• Tidak ada hasil yang ditemukan

KARAKTERISTIK KARAKTERISTIK SMART CITY (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KARAKTERISTIK KARAKTERISTIK SMART CITY (1)"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

scale

Jurnal Arsitektur

BANGUNAN DAN HUNIAN EKOLOGIS + HEMAT ENERGI

Uras Siaahan

KEBIJAKAN REVITALISASI KOTA-KOTA TUA – PLOVDIV (BULGARIA),

EROPA TIMUR DAN MEDINA TUNIS (TUNISIA), AFRIKA UTARA OLEH

MASING - MASING PEMERINTAH

Sri Pare Eni

KARAKTERISTIK - KARAKTERISTIK

SMART CITY

YANG TERINTEGRASI

DAN PENERAPANNYA DI JAKARTA

Fanny Siahaan

SOCIAL PRODUCTION OF SPACE”

DI KAWASAN PANTAI UTARA

JAKARTA

Sahala Simatupang

KAMPUNG NAGA BERCIRIKAN ARSITEKTUR BUDAYA SUNDA SEBAGAI

KAWASAN EKOLOGIS YANG BERKELANJUTAN DI NEGLASARI

TASIKMALAYA

Sitti Wardiningsih

AKSESIBILITAS DAN KARAKTERISTIK KAWASAN PEKOJAN JAKARTA

Theresia Budi Jayanti

Agust us 2016

S

ustainabilit y

C

it y

A

rchitect ure

L

andscape

E

nvironment

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA

ISSN: 2338-7912

Volume 4 Nomor 1

(2)
(3)

SCALE ISSN: 2338 - 7912

Volume 4, No. 1 , Agustus 2016

i

SUSUNAN REDAKSI

Pelindung :Dekan FakultasTeknik, UKI

PenanggungJawab :Ketua Program Studi Arsitektur, FT - UKI

Ketua Redaksi :Fanny Siahaan, ST, MT.

Anggota Redaksi :Prof. Dr.Ing. Sri Pare Eni, Lic. rer. Reg.

Prof. Dr.Ing. Uras Siahaan, Lic. rer. Reg.

Ir. Sahala Simatupang, MT.

Prissilia Giovani, SE.

Mitra Bestari :Prof. Dr. Ing. Uras Siahaan, Lrr.

Prof. Dr. Ing. Sri Pare Eni, Lrr.

Prof. Dr. James Rilatupa, MSc.

Desain Sampul :Ir. Sahala Simatupang, MT.

Alamat Redaksi :Sekretariat Jurusan Teknik Arsitektur,

Universitas Kristen Indonesia (UKI),

Jalan Mayjen. Sutoyo, Cawang.

Jakarta 13630

Email : uki.scalejurnal@yahoo.com

(4)

ii

DAFTAR ISI

Susunan Redaksi…... ………... ……… …...i

Daftar Isi…… …...……… ……… ………... ……. ...ii

Editorial...………..… ………..……… ...iii

1. BANGUNAN DAN HUNIAN EKOLOGIS HEMAT ENERGI

Uras Siaahan...458-469

2. KEBIJAKAN REVITALISASI KOTA-KOTA TUA – PLOVDIV (BULGARIA),

EROPA TIMUR DAN MEDINA TUNIS (TUNISIA), AFRIKA UTARA OLEH

MASING - MASING PEMERINTAH

Sri Pare Eni …… ...……… ...470-486

3. KARAKTERISTIK - KARAKTERISTIK SMART CITY YANG TERINTEGRASI DAN

PENERAPANNYA DI JAKARTA

Fanny Siahaan...……...487-501

4. “SOCIAL PRODUCTION OF SPACE” DI KAWASAN PANTAI UTARA JAKARTA

Sahala Simatupang...502-514

5. KAMPUNG NAGA BERCIRIKAN ARSITEKTUR BUDAYA SUNDA SEBAGAI

KAWASAN EKOLOGIS YANG BERKELANJUTAN DI NEGLASARI

TASIKMALAYA

Sitti Wardiningsih...515-524

6. AKSESIBILITAS DAN KARAKTERISTIK KAWASAN PEKOJAN JAKARTA

Theresia Budi Jayanti...525-537

(5)

SCALE ISSN: 2338 - 7912

Volume 4, No. 1 , Agustus 2016

iii

EDITORIAL

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas anugrah-Nya,

jurnal SCALE Vol. 4.No.1, ini dapat diterbitkan. Edisi ini berisikan enam artikel dari hasil

penelitian para staf pengajar baik dari Prodi Arsitektur Fakultas Teknik UKI maupun staff

pengajar dari luar UKI.

