BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah
Indonesia sebagai negara berkembang masih merasakan tantangan berat di
dalam pembangunan kesehatan yaitu jumlah penduduk yang besar dengan
pertumbuhan yang cukup tinggi serta penyebaran penduduk yang tidak merata di
seluruh wilayah. Selain masalah tersebut, masalah lain yang perlu diperhatikan yaitu
berkaitan dengan sosial budaya masyarakat, misalnya tingkat pengetahuan yang
belum memadai terutama pada golongan perempuan, kebiasaan negatif yang berlaku
di masyarakat, adat istiadat, perilaku dan kurangnya peran serta masyarakat dalam
pembangunan kesehatan.
Di negara-negara maju, terdapat unsur-unsur kebudayaan yang dapat
mendukung tingginya status kesehatan masyarakat seperti pendidikan yang optimal,
keadaan sosial-ekonomi yang tinggi dan kesehatan lingkungan yang baik. Sebaliknya
di Negara berkembang seperti di Indonesia, unsur-unsur kebudayaan yang ada kurang
mendukung pencapaian status kesehatan yang optimal. Unsur-unsur tersebut antara
lain: kurangnya ilmu pengetahuan, pendidikan yang minim sehingga sehingga sulit
menerima informasi-informasi dan teknologi baru. Masalah kesehatan masyarakat
terutama di negara-negara berkembang, pada dasarnya menyangkut dua aspek utama.
Yang pertama ialah aspek fisik, misalnya tersedianya sarana kesehatan dan
pengobatan penyakit sedangkan yang kedua adalah aspek non-fisik yang menyangkut
perilaku kesehatan. Faktor perilaku ini mempunyai pengaruh yang besar terhadap
Mengingat keadaan tersebut, perlu diperhatikan aspek sosial budaya
masyarakat yang berkaitan dengan keadaan kesehatan di Indonesia. Sehingga kita
dapat melihat penyakit atau masalah kesehatan tidak hanya dari sudut pandang gejala,
sebab-sebabnya, wujud penyakit, obat dan cara menghilangkan penyakit, tetapi juga
mengenai bagaimana hubungan sosial, budaya dan persepsi masyarakat dengan
masalah yang dihadapi.
Pada abad ke-19 sejak pegobatan modern berkembang dengan
penemuan-penemuan bakteri dan ditemukan mikroskop, para ahli menyimpulkan bahwa
penyakit itu ada penyebabnya. Pengobatan modern atau medis banyak dianut orang
karena pengobatan ini dilalui dengan proses diagnosa, dan dibantu melalui
peralatan-peralatan seperti mikroskop, rontgen, alat-alat bedah dan lain-lain untuk mendeteksi
penyebab penyakit sebelum pasien diberi obat. Namun pengobatan modern tidak
selamanya mampu menangani seluruh masalah kesehatan.
Sistem pengobatan tradisional banyak mendapat perhatian dari masyarakat
karena sistem ini dalam kenyataannya masih tetap hidup berdampingan dengan
sistem pengobatan modern, meskipun ilmu kedokteran semakin berkembang pesat di
negara kita yang ditandai dengan munculnya pusat-pusat pelayanan kesehatan, baik
yang dikelola pemerintah maupun swasta. Pengobatan tradisional berkaitan dengan
budaya suatu suku bangsa yang menempati suatu wilayah geografi tertentu.
Pengobatan tradisional juga lazim digunakan dalam mengatasi berbagai masalah
kesehatan baik di desa maupun di kota-kota besar.
Pengetahuan masyarakat dalam memilih penyembuhan penyakitnya diperoleh
disebut juga dengan budaya. Foster dan Anderson (2006) menjelaskan, bahwa
pengetahuan di masyarakat tentang kesehatan berpengaruh terhadap tindakan yang
dilakukannya. Selain usaha menghindari penyakit, usaha mengetahui cara
penyembuhan juga merupakan salah satu pedoman tingkah laku manusia demi
mencapai kesejahteraan hidupnya. Terbukti bahwa ada masyarakat yang
menggunakan jasa pengobatan medis dan ada juga yang menggunakan pengobatan
tradisional. Pengetahuan yang dimiliki itulah yang mendasari mengapa mereka
memilih pengobatan medis atau pengobatan tradisional.
