(2)

Kata Pengantar

Puji syukur penulis sampaikan kehadirat Allah Rabbul Izzati yang telah menganugerahkan nikmat dan ma’unah-Nya kepada penyusun sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ”Hewan, Lingkungan, dan Kesehatan Manusia”.

Tak lupa pula kita haturkan salam serta shalawat atas junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Yang telah menuntun kita kejalan benar, beserta keluarga dan sahabatnya sebagai sumber ilmu pengetahuan dan hikmat.

Makalah ini disusun untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar yang dibimbing oleh dosen BapakBahagia SP.M.Sc di Universitas Ibnu Khaldun, pada program studi Pendidikan Agama Islam. Maka harapan penyusun kiranya makalah ini, sesuai dengan harapan Bapak Dosen pada mata kuliah yang dimaksud.

Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, sekali pun penyusun berusaha dengan keras untuk menyempurnakannya, namum penyusun tetap berkeyakinan masih banyak juga kekurangan-kekurangannya. Oleh karena itu dengan ini pula penulis menantikan masukan berupa saran, usulan kritik dan sebagainya dari para pembaca untuk dijadikan bahan penyempurnaan pada masa-masa mendatang. Dan akhirnya hanya kepada Allah SWT, jualah penulis memohon semoga tulisan ini memberikan manfa’at yang baik guna kemajuan ilmu pengetahuan, baik bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya.

Bogor, Desember 2014

(3)

Daftar Isi

Kata Pengantar...i

Daftar Isi...2

BAB 1...3

PENDAHULUAN...3

1.1. Latar Belakang...3

1.2. Rumusan Masalah...3

1.3. Tujuan Masalah...3

2.1. Ternak dan Kebersihan Lingkungan...4

2.2. Katak Pengendali Ekosistem dan Kesehatan Manusia...5

2.3. Burung yang Bersifat Buas dan Kesehatan Manusia...6

BAB III...7

PENUTUP...7

(4)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Alam di dunia ini saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya. Apabila salah satunya terdapat kerusakan maka akan berpengaruh kepada yang lainnya. Hewan beradaptasi dengan lingkungannya, apabila lingkungan itu rusak maka ekosistem hewan tersebut akan terganggu sehingga hal itu berdampak pada kesehatan manusia. Oleh karena itu , manusia yang cerdas harus menjaga keseimbangan lingkungan dan makhluk hidup sekitarnya.

Manusia seharusnya dapat menjaga keseimbangan alam serta melestarikan alam sekitarnya. Tidak seperti sekarang ini banyak manusia yang tidak memperhatikan alam sekitarnya . Mereka hanya mementingkan diri sendiri tidak memperhatikan dampak yang akan timbul akibat perbuatannya. Padahal akibat perbuatan itu dapat merugikan diri manusia itu sendiri.

1.2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana hubungan antara ternak dengan kebersihan lingkungan bagi kesehatan manusia ?

2. Mengapa katak bisa menjadi pengendali ekosistem dalam kesehatan manusia ?

3. Bagaimana keterkaitan antara binatang buas dengan kesehatan manusia ?

1.3. Tujuan Masalah

1. Mengetahui hubungan antara ternak dengan kebersihan lingkungan bagi kesehatan manusia.

2. Mengetahui katak bisa menjadi pengendali ekosistem dalam kesehatan manusia.

(5)

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Ternak dan Kebersihan Lingkungan

Zonasi konservasi yang ditetapkan dalam Islam sebagai cara untuk mempertahankan kualitas daging ternak. Inipun sebagai wujud untuk menghindarka kemungkinan munculnya berbagai penyakit akibat mengonsumsi susu dan daging hewan yang tidaak diberikan pakan yang bersih dan alami. Perhatian ini sudah sepenuhnya diajarkan oleh islam mulai dari pembentuan zonasi ternak yang harus dilakukan, tetapi kerap kali kita belum perhatian penuh dengan problematika kesehatan kita yang buruk akibat tidak sehatnya daging dan susu yang dikonsumsi pada masa yang datang. Melihat minusnya keluasan konservasi alam maka tidak luput kemungkinan kesehatan manusia jelas makin buruk karena kerusakan lingkungan alam saja tetapi akibat kualitas daging ternak rendah termasuk terkontaminasinya daging dengan zat-zat pencemaran. Kita semakin mempertanyakan kualitas daging yang kita makan apalagi banyaknya kasus daging impor yang diberlakukan pemerintah dalam mendukung ketahanan pangan maka jelas makin kita tidak tahu bagaimana kuslitas daging itu sebenarnya.