Adapun redaksi berharap bahwa jurnal ini dapat menjadi wadah bagi para

pemerhati dunia arsitektur untuk dapat menuangkan buah pikirannya dalam bentuk

tulisan sehingga dapat memperkaya wawasan dalam bidang arsitektur.

Dalam kedapannya, redaksi berharap jurnal SCALE ini dapat lebih baik dan

bermanfaat bagi para pembacanya.

Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak terkait atas segala

bantuan, perhatian dan kerjasamanya .

Salam Sejahtera,

(6)

487

KARAKTERISTIK - KARAKTERISTIK

SMART CITY

YANG TERINTEGRASI DAN PENERAPANNYA DI

JAKARTA

Fanny Siahaan

Staff Pengajar Jurusan Arsitektur Universitas Kristen Indonesia Kampus UKI, Mayjen Sutoyo, Cawang, Jakarta

uki.scalejurnal@yahoo.com

ABSTRACT

The development of the city associated with the occupants gave many problems especially with regard to supporting of the city. Environmental issues, social, economic, education and mobility demands of the community to be able to become smart in the inhabited city in which he dwells.

The emergence of the concept of the smart city is seen as one of the solutions that is able to accommodate the issues are integrated. Smart city has a dependency with ICT (information and communication technology) or ICT (Information and Communication Technology). Transparency in information and communication can be undertakes with ICT. It is inseparable from the utilization of technologies that are considered to be in line with the pattern of urban community's reliance on high technology for the comfort and convenience of life. The attitude of the local Government of Jakarta, which has already started an application smart city deserves to be in appreciation. Although it may still be many community who have not been able to understand the integrated smart city concept adopted by the local Government of Jakarta has not even knowing the application-wide application.

By understanding the characteristics of smart city, be expected the community can be understand and finally they can further participate in surveillance of their territory.

Keywords: Characteristics, Smart City, integration, application, Jakarta

ABSTRAK

Perkembangan kota terkait dengan penghuninya memberi banyak persoalan - persoalan terutama yang berkaitan dengan daya dukung kota tersebut. Masalah - masalah lingkungan, sosial, ekonomi, pendidikan dan mobilitas menuntut masyarakat untuk dapat bersikap smart dalam menghuni kota dimana ia berdiam.

Munculnya konsep smart city dipandang sebagai salah satu solusi yang mampu mewadahi masalah - masalah tersebut secara terintegrasi.Smart city memiliki ketergantungan dengan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) atau ICT (Information and Communication Technology).Transparansi dalam informasi dan komunikasi dapat diwadahi dengan ICT.Hal ini tidak terlepas dari pemanfaatan teknologi yang dianggap sejalan dengan pola masyarakat urban yang memiliki ketergantungan yang tinggi dengan teknologi untuk kenyamanan dan kemudahan hidup.Sikap Pemda Jakarta, yang sudah memulai aplikasi smart city layak untuk di apresiasi. Walaupun mungkin masih banyak masyarakat Jakarta yang belum dapat memahami secara terintegrasi konsep smart city yang diadopsi oleh Pemda Jakarta bahkan belum mengetahui aplikasi - aplikasinya.Dengan memahami karakteristik - karakteristiknya, maka diharapkan masyarakat dapat mengenal lalu memahami selanjutnya dapat turut serta dalam pengawasan wilayahnya.

(7)

SCALE ISSN : 2338 - 7912 Volume 4 No. 1, Agustus 2016

488

I. PENDAHULUAN

Semakin hari semakin banyak manusia yang akan memenuhi bumi, diprediksikan bahwa pada tahun 2050 pertumbuhan populasi manusia di dunia mencapai 75%. Konsumsi energi yang terjadi sekitar 60% - 80%.Hal ini menyebabkan masalah – masalah lingkungan yang berakibat pada menurunnya daya dukung lingkungan.Dengan kondisi – kondisi diatas dapat dimengerti betapa pentingnya kearifan dalam memanfaatkan semua potensi – potensi alam secara terintegrasi dan terkendali, dimana salah satunya dengan bersikap smart melalui konsep smart city.Dapat dikatakan bahwa konsep Smart City sejalan dengan konsep Sustainable City.