Peminat pengobatan alternatif dipengaruhi oleh beberapa faktor: (Rini Handayani,
2010)
1. Faktor Sosial
Alasan masyarakat memilih pengobatan alternatif adalah selama mengalami
pengobatan alternatif keluarganya dapat menjenguk dan menunggui setiap saat. Hal
tersebut sesuai dengan kodrat manusia sebagai makhluk sosial yang selalu ingin
berinteraksi langsung dengan keluarganya atau kerabatnya dalam keadaan sakit.
Selama perawatan yang dialaminya mereka dapat berkomunikasi dengan akrab
dengan keluarganya. Namun ada juga informasi yang mengemukakan bahwa
masyarakat lebih senang dirawat atau diobati di rumah sakit daripada dirawat atau
diobati di tempat-tempat pengobatan alternatif. Mereka dibawa ke pengobatan
alternatif bukan atas kemauan sendiri tetapi atas desakan biaya pengobatan. Biasanya
mereka belum pernah ke rumah sakit sehingga tidak bisa dibandingkan pengobatan
alternatif dengan pengobatan di rumah sakit. Disini tampak adanya faktor pasrah
2. Faktor Ekonomi
Masyarakat memilih pengobatan alternatif kerena biayanya lebih murah
daripada rumah sakit, cara pembayarannya juga tidak memberatkan karena pasien
tidak tertarik uang muka. Selain itu bagi yang tidak mampu membayar sekaligus
dapat dicicil setelah pulang.
3. Faktor Budaya
Salah satu alasan mengapa pasien memilih pengobatan alternatif karena
pengobatan di tempat ini memiliki seorang ahli yang mempunyai kekuatan
supranatural yang mampu mempercepat kesembuhan penyakit. Disamping itu hal ini
sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Foster dan Anderson bahwa sistem medis
adalah bagian integral dari kebudayaan. Salah satu faktor lain yang menyebabkan
pengobatan alternatif masih diminati masyarakat adalah kategori penyembuhan yaitu
siapa yang berhak atau yang tepat dalam menyembuhkan, misalnya untuk penyakit C
hanya D yang berhak, penyakit A hanya B yang tepat menyembuhkan. Dalam
persepsi masyarakat juga menganggap penyakit yang tidak parah tidak perlu dibawa
ke rumah sakit, karena penyakit yang diderita dianggap tidak mengancam jiwanya,
tidak mengganggu nafsu makan serta masih mampu melakukan kegiatan sehari-hari
walaupun agak terganggu.
4. Faktor Kenyamanan
Kenyamanan yang diperoleh pada saat pengobatan karena tidak menggunakan
peralatan-peralatan yang bisa menakutkan mereka, terutama patah tulang tidak perlu
5. Kemudahan
Pasien dapat segera ditangani tanpa harus menunggu hasil rontgen dan hasil
laboratorium lainnya.
Perbedaan yang terutama di antara pengobatan alternatif dengan pengobatan
modern berdasarkan cara-pikir pengobatannya adalah pengobatan modern atau medis
berpikir logika yang menganggap penyakit yang bersifat lahir, sedangkan
pola-pikir pengobatan alternatif menganggap penyakit bersifat batin dan juga bersifat lahir.
Dalam penelitian ini membahas mengenai penyakit kista dan apa saja
faktor-faktor yang mempengaruhi penderita kista dalam memilih pengobatan. Yang
dimaksud dengan kista adalah suatu kantung yang berisi cairan, bisa kental seperti gel
(mukus), bisa juga cair (serous). Kista termasuk tumor jinak yang terbungkus oleh
selaput semacam jaringan di organ reproduksi perempuan yang paling sering ditemui.
