• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Ketersediaan Koleksi dengan Peminjaman Buku oleh Mahasiswa Institute Agama Islam Negeri Sumatera Utara Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Hubungan Ketersediaan Koleksi dengan Peminjaman Buku oleh Mahasiswa Institute Agama Islam Negeri Sumatera Utara Medan"

Copied!
87
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN KETERSEDIAAN KOLEKSI DENGAN

PEMINJAMAN BUKU OLEH MAHASISWA PADA

PERPUSTAKAAN INSTITUT AGAMA ISLAM

NEGERI (IAIN) SUMATERA UTARA

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan studi untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

dalam bidang ilmu perpustakaan dan informasi

OLEH

ASNITA DEWI SARAGIH

060709039

DEPARTEMEN STUDI PERUSTAKAAN DAN INFORMASI (S1) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS SASTRA MEDAN

(2)

LEMBAR PERSETUJUAN

Judul Skripsi : Hubungan Ketersediaan Koleksi dengan Peminjaman Buku oleh Mahasiswa Institute Agama Islam Negeri Sumatera Utara Medan.

Oleh : Asnita Dewi Saragih NIM : 060709039

Pembimbing I : Dra. Zaslina Zainuddin, Mpd Tanda Tangan :

Tanggal :

Pembimbing II : Drs. Syakirin Pangaribuan, SH

Tanda Tangan :

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Skripsi : Hubungan Ketersediaan Koleksi Dengan Peminjaman Buku Oleh Mahasiswa Pada Perpustakaan Institute Agama Islam Negeri Sumatera Utara Medan.

Oleh : Asnita Dewi Saragih

NIM : 060709039

DEPARTEMEN STUDI PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI

Ketua : Drs. Jonner Hasugian, M.Si

Tanda Tangan :

Tanggal :

FAKULTAS SASTRA

Dekan : Drs. Syahron Lubis, MA

Tanda Tangan :

(4)

ABSTRAK

Saragih, Asnita Dewi. 2010. Hubungan Ketersediaan Koleksi dengan Peminjaman Buku oleh Mahasiswa pada Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sumatera Utara.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan Ketersediaan Koleksi dengan Peminjaman Buku oleh Mahasiswa pada Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sumatera Utara, lokasi penelitian Jl. Williem Iskandar pasar V Medan Estate.

Penelitian ini menggunakan metode korelasi. Populasi penelitian ini adalah pengguna yang terdaftar sebagai anggota perpustakaan yang terdiri dari 4 fakultas yaitu dakwah populasinya 10 orang, syari`ah 28 orang, tarbiyah 53 dan ushuluddin berjumlah 7 orang. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah metode Proportionate Stratified Random Sampling. Teknik pengumpulan data adalah melalui pengamatan, angket, dan studi kepustakaan. Pengukuran variabel dilakukan dengan Skala Likert. Interpretasi data dilakukan berdasarkan besar persentase jawaban dari responden. Untuk mengetahui hubungan Ketersediaan Koleksi dengan Peminjaman Buku digunakan teknik korelasi Product Moment dari Pearson. Sedangkan untuk pengujian hipotesis dilakukan dengan cara membandingkan r hitung dengan r tabel pada tingkat kepercayaan 95% (α = 0,5).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Ketersediaan Koleksi dengan Peminjaman Buku oleh Mahasiswa pada Perpustakaan IAIN, dengan nilai koefisien determinasi sebesar 0,55. Hal ini menunjukkan bahwa 55% peminjaman buku oleh mahasiswa yang dipengaruhi ketersediaan koleksi, sedangkan 55% dipengaruhi variable lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.

(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini , adapun judul dari skripsi ini adalah Hubungan Ketersediaan Koleksi dengan Peminjaman Buku oleh Mahasiswa pada Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sumatera Utara. Penulisan skripsi ini diajukan guna mencapai gelar Sarjana Sosial pada Departemen Studi Perpustakaan dan Informasi pada Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

Secara khusus penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ayahanda Bahruddin Saragih dan Ibunda Normah Purba yang telah banyak memberikan dukungan moril maupun materil kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna masih adanya kekurangan dan kelemahan dalam berbagai hal, baik dalam penyajian maupun penguraiannya. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. Syahron Lubis, MA , selaku Dekan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Jonner Hasugian, M.Si, selaku Ketua Departemen Studi Perpustakaan dan Informasi di Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Zaslina Zainuddin, M.Pd selaku Dosen Pembimbing I yang telah banyak memberikan bantuan, bimbingan, dan pengarahan serta waktu dalam penulisan skripsi ini.

4. Drs. Syakirin Pangaribuan, SH selaku Dosen Pebimbing II yang memberikan petunjuk serta pengarahan kepada penulis sehingga skripsi ini daapat selesai.

(6)

6. Dra. Retn Sayekti, M. Lis, selaku Kepala Perpustakaan dan staf perpustakaan yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian ini pada Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN).

7. Buat abangku Abdul Mutholib dan Ahmad Rajali dan kakak ku Roslilawati dan kakak ipar ku Devi dan Ibah serta keponakan ku Rhido, Wulan, dan Rifky yang telah membantu dan memotivasi penulis dalam segala hal penyusunan skripsi, terimakasih atas dukungannya.

8. Buat sahabat-sahabatku Isna S.Sos, Tia .Sos , Ony S.Sos , Citra S.Sos, Genk Mano, Sri S.Sos, Lina S.Sos, Ridha, Rahma, Dewi, Wina, Dedew, Ika, Rully, Zulhany, Uci, Sri, Siti, Kak Mike, Kak Irma S.Sos, Syukur, Genk Cantik, Shella, Rere dan Angkatan 2006 lainya. terimakasih atas semua dukungan, bantuan, serta doanya.

Akhir kata penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang membutuhkan dan dapat sebagai masukan bagi pendidikan.

