• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II URAIAN TEORITIS 2.1. Kerangka Teori - Situs Blog Pribadi www.dianrainbow.blogspot.com dan Minat Menggunakan Jilbab (Studi Korelasional Pengaruh Situs Blog Pribadi www.dianrainbow.blogspot.com Terhadap Minat Menggunakan Jilbab Pada Mahasiswi Fakulta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II URAIAN TEORITIS 2.1. Kerangka Teori - Situs Blog Pribadi www.dianrainbow.blogspot.com dan Minat Menggunakan Jilbab (Studi Korelasional Pengaruh Situs Blog Pribadi www.dianrainbow.blogspot.com Terhadap Minat Menggunakan Jilbab Pada Mahasiswi Fakulta"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

URAIAN TEORITIS 2.1. Kerangka Teori

Kerlinger menyebutkan teori adalah himpunan konstruk (konsep), defenisi, dan proposisi yang mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala dengan menjabarkan relasi di antara variabel, untuk menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut (Rakhmat, 2004 : 6)

Setiap penelitian mempunyai titik tolak atau landasan berfikir dalam memecahkan atau menyoroti sebuah masalah. Untuk itu perlu disusunkerangka teori yang memuat pokok-pokok pikiran yang menggambarkan diri dari sudut mana masalah penelitian akan disoroti (Nawawi, 2001 : 9).

Dalam penelitian ini, teori-teori yang digunakan adalah :

2.1.1. Teori Uses and Gratification

Herbert Blumler dan Elihu Katz adalah orang pertama yang mengenalkan teori ini. Teori uses and gratifications ini dikenalkan pada tahun 1974 dalam bukunya The Uses of Mass Communication: Current Perspectives on Gratification Research. Teori uses and gratifications milik Blumler dan Katz ini mengatakan bahwa pengguna media memainkan peran aktif untuk memilih dan menggunakan media tersebut. Dengan kata lain, pengguna media itu adalah pihak yang aktif dalam proses komunikasi. Pengguna media berusaha untuk mencari sumber media yang paling baik di dalam usaha memenuhi kebutuhannya. Artinya, teori uses and gratifications mengasumsikan bahwa pengguna mempunyai pilihan alternatif untuk memuaskan kebutuhannya.

(2)

akan terpenuhi. Pada akhirnya, media yang mampu memenuhi kebutuhan khalayak disebut media yang efektif (Kriyantono 2008).

Model ini tidak tertarik pada apa yang dilakukan media pada diri orang (what media do to people), tetapi ia tertarik pada apa yang dilakukan orang terhadap media (what people do to media). Anggota khalayak dianggap secara aktif menggunakan media untuk memenuhi kebutuhannya. Pendekatan ini mengasumsikan bahwa komunikasi massa berguna (utility); bahwa konsumsi media diarahkan oleh motif (intentionality); bahwa perilaku media mencerminkan kepentingan dan preferensi (selectivity); dan bahwa khalayak sebenarnya keras kepala (stubborn) karena penggunaan media adalah salah satu cara untuk memperoleh pemenuhan kebutuhan, maka efek media sekarang didefinisikan sebagai situasi ketika pemuasan kebutuhan tercapai (Rakhmat 2002).

Adapun asumsi-asumsi dasar dalam pendekatan uses and gratifications

menurut Katz, Blumler dan Gurevitch (Morissan 2010) adalah:

1. Khalayak dianggap aktif: artinya sebagian penting dari penggunaan media massa diasumsikan mempunyai tujuan.

2. Dalam proses komunikasi massa banyak inisiatif untuk mengaitkan pemuasan kebutuhan dengan pemilihan media terletak pada anggota khalayak.

3. Media massa harus bersaing dengan sumber-sumber lain untuk memuaskan kebutuhannya. Kebutuhan yang dipenuhi media hanyalah bagian dari rentangan kebutuhan manusia yang lebih luas. Bagaimana kebutuhan ini terpenuhi melalui konsumsi media amat bergantung pada perilaku khalayak yang bersangkutan.

4. Banyak tujuan pemilihan media massa disimpulkan dari data yang diberikan anggota khalayak; artinya orang dianggap cukup mengerti untuk melaporkan kepentingan dan motif pada situasi-situasi tertentu.

(3)

Untuk lebih jelasnya teori uses and gratifications divisualisasikan melalui gambar di bawah ini (Rakhmat 2002).

Gambar 2.1. Model Uses and Gratifications

Sumber: Rakhmat (2002:35)

Penjelasan struktur model tersebut adalah sebagai berikut. 1. Variabel anteseden terbagi atas dua dimensi yaitu:

a. Individual. Dimensi ini menyajikan informasi perihal data demografis seperti usia, jenis kelamin dan faktor-faktor psikologis komunikan. b. Lingkungan. Dimensi ini terdiri atas data mengenai organisasi, sistem

sosial dan struktur sosial.

