• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor Faktor Kritikal yang Berkontribus

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Faktor Faktor Kritikal yang Berkontribus"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

FAKTOR-FAKTOR KRITIKAL YANG BERKONTRIBUSI

PADA KESUKSESAN PELAKSANAAN PROYEK JALAN

DAN JEMBATAN KABUPATEN

Cut Zukhrina Oktaviani1, Ibnu Abbas Majid2, Sri Murni Arya

1)

Jurusan Teknik Sipil,Fakultas Teknik,Universitas Syiah Kuala

2)

Jurusan Teknik Sipil,Fakultas Teknik,Universitas Syiah Kuala e-mail: cut.zukhrina@gmail.com, iam_283@yahoo.com

Abstract: In the context of project management, some critical factors which are very important in attaining the success of the project known as Critical Success Factor (CSF). Is elaborately discussed if CSF fulfilled well, it will guarantee the success of construction project execution. The object of this research is to identify critical factors that give contribution to the success of the district’s bridge and road-works project execution by case study from projects in Gayo Lues District with funding source of APBK. Collecting of data is using questioners methods with 53 respondents. This research’s responders consist of Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Gayo Lues, contractor and supervision consultant. All data analysis using software SPSS Version 16.0 with statistical techniques, frequencies analyze methods and ranks analyze methods.The data analysis result obtains 10 primary factors which give contribution to the success of project execution that consist of 70% in human resource category, 20% in project management category and 10% in characteristic of project category.The factors are as follows: technical expertise of the project manager; experiences of the project manager; planning expertise of the project manager; organizing expertise of the project manager; the project manager commitment in fulfilling the expense, quality and time; totality and stability of the project management execution; initial and advance involvement of the project manager in the construction; project complexity; co-ordinate expertise of the project manager and communication system.

Keywords: Construction Project, Critical Success Factor, Project Execution

PENDAHULUAN

Proyek jalan dan jembatan telah menjadi prioritas pemerintah dalam rangka mendukung percepatan pembangunan perekonomian daerah atau kawasan. Kesuksesan pelaksanaan proyek akan memberikan dampak positif dalam pelaksanaan pembangunan. Dalam konteks manajemen proyek terdapat beberapa faktor kritis yang sangat berperan dalam pencapaian kesuksesan proyek yang dikenal sebagai Critical Succsess Factor

(CSF). CSF merupakan faktor-faktor terbatas, yang bila dipenuhi secara baik, akan menjamin suksesnya pelaksanaan proyek konstruksi. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi faktor-faktor kritikal yang berkontribusi pada kesuksesan pelaksanaan proyek jalan dan jembatan kabupaten dengan studi kasus proyek yang ada di Kabupaten Gayo Lues dan bersumber dana dari APBK (Anggaran Pendapatan dan Belanja Kabupaten).

(2)

Pada penelitian ini terdapat sebanyak 44 faktor yang berkontribusi terhadap kesuksesan pelaksanaan proyek jalan dan jembatan kabupaten di Kabupaten Gayo Lues. Hasil analisa data diperoleh 10 faktorutama yang berkontribusi terhadap kesuksesan pelaksanaan proyek jalan dan jembatan kabupaten yaitu sebanyak 70% dari 10 faktor yang paling berkontribusi merupakan peran Manajer Proyek yang merupakan bagian dari kategori sumber daya manusia.

Sedangkan untuk kategori manajemen proyek terdapat 2 faktor (20%) yang paling berkontribusi dan sebanyak 10% merupakan kategori karakteristik proyek. Faktor-faktor tersebut adalah keahlian teknis dari manajer proyek; pengalaman manajer proyek; keahlian perencanaan manajer proyek; keahlian mengorganisir manajer proyek; komitmen manajer proyek dalam memenuhi biaya, waktu dan mutu; pelaksanaan manajemen proyek yang mantap dan menyeluruh; keterlibatan awal dan seterusnya manajer proyek dalam konstruksi; kompleksitas proyek; keahlian mengkoordinasi manajer proyek; dan sistem komunikasi.

