• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pertanian (6) SDA Pertanian SDA Pertanian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pertanian (6) SDA Pertanian SDA Pertanian"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

Berangkat Dari Sebuah Pemikiran Kecil

Oleh : Marisa Amanda Dewi (Siswi SMK-PP Negeri Padang)

Hari itu hari Jum’at, hari dimana semua murid pulang lebih cepat karena umat Islam khususnya kaum adam akan melaksanakan ibadah shalat Jum’at. Masih jelas teringat olehku warna seragam Jum’at yang aku pakai kala itu. Saat dimana aku pertamakali menemukan aku di masa depan akan menjadi apa. Saat dimana aku merasa dianugerahi sebuah pemikiran kecil yang istimewa.

Karena sekolahku berada tidak jauh dari kantor Papa, aku jadi sering pulang berdua dengan Papa terutama hari Jum’at karena Papa juga sama seperti murid-murid di luar sana. Dapat pulang lebih cepat karena Papa juga seorang muslim. Maka dari itu aku akan menunggu sampai papa selesai shalat Jum’at, baru setelah itu kami pulang ke rumah bersama. Agar tidak merasa bosan menunggu di sekolah, aku meminta Papa segera menjemputku sehingga aku bisa menunggu di kantor tempat papa bekerja saja. Setidaknya disana aku tidak sendirian dan ada komputer yang bisa aku pergunakan.

Tidak ada yang istimewa sampai di dekat kantor papa, aku melihat pemandangan yang membuatku cukup terpana. Aku melihat beberapa muda-mudi berpakaian ala petugas kebersihan berwarna hijau sedang sibuk memberesi perlengkapan mereka. Mereka sepertinya baru saja membersihkan sekitar lahan tersebut yang ternyata adalah lahan perkebunan sawit. Entah karena kepolosanku atau memang aku punya rasa ingin tau yang cukup tinggi. Aku terus saja memandangi mereka sambil bertanya-tanya dalam hati, siapa mereka? Apa yang sedang mereka lakukan? Mengapa seragam yang mereka pakai mirip dengan seragam petugas kebersihan? Meraka semua juga tampak masih muda dan sepertinya umur mereka pun sebaya. Mana mungkin mereka petugas kebersihan. Mereka kan masih muda dan bisa belajar serta bersekolah dengan baik sehingga kelak mereka akan mendapatkan pekerjaan yang lebih baik pula. Lantas siapa mereka itu? Apa mungkin mereka hanya sedang melakukan bakti sosial? Mereka benar-benar membuatku penasaran.

(2)

sekolah itu adalah sekolah unggul dan tes masuknya sangat susah. Kamu tau? Suatu kebanggaan tersendiri bagi para orang tua yang anaknya dapat diterima di sekolah itu. Lulusan sekolah itu juga terkenal banyak yang menjadi pengusaha sukses atau paling tidak dapat bekerja di instansi Pemerintahan dengan penghasilan lebih dari cukup. Mereka adalah muda-mudi hebat yang akan memajukan dunia Pertanian dan memajukan negara kita. Sebab negara kita adalah negara agraris dan terkenal dengan rempah-rempahnya yang memang berkualitas. Papa pun dulu sempat bercita-cita masuk sekolah itu, tapi Tuhan punya rencana lain ”, jelas Papa sambil berbelok di persimpangan.

Setibanya di ruangan kerja Papa, aku duduk terpaku untuk beberapa saat sedang Papa telah pergi ke Masjid terdekat. Potongan-potongan film seakan berhamburan di kepalaku, seperti aku yang dari kecil menyukai tumbuh-tumbuhan, pencinta lingkungan hidup dan aku yang bermimpi menjadi relawan lingkungan hidup jika sudah besar nanti. Semua potongan film itu memaksaku untuk segera menyusun dan melihat apa yang yang akan aku temukan di dalamnya.

Diawali dengan penyusunan kata “ternyata”. Ternyata mereka bukan petugas kebersihan ataupun sedang bakti sosial, ternyata mereka sedang belajar, ternyata itu adalah sekolah mereka, ternyata meraka telah mempersiapkan masa depan mereka dengan baik dengan memasuki sekolah yang punya prospek masa depan cukup jelas, ternyata mereka hebat dan ternyata mereka punya hobi yang sama denganku. Karena mereka juga cinta lingkungan, namun mereka tidak berniat menunggu sukses untuk jadi relawan lingkungan hidup sepertiku. Mereka berfikir lebih cerdas dariku. Mereka memilih jalur pertanian untuk mendapatkan keduanya, yaitu sukses dan selamatkan lingkungan hidup.

Semenjak menonton film-film yang menceritakan kerusakan bumi yang semakin hari semakin parah, aku menjadi sangat cinta alam. Ditambah lagi semakin hari semakin sedikit orang yang peduli dengan lingkungan hidup. Bahkan diantara mereka ada yang semakin memperburuk keadaan dengan merusak hutan dan mengeksplorasi hasil bumi semaunya saja. Karena itu, hingga saat ini aku masih saja merasa miris ketika mendengar berita tentang bencana alam atau pemberitahuan kondisi bumi yang terus saja memburuk. Tapi setelah aku tau bahwa ternyata ada sekelompok generasi muda yang sependapat denganku, aku seakan diberi suntikan semangat baru di dalam menjalani hari-hariku.

(3)

medapatkan rezki yang berlimpah di dunianya itu. Sungguh sebuah pilihan yang tepat bagi tanah air kita Indonesia.

