• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUKITTINGGI SI KOTA WISATA DARI MINANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BUKITTINGGI SI KOTA WISATA DARI MINANG"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

O K T O B E R - N O V E M B E R 2 0 1 2 I B A C K P A C K I N

BUKITTINGGI ADALAH KOTA

berhawa sejuk. Kota ini berada

pada ketinggian 909-941 meter dpl.

Suhunya rata-rata 16-25 °C

(2)

B A C K P A C K I N I O K T O B E R - N O V E M B E R 2 0 1 2 O K T O B E R - N O V E M B E R 2 0 1 2 I B A C K P A C K I N

1

CATPER

15 BUKITTINGGI AWAK PULANG!!!

GALERI

25 FOTO BUKITTINGGI

PENGANAN

43 KERIPIK SANJAI

AKSESORIS

53 SEMUA BERAWAL DARI...

KONTRIBUTOR

37 YUNAIDI JOEPOET

BULOK

27 RUMAH BAGONJONG

3

ORDINAT

BUKITTINGGI SI KOTA WISATA DARI MINANG

Bukittinggi adalah kotayang identik dengan hawa sejuk. Kota ini berada pada ketinggian 909-941 meter di atas permukaan laut.

11

PANDU

MENUJU BUKITTINGGI

Semua besar bus lintas Sumatera melewati terminal Aur Kuning (Bukittinggi).

KOTA MANA YANG lebih menarik ketimbang kota yang mempunyai lembah indah dengan udara sejuk, ragam kuliner penggoda lidah, budaya yang kental, dan dipenuhi tempat-tem-pat wisata? Kita bisa mendatempat-tem-pat itu semua di Bukittinggi, sebuah kota berjarak 2 jam dari Kota Padang, Sumatera Barat.

Pemerintah Bukittinggi sudah menobatkan kotanya sebagai Kota Wisata. Oleh karenanya dukungan untuk sektor wisata cukup baik, dengan menebarkan banyak penginapan dan menjaga tempat-tempat wisata agar tetap menarik pengunjung. Bukittinggi sudah sejak lama menjadi daerah tujuan wisatawan mancanegara, kenapa kita tidak?

REDAKSI

Redaksi menerima saran, kritik, dan artikel dari BM Readers

yang bisa dikirim melalui alamat email kami.

(3)

B A C K P A C K I N I O K T O B E R - N O V E M B E R 2 0 1 2 O K T O B E R - N O V E M B E R 2 0 1 2 I B A C K P A C K I N

BUKITTINGGI

S I K O T A W I S A T A D A R I M I N A N G

ORDINAT

BUKITTINGGI ADALAH KOTA yang identik dengan hawa sejuk. Kota ini berada pada ketinggian 909-941 meter di atas permukaan laut. Suhunya rata-rata 16-25 °C. Bandingkan dengan suhu Kota Padang yang berkisar 21-32 °C. Marapi dan Singgalang adalah dua gunung yang mengapit Kota Bukittinggi.

OLEH: MUHAMMAD IQBAL| FOTO: ERISON J. KAMBARI, DESSY ALIANDRINA, DAN MUHAMMAD IQBAL

4

3 O K T O B E R - N O V E M B E R 2 0 1 2 I B A C K P A C K I N

F

O

T

O

:

ERIS

ON J

. KAMBARI

(4)

B A C K P A C K I N I O K T O B E R - N O V E M B E R 2 0 1 2 O K T O B E R - N O V E M B E R 2 0 1 2 I B A C K P A C K I N

5 6

Masyarakat Bukittinggi adalah orang-orang Minangkabau yang masih kental memegang budayanya. Kita dapat dengan mudah menemui orang-orang yang berbin-cang Bahasa Minangkabau. Makanan Bukit-tinggi adalah makanan yang dekat dengan kesan pedas dan penuh rempah-rempah. Konon banyak orang merekomendasikan, jika ingin mencicipi makanan Padang paling lezat di dunia, maka pergilah ke Bukittinggi.

Sebetulnya dengan hawa sejuk, budaya yang kental, dan makanan yang lezat saja Bukittinggi sudah cukup menarik untuk wisatawan. Tapi tidak hanya itu yang dimi-liki Bukittinggi. Banyak tempat wisata yang dapat kita temukan di tengah Kota Bukit-tinggi, membuatnya kian menarik.

JAM GADANG

Sering orang terkecoh dengan me-nganggap Jam Gadang terletak di Padang, padahal di Bukittinggi, sekitar 2 jam dari Padang. Jam Gadang sudah menjadi icon atau landmark, sekaligus titik nol kilome-ter Bukittinggi. Kata gadang dalam Bahasa

Minang artinya besar, jadi Jam Gadang artinya jam besar, karena menara jam ini memang berukuran besar. Fungsinya mirip seperti menara jam Big Ben di London.

Jam Gadang dibangun pada tahun 1926 sebagai hadiah dari Ratu Belanda kepada Rook Maker, sekretaris Fort de Kock (nama kecil Bukittinggi) pada masa pemerintahan Hindia-Belanda. Jam tersebut didatangkan langsung dari Rotterdam, Be-landa, melalui pelabuhan Teluk Bayur Padang dan digerakkan secara mekanik oleh mesin yang konon hanya dibuat dua unit saja di dunia, yaitu Jam Gadang itu sendiri dan Big Ben di London, Inggris.

Jam Gadang ini atapnya pernah berganti rupa dari gaya Belanda dengan atap

berbentuk bulat, gaya Jepang dengan atap seperti kelenteng, dan akhirnya atap bagon-jong khas Minangkabau seperti sekarang. Yang tetap dipertahankan adalah angka jam 4 yang ditulis dalam huruf romawi sebagai ‘IIII’, bukan ‘IV’ seperti aturan yang berlaku.

BENTENG FORT DE KOCK DAN

KEBUN BINATANG

Benteng Fort de Cock didirikan tahun 1825 ketika Wakil Gubernur Jenderal Hindia Belanda dijabat oleh Baron Hendrik Merkus de Kock. Karenanya, benteng ini terkenal dengan nama Benteng Fort De Kock. Tentara Belanda menggunakan benteng ini sebagai benteng pertahanan, terutama sejak Perang Paderi bergejolak.

Ukuran bangunan benteng tidak be-gitu besar, tetapi dilengkapi empat meriam di setiap sudutnya. Saat ini, benteng tersebut menjadi bangunan di tengah taman yang banyak memiliki pohon rindang dan mainan anak-anak. Beberapa gazebo kecil menghiasi sekeliling benteng untuk tempat duduk-duduk pengunjung.

Benteng Fort de Kock menjadi satu destinasi wisata Bukittinggi yang dihubung-kan ke Kebun Binatang Bukittinggi dengan Jembatan Limpapeh, yaitu jembatan kayu yang letaknya persis di atas jalan raya Kota Bukittinggi. Beberapa koleksi dalam Kebun

(5)

B A C K P A C K I N I O K T O B E R - N O V E M B E R 2 0 1 2 O K T O B E R - N O V E M B E R 2 0 1 2 I B A C K P A C K I N 8

Binatang itu adalah gajah, burung cen-derawasih, tapir, buaya, beruang madu, dan orangutan.