TINJAUAN PUSTAKA Definisi Kesuksesan Proyek

Kerzner (2006:7) mendefinisikan keberhasilan proyek (project success) mengalami perubahan cara pandang atau penilaian, dimana 20 tahun yang lalu keberhasilan proyek didefinisikan sebagai penyelesaian seluruh aktifitas proyek dalam batasan waktu, biaya dan mutu. Pada saat ini, definisi keberhasilan proyek telah dimodifikasi dengan memasukkan penyelesaian seluruh item pekerjaan yang meliputi: dalam periode waktu yang dialokasikan, dengan biaya yang telah dianggarkan, memenuhi kinerja (mutu)/tingkat spesifikasi, penerimaan yang baik oleh pengguna, dengan perubahan ruang lingkup yang minimum dan dapat diterima secara bersama, tanpa mengganggu aliran kerja utama dari organisasi dan tanpa merubah budaya perusahaan.

Chua et al (1999:142) menyatakan bahwa selain sasaran biaya, mutu, dan waktu maka ada beberapa sasaran spesifik yang harus dicapai suatu proyek seperti pertimbangan keselamatan dan market entry, tergantung karakteristik proyek itu sendiri. Sedangkan Sanvido (1992:94) menyatakan proyek dikatakan sukses apabila memenuhi empat faktor, antata lain proyek berjalan sesuai jadwal, pengeluaran lebih kecil dari yang direncanakan, masalah yang terjadi dalam proyek kecil, dan mendapat keuntungan.

Trauner (1993:1) menyatakan bahwa secara umum suksesnya sebuah proyek mempunyai hubungan dengan perspektif dari pihak-pihak yang terlibat, sehingga setiap diskusi tentang proyek yang sukses haruslah terpusat pada perspektif dari beragam pihak yang terlibat tersebut. Dengan memahami tidak saja perspektif sendiri tetapi juga pihak lain akan memungkinkan untuk mengukur pencapaian (achievement) secara lebih baik.

Pihak-Pihak yang Terlibat dalam Proyek Konstruksi

Husen (2009:16) menyatakan bahwa agar keinginan dan kebutuhan masing-masing pihak dalam suatu proyek dapat direalisasikan dalam suatu usaha bersama untuk pencapaian suatu sasaran dan tujuan, maka perlu dilakukan identifikasi terhadap organisasi atau individual (stakeholder), baik dari internal maupun eksternal, yang akan berperan berkontribusi pada proyek dan harus diantisipasi selama proyek berlangsung. Stakeholder

(3)

Faktor Kritikal yang Berkontribusi pada Kesuksesan Pelaksanaan Proyek Konstruksi

Penelitian Nyirongo (2010:73) yang dilakukan di Malawi menghasilkan 6 faktor yang paling mempengaruhi kesuksesan pelaksanaan proyek, yaitu manajemen cash-flow

kontraktor, pengalaman kerja kontraktor, pengelolaan tapak oleh kontraktor, koordinasi kontraktor dengan konsultan-konsultan di proyek, pengendalian kualitas kontraktor, dan koordinasi kontraktor dengan kontraktor lain di proyek. Penelitian yang sama oleh Darmawan (2010:64) di Nusa Tenggara Barat menyimpulkan 7 faktor yang berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan proyek konstruksi yaitu struktur organisasi, kebijakan pemerintah, rencana kerja, prosedur kerja, pencatatan hasil kerja, pelaporan hasil, pembinaan personil dan satuan pengawas intern.

Sementara itu Arjihan dan Amrizal (2010:55) melakukan penelitian yang sama di Semarang dan menghasilkan 4 faktor yang menjadi penentu keberhasilan proyek konstruksi yaitu kemampuan perusahaan, sumber daya manusia yang terlibat dalam pelaksanaan proyek, perencanaan dan pengendalian proyek, dan keadaan sosial dan lingkungan sekitar proyek.