2. Variabel motif terbagi atas tiga dimensi yaitu:

a. Kognitif. Dimensi ini menyajikan informasi perihal data kebutuhan akan informasi dan surveillance atau eksplorasi realitas.

b. Diversi. Dimensi ini menyajikan informasi perihal data kebutuhan akan pelepasan dari tekanan dan kebutuhan akan hiburan.

c. Personal identity. Dimensi ini menyajikan perihal data tentang bagaimana penggunaan isi media untuk memperkuat atau menonjolkan sesuatu yang penting dalam kehidupan atau situasi khalayak sendiri. 3. Variabel penggunaan media terbagi atas tiga dimensi yakni:

a. Hubungan. Dimensi ini menyajikan perihal hubungan antara individu konsumen media dengan isi media yang dikonsumsi atau dengan media secara keseluruhan

Antaseden Motif Penggunaan Media Efek - Variabel - Kognitif - Hubungan - Kepuasan

Individual - Diversi - Macam Isi - Pengetahuan - Variabel - Personal - Hubungan dengan - Dependensi

(4)

b. Jumlah waktu. Dimensi ini menyajikan jumlah waktu yang digunakan dalam menggunakan media.

c. Jenis isi media. Dimensi ini menyajikan jenis isi media yang dipergunakan

4. Variabel efek terbagi menjadi tiga dimensi yaitu:

a. Kepuasan. Dimensi ini menyajikan informasi perihal evaluasi kemampuan media untuk memberikan kepuasan.

b. Pengetahuan. Dimensi ini menyajikan perihal persoalan tertentu. c. Dependensi media. Dimensi ini menyajikan informasi perihal

ketergantungan responden pada media dan isi media untuk kebutuhannya.

2.1.2. Teknologi Komunikasi

2.1.2.1. Pengertian Teknologi Komunikasi

Salah satu pengertian umum teknologi ialah penggunaan ilmu pengetahuan secara sistematik atau pengetahuan-pengetahuan yang terorganisir atau untuk keperluan-keperluan yang praktis. Sedangkan pengertian secara khusus ialah memandang teknologi dari aspek ekonomi yaitu minimal teknologi digunakan untuk menentukan division and subdivision of labor dari suatu proses kerja yang terintegrasi secara sistematik dalam komponen-komponen yang berkaitan dan fungsional. Pada hakekatnya, teknologi mempunyai logika dan gramar tertentu yang berhubungan erat bahkan bersatu dengan sistem kosmologi (sistem nilai kepercayaan) dan world view suatu masyarakat.

Penemuan teknologi dimulai sejak lebih dari satu abad yang lalu. Teknologi berkembang dari riset ilmiah yang dilakukan banyak ilmuan. Dewasa ini, penemuan teknologi banyak dilakukan oleh tim riset ilmiah yang dari beberapa organisasi bisnis, universitas-universitas, organisasi nirlaba. Setiap teknologi baru biasanya menggantikan teknologi yang sudah tua.

(5)

transportasi. Perkembangan teknologi juga meningkatkan standar hidup manusia, meningkatkan mutu informasi, hiburan dan pendidikan.

Teknologi adalah aplikasi praktis suatu pengetahuan, khususnya dalam suatu bidang tertentu. Teknologi berkembang semakin cepat dari waktu ke waktu karena penemuan satu teknologi baru dapat mempercepat penemuan teknologi berikutnya. Dalam sejarah peradaban manusia, terdapat banyak penemuan yang dapat berpengaruh besar terhadap kehidupan manusia.

Istilah teknologi komunikasi seringkali diucapkan dalam nafas yang sama dengan istilah teknologi informasi, karena pengertian yang terkandung pada masing-masing istilah tersebut memang saling berkaitan satu sama lain. Namun, istilah teknologi komunikasi mencakup pengertian yang lebih luas, termasuk sistem, saluran, perangkat keras, dan perangkat lunak dari komunikasi modern, di mana teknologi informasi merupakan bagian dari padanya.

Lubis (1997:42), menjelaskan bahwa teknologi komunikasi adalah suatu penerapan ilmu pengetahuan untuk memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan komunikasi. Komunikasi adalah upaya untuk menciptakan “Kebersamaan dalam Makna” (Commonness in Meaning). Dengan demikian, teknologi komunikasi merupakan penerapan ilmu pengetahuan guna melancarkan upaya untuk mencapai kebersamaan dalam makna antar orang dalam masyarakat.