Smart city merupakan konsep kota yang pada sebagian orang diakui sebagai feomena label pada masyarakat urban. Smart city juga dianggap sebagai the organic integration of systems.Hubungan diantara sistem - sistem coresmart city diambil dan dibuat sistem dari sistem - sistem tersebut, sehingga tidak ada sistem yang dioperasikan secara tertutup.

Pada beberapa kota di benua Eropa, konsep kota ini telah diterapkan secara terintegrasi, seperti di Copenhagen, Amsterdam, Vienna, Barcelona, Stockholm, Paris, London, Hamburg, Berlin dan Helsinki.

Smart city merupakan konsep kota yang merupakan issue yang berkembang akhir - akhir ini khususnya di Jakarta. Pemda Jakarta telah mempersiapkan dan meluncurkan berbagai program beserta aplikasi - aplikasi yang terkait dengan smart city.Namun sebaiknya perlu dipahami terlebih dulu konsep smart city secara terintegrasi, dengan memahami karakteristiknya.

Pembahasan ini dibatasi oleh ruang lingkup Smart City pada kota Jakarta secara umum.

II. STUDI LITERATUR

II.1. Definisi Smart City

Dalam perkembangannnya, terdapat beberapa pemahaman maupun definisi yang muncul terkait dengan issue smart city.Diantaranya seperti yang terdapat dibawah ini:

"Smart cities are places where information technology is combined with infrastructure, architecture, everyday objects, and even our bodies to address social, economic, and environmental problems" (Anthony B. Townsend, 2014)

Disamping itu terdapat juga definisi kerja, seperti yang tertera pada tabel 1.Dari beberapa definisi tersebut, terdapat lebih dari satu definisi dari smart city yang berasal dari berbagai sumber, namun untuk dapat memahami smart city perlu dirinci atas beberapa karakterisik - karakteristik beserta faktor - faktornya.

II.2. Karakter - Karakter Smart City ( Characteristics of a Smart City)

(8)

489

No. Working Definition of Smart City

1. A city well performing in a forward-looking way in economy, people, governance, mobility, environment, and living, built on the smart combination of endowments and activities of self-decisive, independent and aware citizens.

2. A city that monitors and integrates conditions of all of its critical infrastructures, including roads, bridges, tunnels, rails, subways, airports, seaports, communications, water, power, even major buildings, can better optimize its resources, plan its preventive maintenance activities, and monitor security aspects while maximizing services to its citizens.

3. A city “connecting the physical infrastructure, the IT infrastructure, the social infrastructure, and the business infrastructure to leverage the collective intelligence of the city”.

4. A city striving to make itself “smarter” (more efficient, sustainable, equitable, and liveable)

5. A city “combining ICT and Web 2.0 technology with other organizational, design and planning efforts to dematerialize and speed up bureaucratic processes and help to identify new, innovative solutions to city management complexity, in order to improve sustainability and liveability.”

6. “The use of Smart Computing technologies to make the critical infrastructure components and services of a city––which include city administration, education, healthcare, public safety, real estate, transportation, and utilities––more intelligent, interconnected, and efficient.”

Tabel 1. Definisi kerja dari Smart City

(Sumber: Hawaii International Conference on System Sciences, 2014)

Gambar 1. Karakteristik - karakteristik Smart City ( Sumber: Centre of Regional Science, Vienna UT, 2007)

(9)

SCALE ISSN : 2338 - 7912 Volume 4 No. 1, Agustus 2016

490 karakteristik - karakteristik tersebut mengandung beberapa faktor - faktor ( berjumlah 31 faktor ) dan setiap faktor - faktor tersebut memiliki beberapa indikator - indikator ( berjumlah 74 indikator ).

Gambar 2. Analisis struktur Smart City ( Sumber: Centre of Regional Science, Vienna UT, 2007)

II.3. Faktor - Faktor Smart City(Factors of a Smart City)

Faktor - faktor dari smart city merupakan hasil break down dari karakteristik - karakteristik yang dimiliki oleh smart city. Hal ini dapat terlihat pada gambar 3, dimana dijabarkan berdasarkan masing - masing karakteristik, yang mana hampir menyentuh semua aspek kehidupan masyarakat kota sehingga perlu adanya integrasi dalam operasionalnya.