Medan, Juni 2009 Penulis,

(7)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR LAMPIRAN ... iv

DAFTAR TABEL ... v

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Manfaat Penelitian ... 3

1.5 Ruang lingkup Penelitian ... 3

1.6 Hipotesis Penelitian………... ... 3

BAB II KAJIAN TEORITIS ... 4

2.1 Perpustakaan Perguruan Tinggi ... 4

2.1.1 Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi ... 4

2.1.2 Tujuan Perpustakaan Perguruan Tinggi ... 4

2.1.3 Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi ... 5

2.2 Ketersediaan Koleksi Perpustakaan ... 6

2.2.1 Pengertian Ketersediaan Koleksi Perpustakaan ... 6

2.2.2 Tujuan Ketersediaan Koleksi Perpustakaan ... 7

2.3 Koleksi Perpustakaan ... 7

2.3.1 Pengertian Koleksi Perpustakaan ... 7

2.3.2 Fungsi Koleksi Perpustakaan ... 8

2.3.3 Jenis Koleksi Perpustakaan ... 9

2.3.4 Kesesuaian Koleksi ... 10

2.3.5 Manfaat Koleksi ... 11

2.3.6 Pedoman Perhitungan Koleksi Perpustakaan... 11

2.3.7 Pengadaan Koleksi Perpustakaan ... 12

2.3.8 Pengembangan Koleksi Perpustakaan ... 13

2.4 Pengertian Peminjaman ... 14

2.4.1 Sistem Peminjaman ... 14

2.4.2 Peraturan Peminjaman ... 17

2.4.3 Sanksi Peminjaman ... 18

2.4.4 Layanan Sirkulasi ... 19

2.4.4.1 Pengertian Layanan Sirkulasi ... 19

2.4.4.2 Tujuan Layanan Sirkulasi ... 19

2.5 Buku ... 20

2.5.1 Pengertian Buku ... 20

BAB III METODE PENELITIAN ... 20

3.1 Metode Penelitian ... 20

(8)

3.3 Populasi dan Sampel ... 20

3.3.1 Populasi ... 20

3.3.2 Sampel ... 21

3.4 Instrumen Penelitian ... 22

3.4.1 Defenisi Operasional Variabel ... 23

3.4.2 Kisi-kisi Kuesioner ... 23

3.5 Tekhnik Pengumpulan Data ... 24

3.6 Jenis dan Sumber Data ... 25

3.7 Analisis Data ... 25

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 30

4.1 Karakteristik Responden ... 30

4.1.1 Identitas Responden ... 30

4.2 Analisis Deskriptif ... 30

4.2.1 Ketersediaan Koleksi Perpustakaan IAIS-SU ... 30

4.2.1.1 Kesesuaian Koleksi ... 31

4.2.1.2 Jenis Koleksi Perpustakaan ... 33

4.2.1.3 Jumlah Koleksi Perpustakaan ... 35

4.2.1.4 Manfaat Koleksi Perpustakaan... 37

4.2.1.5 Lama Peminjaman ... 39

4.2.1.6 Proses Peminjaman ... 41

4.2.1.7 Waktu Peminjaman ... 42

4.2.1.8 Denda Perpustakaan ... 44

4.3 Penentuan Korelasi ... 45

4.3.1 Perhitungan Korelasi ... 45

4.4 Pengujian Hipotesis ... 46

4.5 Uji Koefisien Determinasi ... 47

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 48

5.1 Kesimpulan ... 48

5.2 Saran ... 48

DAFTAR PUSTAKA ... 49

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Sampel Penelitian Berdasarkan Strata ... 22

Tabel 2 : Kisi-kisi Kuesioner ... 24

Tabel 3 : Identitas Responden Berdasarkan Fakultas ... 28

Tabel 4 : Ketersediaan Koleksi dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi………...29

Tabel 5 : Kesesuaian Koleksi yang dilayankan ... 30

Tabel 6 : Ketersediaan Jenis Koleksi Perpustakaan IAIN-SU ... 31

Tabel 7 : Ketersediaan Buku ... 32

Tabel 8 : Ketersediaan Jumlah Koleksi yang Memadai ...33

Tabel 9 : Ketersediaan Jumlah Koleksi dengan Kebutuhan ... 34

Tabel 10 : Pemanfaatan Buku ... 35

Tabel 11 : Ketersediaan Buku yang dinginkan Pengguna ... 36

Tabel 12 : Jumlah Peminjaman Buku ... 37

Tabel 13 : Waktu Peminjaman ... 38

Tabel 14 : Sistem Peminjaman ... 39

Tabel 15 : Proses Peminjaman... 39

Tabel 16 : Perpanjangan Peminjaman Buku ... 40

Tabel 17 : Jumlah Peminjaman Buku ... 41

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I : Kuesioner Penelitian ... 48

Lampiran II : Gambaran Umum Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri 53 Lampiran III : Nilai Variabel X dan Variabel Y ... 58

Lampiran IV : Distribusi Jawaban Responden……….61

Lampiran V : Tabel Product Moment ... 64

(11)

ABSTRAK

Saragih, Asnita Dewi. 2010. Hubungan Ketersediaan Koleksi dengan Peminjaman Buku oleh Mahasiswa pada Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sumatera Utara.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan Ketersediaan Koleksi dengan Peminjaman Buku oleh Mahasiswa pada Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sumatera Utara, lokasi penelitian Jl. Williem Iskandar pasar V Medan Estate.

Penelitian ini menggunakan metode korelasi. Populasi penelitian ini adalah pengguna yang terdaftar sebagai anggota perpustakaan yang terdiri dari 4 fakultas yaitu dakwah populasinya 10 orang, syari`ah 28 orang, tarbiyah 53 dan ushuluddin berjumlah 7 orang. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah metode Proportionate Stratified Random Sampling. Teknik pengumpulan data adalah melalui pengamatan, angket, dan studi kepustakaan. Pengukuran variabel dilakukan dengan Skala Likert. Interpretasi data dilakukan berdasarkan besar persentase jawaban dari responden. Untuk mengetahui hubungan Ketersediaan Koleksi dengan Peminjaman Buku digunakan teknik korelasi Product Moment dari Pearson. Sedangkan untuk pengujian hipotesis dilakukan dengan cara membandingkan r hitung dengan r tabel pada tingkat kepercayaan 95% (α = 0,5).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Ketersediaan Koleksi dengan Peminjaman Buku oleh Mahasiswa pada Perpustakaan IAIN, dengan nilai koefisien determinasi sebesar 0,55. Hal ini menunjukkan bahwa 55% peminjaman buku oleh mahasiswa yang dipengaruhi ketersediaan koleksi, sedangkan 55% dipengaruhi variable lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.

(12)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang dan Masalah

Perpustakaan merupakan salah satu lembaga yang menyediakan jasa atau layanan informasi yang dapat memenuhi kebutuhan pengguna. Oleh karena itu perpustakaan mempunyai peranan dalam menyediakan koleksi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna agar dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh mahasiswa dalam mencari dan menambah informasi. Koleksi perpustakaan merupakan faktor utama dalam keberhasilan layanan perpustakaan. Koleksi yang baik adalah koleksi yang dapat mendukung proses belajar di perguruan tinggi yang bersangkutan. Perpustakaan perlu dikelola dengan memberikan layanan yang memudahkan bagi setiap pengguna. Pelayanan perpustakaan dapat diselenggarakan dengan sistem terbuka, perpustakaan memberikan kebebasan kepada pengunjungnya untuk dapat masuk dan memilih koleksi yang dibutuhkannya. Sedangkan sistem tertutup, pengunjung tidak diperkenankan masuk ke ruangan koleksi perpustakaan, dan koleksi yang dibutuhkannya harus diminta melalui petugas perpustakaan. Optimalnya penggunaan koleksi dan layanan perpustakaan merupakan indikasi dari terbentuknya peminjaman koleksi oleh pengguna mengingat perpustakaan adalah sebagai sumber dan pusat informasi. Selain itu pelayanan juga merupakan ujung tombak perpustakaan karena secara langsung berhubungan dengan pengguna.

