• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan dan Implementasi Sistem Info

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Perancangan dan Implementasi Sistem Info"

Copied!
199
0
0

Teks penuh

(1)

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI SARANA PRASARANA BERBASIS WEB

DI SMK ST MIKAEL

LAPORAN KERJA PRAKTIK

Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Skripsi (S1) Program Studi Teknik Informatika

Oleh

BAKHTIAR ABDULLAH 120103043

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK DUTA BANGSA

(2)
(3)
(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena

hanya atas berkat dan rahmat-Nya, sehingga Laporan Kerja Praktik yang dapat

diselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Adapun tujuan penulisan laporan ini

adalah untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan Kerja Praktik Program

Studi Teknik Informatika STMIK Duta Bangsa Surakarta.

Penyusunan laporan ini tidak terlepas dari bantuan beberapa pihak, oleh

karena itu penulis hendak mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Albertus Murdianto, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMK St Mikael

Surakarta yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk

melaksanakan kerja praktik disana.

2. Bapak Drs. H. Singgih Purnomo, MM selaku Ketua STMIK Duta Bangsa

Surakarta.

3. Bapak Wijiyanto, S.Kom, M.Pd, M.Kom selaku Wakil Ketua I Ketua STMIK

Duta Bangsa Surakarta.

4. Bapak Joni Maulindar S.Kom, M.Eng selaku Ketua Program Studi Teknik

Informatika.

5. Ibu Indah Nofikasari, S.Kom selaku Pembimbing I Kerja Praktik.

6. Bapak Yulius Kinta Kanisia, S. Kom dan Bapak Aloysius Triyanto, S. Si

selaku Pembimbing II Kerja Praktik.

(5)

8. Orang tua tercinta serta kakak dan adik tersayang, yang telah memberikan

doa, semangat, dukungan, dan motivasi selama melakukan studi.

9. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang terlibat

dalam penyusunan Laporan Kerja Praktik ini sehingga dapat selesai dengan

baik.

Akhir kata, penulis menyadari bahwa pelaksanaan Kerja Praktik dan

Penyusunan Laporan ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran

yang membangun sangat penulis harapkan. Semoga penyusunan laporan ini

bermanfaat bagi semua pihak.

Surakarta, Juni 2016

(6)

DAFTAR ISI

1.6.3 Metode Pengembangan Sistem ... 4

1.7 Waktu dan Tempat Pelaksanaan ... 7

1.8 Sistematika Penulisan ... 7

BAB II LANDASAN TEORI ... 8

2.1 Pengertian Sistem ... 8

2.1.1 Karakteristik Sistem Informasi ... 8

2.2 Pengertian Informasi ... 10

2.3 Sistem Informasi ... 12

2.3.1 Komponen Sistem Informasi ... 12

2.4 Sarana Prasarana Pendidikan ... 13

2.4.1 Pengertian Sarana... 13

2.4.2 Pengertian Prasarana ... 14

2.4.3 Definisi ISO 9001:2008 ... 14

2.5 Analisa dan Desain Sistem ... 15

2.5.1 Analisis Sistem PIECES ... 15

2.5.2 Desain Sistem ... 17

2.6 Model Waterfall ... 17

2.7 Tools Pengembangan Sistem ... 19

2.7.1 Flowchart ... 19

2.7.2 DFD (Data Flow Diagram) ... 23

2.7.2.1 Level Data Flow Diagram ... 24

2.7.2.2 Fungsi DFD ... 24

(7)

2.8.1 Komponen Wireless LAN ... 26

4.1.1 Analisis Kelemahan Sistem Menggunakan PIECES ... 47

4.1.2 Analisis Kebutuhan Sistem ... 49

4.2 Desain ... 53

4.2.1 Flow of Document ... 53

4.2.2 Perancangan Diagram Konteks ... 57

4.2.3 Diagram Berjenjang ... 58

4.2.4 Perancangan DFD (Data Flow Diagram) ... 60

4.2.5 Perancangan Basis Data ... 66

4.2.6 Perancangan Antarmuka ... 72

4.2.7 Perancangan Keluaran ... 88

4.3 Implementasi ... 97

4.3.1 Implementasi Basis Data ... 97

4.3.2 Implementasi Antarmuka ... 101

4.3.3 Implementasi Keluaran ... 137

4.4 Manual Instalasi ... 147

4.4.1 Instalasi XAMPP ... 147

4.4.2 Instalasi Database ... 153

(8)

4.5 Pengujian Sistem ... 159

4.5.1 Identifikasi dan Rencana Pengujian ... 159

4.5.2 Deskripsi dan Hasil Uji ... 163

BAB V PENUTUP ... 169

5.1 Kesimpulan ... 169

5.2 Saran ... 170

(9)

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Struktur Data ... 33

Bagan 3.1 Struktur Organisasi SMK St. Mikael Surakarta ... 39

Bagan 3.2 Flow of Document Sarana Prasarana Inventaris ... 42

Bagan 3.3 Flow of Document Sarana Prasarana Noninventaris ... 43

Bagan 3.4 Flow of Document Sarana Prasarana Pengambilan ... 43

Bagan 3.5 Flow of Document Sarana Prasarana Peminjaman ... 44

Bagan 3.6 Flow of Document Sarana Prasarana Pengadaan... 45

Bagan 3.7 Flow of Document Sarana Prasarana Ketidaksesuaian ... 45

Bagan 3.8 Flow of Document Sarana Prasarana Perbaikan ... 46

Bagan 4.1 Flowchart Rancangan Inventaris yang Dikembangkan ... 53

Bagan 4.2 Flowchart Rancangan Noninventaris yang Dikembangkan ... 54

Bagan 4.3 Flowchart Rancangan Pengambilan yang Dikembangkan ... 55

Bagan 4.4 Flowchart Rancangan Peminjaman yang Dikembangkan ... 55

Bagan 4.5 Flowchart Rancangan Pengadaan yang Dikembangkan ... 56

Bagan 4.6 Flowchart Rancangan Ketidaksesuaian yang Dikembangkan ... 56

Bagan 4.7 Flowchart Rancangan Perbaikan yang Dikembangkan ... 57

Bagan 4.8 Diagram Konteks ... 58

Bagan 4.9 Diagram Berjenjang ... 59

Bagan 4.10 DFD Level 0 ... 61

Bagan 4.11 DFD Level 1 Master Data ... 63

Bagan 4.12 DFD Level 1 Proses ... 64

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Perancangan Halaman Login ... 72

Gambar 4.2 Perancangan Halaman Dashboard ... 72

Gambar 4.3 Perancangan Halaman Informasi ... 73

Gambar 4.4 Perancangan Pop-Up View Informasi ... 73

Gambar 4.5 Perancangan Pop-Up Edit Informasi ... 74

Gambar 4.6 Perancangan Pop-Up Delete Informasi ... 74

Gambar 4.7 Perancangan Halaman Memo... 74

Gambar 4.8 Perancangan Pop-Up View Memo... 75

Gambar 4.9 Perancangan Pop-Up Edit Memo ... 75

Gambar 4.10 Perancangan Pop-Up Delete Memo ... 75

Gambar 4.11 Perancangan Halaman Inventaris ... 76

Gambar 4.12 Perancangan Pop-Up Edit Inventaris ... 76

Gambar 4.13 Perancangan Pop-Up Delete Inventaris... 76

Gambar 4.14 Perancangan Pop-Up Print Inventaris ... 77

Gambar 4.15 Perancangan Halaman Noninventaris ... 77

Gambar 4.16 Perancangan Pop-Up Edit Noninventaris ... 77

Gambar 4.17 Perancangan Pop-Up Delete Noninventaris ... 78

Gambar 4.18 Perancangan Pop-Up Print Noninventaris ... 78

Gambar 4.19 Perancangan Halaman Perbaikan ... 78

Gambar 4.20 Perancangan Pop-Up Edit Perbaikan ... 79

Gambar 4.21 Perancangan Pop-Up Delete Perbaikan... 79

Gambar 4.22 Perancangan Pop-Up Print Perbaikan ... 79

Gambar 4.23 Perancangan Halaman Penomoran ... 80

Gambar 4.24 Perancangan Pop-Up Edit Penomoran ... 80

Gambar 4.25 Perancangan Pop-Up Delete Penomoran ... 80

Gambar 4.26 Perancangan Halaman Ketidaksesuaian ... 81

Gambar 4.27 Perancangan Pop-Up Edit Ketidaksesuaian ... 81

Gambar 4.28 Perancangan Pop-Up Delete Ketidaksesuaian ... 82

Gambar 4.29 Perancangan Halaman Peminjaman Barang ... 82

Gambar 4.30 Perancangan Pop-Up Edit Peminjaman Barang ... 82

Gambar 4.31 Perancangan Pop-Up Delete Peminjaman Barang ... 82

Gambar 4.32 Perancangan Pop-Up Print Peminjaman Barang ... 83

Gambar 4.33 Perancangan Halaman Peminjaman Ruang... 83

Gambar 4.34 Perancangan Pop-Up Edit Peminjaman Ruang ... 83

Gambar 4.35 Perancangan Pop-Up Delete Peminjaman Ruang ... 84

Gambar 4.36 Perancangan Halaman Pengadaan Barang ... 84

Gambar 4.37 Perancangan Pop-Up Edit Pengadaan Barang ... 84

Gambar 4.38 Perancangan Pop-Up Delete Pengadaan Barang ... 85

Gambar 4.39 Perancangan Pop-Up Print Pengadaan Barang ... 85

Gambar 4.40 Perancangan Halaman Pengambilan ... 85

Gambar 4.41 Perancangan Pop-Up Edit Pengambilan ... 85

Gambar 4.42 Perancangan Pop-Up Delete Pengambilan ... 86

(11)