II.4. Indikator - Indikator Smart City( Indicators of a Smart City )

Indikator berada pada level yang terbawah, dimana merupakan hasil break down dari faktor - faktor yang ada. Pada tabel 2 dan 3, terlihat daftar indikator - indikator tersebut, seperti: smart economy, memiliki 6 faktor - faktor dan 12 indikator - indikator.

Melakukan analisa struktur smart city bertujuan mengetahui karakteristik - karakteristik dan faktor - faktordari smart city itu sendiri sehinggga terbentuk pemahaman yang terintegrasi tentang smart city.Dengan demikian dapat diketahui aplikasi - aplikasinya.

Dalam operasionalnya belum ada standar yang benar - benar baku dari karakteristik, faktor maupun indikator tersebut. Dalam beberapa sumber terdapat pula perbedaan - perbedaan. Dalam hal ini sebaiknya dapat disesuaikan dengan kondisi kota.

III. METODELOGI PENELITIAN

(10)

491

(11)

SCALE ISSN : 2338 - 7912 Volume 4 No. 1, Agustus 2016

492

(12)

493

(13)

SCALE ISSN : 2338 - 7912 Volume 4 No. 1, Agustus 2016

494 IV. TINJAUAN TENTANG SMART CITY DI PROVINSI DKI JAKARTA

IV.1. Karakteristik - Karakteristik Smart City

Smart City bertujuan mewujudkan Jakarta modern dan inovatif yang mampu mengelola sumber daya kotanya secara efektif, efisien dan berkelanjutan dengan mengoptimalkan pemanfaatan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) atau ICT (Information and Communication Technology) dalam penyelenggaraan pemerintahan yang partisipatif, demi tercapainya masyarakat yang sejahtera dan berbudaya. Karakteristik maupun visi dalam mewujudkan smart city, khususnya di DKI Jakarta, adalah sebagai berikut:

1. Smart Government

Pemerintahan yang cerdas (pemberdayaan dan partisipasi), kunci utama keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan adalah Good Governance, yang merupakan paradigma, sistem dan proses penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan yang mengindahkan prinsip-prinsip supremasi hukum, kemanusiaan, keadilan, demokrasi, partisipasi, transparansi, profesionalitas, dan akuntabilitas ditambah dengan komitmen terhadap tegaknya nilai dan prinsip desentralisasi, daya guna, hasil guna, pemerintahan yang bersih, serta bertanggung jawab, dan berdaya saing .

2. Smart People

Masyarakat pintar (kreativitas dan modal sosial), pembangunan senantiasa membutuhkan modal, baik modal ekonomi (economic capital), modal usaha (human capital), maupun modal sosial (social capital).Kemudahan akses modal dan pelatihan-pelatihan bagi UMKM dapat meningkatkan kemampuan keterampilan mereka dalam mengembangkan usahanya. Modal sosial termasuk elemen-elemen seperti kepercayaan, gotong-royong, toleransi, penghargaan, saling memberi dan saling menerima serta kolaborasi sosial memiliki pengaruh yang besar terhadap pertumbuhan ekonomi melalui berbagai mekanisme seperti meningkatnya rasa tanggungjawab terhadap kepentingan publik, meluasnya partisipasi dalam proses demokrasi, menguatnya keserasian masyarakat dan menurunnya tingkat kejahatan.

3. Smart Economy

Ekonomi pintar (inovasi dan persaingan), semakin tinggi inovasi-inovasi baru yang ditingkatkan maka akan menambah peluang usaha baru dan meningkatkan persaingan pasar usaha/modal.

4. Smart Mobility

Mobilitas pintar (transportasi dan infrastruktur), pengelolaan infrastruktur kota yang dikembangkan di masa depan merupakan sebuah sistem pengelolaan terpadu dan diorientasikan untuk menjamin keberpihakan pada kepentingan publik.

