• Tidak ada hasil yang ditemukan

interaksi biologi nitrogen dalam tanah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "interaksi biologi nitrogen dalam tanah"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Nitrogen adalah komponen utama dalam tanah dari berbagai substansi. Senyawa nitrogen digunakan oleh tanaman untuk membentuk asam amino yang akan di ubah menjadi protein. Nitogen juga dibutuhkan untuk membentuk senyawa penting seperti klorofil, asam nukleat , dan enzim. Karena itu nitrogen dibutuhkan dalam jumlah relatif besar pada setiap pertumbuhan tanaman.

Nitrogen merupakan bahan dasar penyusun protein yang diserap oleh tumbuhan air dalam bentuk amonia atau nitrat. Ketersediaan nitrogen mempengaruhi variasi spesies, kemelimpahan serta kandungan nutrisi hewan dan tumbuhan akuatik (Abdulmujid,2005).

Nitrogen dalam atsmosfer merupakan sumber gas bebas utama yang menepati 78%. Dalam bentuk unsur lain tidak dapat digunakan oleh tanaman. Nitrogen harus dirubah ke nitrat atau amonium melalui proses-proses tertentu agar dapat digunakan oleh tanaman. Peningkatan penyediaan nitrogen tanah untuk tanaman terdiri dari meningkatnya peningkatan nitrogen secara biologis atau penambahan nitrogen pupuk (Hardjowigeno, 1987).

(2)

1.2 Tujuan Kerja Praktek 1.2.1 Tujuan Umum

Adapun tujuan umum dari pelaksanaan kerja praktek antara lain:

a. Mengenal dan mengetahui secara langsung instansi tempat praktek sebagai salah satu penerapan disiplin dan pengembangan karir.

b. Mengetahui secara langsung pengaplikasian dari teori yang diperoleh dari bangku kuliah.

c. Meningkatkan hubungan kerja sama antara perguruan tinggi dengan instansi.

d. Memperoleh wawasan tentang dunia kerja yang diperoleh di lapangan. e. Lebih dapat memahami konsep-konsep non-akademis di dunia kerja. 1.2.2 Tujuan Khusus

Tujuan dari penyusunan tugas khusus ini dengan judul “Analisis Nitrogen Total Dalam Sampel Tanah Tambak” di Balai Penelitian Dan Pengembangan Budidaya Air Payau Maros, adalah untuk mengetahui cara analisis nitrogen total dari sampel tanah mulai dari preparasi tanah sampai mendapatkan hasil akhir analisis

1.3 Manfaat Kerja Praktek 1.3.1 Manfaat Bagi Mahasiswa

a. Dapat meperoleh gambaran dunia kerja yang nantinya berguna bagi mahasiswa yang bersangkutan apabila telah menyelesaikan perkuliahannya, sehingga dapat menyesuaikan diri dengan dunia kerja. b. Dapat mengaplikasikan ilmu dan keterampilan yang telah diperoleh

pada masa kuliah serta menambah wawasan dan pengalaman.

c. Dapat mengetahui perbandingan antara teori dan ilmu yang diperoleh selama perkuliahan dengan praktek di lapangan, khususnya di Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Payau.

d. Meningkatkan kedisiplinan dan tanggung jawab dalam kerja. 1.3.2 Manfaat Bagi Akademik

a. Dapat meningkatkan kerjasama antara lembaga pendidikan khususnya Akademik dan Instansi.

(3)

kebutuhan dunia kerja akan tenaga kerja yang professional dan kompeten di bidang masing-masing.

1.3.3 Manfaat Bagi Instansi

a. Dapat meningkatkan kerjasama antara Akademik dengan Instansi/Lembaga.

b. Membantu Instansi/Lembaga dalam menyelesaikan tugas sehari-hari selama Kerja Praktek.

BAB II

GAMBARAN UMUM LOKASI

(4)

Gambar 2.1. Kantor Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Payau Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Payau (BPPBAP) didirikan dengan maksud mendapatkan teknologi yang diperlukan dalam meningkatkan produktivitas pesisir terutama komoditas yang memiliki nilai ekologis dan ekonomis yang tinggi, mengingat Indonesia merupakan negara kepulauan di wilayah tropis yang memiliki daerah pesisir yang luas dan nberpotensi dalam pengembangan usaha perikanan.

BPPBAP yang berlokasi di Kabupaten Maros (±30 km dari arah utara Kota Makassar, Sulawesi Selatan) yang telah beberapa kali berganti nama, yaitu:

1. Pada tahun 1696, berdasarkan SK Menteri No. 536/kpts/um/12/1696 diberi nama cabang Lembaga Penelitian Perikanan Darat (Cabang LPPD) berlokasi di Makassar.

2. Pada tahun 1980, berdasarkan SK Menteri No. 536/kpts/12/1980 diubah menjadi Sub Balai Penelitian Perikanan Darat (Sub PPD) Maros dibawah BALITKANDAT Bogor.

(5)

4. Pada tahun 1990, Nama BALITDITA diganti menjadi BALITKANDITA (Balai Penelitian Perikanan Budidaya Pantai) yang dikepalai oleh Dr. FUAD CHOLIK (1986-1991) dan Dr. ACHMAD SUDRAJAD (1991-1995). 5. Pada tahun 1995, Berdasarkan SK Menteri No.796/kpts/07/210/12/1994

nama Sub BALITKANDITA diganti menjadi Balai Penelitian Perikanan Pantai (BALITKANTA) yang dikepalai oleh Prof. Dr.Ir. Taufik Ahmad, M.Sc (1995-2001).

