• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGERTIAN DAN UNSUR PENDIDIKAN.docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGERTIAN DAN UNSUR PENDIDIKAN.docx"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

PENGERTIAN DAN UNSUR-UNSUR PENDIDIKAN

MAKALAH

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Pengantar Pendidikan

Yang dibina oleh Bapak Drs. Mashuri, M.Hum

Oleh

Erin Eka Septiani 160731614830 Grahandy Yulia Fadlika 160731614877

M. Syarifudin 160731614886

Rica Filasari 160731614846

Supriadi 160731614954

Virza Ramadhanty 160731614955

UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS ILMU SOSIAL

JURUSAN SEJARAH

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pengertian dan Unsur-Unsur Pendidikan” ini tepat pada waktunya. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas matakuliah Pengantar Pendidikan yang diampu oleh Bapak Drs. Mashuri, M.Hum.

Kami selaku penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada banyak pihak yang telah mendukung kami untuk menyelesaikan makalah ini, yaitu kepada:

1. Bapak Drs. Mashuri, M.Hum selaku dosen matakuliah Pengantar Pendidikan,

2. Perpustakaan Universitas Negeri Malang yang telah menyediakan banyak buku untuk keperluan referensi makalah ini,

3. Lab. Sejarah yang juga telah menyediakan referensi untuk keperluan makalah ini.

Segala upaya telah kami dilakukan untuk menyempurnakan makalah ini, namun bukan tidak mungkin dalam penulisan makalah ini masih terdapat kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang dapat dijadikan masukan dalam menyempurnakan makalah lain di masa yang akan datang.

Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua, serta menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi kami sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai, Amin.

Malang, Februari 2017

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang... 1 B. Rumusan Masalah... 2 C. Tujuan Penulisan... 2 BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan... 3 B. Unsur-unsur Pendidikan... 8 BAB III PENUTUP

(4)
(5)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan sarana untuk mengembangkan potensi diri agar menjadi manusia yang mempunyai nilai tri-kompetensi dasar, yaitu: intelektualitas, humanitas, dan religiusitas. Karena itu pendidikan merupakan agen of change untuk mengubah diri sendiri dan masyarakat sekitar. Dalam arti sederhana pendidikan sering diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan (Hasbullah, 2009: 1)

Selain itu pendidikan adalah konsep yang memberikan apresiasi dan pemahaman yang seluas-luasnya terhadap peserta didik untuk memahami keragaman budaya sebagai realitas sosial yang tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Melalui pendidikan, keberadaan, sifat, dan hakikat manusia senantiasa menarik untuk dipelajari dan digali dari berbagai berbagai macam sudut pandang disiplin ilmu.

Pendidikan bermaksud membantu peserta didik untuk menumbuh kembangkan potensi-potensi kemanusiaanya. Potensi kemanusiaan merupakan benih untuk menjadi manusia seutuhnya. Manusia siapapun, sebagai apapun, di mana dan kapan pun berada, berhak atas pendidikan. Manusia sebagai objek pendidikan adalah manusia dalam perwujudannya sebagai individu yang terpadu dengan masyarakat. Dua sisi perwujudan ini dipandang penting pada proses pendidikan agar di kemudian hari manusia dapat menemukan jati dirinya sebagai manusia (Suradi, 2012: 5).

(6)

Oleh karena itu pada makalah ini penulis mengambil suatu tema atau judul tentang pengertian dan unsur-unsur suatu pendidikan. Karena dengan mengetahui suatu pengertian tentang pendidikan maka kita akan mengetahui betapa pentingnya pendidikan bagi pembentukan suatu karakter bangsa. Selain itu dengan mengetahui tentang unsur-unsur pendidikan yang mana merupakan suatu pendukung dalam menunjang pendidikan, maka akan tercapailah suatu tujuan pendidikan yang diinginkan.