Gambar 4.44 Perancangan Halaman Supplier ... 86

Gambar 4.45 Perancangan Pop-Up Edit Supplier ... 87

Gambar 4.46 Perancangan Pop-Up DeleteSupplier ... 87

Gambar 4.47 Perancangan Halaman Users ... 87

Gambar 4.48 Perancangan Pop-Up Edit User... 88

Gambar 4.49 Perancangan Pop-Up DeleteUser ... 88

Gambar 4.50 Perancangan Laporan Memo Internal ... 89

Gambar 4.51 Perancangan Laporan Daftar Inventaris Unit Kerja ... 89

Gambar 4.52 Perancangan Laporan Tahunan Sarana Prasarana ... 90

Gambar 4.53 Perancangan Laporan Daftar Noninventaris Unit Kerja ... 90

Gambar 4.54 Perancangan Laporan Buku Perbaikan Sarana Prasarana ... 91

Gambar 4.55 Perancangan Laporan Ketidaksesuaian (KTS) Sarana Prasarana dan Penanganannya ... 92

Gambar 4.56 Perancangan Laporan Buku Peminjaman Sarana Prasarana ... 93

Gambar 4.57 Perancangan Laporan Memo Peminjaman Ruang ... 94

Gambar 4.58 Perancangan Laporan Pengadaan / Pembelian Sarana Prasarana ... 95

Gambar 4.59 Perancangan Laporan Rencana Kebutuhan Tahunan Sarana Prasarana ... 96

Gambar 4.60 Perancangan Laporan Blanko Monitoring Barang di Ruang ATK . 96 Gambar 4.61 Tabel inventaris ... 97

Gambar 4.62 Tabel noninventaris ... 97

Gambar 4.63 Tabel perbaikan ... 98

Gambar 4.64 Tabel penomoran ... 98

Gambar 4.65 Tabel pengadaan_ketidaksesuaian ... 99

Gambar 4.66 Tabel peminjaman_barang ... 99

Gambar 4.67 Tabel pengadaan_barang ... 100

Gambar 4.68 Tabel pengadaan_barang_data ... 100

Gambar 4.69 Tabel pengambilan ... 100

Gambar 4.70 Halaman Login ... 101

Gambar 4.71 Halaman Dashboard ... 102

Gambar 4.72 Halaman Informasi ... 104

Gambar 4.73 Pop-Up View Informasi ... 105

Gambar 4.74 Pop-Up Edit Informasi ... 106

Gambar 4.75 Pop-Up Delete Informasi ... 106

Gambar 4.76 Halaman Memo ... 107

Gambar 4.77 Pop-Up View Memo ... 108

Gambar 4.78 Pop-Up Edit Memo ... 108

Gambar 4.79 Pop-Up Delete Memo... 109

Gambar 4.80 Halaman Inventaris Barang ... 110

Gambar 4.81 Pop-Up Edit Inventaris ... 111

Gambar 4.82 Pop-Up Delete Inventaris ... 111

Gambar 4.83 Pop-Up Print Inventaris ... 112

Gambar 4.84 Halaman Noninventaris Barang ... 113

Gambar 4.85 Pop-Up Edit Noninventaris ... 113

Gambar 4.86 Pop-Up Delete Noninventaris ... 114

(12)

Gambar 4.88 Halaman Perbaikan Barang ... 116

Gambar 4.89 Pop-Up Edit Perbaikan ... 116

Gambar 4.90 Pop-Up Delete Perbaikan ... 117

Gambar 4.91 Pop-Up Print Perbaikan ... 117

Gambar 4.92 Halaman Penomoran Barang ... 120

Gambar 4.93 Pop-Up Edit Penomoran... 120

Gambar 4.94 Pop-Up Delete Penomoran ... 121

Gambar 4.95 Halaman Ketidaksesuaian Barang ... 122

Gambar 4.96 Pop-Up Edit Ketidaksesuaian... 122

Gambar 4.97 Pop-Up Delete Ketidaksesuaian ... 123

Gambar 4.98 Halaman Peminjaman Barang ... 124

Gambar 4.99 Pop-Up Edit Peminjaman Barang ... 124

Gambar 4.100 Pop-Up Delete Peminjaman Barang ... 125

Gambar 4.101 Pop-Up Print Peminjaman Barang ... 125

Gambar 4.102 Halaman Peminjaman Ruang ... 126

Gambar 4.103 Pop-Up Edit Peminjaman Ruang ... 127

Gambar 4.104 Pop-Up Delete Peminjaman Ruang... 127

Gambar 4.105 Halaman Pengadaan Barang... 130

Gambar 4.106 Pop-Up Edit Pengadaan ... 130

Gambar 4.107 Pop-Up Delete Pengadaan ... 131

Gambar 4.108 Pop-Up Print Pengadaan ... 131

Gambar 4.109 Halaman Pengambilan... 132

Gambar 4.110 Pop-Up Edit Pengambilan ... 133

Gambar 4.111 Pop-Up Delete Pengambilan ... 133

Gambar 4.112 Pop-Up Print Pengambilan ... 133

Gambar 4.113 Halaman Supplier ... 134

Gambar 4.114 Pop-Up Edit Supplier ... 135

Gambar 4.115 Pop-Up Delete Supplier ... 135

Gambar 4.116 Halaman Users ... 136

Gambar 4.117 Pop-Up Edit User ... 137

Gambar 4.118 Pop-Up Delete User ... 137

Gambar 4.119 Laporan Memo Internal ... 138

Gambar 4.120 Laporan Daftar Inventaris Unit Kerja ... 139

Gambar 4.121 Laporan Tahunan Sarana Prasarana ... 139

Gambar 4.122 Laporan Daftar Noninventaris Unit Kerja ... 140

Gambar 4.123 Laporan Buku Perbaikan Sarana Prasarana ... 141

Gambar 4.124 Laporan Ketidaksesuaian (KTS) Sarana Prasarana dan Penanganannya ... 142

Gambar 4.125 Laporan Buku Peminjaman Sarana Prasarana ... 143

Gambar 4.126 Laporan Memo Peminjaman Ruang ... 144

Gambar 4.127 Laporan Pengadaan/Pembelian Sarana Prasarana ... 145

Gambar 4.128 Laporan Rencana Kebutuhan Tahunan Sarana Prasarana ... 146

Gambar 4.129 Laporan Blanko Monitoring Pengambilan Barang di Ruang ATK ... 147

Gambar 4.130 Instalasi XAMPP 1 ... 148

(13)

Gambar 4.132 Instalasi XAMPP 3 ... 149

Gambar 4.133 Instalasi XAMPP 4 ... 149

Gambar 4.134 Instalasi XAMPP 5 ... 150

Gambar 4.135 Instalasi XAMPP 6 ... 150

Gambar 4.136 Instalasi XAMPP 7 ... 151

Gambar 4.137 Instalasi XAMPP 8 ... 151

Gambar 4.138 Instalasi XAMPP 9 ... 152

Gambar 4.139 Instalasi XAMPP 10 ... 152

Gambar 4.140 Instalasi Database 1 ... 153

Gambar 4.141 Instalasi Database 2 ... 154

Gambar 4.142 Instalasi Database 3 ... 154

Gambar 4.143 Instalasi Database 4 ... 154

Gambar 4.144 Instalasi Database 5 ... 155

Gambar 4.145 Instalasi Database 6 ... 155

Gambar 4.146 Instalasi Database 7 ... 156

Gambar 4.147 Instalasi Program 1 ... 157

Gambar 0.148 Instalasi Program 2 ... 157

Gambar 4.149 Instalasi Program 3 ... 157

Gambar 4.150 Instalasi Program 4 ... 158

(14)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Flow Direction Symbol ... 20

