PERSETUJUAN
Judul : ANALISIS JUMALAH PENDUDUK
KABUPATEN ACEH SINGKIL TAHUN 2010
Kategori : TUGAS AKHIR
Nama : HUSNIL HIDAYAT
Nomor Induk Mahasiswa : 062407006
Program Studi : DIPLOMA III STATISTIKA
Departemen : MATEMATIKA
Fakultas : MATEMATIKA DAN LMU PENGETAHUAN
ALAM ( FMIPA ) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Diluluskan di Medan, Juni 2009
Diketahui/Disetujui oleh
Departemen Matematika FMIPA USU Pembimbing
Dr. Saib Suwilo, M.Sc. Drs. Dzakari Sebayang
PERNYATAAN
ANALISIS JUMLAH PENDUDUK KABUPATEN ACEH SINGKIL TAHUN 2010
TUGAS AKHIR
Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dari beberapa ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.
Medan, Juni 2009
PENGHARGAAN
Bismillahirrahmanirrahim,
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada seluruh alam semesta beserta seluruh isinya dan berkat kekuatan iman dari-Nya, maka Tugas Akhir dengan judul “ANALISIS JUMLAH PENDUDUK KABUPATEN ACEH SINGKIL TAHUN 2010” dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Kemudian seiring Shalawat dan salam penulis ucapkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW yang membawa umatnya ke jalan yang benar dan kesejahteraan hidup.
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih banyak kekurangan dan kelemahan dengan demikian penulis harapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun demi peningkatan mutu penulisan Tugas Akhir di masa yang akan datang.
Pada kesempatan ini penulis menghanturkan terima kasih atas petunjuk dan bimbingan yang berharga yang telah diberikan kepada penulis sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. Maka dengan ini penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada :
1. Ayahanda Bustami dan Ibunda tercinta Nurmaini yang membesarkan dan mendidik penulis dengan penuh kasih sayang dan cinta dari kecil hingga saat ini memberikan motivasi dan restu yang tak ternilai dengan apapun.
2. Bapak Prof. Dr. Eddy Marlianto, M.Sc, selaku Dekan FMIPA USU 3. Bapak Dr. Saib Suwilo, M.Sc, selaku ketua Departemen Matematika
4. Bapak Drs. Dzakaria Sebayang, Selaku pembimbing yang memberikan bimbingan dan pengarahan dan pengalaman kepada penulis.
5. Bapak Drs. Suwarno Ariswoyo, M.Si, selaku koordinator program studi Statistika
6. Untuk Kakanda Arwis serta kakakku Surya Ainy,Iwan,Feri,dan Rustanil yang telah memberikan bantuan baik moril maupun material sehingga memudahkan setiap langkahku.
Atas segala bantuan dan budi baik semua pihak penulis ucapkan terima kasih, semoga Allah SWT memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Amin ya rabbal’alamin.
Akhirnya penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat kepada semua pihak yang memerlukan.
Medan, Juni 2009
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
Persetujuan ii
Pernyataan iii
Penghargaan iv
Daftar Isi vi
Daftar Tabel viii
Daftar Gambar x
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Identifikasi Masalah 3
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 3
1.4 Lokasi Penelitian 4
1.5 Metodologi Penelitian 4
1.6 Tinjauan Pustaka 5
1.7 Sistematika Penulisan 7
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS
2.1 Pengertian Kependudukan 9
2.2 Teori-Teori kependudukan 11
2.3 Rasio Jenis kelamin 12
2.4 Pengertian Regresi 14
2.5 Analisis Regresi Linier 15
2.5.1 Regresi Linier Sederhana 17
2.5.2 Regresi linier Berganda 19
BAB 3 SEJARAH SINGKAT BADAN PUSAT STATISTIK
1.1Sejarah Badan Pusat Statistik 22
1.1.1 Masa Pemerintahan Hindia Belanda 22
3.1.2 Masa Pemerintahan Jepang 23
3.1.3 Masa Pemerintahan RI 24
3.1.4 Masa Orde Baru 24
3.2 Visi Misi 26
3.3 Kedudukan Dan Fungsi BPS 26
3.4 Tata Kerja BPS 28
3.5 Tugas BPS 28
3.6 Struktur Organisasi Badan Pusat Statistik 31
BAB 4 ANALISIS DAN PENGOLAHAN DATA
4.1 Arti Dan Kegunaan Analisis Data 33
4.2 Model Peramalan 34
BAB 5 IMPLEMENTASI SISTEM
5.1 Pengenalan Excel 45
5.1.1 Mengaktifkan Microsoft Excel 45
5.1.2 Istilah-istilah Microsoft Excel 48 5.1.3 Jenis Data Dalam Microsoft Excel 49
5.2 Operasi File 50
5.2.1 Menyimpan Worksheet 50
5.2.2 Membuka Worksheet 50
5.2.3 Menyimpan Worksheet ke Nama Lain 50
5.2.4 Keluar dari Microsoft Excel 51
5.2.5 Membuka Lembar Kerja Baru 51
5.3 Formula dan Fungsi Statistik 51
5.4 Grafik dalam Microsoft Excel 52
5.4.1 Membuat Grafik 52
5.4.2 Menata Grafik 53
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan 55
6.2 Saran 56
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Untuk dapat memahami keadaan penduduk di suatu daerah atau negara maka perlu di
dalami kajian demografi sehingga kependudukan sangat erat kaitannya dengan
demografi, karena demografi merupakan gambaran mengenai jumlah penduduk.
Pertumbuhan penduduk merupakan keseimbangan yang dinamis antara
kekuatan-kekuatan yang menambah dan kekuatan-kekuatan-kekuatan-kekuatan yang mengurangi jumlah penduduk.
Dimana pertumbuhan penduduk secara terus menerus akan dipengaruhi oleh jumlah
kelahiran tetapi secara bersamaan hal tersebut akan dikurangi jumlah kematian dan
migrasi penduduk yang terjadi setiap tahunnya.
Dewasa ini masalah kependudukan merupakan salah satu masalah di dunia
karena masalah ini bukan hanya di hadapi negara-negara yang sedang berkembang
tetapi juga oleh negara-negara maju. Oleh sebab itu studi tentang kependudukan telah
menjadi subyek yang menarik di antara para ahli ilmu-ilmu sosial yang mempunyai
minat untuk mengerti masalah dasar dan kebutuhan manusia. Mereka mengaitkan
bahwa pertumbuhan penduduk dan aspek kependudukan sangat besar pengaruhnya
terhadap perencanaan pembangunan yang akan dilakukan pemerintah pada suatu
seimbang dan berkualitas perlu diupayakan demi terwujudnya peningkatan
pelaksanaan pembangunan yang berpotensi di segala bidang.
Hal itu tidak terlepas dari pengetahuan kependudukan yang perlu dan harus
diketahui oleh keseluruhan penduduk untuk merangsang tumbuhnya kesadaran dan
membina tingkah laku yang bertanggung jawab terhadap masalah kependudukan,
sehingga masalah-masalah yang ada dapat diatasi bersama dengan penuh perhatian
dan kemungkinan masalah yang timbul juga dapat dicegah dan dapat dihindari.
