• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Strategi Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

Pengantar Ekonomi Pembangunan

Strategi Pertumbuhan dan

Pembangunan Ekonomi

Putri Irene Kanny

(2)

Sub Pokok bahasan pertemuan ke-4

l 

Kebijakan Ekonomi Dalam Negeri

l 

Kebijakan Ekonomi Luar Negeri

l 

Strategi Upaya Minimum

l 

Strategi Pembangunan Seimbang

(3)

Kebijakan Ekonomi Dalam Negeri

Inpres menginstruksikan kepada 29 pejabat mulai

dari menteri hingga bupati untuk mengambil

langkah-langkah yang diperlukan dalam rangka

pelaksanaan fokus program ekonomi tahun

2008-2009.

Pemerintah juga menetapkan kebijakan moneter

dan kebijakan fiskal untuk mengatur keuangan dan

perekonomian negara agar tidak terjadi inflasi

(4)

Kebijakan Ekonomi Luar Negeri

Adalah serangkaian sasaran yang menjelaskan

bagaimana suatu negara berinteraksi dengan negara lain

di bidang ekonomi, politik, sosial, dan militer.

Kebijakan ekonomi luar negeri bisa juga di definisikan

sebagai tindakan pemerintah yang secara langsung

maupun tidak langsung mempengaruhi : komposisi, arah

serta bentuk dari perdagangan dan pembayaran

internasional.

Kebijakan ekonomi luar negeri mencakup tindakan

pemerintah terhadap current account dari neraca

(5)

Strategi Upaya Minimum Kritis

l 

Menaikkan pendapatan perkapita pada tingkat

pembangunan berkesinambungan

(

SUSTAINABLE

)

terjadi HARVEY LEIBSTEIN.

l 

Setiap ekonomi tergantung HAMBATAN &

RANGSANGAN.

l

Hambatan

menurunkan pendapatan perkapita

dari tingkat sebelumnya

(6)

Strategi Upaya lanjutan...

l

Harvey Leibenstein di dalam tesisnya

membahas tentang NSB dicekam oleh

lingkaran setan kemiskinan yang membuat

mereka tetap pada tingkat keseimbangan

pendapatan per kapita rendah

l

Upaya yg lakukan adalah dengan melakukan

suatu upaya minimum kritis (

critical minimum

effort

) tertentu yang akan menaikkan

(7)

Menurut Leibenstein, setiap ekonomi tunduk pada

hambatan dan rangsangan

Hambatan berdampak menurunkan pendapatan per

kapita sebelumnya, sementara rangsangan cenderung

akan meningkatkan.

Suatu negara menjadi terbelakang karena besarnya

rangsangan terlalu kecil dibandingkan besarnya

hambatan yang dihadapi.

Hanya bila faktor- faktor yang dapat meningkatkan

pendapatan itu mendapat rangsangan yang lebih kuat

daripada faktor-faktor yang dapat menurunkan

pendapatan maka usaha minimum kritis itu dapat

tercapai dan ekonvi akan berada pada garis

(8)

Tesis Leibenstein didasarkan pada bukti empiris bahwa laju

pertumbuhan penduduk merupakan fungsi dari laju pendapatan

per kapita.

Awalnya tingkat keseimbangan subsisten. yaitu pendapatan,

kesuburan dan kematian sesuai dengan tingkat kelangsungan

hidup penduduk.

Jika pendapatan per kapita naik di atas posisi keseimbangan

tersebut maka tingkat mortalitas akan turun tanpa dibarengi

penurunan tingkat kesuburan.

Akibatnya laju pertumbuhan penduduk meningkat. Jadi, kenaikan

pendapatan per kapita cenderung menaikkan laju pertumbuhan

penduduk.

Namun kecenderungan ini akan hanya sampai titik tertentu.

(9)

Pendapatan naik, meningkatkan laju pertumbuhan

penduduk. Hanya pada titik tertentu, jika melampaui

titik tsb, kenaikan pendapatan perkapita menurunkan

tingkat kesuburan. Dan ketika pembangunan

mencapai tahap maju, maka laju pertumbuhan

penduduk turun

(LEIBSTEIN)

.