NGARAI SIANOK DAN

LOBANG JEPANG

Ngarai Sianok adalah lembah yang membentang sepanjang 15 km di Barat Daya Kota Bukittinggi. Kedalamannya bervariasi antara 75–110 meter. Sebuah sungai me-ngalir di bawah ngarai, yaitu Batang Masang. Batang dalam bahasa Minang artinya sungai.

Biasanya pengunjung masuk Ngarai Sianok dari Taman Panorama. Di dalamnya tersedia semacam gardu pandang yang bisa dinaiki. Ngarai Sianok terlihat jelas dari gardu tersebut. Di dekat gardu pandang, banyak

F

O

T

O

:

DES

S

(6)

B A C K P A C K I N I O K T O B E R - N O V E M B E R 2 0 1 2 O K T O B E R - N O V E M B E R 2 0 1 2 I B A C K P A C K I N

penjual cenderamata dan lukisan yang berte-makan Bukittinggi.

Masih di dalam Taman Panorama, terdapat juga Lobang Jepang. Gua ini dibuat oleh tentara Jepang dengan menggunakan masyarakat Minang sebagai pekerja. Mereka dipaksa menyelesaikan gua dengan panjang 1,47 km tersebut dengan siksaan yang bisa membuat merinding.

Lobang Jepang dibangun pada ta-hun 1942 dan harus dihentikan pada tata-hun 1945 karena Jepang kalah oleh tentara Sekutu. Namun keberadaan gua ini baru diketahui beberapa waktu kemudian. Ma-syarakat demikian geramnya melihat gua tersebut penuh dengan mayat masyarakat lokal.

Lorong-lorong gelap memenuhi selu-ruh bagian gua yang terkesan seperti labirin itu. Di sebagian lorong terdapat bagian yang menjorok ke dalam membentuk ruang-ru-ang. Fungsinya beragam: dapur, penyimpan-an amunisi, kamar serdadu militer Jeppenyimpan-ang, ruang rapat, ruang makan romusa, penjara, ruang penyiksaan, dan tempat pengintaian.

PASAR ATAS DAN PASAR BAWAH

Berdempetan dengan Jam Gadang, terdapat pasar tradisional yang dikenal de-ngan Pasar Atas dan Pasar Bawah. Usia Pas-ar Atas sedikit lebih tua dPas-ari PasPas-ar Bawah, tetapi sama-sama sudah berumur lebih dari seabad. Pemerintah Hindia-Belanda mem-buatkan janjang (anak tangga) antara

pasar-pasar tersebut. Sampai sekarang janjang masih digunakan oleh masyarakat. Salah satu yang paling terkenal adalah Janjang 40.

Pasar Atas dipenuhi oleh penjual produk tekstil, kerajinan tangan, dan makan-an kecil, termasuk ymakan-ang khas Bukittinggi: keripik sanjai, kerupuk jangek, dan karak kaliang. Sementara Pasar Bawah banyak menjual bahan makanan. Nasi kapau adalah makanan yang paling dicari wisatawan di Pasar Bawah. Beberapa makanan yang bisa

didapat di sini: gulai daging cincang, gulai ikan, dendeng daging, gulai nangka muda, dan rebung muda. Masakan kapau identik dengan lumuran bumbu rempah yang kental.

BUKIT AMBACANG

Aparat Pemerintah Hindia-Belanda menyenangi pacuan kuda, lantas mereka membuat arena dan mengadakan lomba pacuan kuda di Bukit Ambacang pada tahun 1889. Saat ini arena tersebut masih ada dan juga masih banyak kuda yang hilir mudik di dalamnya. Tetapi kuda yang sekarang bukan untuk pacuan kuda, melainkan untuk kuda wisata. Pengunjung dapat mengitari arena menggunakan kuda tersebut dengan mem-bayar sejumlah uang.

(7)

B A C K P A C K I N I O K T O B E R - N O V E M B E R 2 0 1 2 O K T O B E R - N O V E M B E R 2 0 1 2 I B A C K P A C K I N 12

11 B A C K P A C K I N I O K T O B E R - N O V E M B E R 2 0 1 2 O K T O B E R - N O V E M B E R 2 0 1 2 I B A C K P A C K I N 12

Deretan penginapan mudah ditemui di Jl Ahmad Yani dan sekitarnya. Beberapa angkot dari terminal Aur Kuning melewati jalan ini.

1. Hotel Srikandi (Jl A. Yani no.117); Rp 80.000; 2 single bed, kamar mandi dalam.

2. Hotel Asia (Jl Kesehatan no.38); kamar ekono-mi Rp 125.000; 2 single bed, kamar mandi dalam (air panas dan dingin), TV kabel.

3. Hotel D’enam (Jl Yos Sudarso, dekat benteng); Rp 70.000; 2 single bed.

4. Hotel Murni (Jl A. Yani); Rp 70.000; 2 single bed; kamar mandi luar.

5. Hotel Dahlia (Jl A. Yani, depan Bedudal Cafe) Rp 100.000; 2 single bed; kamar mandi dalam.

PENGINAPAN

Jarak sekitar 92 Km ditempuh dalam

waktu 2 jam pakai:

1. Taksi (Rp 150.000-Rp 200.000/mobil)

Ada setiap saat dari Bandara Internasi-onal Minangkabau

2. Tranex (Rp 16.000/orang)

Ada setiap saat dari Kota Padang. Tranex adalah mobil ELF yang dijadikan ang-kutan umum. Tranex menuju Bukittinggi biasa ngetem di Ulak Karang (dekat Kampus Bung Hatta, Padang).

Jika Anda dari bandara, ada Tranex tujuan Padang dan Damri yang keliling kota Padang. Setelah sampai Padang, baru cari ang-kutan ke Bukittinggi, salah satunya Tranex yang mangkal di Ulak Karang itu. Selain Tranex, ada juga AWR.

3. Travel (Rp 50.000/orang dari BIM atau Rp

25.000 dari Kota Padang)

Ada setiap saat di Kota Padang dan di BIM). Yang disebut travel adalah mobil Avan-za/Panther/APV/Xenia/Innova yang dijadikan angkutan umum. Di Kota Padang, travel biasa ngetem di depan Basko (nama mal).

PADANG-BUKITTINGGI

SEMUA BUSLINTAS Sumatera melewati terminal Aur Kuning (Bukittinggi). Mudah menemukan bus dari Medan,

Pekanbaru, atau Jambi tujuan Bukittinggi; dan sebaliknya.

Namun bagi Anda yang bukan berasal dari kota-kota tersebut, Padang adalah

kota singgah paling tepat untuk menuju Bukittinggi. Bandara di Padang bernama Bandara Internasional Minangkabau (BIM).

PANDU

PET

A

:

(8)

B A C K P A C K I N I O K T O B E R - N O V E M B E R 2 0 1 2 O K T O B E R - N O V E M B E R 2 0 1 2 I B A C K P A C K I N

13

1. Jadikan Bedudal Cafe (Jl A. Yani) sebagai tempat bertanya. Dapatkan peta gratis. Kontak Dodo Bedudal!

2. Sebagai panduan, minta peta wisata gratisan di Tourism Information Center Bukittinggi (de-pan Jam Gadang).

3. Hormati orang Minang yang mayoritas me-megang islam dengan tidak menggunakan pakaian yang terlalu terbuka.

4. Jika butuh guide, bisa dicari di Bedudal Cafe atau di Ngarai Sianok (guide berjualan cende-ramata sebagai sambilan).

5. Tidak perlu terburu-buru memilih pengina-pan di Jl A. Yani karena masih banyak pilihan dengan harga yang sama-sama bersaing.

