KLASIFIKASI AIR TANAH
Secara Fisik
air bebas (air gravitasi) : air yang diatus oleh gaya gravitasi. Air
dalam kondisi jenuh dan berada diantara pF 0 dan pF 2,54 (diantara jenuh air dan kapasitas lapang)
air kapiler : air dalam pori-pori tanah dengan tegangan antara pF 2, air higroskopis : air di permukaan tanah yang dipegang antara pF 4,5
dan 7,0 (antara koefsien higroskopis dan kering oven) 4 dan 4,5 (kapasitas lapang dan koefsien higroskopis).
Secara Biologi
air tidak berguna
: setara dengan air bebas menurut klasifkasi
fsik. Kkelas ini tidak berlaku bagi padi di sawaah dan hidroft yang
hidup dalam jenuh air
air tersedia
: air yang terdapat diantara kapsitas lapang dan titik
layu tetap (pF 2,54 dan 4,17), dan
KLASIFIKASI AIR TANAH
Berdasarkan Status / Tegangan Lengas
KLASIFIKASI AIR TANAH
Berdasarkan Status / Tegangan Lengas Tanah
Jenuh,
Tanah dikatagorikan jenuh manakala seluruh rongga pori
terisi air sampai air pada rongga pori makro habis, dan pada saat
air pada rongga pori makro habis karena gaya gravitasi mulai
dinyatakan dalam keadaan kapasitas lapang, tegangan lengas
tanah = 0 cm H
2O, 0 bar atau pF 0.
Kapasitas Lapang,
Berdasarkan beberapa penelitian kapasitas
lapang biasanya dicapai dua hari setelah tanah mengalami
penjenuhan total baik akibat hujan lebat atau irigasi. Tegangan
kelembaban tanah pada kapasitas lapang untuk tanah pasir
mendekati 1/10 atm, sedangkan untuk tanah liat (clay) mendekati
1/3 atm. Tegangan kelembaban tanah ini dapat pula dinyatakan
dalam satuan pF, dan pada kapasitas lapang umumnya besarnya
pF ini adalah = 2,54. Pada keadaan kapasitas lapang sebagian
besar air tanah berupa kapiler dan sebagian lagi berupa air
KLASIFIKASI AIR TANAH
Berdasarkan Status / Tegangan Lengas Tanah
Layu Permanen, Batas bawaah dari air kapiler adalah layu permanen,
yaitu batas terendah dimana air dalam tanah sudah tidak lagi mampu diserap oleh tanaman dan kalau mencapai batas ini tanaman layu dan kalaupun disiran lagi tanaman akan tetap layu dan mati, sedangkan bila kadar airnya diatas itu, yaitu pada batas layu, tanaman
mengalami layu dan bila disiram lagi tanaman dapat tumbuh kembali. Air tanah pada keadaan layu permanen terikat kuat oleh partikel tanah dengan tegangan kelembaban tanahnya antara 7 atm sampai 40 atm atau 15,849 cm H2O; 15 bar; pF 4,17 Nilai ini tergantung dari tekstur tanah dan kadar garam.
Kering, Kkadar air tanah setelah diangin-anginkan di tempat teduh
sampai mencapai keseimbangan dengan kelengasan atmosfer. Tegangan lengas = 106 cm H2O; 1000 bar; pF 6. Kkadar air tanah
HUBUNGAN AIR – TANAH - TANAMAN
Tanaman memerlukan air
Tanah menyimpan air yang dibutuhkan tanaman
Air dari tanah CO2 dari Udara
Fotosintesis: CO2 + H2O ---- Karbohidrat (Glukosa)
Stomata:
Pintu lalulintas
CO2, O2, dan
H2O
Fotosintesis:
CO2 + H2O
Karbohidrat
(Glukosa)
CO2 dari Udara
Glukosa
Pati
dan senyawa organik lain dalam biji
Budidaya
KEBUTUHAN AIR
of growth. While
a plant is young
it requires less
water than when
it is in the
reproductive
stage.
