REKAYASA LALU LINTAS
LITERATUR : MKJI, {IHCM}, HCM(wshington)
.
REKAYASA LALU LINTAS
BAHAN MKJI
SEGMEN JALAN, PERSIMPANGAN, BAGIAN JALINAN
Segmen jalan:
Jalan perkotaan Jalan luar kota
Jalan bebas hambatan (Tol)
Pada suatu jalan dilewati oleh arus lalu lintas yang disebut ;
Volume (Q), dan daya tampung jalan disebut: Capasitas
Volume (Arus Lalu lintas) Q. adalah:
Jumlah kendaraan bermotor yang melewati suatu titik pada segmen jalan pada satuan waktu dan pada waktu tertentu.(kend/jam),(SMP/j)
Capasitas (Capasity) C. ; Arus maximum yang dapat dipertahankanPada suatu bagian jalan pada waktu tertentu. Atau daya tampung suatu segmen jalan thd arus lalu litas dan pada waktu tertentu.(SMP/Jam)
Perhitungan Volume (Q)
•
•
Q
•
Q = Jumlah Kend/jam = Jl. Lv + Jl.Hv + Jl.Mc = SMP/jam
Jam
Lv (MP) = kendaraan ringan , Hv =kend berat. Mc = sepeda motor
SMP = Satuan Mobil Penumpang
Lv = 1, Hv = 1,3, Mc = 0,2 ..0,4
Lv =kendaraan ringan adalah kend bermotor ber as dua dengan 4 roda dan jarak as 2 – 3m(meliputi mobil penumpang, oplet, mikro bis, pck-up, dan truk kecil)
HV=kend. Berat adalah kendaraan bermotor dengan lebih 4 roda( meliputi truk, bis, truk 2as, truk 3as, dan truk kombinasi)
Mc =Motor cycle = kend. Bermotor dengan 2 da 3 roda ( meliputi sepeda motor dan kend.roda tiga) Um = kendaraan tidak bermotor / kendaraan lambat adalah kendaraan dengan roda yang digerakan oleh
Capasitas jalan perkotaan
•
C = Co x Fcw x Fc.sp x Fc.sf x Fc.cs
C = capasitas sebenarnya
Co= capasitas dasar ( smp/jam )
Fc.w = Factor pengaruh lebar lajur
Fc.sp= Factor pengaruh pemisah arah
Fc.sf=factor pengaruh hambatan
samping
Kapasitas dasar/Co
Jalan perkotaan
Type jalan
Kapasitasdasa
r/Co
smp/jam
catatan
*Empat lajur terbagi
Jln. Satu arah
Empat lajur tak
terbagi
•
Dua lajur tak terbagi
1650
1500
2900
Perlajur
Perlajur
Tipe jalan Lebar jalur lalu-lintas efektif (Wc) (m) FCw
Empat lajur terbagi atau Jalan satu arah
Per lajur Empat lajur tak terbagi Per lajur
3,00 Dua lajur tak terbagi Total dua arah
5
FAKTOR PENYESUAIAN KAPASITAS FC
wUNTUK LEBAR JALUR
FAKTOR PENYESUAIAN KAPASITAS FC
spUNTUK PEMISAHAN
ARAH jalan Perkotaan
Pemisahan arah SP %-% 50-50 60-40 70-30 80-20 90-10 100-0 FCsp Dua lajur 2/2 1,00 0,94 0,88 0,82 0,76 0,70
Empat lajur 4/2 1,00 0,97 0,94 0,91 0,88 0,85
FAKTOR PENYESUAIAN KAPASITAS FC
csUNTUK UNTUK
UKURAN KOTA
Ukuran kota (Juta penduduk) Faktor penyesuaian untuk ukuran kota FCcs
< 0,1 0,1 – 0,5 0,5 – 1,0 1,0 – 3,0
> 3
Tipe jalan Kelas Hambatan Samping
Faktor penyesuaian untuk hambatan samping dan lebar bahu FCsf
Lebar bahu Ws
Jalan satu arah
FAKTOR PENYESUAIAN KAPASITAS FC
sfUNTUK HAMBATAN
SAMPING
Tipe jalan Kelas Hambatan Samping
Faktor penyesuaian untuk hambatan samping dan lebar bahu FCsf
Lebar kerebWk
≤ 0,5 1,0 1,5 ≥ 2,0
CONTOH PERHITUNGAN
Diketahui : Jalan perkotaan 4/.2ud
dengan lebar bahu 1,10 m lebar perlajur = 3 m
Jumlah penduduk = 900.000 jiwa.