Tabel 2.2 Processing Symbol ... 21

Tabel 2.3 Input-OutputSymbol ... 22

Tabel 2.4 Simbol Data Flow Diagram ... 23

Tabel 3.1 Struktur Organisasi ... 40

Tabel 4.1 Analisis Kinerja (Performance) ... 48

Tabel 4.2 Analisis Informasi (Information) ... 48

Tabel 4.3 Analisis Biaya (Economy) ... 48

Tabel 4.4 Analisis Pengendalian (Control) ... 49

Tabel 4.5 Analisis Efisiensi (Efficiency) ... 49

Tabel 4.6 Analisis Pelayanan (Service) ... 49

Tabel 4.7 Struktur Tabel inventaris ... 66

Tabel 4.8 Struktur Tabel noninventaris ... 67

Tabel 4.9 Struktur Tabel perbaikan ... 67

Tabel 4.10 Struktur Tabel penomoran ... 68

Tabel 4.11 Struktur Tabel pengadaan_ketidaksesuaian ... 69

Tabel 4.12 Struktur Tabel peminjaman_barang ... 69

Tabel 4.13 Struktur Tabel pengadaan_barang ... 70

Tabel 4.14 Struktur Tabel pengadaan_barang_data ... 71

Tabel 4.15 Struktur Tabel pengambilan ... 71

Tabel 4.16 Identifikasi dan Rencana Pengujian ... 159

Tabel 4.17 Butir Validasi Login ... 163

Tabel 4.18 Butir Uji Tambah Data Perwalian ... 164

Tabel 4.19 Butir Uji Lihat Data Perwalian ... 164

Tabel 4.20 Butir Uji Ubah Data Perwalian ... 164

Tabel 4.21 Butir Uji Perbarui Data Perwalian ... 165

Tabel 4.22 Butir Uji Hapus Data Perwalian ... 165

Tabel 4.23 Butir Uji Konfirmasi Hapus Data Perwalian ... 165

Tabel 4.24 Butir Uji Formulir Cetak Perwalian ... 166

Tabel 4.25 Butir Uji Cetak Data Perwalian ... 166

Tabel 4.26 Butir Uji Tambah Data Field Perwalian ... 167

Tabel 4.27 Butir Uji Simpan Data Field Perwalian ... 167

Tabel 4.28 Butir Uji Keluar Pop-Up Perwalian ... 167

(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Keterangan Kerja Praktik

Lampiran 2 Surat Diterima Kerja Praktek

Lampiran 3 Lembar Wawancara

Lampiran 4 Agenda Kerja Praktik

Lampiran 5 Lembar Konsultasi Kerja Praktik

(16)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi yang pesat dapat memberikan kemudahan dan

mampu membantu manusia dalam melakukan pekerjaannya dari berbagai hal.

Adanya teknologi komputer mampu memberikan kemudahan dalam mengerjakan,

memecahkan masalah secara efektif dan efisien dan mampu menghasilkan

informasi yang baik.

SMK St. Mikael Surakarta adalah sebuah Sekolah Menengah Kejuruan di

Surakarta dimana disana pendokumentasian sarana prasarana sudah standar ISO

9001:2008 dan masih mengerjakan pendokumentasian dengan cara mengumpulkan

data dan membuatnya dengan microsoft office. Sehingga timbul banyaknya

kesalahan yang disebabkan Human Error dalam pendokumentasian tersebut.

Bukan hanya bagian sarana prasarana yang menjadi masalah utama, namun para

pengguna lainnya-pun juga turut menimbulkan kesalahan-kesalahan ini. Apalagi

dalam pengumpulan data tersebut menyangkut keseluruhan barang yang ada,

barang masuk, barang keluar dan yang dipinjam oleh pengguna lainnya dalam

inventaris ini.

Oleh sebab itu, penulis sebagai mahasiswa dengan latar belakang jurusan

Teknik Informatika di STMIK Duta Bangsa Surakarta akan mencoba

mengembangkan sebuah aplikasi berbasis web server yang akan mempermudah

(17)

di SMK St. Mikael Surakarta nantinya. Diharapkan dengan adanya aplikasi ini,

bagian sarana prasarana dan para pengguna lainnya dapat dipermudah.

1.2 Perumusan Masalah

Adapun perumusan masalah mengenai sarana prasarana yang ada di SMK

St. Mikael Surakarta adalah : “Bagaimana menganalisis dan merancang sistem

informasi sarana prasarana SMK St. Mikael Surakarta?”.

1.3 Batasan Masalah

Untuk menghindari terjadinya pembahasan di luar dan judul kerja praktik,

maka penulis menetapkan batasan masalah yang dibahas sebagai berikut:

1. Menganalisis sistem yang berjalan saat ini pada sarana prasarana SMK St.

Mikael Surakarta.

2. Alat perancangan yang akan penulis gunakan yaitu Flowchart, Data Flow

Diagram dan Entity Relationship Diagram.

3. Software implementasi sistem yang digunakan yaitu XAMPP sebagai web

server dan Sublime Text sebagai text editor.

4. Bahasa pemrograman yang digunakan yaitu HTML, CSS, PHP, dan

Javascript.

5. Adapun framework, library, dan plugins yang digunakan yaitu JQuery,

Bootstrap, Ionicons, AdminLTE, Font Awesome, SummerNote, Jasny

Bootstrap, Datepicker 3, dan Bootstrap Timepicker.

6. Sistem yang dirancang dan bangun ini membahas tentang inventaris,

(18)

7. Hak akses yang menggunakan sistem ini hanyalah bagian kepala sekolah,

sarana prasarana, dan pegawai.

a. Kepala sekolah : dengan hak akses super admin untuk mengatur

persetujuan pengadaan barang.

b. Sarana prasarana : dengan hak akses administrator sebagai operator

sistem sarana prasarana.

c. Pegawai : dengan hak akses users sebagai pengguna untuk mengetahui

informasi sarana prasarana, pelaporan ketidaksesuaian barang,

peminjaman barang, pengadaan barang, dan pengambilan barang.

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis, merancang, dan

implementasi sistem informasi sarana prasarana SMK St. Mikael Surakarta.

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Manfaat Praktis

Adapun manfaat praktis yang dapat di peroleh dalam penelitian ini adalah:

a. Untuk memberikan masukkan bagi SMK St. Mikael Surakarta untuk sistem

informasi laporan sarana prasarana sehingga data lebih transparan, penyajian

dan pencatatan data lebih cepat dan data yang ditampilkan lebih mudah untuk

di-update.

b. Dengan adanya aplikasi ini, diharapkan mempermudah pengumpulan dan

penyajian data dengan standar ISO 9001:2008.

1.5.2 Manfaat Teoritis

(19)

a. Penulis dapat meningkatkan kemampuan dalam perancangan sistem

informasi sarana prasarana.

b. Mengembangkan analisis dan perancangan sistem informasi sarana prasarana

sebagai hasil perkembangan ilmu pengetahuan.

1.6 Metodologi Penelitian

1.6.1 Metode Pengumpulan Data

Dalam menyelesaikan laporan kerja praktik ini penulis menggunakan

beberapa metode pengumpulan data antara lain :

a. Studi Literatur

Studi literatur, yakni pengumpulan data dan keterangan yang diperoleh

melalui buku-buku, tulisan-tulisan lain, data-data di SMK St. Mikael

Surakarta.

b. Wawancara

Pengumpulan data dengan cara wawancara dengan bagian sarana

prasarana di SMK St. Mikael Surakarta. Mengumpulkan data dengan cara ini

untuk mendapatkan masalah-masalah yang sering terjadi dan untuk

marancang sistem yang akan dibuat.

1.6.2 Metode Pengembangan Sistem

Menurut Jogiyanto (2005: 59) metode pengembangan sistem adalah

metode-metode, prosedur-prosedur, konsep-konsep pekerjaan yang akan digunakan untuk

mengembangkan suatu sistem informasi. Metodologi yang digunakan penulis

(20)

pengembangan sistem mulai dari penentuan masalah, analisis kebutuhan,

perancangan sistem, pengkodean, uji sistem dan pemeliharaan. Model ini

menawarkan cara pembuatan perangkat lunak secara lebih nyata.