Pada makalah ini akan dijelaskan tentang bagaimana pengertian pendidikan. Selanjutnya tentang unsur-unsur yang ada dalam suatu pendidikan dan yang terakhir akan membahas tentang pendidikan sebagai sistem.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat diajukan beberapa perma-salahan yang diantaranya meliputi:

1. Bagaimana pengertian pendidikan? 2. Bagaimana unsur-unsur pendidikan?

C. Tujuan Penulisan

Dengan rumusan masalah di atas maka diharapkan dapat mengetahui dan memahami hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan tentang pengertian, unsur-unsur dan hakikatnya yakni:

(7)

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan

Pendidikan adalah proses untuk memberikan manusia berbagai macam situasi yang bertujuan memberdayakan diri. Arti pendidikan itu sendiri juga menimbulkan berbagai macam pandangan, termasuk bagaimana pendidikan harus diselenggarakan dan metode seperti apa yang harus dipakai (Soyomukti, 2015: 21-22).

Secara bahasa pendidikan berasal dari bahasa Yunani “paedagogy” yang mengandung makna seorang anak yang pergi dan pulang sekolah diantar oleh seorang pelayan. Pelayan yang mengantar dan menjemput dinamakan “paedagogos”. Dalam bahasa Romawi pendidikan diistilahkan sebagai educate yang berarti mengeluarkan sesuatu yang berada di dalam. Dalam bahasa Inggris pendidikan diistilahkan to educate yang berarti memperbaiki moral dan melatih intelektual (Muhajir, 2000: 20 dalam Kadir, dkk, 2012: 59). Banyak pendapat yang berlainan tentang pendidikan. Walaupun demikian, pendidikan berjalan terus tanpa menunggu keseragaman arti.

1. Dalam Arti Luas

a. Pendidikan adalah hidup. Pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. Pendidikan adalah segala situasi hidup yang mempengaruhi pertumbuhan individu. Pendidikan seumur hidup bermakna bahwa pendidikan adalah bagian dari kehidupan sendiri. Pengalaman belajar dapat berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hayat (Soyomukti, 2015: 22).

b. Karakteristik khusus 1) Masa pendidikan.

Pendidikan berlangsung seumur hidup dalam setiap saat selama ada pengaruh lingkungan.

(8)

Pendidikan berlangsung dalam segala lingkungan hidup, baik yang khusus diciptakan untuk kepentingan pendidikan maupun yang ada dengan sendirinya.

3) Bentuk Kegiatan.

Tentang dari bentuk-bentuk yang misterius atau tak disengaja sampai dengan terprogram. Pendidikan berbentuk segalam macam pengalaman belajar dalam hidup. Pendidikan berlangsung dalam beraneka ragam bentuk, pola, dan lembaga. Pendidikan dapat terjadi sembarang, kapan dan di mana pun dalam hidup. Pendidikan lebih beriorientasi pada peserta didik.

4) Tujuan.

Tujuan pendidikan terkandung dalam setiap pengalaman belajar, tidak ditentukan dari luar. Tujuan pendidikan adalah pertumbuhan. Tujuan pendidikan adalah tidak terbatas. Tujuan pendidikan adalah sama dengan tujuan hidup (Mudyahardjo, 2012: 3-4).

2. Dalam Arti Sempit

a. Pendidikan adalah sekolah. Pendidikan adalah pengajaran yang diselenggarakan di sekolah sebagai lembaga pendidikan formal. Pendidikan adalah segala pengaruh yang diupayakan sekolah terhadap anak dan remaja yang diserahkan kepadanya agar mempunyai kemampuan yang sempurna dan kesadaran penuh terhadap hubugan-hubungan dan tugas-tugas sosial mereka.

b. Karakteristik Khusus 1) Masa Pendidikan.

Pendidikan berlangsung dalam waktu yang terbatas, yaitu masa anak dan remaja.

2) Lingkungan Pendidikan.

(9)

Isi pendidikan tersusun secara terprogram dalam bentuk kurikulum. Kegiatan pendidikan lebih berorientasi pada kegiatan guru sehingga guru mempunyai peranan yang sentral dan menentukan. Kegiatan pendidikan terjadwal, tertentu waktu dan tempatnya.

4) Tujuan.

Tujuan pendidikan ditentukan oleh pihak luar. Tujuan pendidikan terbatas pada pengembangan kemampuan-kemampuan tertentu. Tujuan pendidikan adalah mempersiapkan hidup (Mudyahardjo, 2012: 6-7).