Rogers, 1986 dalam Lubis (1997:42), mendefenisikan teknologi komunikasi sebagai alat perangkat keras, struktur organisasi, dan nilai-nilai sosial yang digunakan, untuk mengumpulkan, memproses, dan mempertukarkan informasi dengan orang lain.

(6)

Nasution (1989:6), menjelaskan bahwa berbagai kemampuan dan potensi yang dimiliki teknologi komunikasi memungkinkan manusia untuk saling berhubungan satu sama lainnya, seperti faktor jarak, waktu, jumlah, kapasitas, kecepatan, dan lain-lainnya, kini dapat diatasi dengan dikembangkannya berbagai sarana komunikasi mutakhir. Dengan penggunaan satelit misalnya, hampir tidak ada lagi batas jarak dan waktu untuk menjangkau khalayak yang dituju di manapun dan kapan saja diperlukan dalam Makna” (Commonness in Meaning). Dengan demikian, teknologi komunikasi merupakan penerapan ilmu pengetahuan guna melancarkan upaya untuk mencapai kebersamaan dalam makna antar orang dalam masyarakat.

Everett M. Rogers, 1986 dalam Bungin (2006:111), mengatakan bahwa dalam hubungan komunikasi di masyarakat, dikenal empat era komunikasi, yaitu: era tulis, era media cetak, era media telekomunikasi, dan era media komunikasi interaktif. Dalam era terakhir, yakni era media komunikasi interaktif dikenal media komputer, videotext dan teletext, teleconferencing, TV kabel, dan sebagainya. Berdasarkan penjelasan Rogers itulah, maka masyarakat percaya bahwa perkembangan teknologi media dimulai dari era media tulis dan cetak.

2.1.2.2. Karakteristik Teknologi Komunikasi

Salah satu keunggulan yang ditawarkan teknologi komunikasi saat ini adalah kemungkinan bagi si penerima komunikasi untuk lebih langsung mengendalikan pesan-pesan yang ditransmisikan. Kini penerima komunikasi lebih dapat menentukan pilihan-pilihan yang diinginkan atau dibutuhkannya, seperti memperoleh informasi tentang apa yang diinginkan, serta kapan memerlukannya. Bell, 1979 dalam Nasution (1989:11), menyebutkan beberapa wujud sistem komunikasi yang dihasilkan oleh kemajuan teknologi, yaitu:

(7)

2. Bank informasi dan sistem penelusuran, yang memungkinkan pemakainya menelusuri informasi yang diperlukan serta memperoleh kopi cetakannya dalam sekejap mata.

3. Sistem teleteks, yang menyediakan informasi mengenai segala rupa kebutuhan. Seperti berita, cuaca, informasi finansial, iklan terklarifikasi, katalog segala macam produk, dan sebagainya lewat layar televisi di rumah masing-masing.

4. Sistem faksimil, yang memungkinkan pengiriman dokumen secara elektronik.

5. Jaringan komputer interaktif, yang memungkinkan pihak-pihak berkomunikasi mendiskusikan informasi melalui komputer.

Menurut Ploman, 1981 dalam Nasution (1989:11), kemajuan teknologi komunikasi tersebut ditandai oleh tiga karakteristik berikut ini:

1. Tersedianya keluwesan dan kesempatan memilih di antara berbagai metode dan alat untuk melayani kebutuhan manusia dalam komunikasi. Bila pada masa lalu hanya ada alat peralatan “berat”, yang profesional dan mahal, maka kini tersedia bermacam sarana yang lebih “ringan”, metode yang hanya memerlukan keterampilan minimal, serta murah. Dengan kata lain, kini kita bisa memilih sendiri tingkat teknologi yang kita perlukan.

2. Kemungkinan mengkombinasi teknologi, metode, dan sistem-sistem yang berbeda dan terpisah selama ini. Berbagai bentuk baru transfer

komunikasi dan informasi telah dimungkinkan dengan pengkombinasian tersebut.

3. Kecenderungan ke arah desentralisasi, invidualisasi dalam konsep dan pola pemakaian teknologi komunikasi.

(8)

menciptakan aneka pelayanan komunikasi yang lengkap dan unik, yang bahkan tidak terbayangkan sebelumnya (Nasution, 1989: 68).

Lahirnya era komunikasi interaktif ditandai dengan terjadinya diversifikasi teknologi informasi dengan bergabungnya telepon, radio, komputer, dan televisi menjadi dan menandai teknologi yang disebut dengan internet (Bungin, 2006:113).