Produk-produk impor bukan tidak bermanfaat bagi kehidupan, namun masalahnya bisa saja kualitas daging yang dihasilkan benar-benar tidak bermutu sebab kita harus selektif tentang kualitas daging pada saat ini. Kualitas daging sangat ditentukan bagaimana cara dalam memproduksinya jadi mengapaa lingkungan alam sangat penting dalam mendukung kualitas daging. Kondisi makanan, air, dan udara sangat mempengaruhi kualitas daging yang dihasilkan, tetapi semakin sulitnya kita menemukana ternak yang dibiarkan bebas di alam untuk mencari makan karena belum ada perhatian penuh untuk membentuk kawasan pengembalaan seperti yang dicontohkan dalam Islam sehingga salah satu alternatif mengandangkannya kemudian dipaksa untuk gemuk supaya cepat diperjualbelikan. Tidak peduli dengan kondisi kesehatan si ternak yang penting gemuk dan bisa diperjualbelikan. Mungkin inilah yang harus diperhatikan, sesuatu yang dipaksa bisa berdampak buruk atau malah justru berdampak negatif bagi kualitas daging yang dihasilkan. Jauh sebelum terjadinya kemunduran kualitas daging, Islam telah memberikan peringatan bahwa manusia dilarang untuk memakan daging pemakan kotoran.

(6)

dilepas begitu saja tanpa pada kawasan khusus ternak, sehingga tidak heran jika hewan juga banyak yang makan sampah sisa pembuangan manusia. Pendekatan hadist diatas menjadi slah satu pendekatan buatmanusia untuk memperhatikan makan ternak. Beralasan yang seperti inilah ajaran Islam menyuruh manusia untuk menetapkan lokasi yang layak bagi ternak yaitu kawasan yang tidak kotor dan becek. Lokasi ini ditentukan untuk menghindari ternak dari penyakit sehingga tidak berakibat buruk bagi kesehatan manusia.

Larangan mengembalakan ternak pada daerah yang kotor dan becek diungkapkan dalam hadits riwayat Imam Ahmad yang bersumber dari Qutaibah bin Sa’id menceritakan kepada kami , Akr bin Mudhar menceritakan kepada kami , dari Ibnu Ajlan, dari Wahab bin Kaisyan, Wahab mendapati , Ubnu Umar , tidak disebutkan dalam kitab Ibnu Malik, bahwa Ibnu Umar melihat seorang pengembala kambing ditempat yang kotor, sedangkan Ibnu Umar telah melihat suatu tempat yang lebih bersih dan baik darinya, lalu Ibnu Umar “Celakalah engkau wahai pengembala ! pindahkanlah (gembalaanmu) karena aku mendengar Nabi Muhammad SAW bersabda “ Setiap pengembala (pemimpin) akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang ia gembalakan”. Sumber musnad Imam Ahmad jilid 5/nomor hadits 5.896.

2.2. Katak Pengendali Ekosistem dan Kesehatan Manusia.

Manusia, Alam, dan Hewan mempunyai hubungan yang sangat dekat. Manusia hidup bersamaan dengan alam . Sebagai pengembala /khalifah tidak dianjurkan untuk merusak lingkungan alamyang menyebabkan buruknya kesehatan manusia, tidak membunuh hewan dan juda tidak menganggu hewan karena hewan mempunyai fungsi bagi manusia. Beberapa hewan tidak boleh dibunuhdalam islam mempunyai peran yang cukup baik dalam menjaga kesehatan manusia, ajaran islam melarang melakukan pembunuhan terhadap berbagai jenis hewan seperti lebah, katak, dan juga burung. Katak adalah predator dalam mengendalikan keseimbangan populasi serangga di alam salah satunya adalah nyamuk, kepunahan katak mengakibatkan ketidakseimbangan ekosistem, sehingga populasi nyamuk bertambah dan mengakibatkan penyakit bagi manusia terutama penyakit malaria, salah satu pendekatan yang bisa digunakan dalam mengendalikan nyamuk adalah larangan untuk membunuh katak.

Dalam hadist riwayat Ibnu Majah yang bersumber dari Rasulullah SAW melarang membunuh burung shurad, katak, semut,dan Hud-hud (burung pelatuk).

Selain itu, Rasulullah melarang membunuh 4 jenis binatang : Semut, Tawon, Hud-Hud, dan Shurad.