(13)

buku, majalah, surat kabar, dan lainnya, sedangkan bentuk non cetak berupa CD, DVD dan kaset. Peminjaman bahan pustaka merupakan kegiatan yang dilaksanakan perpustakaan pada bagian sirkulasi. Pada umumnya tidak semua pengguna perpustakaan dapat membaca di perpustakaan karena adanya keterbatasan waktu pengguna, maka bahan pustaka tersebut dibawa pulang. Oleh sebab itu perpustakaan menyediakan layanan peminjaman agar dapat dimanfaatkan oleh pengguna. Pepustakaan akan meminjamkan jumlah koleksi yang sesuai dengan peraturan yang telah ada pada perpustakaan yang bersangkutan, suatu perpustakaan akan menerapkan sistem peminjaman. Pada Perpustakaan IAIN Sumatera Utara sistem peminjaman yang digunakan yaitu dengan menggunakan kartu pustaka yang memuat identitas mahasiswa yang telah menjadi anggota perpustakaan, dengan ketentuan setiap mahasiswa akan memiliki satu kartu pustaka dan buku yang dapat dipinjam yaitu dua buku.

Perpustakaan IAIN Sumatera Utara memiliki jumlah koleksi 76.507 judul dengan 232.848 eksemplar. Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa jumlah koleksi yang dimiliki Perpustakaan IAIN memiliki koleksi yang cukup memadai tetapi jumlah peminjaman masih rendah, hal ini dapat dilihat dari buku laporan tahunan Perpustakaan IAIN dimana pengunjung dalam satu hari rata-rata 1.561 orang, dengan peminjam buku yaitu 52 orang, dan buku yang dipinjam perhari yaitu 104 judul. Sedangkan pengguna yang terdaftar sebagai anggota Perpustakaan IAIN Sumatera Utara sampai dengan Desember 2009 yaitu sebanyak 5.249 orang, Berdasarkan pengamatan awal penulis, bahwa ketersediaan koleksi pada Perpustakaan IAIN Sumatera Utara belum terlengkapi dan belum sesuai dengan kebutuhan pengguna karena buku-buku yang dimiliki perpustakaan tersebut kurang lengkap dan buku-buku lama sehingga peminjaman rendah.

(14)

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah di kemukakan di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah ada hubungan antara ketersediaan koleksi perpustakaan dengan peminjaman buku oleh mahasiswa IAIN Sumatera Utara?”

1.3Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara ketersediaan koleksi perpustakaan dengan peminjaman buku oleh mahasiswa IAIN Sumatera Utara.

1.4Manfaat Penelitian

Adapun hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :

1. Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sumatera Utara, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan dan bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan, khususnya layanan perpustakaan yang harus ditingkatkan agar dapat digunakan oleh mahasiswa.

2. Peneliti lanjutan dapat menjadi bahan rujukan untuk penelitian.

3. Penulis, untuk menambah ilmu pengetahuan dan wawasan mengenai hubungan ketersediaan koleksi dengan peminjaman buku oleh mahasiswa pada perpustakaan IAIN Sumatera Utara.

1.5 Ruang Lingkup

Ruang lingkup penelitian ini dibatasi yaitu hanya membahas mengenai Ketersediaan Koleksi dengan Peminjaman Buku oleh Mahasiswa pada Perpustakaan IAIN Sumatera Utara yaitu pada koleksi, dan layanan sirkulasi.

1.6Hipotesis Penelitian

(15)

BAB II

KAJIAN TEORETIS

2.1 Perpustakaan Perguruan Tinggi

2.1.1 Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi

Perpustakaan perguruan tinggi dapat memberikan informasi yang berguna dan dapat membantu pengguna dalam menyelesaikan maupun mendukung dalam kegiatan belajar-mengajar pada sivitas akademik atau sekolah tinggi lainnya.

Menurut Sutarno (2003: 35) bahwa ”Perpustakaan Perguruan Tinggi merupakan perpustakaan yang berada dalam suatu perguruan tinggi dan yang sederajat berfungsi mencapai Tri Dharma Perguruan Tinggi, sedangkan penggunanya adalah sivitas akademika”.

Selanjutnya menurut Sjahrial-Pamuntjak (2000: 4) bahwa:

Perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang bergabung dalam lingkungan lembaga pendidikan tinggi, baik yang merupakan perpustakaan universitas, perpustakaan fakultas, perpustakaan akademi, perpusatakaan sekolah tinggi. Tujuannya membantu perguruan tinggi dalam menjalankan program pengajaran.

Berdasarkan pendapat di atas dapat dikatakan bahwa, perpustakaan perguruan tinggi adalah suatu lembaga perguruan tinggi yang dapat menunjang pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang bersangkutan yang dapat membantu program pengajaran yang dapat memberikan informasi.

2.1.2 Tujuan Perpustakaan Perguruan Tinggi

Setiap kegiatan yang akan dilaksanakan akan mempunyai tujuan yang ingin dicapai, demikian halnya dengan perpustakaan perguruan tinggi. Tujuan perpustakaan perguruan tinggi harus sesuai dengan lembaganya. Menurut Hasugian (2009: 80) bahwa ”Untuk memberikan layanan informasi untuk kegiatan belajar, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dalam rangka melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

(16)

perguruan tinggi benar-benar berada di suatu perguruan tinggi, baik berbentuk universitas, akademi, sekolah tinggi, ataupun institut”.

Dari pernyataan tersebut, maka dapat dikatakan bahwa tujuan perpustakaan perguruan tinggi adalah memberikan layanan informasi kepada pengguna perpustakaan yang dapat mendukung kegiatan belajar. Dengan adanya layanan informasi maka pengguna dapat memanfaatkannya sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan.