Misalnya seperti pada perencanaan yang berhubungan dengan pendidkan, perpajakan,
kesejahteraan sosial, dan lain-lain.
Untuk mengetahui banyaknya penduduk suatu daerah pada waktu tertentu,
maka dilaksanakan sensus penduduk atau perhitungan cacah jiwa. Dimana sensus
penduduk merupakan suatu usaha untuk pengumpulan, penyusunan, pengolahan, serta
penerbitan data-data yang bersifat ekonomis dan sosial dari seluruh penduduk pada
suatu wilayah tertentu dan juga pada waktu tertentu.
Melihat dari hal itu penulis berencana mengambil judul “ANALISIS
JUMLAH PENDUDUK KABUPATEN ACEH SINGKIL PADA TAHUN 2010 ”
Sebagai judul tugas akhir.
Tingkat pertumbuhan penduduk merupakan bagian dari kepadatan atau semakin
banyaknya jumlah penduduk di suatu wilayah tertentu. Dalam tulisan ini yang menjadi
permasalahan adalah bagaimana tingkat pertumbuhan penduduk Kabupaten Aceh
Singkil pada masa yang lampau dan kecenderungannya pada masa yang akan datang.
Penulis juga ingin mengetahui apakah jumlah penduduk dapat dijadikan sebagai
informasi bagi pemerintah daerah untuk merumuskan kebijaksanaan yang menyangkut
pembangunan yang ditinjau dari jumlah penduduk.
1.3 Batasan Masalah
Agar penelitian ini tepat pada sasaran yang dituju, maka penulis menetapkan
pembatasan ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas yaitu berdasarkan jumlah
penduduk di KABUPATEN ACEH SINGKIL dengan jenis kelamin laki-laki dan jenis
kelamin perempuan dari tahun 2002 – 2008
1.4 Maksud dan Tujuan
Maksud dari penelitian ini adalah untuk meramalkan jumlah penduduk di Kabupaten
Aceh Singkil tahun 2010 berdasarkan data dari tahun 2002 -2008. Adapun tujuannya
adalah untuk mengatasi masalah-masalah kependudukan yang terjadi di Kabupaten
Aceh Singkil, dengan diketahuinya ramalan penduduk dari tahun 2010 diharapkan
dapat menjadi masukan bagi pembaca maupun pemerintah daerah dalam mengatasi
1.5 Lokasi Penelitian
Penelitian atau pengumpulan data mengenai Jumlah Penduduk diperoleh dari Badan
Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara, Jl. Asrama No. 179 Medan.
1.6 Metodologi Penelitian
Untuk memudahkan penulis dalam penyusunan Tugas Akhir ini, maka penulis
memperoleh data melalui riset (pengambilan data) di kantor Badan Pusat Statistik
(BPS) yang berlokasi di Jl. Asrama No. 179 Medan, Sumatera Utara. Di dalam riset
data, penulis juga menggunakan beberapa metode yaitu sebagai berikut :
1. Metode Penelitian Kepustakaan (Studi Literatur)
Dalam hal ini pengumpulan data serta keterangan-keterangan dilakukan
dengan membaca serta mempelajari buku-buku ataupun literature pelajaran-pelajaran
yang didapat didalam perkuliahan, di luar perkuliahan serta sumber informasi lainnya
yang berhubungan dengan objek yang diteliti.
Penulis mengumpulkan data dengan menggunakan data sekunder yang
diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara. Data yang dikumpulkan
kemudian disusun dan disajikan dalam bentuk angka-angka dengan tujuan untuk
mendapatkan gambaran yang jelas dari sekumpulan data yang diperoleh.
3. Metode Analisa
Adapun pengolahan data dalam menganalisa data kependudukan di Kabupaten
Aceh Singkil adalah dengan menggunakan rumus :
= b0 + b1X + e
Koefisien b0 dan b1 tersebut di atas dapat di ubah menjadi koefisien a dan b
sehingga di peroleh ( Y topi ) sebagai berikut :
= a + bx
Dimana :
= Variabel tak bebas / terikat (dependent)
X = Variabel bebas (independent)
a = Koefisien Intersept
b = Koefisien regresi Slove
e = Bentuk kesalahan ( error )
Dari rumus tersebut dapat di cari nilai a dan b. Cara mencari nilai a dan b
adalah sebagai berikut :
a = 2
= n
Yi
∑
b =
∑
∑
∑
∑ ∑
− −
2 2
) ( Xi Xi
n
Yi Xi XiYi
n
a = Y – bx
Y = a + bx
1.7. Sistematika Penulisan
Sistematika Penulisan diuraikan untuk memberikan kerangka atau gambaran
dari Tugas Akhir ini, yaitu sebagai berikut :
BAB 1 : PENDAHULUAN
Pada Bab ini berisi latar belakang masalah, identifikasi
masalah, batasan masalah, maksud dan tujuan, metode
penelitian, tinjauan pustaka, serta sistematika penulisan.
BAB 2 : LANDASAN TEORI
Pada Bab ini berisi tentang pengertian-pengertian, teori-teori
kependudukan.
Bab ini berisikan tentang sejarah singkat perkembangan
Badan Pusat Statistik (BPS), letak dan keadaan geografis,
pemerintahan serta struktur organisasi
BAB 4 : ANALISIS DAN PENGOLAHAN DATA
Pada Bab ini diuraikan tentang pengolahan data dan analisis
data dengan menggunakan regresi linier untuk menganalisa
jumlah penduduk Kabupaten Aceh Singkil pada tahun 2010.
BAB 5 : IMPLEMENTASI SISTEM
Bab ini menerangkan pemakaian sistem yang telah
dirancangkan dan melakukan pengujian program
BAB 6 : PENUTUP
Pada Bab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran dari
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Kependudukan
Setiap daerah memiliki penduduk dimana penduduk tersebut memiliki karakteristik
yang berbeda – beda. Dalam cakupan nya penduduk tersebut saling berhubungan
antara satu dan lainnya, sehingga mereka dikatakan mahluk sosial.
Penduduk adalah orang atau individu yang tinggal atau menetap di suatu
daerah tertentu dalam jangka waktu yang lama, sedangkan pertumbuhan penduduk
adalah keadaan yang dinamis antara penduduk yang bertambah dan jumlah penduduk
yang berkurang. Pertumbuhan penduduk di suatu wilayah dipengaruhi oleh empat
faktor yaitu kelahiran, kematian, migrasi masuk dan migrasi keluar. Faktor dominan
yang mempengaruhi jumlah penduduk di Indonesia adalah kelahiran dan kematian,
karena migrasi masuk dan migrasi keluar sangat rendah. Faktor – faktor yang
mempengaruhi tinggi rendahnya fertilitas dapat dibagi menjadi dua yaitu faktor
demografi dan faktor non demografi. Faktor demografi di antaranya struktur umur,
status perkawinan , umur kawin pertama, sedangkan faktor non demografi antara lain
keadaan ekonomi penduduk, tingkat pendidikan, perbaikan status wanita, urbanisasi
Pengetahuan tentang kependudukan adalah penting untuk lembaga – lembaga
swasta maupun pemerintah baik di tingkat nasional maupun daerah, dimana masalah
kependudukan saat ini telah memegang peranan penting dalam menentukan
kebijaksanaan pemerintah.