6. Pada tahun 2002, Berdasarkan SK Menteri Kelautan dan Perikanan No.KEP 51/MEN/2002, nama BALITKANTA diganti menjadi Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau (BRPBAP) yang dikepalai oleh Ir. Muharijadi Atmomarsono, M.Sc (2001-2005) dan Dr. Ir. Rachman Syah, MS (2005-2012).

7. Pada tahun 2011, Berdasarkan SK Kementerian Kelautan dan Perikanan No.32/men/2011 tanggal 12 Oktober 2011 Balai Penelitian dan Pengembangan Perikanan Budidaya Air Payau (BRPBAP) berubah menjadi Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Payau (BPPBAP) yang dikepalai oleh Dr. Ir. Andi Parenrengi, MS (2012-Sekarang)

A. Tujuan

Tujuan Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau (BRPBAP) merupakan penjabaran atau implementasi dan pernyataan mini yang dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu sampai lima tahun, dengan diformulasikannya tujuan ini maka (BPPBAP) dapat mengetahui apa yang mempertimbangkan sumber daya dan kemampuan yang dimiliki. Tujuan dirumuskannya fungsi

tersebut untuk mengukur sejauh mana visi dan misi (BPPBAP) telah dicapai mengingat tujuan dirumuskan berdasarkan visi dan misi organisasi.

Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Payau (BPPBAP) telah menetapkan tujuan sebagai berikut :

(6)

2. Mendapatkan teknologi budidaya air payau yang bertanggung jawab dan beriorientasi pada masyarakat dan industri perikanan.

3. Meningkatkan sumber daya riset kerja sama.

2.2 Visi dan Misi 1. Visi

Visi BPPBAP dirumuskan dengan gambaran menantang masa depan berdasarkan cita-cita yang ingin diwujudkan. Adapun Visi BPPBAP yaitu terwujudnya lembaga riset yang terkemuka dalam penyediaan data,informasi dan tekhnologi budidaya air payau sebagai komponen dibidang perikanan budidaya andalan pembangunan nasional.

2. Misi

Misi adalah sesuatu yang konkret yang harus dilaksanakan oleh suatu organisasi sesuai visi yang telah ditetapakan agar tujuan yang dapat dicapai sebagai langkah-langkah konkret untuk mewujudkan misi tersebut. Misi BPPBAP adalah sebagai berikut :

1. Menciptakan tegnologi perikanan bududaya air payau unggulan yang diakui dan bermanfaat bagi pengguna.

2. Meningkatkan sumber daya riset pelayanan jasa riset dan mengembangkan kerja sama riset perikanan bududaya air payau.

2.3 Fasilitas

Beberapa fasilitas yang tersedia untuk manunjang pelaksana riset terdiri atas tambak percobaan, keramba jaring apung, laboratorium kering ( tanah, biologi, patologi, kimia, bioteknologi, nutrisi) dan laboratorium basah, selain itu terdapat perpustakaan, ruang rapat, bengkel, garasi, rumah dinas dan mess.

(7)

Balai penelitian dan pengembangan budidaya air payau (BPPBAP) menyediakan jasa laboratorium seperti analisi kualitas air, pentakit ikan, tanah, nutrisi, pemetaan serta kerja sama riset dengan pihak swasta, instansi pemerintah dan instansi luar negeri.

2.5 Program Riset

1. Riset potensi dan pemanfaatan Sumber daya perikanan pesisir 2. Budidaya ikan intensif di keramba jaring apung (KJA) laut 3. Model budidaya udang ramah lingkungan

4. Riset nutrisi ikan

5. Riset pemanfaatan bahan aktif biota karang dan mangrove untuk pencegahan penyakit

6. Pencegahan dan pengendalian penyakit ikan dan udang pada budidaya pesisir

2.6 Hasil Riset

Selama Lima tahun terakhir dalam tahun 1997-2002 BPPBAP telah menghasilkan beberapa teknlogi antara lain :

1. Teknologi budidaya udang hemat lahan dan bertanggung jawab 2. Pengolahan tambak

3. Pemanfaatan mangrove sebagai biore mediator 4. Produksi Bandeng umpan

5. Bandeng super kualitas ekspor

6. Pemetaan sumber daya perikanan pesisir berbagai peruntukan seperti perncanaan, pemilihan dan perhitungan potensi lahan budidaya

2.7 Letak Geografis

Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Payau bertempat di jalan Makmur Daeng Sitakka Kelurahan Raya Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros dan terletak pada 199 derajat 35’ 21”BT dan 05 derajat 06’ 15” LS.

2.8 Tenaga Kerja

(8)

pustakawan, 23 orang teknisi litkayasa dan terdapat 35 orang sebagai tenaga penunjang.

2.9 Keadaan Sumber Daya

Sumber datya manusia yang terlihat di Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Payau

Balai Penelitian dan Penegmbangan Budidaya Air Payau sebagai sebagai suatu unit laksana teknis. Departeman Kelautan dan Perikanan memiliki jabatan-jabatan fungsional yang terbagi menjadi dua yaitu :

1. Kelompok peneliti yang meliputi : sumber daya perikanan budidaya, penyakit dan keshatan lingkungan, nutrisi, genetika, dan pengembangbiakan serta rekayasa perikanan.