2.1.3 Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi

Perpustakaan perguruan tinggi harus dapat melaksanakan fungsinya agar dapat mencapai tujuan dengan baik. Perpustakaan perguruan tinggi mempunyai beberapa fungsi, dalam Buku Pedoman Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Nasional RI (2004: 3) fungsi perpustakaan perguruan tinggi adalah :

a. Fungsi Edukasi

Perpustakaan merupakan sumber belajar para sivitas akademik, oleh karena itu koleksi yang disediakan adalah koleksi yang mendukung pencapaian tujuan pembelajaran, pengorganisasian bahan pembelajaran setiap studi.

b. Fungsi Informasi

Perpustakaan merupakan sumber informasi yang mudah diakses oleh pencari dan pengguna informasi.

c. Fugsi Riset

Perpustakaan merupakan fungsi bahan-bahan primer dan sekunder yang paling mutakhir sebagai bahan untuk melakukan penelitian dan pengkajian ilmu pengetahuan teknologi dan seni.

d. Fungsi Rekreasi

Perpustakaan harus menyediakan fungsi rekreatif yang bermakna untuk membangun dan mengembangkan kreativitas, minat dan daya inovasi pengguna perpustakaan

e. Fungsi Publikasi

Perpustakaan selayaknya juga membantu melakukan publikasi karya yang dihasilkan oleh warga perguruan tingginya yakni sivitas akademik dan staf non-akademik.

f. Fungsi Deposit

Perpustakaan menjadi pusat deposit untuk seluruh karya dan pengetahuan yang dihasilkan oleh warga perguruan tingginya.

g. Fungsi Interpretasi

Perpustakaan sudah seharusnya melakukan kajian dan memberikan nilai tambah terhadap sumber-sumber informasi yang dimilikinya untuk membantu pengguna dalam melakukan dharmanya.

(17)

memperoleh informasi yang dapat dimanfaatkan oleh pengguna dalam mendukung edukasi, informasi, riset, rekreasi, publikasi, deposit, dan interpretasi.

2.2 Ketersediaan Koleksi Perpustakaan

2.2.1 Pengertian Ketersediaan Koleksi

Koleksi perpustakaan merupakan unsur pokok yang sangat penting pada sebuah perpustakaan, karena dengan adanya koleksi yang memadai pengguna akan terbantu untuk mendapatkan informasi. Menurut Sistorina (2007: 80) “Koleksi yang disimpan dan dikelola untuk kepentingan pengguna perpustakaan dalam upaya pemenuhan informasi”. Sedangkan menurut Perpustakaan Nasional (2000: 1) bahwa ketersediaan koleksi adalah “ Kesiapan suatu sarana (tenaga, barang, modal, anggaran) untuk dapat digunakan atau dioperasikan diwaktu yang telah ditentukan”.

Berdasarkan uraian tersebut dapat dikatakan bahwa ketersediaan koleksi adalah kesiapan layanan yang diberikan kepada pengguna perpustakaan yang berupa koleksi bahan pustaka yang dikelola dan dapat dimanfaatkan serta dipinjam oleh pengguna perpustakaan.

2.2.2 Tujuan Ketersediaan Koleksi

Perpustakaan harusnya memiliki koleksi perpustakaan yang mutakhir dan sesuai dengan kebutuhan pengguna yang merupakan tujuan dari ketersediaan koleksi agar dapat dimanfaatkan oleh pengguna. Menurut Sutarno (2006: 25) tujuan ketersediaan koleksi perpustakaan adalah “untuk memenuhi kebutuhan pengguna perpustakaan yang akan dilayani sehingga pengguna tersebut senang memanfaatkan koleksi yang telah dimiliki oleh perpustakaan tersebut”.

Selanjutnya dalam Buku Pedoman Umum Pengelolaan Koleksi Perpustakaan Perguruan Tinggi (1999: 11) bahwa tujuan penyediaan koleksi adalah “Untuk menunjang pelaksanaan program pendidikan, pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat”.

(18)

2.3 Koleksi Perpustakaan

2.3.1 Pengertian Koleksi Perpustakaan

Koleksi perpustakaan merupakan salah satu faktor utama sebuah perpustakaan. Oleh karena itu koleksi perpustakaan akan memberikan ciri dan warna bagi jenis perpustakaan yang dibentuk. Koleksi juga merupakan daya tarik dan perhatian bagi pengunjung, artinya koleksi yang lengkap dan terbitan yang baru akan dapat memberikan kesempatan yang makin besar kepada pengunjung untuk memilih dan memperoleh informasi.

Menurut Mufid (2009: 2) bahwa Koleksi perpustakaan adalah “Semua bahan pustaka yang dikumpulkan, diolah dan disimpan untuk disebarluaskan kepada masyarakat guna memenuhi kebutuhan informasi mereka”.

Sedangkan menurut Samosir (2004: 2) menyatakan koleksi perpustakaan adalah “berupa informasi, pengetahuan, fakta, ide, dan sebagainnya, baik yang tercetak ataupun terekam”.

Dari pernyataan di atas dapat dikatakan bahwa koleksi perpustakaan adalah suatu bahan pustaka yang dikumpulkan, diolah yang akan diberikan kepada pengguna yang dapat berupa koleksi yang berbentuk tercetak ataupun koleksi non cetak yang memuat informasi yang dapat menambah pengetahuan bagi pengguna dalam memenuhi informasi yang dibutuhkan.

2.3.2 Fungsi Koleksi Perpustakaan

Koleksi perpustakaan mempunyai fungsi sebagai sarana penyebaran informasi yang akan dimanfaatkan oleh pengguna perpustakaan.

Menurut Noerhayati (1987: 135) bahwa fungsi koleksi perpustakaan adalah:

a. Fungsi Pendidikan

Untuk menunjang program pendidikan dan pengajaran, perpustakaan mengadakan bahan pustaka yang sesuai atau relevan dengan jenis dan tingkat program yang ada.

b. Fungsi Penelitian

(19)

c. Fungsii Relevan

Fungsi ini melengkapi kedua fungsi di atas dengan menyediakan bahan-bahan relevan di berbagai bidang dan alat-alat bibliografis yang diperlukan untuk menelusuri informasi.

d. Fungsi Umum

Perpustakaan perguruan tinggi juga merupakan pusat informasi bagi masyarakat di sekitarnya. Fungsi ini berhubungan dengan program pengabdian masyarakat dan pelestarian bahan pustaka serta hasil budaya manusia yang lain.

Sedangkan menurut Sjahrial-Pamuntjak (2000: 5) bahwa koleksi perguruan tinggi berfungsi:

Untuk melayani keperluan para mahasiswa dari tingkat persiapan sampai kepada mahasiswa yang sedang menghadapi ujian sarjana dan menyusun skripsi, para staf dalam persiapan bahan perkuliahan serta peneliti yang tergabung dalam perguruan tinggi bersangkutan.