Masalah kependudukan juga sangat mempengaruhi kesejahteraan dan
perkembangan suatu daerah dan negara. Pada tahun 1973 di Paris selama kongres
masalah kependudukan dilangsungkan , Aldhope Laundry telah membuktikan secara
matematik adanya hubungan antara unsur – unsur demografi seperti kelahiran,
kematian, jenis kelamin, umur dan sebagainya. Dia menyarankan penggunaan istilah “
Pure Demografi “ untuk cabang ilmu demografi yang bersifat analitik matematik dan
lain – lain dari ilmu demografi yang bersifat deskriptif.
2.2 Teori – Teori Kependudukan
Teori kependudukan dikembangkan oleh dua faktor yang sangat dominan yaitu yang
pertama adalah meningkatnya pertumbuhan penduduk terutama di negara – negara
yang sedang berkembang dan hal ini menyebabkan agar para ahli memahami faktor –
faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan penduduk, sedangkan yang kedua
adalah adanya masalah – masalah yang bersifat universal yang menyebabkan para ahli
harus lebih banyak mengembangkan dan menguasai kerangka teori untuk mengkaji
lebih lanjut sejauh mana telah terjalin suatu hubungan antara penduduk dengan
Para ahli pada zaman Yunani kuno lebih mencurahkan perhatiannya kepada
penyusunan kebijaksanaan dan peraturan mengenai kependudukan dan bukan
memikirkan tentang teori – teorinya. Menurut pendapat Plato, agar suatu tujuan yang
paling baik dapat di capai maka penduduk suatu negara hendaknya berjumlah 5.040
jiwa, karena arah kecenderungan demografi yang aktual dapat terjadi dan
dikemukakan juga olehnya beberapa ukuran agar jumlah penduduk yang dikehendaki
dapat dipertahankan. Bila jumlah penduduk sedikit, Plato menyarankan agar para
golongan muda diberikan hadiah perangsang, didorong atau diarahkan agar mereka
berusaha meningkatkan jumlah penduduk, dan sebagai tindakan terakhir adalah
dengan menjalankan kebijaksanaan untuk mendatangkan penduduk dari luar daerah.
Untuk membatasi jumlah penduduk yang terlampau banyak, Plato menyarankan agar
para keluarga besar mau mengendalikan atau membatasi kelahiran dan perlu
dikolonisasikan keluar daerah.
Menurut Robert Thomas Malthus (1766 – 1834) yang terkenal sebagai pelopor
ilmu kependudukan yang lebih popular disebut dengan prinsip kependudukan ( the
principle of population) menyatakan bahwa penduduk apabila tidak ada pembatasan,
akan berkembang biak dengan cepat dan akan memenuhi dengan cepat beberapa
bagian dari permukaan bumi dan dia juga mengatakan bahwa manusia untuk hidup
memerlukan bahan makanan, sedangkan laju pertumbuhan bahan makanan jauh lebih
lambat dibandingakan laju pertumbuhan penduduk dan apabila tidak ada pembatasan
terhadap pertumbuhan penududuk, maka manusia akan mengalami kekurangan bahan
2.3 Rasio Jenis Kelamin
Rasio jenis kelamin adalah perbandingan banyaknya penduduk laki – laki dengan
banyaknya penduduk perempuan pada suatu daerah dan waktu tertentu. Biasanya
dinyatakan dalam banyaknya penduduk laki – laiki per seratus perempuan secara
umum rumus rasio dapat dituliskan sebagai berikut :
SR =
perempuan penduduk
Jumlah
laki laki penduduk Jumlah
. .
.
. −
x k
Dimana, k = konstanta, biasanya nilainya 100
Besar kecilnya rasio jenis kelamin di suatu daerah dipengaruhi oleh :
1. Sex Ratio at Birth
Di beberapa negara umumnya berkisar antara 103 – 105 bagi laki – laki perserarus
perempuan.
2. Pola Molaritas antara Penduduk Laki – Laki dan Perempuan
Jika kematian laki – laki lebih besar dari pada jumlah kematian perempuan maka
rasio jenis kelamin semakin kecil.
Jika di suatu daerah sex ratio > 100 berarti di daerah tersebut lebih bayak
penduduk laki – laki, sedangkan jika sex ratio < 100 berarti di daerah tersebut lebih
banyak penduduk perempuan
2.4 Pengertian Regresi
Istilah regresi diperkenalkan oleh seorang yang bernama Francis Gulton dalam
makalah berjudul Regression Towerd Mediacraty in Hereditary Stature. Menurut hasil
penelitian beliau, meskipun ada kecendrungan bagi para orang tua yang tinggi
mempunyai anak yang tinggi dan orang tuanya pendek mempunyai anak pendek,
dengan kata lain bahwa ada kecendrungan bagi rata – rata tinggi anak dengan orang
tua yang mempunyai tinggi tertentu untuk bergerak mundur (Regress) kearah tinggi
rata – rata seluruh. Penemuan ini ditulis dalam artikel berjudul : “Family Likeness in
Stature” ( Proceedings of Royal Society, London, Vol. 40, 1886). Menurut
penjelasannya, ada suatu kecendrungan untuk rata –rata anak dari orang tua dengan
tinggi tertentu bergerak menuju nilai rata – rata dari seluruh populasi. Hukum regresi
universal dari Galton telah dibuktikan oleh kawannya yang bernama Karl Pearson,
dengan jalan mengumpulkan lebih dari seribu catatan mengenai tinggi dari pada
anggota kelompok keluarga. Karl Pearson menemukan bahwa rata – rata tinggi anak
laki – laki kelompok orang tua yang tinggi ternyata lebih kecil dari tinggi ayahnya dan
rata – rata tinggi anak laki – laki dari kelompok orang tua yang pendek ternyata lebih
besar dari pada ayahnya, jadi seolah – olah semua anak laki – laki yang tinggi dan
anak laki – laki yang pendek bergerak menuju kerata – rata tinggi dari seluruh anak
diatas dapat disimpulkan bahwa pada umumnya tinggi anak mengikuti tinggi orang
tuannya.
Jadi analisa regresi berkenaan dengan studi ketergantungan dari suatu variabel
yang disebut variabel tak bebas (dependent variable), pada satu atau lebih variabel,
yaitu variabel yang menerangkan dengan tujuan untuk memperkirakan atau
meramalkan nilai – nilai dari variabel tak bebas apabila nilai variabel yang
menerangkan sudah diketahui. Variabel yang menerangkan sering disebut variabel
bebas (independent variable).
