• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG ASI PERAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG ASI PERAH"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 22 TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS

TENTANG ASI PERAH

Level Of Postpartum Mother Knowledge About Dairy Milk

Lina Wahyu Susanti, Lia anitiya sari Akademi Kebidanan Citra Medika Surakarta

ABSTRACT

Going back to work after maternity leave is an exclusive breastfeeding constraint, but it can be alleviated by breast feeding in infants so that mothers can continue to work and babies still get exclusive breastfeeding. Based on a preliminary study at Desa Tanjung, Nguter Subdistrict, Sukoharjo District, there were 35 women who were still in the puerperium who were scattered in 8 hamlets. Results of random interviews in 10 postpartum mother about milk dairy, got 6 people of which less understanding about milk milk and 4 other mother already know about milk milk.Aims of this research to know the level of knowledge of postpartum about Dairy milk in Desa Tanjung Nguter Sukoharjo.

This type of research is descriptive by distributing questionnaires. Using sample saturated technique with respondents 35 postpartum mothers.

The result of this research indicated that the knowledge level of postpartum mother about milk dairy with good knowledge was 27 people (77,14%). The knowledge level of the postpartum mother about the understanding of dairy milk is 17 people (47,57%) knowledgeable Good, then about how to milk ASI there are 33 people (94,30%) knowledgeable, while about milk dairy storage there are 15 people (42,85% ) knowledgeable, then the level of knowledge of postpartum mother about method of giving milk of milk there are 16 people (45,71%) have good knowledge and knowledge level of puerperal mother about factors influencing quantity of result of reddening there are 17 people (48,57%) knowledgeable enough.

Keyword: Dairy milk

ABSTRAK

(2)

Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 23 orang ibu yang lain sudah mengetahui tentang ASI perah.Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu nifas tentang ASI perah di Desa Tanjung Kecamatan Nguter Kabupaten Sukoharjo.

Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan membagikan kuesioner. Menggunakan teknik sampel jenuh dengan responden 35 ibu nifas.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan ibu nifas tentang ASI perah yang berpengetahuan baik ada 27 orang (77,14%). Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang pengertian ASI perah ada 17 orang (47,57%) berpengetahuan Baik, kemudian tentang cara memerah ASI ada 33 orang (94,30%) berpengetahuan baik, sedangkan tentang penyimpanan ASI perah ada 15 orang (42,85%) berpengetahuan baik, lalu tingkat pengetahuan ibu nifas tentang metode pemberian ASI perah ada 16 orang (45,71%) berpengetahuan baik dan tingkat pengetahuan ibu nifas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kuantitas hasil memerah ada 17 orang (48,57%) berpengetahuan cukup.

Kata Kunci : ASI Perah PENDAHULUAN

Cara pemberian makanan pada bayi yang baik dan benar adalah menyusui bayi secara eksklusif sejak lahir sampai dengan umur 6 bulan dan meneruskan menyusui anak sampai umur 24 bulan. Mulai umur 6 bulan, bayi mendapat makanan pendamping ASI yang bergizi sesuai dengan kebutuhan tumbuh kembangnya. ASI merupakan makanan terbaik untuk bayi yang mengandung sel darah putih, protein dan zat kekebalan yang cocok untuk bayi. ASI membantu pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal serta melindungi terhadap penyakit.

(3)

Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 24 Berdasarkan data yang diperoleh

dari Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Tengah tahun 2012 menunjukkan cakupan pemberian ASI eksklusif hanya sekitar 25,6% menurun dibandingkan tahun 2011 sebesar 45,18%.

Cakupan pemberian ASI Eksklusif di kabupaten sukoharjo pada tahun 2010 sebesar 64,58% sedangkan pada tahun 2011 cakupan pemberian ASI eksklusif terjadi penurunan mencapai 55,0%. Hal ini menunjukkan pencapaian pemberian ASI eksklusif di Kabupaten Sukoharjo belum mencapai target nasional yang sebesar 80% (Raharjo H, 2012).