Jumlah arus (Volume) : Lv= 1000 buah ( 1 )
Hv = 800 buah ( 1,3 )
Mc = 1500 buah ( 0,2 )
Arus 50/50.
Data Hambatan samping : Ped = 45 orang, parkir=18 bh.
Um = 15 buah
Hitung DS
Penyelesaian : Volume (Q) = (1000 X1) + (800 x 1,3) +
(1500x0,2) = 2340 smp/jam
Jumlah Hambatan samping = (45x0,5)+(18x1)+(15x0,4)= 46,5 klas Hs =VL
C = Co x Fsp x Fw x Fsf x Fcs =
(4 x 1500) x 1 x 0,91x 0,994x0,94 = 5102 smp/jam
DS = Q/C = 2340 / 5102 = 0,458 < 0,85 tidak jenuh
FV(lv) = (FVo + FVw) x FFVsf x FFVcs = (53 – 4)x 1,03 x0,95 = 52,6 Km/j
DS & FV(lv) dengan Grafik didapat V rata-rata = 48 km/j.
Diketahui : Jalan perkotaan 2/2ud lebar eff jalan =5m
Lebar bahu = 1,5m. Jumlah penduduk 900.000jiwa
data lalu lintas : Hv = 400 kend.(1,3), Lv = 625 kend(1,0)
Mc= 1000 kend (0,2)
Jumlah arus 2 arah 50/50
data hambatan samping = Ped= 45 orang, Um = 15 kend
Parkir = 18 kend.
Penyelesaian : Q= (400x1,3) + (625x1)+ (1000x0,2)=
1345 smp/jam
C= 2900 x 0,56 x 1 x 0,99 x 0,94 = 1511 smp/jam
DS = Q/C = 1345 / 1511 = 0,89 > 0,85 jenuh
Fv(lv) = (FVo + FVw) x FVsf x FVcs =
(44- 9,5)x0,99x0,95=32,45 km/jam
Jalan Luar kota
C = Co x Fc.w x Fc. Sp x Fc.sf
Jalan Bebas Hambatan ( Tol)
Tipe jalan/ Tipe alinyemen
Kapasitas dasar (smp/jam)
Catatan Empat-lajur terbagi
- Datar
- Bukit
- Gunung
Empat-lajur tak-terbagi
- Datar
- Bukit - Gunung
Dua-lajur tak-terbagi
- Datar
- Bukit - Gunung
1900 1850 1800 1700 1650 1600 3100 3000 2900
Per lajur
Per lajur
Total kedua arah
Tipe jalan Lebar efektif jalur lalu lintas (Wc)
(m)
FCw
Empat-lajur terbagi Enam-lajur terbagi
Per lajur
3,0 0,91
3,25 0,96
3,50 1,00
3,75 1,03
Empat-lajur tak Terbagi
Per lajur
3,00 0,91
3,25 0,96
3,50 1,00
3,75 1,03
Dua-lajur tak terbagi Total kedua arah
5 0,69
6 0,91
7 1,00
8 1,08
9 1,15
10 1,21
11 1,27
Tipe jalan Kelas Hambatan Samping
Faktor penyesuaian untuk hambatan samping dan lebar bahu FCsf
Lebar bahu Ws
≤ 0,5 1,0 1,5 ≥ 2,0
4/2 UD VL 0,99 1,00 1,01 1,03
L 0,96 0,97 0,99 1,01
M 0,93 0,95 0,96 0,99
H 0,90 0,92 0,95 0,97
VH 0,88 0,90 0,93 0,96
2/2 UD 4/2 UD
VL 0,97 0,99 1,00 1,02
L 0,93 0,95 0,97 1,00
M 0,88 0,91 0,94 0,98
H 0,84 0,87 0,91 0,95
VH 0,80 0,83 0,88 0,93
FAKTOR PENYESUAIAN KAPASITAS FC
SFAKIBAT HAMBATAN
Pemisahan arah SP %-% 50-50 55-45 60-40 65-35 70-30 FCSP Dua-lajur 2/2 1.00 0.97 0.94 0.91 0.88
Empat-lajur 4/2 1.00 0.96 0.92 0.88 0.84
FAKTOR PENYESUAIAN KAPASITAS FC
SPAKIBAT PEMISAHAN ARAH
Tipe jalan bebas hambatan / Tipe alinyemen