2.5 Analisis Regresi Linier
Analisis regresi linier digunakan untuk peramalan, dimana dalam model terdapat
variabel bebas X dan variabel Y. Regresi linier adalah menentukan satu persamaan
dan garis yang menunjukan hubungan antara variabel bebas dan terikat, yang
merupakan persamaan penduga yang berguna untuk menaksir atau meramalkan
variabel terikat. Untuk mempelajari hubungan – hubungan antara beberapa variabel.
Analisis ini terdiri dari 2 bentuk, yaitu :
1. Analisis sederhana (simple analisis)
2. Analisis berganda (multiple analisis)
Analisis sederhana merupakan hubungan antara 2 variabel yaitu variabel bebas
analisis berganda merupakan hubungan antara 3 variabel atau lebih, yaitu sekurang –
kurangnya 2 variabel bebas dengan 1 variabel tak bebas.
Variabel bebas merupakan variabel yang peubah – peubah tanpa adanya
pengaruh variabel – variabel lain, tetapi perubahan yang terjadi pada variabel bebas
akan mengakibatkan terjadinya perubahan pada variabel lain. Variabel tak bebas
merupakan variabel yang hanya akan berubah manakala terjadi perubahan pada
variabel atau variabel yang lain. Analisis regresi berguna untuk mendapatkan
hubungan fungsional antara dua variabel bebas terhadap variabel tak bebas atau
meramalkan pengaruh variabel bebas terhadap variabel tak bebas. Asumsi agar
analisis regresi dapat digunakan adalah :
1. Variabel yang dicari hubungan fungsionalnya mempunyai data yang
berdistribusi normal.
2. Variabel bebas tidak acak, sedangkan variabel tak bebas harus acak.
3. Variabel yang dihubungkan mempunyai pasangan sama dari subjek yang sama
pula.
4. Variabel yang dihubungkan mempunyai data interval atau rasio.
2.5.1 Regresi Linier Sederhana
Regresi linier sederhana merupakan suatu prosedur untuk mendapatkan hubungan
matematis dalam bentuk suatu persamaan antara variabel tak bebas tunggal dengan
Bentuk – bentuk model umum regresi sederhana adalah hubungan variabel – variabel
X dan Y sebenarnya dinyatakan :
i i i
=
β
+
β
X
+
ε
Υ
∧ 0 1Dimana :
= Variabel bebas
X = Variabel tak bebas
0
β
= Intecept Y dari garis, yaitu titik dimana garis itu memotong sumbu Y1
β
= Kemiringan garisi
ε
= Kesalahan pengganguMenentukan titik taksiran (nilai tunggal Y) atau taksiran selang kepercayaan
(selang keyakinan) dengan satu nilai X baru X0, model regresi taksiran menghasilkan :
i
i
X
Y
∧=
β
∧ 0+
β
∧1Dimana :
0
∧
Y
= Nilai taksiran untuk Y0
∧
β
= Penaksir untukβ
01
∧
Untuk menentukan
β
0danβ
1 adalah :(
)
22 2 2 0 i i i i i i i
X
X
n
Y
X
X
Y
X
∑
−
∑
∑
∑
−
∑
∑
=
β
(
)
22 1 i i i i i i
X
X
n
Y
X
Y
X
n
∑
−
∑
∑
∑
−
∑
=
β
2.5.2 Regresi Linier Berganda
Regresi linier ganda terdapat sejumlah (sebut k buah, k ≥ 1) peubah bebas yang
dihubungkan dengan Y linier atau berpangkat satu dalam semua peubah bebas X1,
X2,..., Xk maka bentuk persamaan umum multiple regresi adalah :
i k i k i i
i
X
X
X
Y
=
β
0+
β
1 1+
β
2 2+
...
+
β
+
ε
Dimana :
Yi = Pengamatan ke i pada variabel tak bebas
Xik = Pengamatan ke i pada variabel bebas
ik
β
= Koefisien regresi variabel bebas Xki
Regresi ganda berguna untuk mendapatkan pengaruh dua variabel bebas, atau
untuk mencari hubungan fungsional dua variabel tak bebas atau lebih. Dengan
taksiran : k i k i i
i
X
X
X
Y
∧=
β
∧0+
β
∧1 1+
β
∧2 2+
...
+
β
∧Dimana :
∧
0
Y
= Nilai taksiran untuk Y∧
0
β
= Penaksir untukβ
0∧
1
β
= Penaksir untukβ
1∧
2
β
= Penaksir untukβ
2∧
k
β
= Penaksir untukβ
kSehingga dapat dicari
∧
0
β
dan∧
1
β
adalah sebagai berikut :(
)
2Dimana :
(
X
X
)
x
i=
i−
( )
Y
Y
y
i=
i−
Untuk :
Y = Jumlah variabel tak bebas dibagi dengan n
BAB 3
SEJARAH SINGKAT BADAN PUSAT STATISTIK
3.1 Sejarah Badan Pusat Statistik
3.1.1 Masa Pemerintahan Hindia Belanda
1. Pada bulan Februari 1920 di kantor Statistik untuk pertama kalinya didirikan
oleh Direktur Pertanian, Kerajinan dan Perdagangan dan berkedudukan di
Bogor. Kantor ini diserahi tugas untuk mengolah dan mempublikasikan data
statistik.
2. Pada bulan Maret 1923 dibentuk suatu komisi yang bernama Komisi untuk
Statistik yang anggotanya merupakan wakil dari tiap – tiap departemen.
Komisi tersebut diberi tugas untuk merencanakan tindakan – tindakan yang
mengarah sejauh mungkin untuk mencapai kesatuan dalam kegiatan di bidang
statistik di Indonesia. Selain dari itu, Komisi ini mengurus terutama bagian
statistik yang dimuat di dalam Laporan Indonesia yang sebelumnya disebut
3. Pada bulan September 1924 nama lembaga tersebut diganti menjadi Kantor
Pusat Statistik dan dipidahkan ke Jakarta, bersamaan dengan itu beralih pula
pekerjaan Statistik Perdagangan yang sekarang disebut Kantor Bea Cukai.
Kantor Pusat Statistik selain mencakup bidang administrasi mencakup juga
bagian yang menangani Urusan Umum, Statistik Perdagangan, Statistik
Pertanian, Statistik Kerajinan, Statistik Konjungtor. Statistik Sosial. Kegiatan
statistik pada era ini siarahkan utuk mendukung kebujakan yang ditempuh oleh
Pemereintah Kolonial Belanda. Komisi ini juga pernah melakukan suatu
kegiatan statistik yang bersifat monumental yaitu Sensus Penduduk 1930, yang
merupakan sensus penduduk pertama kali dilakukan di Indonesia.
3.1.2 Masa Pemerintahan Jepang
Pada Juni 1942 Pemerintah Jepang baru mengaktifkan kembali kegiatan statistik yang
utamanya diarahkan untuk memenuhi kebutuhan perang/militer. Dan tugas serta
fungsi kegiatan statistik pada saat ini lebih terkonsentrasi untuk keperluan militer.