5. Smart Environment

Lingkungan pintar (keberlanjutan dan sumber daya), lingkungan pintar itu berarti lingkungan yang bisa memberikan kenyamanan, keberlanjutan sumber daya, keindahan fisik maupun non fisik, visual maupun tidak, bagi masyarakat dan publik lingkungan yang bersih tertata, RTH yang stabil merupakan contoh dari penerapan lingkungan pintar. 6. Smart Living

(14)

495 IV.2. Elemen Pelaku Dalam Smart City

Terdapat tiga elemen yang merupakan pelaku dalam smart city, yaitu: Government( Pemerintah), public ( Masyarakat ) dan private( Swasta ). Pada gambar 4.digambarkan hubungan antara pemerintah dan swasta yang bersinergi dalam mewujudkan aplikasi smart city dan masyarakat sebagai pengguna aplikasi tersebut. Disamping itu peran masyarakat juga dilibatkan dalam pengawasan kinerja smart city itu sendiri.

Gambar 4. Elemen pelaku dalam Smart City

( Sumber: Dinas Komunikasi Informatika dan Kehumasan, Pemda DKI, 2015)

Gambar 5. Beberapa contoh pihak swasta yang terlibat dalam Smart City

(Sumber:https://play.google.com/store/apps/similar?id=id.go.jakarta.publikPemprov DKI Jakarta )

Pada gambar 5.menunjukkan beberapa pihak swasta yang terlibat dalam program smart city, diantaranya dalam bidang transportasi, seperti: transportasi berbasis aplikasi online serta aplikasi google waze sebagai media informasi tentang GPS,peta dan lalu lintas.

IV.3. Karakteristik dan Faktor Smart City Versi Pemda DKI Jakarta

Merunut dari beberapa literatur, maka diperoleh masukan bahwa terdapat sedikit perbedaan versi karakteristik - karakteristik berikut faktor - faktornya yang diadopsi oleh negara - negara di dunia.Sesuai dengan pembahasan ini, dimana ruang lingkupnya hanya terbatas pada wilayah DKI Jakarta, sehingga karakteristik - karakteristiknya adalah seperti pada gambar 6.Pada gambar tersebut terlihat tabel yang menunjukkan bahwa setiap karakter tersebut terdiri dari beberapa faktor - faktor.

IV.4. Aplikasi Smart City Di Provinsi DKI Jakarta

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah meluncurkan aplikasi smart city, dimana Pemprov DKI dapat memantau laporan warga dan mengontrol kinerja lurah, camat, serta semua perangkat daerah dalam merespons keluhan serta laporan publik. Aplikasi ini bukan hanya dapat diakses oleh aparat pemerintahan tetapi juga oleh warga kota sehingga terjadi transparasi informasi.Transparasi informasi ini dilakukan dengan pemanfaatan ICT (Information Communication Technology) atau TIK (Teknologi Informasi Komunikasi) yang bekerjasama dengan pihak swasta.

(15)

SCALE ISSN : 2338 - 7912 Volume 4 No. 1, Agustus 2016

496 JakartaSmart CityPortal

Jakarta Smart City adalah program smart city (kota pintar) Jakarta yang berguna untuk membangun kota Jakarta menggunakan teknologi informasi dan data agar menjadikan kota Jakarta menjadi lebih layak huni (Lihat gambar 7. dan 8.). Dengan aplikasi portal ini diharapkan, masyarakat dapat bersama-sama memantau kondisi Jakarta dan menjadikannya Jakarta kota yang lebih baik , yaitu Jakarta yang inovatif dan modern.

SMART ECONOMY (Competitiveness)

SMART GOVERNANCE (Administration and Participation)

Eco_1 Innovative Spirit Gov_1 Participation Public Life

Eco_2 Entrepreneurship Gov_2 Public and Social Services

Eco_3 Economic Image and Trademarks Gov_3 Transparent Governance Eco_4 Productivity

Eco_5 Flexibility of Labour Market Eco_6 International Embeddedness

SMART PEOPLE (Social and Human Capital)

SMART MOBILITY (Transport and ICT) Peo_1 Level of Qualification Mob_1 Local Accessibility

Peo_2 Lifelong Learning Mob_2 (Inter-) national Accessibility Peo_3 Ethnic Plurality Mob_3 Availability of IT Infrastructure

Peo_4 Open Mindedness Mob_4 Sustainability of The Transport

SMART ENVIRONMENT (Natural Resources)

SMART LIVING (Quality of Live) Env_1 Environmental Conditions Liv_1 Cultural Facilities Env_2 Air Quality ( No Pollution ) Liv_2 Health Conditions