Kapasitas Dasar
(smp / jam)
Catatan
Empat- ddan enam-lajur terbagi
- Datar
- Bukit
- Gunung
Dua-lajur tak-terbagi
- Datar
- Bukit
- Gunung
2300 2250 2150 3400 3300 3200
Per lajur
Total di kedua arah
Tipe jalan bebas hambatan
Lebar efektif jalur Lalu-lintas Wc
(m)
FCw
Empat-lajur terbagi Enam-lajur terbagi
Per lajur
3,25 0,95
3,50 0,98
3,6 1,00
3,75 1,03
Dua-lajur tak-terbagi Total kedua arah
6,5 0,96
7 1,00
7,5 1,03
Pemisahan arah SP %-% 50-50 55-45 60-40 65-35 70-30 FCSP Jalan tak terbagi 1,00 0,97 0,94 0,91 0,88
FAKTOR PENYESUAIAN KAPASITAS AKIBAT PEMISAHAN ARAH
JALAN BEBAS HAMBATAN
Panjang kelandaian / % kelandaian
Kapasitas dasar Smp/jam
Panjang ≤ 0,5 km / Seluruh kelandaian Panjang ≤ 0,8 km / Kelandaian ≤ 4,5% Keadaan-keadaan lain
3300 3250 3000
DS Degree of Saturation
•
DS > 0,85 MKJI) ….Jenuh …. Macet
•
DS = Q/C ….usaha memperkecil Q
•
atau memperbesar C.
Memperkecil Q (mengefektifkan Q)
contoh mengurangi kendr pribadi dan
berpindah keangkutan umum)
Type jalan
2/2ud .. Dua lajur dua arah tanpa median
4/2ud .. Empat lajur dua arah tanpa
median
4/2d .. Empat lajur dua arah dengan
median
1. KECEPATAN ARUS BEBAS SEBENARNYA / FV
pada jalan perkotaan
FV = (FVo + FVw) x FFVsf x FFVcs
•
FVo = kecepatan arus bebas kendaraan ringan (Km/jam)
•
FVw = Penyasuaian lebar jalur lebar efektif (km/jam)
•
FFVsf = faktor penyesuaian kondisi hambatan samping(perkalian)
•
FFVcs= factor penyesuaian ukuran kota (perkalian)
2. Kecepatan arus bebas kendaraan ringan sebenarnya
Pada jalan luar kota
FV = ( FVo + FVw ) x FFVsf x FFVrc
FFVrc = factor penyesuaian untuk fungsi jalan
3. Kecepatan arus bebas kendaraan ringan sebenarnya
Pada jalan Bebas hambatan
Tipe jalan Kecepatan arus bebas dasar FV0 (km/jam) Enam lajur terbagi
(6/2 D) atau
Tiga lajur satu arah (3/1)
Empat lajur terbagi (4/2 D) atau
Dua lajur satu arah (2/1)
Empat lajur tak terbagi (4/2) UD)
Dua lajur tak terbagi (2/2 UD)
Tipe jalan Lebar jalur lalu-lintas efektif (Wc)
(m)
FVw (km/jam)
Empat lajur terbagi atau Jalan satu arah
Per lajur Empat lajur tak terbagi Per Lajur
3,00 Dua lajur tak terbagi Total
5
PENYESUAIAN KECEPATAN ARUS BEBAS FV
WUNTUK LEBAR JALUR
Tipe jalan Kelas Hambatan Samping (SFC)
Faktor penyesuaian untuk hambatan samping dan lebar bahu Jarak: kereb - penghalang WS (m) Empat lajur
tak terbagi Dua lajur tak
terbagi
2/2 UD Atau Jalan satu arah
FAKTOR PENYESUAIAN KECEPATAN ARUS BEBAS FV