Kembali bekerja setelah cuti melahirkan merupakan kendala suksesnya ASI eksklusif. Jumlah pekerja perempuan di Indonesia mencapai sekitar 40,74 juta jiwa, 25 juta jiwa diantaranya berada di usia reproduksi. Karena itu dibutuhkan perhatian yang memadai agar status ibu bekerja tidak lagi menjadi alasan untuk menghentikan pemberian ASI eksklusif (Lestari, 2012). Ibu bekerja tetap harus memberikan ASI kepada bayinya karena banyak keuntungannya. Bekerja bukan

alasan untuk tidak diberikannya ASI eksklusif. ASI dapat diperah dan disimpan untuk kemudian diberikan kepada bayi ibu (Adiningrum, 2014).

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di Desa Tanjung, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo didapatkan ibu yang masih dalam masa nifas ada 35 orang yang tersebar di 8 dusun. Hasil wawancara acak yang dilakukan pada 10 ibu nifas tentang ASI perah, didapatkan 6 orang diantaranya kurang mengerti tentang ASI perah dan ada ibu yang sudah memberikan makanan tambahan seperti bubur yang sudah dihaluskan kepada bayi yang baru berumur 4 bulan,menurut ibu tersebut bayi jika hanya diberi ASI saja tidak cukup sehingga mereka memberikan makanan tambahan kepada bayi dan 4 orang ibu yang lain sudah mengetahui tentang ASI perah.

(4)

Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 25 METODE PENELITIAN

Lokasi penelitian dilakukan di Desa Tanjung Kecamatan Nguter Kabupaten Sukoharjo. Jenis Penelitian Deskriptif Kuantitatif, sampel 35 ibu dengan sampling jenuh, instrumen penelitian

dengan kuesioner, menggunakan variabel tunggal.

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Karakteristik responden Tabel 1 Karakteristik Pendidikan

No Pendidikan Frekuensi Presentase %)

1 SD 4 11,43

2 SMP 3 8,57

3 SMA 20 57,14

4 PT 8 22,86

Total 35 100,00

Tabel 2 Karakteristik Pekerjaan No Status

Pekerjaan

Frekuensi (%)

1 Bekerja 33 94,30

2 Tidak Bekerja

2 5,70

Total 35 100

Tabel 3 Karakteristik Umur No Umur

(Tahun)

Frekuensi (%)

1 <20 2 5,71

2 20-33 30 85,72

3 >35 3 8,57

Total 35 100

Tabel 4 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Informasi

No Informasi Frekuensi ( %)

1 Mendapat informasi

23 65,71

2 Tidak mendapat informasi

12 34,28

Total 35 100

Hasil penelitian

Tabel 5 Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang ASI Perah

No Tingkat Pengetahuan

Frekuensi (%)

1 Baik 27 77,14

2 Cukup 7 20,00

3 Kurang 1 2,86

Total 35 100

Berdasarkan Tabel 5 dari 35 responden di Desa Tanjung Kecamatan Nguter Kabupaten Sukoharjo yang berpengetahuan baik sebanyak 27 orang (77,14%).

Tabel 6 Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Pengertian ASI Perah

(5)

Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 26 Pengetahuan

1 Baik 16 45,70

2 Cukup 14 40,00

3 Kurang 5 14,30

Total 35 100

Berdasarkan Tabel 6 dari 35 responden diketahui bahwa ada 16 responden (45,70%) dengan tingkat pengetahuan tentang pengertian ASI perah baik.

Tabel 7 Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Cara Memerah ASI

No Tingkat Pengetahuan

Frekuensi (%)

1 Baik 33 94,30

2 Cukup 1 2,85

3 Kurang 1 2,85

Total 35 100

Berdasarkan tabel 7 dapat dilihat bahwa dari 35 responden diketahui ada 33 responden (94,30%) yang tingkat pengetahuannya baik tentang cara memerah ASI.

Tabel 8 Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Penyimpanan ASI Perah

No Tingkat Pengetahuan

Frekuensi (%)

1 Baik 15 42,85

2 Cukup 13 37,15

3 Kurang 7 20,00

Total 100

Berdasarkan tabel 8 dapat dilihat bahwa dari 35 responden diketahui ada 15 responden (42,85%) yang tingkat

pengetahuannya baik tentang cara penyimpanan ASI perah.