Chan dkk (2004:154) melalui penelitiannya tentang keberhasilan sebuah proyek kontruksi menghasilkan sebuah kerangka kerja tentang faktor-faktor yang berkontribusi pada kesuksesan pelaksanaan proyek konstruksi. Sebanyak 44 faktor yang berkontribusi pada kesuksesan pelaksanaan proyek konstruksi yang dikelompokkan menjadi beberapa kategori, yaitu manajemen proyek, sumber daya manusia, prosedur proyek, karakteristik proyek dan lingkungan eksternal sebagaimana terlihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Faktor yang BerkontribusipadaKesuksesan Pelaksanaan Proyek

Kategori Faktor-Faktor yang Berkontribusi pada Kesuksesan Pelaksanaan Proyek

Manajemen Proyek 1. Sistem komunikasi

2. Mekanisme pengendalian

3. Kemampuan respon

4. Usaha perencanaan

5. Pembentukan struktur organisasi yang tepat

6. Implementasi program keselamatan yang efektif

7. Implementasi program penjaminan mutu yang efektif

8. Pengendalian terhadap kerja-kerja sub-kontraktor

9. Pelaksanaan manajemen proyek yang mantap dan menyeluruh

Sumber Daya Manusia

10. Pengalaman pemilik proyek (owner) 11. Tipe pemilik proyek (owner)

12. Ukuran organisasi pemilik proyek (owner)

13. Penekanan pemilik proyek (owner) terhadap biaya konstruksi yang rendah 14. Penekanan pemilik proyek (owner) terhadap mutu konstruksi yang tinggi

15. Penekanan pemilik proyek (owner) terhadap waktu pelaksanaan proyek konstruksi yang cepat

16. Kemampuan pemilik proyek (owner) mengarahkan pelaksanaan proyek

17. Kemampuan pemilik proyek (owner) membuat keputusan

18. Kemampuan pemilik proyek (owner) menetapkan peranan

19. Kontribusi pemilik proyek (owner) pada tahap desain 20. Pengalaman manajer proyek (kontraktor)

21. Kontribusi pemilik proyek (owner) pada tahap pelaksanaan konstruksi 22. Keahlian teknis dari manajer proyek (kontraktor)

(4)

Kategori Faktor-Faktor yang Berkontribusi pada Kesuksesan Pelaksanaan Proyek Sumber Daya

Manusia

27. Komitmen manajer proyek (kontraktor) dalam memenuhi biaya, waktu dan mutu

28. Keterlibatan awal dan seterusnya manajer proyek (kontraktor) dalam konstruksi

29. Kemampuan adaptasi manajer proyek (kontraktor) dalam melakukan perubahan

rencana proyek

30. Hubungan manajer proyek (kontraktor) dengan pihak lain 31. Dukungan sumber daya dari pusat (perusahaan induk)

Prosedur Proyek 32. Metode pengadaan

33. Metode pelelangan

Karakteristik Proyek

34. Jenis proyek 35. Sifat proyek

36. Ruang lingkup proyek

37. Kompleksitas proyek

38. Ukuran proyek

Faktor Eksternal 39. Lingkungan ekonomi

40. Lingkungan social

41. Lingkungan politik 42. Lingkungan fisik

43. Pengaruh hubungan industry

44. Teknologi yang maju

Sumber: Chan dkk. (2004:154)

Berdasarkan beberapa hasil penelitian tersebut, maka penelitian ini akan mengacu pada hasil penelitian yang dilakukan oleh Chan dkk dengan pertimbangan faktor-faktor yang dikemukakan lebih mengakomodir banyak aspek dari pada penelitian lainnya.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dirancang sebagai studi explorasi (exploration study), dengan tujuan untuk melakukan identifikasi faktor-faktor kritikal yang berkontribusi pada kesuksesan pelaksanaan proyek jalan dan jembatan kabupaten. Pengumpulan data dilakukan dengan metode penyebaran kuisioner sebagai alat bantu utama penelitian. Pertanyaaan dalam kuisioner diukur dengan menggunakan skala ordinal sebagai skala yang didasarkan pada rangking. Tahapan penelitian yang dilakukan untuk mencapai tujuan penelitian terlihat pada Gambar 2.