Dari pernyataan di atas dapat dikatakan bahwa koleksi mempunyai banyak fungsi diantaranya sebagai sarana pendidikan, penelitian, yang dapat digunakan oleh mahasiswa dalam pemenuhan kebutuhan informasi dengan koleksi yang memadai

2.3.3 Jenis-jenis Koleksi

Perpustakaan perguruan tinggi akan mempunyai koleksi yang menjadi unsur yang penting dalam memberikan dan mengarahkan pengguna yang akan dilayani. Koleksi perpustakaan mempunyai jenis-jenis koleksi diantaranya koleksi tercetak dan elektronik, menurut Sutarno (2006: 82) jenis-jenis koleksi perpustakaan adalah:

Koleksi perpustakaan mencakup jenis bahan pustaka tercetak seperti buku, majalah, surat kabar, bahan pustaka terekam dan bentuk elektronik seperti kaset, video, piringan, disk, film, film strip, dan koleksi bentuk tertentu seperti lukisan, insektarium, alat peraga, globe, foto dan lainnya.

Sedangkan menurut Lesmono (2005: 2) bahwa jenis koleksi perpustakaan yaitu: 1. Buku, beberapa jenis buku yang dimiliki oleh sebuah perpustakaan

adalah sebagai berikut: a. Buku Teks.

(20)

2. Koleksi Referensi, isi buku referensi tidak mendalam dan kadang-kadang hanya memuat informasi tertentu saja.

3. Jenis Serial (Terbitan Berkala), pada umumnya terbitan berkala berupa majalah dan koran. Jika dilihat dari isinya majalah dibedakan majalah popular, semi popular dan ilmiah.

4. Brosur yaitu buku atau lembaran-lembaran lepas yang memuat masalah- masalah aktual yang bersifat sementara.

5 Bahan Pandang Dengar (Audio Visual) bahan pandang dengar memuat informasi yang dapat ditangkap secara bersamaan oleh indra mata dan telinga.

Berdasarkan pendapat tersebut dapat dikatakan bahwa perpustakaan memiliki jenis-jenis koleksi yang beragam mulai dari koleksi tercetak sampai koleksi elektronik yang dapat dimanfaatkan oleh pengguna. Sebaiknya koleksi perpustakaan mempunyai kemutahiran dan relevan yang sesuai dengan kurikulum akademik sehingga pengguna atau mahasiswa merasa puas ketika memanfaatkan koleksi perpustakaan tersebut.

2.3.4 Kesesuaian Koleksi

Kesesuaian koleksi antara penggunaan koleksi sangat berpengaruh dalam peminjaman buku yang dilakukan pengguna. Koleksi yang ada hendaknya sesuai dengan kebutuhan atau informasi pengguna perpustakaan.

Menurut Pao (1989 : 54) bahwa :

Suatu transaksi temu balik dianggap sukses jika dokumen yang diperoleh relevan dengan kebutuhan pengguna yang memintanya. Relevansi dapat dijadikan kriteria keberhasilan suatu temu balik informasi yang terdapat pada koleksi perpustakaan. Relevansi adalah suatu ukuran keefektifitasan antara sumber informasi dan penerima informasi.

Purnomo (2006 : 9) menyatakan kesesuaian koleksi adalah “Dokumen-dokumen yang didapatkan dapat memenuhi kebutuhan informasi yang sedang dibutuhkan”.

Dari penyatakaan di atas bahwa kesesuaian koleksi merupakan informasi maupun dokumen - dokumen yang dapat memenuhi kebutuhan informasi pengguna yang diinginkan.

2.3.5 Manfaat Koleksi

(21)

pemanfaatan mengandung arti ”Proses, cara dan perbuatan memanfaatkan sesuatu untuk kepentingan sendiri”

Berdasarkan pendapat di atas dapat dinyatakan suatu cara seseorang dalam memanfaatkan atau memperoleh informasi yang diinginkan dalam memenuhi kebtuhan informasi. Pemanfaatan koleksi dapat digunakan dengan cara membaca koleksi ataupun meminjam koleksi tersebut.

2.3.6 Pedoman Penghitungan Koleksi Perpustakaan Perguruan Tinggi

Untuk dapat mengetahui besarnya koleksi perpustakaan perguruan tinggi tergantung pada jenjang pendidikan yang dilakukankan oleh perguruan tinggi yang bersangkutan seperti jumlah mata kuliah dan jumlah mahasiswa.

Berdasarkan Pedoman Umum Pengelolaan Koleksi Perpustakaan Perguruan Tinggi, (1999: 20) persyaratan minimal koleksi perpustakaan perguruan tinggi adalah :

1. Program Diploma Dan Sarjana

a. 1 (satu) judul pustaka untuk setiap mata kuliah dasar keahlian (MKDK).

b. 2 (dua) judul pustaka untuk setiap mata kuliah keahlian (MKK).

c. Melanggan sekurang-kurangnya 1 (satu) judul jurnal ilmiah untuk setiap program studi.

d. Jumlah pustaka sekurang-kurangnya 10% dari jumlah mahasiswa dengan memperhatikan komposisi subjek pustaka.

2. Program Pasca Sarjana

a. Memiliki 500 judul pustaka per program studi.

b. Melanggan 2 (dua) jurnal ilmiah untuk setiap Program studi.

Sedangkan menurut Keputusan Menteri Depdikbud No. 0686/U/1991 dalam Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi (1994: 36) menyatakan :

1. Buku ajar wajib untuk mata kuliah umum (MKU) = jumlah MkU x 1 judul.

2. Buku ajar wajib untuk mata kuliah dasar keahlian (MKDK) = Jumlah MKDK x 1 Judul.

3. Buku ajar wajib untuk mata kuliah keahlian (MKK) atau mata kuliah bidang studi (MKBS) = jumlah MKK/ MKBS x 2 judu l.

4. Buku ajar anjuran dan pengayaan untuk MKU, MKDK, MKK/ MKBS = jumlah (1.2.3) x 5 judul.

(22)

2 judul bahan pustaka untuk mata kuliah keahlian (MKK), dan melanggan 1 judul jurnal ilmiah untuk setiap program studi. Namun pada Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi tidak disebutkan bahwa perpustakaan harus memiliki minimal 1 judul jurnal ilmiah untuk setiap program studi.

2.3.7 Pengadaan Koleksi Perpustakaan

Pengadaan bahan pustaka merupakan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh perpustakaan untuk menambah koleksi maupun mengembangkan koleksi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna.

