• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengantar Hukum Bisnis Kasus Inul Vist

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pengantar Hukum Bisnis Kasus Inul Vist"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PENGANTAR HUKUM BISNIS

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS TANJUNGPURA

MANAJEMEN

KELOMPOK :

(2)

KATA PENGANTAR

Kami ucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan

rahmatnya telah mengizinkan kami selaku pembuat makalah dapat

menyelesaikan makalah yang membahas mengenai pengantar hukum bisnis

dalam materi perkuliahan. Kami juga ucapkan terima kasih kepada dosen

pengajar yang telah memberikan materi dan mengajar kami selaku mahasiswa

agar mengerti dan paham mengenai materi dan kasus mengenai hukum bisnis,

serta kami ucapkan terima kasih kepada orang tua tiap anggota pembuat

makalah dan pihak-pihak yang tidak dapat kami ucapkan namanya satu persatu

yang telah mendukung kami selaku pembuat makalah agar dapat

menyelesaikan makalah pengantar hukum bisnis ini.

(3)

LATAR BELAKANG

Kami selaku penyusun makalah memilih kasus ini sebagai kasus pembahasan penyusun karena kasus ini sungguh menarik dikarenakan permasalahan kejelasan kontrak dan juga permasalahan kejelasan royalti mengenai hak cipta yang dipermasalahkan oleh KCI kepada inul daratista. Kasus ini berisi mengenai kasus perjanjian/kontrak dan juga hak kekayaan intelektual (hak cipta). Kami juga memilih kasus ini karena bersangkutan dengan bisnis antara pihak satu dan pihak kedua mengenai kontrak dan hak cipta yang ada pada materi pembahasan didalam perkuliahan pengantar hukum bisnis, yang menurut kami kedua aspek itu sangat penting dalam proses bisnis yang akan pelaku bisnis jalani.

POTONGAN KASUS

JAKARTA - Dituduh tak membayar royati sesuai perjanjian kerja oleh KCI (Karya

Cipta Indonesia), tempat karaoke Inul Vizta, usaha milik Inul Daratista diminta ditutup. KCI menuntut secara perdata manajemen Inul Vizta di Pengadilan Negeri

Jakarta Pusat, 28 November 2012 lalu.

Namun, ketua umum KCI, Dharma Oratmangun menegaskan pihaknya hanya menuntut manajemen Inul Vizta, bukan Inul Daratista secara langsung.

"Yang kita tuntut tentang pembayaran royalti yang sesuai dengan ketentuan, dan ada UU yang mengatur. Yang paling mendasar, KCI tidak menuntut Inul Daratista, tapi Karaoke Inul Vizta," kata Dharma ditemui di PN Jakarta Pusat, Kamis (21/3/2013).

Menurutnya, pembayaran yang dilakukan pihak Inul Vizta, sejumlah Rp3,5 juta per tahun tidak sebanding dengan pemasukan hingga miliaran yang diperoleh tempat

karaoke milik pedangdut goyang ngebor itu.

"Ini sangat tidak imbang dengan pendapatannya yang miliaran. Rp3,5 juta itu kalau dibagi-bagi lagi, hanya Rp10 per pencipta lagu. Mau jadi apa musisi kita. Sementara karaoke lain sudah bayar Rp20 juta setahun untuk para hak cipta," ungkapnya.

KCI meminta pihak keamanan segera menutup tempat karaoke Inul Vizta, karena

dinilainya telah melanggar hak cipta musisi Tanah Air.

