BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Sepeda Motor
Sepeda motor adalah kendaraan beroda dua yang digerakkan oleh sebuah mesin.
Letak kedua roda sebaris lurus dan pada kecepatan tinggi sepeda motor tetap stabil
disebabkan oleh gaya giroskopik. Sedangkan pada kecepatan rendah, kestabilan
atau keseimbangan sepeda motor bergantung kepada pengaturan setang oleh
pengendara. Penggunaan sepeda motor di Indonesia sangat populer karena
harganya yang relatif murah, terjangkau untuk sebagian besar kalangan dan
penggunaan bahan bakarnya serta serta biaya operasionalnya cukup hemat.
Sepeda motor merupakan pengembangan dari sepeda konvensional yang
lebih dahulu ditemukan. Pada tahun 1868, Michaux ex Cie, suatu perusahaan
pertama di dunia yang memproduksi sepeda dalam skala besar, mulai
mengembangkan mesin uap sebagai tenaga penggerak sepeda. Namun usaha
tersebut masih belum berhasil dan kemudian dilanjutkan oleh Edward Butler,
seorang penemu asal Inggris. Butler membuat kendaraan roda tiga dengan suatu
motor melalui pembakaran dalam. Sejak penemuan tersebut, semakin banyak
dilakukan percobaan untuk membuat motor dan mobil. Salah satunya dilakukan
2.2 Regresi Linier Berganda
Dalam regresi sederhana, simbol yang digunakan untuk variabel bebasnya adalah X. Dalam regresi berganda persamaan regresinya memiliki lebih dari satu variabel bebas maka perlu menambah tanda bilangan pada setiap variabel tersebut, dalam hal ini 𝑋1,𝑋2, …𝑋𝑛 (Sudjana, 1996)
Secara umum model regresi linier berganda ditulis sebagai berikut :
𝑌𝑖=𝛽0+𝛽1𝑋𝑖+𝜀𝑖 Dengan:
𝑌𝑖= Variabel Terikat
𝑋𝑖 = variable bebas
𝛽0= jarak titik pangkal dengan titik potong garis regresi padasumbu Y
𝛽1= Kemiringan garis regresi
𝜀𝑖= Kesalahan
Untuk persamaan regresi untuk populasi secara umum dituliskan sebagai berikut :
Ŷ= 𝑏0+ 𝑏1𝑋1+𝑏2𝑋2 +𝑏3𝑋3+⋯+𝑏𝑛𝑋𝑛 Dengan:
Ŷ = perkiraan/ramalan Y
𝑏1…𝑏𝑛 = koefisien regresi
𝑋1…𝑋𝑛 = Variabel bebas
2.3 Analisis Konjoin
Analisis konjoin di kembangkan pada tahun 1964 oleh statistisi matematika dan
psikologi Tuce dan Tukey. Dan mulai dikembangkan pada tahun 1970-an pada
bidang ilmu yang terkait dengan preferensi seseorang, seperti bidang pemasaran,
sosial politik dan psikologi. Pada asarnya, tujuan analisis konjoin adalah untuk
mengetahui bagaimana persepsi seseorang terhadap suatu objek yang terdiri atas
Oleh karena itu teknik ini sangat bermanfaat dalam pemasaran untuk mengetahui preferensi konsumen terhadap suatu produk yang diluncurkan di pasar.Model dasar analisis konjoin secara matematis sebagai berikut:
𝜇 (𝑋) = � � 𝑎𝑖𝑗𝑥𝑖𝑗
𝑎𝑖𝑗= sumbangan the part-worth atau utility yang terkait dengan level j. j = 1, 2, . . . , 𝑘𝑖 dari atribut ke i (i = 1, 2, . . ., m)
𝑘𝑖= banyaknya level atribut i. m = banyaknya atribut
𝑋𝑖𝑗 = Peubah boneka atribut ke-i taraf ke-j
rumus untuk nilai kepentingan relatif adalah :
𝑊𝑖 = ∑ 𝐼𝑖 𝐼
𝑊𝑖 = Bobot kepentingan relatifatribut
𝐼𝑖 = Range nilai kepentinganatribut
Range nilai kepentingan relatif untuk tiap atribut dapat dicari dengan rumus:
𝐼𝑖 = { 𝑚𝑎𝑘𝑠 ( 𝑎𝑖𝑗 ) – min ( 𝑎𝑖𝑗 ) } (3)
2.4Tahapan- tahapan Analisis Konjoin
a. Perumusan masalah
Perumusan masalah dalam analisis konjoin dimulai dari mendefenisikan produk sebagai kumpulan dari tiap dimana setiap atribut terdiri atas beberapa taraf/level. Atribut yang sudah dianggap mewakili ditentukan skalanya. b. Mengidentifikasi atribut
yaitu peneliti menentukan terlebih dahulu atribut dan kriteria sesuatu dengan pertanyaan peneliti, menelusuri kepustakaan, melakukan wawancara individual dan melakukan serangkaian diskusi kelompok.