2.1.3. Internet

2.1.3.1. Pengertian dan Sejarah Internet

Salah satu media dalam komunikasi adalah internet. Perubahan terbesar di bidang komunikasi 40 tahun terakhir (sejak munculnya TV) adalah penemuan dan pertumbuhan internet (Severin dan Tankard, 2007:443). Secara harfiah, internet (kependekan daripada perkataan ‘inter-network’) ialah rangkaian komputer yang terhubung menelusuri beberapa rangkaian (http://id.wikipedia.org/wiki/Internet). Istilah internet Indonesia adalah istilah-istilah yang diserap dari bahasa asing karena kemajuan teknologi internet. Mayoritas istilah-istilah tersebut adalah berasal dari bahasa inggris, karena dipandang memiliki kekayaan kosakata internet yang paling luas.

Menurut Laquey, internet merupakan jaringan longgar dari ribuan komputer yang menjangkau jutaan orang di seluruh dunia. Misi awalnya adalah menyediakan sarana bagi para peneliti untuk mengakses data dari sejumlah sumber daya perangkat keras komputer yang mahal. Namun, sekarang internet telah berkembang menjadi ajang komunikasi yang sangat cepat dan efektif (Ardianto, 2004:141).

(9)

terutama perguruan tinggi. Gabungan kedua jaringan ini pada akhirnya dikenal dengan nama Darpa Internet, yang kemudian disederhanakan menjadi internet. Penemuan internet dianggap sebagai penemuan yang cukup besar, yang mengubah dunia dari bersifat lokal atau regional menjadi global. Karena di dalam internet terdapat sumber-sumber informasi dunia yang dapat diakses oleh siapapun dan di manapun melalui jaringan internet. Melalui internet faktor jarak dan waktu sudah tidak menjadi masalah. Dunia seolah-olah menjadi kecil, dan komunikasi menjadi mudah. Onno W. Purbo (2001) melukiskan bahwa internet juga telah mengubah metode komunikasi massa dan penyebaran data atau informasi secara fleksibel dan mengintegrasikan seluruh bentuk media massa konvensional seperti media cetak dan audio visual.

2.1.3.2. Manfaat Internet

Ada banyak manfaat yang dapat diperoleh apabila seseorang mempunyai akses ke internet yaitu sebagai berikut (http://incuvl.petra.ac.id/learn/learn- 1.html): Internet memungkinkan terjadinya komunikasi yang super cepat antara suatu pihak dengan pihak lainnya, tanpa mengenal batasan ruang dan waktu. Hal ini dimungkinkan karena jangkauan internet yang telah mengglobal. Dengan kita mengetahui alamat seseorang atau suatu lembaga di internet, maka kita dapat mengirim informasi kapan saja dan ke mana saja di seluruh dunia dalam waktu yang sangat singkat dan dengan cara yang sangat mudah.

Begitu banyaknya komputer yang terhubung ke internet, di mana masing-masing komputer memiliki kandungan informasinya sendiri-sendiri, maka gabungan seluruh informasi di internet sangatlah luar biasa. Internet merupakan sumber informasi yang melimpah (hampir tanpa batas) yang terus berkembang seiring dengan makin berkembangnya internet itu sendiri.

a. Komunikasi

(10)

ke mana saja di seluruh dunia dalam waktu yang sangat singkat dan dengan cara yang sangat mudah.

b. Informasi

Begitu banyaknya komputer yang terhubung ke internet, di mana masing-masing komputer memiliki kandungan informasinya sendiri-sendiri, maka gabungan seluruh informasi di internet sangatlah luar biasa. Internet merupakan sumber informasi yang melimpah (hampir tanpa batas) yang terus berkembang seiring dengan makin berkembangnya internet itu sendiri.

c. Kolaborasi

Kolaborasi yang dimaksud adalah suatu proses menyelesaikan suatu pekerjaan secara bersama-sama (team work). Anggota tim bisa terdiri dari berbagai macam ahli dari berbagai bidang yang tersebar di berbagai negara di dunia. Melalui internet kita dapat melakukan suatu konferensi (conference) dengan berbagai pihak di manapun mereka berada. Kita bahkan dapat mengerjakan suatu pekerjaan secara bersamaan melalui internet.

Berikut ini adalah sebagian dari apa yang tersedia di internet:

1. Internet untuk kehidupan pribadi, meliputi: kesehatan, rekreasi, hobi, pengembangan pribadi, rohani, dan sosial.

2. Informasi untuk kehidupan profesional/pekerja, meliputi: sains, teknologi, perdagangan, saham, komoditas, berita bisnis, asosiasi profesi, asosiasi bisnis, dan berbagai forum komunikasi.