2. Kelompok fungsional lain yang terdiri atas pustakawan dan teknisi litkayasa.

2.10 Struktur Organisasi

(9)

Gambar 2.2. Struktur Organisasi BPPBAP Maros

(10)

bagian tata usaha, seksis pelayanan teknis, jabatan fungsional, serta seksi program dan kerja sama.

Sub tata usaha membawahi urusa umum dan urusan keuangan seksi program dan kerja sama membawahi sub seksi program dan kerja sama seksi pelayanan teknis membawahi sub seksi penelitian dan sub seksi layanan jasa dan informasi dan jabatan fungsional yaitu kepala laboratorium.

2.11 Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Payau ( BPPBAP) Maros adalah sebaai berikut :

1. Fasilitas penelitian

 Hatchery dan KJA Barru

 Instalasi tambak percobaan Maranak-Maros  Instalasi tambak percobaan Takalar

2. Fasilitas penunjang

 Mess, perpustakaan, jaringan internet, musolah dan bengkel. 3. Media publikasi hasil riset

4. Riset unggulan tahun 2004-2008 :

 Riset pemetaan dan daya dukung lahan perikanan pesisir  Riset lingkungan perikanan budidaya

 Riset pakan kerapu macan  Riset kepiting bakau  Riset udang windu  Riset rumput laut

 Riset tanah sulfat masam (TSM) 5. Kerjasama (MoU)

(11)

2005. Launching (pengenalan) proyek baru di laksanakan pada 24 November 2005 di Jakarta untuk tingkat nasional dan 25 November 2005 di Makassar untuk tingkat lokal ( Sulawesi Selatan).

6. Laboratorium

Laboratorium-laboratorium yang terdapat pada BPPBAP yaitu :

 Laboratorium tanah

Laboratorium tanah merupakan laboratorium yang dapat menganalisis peubah-peubah kualitas tanah dan sediment, dimana contoh atau sampel yang diambil di lapangan dapat dianalisis guna mendapatkan data-data yang diperlukan menyangkut peubah-peubah kualitas tanah dan sedimen untuk budidaya dan sumber daya perikanan pesisir.

 Laboratorium Biotek

Laboratorium biotek merupakan laboratorium yang dapat menganalisis hal-hal yang bersifat bioteknologi .

 Laboratorium Nutrisi

Laboratorium nutrisi merupakan laboratorium yang dapat menganalisis kandungan pakan dan bahan pakan. Namun dilaboratorium nutrisi dapat pula menganalisis sampel atau contoh sedimen tanah yang berasal dari kawasan pesisir

 Laboratorium Air

Laboratorium merupakan laboratorium yang dapat menganalisis peubah-peubah kualitas air dimana sampel-sampel yang diambil dari lapangan dianalisis didalam laboratorium air.

(12)

Laboratorium patologi merupakan laboratorium yang dapat menganalisis hal-hal yang berhubungan dengan karakteristik bologi antara lain plankton dan makro/mikro dan benthos.

BAB III

(13)

Gambar 3.3. Lapisan Tanah (Foth, H.D.,1994)

Tanah merupakan campuran bahan padat (organik dan anorganik),dan udara, fase ini salin mempengaruhi satu sama lain. Misalnya, reaksi-reaksi bahan padat berpengaruh terhadap kualitas udara dan air, berpengaruh terhadap pelapukan benda padat dan reaksi-reaksi kimia dari jasad renik. Berdasarkan keterangan tersebut diatas pada taah telah terjadi dan akan berlangsung berbagai reaksi kimia yang bentuk dan kecepatannya dipengaruhi oleh bahan-bahan yang bereaksi dan keadaan lingkungan. Dapat dikatakan bahwa tanah merupakan kimia alam yang melangsungkan aktivitas yang berkesinambungan sepanjang zaman. Secara sederhana dapat dikemukakan suatu batasan atau definisi bahwa kimia tanah adalah semua peristiwa yang bersifat kimia yang terjadi pada tanah, baik pada permukaan maupun didalamnya. Rentetan peristiwa kimia inilah yang menentukan cirri dan sifat kimia tanah yang terbentuk dan yang akan berkembang. Walaupun batasan ini kedengarannya sederhana, tetapi rentetan peristiwa kimia yang terjadi sanagat rumit dan belum semuanya dapat dipantau, sehingga sebagian besar belum dapat diungkapkan sebab dan akibatnya (Lubis, 1988)

Dalam istilah teknik, pengertian tanah adalah butiran kerikil kasar, pasir tanah lempung, tanah liat dan semua bahan lepas lainnya termasuk lapisan tanah paling atas sampai pada lapisan tanah paling keras.

(14)

1) Bahan mineral

 Berasal dari hasil pelapukan

 Susunan mineral dalam tanah berbeda-beda sesuai susunan mineral batuan induknya (beku, malihan dan endapan)

 Ukuran mineral :

a. Kerikil, kerakal, batuan : 2 mm˃ b. Pasir : 2 mm – 50 u

c. Debu : 50 u – 2 u d. Liat : 2 u˂

 Mineral dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :

a. Mineral primer adalah mineral yang berasal langsung dari batuan yang dilapuk, umumnya dalam fraksi-fraksi pasir dan debu.

b. Mineral sekunder baru terbentuk selama proses pembentukan tanah berlansung, umumnya dalam fraksi liat.