c. Merancang kombinasi atribut (Stimuli)
Setelah mengidentifikasi atribut beserta taraf-tarafnya, kemudian dilakukan perancangan stimuli yaitu kombinasi taraf antar atribut. Pendekatan yang umum digunakan untuk merancang stimuli yaitu kombinasi berpasangan (pairwise comparison) atau evaluasi dua fakor dan kombinasi lengkap (full profile) atau evaluasi banyak faktor.
d. Memilih skenario (produk hipotesis) yang paling disukai.
Skenario tersebut menggambarkan semua kemungkinan konfigurasi kesukaan terhadap produk sepeda motor. Jumlah skenario meningkat dengan meningkatnya jumlah atribut dan tingkat atribut. Konsumen tentu tidak dapat mengevaluasi ribuan produk, solusinya adalah melakukan survey untuk mereduksi jumlah produk sehingga konsumen dapat memberikan pilihan. e. Menentukan preferensi konsumen
Tahap beikutnya adalah menyajikan skenario hipotesis yang sudah dipilih kepada konsumen. Preferensi skenario dalam kuesioner diungkapkan dengan metode pilihan diskret. Kepada konsumen disajikan sejumlah pilihan untuk masing- masing pilihan, konsumen diminta memilih satu skenario (produk) paling disukai. Penggunaan metode pilihan diskret lebih dianjurkan ketimbang
metode pengukuran lainnya. Ada dua cara untuk mengevaluasi kombinasi, yaitu:
a. Mengurutkan (ranking) b. Memberikan rating
2.5Menentukan Metode Pengumpulan Data 2.5.1 Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan unit atau individu dalam ruang lingkup yang ingin diteliti, sedangkan sampel adalah sebagian anggota dari populasi yang dipilih dengan menggunakan prosedur tertentu sehingga diharapkan dapat mewakili prosedurnya.(Sugiharto dkk;2003). Populasi dibedakan menjadi populasi sasaran dan populasi sampel.Populasi sasaran adalah keseluruhan individu dalam areal/wilayah/kurun waktu yang sesuai dengan tujuan penelitian. Populasi sampe adalah keseluruhan individu yang akan menjadi satuan analisis dalampopulasi yang layak dan sesuai untuk dijadikan sebagai sampel penelitian.
Dalam pelaksanaan penelitian ini, ruang lingkup populasi merupakan area yang sangat luas batasnya sehingga penggunaan populasi sebagai instrument penelitian sangat sulit dilakukan. Oleh karena itu, untuk memenuhi kelayakan dalam pelaksanaan penelitian, ditentukan populasi sasaran (target population), yaitu populasi yang digunakan untuk mengeneralisasi hasil penelitian.