Dalam buku Pedoman Umum Perpustakaan Perguruan Tinggi (2004: 54) cara pengadaan bahan perpustakaan dilaksanakan sebagai berikut:

1. Pembelian dan pelangganan 2. Hadiah/sumbangan

3. Pertukaran

4. Wajib simpan terbitan perguruan tinggi 5. Titipan

Sedangkan menurut Sulistyo-Basuki (1993: 222) metode pengadaan perpustakaan adalah sebagai berikut:

Metode pengadaan, perpustakaan membeli atau memperoleh buku dengan cara: (a) pembelian, (b) pertukaran, (c) hadiah, dan (d) keanggotaan organisasi.

(a) Pembelian

Pemesanan langsung dapat dilakukan pada penerbit ataupun pada toko buku.

(b) Pertukaran

Pustaka tertentu tidak dapat dibeli di toko buku, hanya dapat diperoleh melalui pertukaran ataupun hadiah.

(c) Hadiah

Karena kondisi social ekonomi yang masih belum sepenuhnya berkembang, tradisi pengembangan perpustakaan dengan melalui sumbangan atau hadiah masih belum memasyarakat.

(d) Keanggotaan Organisasi

Kadang-kadang perpustakaan ataupun badan induk perpustakaan menjadi anggota sebuah perhimpunan atau organisasi.

(23)

2.3.8 Pengembangan Koleksi Perpustakaan

Perpustakaan merupakan tempat koleksi dikumpulkan, disusun, disimpan dan dilayankan bagi pengguna. Salah satu kegiatan perpustakaan adalah melakukan pengembangan koleksi, agar koleksi yang dilayankan memiliki kemutakhiran yang dapat dimanfaatkan dan sesuai dengan kebutuhan pengguna.

Menurut Soetminah (1992: 257) menyatakan:

Pengembangan koleksi menetapkan kegiatan kerja perpustakaan yang berupa tugas menyediakan sumber informasi an memberikan pelayanan informasi kepada pemakai, sesuai dengan kebutuhan dan minatnya maka setiap perpustakaan mempunyai cara tersendiri dalam melaksanakan pengembangan koleksi.

Selanjutnya dalam Buku Pedoman Umum Perpustakaan Perguruan Tinggi (1979: 38) bahwa pada umumya pengembangan koleksi memiliki kegiatan sebagai berikut:

1. Menentukan kebijakan umum pengembangan koleksi harus berdasarkan identifikasi kebutuhan pengguna sesuai dengan asas tersebut di atas. Kebijakan ini disusun bersama oleh sebuah tim yang dibentuk dengan keputusan rektor dan anggotanya terdiri atas unsur perpustakaan, fakultas atau jurusan dan unit lain yang berhubungan.

2. Buku referens, termasuk buku referensi umum, referensi bidang studi khusus, alat-alat bibliografi seperti indeks, abstrak, laporan tahunan, kamus, ensklopedia, katalog, buku pegangan dan lainnya.

3. Pengembangan ilmu, yang melengkapi dan memperkaya pengetahuan pemakai selain dari bidang studi dasar.

4. Penerbitan berkala seperti majalah, surat kabar dan lainya.

5. Penerbitan perguruan tinggi yaitu penerbitan yang diterbitkan oleh perguruan tinggi, baik perguruan tinggi dimana perpustakaan tersebut bernaung maupun penerbitan perguruan tinggi lainya.

6. Penerbitan pemerintah yaitu penerbitan resmi baik yang bersifat umum maupun yang menyangkut kebutuhan perguruan tinggi yang bersangkutan. 7. Koleksi khusus, yang berhubungan dengan minat khusus perpustakaan,

seperti koleksi tentang kebudayaan daerah tertentu, subjek tertentu dan sebagainya.

8. Koleksi bukan buku yaitu berupa koleksi audio visual seperti film, tape, kaset, piringan hitam, video tape, dan sejenisnya.

(24)

belajar mengajar yang sesuai dengan kurikulum yang telah ada yang dapat memberikan pelayanan.

2.4 Pengertian Peminjaman

Peminjaman bahan pustaka merupakan kegiatan yang dilaksanakan perpustakaan pada bagian sirkulasi. Layanan sirkulasi hanya dapat dimanfaatkan oleh pengguna perpustakaan yang telah terdaftar sebagai anggota perpustakaan. Pada umumnya tidak semua pengguna perpustakaan dapat membaca di perpustakaan karena adanya keterbatasan waktu pengguna, maka bahan pustaka tersebut dibawa pulang. Oleh sebab itu perpustakaan menyediakan layanan peminjaman agar dapat dimanfaatkan oleh pengguna.

Sjahrial-Pamuntjak (2000: 97) menyatakan “Peminjaman buku sirkulasi adalah kegiatan pengedaran sirkulasi perpustakaan, baik untuk dibaca di dalam perpustakaan maupun untuk dibawa keluar perpustakaan”.

Sedangkan menurut Sulistyo-Basuki (1991: 25) bahwa ”Bila anggota ingin meminjam buku, anggota berhubungan langsung dengan pelayanan sirkulasi”.

Dari pernyataan di atas dapat dikatakan bahwa peminjaman bahan pustaka adalah suatu layanan yang diberikan kepada pengguna agar dapat meminjam bahan pustaka dalam memenuhi kebutuhan informasi.

2.4.1 Sistem Peminjaman

Ada beberapa sistem peminjaman di perpustakaan mulai yang sederhana hingga yang menggunakan sistem komputer. Tetapi sebaiknya sistem yang dipergunakan adalah sistem yang sederhana dan mudah dimengerti, baik oleh petugas satu maupun petugas yang lain dan layanannya cepat serta aman bagi perpustakaan. Sistem yang baik yaitu dapat menunjukkan dengan segera pinjaman yang terlambat dikembalikan dan setiap waktu dapat diketahui siapa yang meminjam buku dan kapan harus dikembalikan.