Env_3 Ecological Awareness Liv_3 Individual Security

Env_4 Sustainable Resource Management Liv_4 Housing Quality Liv_5 Education facilities Liv_6 Touristic Attractiveness Liv_7 Economic Welfare

Gambar 6. Karakteristik - karakteristik Smart City

( Sumber: Dinas Komunikasi Informatika dan Kehumasan, Pemda DKI, 2015)

(16)

497

Gambar 7 .Portalsmart city ( Sumber: http://smartcity.jakarta.go.id/)

Gambar 8 .Contoh beberapa Informasi, termaksud kondisi real yang dapat diakses di website Smart City

( Sumber: http://smartcity.jakarta.go.id/)

Penerapan program Jakarta Smart City (JSC) dengan pemanfaatan teknologi dan komunikasi untuk mewujudkan pelayanan masyarakat lebih baik telah dilakukan Unit Pengelola (UP) JSC sejak akhir tahun 2014. Perkembangannya juga semakin meningkat. Pada akhir tahun 2015, JSC memiliki Jakarta Smart City Lounge, ruang kreatif untuk mendukung implementasi JSC, dimana salah satunya monitoring room( Lihat gambar 9.). Ruangan dilengkapi dengan hyperwall – layar LED besar – untuk menampilkan berbagai informasi yang telah terintegrasi dengan sistem JSC. Sekitar 10 orang dari tim field and operational berada di dalam monitoring room untuk merekap, menganalisis, dan memastikan proses pengaduan masyarakat telah diproses oleh kelurahan dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait.

Monitoring room juga dilengkapi dengan video surveillance dan sistem Intelligent Operational Center (IOC) untuk menganalisis, mengevaluasi, hingga mengantisipasi berbagai kejadian di Jakarta. Data Waze, CCTV, dan laporan masyarakat dapat dipadukan menjadi prediktif analisis untuk mengantisipasi masalah atau berbagai kemungkinan yang akan terjadi.

(17)

SCALE ISSN : 2338 - 7912 Volume 4 No. 1, Agustus 2016

498

Gambar 9 .Monitoring Room Jakarta Smart City (JSC) di Balai Kota, Jakarta ( Sumber:

http://smartcity.jakarta.go.id/blog/68/monitoring-room-jakarta-smart-city-lounge-memantau-seluruh-jakarta)

Aplikasi Qlue dan CROP

Selain itu juga diluncurkan aplikasi media sosial Qlue (Keluhan yang berkualitas) untuk warga jakarta yang bertugas untuk memastikan seluruh keluhan yang di uploadmasyarakat di dengar oleh pihak pemerintah dan swasta, dimana Qlue saat ini bekerjasama dengan Jakarta Smart City(Lihat gambar 10).

Qlue merupakan media sosial yang memiliki sarana penyampaian aspirasi pengaduan secara real time, seperti pengaduan macet, banjir, sampah, parkir ilegal, pengemis, dan sebagainya dapat dilaporkan berdasarkan lokasi dan fotonya.

Setiap laporan warga yang ada di aplikasi Qlue, terintegrasi ke laman smartcity.jakarta.go.id. Semua laporan warga di website dan aplikasi tersebut langsung terkoneksi ke aplikasi Android yang khusus diunduh oleh aparat Pemprov DKI Jakarta serta aparat kepolisian bernama CROP ( Cepat Respons Opini Publik ). Pimpinan yang berwenang dapat melihat kondisi jakarta yang sebenarnya melalui monitoring CCTV dimana ruang kontrol-nya berada di Balai Kota. Lokasi - lokasi CCTV berada pada area - area yang dianggap vital dan strategis, seperti: di jalan - jalan raya / strategis, pintu - pintu air, sungai, stasiun, bandara, dan sebagainya.

Aplikasi CROP menggunakan Google Maps sebagai dasar pemetaan digital.Dalam hal ini, aparat pemerintah yang bertugas menindaklanjuti laporan warga memberi hasil laporan respons ke smartcity.jakarta.go.id yang terkoneksi langsung dengan aplikasi Qlue.