Dengan kenaikan pendapatan perkapita, keinginan

memperoleh anak semakin berkurang. Spesialisasi

meningkat dan Mobilitas ekonomi & sosial ;

kenyataan mengurus anak sangat sulit dan mahal.

Maka laju pertumbuhan penduduk

KONSTAN

dan

menurun

(TESIS KAPILARITAS SOSIAL DUMONT)

.

(10)

Laju pendapatan per kapita

Laju pertumbuhan penduduk

Titik keseimbangan subsisten

Ybb=Ycc

Ycg>Ycc

(11)

Faktor-faktor mempengaruhi pertumbuhan

pendapatan perkapita dari pelaksanaan Upaya

Minimum Kritis

1.

Skala disekonomis internal ; akibat

tidak dapat dibaginya faktor produksi.

2.

Skala disekonomis external ; akibat

(12)

AGEN PERTUMBUHAN

Pengusaha

Investor

Penabung

(13)

Kegiatan tersebut membantu pertumbuhan

sehingga memunculkan :

Kewiraswastaan

Peningkatan sumber pengetahuan

Pengembangan keterampilan produktif

masyarakat

Peningkatan laju tabungan dan

(14)

Rangsangan Pertumbuhan

Menurut Leibenstein, apakah agen

pertumbuhan itu berkembang atau tidak

akan tergantung pada hasil yang

diharapkan dari kegiatan seperti itu dan

pada rangsangan untuk pengembangan

atau penyusutan selanjutnya yang timbul

melalui interaksi antara harapan,

(15)

Rangsangan Pertumbuhan

1.

RANGSANGAN ZERO-SUM

yang tidak

meningkatkan pendapatan nasional tetapi hanya

bersifat upaya distributif :

1)

Kegiatan bukan dagang ; posisi monopolistik,

kekuatan politik & prestise sosial

2)

Kegiatan dagang , tidak menambah sumber agregat

3)

Kegiatan spekulatif, memboroskan sumber

kewiraswastaan yang langka

4)

Kegiatan tabungan netto ; nilai sosial nibil / lebih

rendah dari privatnya.

(16)

Kritik terhadap Teori Leibenstein

1.

Laju pertumbuhan penduduk berkaitan dengan tingkat kematian.

Asumninya laju pertumbuhan penduduk adalah fungsi yang semakin

meningkat dari tingkat pendapatan per kapita sampai ke suatu titik, ketika

melewati maka fungsinya semakin menurun

2.

Penurunan tingkat kelahiran bukan dikarenakan kenaikan pendapatan

per kapita. NSB masalah penurunan tingkat kelahiran sebagian besar bersifat

sosio-budaya. Apa yang diperlukan adalah perubahan

"sikap, pemahaman,

pendidikan, lembaga sosial dan bahkan persepsi intelektual tertentu".

3.

Mengabaikan usaha pemerintah untuk menurunkan tingkat kelahiran.

4.

Tingkat pertumbuhan > daripada 3% tidak menyebabkan lepas landas.

5.

Mengabaikan unsur waktu.

6.

Hubungan kompleks antara pendapatan perkapita dan laju pertumbuhan.

(17)

Dalam ekonomi terbelakang, ada pengaruh

bersifat anti perubahan yang menekan

pendapatan perkapita :

✏ 

Kegiatan usaha ZERO-SUM, pembatasan peluang

ekonomi

✏ 

Tindakan konservatif para buruh yg terorganisir

menentang perubahan

✏ 

Perlawanan thd gagasan dan pengetahuan baru dan

daya tarik pengtahuan

✏ 

Kenaikan pengeluaran konsumsi mewah pribadi /

publik ; tidak produktif

(18)

Upaya minimum kritis mengatasi pengaruh perekonomian

terbelakang agar laju pertumbuhan ekonomi merangsang

POSITIVE-SUM menjadi lebih besar dari ZERO-SUM, shg

pendapatan perkapita naik, tabungan & investasi naik:

1.

Ekspansi agen pertumbuhan

2.

Sumbangan masyarakat terhadap per unit modal naik

seiring rasio modal output turun.

3.

Berkurangnya keefektifan faktor-faktor penghambat

pertumbuhan

4.

Penciptaan kondisi lingkungan dan sosial ; mobilitas

ekonomi dan sosial naik.