Ya

A

Perumusan Masalah

Studi Kepustakaan

Pengumpulan Data Sekunder dan Penyusunan Kuisioner

Uji Reliabilitas Cronbach Alpha≥0,6 Tidak

Pengujian Kuesioner Pada Sampel Responden Mulai

Selesai

Pengolahan Data: Analisa Frekuensi, Analisa Relative Importance Index, Analisa Korelasi Rank

Spearman

Kesimpulan dan Saran Hasil dan Pembahasan Penyebaran Kuesioner Pada Responden

(5)

HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Reliabilitas

Pengujian kuisioner dilakukan dengan analisis reliabilitas terhadap jawaban dari 5 sampel group responden, yaitu owner, kontraktor dan konsultan. Nilai koefisien Cronbach Alpha yang diperoleh sebagaimana terlihat pada Tabel 2 lebih besar dari 0,6. Hal ini berarti bahwa kuesioner tersebut layak dan dapat digunakan sebagai alat pengumpulan data.

Tabel 2. Nilai Koefisien Cronbach Alpha

No. Group Responden Faktor Kesuksesan Pelaksanaan Proyek

1. Owner 0,957

2. Kontraktor 0,878

3. Konsultan 0,902

Analisis Frekuensi

Analisis frekuensi digunakan untuk menunjukkan persentase bagi setiap faktor berdasarkan jumlah responden yang menjawab pertanyaan dengan jawaban yang sama. Hasil dari analisis frekuensi ini kemudian digunakan untuk analisis Relative Important Index.

Perhitungan Relative Importance Index

Analisis Relative Importance Indexdilakukan untuk mendapatkan tingkat kepentingan dariberbagai faktoryang mempengaruhi kesuksesan pelaksanaan proyek.Nilai untuk masing-masing faktor diperoleh melalui penjumlahan nilai yang dipilih oleh responden. Hasil perhitungan sebagaimana terlihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Nilai Relative Importance Index (RII) Faktor-Faktor Kesuksesan Pelaksanaan Proyek Jalan dan Jembatan Kabupaten di Kabupaten Gayo Lues

No Faktor Overall Owner Kontraktor Konsultan

Mean Rank RII Rank RII Rank RII Rank 1 Keahlian teknis dari manajer

proyek (kontraktor)

4.601 1 4.667 2 4.54 2 4.6 1

2 Pengalaman manajer proyek (kontraktor)

4.490 2 4.333 5 4.54 2 4.6 1

3 Keahlian perencanaan manajer proyek (kontraktor)

4.427 3 4.667 2 4.21 9 4.4 3

4 Keahlian mengorganisir manajer proyek (kontraktor)

4.379 4 4.267 7 4.57 1 4.3 4

5 Komitmen manajer proyek (kontraktor) dalam memenuhi biaya, waktu dan mutu

4.314 5 4.600 4 4.14 11 4.2 6

6 Pelaksanaan manajemen proyek yang mantap dan menyeluruh

4.310 6 4.200 8 4.43 4 4.3 4

7 Keterlibatan awal dan seterusnya manajer proyek (kontraktor) dalam konstruksi

4.285 7 4.333 5 4.32 5 4.2 6

8 Kompleksitas proyek 4.137 8 4.733 1 3.68 27 4 9

9 Keahlian mengkoordinasikan manajer proyek (kontraktor)

4.106 9 3.933 20 4.29 6 4.1 8

10 Sistem komunikasi 4.036 10 4.000 16 4.11 12 4 9

11 Ruang lingkup proyek 3.995 11 4.200 8 3.79 22 4 9

(6)

No Faktor Overall Owner Kontraktor Konsultan Mean Rank RII Rank RII Rank RII Rank