(18)

499

Gambar 10.Aplikasi QLUE sebagai bagaian dari Jakarta Smart City ( Sumber: http://smartcity.jakarta.go.id/)

Gambar 11.PPSU sedang bertugas merespon laporan Qlue

( Sumber: http://smartcity.jakarta.go.id/blog/69/cepat-tanggap-ppsu)

Aplikasi smart city, dapat memberikan informasi tentang nilai Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) sampai perencanaan kota. Selain itu banyak hal yang dapat memudahkan masyarakat dengan sistem online dalam pengurusan, baik yang berhubungan dengan kebutuhan hidup sehari - hari maupun dalam kaitannya dengan pemerintah seperti: e-KTP, Pajak online. BPJS, Pasport, tagihan listrik, tagihan air dan sebagainya. Dengan sistem online, diharapkan terjadi transparasi dan efisiensi serta memudahkan dalam pengawasanya.

Gambar 12.Beberapa contoh aplikasi berbasis online dalam hal perolehan informasi, pengurusan dokumen - dokumen maupun tagihan - tagihan

( Sumber: berbagai sumber )

(19)

SCALE ISSN : 2338 - 7912 Volume 4 No. 1, Agustus 2016

500 satu sama lain moda transportasi berfungsi sebagai pengumpan atau feeder. Lokasi-lokasi stasiun KRL yang berdekatan dengan halte busway diantaranya Cawang, Manggarai, Juanda, Kebayoran Lama, Dukuh Atas, Jakarta Kota

Selain Transjakarta, beberapa transportasi public sudah menggunakan kartu berbayar atau e-money sebagai pengganti uang tunai dan tiketnya dapat dipesan secara online, seperti kereta api, pesawat, dan kapal lautsehingga masyarakat dapat menempuh perjalanan dengan tingkat kenyamanan dan efisiensi yang lebih baik. Aplikasi transportasi berbasis online lainnya juga dapat dijumpai, seperti: Go Jek, Grab Bike, Grab Taxi dan Uber merupakan beberapa sarana transportasi yang sejalan dengan smart city yang dioperasionalkan oleh pihak swasta.

Gambar 13.Peta jaringan, armada Transjakarta dan alat bayar berupa kartu e-money ( Sumber: http://www.transjakarta.co.id/about.php?q=54XNwtzR3A==)

Smart economy, merupakan salah satu pilar atau karakter dari smart city yang penting, dalam hal ini pemda Jakarta melakukan upaya - upaya seperti: memberi bantuan modal dan mengeluarkan kebijakan - kebijakan yang bertujuan memudahkan pengusaha kecil menengah, memberi pelatihan - pelatihan terutama kepada industri - industri rumahan, dan sebagainya.

Dalam rangka menciptakan smart people, pemda Jakarta melakukan beberapa usaha seperti: menerbitkan kartu Jakarta Pintar, membebaskan iuran sekolah sampai jenjang SD untuk sekolah - sekolah negeri, dan sebagainya.

Pemda Jakarta juga melakukan usaha untuk menumbuhkan smart living di masyarakat seperti: memberikan BPJS yang memberi layanan kesehatan yang terjangkau bahkan gratis bagi yang tidak mampu meningkatkan keamanan masyarakat melalui aplikasi Qlue beserta CCTV - CCTV pada jalan - jalan strategis, membuat Jakarta Digital Library ( iJakarta), membangun rusun - rusun bersubsidi, dan sebagainya.

Dari segi smart environment, pemda Jakarta telah menambah luasan RTH (Ruang Terbuka Hijau) seperti: konsep Taman Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) di Monas dan beberapa taman bermain anak di beberapa wilayah di Jakarta. Selain itu di setiap kelurahan disiagakan PPSU untuk mengatasi masalah - masalah sampah, parkir liar, PKL, bangunan liar dan sebagainya (Lihat gambar 11.).

V. KESIMPULAN

Konsep smart city dapat dikatakan sejalan dengan konsep masyarakat urban yang tidak lepas akan kebutuhan teknologi dalam kenyamanan dan kemudahan hidup. Bahkan terdapat pendapat bahwa smart city merupakan label dari masyarakat urban. Berkenaan dengan hal tersebut ketergantungan smart city dengan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) atau ICT (Information and Communication Technology) merupakan bagian yang sulit dipisahkan.Transparansi dalam informasi dan komunikasi dapat diwadahi dengan ICT.