2.1.3.3. Internet sebagai Media Komunikasi

(11)

Internet telah membentuk ruang dan waktu, yang bersifat nirjarak dan nirwaktu, yang disebut cyberspace. Kata cyberspace pertama kali digunakan dan dipopulerkan oleh William Gibson dalam novel fantasi ilmiahnya, Neuromancer, yang terbit pada tahun 1984. Di cyberspace, segala bentuk media komunikasi yang kita kenal: face-to-face meeting, telepon, fax, surat, surat kabar, majalah, radio, TV, film telah bermutasi menjadi teleconference, i-phone (internet telephone), i-fax (internet fax), e-mail (electronic mail), e-magazine (electronic magazine), dan seterusnya. Dengan internet kita memasuki ruang dan waktu baru yang bersifat nirjarak dan nirwaktu, kita menjumpai hampir seluruh bentuk media komunikasi yang kita kenal berkonvergensi menyatu di sana, membuatnya disebut multimedia.

Sebagian buku mengelompokkan internet yang multimedia sebagai media massa, sebagian lagi mengkategorisasikannya sebagai media antar pribadi. Kedua pendapat itu sama benarnya, tapi juga sama kelirunya. Karena, kedua pendapat yang bertentangan itu pada dasarnya mengingkari hakekat internet yang multimedia. Artinya, pada tataran tertentu ia adalah media massa, misalnya ketika seseorang berkunjung ke majalah elektronik Tempo Online. Pada tataran lain ia adalah media antar pribadi, ketika seseorang mengirim surat elektronik ke seorang teman, misalnya. Jadi, karena sifatnya yang multimedia, ia bersifat massa tapi juga antar pribadi, teragntung dalam konteks apa kita menggunakan atau mengkajinya (Vardiansyah, 2004:106).

Menurut Severin dan Tankard (2007:7), ada tiga fitur utama internet, yaitu

e-mail (surat elektronik), Newsgroups and Mailing list, serta World Wide Web: 1. E-mail (Surat Elektronik)

Jutaan orang kini berkomunikasi dengan menggunakan pesan elektronik, atau e-mail. Tidak perlu menjadi pengguna internet yang canggih untuk bisa mengirimkan pesan e-mail. Banyak orang awam melakukannya melalui layanan online, seperti halnya American Online dan Prodigy.

2. Newsgroups and Mailing Lists

(12)

untuk saling bertukar informasi dan opini. Beberapa orang merasa bahwa mereka mendapat berita secara lebih cepat dan lebih baik dari

newsgroups daripada koran atau majalah. Mungkin yang lebih penting lagi, newsgroups memungkinkan terjadinya respon langsung terhadap suatu berita oleh konsumen berita yang tidak bisa dilakukan oleh koran dan majalah.

3. World Wide Web

Dikenal sebagai WWW atau Web merupakan sebuah sistem informasi yang dapat diakses melalui komputer lain secara cepat dan tepat.

2.1.4. Blog dan situs blog pribadi www.dianrainbow.blogspot.com

Seiring perkembangan zaman, hadir situs-situs komunitas yang dapat dipakai oleh komunitas untuk saling berkomunikasi dan bersosialisasi.Blog sendiri yang pada awalnya berkonsep diari online dan berisi hal-hal pribadi bertransformasi menjadi situs komunitas dengan hadirnya fasilitas-fasilitas baru seperti pertautan (link) yang akhirnya menghubungkan jurnal pribadi seorang blogger dengan blogger lain (Majalah Dictum No.3 Desember 2007).

Adapun sistem yang digunakan oleh blog yaitu CMS (Content Management System) atau sistem pengolahan isi web.CMS telah ditemukan terlebih dahulu dan biasa dipakai oleh media-media online untuk mempermudah mereka dalam mengelola penerbitan berita atau cerita secara online.Namun dalam blog, CMS mengalami penyederhanaan sehingga siapapun bisa dengan mudah menulis naskah dan menerbitkannya secara online.Tidak harus menggunakan HTML seperti dalam situs biasa. Dengan kata lain keterampilan yang dibutuhkan hanyalah kemampuan dan keinginan untuk menulis (Rouf, 2005 : 2).

Cara menggunakan blog pun sangat mudah.Tinggal masuk ke salah satu situs blog. Para user harus membuat account baru dan diminta untuk mengisi form mengenai data pribadi, user name, password dan email yang digunakan. Setelah itu user harus membuat nama blog, baik itu blog title-nya maupun blog address

(13)

keinginan masing-masing. Setelah selesai user dapat memulai menulis dan mempublikasikan (posting) hasil tulisannya kepada orang lain.