Adapun langkah-langkah dalam metode waterfall dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

a. Analisis kebutuhan

Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk

menspesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat

lunak seperti apa yang dibutuhkan user. Spesifikasi kebutuhan perangkat

lunak pada tahap ini perlu untuk didokumentasikan.

b. Desain

Desain perangkat lunak adalah proses multi langkah yang fokus pada

desain pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur

perangkat lunak, representasi antar muka, dan prosedur pengkodean. Tahap

ini mentranslasi kebutuhan perangkat lunak dari tahap analisis kebutuhan ke

representasi desain agar dapat diimplementasikan menjadi program pada

tahap selanjutnya. Desain perangkat lunak yang dihasilkan pada tahap ini juga

perlu didokumentasikan.

c. Pembuatan kode program

Desain harus ditranslasikan kedalam program perangkat lunak. Hasil

dari tahap ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah

(21)

d. Pengujian

Pengujian fokus pada perangkat lunak secara dari segi logik dan

fungsional dan memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini

dilakukan untuk meminimalisir kesalahan (error) dan memastikan keluaran

yang dihasikan sesuai dengan yang diinginkan.

e. Pendukung (Support) atau pemeliharaan (maintenance)

Tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami

perubahan ketika sudah dikirimkan ke user. Perubahan bisa terjadi karena

adanya kesalahan yang muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian atau

perangkat lunak beradaptasi dengan lingkungan baru. Tahap pendukung atau

pemeliharaan dapat mengulangi proses pengembangan mulai dari analisis

spesifikasi untuk perubahan perangkat lunak yang sudah ada, tapi tidak untuk

membuat perangkat lunak baru.

1.7 Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Tempat pelaksanaan Kerja Praktik yaitu di SMK St. Mikael Surakarta dan di

laksanakan pada tanggal 14 Juli 2014 hingga 13 September 2014.

1.8 Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah penyusunan dan pemahaman dalam penulisan laporan

kerja praktik nanti maka penulis membuat sistematika penulisannya sebagai

berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang sistematika penulisan laporan yang terdiri dari latar belakang

(22)

penelitian, metodologi penelitian, waktu dan tempat pelaksanaan, serta sistematika

penelitian dalam penyusunan laporan kerja praktik.

BAB II LANDASAN TEORI

Berisi teori-teori pendukung yang digunakan dalam pembuatan sistem

informasi. Secara detail nya seperti pengertian system, pengertian informasi, sistem

informasi, pengertian sarana prasarana, analisa dan desain sistem, tools dan

pengembangan system, sarana prasarana pendidikan, wireless local area network,

HTML, CSS, Javascript, PHP, Struktur data dan basis data, dan Apache HTTP

Server.

BAB III TINJAUAN UMUM

Menjelaskan tentang profil SMK St. Mikael Surakarta, struktur organisasi,

pembagian tugas dan wewenang, serta obyek kerja praktik.

BAB IV PEMBAHASAN

Menjelaskan tentang analisis sistem yang berisi perancangan system, analisis

sitem, desain, implementasi, manual instalasi, pengujian sistem.

BAB V PENUTUP

Bab ini menjelaskan kesimpulan dari hasil penelitian ini disertai saran-saran

yang bermanfaat dalam pengembangan sistem dimasa depan dan bisa dijadikan

(23)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Sistem

Menurut Mathiassen (2000:67), sistem adalah sekumpulan komponen yang

mengimplementasikan kebutuhan pemodelan fungsi dan antar muka. Elemen

sistem terdiri dari tujuan sistem, batasan sistem, kontrol sistem, input, proses,

output, dan umpan balik. Suatu sistem yang baik harus mempunyai tujuan dan

sasaran yang tepat karena hal ini akan sangat menentukan dalam mendefinisikan

masukan yang dibutuhkan sistem dan juga keluaran yang dihasilkan.

Menurut O’Brien (2004), sistem kebanyakan dapat didefinisikan secara

sederhana sebagai sekelompok elemen yang saling berhubungan atau berinteraksi

hingga mencapai satu kesatuan. Namun secara luas sistem didefinisikan sebagai

sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja bersama untuk mencapai

tujuan bersama dengan menerima input serta menghasilkan output dalam proses

transformasi yang teratur.

2.1.1 Karakter Sistem Informasi

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu

mempunyai komponen-komponen (component), batas sistem (boundary),

lingkungan luar sistem (environment), penghubung (interface), masukkan (input),

(24)

a. Komponen Sistem

Komponen sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi,

yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen

sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian

dari sistem. Sebab subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem yang menjalankan

suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu

sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar disebut sendan supra sistem.

b. Batas Sistem (Boundary)

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan

sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem memungkinkan

suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas sistem menunjukkan ruang

lingkup dari sistem tersebut.

c. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga

merugkan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan

energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara.

Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau

tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

d. Penghubung Sistem (Interface)

Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem

dengan subsistem yang lainnya. Keluaran (output) dari satu sistem akan menjadi

masukan (input) untuk subsistem dapat berinteraksi dengan subsistem yang lainnya

(25)

e. Masukkan Sistem (Input)

Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukkan dapat

berupa masukkan perawatan ( maintenance input ), dan masukkan sinyal ( signal

input ). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut

dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan

keluaran.

f. Keluaran Sistem (Output)

Keluaran adalah hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi

keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukkan

bagi subsistem yang lain atau supra sistem.

g. Pengolah Sistem (Process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri

sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukkan menjadi keluaran.

h. Sasaran Sistem

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Kalau

suatu sistem tidak mempunyai sasaran maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.

Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukkan yang dibutuhkan sistem

dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil jika

mengenai sasaran dan tujuannya.

2.2 Pengertian Informasi

Menurut Witarto (2004), Informasi adalah rangkaian data yang mempunyai

sifat sementara, tergantung dengan waktu, mampu memberi kejutan atau surprise

(26)

Menurut Gordon (2002), Informasi adalah data yang telah diolah menjadi

bentuk yang berguna bagi penerimanya dan nyata, berupa nilai yang dapat dipahami

didalam keputusan searang maupun masa depan.

Karakteristik dari informasi adalah penerima informasi mengalami

perubahan dari kondisi (State) belum mengetahui. Informasi yang benar dan baru

dapat mengkoreksi dan mengkonfirmasi sinformasi sebelumnya. Informasi juga

dapat dikatakan sebagai data yang telah diproses, yang mempunyai nilai tentang

tindakan atau keputusan.

Pengolah informasi adalah salah satu elemen kunci dalam sistem konseptual

dan pengolah informasi ini dapat meliputi elemen komputer,

elemen-elemen non-komputer atau kombinasinya.

Informasi dapat dibagi menjadi 3 bagian kelompok yaitu:

a. Informasi strategis

Informasi strategis dapat digunakan untuk mengambil keputusan jangka

panjang, mencakup informasi internal, rencana perluasan perusahaan, suatu

informasi yang dikumpulkan secara bertahap sehingga mendapatkan suatu

informasi yang dapat meningkatkan suatu perluasan perusahaan.

b. Informasi taktis

Informasi ini dibutuhkan untuk mengambil keputusan jangka menengah,

seperti informasi trend penjualan dapat dimanfaatkan untuk menyusun rencana

perjalanan. Informasi ini dibutuhkan untuk keperluan operasional sehari-hari,

(27)

yang dikumpulkan sehari-hari secara bertahap sehingga mendapatkan informasi

yang dapat meningkatkan suatu penjualan produk suatu perusahaan.

c. Informasi teknis

Informasi ini dibutuhkan untuk keperluan operasianal sehari-hari, seperti

informasi persediaan stok, pengembalian penjualan dan laporan kas harian, suatu

informasi yang dikumpulkan sehari-hari secara bertahap sehingga mendapatkan

suatu informasi yang dapat meningkatkan suatu penjualan produk pada perusahaan.

2.3 Sistem Informasi

Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi

organisasi yang bersifat manajerial dalam kegiatan strategi dari suatu organisasi

untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan – laporan yang

diperlukan. (Tata Sutabri, 2005:36).

2.3.1 Komponen Sistem Informasi

John Burch dan Gary Grudnitski mengemukakan bahwa sistem informasi

terdiri dari komponen-komponen yang disebutnya istilah blok bangunan (Building

block), yaitu blok masukan (Input block), blok model (Model block), blok keluaran

(Output block), dan kendali (Control block) sebagai suatu sistem. Keempat blok

tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lainya membentuk satu kesatuan

(28)

a. Blok Masukan (Input Block)

Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input disini

termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan

dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

b. Blok Model (Model Block)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang

akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan dibasis data dengan

cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

c. Blok Keluaran (Output Block)

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi

yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan

manajemen serta semua pemakai sistem.

d. Blok Kendali (Control Block)

Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti misalnya bencana

alam, api, temperature, air, debu, kecurangan-kecurangan, sabotase, dan lain

sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dn diterapkan untuk

meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem harus dicegah ataupun

bila terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung diatasi.