TIPS

1. Dodo (Bedudal Cafe) 085272927624

2. Tourism Information Center Bukittinggi

0752-21300

3. Hotel Srikandi 0752-22984

4. Hotel Asia 0752-625277

CONTACT PERSON

PANDU

14

Ketika pengunjung sepi: Oktober-No-vember, Januari-April.

WAKTU TERBAIK

1. Foto-foto di Jam Gadang.

2. Naik andong keliling kota (andong banyak mangkal di Jam Gadang).

3. Makan nasi kapau di Pasar Bawah.

4. Belanja songket dan sulaman Minang di Pasar Atas.

5. Melihat-lihat Kebun Binatang Bukittinggi dan Benteng Fort de Kock yang keduanya dihubung-kan oleh Jembatan Limpapeh (Tiket hari biasa Rp 5.000, hari libur Rp 8.000)

6. Lihat Ngarai Sianok dari gardu pandang di Ta-man Panorama (Tiket hari libur Rp 4.000) 7. Masuk Lobang Jepang (Buka 7.30-17.30; Tiket hari libur Rp 6.000).

8. Keliling Bukit Ambacang naik kuda (Rp 30.000).

9. Beli oleh-oleh keripik Sanjai di Sanjai.

AKTIVITAS PILIHAN

(9)

B A C K P A C K I N I O K T O B E R - N O V E M B E R 2 0 1 2 O K T O B E R - N O V E M B E R 2 0 1 2 I B A C K P A C K I N

Awak Pulang!!!

BUKITTINGGI

Akhir tahun lalu, saya dan istri membawa anak-anak liburan sekaligus pulang kampung ke rumah neneknya di Bukittinggi. Bukittinggi, kota sejuk di Sumatera Barat dikenal sebagai kota tujuan wisata, karena itu Bukittinggi dijuluki Kota Wisata. Kota ini ibarat jantungnya Ranah Minang. Rasanya belum lengkap jika ke Ranah Minang belum mengunjunginya.

OLEH: RINALDI MUNIR | FOTO: ERISON J. KAMBARI, MUHAMMAD IQBAL, DAN RINALDI MUNIR CATPER

15 O K T O B E R - N O V E M B E R 2 0 1 2 I B A C K P A C K I N 16

F

O

T

O

:

ERIS

ON J

(10)

B A C K P A C K I N I O K T O B E R - N O V E M B E R 2 0 1 2 O K T O B E R - N O V E M B E R 2 0 1 2 I B A C K P A C K I N

Terdapat sebuah fakta besar menge-nai Bukittinggi yang jarang diketahui orang, yaitu bahwa Bukittinggi pernah menjadi Ibukota RI pada masa darurat (22 Desem-ber 1948 – 13 Juli 1949) dengan nama Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) yang dipimpin oleh Mr. Syafrudin Prawiranegara. Itu terjadi setelah Soekarno dan Hatta ditangkap Belanda pada tanggal 19 Desember 1948. Keduanya memberikan mandat kepada Syafruddin Prawiranegara untuk membentuk pemerintahan sementara dengan nama PDRI dan menjadikan Bukit-tinggi sebagai ibukota PDRI.

18

Fakta sejarah seperti itu membuat Bukittinggi semakin unik. Tetapi kali ini saya bukan ingin menceritakan sejarah Bukit-tinggi, melainkan tempat-tempat wisata dan pemandangan kotanya. Tentu tidak bisa saya ceritakan seluruhnya karena Bukittinggi terlalu singkat untuk dituangkan dalam satu tulisan.

Bukittinggi bukanlah kota yang sulit diakses. Dari Bandara Internasional Minang-kabau (BIM) Padang, kota Bukittinggi dapat ditempuh dalam waktu kurang dari dua jam saja, bisa menggunakan taksi atau travel. Tetapi kalau ingin menggunakan travel, kita harus ke luar bandara terlebih dahulu. Kondektur travel

selalu berteriak, “Bukik… bukik….” Maksudnya Bukittinggi, sebab dalam bahasa Minang kata bukik artinya bukit.

Sepanjang perjalanan dari Bandara BIM ke Bukittinggi kita disuguhi pemanda-ngan alam yang elok dan menawan. Jalan yang beraspal mulus, sawah yang membentang, bukit-bukit hijau dan air terjun di Lembah Anai (air terjun yang letaknya persis di pinggir jalan utama Padang-Bukittinggi), dan sungai yang berair sangat jernih. Kalau beruntung kita bisa bertemu dengan kereta api wisata Si Binuang dengan rute Padang-Pariaman yang melintasi kasawan Lubuk Alung dan Sicincin.

17

FOTO : ERISON J. KAMBARI FOTO : MUHAMMAD IQBAL

FOTO : RINALDI MUNIR

(11)

B A C K P A C K I N I O K T O B E R - N O V E M B E R 2 0 1 2 O K T O B E R - N O V E M B E R 2 0 1 2 I B A C K P A C K I N

19 20

Sampai di Bukittinggi, kami sekeluarga langsung menuju rumah mertua saya. Nyaman sekali rasanya kalau bisa tinggal di Bukittinggi. Penduduknya berbudi bahasa. Udaranya begitu sejuk. Bisa dibilang hampir tidak ada macet. Tidak berapa lama bersua dengan keluarga di Bukittinggi, lalu kami keluar untuk melihat-lihat Bukittingi.

Jam Gadanglah yang pertama kali saya kunjungi. Ini adalah landmark yang menjadi icon Bukittinggi. Di sekeliling-nya basekeliling-nyak pedagang kaki lima dan juga restoran-restoran besar. Berderet-deret kereta andong siap melayani pengunjung yang ingin berkeliling. Masyarakat ramai menggunakan Jam Gadang sebagai tempat kumpul-kumpul, baik dengan keluarga

mau-pun teman. Dibandingkan dahulu waktu saya ke sana, kawasan Jam Gadang sekarang ini relatif lebih rapi dan bersih.

Saya kesulitan memotret Jam

Gadang dari dekat karena bangunannya yang tinggi, tidak ter-cover oleh kamera saya yang lensanya terbatas.

Kawasan seputar Jam Gadang kaya dengan obyek wisata. Di depan Jam Gadang ini terdapat istana presiden yang sekarang bernama Istana Bung Hatta. Bung Hatta memang lahir dan menghabis-kan masa kecil hingga bersekolah di Bukit-tinggi dan Padang. Kawasan Jam Gadang adalah daerah tertinggi di Bukittinggi, maka dari kawasan ini kita dapat melihat keelokan kota dan rumah-rumah penduduk yang terletak di lembah.