Masalah sampel akan terjadi bila jumlah populasi terlalu besar dan menyebar sehingga diluar jangkauan penelitian. Sedangkan dalam penelitian ini pengambilan sampel dilakukan dengan teknik penarikan contoh acak berstrata
2.5.2 Teknik Penarikan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang dipakai adalah Purposive sampling (Judgement Sampling/ Expert Choise). Dengan cara ini semua elemen populasi belum tentu memiliki peluang yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel, atau sering juga dikatakan pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan karena dalam pelaksanaannya digunakan pertimbangan tertentu oleh periset. Data yang digunakan merupakan data primer yang kemudian diuji validitas dan dan reliabilitasnya. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, maka digunakan kuesioner untuk mengetahui beberapa informasi yang dapat digunakan dalam penelitian. Teknik pengambilan sampel Purposive sampling (Judgement Sampling/ Expert Choise)Husein Umar (2003) dapat dipakai pada saat ingin mengetahui pendapat konsumen yang memakai sendiri tentang produk Sepeda motor honda yang akan dibuat. Peneliti telah beranggapan bahwa konsumen sepeda motor honda akan lebih banyak tahu daripada orang- orang lain, peneliti telah melakukan pertimbangan untuk hal tersebut.
Untuk mendapatkan sampel, maka dalam penelitian ini teknik penentuan jumlah sampel menggunakan rumus pendugaan proporsi sebagai berikut:
𝑛 = 𝑍𝛼/2 2 𝑃(𝑄)
𝑒2 (4)
Keterangan:
n : Jumlah sampel
𝑍𝛼
2 : Nilai Z pada derajat kemaknaan
P : Proporsi kasus yang diteliti
Q: 1-P
e: derajat penyimpangan terhadap populasi yang diinginkan.
2.6 Variabel Dummy
model regresi sering juga disebut dengan istilah Dummy (Algifari:2000)
Untuk membangun model regresi yang peubah bebasnya mengandung variabel kualitatif, salah satunya adalah menggunakan peubah boneka. Peubah boneka merupakan cara yang sederhana untuk mengkuantifikasi variabel yang kualitatif. Untuk variabel kualitatif yang mempunyai k kategori bisa dibangun
k–1 peubah boneka. Peubah boneka ini biasanya mengambil nilai 1 atau 0. Kedua nilai yang diberikan tidak menunjukkan bilangan (numerik) tetapi hanya sebagai identifikasi kelas atau kategorinya. Di dalam literatur Supranto (2004) menyebutkan bahwa:
a. Atribut yang mempunyai dua taraf diberi kode 1 untuk salah satu taraf dan 0 untuk lainnya.
b. Atribut dengan tiga taraf pengkodean disajikan dalam Tabel 2.1.
Tabel 2.1 Tiga Taraf Pengkodean
Taraf Kode
Taraf 1 1 0
Taraf 2 0 1
Taraf 3 0 0
Untuk taraf lebih dari tiga, pengkodean dilakukan dengan cara yang sama sehingga setiap faktor memiliki k-1 peubah boneka. Banyaknya peubah boneka sama dengan banyaknya kategori (taraf) dikurangi satu. Metode regresi dengan variabel dummy sangat umum digunakan untuk data berjenis nonmetrik maupun metrik, dimana data telah diperoleh melalui pengurutan maupun penilaian terhadap kombinasi atribut atau stimulus yang telah dirancang sebelumnya. Terdapat beberapa variasi penggunaan metode regresi dengan variabel dummy yakni:
a. Bila data yang digunakan berasal dari penilaian stimulus yang telah dirancang sebelumnya dan penilaian dilakukan dengan menggunakan skala metrik, maka regresi dengan variabel dummy dapat dihitung dengan langsung menggunakan pendekatan ordinary least square (OLS).
Monotonic Regressiom atau menggunakan Multidimensional Scaling (MDS) yang dikombinasikan dengan Multy Analysis Of Variance
(MANOVA). Kemudian analisis dilanjutkan dengan regresi menggunakan variabel dummy.
c. Bila data diperoleh melalui penilaian secara terpisah dari masing- masing atribut, dimana variabel tak bebas umumnya berupa intensitas pilihan, maka analisis yang digunakan adalah LOGIT model.