Tabel 9 Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Metode Pemberian ASI Perah

No Tingkat Pengetahuan

Frekuensi (%)

1 Baik 16 45,71

2 Cukup 11 31,43

3 Kurang 8 22,86

Total 35 100

Berdasarkan tabel 9 dapat dilihat bahwa dari 35 responden diketahui ada 16 responden (45,71%) yang tingkat pengetahuannya baik tentang metode pemberian ASI perah.

Tabel 10 Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kuantitas hasil memerah No Tingkat

Pengetahuan

Frekuensi (%)

1 Baik 14 40,00

2 Cukup 17 48,57

3 Kurang 4 11,43

Total 35 100

Berdasarkan tabel 10 dapat dilihat bahwa dari 41 responden diketahui ada 17 responden (48,57%) yang tingkat pengetahuannya cukup tentang faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kuantitas hasil memerah.

(6)

Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 27 Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas

Tentang ASI Perah

Berdasarkan table 5 menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan ibu nifas tentang ASI perah di Desa Tanjung Kecamatan Nguter Kabupaten Sukoharjo mayoritas memiliki pengetahuan yang baik yaitu 27 orang (77,14%).

Pengetahuan adalah hasil “tahu”. Ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek melalui panca indra pada manusia, yaitu: penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba (Notoatmodjo, 2011;h.147).

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan dalam penelitian ini yaitu faktor umur, faktor pendidikan, faktor pekerjaan,faktor informasi dan lingkungan. Menurut Wawan dan Dewi (2011; h. 16-8) yaitu faktor umur adalah semakin cukup umur seseorang, semakin matang kekuatan seseorang dalam berfikir dengan logis dan bekerja; faktor pendidikan adalah mempengaruhi perilaku seseorang akan pola hidup terutama dalam memotivasi untuk sikap

berperan serta dalam pembangunan, semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin menerima informasi; faktor pekerjaan adalah pekerjaan dapat memberikan pengetahuan yang luas bagi seseorang, karena dengan bekerja dapat mempengaruhi pengetahuan; Informasi adalah informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediate impact) sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan; faktor lingkungan adalah seluruh kondisi yang ada disekitar manusia dan pengaruhnya yang dapat mempengaruhi perkembangan dan perilaku orang atau kelompok.

Ibu nifas di Desa Tanjung mayoritas berusia 20-33 tahun sebanyak 30 orang (85,72%), mayoritas ibu nifas memiliki tingkat pedididkan menengah sebanyak 20 orang (57,14%) dan ibu nifas mayoritas bekerja sebanyak 33 orang (94,30%).

(7)

Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 28 dengan praktik pemberian ASIP pada

ibu bekerja di Kelurahan Tandang Kecamatan Tembalang Kota Semarang dengan hasil Sebagian besar pengetahuan responden di kategori baik (60%), Sikap ibu bekerja terhadap ASIP sebagian besar positif (60%), dan yang negatif (40%), Responden yang tidak melakukan praktik ASIP (71,4%) dan yang melakukan (28,6%) jadi Ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dan sikap ibu bekerja dari 35 responden mayoritas responden berusia 20-35 tahun adalah 27 orang (71,1%). Responden yang memiliki tingkat pendidikan SMA sebanyak 19 orang (54,3%) dan responden mayoritas bekerja sebanyak 35orang (100%). Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Pengertian ASI Perah

Berdasarkan tabel 6 menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan ibu nifas tentang pengertian ASI perah di Desa Tanjung Kecamatan Nguter Kabupaten Sukoharjo mayoritas memiliki pengetahuan yang baik yaitu 16 orang (48,57%).

ASI perah adalah ASI yang diambil dengan cara diperas dari

payudara untuk kemudian disimpan dan nantinya akan diberikan pada bayi (Agustin, 2011 ).

Faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan dalam penelitian ini adalah faktor umur. Semakin cukup umur seseorang, semakin matang kekuatan seseorang dalam berfikir dengan logis dan bekerja (Wawan dan Dewi 2011;h.16-8). Ibu nifas di Desa Tanjung mayoritas berusia 20-33 tahun sebanyak 30 orang (85,75%) sehingga pola berfikir logis semakin berkembang dan menambah pengetahuan.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Mu’aabidah Shohibah (2012) dengan Tingakat pengetahuan ibu menyusui tentang ASI perah di desa kaliancar kecamatan selogiri kabupaten wonogiri dengan hasil baik hal in dipengaruhi oleh umur semakin cukup umur seseorang maka semakin matang kekuatan seseorang dalam berfikir dengan logis dan bekerja.

Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang cara memerah ASI

(8)

Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 29 Tanjung Kecamatan Nguter Kabupaten

Sukoharjo mayoritas memiliki pengetahuan yang baik yaitu 33 orang (94,30%).

Memerah ASI dapat dilakukan dengan dua cara yaitu memerah dengan tangan dan memerah dengan alat pompa,sebelum memerah ASI sebaiknya ibu mencuci tangan terlebihdahulu dan mengompres payudara dengan handuk bersih yang sudah dicelupkan ke air hangat. Dalam membeli alat pompa ASI sebaiknya ibu memperhatikan kemudahan dalam membersihkan komponen-komponen atat pompa (Nana,2014).

Faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan dalam penelitian ini adalah faktor pekerjaan. Pekerjaan dapat memberikaan pengetahuan yang luas bagi seseorang, karena dengan bekerja dapat mempengaruhi pengetahuan (Wawan dan Dewi 2011:h.16-8). Ibu nifas di Desa Tanjung mayoritas bekerja yaitu 33 orang (94,30%). Hal ini menyebabkan dalam bekerja terjadi interaksi antar manusia sehingga bertambahnya pengetahuan.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Fitri Fiddini (2010) dengan judul Gambaran Pengetahuan Sikap dan Perilaku Ibu yang Bekerja Terhadap Pemberian ASI Eksklusif Pada Bayi di Posyandu Cempaka Kelurahan Larangan Selatan menunjukkan bahwa dari 33 responden 19 orang (57,6%) berpengetahuan baik hal ini menunjukkan bahwa pekerjaan dapat memberikaan pengetahuan yang luas bagi seseorang.

Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang penyimpanan ASI perah

Berdasarkan tabel 8 menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan ibu nifas tentang penyimpanan ASI perah di Desa Tanjung Kecamatan Nguter Kabupaten Sukoharjo mayoritas memiliki pengetahuan yang baik yaitu 15 orang (42,85%).

(9)

Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 30 berkurang bila dibekukan lebih dari 3

bulan. ASI yang dibekukan dapat optimal hingga 6 bulandan, ASI yang sudah dingin dan ASI yang hangat sebaiknya tidak disatukan secara langsung (Monika,2014).

Faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan dalam penelitian ini adalah faktor pendidikan. Pendidikan dapat mempengaruhi perilaku seseorang akan pola hidup terutama dalam memotivasi untuk sikap berperan serta dalam pembangunan, semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin menerima informasi (Wawan dan Dewi 2011:h.16-8). Ibu nifas di Desa Tanjung mayoritas memiliki tingkat pendidikan menengah sebanyak 20 orang (57,14%) dari 35 responden sehingga memudahkan seseorang dalam menerima informasi.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Leni Puspita (2014) dengan judul Perbedaan metode penyuluhan terhadap pengetahuan dan sikap wanita bekerja yang menyusui tentang air susu ibu perah menyatakan bahwa pendidikan seseorang mempengaruhi kecepatan

orang tersebut dalam menerima informasi yang didapat.

Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang metode pemberian ASI perah

Berdasarkan tabel 9 menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan ibu nifas tentang metode pemberian ASI perah di Desa Tanjung Kecamatan Nguter Kabupaten Sukoharjo mayoritas memiliki pengetahuan yang baik yaitu 16 orang ( 45,71%).

ASI perah dapat dibrikan melalui gelas kecil, sendok, pipet, suntikan yang sudah dilepas jarumnya ataupun alat khusus seperti haberman feeder, tidak disarankan memberikan ASI menggunakan dot. Jika ingin memberikan ASI perah pada bayi dengan menggunakan pipet langsung saja meneteskan ASI ke dalam mulut bayidengan posisi bayi tegak agar bayi tidak tersedak (Monika,2014).