3. Dalam Arti Alternatif atau Luas Terbatas

a. Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat, dan pemerintah, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau latihan, yang berlangsung di sekolah dan di luar sekolah sepanjang hayat, untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat memainkan peran dalam berbagai lingkungan hidup secara tepat di masa yang akan datang. Pendidikan adalah pengalaman-pengalaman belajar terprogram dalam bentuk pendidikan formal, non-formal, dan informal di sekolah, dan luar sekolah yang berlangsung seumur hidup yang bertujuan optimalisasi pertimbangan kemampuan-kemampuan individu, agar dikemudian hari dapan memainkan peranan hidup secara tepat.

b. Karakteristik Khusus 1) Masa pendidikan.

Pendidikan berlangsung seumur hidup, yang kegiatan-kegiatannya tidak berlangsung sembarang, tetapi pada saat-saat tertentu.

2) Lingkungan pendidikan.

Pendidikan berlangsung dalam sebagian dari lingkungan hidup. Pendidikan tidak berlangsung dalam lingkungan hidup yang tergelar dengan sendidirinya. Lingkungan alam sekitar yang alami tidak merupakan lingkungan pendidikan. Pendidikan hanya berlangsung dalam lingkungan hidup kultural.

(10)

Pendidikan dapat berbentuk pendidikan formal, pendidikan informal, dan pendidikan non-formal. Kegiatan pendidikan dapat berbentuk bimbingan, pengajaran, dan/atau latihan. Pendidikan selalu merupakan usaha sadar yang tercakup didalamnya usaha pengelolaan pendidikan, baik dalam bentuk pengelolaan pendidikan nasional maupun satuan pendidikan, serta usaha melaksanakan kegiatan pendidikan. Pendidikan brorientasi kepada komuni kasi pendidik-peserta didik. Kegiatan pendidikan berbentuk kegiatan belajar mengajar.

4) Tujuan.

Tujuan pendidikan merupakan perpaduan tujuan-tujuan pendidikan yang bersifat pengembangan kemampuan-kemampuan pribadi secara optimal dengan tujuan-tujuan sosial yang bersifat manusia seutuhnya yang dapat memainkan peranannya sebagai warga dalam berbagai lingkungan persekutuan hidup dan kelompok sosial. Tujuan pendidikan mencakup tujuan-tujuan setiap jenis kegiatan pendidikan (bimbingan, pengajaran, dan latihan), tujuan-tujuan satuan pendidikan nasional. Tujuan pendidikan adalah sebagian dari tujuan hidup, yang bersifat menunjang terhadap pencapaian tujuan-tujuan hidup (Mudyahardjo, 2012: 11-12).

Hisbullah (2009: 2-4) menyatakan bahwa dari tiga dasar pengertian pendidikan inilah para ahli memberikan batasan-batasan tertentu tentang hakikat pendidikan sesuai dengan sudut pandang masing-masing, sebagaimana diuraikan di bawah ini.

1. Langeveld

(11)

Pendidikan adalah proses pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secara intelektual dan emosional ke arah alam dan sesama manusia.

3. J.J. Rousseau

Pendidikan adalah yang memberi kita pembekalan yang tidak ada pada masa kanak-kanak. Akan tetapi kita membutuhkannya pada waktu dewasa. 4. Driyarkara

Pendidikan adalah pemanusiaan manusia muda atau pengangkatan manusia muda ke taraf insani.

5. Carter V. Good

a. Pedagogy is the art, practice, or profession of teaching.

b. The systematized learning or instruction concerning principles and methods of teching and of student control and guidance; largelly replaced by the term eduction.

Pendidikan ialah:

a. Seni, praktik, atau profesi sebagai pengajar;

b. Ilmu yang sistematis atau pengajaran yang berhubungan deengan prinsip dan metode-metode mengajar, pengwasan dan bimbingan murid; dalam arti luas digantikan dengan istilah pendidikan.

6. Ahmad D. Marimba

Pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh si pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama.

7. Ki Hajar Dewantara

Pendidikan yaitu tuntunan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya.

8. Menurut UU Nomor 2 Tahun 1989

(12)

9. Menurut UU No. 20 Tahun 2003

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

Dari beberapa batasan di atas meskipun berbeda secara redaksional, namun secara esensial terdapat beberapa unsur atau faktor yang sama, diantaranya:

1. Pendidikan merupakan suatu proses.

2. Pendidikan merupakan kegiatan manusiawi. 3. Pendidikan merupakan hubungan antarpribadi.

4. Pendidikan untuk mencapai tujuan (Kadir, dkk, 2012: 62).

B. Unsur-Unsur Pendidikan

Unsur-unsur dalam pendidikan meliputi beberapa hal yang saling terkait. Unsur-unsur tersebut antara lain tujuan pendidikan, kurikulum, peserta didik, pendidik, interaksi edukatif, isi pendidikan, dan lingkungan pendidikan (Triwijayanto, 2014: 24).