3.1.3 Masa Pemerintahan RI
Setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945
kegiatan statistik ditangani oleh lembaga baru yaitu Kantor Penyelidikan Perangkaan
dilebur menjadi Kantor Pusat Statistik (KPS) dan berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Menteri Kemakmuran.
Dengan Keputusan Presiden RI Nomor 172 Tahun 1957, terhitung mulai 1
Juni 1957 KPS diubah menjadi Biro Pusat Statistik, dan urusan statistik yang semula
menjadi tanggung jawab dan wewenang Menteri Perekonomian dialihkan menjadi
wewenang dan berada di bawah Perdana Menteri. Berdasarkan Keppres ini pula
secara formal nama Biro Puasat Statistik dipergunakan.
3.1.4 Masa Orde Baru – Sekarang
Seiring dengan perkembangan zaman, khususnya pada pemerintahan Orede Baru,
untuk memenuhi kebutuhan dalam plerencanaan dan evaluasi pembangunan, mutlak
dibutuhkan data statistik. Untuk mendapatkan data secara tepat dan akurat, salah satu
unsurnya adalah pembenahan organisasi BPS.
Dalam masa Orde Baru ini, BPS telah mengalamai empat kali perubahan
struktur organisasi :
1. Peraturan pemerintah No.16 tahun 1980 tentang organisasi BPS.
2. Peraturan pemerintah No.6 tahun 1980 tentang organisasi BPS.
3. Peraturan pemerintah No.2 tahun 1992 tentang kedudukan, tugas, fungsi,
susunan dan tata kerja BPS.
4. Undang – undang No.16 tahun 1997 tentang statistik.
6. Keputusan Kepala BPS No.100 tahun 1998 tentang organisasi dan tata kerja
BPS.
7. PP 51 tahun 1998 tentang penyelenggaraan statistik.
Tahun 1968, ditetapkan peraturan pemerintah No.16 tahun 1968 yaitu yang
mengatur organisasi dan tata kerja di pusat dan daerah. Tahun 1980, peraturan
pemerintah No.6 tahun1980 tentang organisasi sebagai pengganti peraturan
pemerintah No.16 tahun 1968. Berdasarkan peraturan pemerintah No.6 tahun 1980 di
tiap provinsi terdapat perwakilan BPS dengan nama kantor statistik provinsi dan di
kabupaten atau kotamadya terdapat cabang perwakilan BPS dengan nama kantor
statistik kabupaten atau kotamadya. Pada tanggal 19 Mei 1997 menetapkan tentang
statistik sebagai pengganti UU No.6 dan 7 tentang sensus dan statistik. Pada tanggal
17 Juli 1998 dengan keputusan presiden RI No. 89 tahun 1998, ditetapkan BPS
sekaligus mengatur tata kerja dan struktur organisasi BPS yang baru.
3.2 Visi dan Misi
Adapun visi Badan Pusat Statistik adalah menjadi sumber informasi statistik sebagai
tulang punggung informasi pembangunan nasional dan regional, didukung sumber
daya manusia yang berkualitas, ilmu pengetahuan dan teknologi informasi yang
muktahir.
Sedangkan misi Badan Pusat Statistik adalah untuk menjunjung pembangunan
penyediaan data statistik yang handal dan bernutu, efektif dan efesien, peningkatan
kesadaran masyarakat akan arti dan kegunaan statistik dan pembangunan ilmu
statistik.
3.3 Kedudukan dan Fungsi Badan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik sebagai lembaga pemerintah non departemen yang berada
sibawah dan bertanggungjawab kepada presiden (Keppres No.86 tahun 1998), dalam
melaksanakan tugasnya berdasarkan beberapa ketentuan perundangan :
1. UU No.16 tentang statistik.
2. Keputusan presiden No.86 tahun 1998 tentang BPS.
3. Peraturan pemerintah No.51 tahun 1999 tentang penyelenggaraan statistik.
Berdasarkan keputusan presiden No. 86 tahun 1998 dalam menyelenggarakan
statistik dasar melaksanakan koordinasi dan kerja sama serta mengembangkan dan
membina statistik sesuai dengan peraturan perundang – undangan yang berlaku.
Fungsi yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik adalah :
1. Perumusan kebijaksanaan perencanaan, pengumpulan, pengolahan, penyajian
data, dan analisis di bidang statistik produksi dan kependudukan serta bidang
statistik distribusi dan neraca nasional.
2. Pembinaan dan pelaksanaan koordinasi kegiatan statistik dengan departemen
diperlukan, serta pelaksanaan kerjasama dibidang statistik dengan
lembaga/organisasi lain baik di dalam maupun luar negeri.
3. Penyajian data kepada pemerintah dan masyarakat dari hasil kegiatan statistik
produksi dan kependudukan serta statistik distribusi dan neraca nasional secara
berkala baik dari hasil penelitian maupun dari data sekunder.
4. Penyebarluasan ststistik melalui berbagai cara baik langsung maupun tidak
langsung.
5. Pengolahan keuangan, kepegawaian dan organisasi, perlengkapan dan
perbekalan, serta memberikan pelayanan administrasi di lingkungan BPS.
3.4 Tata Kerja Badan Pusat Ststistik
Para deputi wajib melaksanakan koordinasi dan kerja sama teknis statistik di dalam
dan luar negeri sesuai dengan bidang tugas masing – masing dan harus melaporkan
kepada kepala BPS. Dalam melaksanakan tugasnya wajib menerapkan prinsip
koordinasi, integrasi, sibronisasi dan sinlifiksi, baik dalam lingkungan masing –
masing antara satuan unit organisasi di lingkungan BPS maupun dengan instansi
lainnya di luar BPS sesuai bidang masing – masing.
3.5 Tugas BPS
1. Melakukann kegiatan statistik yang ditugaskan kepadanya oleh pemerintah,
antara lain dibidang pertanian, agraria, pertambangan, perindustrian,
perhubungan, perdagangan, sosial, ketenagakerjaan, keuangan, pendapatan
nasional, pandidikan, dan keagamaan.
2. Atas nama pemerintah melaksanakan koordinasi di lapangan kegiatan statistik
dari segenap instansi pemerintah baik di pusat maupun di daerah dengan tujuan
mencegah dilakukannya pekerjaan yang serupa oleh dua atau lebih instansi,
memajukan keseragaman dalam penggunaan defenisi, klasifikasi, dan lain –
lain.
3. Mengadakan segala daya agar masyarakat menyadari akan tujuan dan
kegunaan statistik.
Berdasarkan Keppres ini Kepala berada di bawah dan bertanggung jawab
langsung kepada presiden serta mempunyai tugas :
1. Memimpin BPS sesuai dengan tugas dan fungsi BPS serta membina aparatur
BPS agar berdayaguna dan berhasilguna.