Di belakang Jam Gadang terletak pasar tradisional bernama Pasa Ateh (Pasar Atas). Di Pasa Ateh banyak toko yang berjualan cen-deramata Minangkabau, busana muslim, dan makanan tradisional. Di dalam Pasa Ateh ini terdapat kedai nasi kapau yang terkenal, yaitu kedai Uni Lis. Saya penasaran juga ingin men-coba seperti apa masakan nasi kapau Uni Lis di Pasar Atas Bukittinggi, karena konon ketika Presiden SBY berkunjung ke Bukittinggi pada tahun 2006, ia tidak canggung-canggung berjalan kaki dari Istana Bung Hatta menyusuri lorong- lorong Pasar Atas hanya untuk makan nasi kapau Uni Lis.

Padahal kalau dilihat-lihat dari bentuk fisik bangunannya, tidak ada yang terlalu spe-sial dari rumah makan ini. Hanya terlihat kedai biasa yang sempit. Pasti ada sesuatu yang membuat SBY tidak sungkan makan di sana sampai berkeringat.

Setelah saya coba makan di sana dengan dendeng balado, maka komentar saya adalah: cukup sekali ini saja makan nasi kapau Uni Lis karena rasanya pedas sekali! Lebih pedas dari sambal di Padang maupun di Ban-dung, tempat saya lama menghabiskan umur. Meskipun saya biasa makan masakan pedas, tetapi masakan Uni Lis ini luar biasa pedasnya. Ah... mungkin karena saya sudah lama di Ban-dung menikmati masakan Padang yang sudah disesuaikan tingkat kepedasannya sehingga saya sulit lagi beradaptasi dengan kepedasan cabai di Bukittinggi.

Patut disayangkan, di kedai Uni Lis ini harga makanannya luar biasa mahal. Kami terkaget-kaget setelah minta dihitung bon makan dan mendapatkan harga yang harus dibayar untuk satu jenis lauk, sayur, sambal,

DI DEPAN JAM GADANG

TERDAPAT ISTANA PRESIDEN

BERNAMA ISTANA BUNG HATTA

(12)

B A C K P A C K I N I O K T O B E R - N O V E M B E R 2 0 1 2 O K T O B E R - N O V E M B E R 2 0 1 2 I B A C K P A C K I N

CATPER

21 22

NGARAI SIANOK TERDAPAT

PULUHAN ANAK TANGGA

MENGARAH KE LOBANG JEPANG

dan jus buah. Dengan berani memberi harga setinggi itu berarti Uni Lis sudah yakin bahwa positioning-nya kuat, karena sudah merasa mempunyai banyak penggemar masakannya. Dan memang kenyataannya begitu.

Lantas kenapa saya malah kepeda-san dengan makanan yang presidenpun menikmatinya? Saya pikir ini masalah lidah saja, mungkin karena lidah saya yang kurang bisa menikmati masakan Uni Lis. Belum terbiasa.

Setelah puas melihat-lihat Jam Gadang, kami ke Ngarai Sianok. Letaknya masih di tengah kota Bukittinggi, yaitu di kawasan Panorama, sekitar 1 km dari Jam Gadang. Ngarai dalam kamus Bahasa In-donesia berarti jurang yang dalam di antara dua tebing yang curam. Ada ngarai di tengah kota? Ya, hanya di Bukittinggi. Ngarai yang sudah sering diabadikan dalam lukisan dan gambar di uang kertas itu memang sangat mempesona.

Kami menemukan banyak kera berke-liaran di kawasan Ngarai Sianok. “Anda harus hati-hati membawa makanan, jika lengah bisa direbut kera-kera itu,” kata bapak pen-jaga loket karcis.

Di Ngarai Sianok terdapat puluhan anak tangga yang mengarah ke bawah, ke Lobang Jepang, yaitu gua panjang yang dibangun pada masa penjajahan Jepang sebagai tempat pertahanan tentara Jepang. Siapa yang menjadi kuli dalam

(13)

B A C K P A C K I N I O K T O B E R - N O V E M B E R 2 0 1 2 O K T O B E R - N O V E M B E R 2 0 1 2 I B A C K P A C K I N

CATPER

23

nan gua ini? Tentu saja para anak bangsa. Kerja paksa ini dikenal sebagai romusha.

Gua ini sudah diberi penerangan, sehingga berjalan tanpa senter pun masih bisa. Untuk memasukinya kita harus menuruni banyak anak tangga. Sesampainya di bawah, terdapat beberapa lorong, seperti labirin. Jika tidak hati-hati, bisa tersesat di dalamnya. Saya hanya menyusuri lorong utamanya saja. Agak takut memasuki lorong “lubang tikus” yang sepertinya berisi kamar-kamar gelap.

Selain Jam Gadang, Pasa Ateh, dan Ngarai Sianok, masih banyak tempat-tempat wisata lain yang perlu dikunjungi di Bukit-tinggi, antara lain Benteng Fort de Cock, kebun binatang, dan janjang ampek puluah ampek. Selama liburan kemarin saya tidak

mengun-jungi ketiga obyek wisata ini, namun pernah melihatnya beberapa tahun sebelumnya.

Saya pulang ke rumah mertua setelah jalan-jalan keliling Bukittinggi. Makanan yang tersaji di meja makan adalah makanan-makan-an khas Bukittinggi dengmakanan-makan-an kuah-kuah merah dan minyak yang berlimpah. Kalau untuk makan siang atau malam, biasanya rendang padang atau gulai ayam yang berkuah kental. Tetapi kalau untuk sarapan, mertua saya sering membelikan katupek pical (ketupat sayur cam-pur pecal) khas kapau.

(14)

B A C K P A C K I N I O K T O B E R - N O V E M B E R 2 0 1 2 O K T O B E R - N O V E M B E R 2 0 1 2 I B A C K P A C K I N 26

GALERI

Rancak Bana!

HASIL BIDIKAN

ERISON J. KAMBARI

JAM GADANG DI MALAM HARI

PENARI DAN JAM GADANG

GONJONG KANTOR WALIKOTA

NASI

KAPAU

JEMBATAN LIMPAPEH

BENDI

(15)

B A C K P A C K I N I O K T O B E R - N O V E M B E R 2 0 1 2 O K T O B E R - N O V E M B E R 2 0 1 2 I B A C K P A C K I N

BULOK

S A R A T N I L A I B U D A Y A D A N K E H I D U P A N

Yusmi duduk di depan rumah adat sukunya, yang dikenal dengan sebutan Rumah Gadang atau Rumah Bagonjong. Ia lakukan setiap hari kalau urusan di dapur dan di ladang sudah selesai. Yusmi salah satu anggota suku yang belum memiliki rumah, meskipun sudah lama menikah dan memiliki seorang anak perempuan usia SD. Begitulah salah satu fungsi rumah adat: menampung anggota adat yang belum memiliki rumah, selain tempat kumpul ketika dilangsungkan pesta adat.