Pada bagian ini akan diuraikan tentang unsur-unsur yang ada dalam pendidikan tersebut. Proses pendidikan melibatkan banyak hal yaitu:

1. Subjek yang dibimbing (peserta didik).

Peserta didik berstatus sebagai subjek didik yaitu subjek atau pribadi yang otonom, yang ingin diakui keberadaannya. Selaku pribadi yang memiliki ciri khas dan otonomi, ia ingin mengembangkan diri (mendidik diri) secara terus-menerus guna memecahkan masalah-masalah hidup yang dijumpai sepanjang hidupnya. Ciri khas peserta didik yang perlu dipahami oleh pendidik ialah:

(13)

c. Individu yang membutuhkan bimbingan individual dan perlakuan manusiawi.

d. Individu yang memiliki kemampuan untuk mandiri (Tirtarahardja & La Sulo, 2008: 52).

2. Orang yang membimbing (pendidik).

Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan khususannya, serta berpartisipasi dalam menyelanggarakan pendidikan. (Triwijayanto, 2014: 25). Dalam menyampaikan materi tentang ilmu pengetahuan yang diampu oleh setiap pendidik. Seorang pendidik diharapkan sudah mampu menguasai setiap materi yang ada. Hal ini kan baik pula jika didukung dengan media pembelajaran untuk membantu penyampaian materi oleh pendidik agar peserta didik dapat dengan mudah memahami apa yang disampaikan. 3. Interaksi antara peserta didik dengan pendidik (interaksi edukatif)

Interaksi edukatif pada dasarnya adalah komunikasi timbal balik antarpeserta didik dengan pendidik yang terarah kepada tujuan pendidikan. Pencapaian tujuan pendidikan secara optimal ditempuh melalui proses berkomunikasi intensif dengan memanipulasikan isi, metode serta alat-alat pendidikan (Tirtarahardja & La Sulo, 2008: 52). Dalam suatu proses belajar mengajar seorang pendidik diharapkan tidak hanya monoton menggunakan metode ceramah saja, namun juga harus komunikatif terhadap peserta didik. Akan lebih baik lagi jika metode-metode yang digunakan dalam menyampaikan materi pelajaran bisa berubah-ubah dengan tetap memperhatikan kaidah-kaidah yang ada.

4. Ke arah mana bimbingan ditujukan (tujuan pendidikan).

(14)

dua fungsi yaitu memberikan arah kepada segenap kegiatan pendidikan dan merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh segenap kegiatan pendidikan (Tirtarahardja & La Sulo, 2008: 37). Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dijelaskan bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi Marusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

5. Pengaruh yang diberikan dalam bimbingan (materi atau isi pendidikan). Dalam sistem pendidikan persekolahan, materi telah diramu dalam kurikulum yang akan disajikan sebagai sarana pencapaian tujuan. Isi pendidikan merupakan materi dan kompetesi untuk mencapai kompetensi lulusan minimal pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Isi pendidikan juga merupakan materi-materi dalam proses pembelajaran yang bertujuan agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara (Triwijayanto, 2014: 25). Materi ini meliputi materi inti maupun muatan lokal. Materi inti bersifat nasional yang mengandung misi pengendalian dan persatuan bangsa. Sedangkan muatan lokal misinya adalah mengembangkan kebhinnekaan kekayaan budaya sesuai dengan kondisi lingkungan. Dengan demikian jiwa dan semangat Bhinneka Tunggal Ika dapat ditumbuhkembangkan. (Tirtarahardja & La Sulo, 2008: 52).

(15)

digunakan dalam mencapai tujuan pendidikan. Alat pendidikan dibedakan atas dua :

a. Yang bersifat preventif, yaitu yang bermaksud mencegah terjadinya hal-hal yang tidak dikehendaki misalnya larangan, pembatasan, peringatan bahkan juga hukum.

b. Yang bersifat kreatif, yaitu yang bermaksud memperbaiki, misalnya ajakan contoh, nasehat, dorongan, pemberian kepercayaan, saran, penjelasan, bahkan juga hukuman.