PENYERAPAN AIR OLEH TANAMAN
Jalur penyerapan air oleh tanaman adalah
melalui; larutan air tanah
sel-sel epidermis
akar (rambut akar)
korteks
endodermis
PENYERAPAN AIR v.s KEDALAMAN AKAR
A plant’s root depth determines
the depth to which soil water can be extracted. A young plant has only shallow roots and soil water deeper than rooting depth is of no use to the plant. Plants typically extract about 40 percent of their water needs from the top quarter of their root zone, then 30
percent from the next quarter, 20 percent from the third quarter, taking only 10 percent from the deepest quarter. Therefore, plants will extract about 70 percent of their water from the top half of their total root penetration.
Deeper portions of the root zone
can supply a higher percentage of the crop’s water needs if the
upper portion is depleted.
KETERSEDIAAN AIR BAGI TANAMAN
Air tersedia bagi tanaman itu berada antara
layu permanen dan keadaan kapasitas lapang
Air tersedia (AT) = kapasitas lapang (KkL) – layu
permanent (LP)
Bila dikaitkan dengan kedalaman akar
Dimana :
AT = Air tersedia untuk tanaman (cm)
Drz = kedalaman zona perakaran tanaman (cm)
KkL = kadar air dalam kondisi kapasitas lapang (%)
LP = kadar air dalam kondisi layu permanen (%)
KETERSEDIAAN AIR BAGI TANAMAN
Apabila kondisi lengas tanah dijaga pada kisaran
antara KkL dan θc (kadar lengas tanah kritis) kualitas
hasil tanaman lebih baik, dan untuk itu dikenal istilah
air siap tersedia, AST, (Ready Available Water, RAW)
Maksimum kekurangan air yang diperbolehkan
KETERSEDIAAN AIR BAGI TANAMAN
Nilai MKkAD dan Kkedalaman Perakaran, D
rz17
Gerakan air
tanah
Gerakan air tanah dipengaruhi oleh
kandungan air tanah
Penetrasi air dari tnh basah ke tnh kering (cm)
18
Tanah lembab, kadar air awal 29%
Tanah lembab, kadar air awal 20.2%
Tanah lembab, kadar air awal 15.9%
0
26 156 Jumlah hari kontak, hari
Sumber: Gardner & Widtsoe, 1921.
18
LAJU
GERAKAN AIR
TANAH
Kecepatan gerakan air dlm tanah dipengaruhi oleh dua faktor:
1. Daya dari air yang bergerak
2. Hantaran hidraulik = Hantaran kapiler = daya hantar
i = k.f
dimana i = volume air yang bergerak; f = daya air yg bergerak dan k = konstante.
Daya air yg bergerak = daya penggerak, ditentukan oleh dua faktor:
1. Gaya gravitasi, berpengaruh thd gerak ke bawah 2. Selisih tegangan air tanah, ke semua arah
Gerakan air semakin cepat kalau perbedaan tegangan semakin tinggi.
Hantaran hidraulik ditentukan oleh bbrp faktor: 1. Ukuran pori tanah
2. Besarnya tegangan untuk menahan air
Pada gerakan jenuh, tegangan airnya rendah, shg hantaran hidraulik berbanding lurus dengan ukuran pori
Pd tanah pasir, penurunan daya hantar lebih jelas kalau terjadi penurunan kandungan air tanah
PERGERAKAN AIR DALAM TANAH
Gerakan
Air Tanah Tidak
Jenuh
menentukan arah gerakan air tanah secara
tidak jenuh.
Air bergerak dari daerah dengan tegangan rendah
(kadar air tinggi) ke daerah yang tegangannya tinggi
(kadar air rendah, kering).
Gerakan air ini dapat terjadi ke segala arah dan
berlangsung secara terus-menerus.
Pelapisan tanah berpengaruh terhadap gerakan air
tanah.
Lapisan keras atau lapisan kedap air memperlambat
gerakan air
Lapisan berpasir menjadi penghalang bagi gerakan air
dari lapisan yg bertekstur halus.
20