OLEH: MUHAMMAD IQBAL| FOTO: ERISON J. KAMBARI DAN DESSY ALIANDRINA

27 O K T O B E R - N O V E M B E R 2 0 1 2 I B A C K P A C K I N 28

F

O

T

O

:

ERIS

ON J

. KAMBARI

(16)

B A C K P A C K I N I O K T O B E R - N O V E M B E R 2 0 1 2 O K T O B E R - N O V E M B E R 2 0 1 2 I B A C K P A C K I N

29

BULOK

YUSMI TINGGAL DI Ranah Pantai Cermin, sebuah Nagari (desa) di wilayah Solok Selatan, Sumatera Barat. Rumah yang Yusmi tempati adalah salah satu Rumah Bagonjong terpanjang dengan jumlah pintu sebanyak 10 buah, terdiri dari 9 pintu kamar dan 1 pintu gadang (pintu utama). Sementara Rumah Bagon-jong terpanjang di Sumatera Barat bera-da di Abai (masih wilayah Solok Selatan) dengan jumlah pintu 21 buah. Kita dapat dengan mudah menemui Rumah Bagon-jong di wilayah Solok Selatan, ketimbang wilayah lain di Sumatera Barat.

Jumlah pintu tersebut mempunyai dasar perhitungan. Penentuan jumlah pintu disamakan dengan jumlah anak perempuan. Setiap anak perempuan dari kaum tersebut yang sudah bersuami akan memiliki sebuah kamar, walau kenyataannya di zaman sekarang jarang yang mau menempatinya karena sudah memiliki tempat tinggal sendiri. Perem-puan tua dan anak-anak mendapat jatah kamar di dekat dapur, sementara

gadis-gadis berkumpul dalam satu kamar sendiri.

Bagian kanan dan kiri rumah memiliki ruang anjung, semacam panggung yang digunakan sebagai tempat bersanding pengantin atau tempat pengangkatan kepala adat. Ketika sedang tidak ada acara, ruang anjung ini digu-nakan sebagai tempat kumpul-kumpul sambil berbincang dengan keluarga.

Mengapa disebut Rumah Bagon-jong? Karena bentuk atapnya yang khas, yaitu melengkung seperti tanduk kerbau yang meruncing di ujungnya. Bentuk atap seperti itu disebut atap gonjong atau bagonjong. Jika tanduk kerbau hanya mempunyai dua bagian yang meruncing, Rumah Bagonjong seringkali memiliki lebih dari empat bagian runcing yang tidak hanya menghadap ke kanan dan kiri, tetapi juga depan dan belakang.

Bentuk atap bagonjong seperti sudah mendarah da-ging bagi orang Minangkabau. Banyak bangunan yang bukan rumah, tetap menggunakan atap berbentuk bagonjong.

Misalnya saja kantor Bank Mandiri di depan Museum Adityawarman, Kota Padang, dan loket pembelian karcis ma-suk Museum Adityawarman. Gedung Ta-man Budaya di Kota Padang juga meng-gunakan atap bagonjong, bahkan sampai gapura masuk dan warung-warung di sekitar Taman Budaya tersebut, semua menggunakan bentuk atap yang sama.

Rumah makan padang yang terse-bar di seluruh Indonesia pada umumnya menggunakan jenis atap bagonjong. Yang bukan orang Padang pun, selama

bisnisnya masih seputaran rumah makan padang, maka

dia akan membuat atap bagonjong. Tidak

semuanya memang, tapi sebagian besar

begitu.

Bahkan di luar Indonesia pun, kita dapat menemukan Rumah ini. Jangan kaget kalau menemukan sebaran rumah khas minang tersebut di Negeri Sembi-lan, Malaysia. Fakta itu mudah dipahami karena asal muasal raja-raja Negeri Sembilan adalah dari keturunan Kera-jaan Pagaruyung yang dulu berpusat di Batusangkar, Sumatera Barat. Di Negeri

Sembilan kita dapat dengan mudah menemukan Bahasa

Minang dalam keseharian. Malahan mereka masih

sering main ke Batu-sangkar dan masih

kenal dengan be-berapa kerabat di

sana.

29

(17)

-B A C K P A C K I N I O K T O B E R - N O V E M B E R 2 0 1 2 A G U S T U S - S E P T E M B E R 2 0 1 2 O K T O B E R - N O V E M B E R 2 0 1 2 II B A C K P A C K I N B A C K P A C K I N

B A C K P A C K I N I O K T O B E R - N O V E M B E R 2 0 1 2 32

Dulu, atap bagonjong terbuat dari bahan ijuk yang bisa tahan sampai pulu-han tahun. Tapi dengan alasan kepraktisan sekarang lebih banyak yang menggunakan seng, meskipun masih ada yang memper-tahankan ijuk. Jamak terlihat keadaan atap seng yang sudah berkarat sehingga terlihat seperti rumah tua yang tidak terurus.

Sejatinya, Rumah Bagonjong bukan-lah hanya terdiri dari sebuah rumah be-ratap bagonjong, tetapi dilengkapi dengan dua bangunan tambahan bernama rangki-ang yrangki-ang dibrangki-angun persis di depan rumah. Fungsi utama rangkiang adalah menyim-pan padi, seperti leuit yang banyak ditemui di wilayah Kanekes (Baduy), Banten.

Rangkiang mempunya empat ragam jenis dengan fungsi yang ber-beda. Pertama, rangkiang si tinjau lauik (si tinjau laut) yang isinya untuk ditukar

dengan kebutuhan sehari-hari yang tidak bisa dibuat sendiri. Kedua, rangkiang sibayau-bayau, berisi padi untuk kebutu-han sehari-hari. Rangkiang si tanggung lapa (si tanggung lapar), yang ketiga, berfungsi sebagai bumper ketika paceklik berlangsung. Rangkiang keempat berna-ma rangkiang kaciak (kecil) yang berisi padi abuan untuk benih masa tanam berikutnya sekaligus perawatannya.

Dengan melihat nilai di balik Rumah Bagonjong, kita bisa belajar bagaimana masyarakat minang men-jaga kemanan pangannya dengan baik, bagaimana mereka menjaga kebersa-maan, bagaimana mereka menyediakan tempat tinggal kepada yang belum me-miliki. Nilai-nilai tersebut sekarang su-dah tidak setajam ketika dulu kita masih

memegang teguh budaya lokal. FOT

(18)

B A C K P A C K I N I O K T O B E R - N O V E M B E R 2 0 1 2 O K T O B E R - N O V E M B E R 2 0 1 2 I B A C K P A C K I N

PENGANAN

34

33

BERKUNJUNG KE BUKITTINGGI tak lengkap kalau tidak membawa oleh-oleh atau sekadar mencicipi keripik Sanjai. Apalagi keripik baladonya, hmm..pedas-nya bikin nagih.

Kenapa diberi nama keripik San-jai? Sanjai adalah nama sebuah kampung di Bukittinggi. Kampung tersebut mem-produksi keripik yang kemudian dise-but keripik sanjai. Kudapan ini menjadi istimewa karena diolah sesuai dengan lidah orang minang yang gemar dengan makanan pedas.

Keripik sanjai pada umumnya ber-bahan baku singkong yang diparut tipis lalu digoreng dan diberi garam. Terdapat tiga pilihan rasa keripik sanjai: tawar, saka, dan balado.

33

Keripik

Sanjai

OLEH: MUHAMMAD IQBAL| FOTO: DESSY ALIANDRINA DAN ERISON J. KAMBARI

Keripik balado adalah yang paling sering diidentikkan dengan keripik sanjai. Dengan baluran bumbu balado yang begitu merah dan terlihat berlebih, seakan

membuat kita sudah bisa menebak bagaimana rasanya. Keripik saka adalah keripik sanjai yang diolesi gula merah. Sedangkan keripik sanjai tawar tidak diberi tambahan bumbu apa-apa, hanya garam.