ب

ب َاووددلللَاَ ن

و للممَ ععبوررأ

و َ لمترقوَ نرعوَ َىهونوَ مولدسوووَ هميرلوعوَ ههلدلَاَ َىلدصوَ يدبمندلَاَ ندإم

دهروص

ص لَاووَ دهه

ه د

ر ههلرَاووَ ةهلوحرندلَاووَ ةهلومرندلَا

“Sesungguhnya Nabi melarang membunuh empat jenis binatang, yaitu: semut, lebah, burung hud-hu, dan burung shurad (sejenis burung gereja).” (HR. Abu Daud II/789 no.5267. Dan Syaikh Al-Albani men-shahih-kannya).

(7)

dihadapan Rasulullah menyebutkan tentang katak untuk pengobatan, maka Rasulullah SAW melarang membunuhnya.

َاهولهعوجريوَ ععدوفرض

م َ ن

ر ع

و َ -ملسوَ هيلعَ هللَاَ َىلص-َ َى

د بمندلَاَ ل

و أوس

و َ َاببيبمط

و َ ن

د أو

َاهولمترقوَ ن

ر ع

و َ -ملسوَ هيلعَ هللَاَ َىلص-َ َى

ص بمندلَاَ ه

ه َاهونوفوَ ءعَاوودوَ َىفم

“Bahwa ada seorang thabib (dokter) bertanya kepada Rasulullah tentang kodok yang dia racik sebagai obat maka Nabi melarangnya untuk membunuhnya.” (HR.Abu Daud II/399 no.3871 dan II/789 no.5269. dan Syaikh Al-Albani men-Shahih-kannya).

Permasalahannya, katak punah bahkan jarang ditemukan pada saat ini, akibatnya kesehatan mendatang makin buruk dan terhambatnya pembangunan masa mendatang karena manusia tidak lagi sehat akibat meningkatnya populasi serangga. Faktor yang menyebabkan katak banyak yang punah akibat kerusakan habitat katak. Kerusakan habitat ini disebabkan oleh alih fungsi lahan hutan, selain itu kepunahan katak juga akibat pengendalian hama dan penyakit yang menggunakan pestisida, sehingga beberapa hewan yang dianggap penting ikut mati dan teracuni.

2.3. Burung yang Bersifat Buas dan Kesehatan Manusia

Manusia sudah menjadi bagian dari ekosistem, peningkatan populasi tikus akibat kerusakan habitat burung buas sebagai salah satu top predator yang bisa menekan populasi tikus. Burung ini tergolong kepada burung yang mempunyai kemampuan dalam berburu atau mempunyai sifat buas seperti burung hantu, burung elang, dam burung alap-alap bisa dijadikan sebagai pengontrol populasi tikus. Populasi tikus semakin meningkat jika populasi burung semakin berkurang. Kesehatan manusia semakin memburuk akibat tikus membawa berbagai macam penyakit pada lingkungan manusia, salah satu penyakit yang kita ketahui dari tikus adalah penyakit pinjal, padahal kita sudah diingatkan melalui hadist riwayat Imam Muslim yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas:

ممَاروحوَ ههلهكرأوفوَ عمَابوس

ب لَاَ ن

و ممَ ب

ع َانوَ ِيذمَ ل

ص ك

ه

(8)

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

(9)

Daftar Pustaka

Bahagia. 2014. Melestarikan Alam dan Ternak sebagai Jalan Menuju Surga.IPB Press.Bogor,

Referensi

Dokumen terkait

Misalnya mengenai ada atau tidaknya surat perintah penangkapan (pasal 18 KUHAP), atau ada tidaknya surat perintah penahanan (pasal 21 ayat (2) KUHAP). Hal ini sering

Citizen Journalism dapat diartikan sebagai kegiatan jurnalisme yang meliputi proses pencarian, pengolahan, pelaporan, penganalisaan berita dan informasi oleh warga

Soerjono, Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, UI Pers, 1986, Jakarta, hal.. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif yang bertujuan menggambarkan secara lengkap

Setelah melakukan penelitian tentang penggunaan simple future tense pada siswa di Sekolah Menengah Atas (SMA), peneliti menyarankan kepada penelitian

Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the

Hasil penelitian ini berlawanan dengan penelitian yang dilakukan oleh Alfandia (2010) yang menunjukkan bahwa laba kotor tidak memiliki kemampuan yang lebih tinggi

Pemegang Uang Muka di lingkungan Satuan Kerja Sekretariat Jenderal Kementerian Agama Tahun Anggaran 2010:e.