2.4 Sarana Prasarana Pendidikan

Dalam PP No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, yang

dimaksud dengan sarana meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan,

buku dan bahan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain

(29)

berkelanjutan. Adapun yang dimaksud dengan prasarana adalah meliputi lahan,

ruang kelas, ruang pimpinan, satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha,

ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi,

ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolahraga, tempat beribadah, tempat

bermain, tempat berkreasi, dan tempat/ruang lain yang diperlukan untuk menunjang

proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan. (Umul Chusnah, 2008:87)

Dengan kata lain, definisi sarana adalah perlengkapan yang dapat

dipindah-pindahkan untuk mendukung fungsi kegiatan lembaga dan satuan pendidikan yang

meliputi peralatan, perabotan, media pendidikan dan buku (bahan ajar), bahan habis

pakai dan peralatan lainnya. Adapun prasarana adalah fasilitas dasar yang

digunakan untuk menjalankan fungsi satuan pendidikan contohnya lahan dan

ruangan.

2.4.1 Pengertian Sarana

Menurut Samrin dkk (2009 : 2) Sarana adalah segala sesuatu yang dapat

dipakai sebagai alat atau media dalam mencapai sesuatu atau tujuan. Sarana yang

dimaksud disini adalah saran yang dimiliki sekolah yaitu alat pendukung proses

belajar mengajar, alat perkantoran, dan sarana lainnya.

Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008 : 1268), sarana

adalah segala sesuatu yg dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud atau

tujuan.

Sarana Pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan yang secara langsung

(30)

2.4.2 Pengertian Prasarana

Menurut Samrin dkk (2009 : 2) Prasarana adalah alat penunjang utama suatu

proses atau usaha pendidikan agar tujuan pendidikan dapat tercapai. Prasarana yang

dimaksud disini adalah prasarana sekolah contohnya yaitu ruang belajar, ruang

administrasi, dan prasarana lainnya.

Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2013), prasarana adalah

segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses

(usaha, pembangunan, proyek, dsb).

2.4.3 Defisini ISO 9001:2008

Salah satu standar sistem manajemen mutu (SMM) yang paling populer

adalah ISO 9001: 2000. Standar ini bersifat sangat umum sehingga dapat

diterapkan disemua jenis dan ukuran perusahaan atau organisasi. ISO berasal dari

kata Yunani isos yang berarti sama. ISO 9001 merupakan standar internasional

yang mengatur tentang sistem managemen mutu (Quality Management System).

Dalam sistem manajemen mutu ISO 9001 terdapat standard operating procedure

(SOP), instruksi kerja (work instruction), tujuan dan sasaran mutu (quality

objective), dan juga program mutu (quality program).

ISO 9001: 2008 adalah sistem manajemen mutu ISO 9001 hasil revisi tahun

2008 yang menetapkan persyaratan-persyaratan dan rekomendasi untuk desain dan

penilaian dari suatu sistem manajemen kualitas, yang bertujuan untuk menjamin

bahwa organisasi akan memberikan produk (barang/jasa) yang memenuhi

(31)

2.5 Analisa dan Desain Sistem

2.5.1 Analisis Sistem PIECES

Kegiatan analisis sistem adalah kegiatan untuk melihat sistem yang sudah

berjalan, melihat bagian mana yang bagus dan tidak bagus, dan kemudian

mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem yang baru (Rosa

A.S. & M. Shalahuddin, 2011 : 16).

Metode analisis yang digunakan dalam kerja praktik yaitu metode PIECES

menurut Wukil Ragil, (2010:17). Metode ini menggunakan enam variable evaluasi

yaitu :

1. Performance (kinerja)

Menilai apakah proses atau prosedur yang ada masih mungkin ditingkatkan

kinerjanya. Dalam hai ini kinerja diukur dari throughput, yaitu jumlah

pekerjaan / output / deliverables yang dapat dilakukan / dihasilkan pada saat

tertentu dan response time, yaitu waktu yang dibutuhkan untuk

menyelesaikan serangkaian kegiatan untuk menghasilkan output /

deliverables tertentu.

2. Information (informasi)

Menilai apakah prosedur yang ada saat ini masih dapat diperbaiki sehingga

kualitas informasi yang dihasilkan menjadi semakin baik.

3. Economic (ekonomi)

Menilai apakah prosedur yang ada saat ini masih dapat ditingkatkan

(32)

4. Control (pengendalian)

Menilai apakah prosedur yang ada saat ini masih dapat ditingkatkan sehingga

kualitas pengendalian menjadi semakin baik, dan kemampuannya untuk

mendeteksi kesalahan / kecurangan menjadi semakin baik pula.

5. Efficiency (efisiensi)

Menilai apakah prosedur yang ada saat ini masih dapat diperbaiki, sehingga

tercapai peningkatan efisiensi operasi.

6. Service (layanan)

Menilai apakah prosedur yang ada saat ini masih dapat diperbaiki

kemampuannya untuk mencapai peningkatan kualitas layanan.

2.5.2 Desain Sistem

Desain atau perancangan dalam pembangunan perangkat lunak merupakan

upaya untuk mengonstruksi sebuah sistem yang memberikan kepuasan (mungkin

formal) ada spesifikasi kebutuhan fungsional, memenuhi target, memenuhi

kebutuhan secara implisit atau eksplisit dari segi performansi maupun penggunaan

sumber daya, kepuasan batasan pada proses desain dari segi biaya, waktu, dan

perangkat. Kualitas perangkat lunak biasanya dinilai dari segi kepuasan pengguna

perangkat lunak terhadap perangkat lunak yang digunakan (Rosa A.S. & M.

Shalahuddin, 2011 : 21).

2.6 Model Waterfall

Model Air terjun (waterfall) sering juga disebut model sekuensial linier atau

(33)

lunak secara sekuensial atau terurut dimulai dari analisis, desain, pengodean,

pengujian, dan tahap pendukung (support). (Rosa A.S. & M. Shalahuddin, 2011:26)

a. Analisis kebutuhan perangkat lunak

Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk

menspesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat

lunak seperti apa yang dibutuhkan user. Spesifikasi kebutuhan perangkat

lunak pada tahap ini perlu untuk didokumentasikan.

b. Desain

Desain perangkat lunak adalah proses multilangkah yang fokus pada desain

pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur

perangkat lunak, representasi antar muka, dan prosedur pengkodean. Tahap

ini mentranslasi kebutuhan perangkat lunak dari tahap analisis kebutuhan ke

representasi desain agar dapat diimplementasikan menjadi program pada

tahap selanjutnya. Desain perangkat lunak yang dihasilkan pada tahap ini juga

perlu didokumentasikan.

c. Pembuatan kode program

Desain harus ditranslasikan kedalam program perangkat lunak. Hasil dari

tahap ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat

pada tahap desain.

d. Pengujian

Pengujian fokus pada perangkat lunak secara dari segi logik dan fungsional

(34)

meminimalisir kesalahan (error) dan memastikan keluaran yang dihasikan

sesuai dengan yang diinginkan.

e. Pendukung (Support) atau pemeliharaan (maintenance)

Tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami perubahan

ketika sudah dikirimkan ke user. Perubahan bisa terjadi karena adanya

kesalahan yang muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian atau perangkat

lunak beradaptasi dengan lingkungan baru. Tahap pendukung atau

pemeliharaan dapat mengulangi proses pengembangan mulai dari analisis

spesifikasi untuk perubahan perangkat lunak yang sudah ada, tapi tidak untuk

membuat perangkat lunak baru.

2.7 Tools Pengembangan Sistem

2.7.1 Flowchart

Menurut Ladjamuddin (2005), Flowchart adalah bagan-bagan yang

mempunyai arus yang mengambarkan langkah-langkah penyelesaian suatu

masalah. Ada dua macam flowchat yaitu:

a. Flowchart Sistem

Flowchart Sistem adalah bagan yang memperlihatkan urusan proses dalam

sistem dengan menunjukan alat media input, output, serta jenis media penyimpanan

dalam proses pengolahan data.

b. Flowchart Program

Flowchart Program bagan yang memperlihatan urutan instruksi yang

(35)

Flowchart disusun dengan simbol. Simbol ini digunakan untuk membantu

menggambarkan proses didalam program. Simbol dalam flowchart dibagi menjadi

3 kelompok, yaitu:

a. Flow Direction Symbol

Simbol ini digunakan untuk menghubungkan antara simbol yang satu dengan

simbol yang lain.