(19)

B A C K P A C K I N I O K T O B E R - N O V E M B E R 2 0 1 2 O K T O B E R - N O V E M B E R 2 0 1 2 I B A C K P A C K I N 36

PROFIL

OLEH: AMBAR ARUM| FOTO: AMBAR ARUM

PEMENANG KOMPAS MUDA Photo, Best Photo of The Year 2009 (Chip Foto Video Magazine Indonesia), dan Finalis Aku Cinta Indonesia (detikcom) hanyalah sebagian kecil dari rentetan prestasi Yunaidi Joepoet. Tulisan dan foto dari cowok yang biasa dipanggil Yudi/ Juput ini sudah banyak dimuat di berbagai media traveling.

Berikut petikan wawancara dengannya yang akan terus menyemarakkan literatur In-donesia dengan tulisan dan fotonya yang apik:

Ngomong-ngomong tentang dunia

tulis-menulis, buku favorit Yudi apa?

Saya suka Agustinus Wibowo. Dari Se-limut Debu sampai Garis Batas. Penulisan dia bagus, tidak seperti penulis wisata kebanyakan yang melihat hanya dari sisi penulis. Agustinus mengangkat dari sisi penduduk lokalnya, juga dari berbagai literatur. Selain itu, saya juga suka baca National Geographic.

35

Y u n a i d i J o e p o e t

(20)

B A C K P A C K I N I O K T O B E R - N O V E M B E R 2 0 1 2 O K T O B E R - N O V E M B E R 2 0 1 2 I B A C K P A C K I N 38

37

ALAM MENAWARKAN PENGALAMAN HIDUP

BERJALANLAH UNTUK MENEMUKAN ILMU

YANG BERSERAKAN DI LUAR SANA

Tulisan dan foto kamu sudah banyak

masuk media, gimana

pengala-man pertapengala-manya masuk media?

Kali pertama karya saya dimuat di rubrik Photo Gallery

maja-lah Jalan-Jalan, tentang Kawah Ijen. Dari kesempatan itu, proses belajar berkesinambungan saya lakukan untuk membuat tulisan dan foto yang berkaitan dengan dunia pariwisata.

Kamu pengen banget tulisan/

foto kamu bisa masuk ke media

mana?

Saya berasumsi, tujuan besar pecinta fotografi dan dunia tulis-menulis adalah berlabuh di jendela kuning. Maksud saya jendela kuning di sini, icon majalah National Geographic. Prestige jika suatu saat tulisan atau foto saya bisa dimuat di sana. Perlu jalan panjang dan kerja keras supaya terwujud.

Ada tips khusus gak biar tulisan dan

foto pembaca bisa nembus media?

Pertanyaan susah. Sebenarnya tulisan dan foto itu sejalan, agar bisa dimuat di media. Sajikan tulisan dan foto yang sesuai dengan gaya

media tersebut. Kirim ke editor, dan selanjutnya menunggu

kabar dimuat atau tidak. Tergantung luck, serta kese-suaian dengan gaya media tersebut. Tapi yang paling penting adalah lakukanlah perjalanan dengan sepenuh hati dan keikhlasan. Segala

sesuatu yang dimulai dengan hati biasanya menghasilkan sesuatu yang baik.

Kalau fotografer favorit, siapa dan

kenapa?

Steve Mc Curry, Brent Stirton dan Yadi Yasin. Mereka menghadirkan story dari setiap fotonya. Steve Mc Curry menghadirkan kehidupan dari setiap karyanya. Brent Stirton hadir dengan gugahan project visual yang mengguncang dunia, terutama soal terde-saknya satwa liar di Afrika. Sedangkan Yadi Yasin hadir dengan sajian foto alamnya yang luar biasa, mungkin bisa dikatakan maestro fotografi landscape Indonesia.

Biasanya kalau memulai suatu

perjala-nan, referensinya dari mana?

Awalnya saya lihat peta dulu. Oh ada pulau ini ya, baru kemudian googling. Yang

penting sampai dulu di satu tempat, nanti selebihnya nanya. Misal pas ke Simeulue, saya sampai dulu di Singkil, terus ke pelabuhan nanya, ‘Assalamualaikum, ada kapal gak sore ini?’ Dijawab, ‘Iya, sore ini ke Simeulue,’ itu saya baru tahu di sana. Ya sudah saya nyeberang ke Simeulue.

Website kamu beri nama ranselkosong.

com. kenapa ‘ransel kosong’?

(21)

B A C K P A C K I N I O K T O B E R - N O V E M B E R 2 0 1 2 O K T O B E R - N O V E M B E R 2 0 1 2 I B A C K P A C K I N

39 B A C K P A C K I N I M A R E T - A P R I L 2 0 1 1 F E B R U A R I - M A R E T 2 0 1 2 I B A C K P A C K I N 40

FACEBOOK.TWITTER.ISSUU

Live

Love

Adventure

J O I N U S .

(22)

B A C K P A C K I N I O K T O B E R - N O V E M B E R 2 0 1 2 O K T O B E R - N O V E M B E R 2 0 1 2 I B A C K P A C K I N

43 44

Aksi Nyata

Kurangi

Kemacetan

KOMUNITAS

GANI SESEKALI MELIHAT ke jalan, apakah mobil Livina yang ditunggunya sudah terlihat. Jika belum, maka ia masih akan menunggu di Pasar Modern BSD (Bumi Serpong Damai, Tangerang). Pemilik Livina itu adalah Paulus Diartoko. Sejak 2007, Paulus sudah berkomitmen menunggu Gani pukul 5.30 pagi untuk kemudian bersama-sama ke Sudirman (kawasan per-kantoran di Jakarta).

(23)

B A C K P A C K I N I O K T O B E R - N O V E M B E R 2 0 1 2 O K T O B E R - N O V E M B E R 2 0 1 2 I B A C K P A C K I N

KOMUNITAS

Gani akan turun lalu melanjutkan per-jalanan ke kantornya yang sudah dekat: Rasuna Said. Untuk aktivitas nebengnya itu, Gani diminta kontribusinya sebesar Rp 10.000/hari. Dengan kenyamanan Livina, harga tersebut cukup mena-rik ketimbang Gani harus naik kendaraan umum.

Cerita di atas hanyalah satu dari sekian kisah anggota Komunitas Nebeng (Kombeng) tiap paginya. Komunitas ini bermula dari kegundahan seorang Rudyanto Linggar. Sewaktu berkendara menuju kan-tor, di tengah kemacetan ia melihat banyak mobil yang hanya berisi satu orang saja (pengemudinya). Lalu terbersit ide, mengapa tidak bergabung saja? Dua mobil menjadi

satu akan menghemat BBM 50% dan tentu akan mengurangi kemacetan.

Rudy lantas membuat Komunitas Ne-beng pada tahun 2005. Rupa-rupanya banyak orang yang mendukung. Kombeng mengikuti pameran-pameran berwawasan lingkungan seperti Green Festival, yang lantas membuat anggotanya kian bertambah. Kini total ang-gota Kombeng adalah lebih dari 40 ribu orang. Komunitas ini sudah banyak mempertemukan

penebeng dan pemberi tebengan, tetapi sifat-nya fasilitator saja.