sf,UNTUK HAMBATAN
SAMPING jalan Perkotaan
Tipe jalan Kelas Hambatan Samping (SFC)
Faktor penyesuaian untuk hambatan samping dan lebar bahu Lebar bahu Wk (m) Empat lajur
tak terbagi Dua lajur tak
terbagi
Ukuran kota (Juta penduduk) Faktor penyusuaian untuk ukuran kota < 0,1
0,1 – 0,5 0,5 – 1,0 1,0 – 3,0
> 3,0
0,90 0,93 0,95 1,00 1,03
FAKTOR PENYESUAIAN KECEPATAN ARUS BEBAS FV
c sUNTUK UKURAN
Kinerja jalan
•
DS = Q/C
•
FV (Grafik) maka didapat V lv rata-rata
•
Atau
•
DS (tabel) akan didapat:
Kecepatan arus bebas dari kendaraan ringan
Pada jalan Luar Kota :
Tipe jalan/
Tipe alinyemen/
(Kelas jarak pandang)
Kecepatan arus bebas dasar FV0 (km/jam)
Kendaraan
Dua-lajur tak terbagi
- Datar SDC: A
Tipe jalan Lebar efektif
PENYESUAIAN KECEPATAN ARUS BEBAS FV
wAKIBAT LEBAR JALUR
Tipe jalan Kelas Hambatan Samping (SFC)
Faktor penyesuaian untuk hambatan samping dan lebar bahu Lebar bahu efektip rata rataWs (m)
≤ 0,5 m 1,0 m 1,5 m ≥ 2 m Empat lajur
tak terbagi Dua lajur tak
terbagi
2/2 UD Atau Jalan satu arah
PENYESUAIAN KECEPATAN ARUS BEBAS FFV
sfAKIBAT HAMBATAN
Naik + Turun (m/km)
Kecepatan arus bebas dasar (LV), jalan dua-lajur dua-arah Lengkung horisontal rad/km
< 0,5 0,5 – 1 1 – 2 2 – 4 4 – 6 6 – 8 8 – 10
Tipe jalan Faktor penyesuaian FFVRC
Pengembangan samping jalan
0 25 50 75 100
FAKTOR PENYESUAIAN KECEPATAN ARUS BEBAS FfV
RCAKIBAT KELAS
Contoh :Jalan luar kota(jl. Kolektor) pada daerah datar
Type jalan 4/2d, lebar lajur=3,75m,
lebar bahu=3m. Diketahui total arus =300 smp/jam
data hambatan samping : Ped=100 orang, Um=23
Kend .keluar masuk=40 kend.parkir/stop=10 kend.
Penyelesaian:
Jumlah hambatan samping
=(100x0,6)+(23x0,4)+(10x0,8)=117,20 > 50 Kelas hambtan
samping= L (rendah).
C= CoxFcsxFcwxFcsf= (1500x4)x1x1,03x1,01=
7906 smp/jam
DS=300/7906 = 0,37 < 0,85 …Normal
Fv(lv)= ( Fvo+FVw) x FFVsfxFFVrc = (78+2)x0,99x0,98=
77,616 km/jam
Contoh : jalan bebas hambatan 4/2d pada daerah datar
lebar lajur= 3,75m
lebar bahu= 3m. Q = 500 smp/jam, Arus 50/50
tentukan nilai DS dan Vrata-rata
C= Co x Fcw x Fsp =(4x2300 ) x1,03x 1 = 9476 smp/jam
Ds= Q/C = 0,052 < 0,85 Normal.
PERSIMPANGAN
PERSIMPANGAN TANPA SINYAL & PERSIMPANGAN DENGAN
SINYAL
Syarat persimpangan tanpa sinyal
1. Arus lalu lintas kecil dibandingkan dengan lebar pendekat
2. DS < 0,85
3. Cycle time < 40 detik
Syarat persimpangan dengan sinyal
1. Arus lalu lintas besar dibandingkan dengan lebar pendekat
2. DS > 0,85
.