Penyebab utamanya masih menjadi misteri, namun ada literatur yang menyebutkan
bahwa kista berasal dari telur yang gagal berovulasi, ada juga yang menyatakan
bahwa kista diproduksi oleh kelenjar-kelenjar yang ada di ovarium, yang tak bisa
dikeluarkan Akhirnya tertampung, dan makin lama makin besar. Kista menempati
rongga-rongga di dalam tubuh, yang paling terkenal adalah kista indung telur
(Ovarian Cysts).
Menurut beberapa kasus, perempuan yang memiliki kista pada awalnya
merasakan sakit di bagian bawah perut ( rahim ) pada saat menstruasi ataupun pada
saat berhubungan bagi perempuan yang sudah berumah tangga. Pada awalnya pasien
Dengan demikian pasien penderita kista dapat mempertimbangkan jenis
pengobatan yang sesuai dengan kondisinya, yaitu pengobatan yang tidak hanya
memberikan proses penyembuhan secara biologis atau fisik, tetapi juga secara psikis,
sosial budaya dan spiritual.
Adapun yang menarik dari judul yang menjadi alasan saya memilih penelitian
ini adalah bagaimana pelayanan kesehatan dan kondisi sosial budaya masyarakat
dapat mempengaruhi keputusan perempuan penderita kista dalam memilih jenis
pengobatan.
1.2Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas maka yang menjadi perumusan masalah dalam
penelitian ini adalah “Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pasien
penderita kista dalam memilih pengobatan medis atau alternatif?”
1.3Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah disamping sebagai persyaratan akademis,
juga diharapkan akan bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi perempuan penderita kista dalam memilih pengobatan medis atau
alternatif sebagai jenis pengobatan.
1.4Manfaat Penelitian
Adapun yang menjadi manfaat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan kajian ilmiah bagi
masyarakat kita tidak hanya dalam dunia medis melainkan ada pengobatan
alternatif yang juga dapat menjamin kesembuhan suatu penyakit.
2. Manfaat praktis.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan kepada peneliti
mengenai pengobatan medis dan alternatif penyakit kista.
1.5 Definisi Konsep
Adapun konsep-konsep yang penting dalam penelitian ini adalah :
Faktor-faktor adalah hal-hal (keadaan, peristiwa) yang ikut menyebabkan atau mempengaruhi terjadinya sesuatu.
Keputusan adalah sikap terakhir atau langkah yang harus dijalankan.
Penyakit secara ilmiah diartikan sebagai gangguan fungsi fisiologis dari suatu organisme sebagai akibat dari infeksi atau tekanan dari lingkungan.
Sakit adalah penilaian individu terhadap pengalaman menderita suatu penyakit. Fenomena subjektif ini ditandai dengan perasaan tidak enak.
Perilaku sakit adalah segala bentuk tindakan yang dilakukan oleh individu yang sedang sakit.
Sehat adalah suatu keadaan dimana seseorang tidak mempunyai keluhan atau tidak terdapat tanda-tanda suatu penyakit dan kelainan. Sehat menurut masyarakat
adalah sebagai suatu kemampuan fungsional dalam menjalankan peran-peran
sosial dalam kehidupan sehari-hari.
Perilaku sehat adalah tindakan yang dilakukan individu untuk memelihara dan meningkatkan kesehatannya, termasuk pengobatan penyakit, perawatan
Pengobatan adalah proses ilmiah (scientific process) dimana pengambilan setiap keputusan terapi selalu dibutuhkan pengetahuan, keahlian, dan banyak
pertimbangan professional secara cermat untuk mencapa hasil yang maksimal dan
mengurangi resiko seminimal mungkin buat pasien.
a. Pengobatan Medis
Pengobatan medis yaitu merupakan pengobatan melalui ilmu
kedokteran dan menggunakan peralatan kesehatan yang berteknologi modern
dan dalam hal pengobatan juga membutuhkan prosedur yang lebih banyak.
b. Pengobatan Alternatif
Pengobatan Alternatif yaitu proses pengobatan yang natural, lebih
sederhana prosedurnya dan hasilnya juga terlihat dalam waktu yang lama.