(19)

STRATEGI PEMBANGUNAN SEIMBANG

Para ekonom Teori Dorongan Besar-Besaran

(BIG PUSH THEORY)

Yaitu pembangunan di berbagai jenis industri secara

bersamaan (SIMULTANEOUS) sehingga industri tersebut

saling menciptakan pasar.

Diperlukan keseimbangan

antara DEMAND & SUPPLY.

TUJUAN UTAMA

: menciptakan jenis industri yg berkaitan

erat satu dgn yg lain shg setiap industri memperoleh

(20)

lanjutan

Menurut REINSTEIN-RODAN, pembangunan

industri besar-besaran menciptakan 3 macam

eksternalitas ekonomi, yaitu :

1. Yang diakibatkan oleh perluasan pasar

2. Karena industri yang sama letaknya berdekatan

3. Karena adanya industri lain dalam perekonomian

tersebut.

SCITOVSKY

Eksternalitas : jasa-jasa yg diperoleh

(21)

lanjutan

Strategi pembangunan seimbang

bisa diartikan sebagai

pembangunan berbagai jenis industri secara berbarengan

(simultaneous) sehingga industri tersebut saling

menciptakan pasar bagi yang lain.

Selain itu, strategi pembangunan seimbang ini dapat juga

diartikan sebagai keseimbangan pembangunan di berbagai

sektor.

Misalnya

antara sektor industri dan sektor pertanian,

sektor luar negeri dan sektor domestik, dan antara sektor

produktif dan sektor prasarana. Singkatnya, teori

pembangunan seimbang ini mengharuskan adanya

(22)

Sisi penawaran

memberikan tekanan pada pembangunan

serentak dari semua sektor yang saling berkaitan dan berfungsi

meningkatkan penawaran barang. Ini meliputi pembangunan

serentak dan harmonis dari barang setengah jadi, bahan baku,

sumberdaya energi, pertanian, pengairan, transportasi, dan

lain-lain serta semua industri yang memproduksi barang konsumen.

sisi permintaan

berhubungan dengan penyediaan kesempatan

kerja yang lebih besar dan penambahan pendapatan agar

permintaan barang dan jasa dapat tumbuh. Sisi ini berkaitan

dengan industri yang sifatnya saling melengkapi, industri barang

konsumen, khususnya produk pertanian can industri manufaktur.

Jika semua industri dibangun secara serentak maka jumlah

tenaga kerja yang terserap akan sangat besar. Dengan cara ini

akan tercipta permintaan barang- barang dari masing-masing

(23)

Pembangunan seimbang ini biasanya

dilaksanakan dengan maksud untuk

menjaga agar proses pembangunan tidak

menghadapi hambatan-hambatan dalam:

1.

memperoleh bahan baku, tenaga ahli,

sumberdaya energi (air dan listrik), dan

fasilitas- fasilitas untuk mengangkut

hasil-hasil produksi ke pasar.

(24)

Pembangunan seimbang

itu dapatlah

didefinisikan sebagai usaha pembangunan

yang berupaya untuk mengatur program

investasi sedemikian rupa sehingga

sepanjang proses pembangunan tidak akan

timbul hambatan-hambatan yang bersumber

dari penawaran maupun permintaan.

(25)

STRATEGI PEMBANGUNAN TAK SEIMBANG

ALBERT O. HIRSCHMAN dan PAUL STREETEN

pola

yang lebih cocok untuk mempercepat pembangunan

di NYSB, karena :

1.

Secara historis pemb. ekonomi coraknya tidak seimbang

2.

Mempertinggi efesiensi penggunaan Sumber daya

tersedia

(26)

Pembangunan tak seimbang antara sektor

prasarana & sektor produktif

Cara pengalokasian sumber daya ada 2 bagian :

1. Cara pilihan pengganti (SUBSTITUTION CHOICES)

Menentukan proyek yang harus dilaksanakan

2. Cara pilihan penundaan (POSTPONEMENT

CHOICES)

(27)

HIRSCHMAN

Menganalisis alokasi sumber daya

sektor prasarana (Social Everhead Capital = SOC)

dgn sektor produktif yg menghasilkan brg

kebutuhan masy. (Directly Productive Activities =

DPA).