2. Menentukan kebijakan teknis pelaksanaan dibidang statistik yang secara
fungsional manjadi tanggungjawabnya sesuai dengan peraturan perundang –
undangan yang berlaku serta kebijakan umum yang telah ditetapkan oleh
pemerintah.
3. Membina dan melaksanakan koordinasi dengan departemen dan instansi
lainnya dalam mengembangkan berbagai jenis statistik yang diperlukan, serta
melaksanakan kerjasama dibidang statistik dengan lembaga/ organisasi lain
Wakil Kepala BPS berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada
Kepala BPS serta mempunyai tugas :
1. Membantu Kepala BPS dalam membina dan mengembangkan administrasi
BPS agar berdayaguna dan berhasilguna.
2. Membantu Kepala BPS dalam mengkoordinasikan tugas – tugas Deputi, Pusat
Pendidikan dan Pelatihan Statistik da Perwakilan BPS di daerah.
3. Mewakili Kepala BPS dalam hal Kepala BPS berhalangan.
Deputi Administrasi mempunyai tugas menyelenggarakan pembinaan
pengelolaan keuangan, kepegawaian dan organisasi, perlengkapan dan perbekalan,
pengendalian, serta memberikan pelayanan administrasi dilingkungan BPS.
Deputi perencanaan dan analis statistik adalah unsur pelaksana sebagian tugas
dan fungsi BPS yang mnempunyai tugas penyelenggaraan pembinaan kegiatan
perencanaan program dan metodologi statistik, system informasi statistik, pengelolaan
hasil sensus, survei dan data sekunder diserta analis dan pengembangan analis.
Deputi statistik produksi dan kependudukan adalah unsur pelaksana sebagian
tugas dan fungsi BPS yang mempuyai tugas menyelenggarakan pembinaan kegiatan
statistik pertanian, industri, konstruksi, pertmabngan energi, kesejahteraan rakyat,
serta statistik demografi dan ketenagakerjaan.
Deputi statistik produksi dan neraca nasional adalah unsur pelaksana sebagian
tugas dan fungsi BPS yang mempunyai tugas menyelenggarakan pembinaan kegiatan
3.6 Struktur Organisasi Badan Pusat Statistik
Strutur Organisasi BPS dipimpin oleh seorang seorang kepala dibantu oleh bagian tata
usaha.
Tata usaha terdiri dari:
1. Sub bagian urusan dalam
2. Sub bagian perlengkapan dan perbekalan
3. Sub bagian keuangan
Uraian tugas bagian Tata Usaha:
1. Menyusun program kerja tahunan bagian
2. Mengatur dan melaksanankan perhimpunan dan penyusunan program kerja
tahunan, baik rutin maupun proyek kantor BPS provinsi dan menyimpanya ke
BPS.
3. Mengatur dan melaksanakan urusan dalam yang meliputi surat menyurat,
pengadaan dan percetakan arsip, rumah tangga, pemeliharaan gedung,
keamanan dan ketertiban lingkungan, serta perjalanan dinas dalam dan luar
negeri.
4. Mengatur dan melaksanakan urusan perlengkapan dan perbekalan yang
meliputi penyusunan rencana kebutuhan, penyaluran dan pengemasan,
penyimpanan pergudangan, inventaris, penghapusan, serta pemeliharaan
peralatan dan perlengkapan.
5. Mengatur dan melaksanakan urusan keungan yang meliputi tata usaha
Organisai BPS berdasarkan keppres RI Nomor 6 tahun 1996 terdiri atas:
1. Kepala
2. Wakil kepala
3. Deputi administrasi
4. Deputi perencanaan dan analis Statistik
5. Deputi Statistik produksi dan kependudukan
6. Deputi Statistik produksi dan neraca nasional
7. Pusat pendidikan dan pelatihanan Statistik
8. Perwakilan BPS di Daerah
9. Unit pelaksanaan teknis
Deputi perencanaan dan analis statistik (PAS) mengkoordinasi 3 biro yakni:
1. Biro perencanaan dan pengendalian
2. Biro pengolahan dan penyajian
3. Biro analisis dan pengembangan
Deputi pembinaan Statistik mengkordinir 4 biro, yakni:
1. Biro Statistik dan industri
2. Biro Statistik distribusi
3. Biro Statistik sosial dan kependudukan
BAB 4
ANALISIS DAN PENGOLAHAN DATA
4.1 Arti dan Kegunaan Analisis Data
Analisis data pada dasarnya dapat diartikan sebagai berikut :
1. Membandingkan dua hal atau lebih variabel untuk mengetahui selisih atau
rasionya kemudian diambil kesimpulan.
2. Menguraikan atau memecahkan suatu keseluruhan menjadi bagian – bagian
atau komponen yang lebih kecil agar dapat :
a. Mengetahui komponen yang menonjol
b. Membandingkan antara komponen yang satu dengan komponen
lainnya.
c. Membandingkan salah satu atau beberapa komponen dengan
keseluruhan
3. Memperkirakan atau memperhitungkan besarnya pengaruh secara kuntitatif
4.2 Model Peramalan
Pertambahan atau pertumbuhan jumlah penduduk dapat mempengaruhi kesejahteraan
daerah atau negara yang bersangkutan. Dalam pengolahan data ini penulis
menggunakan model sistematis yang sesuai dipergunakan untuk memperkirakan
jumlah penduduk Kabupaten Aceh Singkil pada tahun 2010. Model yang di gunakan
adalah regresi linier sederhana.
Rumus yang dipergunakan adalah sebagai berikut :
= b0 + b1X + e
Koefisien b0 dan b1 tersebut di atas dapat di ubah menjadi koefisien a dan b
sehingga di peroleh ( Y topi ) sebagai berikut :
= a + bx
Dimana :
= Variabel tak bebas / terikat (dependent)
X = Variabel bebas (independent)
a = Koefisien Intersept
b = Koefisien regresi Slove
Dari rumus tersebut dapat di cari nilai a dan b. Cara mencari nilai a dan b
adalah sebagai berikut :
a = 2
2 2 ) ( . .
∑
∑
∑ ∑ ∑
∑
− − Xi Xi n XiYi Xi Yi Xi b =∑
∑
∑
∑ ∑
− − 2 2 ) ( Xi Xi n Yi Xi XiYi n [image:37.595.110.446.412.675.2]4.2.1 Keadaan Jumlah Penduduk
Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dari Tahun 2000 – 2008
Tahun
Penduduk
Jumlah Laki - Laki Perempuan
2002 62.186 61.023 123.209
2003 62.772 61.986 124.758
2004 72.814 71.870 144.684
2005 74.357 73.920 148.277
2006 77.753 76.008 153.761
2007 82.792 81.532 164.324
2008 87.064 85.723 172.787
Dari data tersebut diatas, akan di cari peramalan jumlah penduduk
kabupaten Aceh Singkil pada tahun 2010. Peramalan tersebut akan meliputi
peramalan jumlah penduduk laki – laki , peramalan jumlah penduduk perempuan dan
peramalan jumlah penduduk laki – laki dan perempuan ( peramalan jumlah penduduk
total)
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180
2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008
Jumlah penduduk
1.Ramalan Jumlah Penduduk Laki – Laki Kabupaten Aceh SIngkil pada tahun 2010
Data Jumlah penduduk Laki – Laki dari tahun 2002 – 2008
Tahun
Jumlah Penduduk Laki -Laki
2002 62.186
2003 62.772
2004 72.814
2005 74.357
2006 77.753
2007 82.792
2008 87.064
Tahun xi yi xi xiyi
2002 -3 62.186 9 -186.558
2003 -2 62.772 4 -125.544
2004 -1 72.814 1 -72.814
2005 0 74.357 0 0
2006 1 77.753 1 77.753
2007 2 82.792 4 165.584
2008 3 87.064 9 261.192
= a + bx
a = 2
2 2 ) ( . .