Persimpangan tanpa sinyal
Q,
C,
DS
Setiap kaki simpang ada Q & C …. DS
Q=∑Hv +∑Lv+∑Mc
C= Co x Fw x Fm x Fcs x Frsu xFlt x Frt x Fsp
Co tergantung type persimpangan
Fw tergantung lebar pendekat& type
persimpangan
Fm tergantung lebar median
Fcs tergantung jl. Penduduk
Frsu tergantung type
lingkungan&prosentase kend tak
bermotor
Flt tergantung prosentase belok kr
Frt tergantung prosentase belok
kanan
Perhitungan Volume (Q) dan kapasitas (C)
Volume = Jlh.Kendr/jam = Jlh.Lv + Jlh.Hv + Jlh.Mc
jam
= SMP/jam
Capasitas (C) = Co x Fw x Fm x Fcs x Frsu x Flt x Frt x Fmi
Co= nilai kapasitas dasar (tergantung tipe persimpangan)
Fw = factor koreksi lebar masuk Fm =factor koreksi median jalanutama
fcs = factor koreksi ukuran kota Frsu = factor koreksi type
link.&hambatan samping. Flt = factor pengaruh arus belok kiri
Frt = factor pengaruh arus belok kanan
Fmi=factor koreksi pemisah arah
Tundaan pada persimpangan tanpa lampu( D )
D = 2 + 8,2078 DS ….. Jika DS <= 0,6
D = 1,0504 / 0,2742 – 0,2042 DS …..0,6 < DS < 1,34
Atau dengan menggunakan Gambar E.1
Tundaan rata rata untuk jalan utama Dma
Dma = 1 / ( 0,346 – 0,246 DS )
Tundaan rata rata untuk jalan simpang Dmi
ditentukan berdasarkan tundaan rata rata seluruhsimpang dan
tundaan rata rata untuk jalan utama
PERSIMPANGAN DENGAN LAMPU / SINYAL
Secara analitis nilai DS > 0,85
atau c ( cycle time > 40 detik )
c = ( 1,5 x LT) + 5
---
( 1 + ∑ FR crit )
LT lost time ( sudah ditentukan tergantung besar kecil sipang ) ,
FR = Q/S, ∑FR crit Jumlah FR crit.
Q volume setiap kaki , S = saturation flow setiap kaki
S = 600w
Waktu hijau (gi)
gi = ( c – LT ) x FR crit
∑ FR crit
U
T
B
S
Phase = jumlah pergantian lampu
2 phase mis. Utara selatan bergerak
dan barat timur berenti.
Barat dan timur bergerak
selatan utara berenti.
3 phase mis. Utara selatan bergerak
dan barat dan timur berenti.
Barat begerak utara selatan
dan timur berenti.
BUNDARAN / JALINAN
Mamfaat bundaran untuk lalu lintas:
Penerapan bundaran lalu lintas mempunyai beberapa mamfaat didalam meningkakan
keselamatan dan kelancaran lau lintas.
1. Memaksa kendaraan untuk untuk mengurangi kecepatan karena kendaraan dipaksa
untuk membelok mengikuti jalan yang mengelilingi bundaran.
2. Menghilangkan komplik berpotongan ( crossing complick) dan diganti dengan komplik
yang bersilangan ( weaving complick) yang dapat berlangsung dengan lebih lancar,
tanpa harus berhenti bila arus tidak begitu besar
3. Tidak ada hambatan tetap , karena dihentikan oleh lampu merah , tetapi dapat
langsung memasuki persimpangan dengan prioritas pada kendaraan yang berada
dibundaran
Mudah untuk meningkatkan kapasitas persimpangan dengan memperlebar kaki kaki
persimpangan.