(20)

501 kedala ataupun latar belakang yang membedakan Jakarta dengan kota - kota lain yang sudah lebih dulu menerapkan smart city. Dalam hal ini pemda hendaknya dapat melakukan evaluasi yang lebih detail untuk memahami kendala - kendala yang ada di lapangan dan merumuskan pola smart city yang optimal. Kendala - kendala tersebut, seperti: belum semua warga Jakarta menggunakan smart phone, biaya internet yang masih tergolong mahal di Indonesia, faktor usia yang sering dikaitkan dengan kesulitan dalam penggunaan smart phone, perekonomian yang lemah dari sebagian masyarakat Jakarta, dan sebagainya.

Dari beberapa pantauan, diperoleh bahwa masyarakat lebih familiar dengan Qlue namun tidak paham Program Jakarta Smart City. Hal ini sangat disayangkan terjadi di DKI Jakarta sebagai ibu kota Negara. Perlu dilakukan sosialisasi yang lebih optimal serta dicari solusi yang sesuai atas - atas kendala yang terjadi di lapangan.

DAFTAR PUSTAKA

Aziza, K.(2014). "Ahok Luncurkan Konsep "Smart City" Senin, 3.000 CCTV Dipasang di Jalan Utama", Kompas.com

Aziza, K.(2014). "DKI Luncurkan Aplikasi Smart City", Kompas.com

Barrionueovo, J., Berronne, P., and Ricart, J.(2002)."Smart Cities, Sustainable Progress",IESE Insight

Cohen,B. (2014). http://www.fastcoexist.com/3024721/the-10-smartest-cities-in-europe Centre of Regional Science.(2007)."Smart cities Ranking of European medium-sized",

cities Vienna UT http://smartcity.jakarta.go.id/ http://smartcity.jakarta.go.id/

http://smartcity.jakarta.go.id/blog/69/cepat-tanggap-ppsu

http://smartcity.jakarta.go.id/blog/68/monitoring-room-jakarta-smart-city-lounge memantau-seluruh-jakarta

http://megapolitan.kompas.com/read/2014/12/16/08245031/Seperti.Apa.Cara.Kerja.Jaka rta.Smart.City.

http://www.transjakarta.co.id/about.php?q=54XNwtzR3A==

Gambar

Tabel 1. Definisi kerja dari Smart City  (Sumber: Hawaii International Conference on System Sciences, 2014)
Gambar 2.  Analisis struktur Smart City ( Sumber: Centre of Regional Science, Vienna UT, 2007)
Gambar 3.  Karakteristik - karakteristik dan faktor - faktor dari Smart City ( Sumber: Centre of Regional Science, Vienna UT, 2007)
Tabel 2. Daftar indikator - indikator Smart City( Economy, people and Governance )( Sumber: Centre of Regional Science, Vienna UT, 2007)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Gambar 9 menunjukkan hubungan antara CNR untuk semua sistem baik itu sistem ROC maupun IM/DD dan jumlah RBS yang terkoneksi dalam kasus penggunaan penguat optik untuk setiap

Sedangkan untuk bab 2, bab 3 dan 4 memuat kalimat yang memiliki ketepatan struktur kalimat dengan kategori skor cukup memenuhi untuk bab 2 dan bab 3, serta kategori memenuhi untuk bab

(OPS 2004, 57.) Tähän tämän tutkimuksen viitekehykselle olennaiseen opetussuunnitelmassa mainittuun tavoitteeseen on sekä opetushallituksen oppimistulosarvioinnin,

Berdasarkan hasil penelitian secara keseluruhan didapatkan bahwa perlakuan terbaik penambahan tepung biji cempedak dalam pembuatan roti tawar ini adalah perlakuan TC1, yaitu

Dari hasil perhitungan kurva baku pada uji Linieritas di dapatkan nilai regresi Sulfametoksazol yang mendekati 1 yaitu dengan nilai 0,9863 sedangkan untuk Trimetoprim

Selain cambuk ada juga beberapa simbol lainnya yaitu bendera yang terbuat dari kain putih yang bertuliskan kalimat Lailahaillallah yang dibuat oleh masyarakat Sungai Kuruk

Jika selama Perjalanan, Anda harus menghadiri pernikahan, pemakaman, konferensi atau acara olahraga yang sudah diatur sebelumnya dan tidak dapat ditunda karena

krisis yang berkepanjangan ini dalam menghadapi persaingan yang sangat ketat dengan perusahaan-perusahaan perbankan lainnya. Kepuasan nasabah merupakan suatu bentuk pelayanan