∑
∑
∑ ∑ ∑
∑
− − Xi Xi n XiYi Xi Yi Xi= 2
) 0 ( 28 7 613 . 119 0 738 . 519 28 −− x x x = 196 664 . 552 . 14 = 74.248,23
b =
∑
∑
∑
∑ ∑
− − 2 2 ) ( Xi Xi n Yi Xi XiYi n= 2
0 28 7 738 . 519 0 613 . 119 7 − − x x x = 196 291 . 837
= 4.271,90
Sehingga dapat ditentukan nilai ramalan jumlah penduduk laki-laki Kabupaten Aceh
Singkil tahun 2010
= a + bx
= 74.248,23 + 4.271,90 ( 5 )
= 74.248,23 + 21.359,5
Diperoleh ramalan jumlah penduduk laki-laki propinsi Kabupaten Aceh Singkil pada
tahun 2010 adalah sebanyak 95.607,73 jiwa.
2. Ramalan Jumlah Penduduk Perempuan Tahun 2010
Data Jumlah Penduduk Perempuan Tahun 2010
Tahun
Jumlah Penduduk Perempuan
2002 61.023
2003 61.986
2004 71.870
2005 73.920
2006 76.008
2007 81.532
Tahun xi yi xi xiyi
2002 -3 61.023 9 -183,069
2003 -2 61.986 4 -123.972
2004 -1 71.870 1 -71.870
2005 0 73.920 0 0
2006 1 76.008 1 76.008
2007 2 81.532 4 163.064
2008 3 85.723 9 257.169
0 512.062 28 117.330
= a + bx
a = 2
2 2 ) ( . .
∑
∑
∑ ∑ ∑
∑
− − Xi Xi n XiYi Xi Yi Xi= 2
0 28 7 330 . 117 0 062 . 512 28 − − x x x = 196 736 . 337 . 14
b =
∑
∑
∑
∑ ∑
− − 2 2 ) ( Xi Xi n Yi Xi XiYi n= 2
0 28 7 062 . 512 0 330 . 117 7 − − x x x = 196 310 . 821 = 4.190,36
Sehingga dapat ditentukan nilai ramalan jumlah penduduk perempuan Kabupaten
Aceh Singkil pada tahun 2010
= a + bx
= 73.151,71 + 4.190,36 ( 5 )
= 73.151,71 + 20.951,8
= 94.103,51
= 94.103,51
Diperoleh ramalan jumlah penduduk perempuan Kabupaten Aceh Singkil tahun 2010
adalah sebanyak 94.103,51 jiwa.
Dari ramalan jumlah penduduk laki – laki dan jumlah penduduk perempuan
kabupaten Aceh Singkil tahun 2010, dapat diperoleh hasil jumlah penduduk total
Jumlah Penduduk Total = Jumlah penduduk Laki – Laki + Jumlah Penduduk
Perempuan
= 95.607,73 + 94.103,51
= 189.711,25
Jumlah penduduk total juga dapat di cari dengan perhitungan yang sama dengan
perhitungan jumlah penduduk laki –laki dan perempuan yang telah di cari.
3.Ramalan Jumlah Penduduk Total Kabupaten Aceh Singkil Tahun 2010
Data Jumlah Penduduk Total Kabupaten Aceh Singkil Tahun 2010
Tahun
Jumlah Penduduk Total
2002 123.209
2003 124.758
2004 144.684
2005 148.277
2006 153.761
2007 164.324
Tahun xi yi xi xiyi
2002 -3 123.209 9 -369.627
2003 -2 124.758 4 -249.516
2004 -1 144.684 1 -144.680
2005 0 148.277 0 0
2006 1 153.761 1 153.761
2007 2 164.324 4 328.648
2008 3 172.787 9 518.361
0 1.031.800 28 236.943
= a + bx
a = 2
2 2 ) ( . .
∑
∑
∑ ∑ ∑
∑
− − Xi Xi n XiYi Xi Yi Xi= 2
0 28 7 943 . 236 0 800 . 031 . 1 28 −− x x x = 196 400 . 890 . 28
= 147.400
b =
= 2 0 28 7 400 . 031 . 1 0 943 . 236 7 − − x x x = 196 601 . 658 . 1
= 8.462,25
Sehingga dapat ditentukan nilai ramalan jumlah penduduk total Kabupaten Aceh
Singkil pada tahun 2010
= a + bx
= 147.400+ 8.462,25 ( 5 )
= 147.400 + 42.311,25
= 189.711,25
= 189.711,25
Hasil ramalan jumlah penduduk Kabupaten Aceh Singkil pada tahun 2010
Jumlah Penduduk Laki – Laki = 95.607,73 Jiwa
Jumlah Penduduk Perempuan = 94.103,51 Jiwa
4. Ramalan Jumlah Rasio Jenis Kelamin Penduduk kabupaten Aceh Singkil Pada
Tahun 2010
SR =
Diman, K = Konstanta,Biasanya nilainya 100
Data Jumlah Rasio Jenis Kelamin Dari Tahun 2002-2008
Tahun
Penduduk
Rasio Laki - Laki Perempuan
2002 62.186 61.023 101.90
2003 62.772 61.986 101.26
2004 72.814 71.870 101.31
2005 74.357 73.920 100.59
2006 77.753 76.008 102.29
2007 82.792 81.532 101.54
BAB 5
IMPLEMENTASI SISTEM
5.1 Pengenalan Excel
Microsof Excel adalah aplikasi pengolahan angka (Spread Sheet) yang sangat populer
dan mampu untuk mengatur, menyediakan maupun menganalisa data dan
mempresentasikan dalam bentuk tabel, grafik atau diagram.