KAPAN BUNDARAN LALU LINTAS DIPILIH:
1. Arus lalu lintas belok kanan tinggi 2. Terdapat 4 kaki lebih dari persimpangan
3, Arus lalu lintas yang datang dari masing masing kaki hampir sama besar
Lw
w1
w2
Ww 1 2 3
4
C=135xWw x (1+We/Ww) x (1-Pw/3)x(1+Ww/Lw) x FcsxFrsu
1,3 1,5 0,5 -1,8
BUNDARAN / JALINAN
Q= 1 + 2 + 3 + 4 =arus total
Pw=(2+3)/Q
2 dan 3 arus
menjalin
DS= Q/C
DS rata rata
4 jalinan
Lw = panjang jalinan
Ww = lebar jalinan
We = (W1 +W2)/2
Pw = rasio jalinan arus= (2 + 3)/1+2+3+4
Q = arus = 1+2+3+4
Fcs = factor pengaruh ukuran kota(tabel)
Frsu = factor lingkungan dan kendaraan tidak bermotor(tabel)
D = Tundaan =detik/ SMP
DS rata rata didapat Dratarata
DS = < 0,6 maka D = 2 + 8,2078 DS
Lw
W1
W2
Ww
1
2
3
4
W1 W2
Ww
Lw
2 Jalinan
Ds = Q/C ….. DS<0,6 maka Tundaan(D) =2+ 8,2078 DS
MENENTUKAN NILAI SMP. KENDARAAN
SMP ( Satuan Mobil Penumpang) adalah satuan arus lalu lintas dari berbagai
type kendaraan yang dirubah menjadi kendaraan ringan(termasuk mobil
penumpang) dengan menggunakan EMP.(Ekivalen Mobil Penumpang)
merupakan factor dari berbagai type kendaraan .
Arus menyatakan lalu lintas bukan dalam jumlah kendaraan melainkan jumlah
SMP perjam
Telah disebutkan dengan jelas bahwa sebuah bus besar menyita jauh lebih
luas permukaan jalan dibandingkan dengan apa yang diperlukan luas
permukaan jalan oleh kendaran ringan .
MC
HV
Lv
Pada arus lalu lintas seperti tersebut sebelumnya dapat dibuat
berdasarkan SMP/jam . Unit ukuran ini (smp/jam) akan menjadi
pertimbangan dalam mendesain jalan
Nilai SMP. Pada persimpangan dari beberapa penelitian
Jenis
kendaraan
Webster&
Cobbe
1966
Chang
chien
1978
Soegondo
Et al
1983
Djohar
1983
IHCM
1992
Mobil
panumpang
1,0
1,0
1,0
1,0
1,0
Bus
2,25
-
2,25
2,62
-Mini bus/angkot 1,00
1,65
-
1,25
-Kend.berat
1,75
-
1,75
2,25
1,3
Sepeda motor
0,33
0,24
0,20
0,20
0,2/0,4*
Bemo/bajai
-
0,71
-
0,52
Catatan: * Nilai SMP. Darikendaraan tidak bermotor mencakup becak,
delman,sepeda, dll.
** Nilai untuk persimpangan untuk arus yang berlawanan
•
Faktor SMP. Kendaraan yang membelok kekanan bercampur dengan
kendaraan yang berjalan lurus. Saturation flow pada jalur tersebut dihitung
dengan anggapan bahwa semua kendaraan berjalan lurus, tetapi
kendaraan yang membelok kekanan ditambah 75%.
Dua aspek utama yang mempengaruhi penetapan factor SMP. Dapt
dikelompokan sebagai berikut
1. Aspek fisik
a. Dimensi/ukuran dari kendaraan
b. Tenaga/energy
c. Karakteristik persimpangan
Sebagai contoh kendaraan berat memerlukan ruang dan waktu yang
lebih dalam meninggalkan persimpangan dibanding dengan mobil
2.
Aspek non fisik
a. fungsi kendaraan
b. kelajuan kendaraan
Sebagai contoh kendaraan oplet memerlukan perbedaan waktu dalam meninggalkan
persimpangan, walaupun ukuran dimensi/ ukuran kendaraan sam dengan mobil
penumpang. (kend. Ringan)
1.
Menentukan fator SMP. kendaraan
Metode Headway
( Seragegs.1964 )
Pada metode ini yang dihitung adalah SMP. ( Satuan Mobil Penumpang) kendaraan pada
rus stu jalur persimpangan dengan lampu lalu lintas
Perkiraan kendaraan 1, 2, …. i tunggal pada rangkaian waktu t1, t2, ..ti dihitung dari
kendaran didepan menyentuh stopline sampai kendaraan dibelakangnya ,enyentuh stop
line.