Beberapa hal yang membuat blog menarik adalah karakter interaktivitasnya, keragaman isi, kecepatan dan kewajahannya. Jika televisi dan surat kabar memiliki tingkat interaktivitas yang rendah antara komunikator dan audiensnya, maka tidak demikian dengan blog. Setiap orang berkunjung ke blog mana saja, membaca, dan meninggalkan komentar ( Majalah Dictum No.3 Desember 2007).

Situs www.dianrainbow.blogspot.com merupakan salah satu situs blog pribadi yang berisi tentang tulisan dari pemiliknya yaitu Dian Pelangi. Dian Pelangi sendiri adalah seorang perancang muda yang ikut ambil bagian dalam memperkenalkan mode jilbab modern atau hijab kepada wanita-wanita muslim di Indonesia. Kepopuleran situs ini dikarenakan namanya yang unik dan berisi tentang tips-tips serta video tutorial cara pemakaian jilbab modern dari sang pemiliki blog langsung.

Kelebihan situs www.dianrainbow.blogspot.com dari situs blog pribadi lainnya adalah, dimana www.dianrainbow.blogspot.com berisi desain-desain, tips, dan video tutorial pemakaian jilbab modern langsung dari tangan Dian Pelangi yang mana sudah mempunyai nama didunia mode dan fashion busana muslim Indonesia. Sedangkan kebanyakan situs blog pribadi lainnya menyediakan untuk mempromosikan jualan.

2.1.5. Minat

2.1.5.1.Pengertian Minat

Menurut Witherington (1985 : 38) minat adalah kesadaran seseorang terhadap suatu objek, seseorang, suatu soal atau situasi tertentu yang mengadung sangkut paut dengan dirinya atau dipandang sebagai sesuatu yang sadar.

(14)

masyarakat dimana seseorang berada sedangkan faktor emosional memperlihatkan ukuran intensitas seseorang dalam menanam perhatian terhadap suatu kegiatan atau obyek tertentu.

Sedangkan menurut Sumadi Suryabrata (2002:68) definisi minat adalah “Suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh”. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu hal diluar dirinya. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut semakin besar minatnya.

Minat dapat diartikan sebagai “Kecenderungan yang tinggi terhadap sesuatu, tertarik, perhatian, gairah dan keinginan”. Pendapat lain tentang pengertian minat yaitu yang diungkapkan oleh T. Albertus yang diterjemahkan Sardiman A.M, minat adalah “Kesadaran seseorang bahwa suatu obyek, seseorang, suatu soal maupun situasi yang mengandung sangkut paut dengan dirinya” (2006:32).

Menurut Hilgard yang dikutip oleh Slameto (2003:57) minat adalah “Kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan”. Kegiatan yang diminati seseorang diperhatikan terus-menerus yang disertai dengan rasa senang.

(15)

2.1.5.2.Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Minat

Minat pada seseorang akan suatu obyek atau hal tertentu tidak akan muncul dengan sendirinya secara tiba-tiba dalam diri individu. Minat dapat timbul pada diri seseorang melalui proses. Dengan adanya perhatian dan interaksi dengan lingkungan maka minat tersebut dapat berkembang. Banyak faktor yang mempengaruhi minat seseorang akan hal tertentu.

Miflen, FJ & Miflen FC, (2003:114) mengemukakan ada dua faktor yang mempengaruhi minat belajar peserta didik, yaitu :

1. Faktor dari dalam yaitu sifat pembawaan

2. Faktor dari luar, diantaranya adalah keluarga, sekolah dan masyarakat atau lingkungan.

Menurut Crow and Crow yang dikutip (Dimyati Mahmud, 2001:56) yang menyebutkan bahwa ada tiga faktor yang mendasari timbulnya minat seseorang yaitu :

1. Faktor dorongan yang berasal dari dalam. Kebutuhan ini dapat berupa kebutuhan yang berhubungan dengan jasmani dan kejiwaan.

2. Faktor motif sosial. Timbulnya minat dari seseorang dapat didorong dari motif sosial yaitu kebutuhan untuk mendapatkan penghargaan dan lingkungan dimana mereka berada.

(16)

2.1.6. Teori AIDDA (AttentionInterestDesireDecision - Action) 2.1.6.1. Defenisi Teori AIDDA

Menurut Effendy (2004: 13) para ahli komunikasi cenderung untuk bersama-sama berpendapat bahwa dalam melancarkan komunkasi lebih baik mempergunakan pendekatan apa yang disebut A-A procedure atau from attention to actio. A-A procedure sebenarnya penyerdehanaan dari suatu proses yang disebut AIDDA.