Sepanjang perjalanan pulang aku tidak banyak berbicara, hanya otakku yang berputar-putar memikirkan sebuah bidang yang sedari dulu aku sukai tetapi tidak pernah terpikirkan olehku untuk menjadikan hal tersebut sebagai profesi. Padahal aku selalu bermimpi mempunyai rumah indah dan asri di tengah perbukitan yang jauh dari hiruk-pikuk ibu kota seperti tempat tinggalku sekarang. Tapi kenapa tak pernah terpikirkan olehku untuk berprofesi sebagai seorang petani. Sama seperti apa yang dipilih oleh pelajar muda hebat tadi. Mereka sungguh bisa melihat peluang masa depan yang cerah. Betapa beruntungnya negeri ini jika ada banyak generasi mudanya yang berfikiran sama dengan muda-mudi itu. Negeri ini pasti akan berkembang dengan pesat. Sayangnya tidak banyak orang yang menghargai dunia pertanian apalagi profesi petani. Tapi tidak termasuk aku. Aku dari dulu selalu diajarkan untuk menghargai setiap profesi orang oleh kedua orangtuaku. Menurut orangtuaku semua profesi itu sama pentingnya, hanya saja sifatnya yang berbeda. Ada yang bersifat positif dan ada yang bersifat negatif. Petani jelas merupakan profesi yang positif, bahkan Ibuku pernah bilang bahwa petani termasuk profesi yang mulia karena membantu banyak orang. Sungguh iri hatiku pada mereka para muda-mudi yang memilih bergelut di dunian yang sama dengan sosok idolaku yaitu Nabi Muhammad SAW, nabi besar umat Islam.

Pertanian. Petani. Setelah beberapa hari ini aku terus mencari dan menggali informasi tentang “Pertanian”. Aku memutuskan untuk menjadikan dunia pertanian sebagai profesiku, petani sebagai cita-citaku, dan akan aku tancapkan impian masa depan itu setinggi-tingginya lalu aku sendiri juga yang akan berjuang mengejarnya sampai aku mendapatkannya. Aku begitu bersemangat, mungkin karena masa remaja atau masa muda adalah masa dimana setiap insan memiliki hasrat yang menggebu-gebu dalam melakukan sesuatu. Hanya saja banyak diantara mereka tidak dapat menyalurkan hasrat itu kepada hal yang positif karena mereka masih dalam pencarian jati diri. Tapi aku, aku kini telah menemukan siapa diriku di masa depan nanti. Aku yakin negeri ini akan senang jika ada generasi muda sepertiku yang berniat untuk memajukan dunia pertanian negeri ini. Karena pada dasarnya Indonesia butuh generasi muda yang segar dalam pengembangan sektor pertaniaannya. Dan aku akan menjadi salah satunya. Itulah tekadku.

(4)

diperbaharui. Kedua, pertumbuhan manusia di Indonesia cukup pesat. Sudah pasti kebutuhan akan pangan pun akan terus meningkat. Artinya Indonesia butuh banyak petani muda yang dapat mencukupi kebutuhan pangan negeri ini sebab jika diharapkan kepada petani yang sudah berumur lebih dari 50th, maka mereka akan dengan serta merta berkata, “Itu adalah tugas kalian generasi muda penerus bangsa, kami-kami ini tidak akan bertahan lama. Kami hanya akan menghabiskan masa tua kami dengan bersantai dan kalianlah yang harus berjuang memajukan negeri ini”. Kurang lebih seperti itulah jawaban yang akan kalian terima jika kalian beradu argumentasi dengan petani yang sudah memasuki kepala-5.

Terakhir, Indonesia memiliki banyak sarjana tetapi Indonesia lebih banyak memiliki SPTT (Sarjana Pengangguran Tingkat Tinggi). Karena itu, kalian para generasi muda jangan mau lagi hilir mudik, keluar masuk kantor hanya untuk mendengar “Maaf, disini tidak ada lowongan pekerjaan”. Aku yakin jika para generasi mudah benar-benar merenungi 3 hal tersebut. Mereka akan memilih menjadi pengusaha. Dan pengusaha yang paling strategis untuk negara yang orang bilang tongkat kayu dan batu saja bisa jadi tanaman adalah PETANI (Pengusaha Top Agribisnis Indonesia)

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian: Pada penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara kecemasan dengan dispepsia fungsional, analisis Chi-Square menunjukkan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id.. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Dengan serta mempertimbangkan efek negatif pada fisik dan psikis, serta masih adanya tenaga medis yang melakukan kegiatan khitan pada perempuan, maka peneliti

Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa setiap perlakuan menghasilkan kematian larva nyamuk Aedes agypti yang berbeda-beda dimana semakin tinggi konsentrasi

Secara teoritis Islam adalah agama yang ajaran-ajarannya di wahyukan Tuhan kepada manusia melalui Muhammad sebagai Rosul.Islam pada hakikatnya membawa

Hubungan seksual antara seorang pria dan seorang wanita yang tidak menikah, atau antara orang- orang dengan sesama jenis, melanggar salah satu hukum terpenting dari Bapa kita di

Campylobacter jejuni biasanya tidak dapat tumbuh dengan baik pada bahan pangan sehingga untuk mendeteksi adanya kontaminasi bakteri ini diperlukan media cair yang telah

seberapa jauh pemahaman terhadap metode kualitatif, penguasaan teori dan wawasan terhadap bidang yang diteliti, serta kesiapan dan bekal memasuki lapangan. TEKNIK ANALISIS