Untuk memilih dan menggunakan alat pendidikan yang efektif, maka beberapa hal perlu diperhatikan, yaitu:

a. Kesesuaian dengan tujuan yang ingin dicapai. b. Kesesuaian dengan peserta didik.

c. Kesesuaian denga pendidik.

d. Kesesuaian dengan situasi dan kondisi saat digunakannya alat tersebut (Tirtarahardja & La Sulo, 2008: 56-57).

7. Tempat di mana peristiwa bimbingan berlangsung (lingkungan pendidikan).

Lingkungan pendidikan sering dijabarkan dengan keluarga, sekolah, dan masyarakat (Triwijayanto, 2014: 25). Berikut merupakan penjelasan singkat mengenai tripusat pendidikan tersebut, yaitu:

a. Keluarga

(16)

dalam setiap keluarga agar dapat memdidik anaknya secara optimal (Tirtarahardja & La Sulo, 2008: 168-170).

b. Sekolah

Sekolah merupakan sarana yang sengaja diancang untuk melaksanakan pendidikan. Dalam kemajuan suatu zaman, keluarga tidak mungkin lagi dapat eemenuhi seluruh kebutuhan dan aspirasi generasi muda terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi. Semakin maju suatu masyarakat semakin penting peranan sekolah dalam proses pembangunan masyarakat. Sekolah seharusnya menjadi pusat pendidikan untuk menyiapkan manusia sebagai individu, warga masyarakat, warga negara, dan warga dunia masa depan (Tirtarahardja & La Sulo, 2008: 173).

c. Masyarakat

(17)

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Pendidikan adalah proses untuk memberikan manusia berbagai macam situasi yang bertujuan memberdayakan diri. Dalam arti luas pendidikan adalah hidup. Pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. Dalam arti sempit pendidikan adalah sekolah. Pendidikan adalah pengajaran yang diselenggarakan di sekolah sebagai lembaga pendidikan formal. Dalam arti alternatif atau luas terbatas pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat, dan pemerintah, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau latihan, yang berlangsung di sekolah dan di luar sekolah sepanjang hayat, untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat memainkan peran dalam berbagai lingkungan hidup secara tepat di masa yang akan datang.

(18)

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan peraturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, serta cara yang digunakan sebagai pedoman cara penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tempat di mana peristiwa bimbingan berlangsung atau lingkungan pendidikan yang sering dijabarkan dengan keluarga, sekolah, dan masyarakat.

B. Saran

(19)

DAFTAR RUJUKAN

Hisbullah. 2009. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rajawali Press. Kadir, Abdul, dkk. 2012. Dasar-Dasar Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada

Group.

Mudyahardjo, Redja. 2012. Pengantar Pendidikan: Sebuah Studi Awal tentang Dasar-Dasar Pedidikan Pada Umumnya dan Pendidikan di

Indonesia. Jakarta: Rajawali Press.

Soyomukti, Nurani. 2015. Teori-Teori Pendidikan: Dari Tradisional, (Neo) Liberal, Marxis-Sosialis, Hingga Postmodern. Yogyakarta: Ar-Russ Media.

Suradi, Moh. 2012. Pengantara Pendidikan Teori dan Apliksi. Jakarta: PT Indeks. Tirtarahardja, Umar & La Sulo, S.L. 2008. Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT

Rineka Cipta.

Triwijayanto, Teguh. 2014. Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara. UU No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Referensi

Dokumen terkait

Pendidikan merupakan usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan latihan. Pendidikan mempunyai posisi vital dalam

Pengertian pendidikan dalam arti luas terbatas adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan

Pendidikan dalam arti luas terbatas adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau

Pendidikan merupakan usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan latihan. Pendidikan mempunyai posisi vital dalam

Pendidikan adalah sebagai sebuah usaha sadar dari pendidik kepada peserta didik yang melalui bimbingan, pengajaran dan latihan untuk membantu peserta didik

Jadi, dengan memadukan kedua pengertian pendidikan seni adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan latihan agar menguasai

Kata kunci: guru pendidikan agama islam, akhlak, moral Pendahuluan Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat dan pemerintah, melalui kegiatan

Pendidikan Nasional adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang  Tujuan pendidikan