13 Ukuran proyek 3.930 13 4.133 11 3.86 18 3.8 15

14 Usaha perencanaan 3.920 14 4.067 14 3.89 17 3.8 15

15 Kemampuan adaptasi manajer proyek (kontraktor) dalam melakukan perubahan rencana proyek

3.907 15 4.000 16 3.82 20 3.9 12

16 Mekanisme pengendalian 3.889 16 3.867 23 4.00 14 3.8 15

17 Keahlian memotivasi manajer proyek (kontraktor)

3.883 17 4.133 11 3.71 26 3.8 15

18 Penekanan pemilik proyek (owner) terhadap mutu konstruksi yang tinggi

3.879 18 3.667 26 4.07 13 3.9 12

19 Implementasi program penjaminan mutu yang efektif

3.850 19 4.200 8 3.75 23 3.6 23

20 Dukungan sumber daya dari pusat (perusahaan induk)

3.829 20 3.600 28 4.29 6 3.6 23

21 Pengalaman pemilik proyek (owner)

3.817 21 4.000 16 3.75 23 3.7 21

22 Penekanan pemilik proyek (owner) terhadap waktu pelaksanaan proyek konstruksi yang cepat

3.796 22 3.867 23 3.82 20 3.7 21

23 Pembentukan struktur organisasi yang tepat

3.780 23 3.933 20 3.61 30 3.8 15

24 Metode pengadaan 3.706 24 3.333 35 4.29 6 3.5 27

25 Ukuran organisasi pemilik proyek (owner)

3.656 25 3.933 20 3.54 31 3.5 27

26 Kemampuan respon 3.600 26 3.000 41 4.00 14 3.8 15

27 Pengendalian terhadap kerja-kerja sub-kontraktor

3.591 27 4.067 14 3.11 40 3.6 23

28 Lingkungan fisik 3.570 28 3.667 26 3.64 28 3.4 30

29 Kemampuan pemilik proyek (owner) mengarahkan pelaksanaan proyek

3.564 29 3.800 25 3.39 35 3.5 27

30 Metode pelelangan 3.560 30 3.200 38 4.18 10 3.3 36

31 Tipe pemilik proyek (owner) 3.538 31 4.000 16 3.21 38 3.4 30 32 Kontribusi pemilik proyek

(owner) pada tahap pelaksanaan konstruksi

3.456 32 3.467 32 3.50 32 3.4 30

33 Penekanan pemilik proyek (owner) terhadap biaya konstruksi yang rendah

3.452 33 3.600 28 3.36 36 3.4 30

34 Lingkungan politik 3.421 34 2.933 42 3.93 16 3.4 30

35 Lingkungan ekonomi 3.370 35 3.067 39 3.64 28 3.4 30

36 Kontribusi pemilik proyek (owner) pada tahap desain

3.330 36 3.533 30 3.16 39 3.3 36

37 Kemampuan pemilik proyek (owner) membuat keputusan

3.329 37 3.467 32 3.32 37 3.2 39

38 Implementasi program keselamatan yang efektif

3.311 38 3.333 35 3.00 42 3.6 23

39 Teknologi yang maju 3.291 39 3.467 32 3.11 40 3.3 36

(7)

No Faktor Overall Owner Kontraktor Konsultan Mean Rank RII Rank RII Rank RII Rank 42 Kemampuan pemilik proyek

(owner) menetapkan peranan

3.187 42 3.533 30 2.93 43 3.1 40

43 Hubungan manajer proyek (kontraktor) dengan pihak lain

3.128 43 2.533 44 3.75 23 3.1 40

44 Pengaruh hubungan industri 2.841 44 2.867 43 2.86 44 2.8 44

Analisis Korelasi Rank Spearman

Ada tidaknya korelasi yang signifikan antara masing-masing group responden dari berbagai faktor yang berkontribusi pada kesuksesan pelaksanaan dilakukan dengan analisis korelasi Rank Spearman dan uji hipotesa. Nilai yang dikorelasikan adalah peringkat dari masing-masing faktor yang sudah diberikan pada analisis Relative Importance Index.

Hasil perhitungan Nilai Koefisien Korelasi Rank Spearman seperti terlihat pada Tabel 4 terletak antara +1 dan -1 dengan tingkat signifikan berada di bawah 5% antara 2 pihak group responden. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesa H0 diterima dan hipotesa H1

ditolak, yang berarti bahwa tidak ada perbedaan pendapat terhadap peringkat diantara 2 pihak group responden (owner–kontraktor, owner–konsultan dan kontraktor-konsultan).