2) Bahan Organik

 Hasil penimbunan sisa-sisa tumbuhan dan binatang, sebagian telah mengalami pelapukan dan pembentukan kembali menjadi mangsa jasad mikro, sehingga sifatnya selalu berubah atau tidak mantap.  Kadar bahan organic pada tanah mineral umumnya 3%˂

 Berfungsi sebagai perekat butiran tanah, sumber utama unsur N, P dan S, meningkatkan kemampuan tanah dan menahan air dan hara serta sebagai sumber energi bagi jasad mikro.

 Komposisi :

a. Jaringan asli (bagian akar dan atas tanaman) dan bagian baru yang telah mengalami pelapukan.

b. Humus : telah diubah dari sifat aslinya secara menyeluruh, berwarna hitam, bersifat kolodial, kemampuan menahan air dan ion lebih besar dari liat.

(15)

 Dalam tanah terdapat dalam ruang pori tanah.

 Kuat atau tidaknya air ditahan oleh tanah yang mempengaruhi tingkat ketersediaan air tanah bagi tanaman.

 Air dalam pori besar umumnya tidak tersedia bagi tanaman karena segera hilang merembes kebawah.

 Air dalam pori sedang : mudah diserap oleh tanah.

 Air dalam pori halus : sulit diambil oleh tanaman. Jadi, tidak semua air dalam tanah tersedia bagi tanaman, sebagian tetap tinggal dalam tanah.

 Larutan tanah mengandung garam-garam larut, sebagian besar berupa hara tanaman :

a. N, P, K, Ca, Mg dan S (hara makro)

b. Fe, Mn, B, Mo, Cu, Zn dan Cl (hara mikro)

 Terjadi dinamika hara dengan adanya pertukaran antara hara dalam larutan dengan yang terdapat di permukaan tanah.

4) Udara

 Menempati pori tanah (terutama sedang dan besar)  Jumlahnya nerubah-ubah tergantung kondisi air tanah.  Susunanya tergantung dari reaksi yang terjadi dalam tanah :

a. uap air atmosfer˃

b. CO2 atmosfer˃

c. O2 atmosfer (bervariasi dipengaruhi kandungan CO2˂ dalam tanah)

(16)

a. Ukuran partikel penyusun tanah, makin harus maka makin padat tanah, sehingga ruang porinya juga akan menyempit, sebaliknya jika makin kasar.

b. Sumber bahan organic tanah, tanah bervegetasi akan mempunyai prporsi BOT tinggi, sebaliknya pada tanah gundul (tanpa vegetasi)

c. Iklim terutama curah hujan dan temperatur, saat hujan dan evaporasi (penguapan) rendah porsi air meningkat (porsi udara menurun)

d. Sumber air, tanah yang berdekatan dengan sungai akan lebih banyak mengandung air ketimbang yang jauh dari sungai (Kemas.A, 2005)

3.2 Nitrogen total

Nitrogen merupakan unsur hara makro esensial. Menurut Hardjowigeno (2003) Nitrogen dalam tanah berasal dari : pupuk , air hujan, bahan organic tanah, pengikatan oleh mikroorganisme dari N udara. Sumber N berasal dari atmosfer sebagai sumber primer, dan lainnya berasal dari aktifitas didalam tanah sebagai sumber sekunder. Bahan organik juga membebaskan N dan senyawa lainnya setelah mengalami proses dekomposisi oleh aktifitas jasad renik tanah. Nitrogen terdapat di dalam tanah dalam bentuk organik dan anorganik. Bentuk-bentuk organik meliputi NH4, NO3, NO2, N2O dan unsur N. Dalam siklusnya, nitrogen organik didalam tanah mengalami mineralisasi sedangkan bahan mineral mengalami imobilisasi. Nitrogen tanah secara umum dapat dibagi dalam dua bentuk yaitu organik dan anorganik. Bentuk organic merupakan bentuk terbesar, bentuk anorganik dapat membentuk NH4+ , NO2-, NO3-, N2O dan NO. Sedangkan

gas N2 hanya dapat dimanfaatkan oleh bakteri Rhizobium (Hakim et al., 1986).

Nitrogen berada dalam bentuk NH4+ dan NO3- , ion-ion ini dalam tanah berasal dari

(17)

tipe liat. Hasil penguraian bahan organik menjadi sumber nutrien dari mikroorganisme dalam tanah dapat langsung dimanfaatkan oleh plankton. Karbon merupakan sumber energi bagi mikroorganisme, sedangkan nitrogen dalam bahan organik lebih banyak sebagai nitrogen organik, selain dalam bentuk nitrat dan ammonium. Nitrogen dalam bentuk nitrat dimanfaatkan fitoplankton sebagai sumber nutrient.

Kebanyakan N (Nitrogen) dalam tanah dasar tambak tergandung dalam bahan organik. Bakteri memineralisasi bahan organik ammonia yang dapat dimanfaatkan untuk pertumbuhan makanan alami. Analisis kandungan N-total dilakukan, bukan hanya untuk mengetahui kandungan N-total tanah tetapi juga untuk mengetahui rasio C:N yang ideal untuk tanah tambak adalah 8:1 sampai 12:1 (Boyd, 2008)

Kandungan N-total tertinggi umumnya terdapat pada lapisan 0-20 cm, dan 20-40 cm, dimana aktifitas perakaran dan mikroorganisme cukup intensif di daerah tersebut. Hal ini juga akibat pemupukan yang intensif pada lapisan tersebut. Namun kadar N-total semakin menurun dengan bertambahnya kedalaman dimana pengaruh pengelolaan semakin rendahnya. Dengan meningkatnya umur dan pembukaan lahan gambut, kandungan N akan meningkat dan berkorelasi dengan tingkat dekomposisi. Tingginya permukaan air tanah berpengaruh terhadap jumlah N yang dilepaskan, karena efeknya terhadap zone perakaran, aerasi dan temperatur. Makin tinggi muka air tanahnya, jumlah N yang tersedia bagi tanaman makin rendah (Ervina dkk, 2015). Sebagaimana diketahui bahwa sumber utama N adalah bahan organik (Harjadi, 1960), perubahan kandungan N tanah boleh jadi terkait dengan meningkatnya bahan organik dari sangat rendah menjadi rendah akibat perlakuan imbangan pemberian pupuk organik dan anorganik yang diberikan.