(10)

Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 31 perubahan atau peningkatan

pengetahuan (Wawan dan Dewi 2011;h.16-8). Pada penelitian ini, ibu nifas di Desa Tanjung mayoritas mendapatkan informasi sebanyak 23 orang (65,71%) dari 35 responden sehingga mempengaruhi pengetahuan yang baik.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Dwi Wahyuni (2012) dengan judul Pelaksanaan Pemberian Air Susu Ibu Perah Pada Ibu Bekerja di Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang yang menyatakan bahwa pengetahuan seseorang akan bertambah jika mereka mendapat informasi dari berbagai sumber.

Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kuantitas hasil memerah

Berdasarkan tabel 10 menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan ibu nifas tentang faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kuantitas hasil memerah di Desa

Tanjung Kecamatan Nguter Kabupaten Sukoharjo mayoritas memiliki pengetahuan yang cukup yaitu 17orang ( 48,57%).

(11)

Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 32 Faktor yang mempengaruhi

tingkat pengetahuan dalam penelitian ini adalah faktor lingkungan. Lingkungan merupakan seluruh kondisi yang ada disekitar manusia dan pengaruhnya yang dapat mempengaruhi perkembangan dan perilaku orang atau kelompok (Wawan dan Dewi 2011:h.16-8). Hal ini menyebabkan pola hidup yang berbeda dan terjadi interaksi antar manusia sehingga mempengaruhi pengetahuan. Di Desa Tanjung masyarakat mengetahui cara memperbanyak ASI yaitu dengan mengkonsumsi daun pepaya dan bawang goreng, pengetahuan tentang cara memperbanyak ASI itu sangat diyakini oleh masyarakat setempat karena cepatnya informasi yang menyebar tentang cara memperbanyak ASI di lingkungan setempat.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Dewi Endah (2013) dengan judul Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang ASI Eksklusif Terhadap Pemberian ASI Perah Pada Ibu yang Bekerja di RS Mardi Rahayu Kudus dengan hasil responden berpengetahuan cukup 52,35% dan memiliki sikap

negativ terhadap pemberian ASI perah sebesar 57,1% hal ini dikarenakan faktor yang mempengaruhi adalah faktor lingkungan yang tidak mendukung yang bisa menghalangi seseorang memiliki pengetahuan yang rendah karena lingkungan tempat orang berinteraksi dan bergaul dalam masyarakat.

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

1. Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang ASI perah , sebagian besar berpengetahuan baik.

2. Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang pengertian ASI perah, sebagian besar berpengetahuan baik.

3. Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang cara memerah ASI, sebagian besar berpengetahuan baik.

(12)

Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 33 5. Tingkat pengetahuan ibu nifas

tentang metode pemberian ASI perah, sebagian besar berpengetahuan baik.

6. Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kuantitas hasil memerah, sebagian besar bepengetahuan cukup.

Saran

1. Bagi Bidan / Tenaga Kesehatan Diharapkan tenaga kesehatan, khususnya bidan, dapat meningkatkan pemberian informasi tentang ASI, khususnya nformasi tentang ASI perah agar dapat menambah wawasan serta pengetahuan ibu. Sehingga ibu dapat memberikan yang tebaik untuk bayinya.

2. Bagi Masyarakat

Bagi masyarakat, khususnya ibu nifas diharapkan dapat menambah wawasan tentang ASI perah dengan banyak membaca buku tentang ASI ataupun dari media lainnya, sehingga dapat meningkatkan pengetahuan ibu nifas tentang ASI

perah yang berpengetahuan cukup dan kurang.

DAFTAR PUSTAKA

Adiningrum H. Buku pintar ASI eksklusif. Jakarta: Salsabila pustaka alkautsar group; 2014. h. 104-05.