Scraggs memperlihatkan suatu kebutuhan dan kondisi yang cukup untuk ini :
ĥ
cc +
ĥ
HH =
ĥ
cH +
ĥ
Hc
ĥ
cc = Headway ratarata untuk sebuah mobil penumpang mengikuti sebuah mobil
penumpang
ĥ
HH = Headway ratarata sebuah kendaraan berat mengikuti kendaraan berat(detik)
ĥ
cH = Headway ratarata untuk sebuah mobil penumpang mengikuti sebuah kendaraan
berat.
Headway adalah waktu
Mulai ban depan
kend.didepanmenyentuh
stopline sp.ban depan kend
dibelakangnya menyentuh
stop-line
Nilai headway yang dikoreksi sbb:
ĥcc’ = ĥcc - Q/ Ncc
ĥHc’ = ĥHc + Q/ NcH
ĥcH’ = ĥcH + Q/ NcH
ĥHH’ = ĥHH - Q / NHH
Dimana factor koreksi Q
Q = Ncc. nHc.NHH. (ĥcc – ĥHc – ĥcH+ĥHH)
Ncc.NHc.NcH+Ncc.NHH+Ncc.NcH.NHH+NHc.NcH.NHH
Nilai SMP Kend.Berat (HV) /H
SMP.HV= ĥHH –Q/NHH
ĥcc - Q / Ncc
SMP Angkot = ĥAA’/ ĥcc’
SMP.Bajai = ĥbb’/ ĥcc’
SMP.sepeda motor =ĥsm.sm’/ ĥcc’
ĥHH’ = Headway rata rata kend berat mengikuti kend. Berat yang
sudah dikoreksi
Ĥcc’ = headway rata rata kend ringan mengikuti kend. Ringan
yang sudah dikoreksi
ANALISA BIAYA KEMACETAN LALU LINTAS
Kemacetan masalah yang umum dalam Transportasi, Hal ini terjadi akibat adanya
tambahan waktu perjalanan, baik yang disebabkan oleh tundaan lalu lintas maupun
tambahan volume kendaraan yang mendekati atau melebihi capasitas pada ruas jalan.
Tundaan ini berakibat pada penembahan biaya perjalanan terutama pada komponen Biaya
operasi kendaraan dan nilai waktu perjalanan.
LATAR BELAKANG
Pertumbuhan sarana transportasi mengakibatkan terjadinya kemacetan lalu lintas, tundaan
dan antrian, peningkatan waktu perjalanan, yang pada akhirnya meningkatkan
biaya
perjalanan. Maka tundaan dan antrian ini berakibat pada penambahan ini berakibat pada
penambahan biaya perjalanan karena peningkatan BOK dan pengaruh nilai waktu
perjalanan.
WAKTU TUNDAAN DAN WAKTU ANTRIAN
Rumusan waktu tundaan (R ) adalah : R = L - L
X Y
R = waktu tundaan yang dialami kend(jam)
Rumusan waktu antrian (T) adalah :
T = R
{ 1/ X - 1/Y } X
R = waktu tundaan yang dialami kendaraan ( jam)
Model Perhitungan Biaya kemacetan
A. Tzedakis (1980), dalam makalah Different Vehicle Speed and Congestion Cost,
mengatakan bahwa rendahnya kecepatan kendaraan adalah penyebab utama kemacetan.
Rumusan model C = N { ( BOK) X + 1 - [X/B ] V’ } T
Dimana : C = Biaya kemacetan ( rupiah)
N = Jumlah kendaraan (kendaraan )
X = kendaraan pada kecepayan lambat ( Km/jam)
B = Kendaraan pada kecepatan tinggi/ bebas hambatan(Km/jam)
V’ =Nilai waktu perjalanan kendaraan (Rp/Kend. Jam )
T = Jumlah waktu antrian ( jam)
Biaya Operasi Kendaraan ( BOK)
Metode untuk menghitung Biaya Operasi Kendaraanmengadopsi persamaan pendekatan
yang dilakukan DLLAJ Prof Bali.(1999) dalam Public Transport Study Consultant dengan
persamaan BOK = a + b/v + c x
BOK= Biaya Operasi Kendaraan , a= constantab,c = Koef regresi. V = nilai waktu