Tujuan akhir dari beberapa promosi adalah untuk mendapatkan seseorang ataupun lebih untuk membeli produk maupun jasa yang ditawarkan. Teori untuk menjangkau tujuan promosi ialah teori AIDDA. Singkatan dari Attention

(perhatian), Interest (minat), Desire (keinginan), Decision (keputusan) dan Action

(tindakan/kegiatan).

a. Attention, dalam tahap ini konsumen mempunyai perhatian atau minat terhadap suatu produk yang ditawarkan. Dalam penelitian ini produk yang ditawarkan adalah produk Smartphone Samsung Android.

b. Interest, kemudian konsumen merasakan tertarik dan berusaha untuk memahami apakah produk tersebut berguna atau tidak-baginya.

c. Desire, tahap selanjutnya konsumen tersebut menunjukkan perasaan suka atau tidak suka.

d. Decision, langkah yang diambil sesorang dalam menetapkan suatu hal yang diinginkannya.

e. Action, merupakan tahapan terakhir yang mencerminkan tindakan/kegiatan yang diambil konsumen, untuk membeli atau tidak produk Smartphone

(17)

Gambar 2.2. Model Teori AIDDA

Sumber: Effendy (2003:14)

Teori ini mengajukan bahwa para konsumen memberi respon kepada pesan pemasaran dalam urutan kognitif (berpikir), affektif (perasaan) dan konatif (melakukan). Menurut teori ini dimulainya komunikasi dengan membangkitkan perhatian (attention) akan merupakan awal suksesnya komunikasi. Apabila perhatian komunikan telah dibangkitkan hendaknya disusul dengan upaya menumbuhkan minat (interest) yang merupakan derajat yang lebih tinggi. Minat adalah kelanjutan dari perhatian yang merupakan titik tolak bagi timbulnya hasrat (desire) untuk melakukan kegiatan yang diharapkan komunikator. Hanya ada hasrat saja dalam diri komunikan, bagi komunikator dalam belum berarti apa-apa sebab harus dilanjutkan dengan datangnya keputusan (decision) untuk melakukan tindakan/kegiatan (action) sebagaimana yang diharapkan komunikator. Jadi, berhasil atatu tidaknya menarik perhatian sampai tindakan secara bertahap-tahap sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:

a. Kemampuan komunikator dalam menguasai pesan

Attention

Interest

Desire

Decision

(18)

b. Mampu berempati

c. Komunikator adalah orang yang ahli dibidangnya.

2.2. Kerangka Konsep

Berdasarkan operasionalisasi konsep penelitian , adapun variabel yang digunakan harus ditetapkan tiga variabel. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Variabel Bebas atau Independence Variable (X)

Variabel bebas merupakan variabel yang diduga sebagai penyebab atau pendahulu dari variabel yang lain (Rakhmat, 2004 : 12). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah situs blog pribadi www.dianrainbow.blogspot.com.

2. Variabel Terikat atau Dependence Variable (Y)

Variabel terikat adalah variabel yang diduga sebagai akibat atau yang dipengaruhi oleh variabel yang mendahuluinya (Rakhmat, 2004 : 12). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah minat menggunakan jilbab di kalangan mahasiswa.

3. Variabel Antara (Z)

(19)

2.3. Model Teoritis

Variabel-variabel yang telah dikelompokkan dalam kerangka konsep akan dibentuk menjadi suatu model teoritis sebagai berikut :

Gambar 2.3. Model Teoritis

2.4. Variabel Penelitian

Dalam proses penelitian yang dilakukan kerangka konsep yang digunakan adalah yang telah terpilih, ditetapkan melalui judul penelitian yakni situs blog pribadi www.dianrainbow.blogspot.com dan minat menggunakan jilbab. Dengan demikian operasionalisasi dari penerjemahan kerangka konsep dapat diterjemahkan sebagai berikut :

Tabel 2.1. Variabel Penelitian

Variabel Teoritis Variabel Operasional

Variabel Bebas (X) Situs Blog Pribadi

www.dianrainbow.blogspot.com

- Background - Tata Letak - Tema/Isi

- Tingkat Informasi Variabel Terikat (Y)

Minat Menggunakan Jilbab

1. Kognitif (kesadaran dan pengetahuan)

- Attention (perhatian) 2. Afektif (sikap / perasaan / Variabel Bebas (X)

Situs Blog Pribadi

www.dianrainbow.blogspot.com

Variabel Terikat (Y) Minat Menggunakan Jilbab

(20)

emosi)

- Interest (Minat) - Desire (Keinginan)

3. Konatif (perilaku / tindakan) - Decision (keputusan)

- Action (Tindakan) Variabel Antara (Z)

Karakteristik Responden

- Usia - Stambuk

Frekuensi Menggunakan Jilbab - Lama Menggunakan Jilbab

2.4. Defenisi Operasional

Dalam penelitian ini, defenisi operasional berfungsi untuk memperjelas pengertian variabel-variabel. Adapun yang menjadi defenisi operasional dalam penulisan ini adalah :

Tabel 2.2. Defenisi Operasional

Variabel Teoritis Variabel Operasional

Variabel Bebas (X) Situs Blog Pribadi

www.dianrainbow.blogspot.com

- Background adalah tampilan belakang dari posting tulisan di situs blog pribadi

www.dianrainbow.blogspot.com yang dibuat semenarik mungkin. - Tata Letak adalah pengaturan

(21)

pemilik blog.