(4)

PEMBAHASAN KASUS

Pada permasalahan kali ini yang dihadapi oleh inul vizta adalah mengenai gugatan wanprestasi yang didugakan oleh KCI ( Karya Cipta Indonesia) yang memiliki hak sebagai pengelola karya cipta lagu dari para musisi atau penyanyi dan lain-lain yang terdaftar sebagai kliennya kepada PT.Vizta Pratama selaku salah satu perusahaan pengelola karaoke inul vizta.dipermasalahan ini pihak KCI (Karya Cipta Indonesia) menuntut kepengadilan tinggi bahwa inul vizta telah melanggar hak cipta dengan tidak membayar royalti sesuai yang diputuskan oleh pihak KCL. Sebelumnya,dalam kontrak yang tertulis dan disetujui oleh kedua belah pihak mengenai pembayaran royalti dari pihak inul vizta kepada KCI sebesar 3,5 juta per outlet yang bila ditotalkan seluruh outletnya kurang lebih 250 juta,lalu pihak KCI memutuskan kepada inul vizta harus membayar sebesar 25 juta per outlet yang bila ditotalkan pastinya sudah lebih dari 500 juta. Gugatan itu juga berisi bila inul terbukti salah maka pihak KCI meminta ganti rugi 7 kali lipat dari keputusan KCI atau bisnis Inul vizta ditutup. Maka inul daratista selaku CEO PT.Vizta Pratama menolak karena keputusan itu diambil secara sepihak oleh KCI tanpa bernegoiasi atau berkompromi kepada pihak inul. Maka pihak inul menolak terhadap keputusan itu yang tanpa persetujuan dari pihak PT.Vizta Pratama. Lalu kelanjutan kasusu tesebut telah berlangsung dan majelis hakim mmemustuskan pihak inul daratista adalah pemenangnya karena perkara yang digugat tidak dapat diterima, kesimpulan

tersebut diambil dari pernyataan Majelis Hakim Dwi Sugianto “majelis hakim

memutuskan bahwa materi perkara yang dimohonkan pihak penggugat tidak dapat

diterima” sambil mengetuk palu. Hal tersebut diputuskan dikarenakan pengadilan

menerima pembelaan atau ekspensi kuasa hukum inul daratista tentang surat gugatan yang salah konsep, surat gugatan KCI tersebut berisi gugatan kepada inul daratista selaku CEO Inul Vizta padahal kepemilikan inul vizta bukanlah hanya inul daratista saja tetapi milik orang lain dan badan hukum lainnya maka konsep dari gugatan KCI itu sudah salah dan diterima oleh hakim pengadilan.

Didalam kasus ini mengandung beberapa aspek hak kekayaan intelektual yang dikelola oleh KCI (Karya Cipta Indonesia) sebagai berikut :

1. Hak cipta UU NO.19 2002 , Mengandung :

a. Hak eksklusif bagi pencipta/pemegang hak (hak monopoli untuk mengumumkan/memperbanyak/memberi izin untuk itu)

b. Timbul secara otomatis

c. Bagi ciptaan yang dapat dilihat,didengar,dan dibaca yang merupakan hasil karya pencipta yang orisinil,baik seorang maupun bersama-sama dalam ilmu pengetahuan,seni,sastra.

(5)

Didalam kasus ini KCI juga memiliki kewajiban untuk melakukan segala sesuatu sesuai dengan isi kontrak yang tertulis dan juga memiliki hak sesuai isi kontrak yang tertulis dan disetujui kedua belah pihak.

Didalam kasus ini juga mengandung beberapa aspek yang dimiliki oleh PT.Vizta Pratama yaitu :

1. Kejelasan mengenai penerapan kontrak 2. Syarat sah subjektif (Ps 1320 KUHper )

Meliputi : kesepakatan dan kecakapan

3. KUH perdata buku III bab 2 bagian 1 mengenai ketentuan umum perjanjian Dalam kasus ini sudah dapat kita ketahui bahwa KCI dan PT.Vizta Pratama selaku rekan bisnis tidak mendapatkan titik ujung penyelesaian yang baik dikarenakan kasus yang bergulir menyatakan bahwa pihak KCI selaku pengelola hak cipta meningkatkan tingkat royalti yang harus dibayarkan oleh inul vizta secara sepihak tanpa persetujuan inul sendiri.