Agustin ER.Tingkat pengetahuan ibu bekerja tentang manajemen laktasi ibu bekerja berdasarkan karakteristik individu di kelurahan tugu rejo kecamatan tugu kota semarang. 31 Agustus 2011

Budiarto E. Biostatistika untuk kedokteran dan kesehatan masyarakat. Jakarta: Penerbit buku kedokteran EGC; 2012. h. 37.

Dewi Endah. Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang ASI Eksklusif Terhadap Pemberian ASI Perah Pada Ibu yang Bekerja di RS Mardi Rahayu Kudus . 2013

Diknes. Profil Kesehatan Jawa Tengah. 2012

(13)

Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 34 Universitas Muhammadiyah

Semarang.2012

Eka dan Kurnia. Asuhan kebidanan masa nifas. Jakarta: Cv trans info media; 2014. h. 1;4.

Elisabeth dan Endang. Asuhan kebidanan masa nifas & menyusui. Yogyakarta: pustaka baru press; 2015. h. 3.

Fitri Fiddini. Gambaran Pengetahuan Sikap dan Perilaku Ibu yang Bekerja Terhadap Pemberian ASI Eksklusif Pada Bayi di Posyandu Cempaka Kelurahan Larangan Selatan.2010

Hidayat A.Metode penelitian kebidanan dan teknik analisis data. Jakarta: Salemba medika; 2014. h. 81; 62; 74; 76; 86-8.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2013. Kemenkes: Jakarta. 2014. h . 96.

Leni Puspita. Perbedaan Metode Penyuluhan Terhadap Pengetahuan dan Sikap Wanita Bekerja yang Menyusui Tentang Air Susu Ibu Perah.2014

Lestari A. Motivasi ibu bekerja dalam memberika ASI eksklusif di PT dewhirst men’s weare indonesia. 2012

Monika FB. Buku pintar ASI dan menyusui. Jakarta: PT mizan

publika; 2014. h. 198-99; 208; 221-22; 192-94.

Mu’aabidah S. Tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang ASI perah di desa kaliancar kecamatan selogiri kabupaten wonogiri. 2012. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Citra Medika Surakarta.

Nana A. Hand book for new mom. Yogyakarta: Stiletto book; 2014. h. 125-26.

Notoatmodjo S. Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: PT rineka cipta; 2012. H. 103; 35-6; 130; 147-8; 176-8; 182.

S.Kesehatan masyarakat ilmu & seni. Jakarta: PT rineka cipta; 2011. h. 147 ; 148-150.

Raharjo H. Hubungan support system keluarga dengan sikap ibu dalam pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja puskesmas sukoharjo.2012

Riwidikdo H. Statistik kesehatan. Yogyakarta: Nuha medika; 2012. h. 12.

Sujarweni VW. Metodologi penelitian. Yogyakarta: Pustaka baru press; 2014. h. 39; 65.

(14)

Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 35 Wulandari A. Hubungan tingkat

Gambar

Tabel 4
Tabel 9 Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan vernalisasi pada stadia perkembangan umbi memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata terhadap karakter bobot awal

Sebelum produk trainer dan modul praktikum dimanfaatkan perlu dilakukan validasi dan ujicoba terlebih dahulu. Para pakar ahli media pembelajaran dan ahli materi diminta untuk

Dampak yang dapat terlihat jelas dengan perkembangan obyek wisata ini ialah, lebih mendorong masyarakat yang tinggal disekitar obyek wisata untuk lebih aktif dan

However, the data for several variables that have a theoretical relationship to the demand and supply of railroad grain transportation service is not published quarterly,

Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya, besarnya masukan energi pada proses pengolahan di setiap tahapan proses mulai dari pelayuan pucuk teh, penggilingan dan

Si bien la puesta en escena de Wielopole, Wielopole en Madrid fue un acontecimiento único, en cuanto que ocupó todo el espacio y atención del público durante la semana inaugural

Penelitian yang dilakukan oleh para peneliti di atas melihat tingkat kesuksesan perusahaan obyek penelitiannya dari kinerja industri atau kinerja perusahaan dengan melihat

Metode pengkajian menggunakan analisis isi dengan mengumpulkan data- data dokumen dari Bagian Informasi untuk memperoleh data ekspose dan pameran, publikasi hasil