Pemberi tebengan dan penebeng ke-mudian akan melakukan komunikasi sendiri dengan menyamakan tujuan masing-masing dan menyepakati tempat bertemu setiap paginya. Penebeng biasanya akan menunggu di di depan cluster, di depan gang rumah, atau di tempat-tempat strategis yang telah disepakati.

Bagaimana pembayarannya? Ini ter-gantung kesepakatan antara pemberi tebengan dengan penebeng. Ada yang bayar harian, ada juga yang bulanan. Tetapi tidak melulu berbayar, karena terkadang pemberi tebengan sudah me-rasa diuntungkan karena bisa melewati daerah 3 in 1 atau sekadar mendapatkan teman ngobrol di perjalanan.

Untuk menjadi anggota Kombeng tidak-lah sulit, yaitu hanya dengan memenuhi form isian di www.nebang.com. Calon anggota bisa memilih, ingin menjadi penebeng atau pemberi tebangan? Kalau ingin menjadi penebeng, maka pertanyaan yang muncul adalah: tipe mobil ideal (Sedan, Minibis, Jeep, atau City Car?), kondisi jemputan (dijemput ke rumah penebeng, datang ke rumah pemberi tebengan, atau ketemu di

UNTUK JADI ANGGOTA

MEMENUHI FORM ISIAN YANG

TERSEDIA DI WWW. NEBENG.COM

43

43 44

pinggir jalan?), kondisi rokok (boleh merokok, bebas asap rokok, atau hanya pemberi tebengan boleh merokok?), bahkan sampai pertanyaan tentang kondisi duduk di belakang (bersedia atau tidak?).

(24)

B A C K P A C K I N I O K T O B E R - N O V E M B E R 2 0 1 2 O K T O B E R - N O V E M B E R 2 0 1 2 I B A C K P A C K I N

CARA KERJA JAKPAK

cukup sederhana. Bentuk awal Jakpak adalah jaket

anti air. Di sebelah belakang bagian bawah dalam jaket terdapat lipatan yang ketika dibuka akan terentang kain anti air memanjang ke bawah. Ketika memasukkan kaki ke dalamnya, maka jaket tersebut menjadi kantung tidur.

Lalu di sebelah belakang bagian luar atas jaket (tepat di bawah kupluk jaket) juga tersim-pan sebuah kain anti air beserta frame elastis yang sudah melekat di dalamnya. Dilengkapi pula dengan kain kelambu yang berfungsi sebagai ruang keluar masuknya udara. Letakkan di atas kepala, jadilah tenda Jakpak.

Praktis, ringkas, namun bukan berarti tanpa cela. Dengan bahan dan desain tenda minimalis,

Jakpak tidak sanggup menahan terpaan angin kencang, apalagi

disertai hujan yang sering muncul di pegunungan Indonesia. Dalam keadaan darurat, Jakpak dapat sangat membantu, namun tidak direkomen-dasikan untuk menggunakan Jakpak sebagai pengganti tenda ketika mendaki.

Jakpak masih belum mudah di-temukan di Indonesia, kecuali di toko out-door online yang menjual barang-barang impor. Dengan banderolan harga resmi 199 USD, Jakpak termasuk barang mahal, sebab dengan harga separuhnya saja, kita sudah bisa membeli jaket, tenda, dan kantung tidur dengan merek ternama.

46

O K T O B E R - N O V E M B E R 2 0 1 2 I B A C K P A C K I N

AKSESORIS

Jakpak adalah sebuah merek dagang produsen jaket dengan tiga fungsi sekaligus: jaket anti air, tenda, dan kantung tidur. Ketiganya merupakan peralatan wajib bagi pendaki gunung. Hadirnya Jakpak tentu mempermudah

(25)

B A C K P A C K I N I O K T O B E R - N O V E M B E R 2 0 1 2 O K T O B E R - N O V E M B E R 2 0 1 2 I B A C K P A C K I N

Tidur

di Kereta

Ekonomi

48

TIPS & TRIK

A G U S T U S - S E P T E M B E R 2 0 1 2 I B A C K P A C K I N

47 B A C K P A C K I N I A G U S T U S - S E P T E M B E R 2 0 1 2

KERETA EKONOMI, KERETAkita semua! Bela-belain datang subuh atau malah sampai menginap untuk antri demi mendapat tiket kereta ekonomi yang diinginkan, tentu sudah menjadi hal yang biasa (buat yang terbiasa dan menganggapnya biasa). Tapi ini kita ngomon-gin kereta ekonomi di Jawa loh ya, karena kalau kereta ekonomi di Medan itu jarang terjadi an-trian panjang. Di dalam keretanya juga leluasa karena seringkali jumlah tempat duduk itu lebih banyak dari jumlah penumpang.

Kereta ekonomi memiliki kursi dengan kemiringan senderan tepat 90 derajat. Per-jalanan panjang yang kadang sampai belasan jam tentunya akan membuat kita mengantuk, dan memang harus tidur agar dapat langsung berpetualang begitu sampai di tempat tujuan keesokan harinya. Tidur di kereta ekonomi

ten-tu tidak senyaman tidur di bus atau di kereta kelas bisnis dan eksekutif, tapi bukan orang Indonesia namanya kalau tidak bisa ngakali. Bagaimana mengakalinya? Berikut ini Backpackin berikan beberapa referensi gaya tidur di kereta ekonomi yang barangkali dapat (atau sudah) dipraktekkan. Semoga bermanfaat!

Catatan: foto di bawah ini adalah simulasi tidur di kereta ekonomi. Jadi bayangkan saja para pelaku sedang berada di kereta ekonomi.

(26)

B A C K P A C K I N I O K T O B E R - N O V E M B E R 2 0 1 2 O K T O B E R - N O V E M B E R 2 0 1 2 I B A C K P A C K I N

49 48

TIPS & TRIK

NOVEL PANJANG KARYA Seno Gumira Ajidarma yang sampai 815 halaman ini berlatar belakang ke-budayaan dunia pada abad VIII-IX. Pendekar Tanpa Nama adalah tokoh utama yang berasal dari Jawa, lalu berkelana sampai ke Thailand untuk meningkat-kan ilmunya.

Sepanjang perjalanan tersebut, ia menemu-kan banyak orang yang ingin bertanding dengannya. Para pendekar seperti tidak bisa tenang kalau ada pendekar lain yang lebih hebat darinya.

Pendekar Tanpa Nama telah menguasai beberapa jurus hebat, seperti Jurus Naga Berlari di Atas Langit yang bisa membuat kecepatan lari begitu tinggi sampai tidak bisa diikuti mata. Atau seperti ilmu Mendengar Semut Berbisik di Dalam Liang yang sebetulnya bukan hanya bisa mende-ngar pembicaraan orang di kejauhan tapi bahkan bisa sampai mendengar ikan berbisik di dalam air.

Yang paling hebat adalah Jurus Tanpa Bentuk, sebuah jurus yang didapatkan dari hasil olah pikir dan tidak bisa ditandingi atau diajarkan. Jurus yang satu hanya bisa menandingi jurus lain yang berbentuk. Sementara ini adalah jurus tanpa bentuk, jadi bagaimana bisa ditandingi?