Ada 3 pendekatan :

1. Pemberdayaan yg seimbang antar kedua sektor

2. Pemberdayaan tidak seimbang dimana sektor

prasarana lebih ditekankan.

(28)

Kegiatan ekonomi mencapai efisien &

optimal, jika :

1.

Sumber daya dialokasikan DPA & SOC, pd

tingkat produksi maksimum

2.

Pa

da tingkat produksi tertentu, jumlah

(29)

PEMBANGUNAN TAK SEIMBANG DALAM

SEKTOR PRODUKTIF

Mekanisme pendorong pembangunan (INDUCEMENT

MECHANISM) ada 2 :

1. Pengaruh keterkaitan ke belakang (Backward Linkage Effects)

Tingkat rangsangan yang diciptakan pembangunan industri

terhadap perkembangan industri yang menyediakan input bagi

industri tersebut.

2. Pengaruh keterkaitan ke depan (Forward Linkage Effects)

(30)

Berdasarkan pada tingkat keterkaitan antar

industri, ada 2 golongan :

1.

Industri SATELIT (SATELITY INDUSTRY)

1.

Lokasi berdekatan dgn industri induk

mempertinggi efisiensi

2.

Input utama berasal dari produk industri induk

3.

Besarnya industri tidak melebihi industri

induk.

(31)

CHENERY & WATANABE

Penggolongan

industri ada 4 golongan :

1. Industri barang setengah jadi

2. Industri barang jadi

3. Industri barang setengah jadi sektor primer

(32)

1. Tata cara pembangunan

1)

GBHN, merupakan dokumen yang didalamnya terdapat pola dasar

pembangunan nasional, pola umum pembangunan jangka panjang, dan pola

umum pembangunan lima tahun. GBHN merupakan pedoman dasar bagi

seluruh kebijaksanaan dan kegiatan pemerintah.

2)

REPELITA. Setelah pemerintah menyusun rencana Repelita, rancangan tersebut

disebarluaskan ke seluruh lapisan masyarakat melalui kelompok organisasi

profesi, organisasi sosial, organisasi politik, pemerintah daerah, media massa

dan sebagainya. Prosedur ini dimaksudkan agar Repelita itu memasyarakat

menampung aspirasi dan pikiran masyarakat luas.

3)

APBN, disusun oleh pemerintah yang kemudian disetujui oleh DPR dan

disahkan oleh Presiden dalam bentuk undang-undang, sebagai pedoman

pelaksanaan program tahunan nasional

2. Rencana Pembangunan Daerah

1)

Pola dasar pembangunan daerah

2)

Repelita daerah

3)

Rencana tahunan dan APBD

(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)

Referensi

Dokumen terkait

sekunder (industri) dan tersier (perdagangan dan jasa) yang menggantikan sektor pertanian dalam pertumbuhan ekonomi di DKI Jakarta Hal ini juga berlaku bagi. lima Kota

besar dari output dan kesempatan kerja di sektor industri, banyak negara berkembang tampaknya percaya bahwa pembangunan dan industrialisasi yang identik. • Dalam banyak

Pembangun- an Manusia Pembangun- an Manusia Ekonomi Kelautan Pertanian Kehutanan Energi dan Kelistrikan Energi dan Pariwisata dan Keragaman Budaya Pariwisata Transportasi dan

Konsep pengembangan industri, khususnya industri hulu yang lahap energi dan padat modal, seharusnya mendapatkan insentif/fasilitas berupa subsidi energi dan bahan baku untuk

Dalam hal ini Lewis mencatat unsur-unsur utama kebijaksanaan pembangunan yang meliputi: (i) penyelidikan potensi pembangunan; survei sumberdaya

Sektor pertanian dan industri merupakan sektor yang saling terkait satu sama lain di mana pertanian sebagai penyedia bahan baku sedangkan industri mengolah hasil pertanian

bahan baku, barang setengah jadi dan barang jadi yang nyata untuk diolah dalam industri guna menghasilkan barang hasil keperluan kehidupan rakyat umum, jika

Sumberdaya yang pertama yaitu sumberdaya lahan dimana sumberdaya ini dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: 1 jenis lahan, apakah lahan tersebut merupakan lahan kering atau lahan