(25)

a) Sistem Buku besar

Sistem ini menganut register, yaitu setiap peminjam mendapat jatah satu halaman atau lebih dalam buku besar disertai indeks, nama peminjam pada bagian akhir buku besar, setiap halaman buku besar berisi nama peminjam, alamat, tanggal pinjam, nomor buku, nomor panggil, pengarang, judul, edisi, tanda tangan peminjam, tanggal harus kembali.

b) Sistem Sulih (dummy)

Sistem ini menggunakan sulih yang terbuat dari karton sebagai substitusi buku tatkala buku dipinjam yang berisikan nama peminjam, nomor panggil, dan tanggal peminjaman.

c) Sistem No Carbon Required (NCR)

Pada sistem ini, perlu mengisi formulir peminjaman yang berisikan nama, alamat, nama pengarang, judul, nomor klasifikasi dan nomor induk pada formulir peminjaman.

d) Sistem Book Issue Card (BIC)

Sistem ini banyak digunakan oleh perpustakaan sekolah, pada bagian atas kartu ditulis pengarang dan judul, bagian sebelah kiri bawah pengarang dan judul, kemudian pada kolom ditulis tanggal dan peminjam.

e) Sistem Browne

Penggunaan sistem ini setiap anggota perpustakaan memperoleh tiket pembaca, jumlahnya sama dengan jumlah buku yang boleh dipinjam oleh anggota perpustakaan. Tiket pembaca berbentuk kantong yang berisikan nomor anggota, nama, dan alamat. Tiket buku diperlukan kartu buku yang berisi nomor panggil, nomor induk, pengarang, judul, edisi dan tahun terbit.

f) Sistem Newark

Anggota perpustakaan memperoleh kartu peminjam yang berisi nama, alamat, nomor pendaftaran, tanggal berakhir kartu anggota tanda tangan serta tanggal pinjam dan tanggal harus kembali. Sistem menggunakan kartu buku yang berisi nomor panggil, pengarang, judul, nomor induk, tanggal kembali, nama peminjam dan tanda tangan peminjam.

g) Sistem Token Charging

Untuk keperluan ini digunakan kartu anggota, satu kartu untuk seorang anggota ”token’”artinya semacam kartu yang berisi tanda pengenal perpustakaan, ketika meminjam satu“token” untuk setiap buku yang dipinjam dan label tanggal distempel tanggal kembali, ketika mengembalikan buku maka “token” tersebut diserahkan kembali.

h) Sistem Kartu tebuk (Punched Card)

(26)

Dari uraian tersebut, kegiatan sirkulasi mempunyai sistem peminjaman yang meliputi sistem buku yaitu dilakukan pencatatan dalam buku besar yang disertai dengan keterangan buku yang akan dipinjam, sistem sulih (dummy) sistem ini terbuat dari karton yang berisikan nama peminjam, dan tanggal peminjam, sistem no carbon required (NCR) yaitu sistem ini perlu mengisi formulir peminjaman, sistem book issue card (BIC) penggunaannya sederhana yang digunakan oleh perpustakaan sekolah, sistem browne mempunyai kantong buku dan kartu buku yang diberikan pada setiap bahan pustaka, sistem newark setiap anggota perpustakaan memperoleh kartu peminjam yang berisikan keterangan peminjam, sistem token charging menggunakan kartu anggota yang berupa tanda pengenal perpustakaan, dan sistem kartu tebuk (punched card) sistem ini menggunakan penebuk yang dilakukan oleh petugas sirkulasi. Dalam kegiatan peminjaman yang sering diguakan adalah sistem Browne karena mudah dalam penggunaannya.

2.4.2 Peraturan Peminjaman

Dalam proses peminjaman perlu adanya ketertiban agar layanan tersebut dapat berjalan dengan lancar. Sjahrial-Pamuntjak (2000: 98) menyatakan bahwa:

1) Keanggotaan yaitu disebutkan siapa yang dapat menjadi anggota dan apa persyaratannya.

2) Jam buka perpustakaan yaitu jam buka hendaknya disesuaikan dengan keperluan masyarakat yang dilayani perpustakaan.

3) Jenis buku yang boleh dipinjam yaitu biasanya buku referens, seperti kamus, ensiklopedi, dan lainnya tidak diizinkan dipinjam ke luar perpustakaan.

4) Jumlah dan jangka waktu yang meminjam yaitu perpustakaan umum dan perpustakaan sekolah biasanya memberikan batasan jumlah buku yang boleh dipinjam sekaligus, misal 2 buku fiksi dan 2 non buku fiksi. Perpustakaan universitas kalau koleksinya mencukupi, acap kali tidak membatasi jumlah yang dipinjam akan tetapi membatasi waktu pinjam perpustakaan biasanya memberikan waktu pinjaman 2 minggu

5) Buku yang hilang atau rusak yaitu perlu disebut tindakan apa yang akan dikenakan jika peminjam telah menghilangkan atau merusak buku. Untuk buku yang hilang diminta penggantian buku yang sama atau harga buku itu ditambah biaya administrasi, untuk buku yang rusak diminta biaya perbaikan.

(27)

hak meminjam untuk waktu tertentu. Peraturan peminjaman ini baik ditinjau kembali sewaktu-waktu dan diadakan perubahan sesuai keperluan.

Dari uraian di atas proses peminjaman terdiri dari keanggotaan, jam buka perpustakaan, jenis buku yang dipinjam, jumlah dan jangka waktu meminjam yaitu perpustakaan akan memberikan batasan dalam peminjaman, buku yang hilang atau rusak maka harus mengganti buku yang telah dipinjam yang ditambah biaya administrasi dan sanksi yang akan diberikan apabila melakukan keterlambatan pengembalian bahan pustaka yang dipinjam uraian tersebut dapat mempermudah proses peminjaman dalam perpustakaan.

2.4.3 Sanksi

Pada bagian sirkulasi adanya sanksi yang akan dikenakan kepada anggota perpustakaan yang melanggar peraturan perpustakaan, peraturan yang dibuat untuk mendidik pengguna. Sanksi diberikan kepada pengguna apabila terjadi keterlambatan pengembalian bahan pustaka, buku hilang, rusak dan lain sebagainya.

Menurut Nurhadi dalam Sagala (2006: 12) menyatakan “Sanksi adalah kegiatan sirkulasi yang berhubungan dengan pelanggaran yang dilakukan pengguna beserta pemberian sanksinya”. Dalam Buku Pedoman Umum Perpustakaan Perguruan Tinggi (2004: 83) sanksi yang dikenakan kepada pengguna yang melakukan pelanggaran yaitu:

a) Terlambat mengembalian bahan pustaka

b) Mengembalikan bahan pustaka dalam keadaan rusak

c) Membawa bahan pustaka dari perpustakaan tanpa melalui prosedur yang benar

d) Menghilangkan bahan pustaka e) Melanggar tata tertib perpustakaan.

(28)

Pengguna akan diberikan sanksi dengan keterlambatan pengembalian bahan pustaka dalam Buku Pedoman Umum Perpustakaan Perguruan Tinggi (2004: 83-84) terdapat tiga jenis sanksi yaitu:

a) Denda.

b) Sanksi adinistrasi, misalnya tidak boleh meminjam bahan perpustakaan dalam waktu tertentu.

c) Sanksi akademik, berupa pembatalan hak dalam kegiatan belajar-mengajar.

Dengan adanya sanksi yang diberlakukan, maka pengguna lebih disiplin dalam peminjaman maupun pengembalian bahan pustaka yang telah digunakan agar pengembalian bahan pustaka tepat waktu dan dapat dimanfaatkan oleh penguna lainya.