(18)

Oleh karena itu, diperlukan teknik yang akurat, tepat dan terstandar dalam penetapannya.

(19)

BAB IV

TUGAS KHUSUS DAN PEMBAHASAN 4.1 Waktu dan Tempat

Kerja praktek ini dilaksanakan selama 2 bulan yaitu tanggal 08 Agustus – 07 Oktober di Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Payau (BPPBAP) berlokasi di :

 Kelurahan : Raya  Kecamatan : Turikale  Kabupaten : Maros

 Provinsi : Sulawesi Selatan

4.2 Prosedur Kerja Nitrogen Total (Laboratorium Penguji BPPBAP, 2016) 4.2.1 Alat dan Bahan

Adapun cara kerja dari penetapan N-Total sebagai berikut: 4.2.2.1 Destruksi

(20)

2) Masukkan ke dalam labu kjeldahl 250 ml.

3) Tambah sedikit campuran selen dan batu didih + 1 g, kemudian tambah 7 mL asam sulfat pekat.

4) Dipanaskan di atas alat destruksi, mula-mula dengan menyalakan api kecil, lalu nyalakan api diperbesarkan sampai asapnya hilang dan warna larutan menjadi kehijauan atau tak berwarna lalu diangkat dan didinginkan.

4.2.2.2 Destilasi

1) Setelah larutan di dalam labu kjeldahl menjadi dingin, dilarutkan dengan 100 mL aquades ke dalam labu ukur.

2) Mengambil erlemeyer 100 mL lalu diisi dengan 10 mL asam borak dan ditambahkan 3 tetes indicator conwey.

3) Erlenmeyer tersebut di tempatkan dibawah pendingin destilasi sehingga ujung alat peendingan tersebut tercelup di bawah permukaan asam.

4) Memipet 10 mL larutan hasil dekstruksi ke dalam labu kjeldahl, menambahkan 100 mL aquadest dan 10 mL NaOH 40%. Penambahan NaOH harus melalui dinding labu. Penyulingan dihentikan setelah volumenya mencapai 60 ml.

5) Setelah destilasi selasai, erlenmeyer diambil dan alat destilasi di matikan. 6) Dibilas dengan aquades diujung atas dan bawah dari alat pendingin.

4.2.2.3 Titrasi

1) Larutan dalam erlenmeyer di titrasi dengan asam sulfat 0,1 N sampai warna merah.

2) Kemudian dicatat hasil titrasi.

4.3 Rumus

Nitrogen Total=(VcVb)x N x14x p mg contoh x100

………. ( 4.1 )

(21)

Vc : mL titran contoh Vc : mL titran blanko

N : Normalitas larutan penitar 14 : bobot setara nitrogen P : factor pengenceran

4.4 Hasil

Tabel 4.1. Hasil analisis N total pada sampel tanah No. Kode Lab. Berat contoh

(mg)

Vol. Penitar (mL)

N-Total (%)

(22)

2 T.0002 2000,5 1,4 0,10

3 T.0003 2.000,3 1,1 0,07

4 T.0004 2.000,0 2,5 0,19

5 T.0005 2000,2 1,8 0,13

6 T.0006 2000,5 1,6 0,11

7 T.0007 2000,0 0,7 0,04

8 T.0008 2000,5 1,2 0,08

9 T.0009 2000,3 1,3 0,09

10 T.0010 2000,3 1,1 0,07

11 T.0011 2000,3 1,3 0,09

12 T.0012 2000,0 1,1 0,07

13 T.0013 2000,3 0,6 0,03

14 T.0014 2000,0 0,6 0,03

15 T.0015 2000,2 1,0 0,06

16 T.0016 2000,0 1,2 0,08

17 T.0017 2000,0 0,8 0,04

18 T.0018 2000,0 0,7 0,04

19 T.0019 2000,0 1,1 0,07

20 T.0020 2000,3 1,1 0,07

Penitar Blanko : 0,3 mL N H2SO4 : 0,0125

4.5 Pembahasan

Nitrogen merupakan unsur hara esensial yang sangat dibutuhkan biota budidaya. Selain itu juga akan mengikat unsur-unsur beracun pada tanah asam sehingga akan meningkatkan kapasitas penyangga tanah yang sangat erat kaitannya efesiensi penggunaan unsur hara termasuk pupuk.

(23)

Dari hasil konsentrasi nitrogen total yang didapatkan termasuk kategori rendah sehingga apabila konsentrasi nitrogen kategori rendah pada tanah tambak yang dibudidayakan maka sewajarnya ditingkatkan konsentrasi nitrogennya sebagaimana diketahui bahwa semua organisme memerlukan nitrogen untuk kelangsungan hidup. Demikian juga dengan kriteria kesesuaian untuk (Tabel 4.2.) terlihat bahwa sampel-sampel yang dianalisis termasuk kategori tidak sesuai (N).