Tabel 4. Nilai Koefisien Korelasi Rank Spearman

Pihak-Pihak Faktor Kesuksesan Pelaksanaan Proyek

Koefisiean Korelasi Rank Spearman (rs) Tingkat Signifikan

Owner-Kontraktor 0,464 0,003

Owner-Konsultan 0,820 0,007

Kontraktor-Konsultan 0,734 0,006

Faktor-Faktor Kritikal yang Berkontribusi terhadap Kesuksesan Pelaksanaan Proyek

Sebanyak 44 faktor yang berkontribusi terhadap kesuksesan pelaksanaan proyek jalan dan jembatan kabupaten di Kabupaten Gayo Lues, diambil 10 faktor yang paling berkontribusi sebagaimana terlihat pada Tabel 5.

Hasil pada Tabel 5 menggambarkan nilai Relative Importance Index (RII) tertinggi terhadap faktor-faktor kritikal yang berkontribusi terhadap kesuksesan pelaksanaan proyek jalan dan jembatan kabupaten di Kabupaten Gayo Lues adalah “keahlian teknis Manajer Proyek”. Hal ini berarti bahwa keahlian teknis dari Manajer Proyek sangat berpengaruh terhadap kesuksesan pelaksanaan proyek konstruksi jalan dan jembatan kabupaten di Kabupaten Gayo Lues.

Tabel 5. Sepuluh Faktor Kritikal Kesuksesan Pelaksanaan Proyek Jalan dan Jembatan Kabupaten di Kabupaten Gayo Lues

Faktor Mean Rank

Keahlian teknis dari Manajer Proyek (kontraktor) 4.601 1

Pengalaman Manajer Proyek (kontraktor) 4.490 2

Keahlian perencanaan Manajer Proyek (kontraktor) 4.427 3

Keahlian mengorganisir Manajer Proyek (kontraktor) 4.379 4

Komitmen Manajer Proyek (kontraktor) dalam memenuhi biaya, waktu dan mutu 4.314 5

Pelaksanaan manajemen proyek yang mantap dan menyeluruh 4.310 6

Keterlibatan awal dan seterusnya Manajer Proyek (kontraktor) dalam konstruksi 4.285 7

Kompleksitas proyek 4.137 8

Keahlian mengkoordinasi Manajer Proyek 4.106 9

(8)

Berdasarkan 44 faktor yang berkontribusi terhadap kesuksesan pelaksanaan proyek yang dikategorikan menjadi 5 kategori yaitu manajemen proyek, sumber daya manusia, prosedur proyek, karakteristik proyek dan lingkungan eksternal, diperoleh 10 faktor yang paling berkontribusi terhadap kesuksesan pelaksanaan proyek jalan dan jembatan kabupaten di Kabupaten Gayo Lues

Faktor-faktor tersebut adalah keahlian teknis dari manajer proyek, pengalaman manajer proyek, keahlian perencanaan manajer proyek, keahlian mengorganisir manajer proyek, komitmen manajer proyek dalam memenuhi biaya, waktu dan mutu, pelaksanaan manajemen proyek yang mantap dan menyeluruh, keterlibatan awal dan seterusnya manajer proyek dalam konstruksi, kompleksitas proyek, keahlian mengkoordinasi manajer proyek dan sistem komunikasi.

Hasil analisa data memperlihatkan bahwa peran seorang Manajer Proyek merupakan faktor yang paling dominan. Sebanyak 70% dari 10 faktor yang paling berkontribusi merupakan peran Manajer Proyek yang merupakan bagian dari kategori sumber daya manusia. Sedangkan untuk kategori manajemen proyek terdapat 2 faktor (20%) yang paling berkontribusi dan sebanyak 10% merupakan kategori karakteristik proyek.