Kasus ini telah menjelaskan terjadinya dugaan wanprestasi (ingkar janji atau tidak melaksanakan peranjian) antara kedua belah pihak,yaitu :

1. KCI menaikan tingkat royalti secara sepihak tanpa bernegosiasi dengan pihak lainnya.

2. Dugaan tidak memenuhi keputusan royalti oleh inul vizta

Lalu dari pihak inul menyatakan bahwa KCI tidak juga berhak menarik royalti atas lagu impor dikarenakan KCI telah dikeluarkan oleh Badan Kolektif Dunia (CISAC), Pembelaan dari kuasa hukum inul daratista mengatakan, bila KCI menarik royalti atas lagu impor itu dapat dipermasalahkan karena sudah dinyatakan bahwa KCI bukan lagi dalam organisasi badan kolektif dunia (CISAC).

Bila dilihat dari sudut pandangan kami, KCI seharusnya tidak mengambil keputusan royalti tersebut secara sepihak dikarenakan untuk membuat etikad baik kepada pihak lainnya yang tertanda didalam kontrak tersebut, walaupun terjadi permasalahan intern KCI. Kelanjutan dari kasus ini dapat mengorbankan banyak

pihak dikarenakan pernyataan oleh inul “kalau memang gak bisa diajak kerja sama,tidak bisa menemukan solusi yang baik,DELETE!” pernyataan tersebut menjelaskan bahwa inul vizta akan memutuskan hubungan kerja dengaan KCI dikarenakan permasalahan tersebut,lalu para pencipta lagu yang terdaftar di KCI tidak mendapatkan royalti dari usaha dari inul vizta karena lagunya tidak diizinkan masuk ke inul vizta. Dari pihak inul sudah beretikad baik untuk menyelesaikan masalah tersebut melalui jalur kebersamaan atau secara baik-baik ( informal).

(6)
(7)

DAFTAR RIWAYAT :

1. http://hukum.unsrat.ac.id/uu/bw3.htm

2. http://www.radioprssni.com/prssninew/internallink/legal/uu_8_99perlkonsum.htm

3. http://life.viva.co.id/news/read/413070-gugatan-kci-terhadap-inul-ditolak

4. http://life.viva.co.id/news/read/413070-gugatan-kci-terhadap-inul-ditolak

5. http://music.okezone.com/read/2013/03/21/386/779486/inul-vizta-tolak-bayar-kci-rp25-juta-per-tahun

Referensi

Dokumen terkait

Terjadinya iritasi pada jaringan mukosa mulut tidak hanya disebabkan oleh asap rokok dan panas yang terjadi pada waktu merokok, tetapi dapat juga disebabkan oleh

mempengaruhi aktivitas biologisnya atau distribusi polimorfnya." (Monograf IARC tentang evaluasi risiko bahan kimia karsinogenik terhadap manusia, Silika, debu silikat dan

U uvodu rada autor tumači horonim Zažablje te donosi pregled njegove upotrebe, pritom obraćajući pozornost na promjene u percepciji prostora na koji se odnosio i koji je

Hasil uji Annova menunjukan faktor kendali yang paling berpengaruh pada tingkat kekeringan ikan asin teri adalah waktu pengeringan, sedangkan waktu penggaraman dan waktu penirisan

Neo National tetap melakukan implementasi/uji coba terhadap produksi Kipas Angin merek “Si Jempol” untuk mendapatkan SPPT-SNI dan NRP sebagaimana yang

Pendekatan kontekstual adalah suatu strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan peserta didik secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari

Penghapusan golongan Samurai pada masa Restorasi Meiji menyebabkan etos Bushido menyebar ke semua lapisan masyarakat, (2) Keberhasilan pembangunan pendidikan Jepang

antara status pekerjaan dengan pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Banyudono 1 Boyolali, dimana hubungan tersebut terdapat korelasi negatif yang