Oleh karena itu kondisi tanah tambak yang konsentrasi N-totalnya rendah maka sangat membutuhkan masukan pupuk nitrogen sehingga mencukupi dan penambahan pupuk sesuai yang dibutuhkan pada tambak tersebut. Pupuk nitrogen mengandung hara Nitrogen, bentuk senyawa nitrogen umumnya berupa Nitrat, Amonium, Sianida. Contoh pupuk nitrogen yang biasa digunakan ditambak, yaitu : Kalium Nitrat (KNO3), Amonium Fosfat (NH4),

Urea (NH2CCONH2) dan Kalium Sianida (CaCN2).

Tabel 4.2. Kriteria kesesuaian lahan untuk budidaya di tambak

Kelas Lahan

(24)

valensi tinggi ke valensi rendah atau sebaliknya. Dan pada proses destilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan. Fungsi penambahan NaOH adalah untuk memberikan susasana basah karena reaksi tidak dapat berlangsung dalam keadaan asam.

Tahapan reaksi analisis nitrogen total dapat dilihat pada reaksi dibawah ini : Tahap destruksi :

(C, H, N)n + H2SO4 (NH4)2SO4 + SO2 + CO2 + H2O

Larutan jernih

Tahap destilasi

(NH4)2SO4 + 2 NaOH 2NH4OH + Na2SO4

NH4OH NH3(g) + H2O

NH3(g) NH3(I)

(25)

2NH3 + 4H3BO3 (NH4)2B4O7 + 5H2O

Larutan berwarna biru

Tahap Titrasi

(NH4)2B4O7 + HCl (NH4)2Cl + H2B4O7

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Dalam hasil analisis konsentrasi nitrogen dalam tanah tambak diperoleh konsentrasi terendah yaitu 0,03% pada kode T.0013 dan kode T.0014, dan konsentrasi tertinggi yaitu 0,19% pada kode sampel tanah T.0004, sehingga dari 20 sampel tanah tambak yang dianalisiskan konsentrasi nitrogen totalnya termasuk kategori rendah.

5.2 Saran

Sebaiknya pada proses kerja praktek berlangsung, pembimbing cukup memberitahukan apa yang semestinya dikerjakan agar mahasiswa/mahasiswi mengetahui banyak apa yang telah dikerjakan.

(26)

DAFTAR PUSTAKA

Abdulmujid. (2005), “Perubahan Unsur Hara Nitrogen (N) Dan Phosphor (P) Tanah Gambut Di Lahan Gambut Yang Dipengaruhi Lama Pengolahan Lahan”, Jurnal Pedon Tropika Edisi 1 Vol 1 (1-9)

Boyd, C.E. 2008. “Pod bottom soil analyses”. Global Aquaculture Advocate, September/October: 90-93.

Ervina Indrayani1., Kamiso Handoyo Nitimulyo., Suwarno Hadisusanto., Rustadi. (2015), “Analisisi kandungan Nitrogen, fosforani-Papua”, Jurnal Manusia Dan Lingkungan, Vol. 22, No.2, Juli 2015: 217-225

Foth, H.D., 1994. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Erlangga. Jakarta.

Hardjowigeno, S. 1987. Ilmu Tanah. Edisi Pertama. Medyatama Sarana Prakasa, Jakarta.

(27)

Kemas. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Rajagrafindo Persada: Jakarta.

Lubis, A.M., 1988. Kesuburan Tanah. Ilmu, FP UISU, Medan.

S. Minardi. (2014), “Imbangan Pupuk Organik Dan Anorganik Pengaruhnya Terhadap Hara Pembatas Dan Kesuburan Tanah” , Jurnal Ilmu Tanah dan Agroklimatologi 11 (2) 2014

(28)
(29)

Lampiran 1.

STANDARISASI LARUTAN H2SO4 0,01N UNTUK PENETAPAN N-TOTAL

1. Tujuan

Instruksi Kerja ini sebagai pedoman laboratorium dalam melakukan penetapan kadar N-Total dalam tanah.

2. Ruang Lingkup

Instruksi Kerja ini meliputi tata cara penetapan nitrogen total dalam tanah dengan teknik volumetrik, dengan metode kjeldahl.

3. Acuan

Wiryawan A. at all Kimia Analitik untuk SMK, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menenga, Departemen Pendidikan Nasional. 5) Pipet Volum 10 mL 6) Erlemeyer 250 mL

(30)

3) H2SO4 0,01N. Pipet 5 mL H2SO4 4N kedalam labu ukur 2000 mL,

impitkan dengan air bebas ion.

4) Borax diovenkan dan didinginkan dalam eksikator. 5) Indikator PP

6 Prosedur Pelaksanaan 5.1 Cara kerja

1) Timbang sekitar 0,1 g borax anhidrat, masukkan kedalam labu ukur 100 mL, kocok lalu impitkan dengan air bebas ion.

2) Pipet 10 mL kedalam erlemeyer tetesi PP sebagai penunjuk 3) Titar dengan asam sulfat 0,01 N.

5.2 Perhitungan

N

=

mgram

.

borax

VxBst

.

xfp

Dimana :

N : Normalitas asam sulfat V : Volume penitaran

Bst : Bobot borax (191)

Fp : Faktor pengenceran 10 dalam 100 = 10

6. Jaminan Mutu dan Pengendalian Mutu 6.1 Jaminan Mutu (Quality Assurance, QA)

1) Dilaksanakan oleh personel yang kompeten. 2) Menggunakan peralatan bebas kontaminan.