2.7 Uji Validitas dan Reliabilitas
Sugiyono(2006) menyatakan, bahwa instrument (kuesioner) harus diuji. Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel. Uji
validitas atau kesasihan digunakan untuk mengetahui seberapa tepat suatu alat ukur mampu melakukan fungsi. Alat ukur yang dapat digunakan dalam pengujian validitas suatu kuesioner adalah angka hasil korelasi antara skor pernyataan dan skor keseluruhan pernyataan responden terhadap informasi dalam kuesioner. Pengujian reliabilitas menggunakan rumus teknik korelasi korelasi Karl Pearson product moment dengan menggunakan rumus:
𝑟
𝑥𝑦=
𝑁 (∑𝑋𝑌)− (∑𝑋∑𝑌)�{𝑁 ∑ 𝑋2− (∑𝑋)2}{𝑁∑𝑌2− (∑𝑌)2} (5)
Keterangan:
𝑟𝑥𝑦 = Korelasi Karl Pearson Moment N = Jumlah responden
X = Nilai variabel X Y = Nilai Variabel Y.
Perhitungan uji validitas ini dilakukan dengan bantuan program Statistical
instrument tersebut digunakan lagi sebagai alat ukur suatu objek atau responden. Menurut Sugiyono (2001), “instrument yang reliabel adalah instrument yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama’’. Kategori keeratan koefisien korelasi disajikan dalam Tabel 2.2.
Tabel 2.2 Tabel Keeratan Korelasi
0.80 <𝑟𝑥𝑦≤ 1.00 Reliabilitas sangat tinggi
0.60 <𝑟𝑥𝑦≤ 0.80 Reliabilitas tinggi
0.40 <𝑟𝑥𝑦≤ 0.60 Reliabilitas sedang
0.20 <𝑟𝑥𝑦≤ 0.40 Reliabilitas rendah
-1.00 <𝑟𝑥𝑦≤ 0.20 Reliabilitas sangat rendah
2.8 Preferensi Konsumen
Data preferensi mengurutkan merek atau stimulus dinyatakan dalam preferensi responden untuk beberapa atribut/ciri/sifat. Cara yang biasa dilakukan ialah bahwa data diperoleh melalui peringkat preferensi. Responden diminta untuk membuat peringkat merek dari paling disukai sampai yang paling tidak disukai (Supranto,
2004).Preferensi konsumen terhadap Sepeda Motor difokuskan pada bagian:
a. Mesin
Mesin adalah alat mekanik atau elektrik yang mengirim atau mengubah energi untuk melakukan atau membantu pelaksanaan tugas manusia. Biasanya membutuhkan sebuah masukan sebagai pelatuk, mengirim energi yang telah diubah menjadi sebuah keluaran, yang melakukan tugas yang telah disetel.Terdapat 2jenis Mesin yaitu 100CC-125CC dan 150CC-200CC.
b.
Harga
c. Velg
Velg atau rim adalah lingkaran luar desain logam yang tepi bagian dalam dari ban sudah terpasang pada kendaraan seperti sepeda motor. Jenis dari Velg yang di teliti yaitu : Jari-jari dan racing.
d. Tipe
Tipe sepeda motor merupakan hal dasar yang harus diperhatikan dalam memiliki sepeda motor. Tipe yang di teliti yaitu : Sport, bebek, matic.
e. Striping
Faktor Striping sangat mempengaruhi minat konsumen dalam membeli suatu produk, Secara umum semakin indahbentuk barang, minat konsumen untuk membeli semakin kecil dan sebaliknya, Warna Sepeda Motor ditentukan dalam 4 bagian yaitu Campur, Hitam, Putih, Merah.
2.9 Interpretasi Hasil
Kuhfeld(2000)menyatakan, ada beberapa ketentuan dalam melakukan interpretasi hasil, yaitu :
a. Taraf yang memiliki nilai kegunaan lebih tinggi adalah taraf yang lebih disukai. b. Total nilai kegunaan masing–masing kombinasi sama dengan jumlah nilai
kegunaan tiap taraf dari atribut–atribut tersebut.
c. Kombinasi yang memiliki total nilai kegunaan tertinggi adalah kombinasi yang paling disukai responden