Tabel 2.1 Flow Direction Symbol

(Sumber: Ladjamuddin, 2005)

b. Processing Symbol

Simbol ini menunjukan jenis operasi pengolahan dalam suatu proses /

(36)

Tabel 2.2 Processing Symbol

(37)

c. Input-Output Symbol

Simbol Input-Output Symbol menunjukan jenis peralatan yang digunakan

sebagai media input dan output.

Tabel 2.3 Input-Output Symbol

(38)

2.7.2 DFD (Data Flow Diagram)

Menurut Ladjamuddin (2005), Data Flow Diagram merupakan model dari

sistem untuk menggambarkan pembagian sistem ke modul yang lebih kecil. DFD

menampilkan kegiatan sistem lengkap dengan komponen-komponen yang

menunjukan secara tegas file-file yang dipakai, unsur sumber atau tujuan data, serta

aliran data dari satu proses ke proses lainya.

Jadi DFD (Data Flow Diagram) dapat diartikan sebagai alat pembuatan

model yang memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem

sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan

alur data, baik secara manual maupun komputerisasi.

DFD ini sering disebut juga dengan nama DAD (Diagram Arus Data), Bubble

chart, Bubble diagram, model proses, diagram alur kerja, atau model fungsi.

Tabel 2.4 Simbol Data Flow Diagram

(39)

2.7.2.1 Level Data Flow Diagram

DFD Mempunyai Level Diagram Antara Lain:

a. Diagram Konteks

Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan

menggambarkan ruang ligkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level

tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input atau output dari sistem.

b. Diagram Nol/Zero (Overview Diagram)

Diagram Nol/Zero adalah diagram yang menggambarkan proses dari Data

Flow Diagram. Diagram nol memberikan pandangan secara menyeluruh mengenai

sistem yang ditangani, menunjukan tentang fungsi-fungsi utama atau proses yang

ada, aliran data, dan eksternal entity.

c. Diagram Rinci

Diagram rinci adalah diagram yang menguraikan proses apa yang ada dalam

diagram zero atau diagram level atasnya.

2.7.2.2 Fungsi DFD

a. DFD membantu para analis sitem meringkas informasi tentang sistem,

mengetahui hubungan antar sub-sub sistem, membantu perkembangan

aplikasi secara efektif.

b. DFD berfungsi sebagai alat komunikasi yang baik antara pemakai dan analis

sistem.

c. DFD dapat menggambarkan sejumlah batasan untuk pengembangan

(40)

2.8Wireless Local Area Network

Jaringan wireless LAN adalah jaringan yang mengkoneksikan dua komputer

atau lebih menggunakan sinyal radio, cocok untuk berbagi pakai file, printer, atau

akses internet. Bila user ingin mengkoneksikan dua komputer atau lebih di lokasi

yang sulit atau tidak mungkin untuk memasang kabel jaringan, sebuah jaringan

wireless (tanpa kabel) mungkin cocok untuk diterapkan. (Tri Arianto, 2009:1)

Jaringan komunikasi wireless memberikan kemudahan dan fleksibilitas yang

tinggi bagi para pemakainya untuk dapat mengadakan hubungan komunikasi

dengan sesama pemakai jaringan wireless maupun dengan pemakai lain yang

terhubung dengan jaringan yang memakai media transmisi kabel (wired network).

Wireless LAN (WLAN) menyediakan suatu alternatif bagi LAN tradisional berbasis

twisted pair, kabel koaksial, dan serat optik. Wireless LAN melayani tujuan yang

sama dengan jaringan kabel/optik LAN yaitu untuk menyampaikan/membawa

informasi antara device yang berdekatan dengan LAN.

Dengan mempergunakan perangkat radio maka akan dapat membuat LAN

tanpa menggunakan kabel data yang umum dipakai dalam sebuah jaringan

komputer. Melalui pemakaian gelombang elektromagnetik, Wireless LAN

mengirim dan menerima data melalui udara, dan meminimalkan penggunaan

sambungan kabel. Jadi, Wireless LAN memiliki fleksibelitas, mendukung

mobilitas, memiliki teknik frequency reuse, selular dan handover, menawarkan

efisiensi dalam waktu (penginstalan) dan biaya (pemeliharaan dan penginstalan

ulang di tempat lain), mengurangi pemakaian kabel dan penambahan jumlah

(41)

2.8.1 Komponen Wireless LAN

Menurut Tri Arianto (2009), komponen utama dalam membangun sebuah

jaringan Wireless LAN adalah:

2.8.1.1 Access Point

Merupakan perangkat yang menjadi sentral koneksi dari klien ke ISP.

Berfungsi mengkonversikan sinyal frekuensi radio (RF) menjadi sinyal digital yang

akan disalurkan melalui kabel, atau disalurkan ke perangkat WLAN yang lain

dengan dikonversikan ulang menjadi sinyal frekuensi radio.

Access point juga mampu menampung ratusan klien secara bersamaan.

Beberapa vendor hanya merekomendasikan belasan sampai sekitar 40-an klien

untuk satu access point. Sistem operasi access point dikembangkan dengan dasar

prosesor i486 dan RAM 4-8 MB. Komponen logic dari access Point adalah ESSID

(Extended Service Set Identification) yang merupakan standard dari IEEE 802.11.

Access point merupakan titik pusat dari jaringan wireless model infrastruktur.

Semua sinyal akan diterjemahkan dari ‘bahasa’ wireless untuk kemudian

dihubungkan dengan jaringan kabel biasa. Umumnya, access point ini berukuran

sangat kecil dan diletakkan pada tempat-tempat strategis yang mampu menjangkau

area secara keseluruhan.

Prinsip kerja dari access point dapat dianalogikan dengan Switch/Hub pada

jaringan kabel biasa. Semua client wireless dapat mencari dan mendeteksi adanya

access point jika fasilitas SSID Broadcast diaktifkan. Pada beberapa kasus untuk

(42)

mengetahui kode SSID secara pasti untuk terkoneksi ke access point. SSID

merupakan kode khusus yang harus sama antara client dan access point yang ingin

terkoneksi secara bersama. SSID terdiri dari karakter yang bisa dispesifikasikan

secara bebas, namun case sensitive dengan panjang maksimum 32 karakter.

Access point juga dapat digunakan untuk melakukan filtering user yang dapat

terkoneksi dengan berdasarkan MAC Address dari client. Access point ada yang

memiliki output Rf hingga 26 db / setara dengan 400 mW. Sehingga bila digunakan

jangkauannya bisa lebih jauh dibandingkan dengan access point biasa.

Access point didesain untuk indoor (dalam gedung atau ruangan), sehingga

bila ingin menggunakannya untuk outdoor harus dimasukkan di dalam box

sehingga lebih aman baik dari hujan maupun dari kepanasan sinar matahari.

2.8.1.2 Wireless LAN Interface

Merupakan device yang dipasang di Access-Point atau Mobile/Desktop PC,

device yang dikembangkan secara massal adalah dalam bentuk PCMCIA (Personal

Computer Memory Card International Association) card. (Tri Arianto, 2009:2)

2.8.1.3 Wired LAN

Merupakan jaringan kabel yang sudah ada, jika wired LAN tidak ada maka

hanya sesama WLAN saling terkoneksi. (Tri Arianto, 2009:2)

2.8.1.4 Mobile/DesktopPC

Merupakan perangkat keras untuk klien, mobile PC pada umumnya sudah

(43)

PCMCIA dalam bentuk ISA (Industry Standard Architecture) atau PCI (Peripheral

Component Interconnect) card. (Tri Arianto, 2009:2)

2.8.2 Topologi Wireless LAN

Wireless LAN memungkinkan dua bentuk koneksi, yang dikenal sebagai

Ad-Hoc dan mode Infrastructure.