Itulah mengapa banyak sekali pendekar yang penasaran ingin menempur Pendekar Tanpa Nama. Ada Pendekar Tangan Pedang yang ta-ngannya betul-betul berbentuk pedang, ada Raja Pembantai dari Selatan yang bisa mengeluarkan 200.000 jarum beracun sekaligus, dan masih ban-yak lainnya.

Walaupun banyak dikritisi karena Seno terlalu banyak menyelipkan istilah asing, tapi buku ini tetap wajib dibaca oleh pecinta novel silat dan penggemar sejarah Hindu-Budha. Juga novel lan-jutannya: Nagabumi II.

Oleh

:

Muhammad Iqbal

nagabumi I

jurus tanpa

bentuk

50

RESENSI

50

(27)

B A C K P A C K I N I O K T O B E R - N O V E M B E R 2 0 1 2 O K T O B E R - N O V E M B E R 2 0 1 2 I B A C K P A C K I N

Si POMPA

BENSIN Unyil

51 52

TERUTAMA DI PELOSOK, banyak sekali tempat di pulau Sumatera yang kesulitan mendapatkan bahan bakar untuk kendaraan-nya. Pom bensin sering dijumpai kehabisan stok, sementara persis di depan pom bensin itu banyak penjual bensin eceran yang menjualnya dalam bentuk literan, 5 literan, atau 10 literan. Orang-orang sudah tahu bahwa lapak tersebut berjualan bensin dengan melihat deretan botol kaca berisi bensin.

Di Sumatera Barat, terdapat juga lapak serupa. Harganya pun sama-sama lebih tinggi dari harga bensin di pom. Kalau biasanya di pom harga seliter bensin adalah Rp 4.500, maka di lapak eceran naik rata-rata menjadi Rp 5.500. Hanya saja, ada yang unik dari lapak eceran di Sumatera Barat, yaitu mereka mem-beri nama lapaknya dengan Pertamini (me-nyerempet ke Pertamina).

51 B A C K P A C K I N I A G U S T U S - S E P T E M B E R 2 0 1 2

JEDA Kalau Pertamina adalah sebuah

rusahaan besar, maka pertamini adalah pe-rusahaan kecil, dengan komoditas dagang yang sejenis: bensin. Mereka para pemilik Pertamini biasanya menghiasi lapaknya semirip mungkin dengan Pertamina. Ada selang bensinnya dan warna lapaknya pun didominasi warna merah, seperti Pertamina. Terkadang malah ada yang berani menggambar logo Pertamina, seakan-akan Pertamini adalah bagian dari Pertamina. Unik, namun secara legal formal, Per-tamini tidaklah dibenarkan. Banyak pihak yang meminta Pertamini ditertibkan karena berpo-tensi menyalahi distribusi bensin bersubsidi dan juga berpotensi menimbulkan kebakaran.

Oleh

:

Muhammad Iqbal

(28)

B A C K P A C K I N I O K T O B E R - N O V E M B E R 2 0 1 2 O K T O B E R - N O V E M B E R 2 0 1 2 I B A C K P A C K I N

53

INTERAKSI

B A C K P A C K I N I A G U S T U S - S E P T E M B E R 2 0 1 2

KLIK! WEBSITE KAMI

www.backpackinmagazine.com

Kadang-kadang para pelancong punya semacam alasan pencetus kenapa k

ok jadi membuat mereka akhirnya keranjingan jalan-jalan. Berikut beberapa c

eritanya:

SEMUA

berawal

dari...

Aku ditinggal nikah sama pacarku yang sudah pacaran 5 tahun. Terpikir terus, lama-lama bosan. Terus aku ketemu dengan kelompok jalan-jalan yang mau ke Tidung. Eh ter-nyata temannya asik-asik dan trip-nya menyenangkan. Jadilah sampai sekarang aku doyan jalan-jalan, malah bikin komunitas traveling sendiri, hihihi.

YANUAR

ANDIKA

Aku diracunin sama mantan pacarku. Ternyata banyak tempat di Indonesia yang cakep-cakep banget. Jadi punya banyak te-man juga setelah jalan-jalan. Walaupun sudah putus, aku masih

suka jalan-jalan, malah sudah gak takut lagi solo traveling.

(29)

B A C K P A C K I N I O K T O B E R - N O V E M B E R 2 0 1 2 O K T O B E R - N O V E M B E R 2 0 1 2 I B A C K P A C K I N

ERISON J. KAMBARI

Mau jadi kontributor? Kirim tulisan kamu sesuai

dengan rubrik ke redaksiezinebi@yahoo.com

Segala hal tentang mengabadikan momen

dan pemandangan, beliau jagonya. Mulai dari

melukis, memotret, hingga menulis. Dan alam

Indonesia adalah inspirasi terindah baginya,

utamanya alam di Ranah Minang.

RINALDI MUNIR

Dosen ITB ini diam-diam senang

mengamati dan mengagumi

budaya Indonesia. Ia sering

jalan-jalan, dan bagusnya ditulis

dalam blog

rinaldimunir.wordpress.com.

THANKS TO OUR CONTRIBUTORS

TRAVELHOLIC

put your ads here...

thats why

we make you a

DESSY ALIANDRINA

Peneiti bidang

aviation safety

ini punya

nama pena Nana Arlina. Wanita asli

Bukittinggi ini suka menulis, bahkan dia

(30)

B A C K P A C K I N I O K T O B E R - N O V E M B E R 2 0 1 2 O K T O B E R - N O V E M B E R 2 0 1 2 I B A C K P A C K I N

57 58

BM

EDISI

DEP

AN!

BACKPACKIN MAGAZINE

SIMAK!

EDISI 19

F

O

T

O

:

N

I

N

A

K

A

L

S

U

M

(31)

B A C K P A C K I N I O K T O B E R - N O V E M B E R 2 0 1 2

HAVE FUN

WITH

BACKPACKIN

MAGAZINE

di

ISSUU.C M

Gambar

gambar di uang kertas itu memang sangat

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini menunjunkkan bahwa variabel pendapatan berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat kunjungan ke Kolam Renang Boja,

Sebagaimana mata pelajaran IPA, ketujuh permainan tradisional yang memiliki keketerkaitan dengan mata pelajaran (mapel) IPS ini dilihat dari beberapa aspek. Beberapa

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dan merupakan penelitian kuantitatif yaitu memaparkan secara jelas hasil eksperimen di laboratorium.. 3 Metode pengelasan

Data hasil angket tanggapan mahasiswa terhadap multimedia pembelajaran lectora inspire berbasis multipel representasi pada kesetimbangan kimia dapat dilihat pada Tabel

Writing is one of productive skills besides speaking. It is important to learn writing because it is used to preserve ideas of greats thinkers in the past, and it also be used

Limbah abu dari boiler ini memiliki kandungan silika, sehingga dilakukan penelitian terhadap abu cangkang dan fiber kelapa sawit dengan proses ekstraksi dengan menggunakan

Jika ada pintu rumah yang tidak dikunci rapat maka ada anggota keluarga yang tidak pergi.. Jika semua pintu rumah ditutup rapat maka semua anggota

Akan tetapi adanya growth plate juga membantu remodeling yang lebih baik dari suatu fraktur yang bukan pada growth plate