(31)

5) Dianalisis sebelum batas waktu penyimpanan maksimum 6) Merekam data dengan baik dan benar.

6.2 Pengendalian Mutu (Quality Control, QC)

1) Dikerjakan secara replikat (triplo) sebagai kontrol kesalahan Analis (bila memungkinkan).

7. Dokumentasi

Instruksi Kerja Khusus ini disimpan dalam bentuk berkas dan/atau file dalam komputer dengan status legalitas yang sama. Adapun dokumen terkait yang digunakan dalam instruksi kerja ini adalah:

1) Buku catatan primer (rekaman primer);

LAMPIRAN 2

PENETAPAN NITROGEN TOTAL Sampel 2 gram

(32)

Gambar 4. Proses Analisis Kandungan Nitrogen Total LAMPIRAN 3

Laporan Kegiatan Harian Kerja Praktek Nama Mahasiswa : Maryam Pembimbing Lapangan : Kamariah, S.Si Tempat KP : BPPBAP Maros

Waktu Pelaksanaan KP : 08 Agustus 2016 – 07 Oktober 2016

7 mL H2SO4

Destruksi

Himpitkan kedalam kabu ukur 100mL

10 mL hasil Destruksi + 100 mL aquadest

10 mL NaOH

Destilasi sampai 50-60 mL Tampung dalam

10 mL asam borat

(33)

No. Hari / Tanggal Kegiatan

1 Senin,08/08/2016  Perkenalan diri

 Pengenalan laboratorium tanah  Preparasi sampel tanah

2 Selasa,09/08/2016  Membersihkan laboratorium  Analisis N-total

3 Rabu,10/08/2016  Membersihkan laboratorium  Mengukur pH tanah

4 Kamis,11/08/2016  Membersihkan laboratorium  Merapikan sampel tanah 5 Jumat,12/08/2016  Membersihkan laboratorium

 Senam

 Analisis kadar air 6 Sabtu, 13/08/2016  Libur

7 Minggu, 14/08/2016  Libur

8 Senin, 15/08/2016  Membersihkan laboratorium  Mencuci alat laboratorium 9 Selasa, 16/08/2016  Membersihkan laboratorium

 Mengocok sampel bray  Mencuci alat laboratorium 10 Rabu, 17/08/2016  Membersihkan laboratorium

 Menimbang sampel tanah untuk pH  Mengukur pH tanah

11 Kamis, 18/08/2016  Membersihkan laboratorium  Menimbang sampel tanah  Analisis N-total

12 Jumat, 19/08/2016  Membersihkan laboratorium  Senam pagi

 Preparasi sampel  Merapikan sampel 13 Sabtu, 20/08/2016  Libur

14 Minggu,21/08/2016  Libur

15 Senin, 22/08/2016  Membersihkan laboratorium  Menimbang sampel tanah  Analisis N-total

16 Selasa, 23/08/2016  Membersihkan laboratorium  Mengocok sampel bray  Mencuci alat laboratorium 17 Rabu, 24/08/2016  Membersihkan laboratorium

(34)

 Analisis pospat

19 Jumat, 26/08/2016  Membersihkan laboratorium  Senam

 Menghapus kode  Mencuci alat 20 Sabtu, 27/08/2016  Libur

21 Minggu, 28/08/2016  Libur

22 Senin, 29/08/2016  Membersihkan laboratorium  Analisis N-total

 Mencuci alat Laboratorium 23 Selasa, 30/08/2016  Membersihkan laboratorium

 Analisis Fe

 Mencuci alat laboratorium 24 Rabu, 31/08/2016  Membersihkan laboratorium

 Menimbang sampel tanah untuk pH  Mengukur pH tanah

25 Kamis 01/09/2016  Membersihkan laboratorium  Menimbang sampel tanah  Analisis N-total

26 Jumat, 02/09/2016  Membersihkan laboratorium  Senam pagi

 Preparasi sampel  Membuat pereaksi 27 Sabtu, 03/09/2016  Libur

28 Minggu,04/09/2016  Libur

29 Senin, 05/09/2016  Membersihkan laboratorium  Membuat pereaksi

 Preparasi sampel  Analisis kadar air

30 Selasa, 06/09/2016  Membersihkan laboratorium  Menghapus kode

 Menulis kode  Analisis N-total

 Mencuci alat laboratorium 31 Rabu, 07/09/2016  Membersihkan laboratorium

 Mencuci alat laboratorium 32 Kamis, 08/09/2016  Membersihkan laboratorium

 Analisis tekstur tanah  Membuat kertas pengering  Mengeringkan tanah

(35)

 Preparasi sampel tanah 34 Sabtu, 10/09/2016  Libur

35 Minggu,11/09/2016  Libur 36 Senin, 12/09/2016  Libur

37 Selasa, 13/09/2016  Analisis N-total

 Mencuci alat laboratorium  Anlisis alumunium

38 Rabu, 14/09/2016  Membersihkan laboratorium  Analisis tekstur tanah. 39 Kamis,15/09/2016  Membersihkan laboratorium

 Analisis tekstur tanah  Mencuci alat laboratorium 40 Jumat, 16/09/2016  Membersihkan laboratorium