5.1.1 Mengaktifkan Microsoft Excel
Cara I
a. Klik tombol Start
b. Pilih dan klik Program, Microsoft Office, Microsoft Excel
Cara II
a. Klik tombol Start
b. Pilih dan Klik Run
Cara III
a. Klik tombol Start
b. Pilih dan klik Open, klik ganda pada Program File, Microsoft Office, Office,
5.1.2 Istilah-istilah MS. Excel
1. Worksheet adalah daerah tempat lembaran kerja untuk memasukkan data atau
rumus. Normalnya MS.Excel menyediakan worksheet atau sheet sebanyak 3
sheet
2. Workbook merupakan buku kerja yang terdiri dari beberapa worksheet.
Workbook ini merupakan file penyimpanan worksheet sehingga
mempermudah mengorganisasi file-file sesuai dengan kebutuhan yang
diperlukan
3. Cell merupakan perpotongan baris dan kolom yang ditandai dengan aktifnya
4. Cell Pointer adalah tanda penunjuk keaktifan sel berupa kotak bingkai tebal
5. Range adalah kumpulan beberapa sel yang membentuk kelompok atea
(ditandai warna hitam saat diblok)
6. Gridlines adalah garis bantu sel pada area kerja. Gridlines ini hanya tampak
pada saat bekerja dalam worksheet tetapi bila hasil kerja dicetak atau
ditampilkan dengan print preview, maka Gridlines tersebut tidak tampak
7. Fill Handle adalah bagian bahwa kanan pointer cell berfungsi untuk
memindahkan atau mengcopy data dan rumus dengan menggunakan mouse
8. Mouse Pointer adalah bentuk penunjuk mouse yang tampil pada layar MS.
Excel
5.1.3 Jenis Data dalam MS. Excel
Sebuah sel pada lembar kerja Excel dapat diisi empat jenis data :
a. Label / teks
b. Numerik
c. Alfanumerik
d. Rumus
5.2.1 Menyimpan Worksheet
a. Klik menu File, Save atau tekan Ctrl + S
b. Pada pilihan Save in, pilih atau klik drive dan folder tempat menyimpan file
c. Pada bagian File Name, ketik nama file yang digunakan
d. Klik tombol Save
5.2.2 Membuka Worksheet
a. Klik menu File, Open atau tekan Ctrl + O atau tekan tombol Ctrl + F12
b. Pada bagian Look in, pilih dan klik drive dan folder file yang akan dibuka
c. Pada daftar file, pilih nama file yang ingin dibuka
d. Klik tombol Open
5.2.3 Menyimpan Worksheet ke Nama Lain
a. Klik menu File, Save As atau tekan tombol F12
b. Pada pilihan Save in, pilih atau klik drive dan folder tempat simpan file
c. Pada bagian File Name, ketik nama file yang diinginkan
d. Klik tombol Save
5.2.4 Keluar dari MS.Excel
Klik menu File, Exit atau tekan Alt +F4 pada keyboard, pilih Yes atau No
5.2.5 Membuka Lembar Kerja Baru
5.3 Formula dan Fungsi Statistik
Microsoft Excel menyediakan banyak jenis kategori fungsi seperti fungsi statistik,
finansial, data base, teks, matematik dan trigonometri, logika, referensi dan pencarian
yang dapat digunakan dalam membuat fungsi termasuk fungsi otomatis seperti
outosum, currency style, percent style dan sebagainya.
Fungsi-fungsi Excel digunakan dalam penulisan formula atau rumus yang
dapat dikomendasikan atau gabuangan beberapa fungsi.
5.3.1 Fungsi Statistik
Fungsi ini bertujuan untuk menganalisa suatu kumpulan data. Untuk penganalisaan
data, beberapa fungsi yang sering digunakan antara lain :
1. SUM (range) : mencari total sekumpulan data angka
2. MAX (range) : mencari nilai tertinggi dari sekumpulan data angaka
3. MIN (range) : mencari nilai terendah dari sekumpulan data angka
4. AVERAGE : mencari nilai rata-rata dari sekumpulan data angka
5.4 Grafik dalam Microsoft Excel
Salah satu fasilitas MS.Excel adalah kemampuan untuk membuat grafik (chart)
sehingga data-data dalam bentuk angka-angka yang tersusun dalam tabel dapat
dipresentasikan ke dalam bentuk yang lebih menarik yakni dalam grafik bentuk
batang, garis, kolom, lingkaran dan bentuk grafik lainya. Grafik ini sering digunakan
untuk menunjukkan persentasi dari sebuah penelitian atau menampilkan hasil data.
5.4.1 Membuat Grafik
Langkah-Langkah membuat grafik :
1. Arahkan pointer sel pada tabel data
2. Klik menu Insert, Chart
3. Tentukan tipe dan sub tipe grafik misalnya tipe Column dan sub tipe 3-D
Column
4. Klik Next
5. Tentukan sumber data grafik. Jika sel pointer berada pada tabel data maka
otomatis seluruh data tabel akan disorot ditandai dengan garis putus-putus
6. Klik Next
7. Tentukan keterangan pendukung grafik seperti titles (judul-judul tabel), axis
(sumbu koordinat tabel), gridlines (garis bantu skala tabel), legends
(keterangan tambahan), data labels (nama-nama data tabel ) dan data tabel.
8. Klik Next
10.Klik Finish untuk menghasilkan grafik baru
5.4.2 Menata Grafik
Untuk menata grafik dapat dilakukan dengan menggunakan toolbar Chart atau dengan
menggunakan kotak dialog Chart Option atau klik menu Chart lalu lakukan penataan
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi jumlah penduduk Kabupaten Aceh Singkil
tahun 2002-2008 maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Dengan menggunakan perhitungan menggunakan regresi linier sederhana
maka dapat dicari ramalan jumlah penduduk suatu daerah atau kota yang
dalam hal ini ramalan jumlah penduduk kabupaten Aceh Singkil tahun 2010.
2. Diperkirakan jumlah penduduk Kabupaten Aceh Singkil menurut jenis
kelamin laki-laki pada tahun 2010 adalah sebanyak 95.607,73 jiwa,jenis
kelamin perempuan sebanyak 94.103,51 jiwa, dan secara keseluruhan ( jenis
kelamin laki-laki dan perempuan ) adalah sebanyak 189.711,25 jiwa
3. Setelah memperlihatkan data jumlah penduduk Kabupaten Aceh Singkil
berdasarkan jenis kelamin, dapat diketahui bahwa jumlah penduduk laki-laki
6.2 Saran
Berdasarkan data yang diamati, penulis memberi saran dari hasil analisis jumlah
penduduk Kabupaten Aceh Singkil yaitu sebagai berikut :
2. Dengan meningkatnya jumlah penduduk setiap tahunnya, maka diharapkan
pemerintah agar dapat mengambil tindakan yang tepat untuk menekan angka
pertumbuhan penduduk yang terjadi, misalnya dengan menggalakkan program
KB yang terarah dan berkesinambungan kepada masyarakat.
3. Memeratakan penyebaran penduduk, misalnya dengan mengadakan
transmigrasi dan pemerataan pembangunan yang berwawasan lingkungan demi
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara. Aceh Dalam Angka,
Medan : BPS Sumatera Utara.
Sudjana.1992.Metoda Statistika.Edisi Ke-6. Tarsito : Bandung.
Gunawan.2004.Statistik.Yogyakarta : ANDI