KESIMPULAN

Merujuk pada tujuan penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa tujuan tersebut telah tercapai dengan hasil yang diperoleh adalah sepuluh faktor kritikal yang paling berkontribusi terhadap kesuksesan pelaksanaan proyek konstruksi jalan dan jembatan kabupaten di Kabupaten Gayo Lues, yaitu keahlian teknis dari manajer proyek; pengalaman manajer proyek; keahlian perencanaan manajer proyek; keahlian mengorganisir manajer proyek; komitmen manajer proyek dalam memenuhi biaya, waktu dan mutu; pelaksanaan manajemen proyek yang mantap dan menyeluruh; keterlibatan awal dan seterusnya manajer proyek dalam konstruksi; kompleksitas proyek; keahlian mengkoordinasi manajer proyek dan sistem komunikasi.

Penelitian ini merupakan bagian kecil dari penelitian yang terkait dengan aktivitas manajemen konstruksi. Sangat disarankan untuk melihat permasalahan yang sama pada beberapa proyek konstruksi lainnya dengan juga memperhatikan wilayah penelitian yang berbeda serta sumber dana yang berbeda.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., 2002, Prosedur Penelitian, PT. Rineka Cipta, Jakarta.

Arjihan, A., dan M. Amrizal, 2010, Analisa Faktor-Faktor Keberhasilan Proyek Konstruksi, Tugas Akhir, Universitas Islam Sultan Agung, Semarang. (tidak dipublikasikan).

Chan, A. P. C., dkk, 2004, Factors Affecting The Success of A Construction Project, Journal of Construction Engineering and Management, Page 153-155.

Chua, D. K. H., dkk, 1999, Critical Success Factors for Different Projects Objectives, Journal of Construction Engineering and Management, Page 142-150.

Darmawan, L., 2010, Analisis Keberhasilan Pengendalian Proyek Konstruksi (Studi Kasus Di Dinas Kimpraswil Provinsi Nusa Tenggara Barat), Tesis, Universitas Islam Sultan Agung, Semarang. (tidak dipublikasikan).

(9)

Kerzner, H, 2006, Project Management - A System Approach to Planning, Scheduling, and Controlling, John Wiley & Sons, New York.

Nyirongo, C. B., 2010, Faktor-Faktor Kritis Terkait Dengan Kontraktor yang Mempengaruhi Kesuksesan Proyek Manajemen Dalam Konstruksi Bangunan Di Malawi, Tesis, Institut Teknologi Sepuluh November, Surabaya. (tidak dipublikasikan).

Gambar

Tabel 1. Faktor yang BerkontribusipadaKesuksesan Pelaksanaan Proyek Faktor-Faktor yang Berkontribusi pada Kesuksesan Pelaksanaan Proyek Sistem komunikasi
Gambar 2. Bagan Alir Penelitian
Tabel 2. Nilai Koefisien Cronbach Alpha
Tabel 5. Sepuluh Faktor Kritikal Kesuksesan Pelaksanaan Proyek Jalan dan Jembatan Kabupaten di Kabupaten Gayo Lues

Referensi

Dokumen terkait

KONTRIBUSI POWER TUNGKAI DAN KESEIMBANGAN DINAMIS TERHADAP HASIL DRIBBLE-SHOOT DALAM PERMAINAN FUTSAL.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

(Data Bulan Agustus 2015)... AGUSTUS NO INDIKATOR

Rahyono (2003) menyatakan intonasi sebuah bahasa memiliki keteraturan yang telah dihayati bersama oleh para penuturnya.Penutur sebuah bahasa tidak memiliki kebebasan yang

2. Kongres Pemuda Kedua adalah kongres pergerakan pemuda Indonesia yang melahirkan keputusan yang memuat ikrar untuk mewujudkan cita-cita berdirinya negara Indonesia, yang

alamat fisik dengan menggunakan tabel segmen dapat dilihat pada Gambar 7-22.. Gambar 7-21 :

Lingkungan internal yang menjadi kekuatan KRB adalah (1) pusat konservasi ex-situ , (2) panorama arsitektur lanskap yang bernuansa alami, (3) KRB memiliki aksesbilitas tinggi

Disahkan dalam rapat Pleno PPS tanggal 26 Februari 2013 PANITIA PEMUNGUTAN SUARA. Nama

Oleh karena itu bagi lembaga pendidikan yang mengembangkan pendidikan vokasi tidak perlu minder dan kemudian mengubah menjadi pendidikan akademik, karena akan