2.8.2.1 Mode Ad-Hoc

Mode Ad-Hoc adalah suatu kondisi jaringan wireless yang tidak

menggunakan access point. Artinya, antar client langsung terkoneksi satu dengan

yang lainnya. Jika merasa asing dengan istilah Ad-Hoc, mungkin istilah

Peer-to-peer dapat lebih mempermudah mengenali koneksi Ad-Hoc. Prinsip kerjanya sama

saja dengan Peer-to-peer. Disini setiap client akan saling terkoneksi secara

langsung. (Tri Arianto, 2009:2)

2.8.2.2 Mode Infrastructure

Model infrastructure adalah kondisi suatu jaringan dengan menggunakan

suatu titik pusat yaitu access point. Semua client terhubung ke jaringan harus

terkoneksi ke access point terlebih dahulu, baru kemudian dapat mengakses

resource dari network/client lain yang ada. Untuk topologi infrastruktur, tiap PC

mengirim dan menerima data dari sebuah titik akses, yang dipasang di dinding atau

langit-langit berupa sebuah kotak kecil berantena. Saat titik akses menerima data,

ia akan mengirimkan kembali sinyal radio tersebut (dengan jangkauan yang lebih

(44)

jaringan Ethernet kabel. Titik akses pada sebuah jaringan infrastruktur memiliki

area cakupan yang lebih besar. (Tri Arianto, 2009:3)

2.9 HTML (HyperText Markup Languge)

HTML (HyperText Markup Language) adalah bahasa yang digunakan untuk

membuat suatu situs atau homepage. Setiap dokumen dalam web ditulis dengan

format HTML. Format HTML mengandung kode penanda yang disebut tag HTML

yang digunakan untuk mengatur format tampilan suatu dokumen. Kode ini

diselipkan ke dalam teks HTML, berfungsi untuk mengontrol format dan layout

dalam dokumen. (Mikhael Sembiring, 2012:10)

2.10 CSS (Cascading Style Sheets)

CSS(Cascading Style Sheets) adalah suatu bahasa stylesheet yang digunakan

untuk mengatur tampilan suatu dokumen yang ditulis dalam bahasa markup.

Penggunaan CSS paling umum adalah memformat halaman web yang ditulis

dengan HTML dan XHTML. Spesifikasi CSS diatur oleh World Wide Web

Consortium (W3C). (Mikhael Sembiring, 2012:11)

2.11 Javascript

Javascript adalah bahasa yang berbentuk kumpulan skrip yang fungsinya

berjalan pada suatu dokumen HTML. Javascript adalah bahasa yang case sensitive

yang berarti dapat membedakan penaamaan variabel dan fungsi yang menggunakan

huruf kapital dan huruf kecil. Javascript memberikan kemampuan tambahan

terhadap HTML dengan mengijinkan pengeksekusian perintah-perintah di sisi user

(45)

2.12 PHP

PHP merupakan bahasa standar yang digunakan dalam dunia website. PHP

adalah bahasa program yang berbentuk script yang diletakkan di dalam server Web.

PHP telah dicipta terutam untuk kegunaan Web dan boleh menghubungkan query

database dan menggunakan simple task yang boleh diluruskan dengan 3 atau 4 baris

kod saja. PHP adalah bahasa programing yang baru dibangun sekitar tahun 1994 /

1995. PHP dapat menukar static website yang menggunakan HTML ke dinamic

web pages yang berfungsi secara automatik seperti ASP, CGI,dan sebagainya

(Bunafit Nugraha, 2004 :140).

2.12.1 Sejarah PHP

PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdroft, seorang programmer C. Pada

waktu itu PHP masih bernama FI (Form Interpreted), yang wujudnya berupa

sekumpulan script yang digunakan untuk mengolah data form dari web. Jadi semula

PHP digunakannya untuk menghitung jumlah pengunjung di dalam web-nya.

Kemudian ia mengeluarkan Personal Home Page Tools versi 1.0 secara

gratis. Versi ini pertama kali keluar pada tahun 1995. Isinya adalah sekumpulan

script PERL yang dibuatnya untuk membuat halaman webnya menjadi dinamis.

Selanjutnya Rasmus merilis kode sumber tersebut untuk umum dan menamakannya

PHP atau FI, kependekan dari Hypertext Preprocessing atau Form Interpreter.

Dengan perilisan kode sumber ini menjadi open source, maka banyak

programmer yang tertarik untuk ikut mengembangkan PHP.

Kemudian pada tahun 1996 ia mengeluarkan PHP versi 2.0 yang kemampuannya

(46)

interpreter PHP sudah diimplementasikan dalam program C. Dalam rilis ini

disertakan juga modul-modul ekstensi yang meningkatkan kemampuan PHP atau

FI secara signifikan. Pada tahun 1998 tepatnya pada tanggal 6 Juni 1998 keluarlah

PHP versi 3.0 yang dikeluarkan oleh Rasmus sendiri bersama kelompok

pengembang software-nya.

PHP versi 4.0 keluar pada tanggal 22 Mei 2000 merupakan versi yang lebih

lengkap lagi dibandingkan dengan versi sebelumnya. Perubahan yang paling

mendasar pada PHP 4.0 adalah terintegrasinya Zend Engine yang dibuat oleh Zend

Suraski dan Andi Gutmans yang merupakan penyempurnaan dari PHP scripting

engine. Yang lainnya adalah build inHTTPsession, tidak lagi menggunakan library

tambahan seperti pada PHP. Tujuan dari bahasa scripting ini adalah untuk membuat

aplikasi-aplikasi yang dijalankan di atas teknologi web. Dalam hal ini, aplikasi pada

umumnya akan memberikan hasil pada web browser, tetapi prosesnya secara

keseluruhan dijalankan web server.

PHP 4.0 adalah versi PHP yang paling banyak dipakai pada awal abad

ke-21. Versi ini banyak dipakai disebabkan kemampuannya untuk membangun

aplikasi web kompleks tetapi tetap memiliki kecepatan dan stabilitas yang

tinggi. Pada Juni 2004, Zend merilis PHP 5.0. Dalam versi ini, inti dari interpreter

PHP mengalami perubahan besar. Versi ini juga memasukkan model pemrograman

berorientasi objek ke dalam PHP untuk menjawab perkembangan bahasa

(47)

2.12.2 Kelebihan PHP

Seluruh aplikasi berbasis web dapat dibuat dengan PHP. Namun kekuatan

yang paling utama PHP adalah pada konektivitasnya dengan system database di

dalam web. Sistem database yang dapat didukung oleh PHP adalah MySQL,

Oracle, Sybase, PostgreSQL, Microsoft SQLServer,dBASE, IBM DB2, Interbase,

ODBC, Unix DBM, dan lainnya.

PHP dapat berjalan di berbagai sistem operasi seperti Windows 98/NT, UNIX,

LINUX, Solaris maupun Macintosh. PHP merupakan software yang open source

yang dapat anda download secara gratis dari situs resminya yaitu

http://www.php.net. Software ini juga dapat berjalan pada web server seperti PWS

(Personal Web Server), Apache, IIS, AOLServer, fhttpd, phttpd dan sebagainya.

PHP juga merupakan bahasa pemograman yang dapat dikembangkan sendiri

seperti untuk menambah fungsi-fungsi baru.

Keunggulan lainnya dari PHP adalah bahwa PHP juga mendukung

komunikasi dengan layanan seperti protocol IMAP, SNMP, NNTP, POP3 dan

bahkan HTTP. PHP dapat diinstal sebagai bagian atau modul dari Apache web

server atau sebagai CGI script yang mandiri. Banyak keuntungan yang dapat

diperoleh jika menggunakan PHP sebagai modul dari apache, di antaranya adalah:

a. Tingkat keamanan yang cukup tinggi.

b. Waktu eksekusi yang lebih cepat dibandingkan dengan bahasa pemograman

web lainnya yang berorientasi pada server-side scripting.

(48)

2.13 Struktur Data dan Basis Data

Telah diketahui bahwa secara fisik data disimpan dalam bentuk kumpulan bit

dan direkam dengan basis track di dalam media penyimpanan eksternal. Dalam

Praktiknya, untuk kemudahan dalam mengakses data, data disusun dalam suatu

stuktur logis yang terlihat pada Gambar 2.1. Gambar tersebut menjelaskan bahwa:

 Kumpulan tabel menyusun basis data,

 Tabel tersusun atas sejumlah record,

 Sebuah record mengandung sejumlah field, dan

 Sebuah field disimpan dalam bentuk kumpulan bit.

Bagan 2.1 Struktur Data

(49)

Pengertian masing-masing istilah diatas adalah seperti berikut:

a. Field (medan) menyatakan data terkecil yang memiliki makna. Istilah lain

untuk field yaitu elemen data, kolom, item, dan atribut. Contoh field yaitu

nama seseorang, jumlah barang yang dibeli, dan tanggal lahir seseorang.

b. Record (rekaman) menyatakan kumpulan dari sejumlah elemen data yang

saling terkait. Sebagai contoh nama, alamat, tanggal lahir, dan juga jenis

kelamin dari seseorang menyusun sebuah record. Istilah lain yang juga

menyatakan record yaitu tupel atau baris.

c. Tabel menghimpun sejumlah record. Sebagai contoh, data pribadi dari semua

pegawai disimpan dalam sebuah tabel.

d. Basis data adalah suatu pengorganisasian sekumpulan data yang saling terkait

sehinggan memudahkan aktifitas untuk memperoleh informasi. Sebagai

contoh, basis data akademis mengandung tabel-tabel yang berhubungan

dengan data mahasiswa, data jurusan, data mata kuliah, dan pengambilan

mata kuliah pada suatu semester dan data nilai yang diperoleh mahasiswa

(Abdul Kadir & Terra CH. Triwayudi , 2003: 482).