 Senam

 Analisis phospat 41 Sabtu, 17/09/2016  Libur

42 Minggu,18/09/2016  Libur

43 Senin, 19/09/2016  Membersihkan laboratorium  Analisis kadar air

 Menimbang sampel tanah 44 Selasa, 20/09/2016  Membersihkan laboratorium

 Analisis N-total

45 Rabu, 21/09/2016  Membersihkan laboratorium  Analisis sulfat

 Mencuci alat laboratorim 46 Kamis, 22/09/2016  Membersihkan laboratorium

 Analisis N-total

 Mencuci alat laboratorium 47 Jumat, 23/09/2016  Membersihkan laboratorium

 Senam

 Preparasi sampel tanah  Membuat pereaksi 48 Sabtu,24/09/2016  Libur

49 minggu,25/09/2016  Libur

50 Senin, 26/09/2016  Membersihkan laboratorium  Analisis kadar air

 Analisis N-total

51 Selasa,27/09/2016  Membersihkan laboratorium  Membuat wadah kertas pengering  Mengeringkan sampel

(36)

 Analisis kadar air  Analisis N-total

53 Kamis,29/09/2016  Preparasi sampel tanah  Membuat pereaksi

54 Jumat,30/09/2016  Pembersihan laboratorium  Senam

 Menimbang sampel tanah 2 gram  Analisis N-total

55 Sabtu,01/10/2016  Libur 56 Minggu,02/10/2016  Libur

57 Senin,03/10/2016  Membersihkan laboratorium  Membuat Laporan KP 58 Selasa,04/10/2016  Membersihkan laboratorium

 Membuat Laporan KP 59 Rabu,05/10/2016  Membersihkan laboratorium

 Membuat Laporan KP  Asistensi laporan

60 Kamis,06/10/2016  Membersihkan laboratorium  Membuat Laporan KP  Asistensi laporan 61 Jumat,07/10/2016

 Membersihkan laboratorium  Senam

(37)

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini kami menyatakan bahwa dalam mengerjakan laporan KP ini kami tidak melakukan pemalsuan (fabricating) data dan tidak menjiplak karya orang lain. Semua materi dalam laporan KP ini merupakan hasil karya kami sendiri, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Jika di kemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam laporan KP, maka kami tidak bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan.

Makassar, 07 Oktober 2016 Mahasiwa

Maryam

(38)

SURAT KETERANGAN TELAH MENYELESAIKAN KERJA PRAKTEK (KP)

Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama Mahasiswa : Maryam

NIM : 1320422038

Alamat : jln. Poros Kariango - Maros No. HP : 0821-9720-8979

Telah melaksanakan Kerja Praktek (KP) di Balai Penelitian Dan Pengembangan Budidaya Air Payau (BPPBAP) Maros, yang dimulai pada 08 Agustus 2016 Sampai dengan 07 Oktober 2016 dan telah menyelesaikan seluruh administrasi yang terkait dengan Perusahaan.

Demikian Surat Keterangan ini dibuat dengan sebenarnya

Makassar, 07 Oktober 2016 Menyetujui :

(39)

( Maryam ) ( Kamariah, S.Si)

Nim : 1320422038 NIP:19820223 2 010012 027

KARTU KONSULTASI DOSEN PEMBIMBING Nama Mahasiswa :

Pembimbing Lapangan : Tempat KP :

Waktu Pelaksanaan KP : No

.

Tanggal Materi Pembimbing Tandatangan Dosen

Tandatangan Mahasiswa

Makassar,

Dosen Pembimbing

(………)

(40)

Gambar

Gambar 2.1. Kantor Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Payau
Gambar 2.2. Struktur Organisasi BPPBAP Maros
Gambar 3.3. Lapisan Tanah (Foth, H.D.,1994)
Tabel 4.2. Kriteria kesesuaian lahan untuk budidaya di tambak
+2

Referensi

Dokumen terkait

Segala puji bagi Allah SWT yang mana dengan izin dan rahmat-NYA penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini yang diberi judul “ANALISA KADAR UNSUR HARA KARBON ORGANIK DAN NITROGEN

Telah dilakukan percobaan pola tumpangsari jagung/kacang tanah yang bertujuan untuk menentukan dosis Nitrogen (N) yang optimum bagi tanaman jagung pada berbagai jarak tanam dalam

Salah satu upaya untuk meningkatkan produksi gula adalah mengembalikan bahan organik ke dalam tanah dengan aplikasi seresah yang diperoleh dari sisa panen tanaman tebu sehingga

Alhamdulillahirabbil‘alamin, segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, atas berkat rahmat kuasa-Nya penyusunan Laporan Tugas Akhir dengan judul “Pengaruh Interaksi Struktur dan

Pengaruh urea terhadap peningkatan konsentrasi nitrit dan nitrat dalam sampel tanah pupuk kompos disebabkan karena kandungan nitrogen dari urea akan diubah menjadi

Penyusunan Tugas Akhir yang berjudul Pengaruh Aplikasi Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit dan Jarak Pengambilan Sampel Terhadap Kadar C-organik, Nitrogen dan Bulk Density Tanah

tertarik untuk membahasnya guna penyusunan proposal skripsi dengan judul “ PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMILIK TANAH ATAS GANTI KERUGIAN DALAM PENGADAAN TANAH

Penelitian dengan lisimeter berdiameter 20cm dan tinggi 56cm hendak mempelajari (1) mobilisasi hara nitrogen dan kalium dalam tanah, dan (2) menetapkan jumlah N dan