- Tema/Isi adalah persoalan utama yang disampaikan oleh penulis di situs blog pribadi

www.dianrainbow.blogspot.com sehingga membuat pembaca tertarik untuk membacanya. - Tingkat Informasi adalah

kemampuan yang dimiliki situs blog pribadi

www.dianrainbow.blogspot.com sebagai sarana informasi yang menarik bagi pembaca. Variabel Terikat (Y)

Minat Menggunakan Jilbab

1. Kognitif (kesadaran dan pengetahuan)

- Attention (perhatian) yaitu responden melihat situs blog pribadi

www.dianrainbow.blogspot.com. Perhatian ini muncul karena tampilan blog yang dikemas secara menarik baik background, isi, dan susunan kata yang digunakan.

2. Afektif (sikap / perasaan / emosi) - Interest (Minat) yaitu perhatian

responden terfokus pada situs blog pribadi

www.dianrainbow.blogspot.com yang dipostingkan, maka

(22)

minat menggunakan jilbab.

- Desire (Keinginan) yaitu kebutuhan atau keinginan khalayak untuk menggunakan jilbab karena adanya proses ketertarikan terhadap tulisan yang dipostingkan di situs blog pribadi

www.dianrainbow.blogspot.com

3. Konatif (perilaku / tindakan) - Decision (keputusan) yaitu tahap

dimana minat untuk

menggunakan jilbab diciptakan.

- Action (Tindakan) yaitu dimana responden menggunakan jilbab setelah membaca beberapa tulisan dari situs

www.dianrainbow.blogspot.com. Variabel Antara (Z)

Karakteristik Responden

- Usia, yaitu umur para responden. - Frekuensi Menggunakan Jilbab,

yaitu tingkat keseringan menggunakan jilbab dalam sehari.

(23)

2.6 Hipotesis

Hipotesis adalah pernyataan tentatip yang berhubungan dengan permasalahan sehingga berguna dalam mencari atau mendapatkan alat pemecah (Singarimbun, 2006 : 43).

Hipotesis merupakan suatu pernyataan yang masih harus diuji kebenarannya secara empirik. Adapun hipotesa dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Ha : Terdapat hubungan antara situs blog pribadi www.dianrainbow.blogspot.com

dengan minat menggunakan jilbab di kalangan mahasiswi Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. Ho :Tidak terdapat hubungan antara situs blog pribadi

Gambar

Gambar 2.1. Model Uses and Gratifications
Gambar 2.2. Model Teori AIDDA
Gambar 2.3. Model Teoritis
Tabel 2.2.

Referensi

Dokumen terkait

Peningkatan keterampilan kerjasama tersebut terjadi secara bertahap, hal ini membuktikan bahwa penggunaan media Big Book dapat meningkatkan keterampilan kerjasama

Perbedaan konsentrasi tepung terigu dalam masing-masing bagian daging babi memberikan perbedaan yang nyata terhadap kadar air, kadar lemak, kadar protein, dan hardness tetapi

Setelah mengamati gambar, siswa mampu menginformasikan dampak pemamfaatan sumber daya alam yang tidak terkontrol dalam kehidupan sehari-hari dengan tepat2. Setelah

dalam menggunakan program sebagai acuan untuk pembelajaran anak. tunagrahita

penggunaan internet dengan prestasi belajar siswa kelas X Administrasi Perkantoran SMK Muhammadiyah 1 Sragen Tahun Ajaran 2012/2013, 2) ada hubungan yang signifikan

Dalam penelitian ini dilakukan optimasi reaksi hidrogenasi katalitik metil palmitat menjadi setil alkohol menggunakan katalis Ni/Zeolit dengan variasi laju alir gas

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya tulis ilmiah yang berjudul “Respon Guru Matematika SMP Negeri di Bondowoso terhadap Penggunaan Kurikulum Tingkat Satuan

Jagung tanam kedua secara relay planting waktu tanam 7 hari sebelum panen jagung tanam pertama, memiliki indeks luas daun paling sempit (3,1) namun tidak berbeda nyata