2.13.1 MySQL

MySQL (My Struktur Query Language) atau yang biasa dibaca “mai-se-kuel

adalah sebuah program pembuat database yang bersifat open sorce, artinya siapa

saja boleh menggunakannya dan tidak dicekal. MySQL sebenarnya produk yang

berjalan pada platform Linux. Karena sifatnya yang open source, dia dapat

dijalankan pada semua platform baik Windows maupun Linux. Selain itu, MySQL

(50)

digunakan untuk aplikasi Multi User (banyak pengguna). Saat ini databaseMySQL

telah digunakan hampir oleh semua programer database, apalagi dalam

pemrograman Web (Bunafit Nugraha, 2004 :29).

Kelebihan lain dari MySQL adalah ia menggunakan bahasa Query standar

yang dimiliki SQL (Structure Query Language). SQL adalah suatu bahasa

permintaan yang terstruktur yang telah distandarkan untuk semua program

pengakses database seperti Oracle, Postgres SQl, SQL Server, dan lain-lain.

Sebagai sebuah program penghasil database, MySQL tidak dapat berjalan

sendiri tanpa adanya sebuah aplikasi lain (Interface). MySQL dapat didukung oleh

hampir semua program aplikasi baik open source seperti PHP maupun tidak, yang

ada pada platformWindows seperti Visual Basic, Delphi dan lainnya.

2.13.2 PHPMyAdmin

PhpMyAdmin adalah suatu program open source yang berbasis web yang

dibuat menggunakan aplikasi PHP. Program ini digunakan untuk mengakses

database MySQL. Program ini mempermudah dan pempersingkat kerja kita.

Dengan kelebihannya, para pengguna awam tidak harus paham sintax-sintax SQL

dalam pembuatan database dan tabel (Bunafit Nugraha, 2004 :65).

Keberadaan phpMyAdmin yang dianggap sangat penting dan juga sifatnya

yang terbuka menjadikannya salah satu aplikasi yang selalu ada didalam cPanel

(sebuah aplikasi populer untuk pengontrol website). Hal ini menunjukkan bahwa

penyedia webhosting (web hosting provider) menaruh kepercayaan yang sangat

(51)

PhpMyAdmin menawarkan fitur yang mencangkup pengelolaan keseluruhan

serverMySQL (memerlukan super-user) dan juga basis data tunggal. phpMyAdmin

juga mempunyai sistem internal yang digunakan untuk mengelola metadata dan

mendukung fitur-fitur untuk operasi tingkat lanjut. Melalui sistem administrator,

phpMyAdmin juga dapat mengelola users dan sekaligus hak aksesnya (privilage).

2.14 Apache HTTP Server

Server HTTP Apache atau Server Web/WWW Apache adalah serverweb yang

dapat dijalankan di banyak sistem operasi (Unix, BSD, Linux, Microsoft Windows

dan Novell Netware serta platform lainnya) yang berguna untuk melayani dan

memfungsikan situs web. Protokol yang digunakan untuk melayani fasilitas

web/www ini menggunakan HTTP. (Bertung Suryadharma, 2012:4)

Apache memiliki fitur-fitur canggih seperti pesan kesalahan yang dapat

dikonfigur, autentikasi berbasis basis data dan lain-lain. Apache juga didukung oleh

sejumlah antarmuka pengguna berbasis grafik (GUI) yang memungkinkan

penanganan server menjadi mudah.

Apache merupakan perangkat lunak sumber terbuka dikembangkan oleh

komunitas terbuka yang terdiri dari pengembang-pengembang dibawah naungan

(52)

BAB III TINJAUAN UMUM

3.1 Profil Institusi

SMK St. Mikael Surakarta adalah sebuah sekolah menengah kejuruan di

Surakarta, Indonesia. Penyelenggaraan sekolah ini berada di bawah Yayasan Karya

Bakti Surakarta. Kolese ini biasa disebut dengan singkatan MICO (Michael

College).

Kampus kolese Mikael berlokasi di Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia. Institusi ini

dikelola oleh Romo Jesuit, terbagi dalam dua lembaga pendidikan yaitu : Akademi

Teknik Mesin Industri (ATMI St. Mikael) dan Sekolah Menengah Kejuruan Mikael

(SMK St. Mikael).

SMK St. Mikael Surakarta berada dibawah penyelenggaraan Yayasan Karya

Bakti Surakarta. Selain SMK, Yayasan ini juga memiliki 2 akademi yaitu ATMI

Surakarta dan ATMI Jakarta. SMK St. Mikael pada awalnya bernama STM

Kanisius, didirikan pada tahun 1962 oleh Romo Wakkers SJ dengan dua jurusan

yaitu : Mesin Umum dan Bangunan Gedung.

Berdasarkan keputusan Dirjen Dikdasmen No. 001/c/Kep/1.86 ditetapkan

sebagai sebagai STM Swasta dengan status akreditasi DISAMAKAN dan pada

waktu itu merupakan STM Swasta pertama di Jawa Tengah yang berstatus

disamakan.

Saat ini SMK St. Mikael Surakarta hanya memiliki satu Program Keahlian

yaitu Teknik Pemesinan (Mesin Perkakas) dengan 2 spesialisasi yaitu Mekanik dan

(53)

Untuk lebih meningkatkan kualitas tamatan, SMK St. Mikael juga

menjalankan program plus, yaitu dengan menambah jam praktik mekanik dan

gambar serta mata pelajaran lain sesuai kebutuhan kerja ataupun studi lanjut.

Disamping itu juga diterapkan : Total Block System, Production Base Education

and Training, Capacity Oriented dan Market Oriented.

Orientasi praktik :

Kelas 1 : Sense of Quality

Kelas 2 : Sense of Efficiency

Kelas 3 : Production and Advance Technology

Untuk lebih meningkatkan kualitas SMK St. Mikael mulai TA 2009/2010

membuat 2 program spesialiasasi yaitu spesialisasi mekanik dan gambar (drafter).

Pencapaian kurikulum untuk spesialisasi mekanik yaitu pematangan pada teknik

CNC sampai dengan pemrograman menggunakan CAM software, sedangkan untuk

spesialisasi gambar (drafter) siswa didik untuk mampu merancang dengan

menggunakan software gambar 3D base (Solid work dan Inventor). SMK St. Mikael

juga mengembangkan teaching factory dengan fasilitas mesin CNC Milling 3 Axis

dan CNC bubut 4 Axis.

SMK St. Mikael telah meluluskan lebih dari 2500 alumni yang sebagian besar

bekerja di bidang industri baik milik pemerintah, swasta maupun menjadi

(54)

3.2 Struktur Organisasi

Kepala Sekolah

WK I WK II WK III

HRD

Sarpras Tata Usaha

Purchasing/SP Pegawai/Guru

Gambar

Tabel 2.1 Flow Direction Symbol
Tabel 2.2 Processing Symbol
Tabel 2.3 Input-Output Symbol
Tabel 2.4 Simbol Data Flow Diagram
+7

Referensi

Dokumen terkait

Analisis sekuen gen aiiA dengan program BLAST-X menunjukkan bahwa protein yang disandikan oleh gen aiiA pada kedua isolat memiliki homologi dengan struktur kristal

Kesan-kesan buruk lain : Tiada kesan yang penting atau bahaya kritikal yang diketahui.

Sedangkan psikologi bisa diartikan sebagai ilmu mengenai jiwa, dalam hal ini kaitan atau peran AI yang paling dekat adalah psikologi kognitif, psikologi kognitif

13 makna bahwa kepala yang didapatkan merupakan rezeki yang diberikan oleh Jubata maka kepala ini diagungkan, penghormatan kepada roh-roh terdahulu, dan ucap syukur

Natal penuh suka cita dan rasa syukur sangat dirasakan sebanyak 17 saudara kita yang baru saja menerima Sakramen Pembaptisan dan Penerimaan dalam Gereja Katolik, pada Sabtu

Merencanakan Tebal Perkerasan Lentur dengan metode Bina Marga 1987 dan Perkerasan Kaku dengan metode Bina Marga 2013 pada ruas Jalan Alun-Alun Rambipuji, Kabupaten

Mengetahui peran dari keberadaan delman atau keretek sebagai alat transportasi tradisional di tengah angkutan umum di Kecamatan Majalaya.. Mengetahui perihal delman

PRAKIRAAN MAJU BELANJA DAN TARGET PENDAPATAN SATUAN KERJA