2.4.4 Layanan Sirkulasi

2.4.4.1 Pengertian Layanan Sirkulasi

Layanan sirkulasi pada perpustakaan sangat berperan dalam kegiatan perpustakaan, karena memberikan layanan kepada pengguna secara langsung. Layanan sirkulasi merupakan gabungan dari peminjaman, pengembalian buku perpustakaan. Keberhasilan sebuah perpustakaan salah satunya dapat diukur dari seberapa jauh pelaksanaan layanan sirkulasi dapat melayani pengguna.

Menurut Lesmono (2005: 3) “Pelayanan sirkulasi bahan pustaka atau peminjaman bahan pustaka adalah satu kegiatan di perpustakaan yang melayani peminjaman dan pengembalian”

Sedangkan menurut Sjahrial-Pamuntjak (2000: 97) bahwa “Peminjaman buku atau sirkulasi adalah kegiatan pengedaran koleksi perpustakaan, baik untuk dibaca di dalam perpustakaan maupun untuk dibawa ke luar perpustakaan”.

(29)

2.4.6.2 Tujuan Layanan Sirkulasi

Layanan sirkulasi merupakan bagian penting dalam suatu perpustakaan karena berhubungan dengan peredaran koleksi. Pelayanan sirkulasi memerlukan sistem yang efisien dan mudah dijalankan yang bertujuan agar pengguna dapat bertransaksi dengan cepat dan maksimal dalam layanan.

Tujuan layanan sirkulasi menurut Sjahrial-Pamuntjak (2000: 97) adalah: Untuk mendapatkan hasil sebaik mungkin, petugas perpustakaan harus didukung dengan administrasi peminjaman yang diatur dengan efisiensi dan mudah untuk dijalankan. administrasi ini harus diatur sedemikian rupa sehingga:

 dapat memberi kesempatan bagi pengunjung untuk memperoleh buku yang diperlukan dengan cepat;

 dapat diketahui bahan pustaka mana yang dipinjam;

 dapat mengetahui siapa yang meminjam bahan pustaka tertentu;  dapat meminjam bahan pustaka yang dipinjam yang akan

dikembalikan;

 dapat mengetahui volume kegiatan peminjam.

Selanjutnya menurut Lasa HS, (1994: 1) bahwa tujuan layanan sirkulasi adalah:

 Supaya mereka mampu memanfaatkan koleksi tersebut semaksimal mungkin.

 Mudah diketahui siapa yang meminjam koleksi tertentu, dimana alamatnya, serta kapan koleksi itu harus kembali. Dengan demikian apabila koleksi itu diperlukan peminat lain akan segera dapat diketahui alamat peminjam atau dinantikan pada waktu pengembalian.

 Terjaminnya pengembalian pinjaman dalam waktu yang jelas, dengan demikian keamanan bahan pustaka akan terjaga.

 Diperoleh data kegiatan perpustakaan terutama yang berkaitan dengan Pemanfaatan koleksi.

 Apabila terjadi pelanggaran akan diketahui.

(30)

2.5 Buku

2.5.1 Pengertian Buku

Monograf atau buku merupakan koleksi bahan pustaka buku yang paling mendominasi dalam ketersediaan koleksi pada perpustakaan perguruan tinggi. Buku teks memuat banyak informasi sesuai dengan bidang ilmu tertentu yang dapat dimanfaatkan oleh pengguna dalam memenuhi kebutuhan informasi.

Menurut Lasa (2006 : 8) buku merupakan :

Terbitan berisi bidang atau ilmu pengetahuan tertentu yang tertulis oleh seseorang atau lebih atas nama pribadi atau lembaga dengan sistematis yang jumlah halamannya minimal 48 halaman. Terbitan ini biasanya digunakan sebagai bahan ajar pada sekolah, perkuliahan, atau pelatihan-pelatihan dan dapat dipelajari sendiri.

Selain dari pendapat tersebut, menurut Hasugian (2009 : 67 “Buku adalah dokumen yang merekam pengetahuan, kejadian sejarah dan berbagai informasi lainnya”.

(31)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan analisis korelasi dan menggunakan metode survei, dengan dua variabel yaitu keteresediaan koleksi dengan variabel peminjaman buku pada Perpustakaan IAIN Sumatera Utara.

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada perpustakaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sumatera Utara Jl. Williem Iskandar pasar V Medan Estate, karena pada penelitian awal terdapat masalah pada ketersedian koleksi dengan peminjaman buku oleh mhasiswa.

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi merupakan objek yang akan digunakan dalam suatu penelitian. Menurut Sugyono (2006 : 72) bahwa “ Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”. Populasi pada penelitian ini adalah pengguna yang terdaftar sebagai anggota Perpustakaan IAIN Sumatera Utara sampai dengan tahun 2009 yaitu 5.249 orang dan dari jumlah populasi tersebut akan ditarik sampel.

3.3.2 Sampel

(32)

2 1 Ne N n + = dimana:

n = ukuran sampel N = ukuran populasi

e = taraf kesalahan sebesar 10% (Umar, 2008: 78)

Berdasarkan rumus tersebut, maka sampel penelitian ini adalah :

2 ) 1 , 0 ( 249 . 5 1 249 . 5 + = n ) 01 , 0 ( 249 . 5 1 249 . 5 + = n 49 , 53 249 . 5 = n

n = 98 orang

[image:32.595.110.517.556.754.2]

Karena dalam penelitian yang akan dilakukan berstrata yaitu terdiri dari beberapa fakultas, maka teknik yang dilakukan dalam penentuan ukuran sampel adalah proportionate stratified random sampling. Menurut Sugiyono (2006: 75 bahwa “Teknik proportionate stratified random sampling digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional”. Teknik proportionate stratified random sampling yaitu pegambilan sampel secara acak yaitu mahasiswa yang melakukan peminjaman buku pada Perpustakaan IAIN Sumatera Utara.

Tabel 1. Sampel Penelitian Berdarsarkan Stratum

No Fakultas Sub Populasi Sampel

1. Dakwah 544

10 98 249 . 5 544 = x

2. Syari`ah 1.513

28 98 249 . 5 513 . 1 = x

3. Tarbiyah 2.835

53 98 249 . 5 835 . 2 = x

4. Ushuluddin 357

7 98 249 . 5 357 = x

(33)

3.4 Instrumen Penelitian

Pengumpulan data dalam penelitian terdiri dari beberapa macam, tergantung pada jenis penelitian tersebut. Menurut Sugiyono (2006 : 97), “Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik fenomena ini disebut variabel penelitian”.

Berdasarkan pendapat di atas penulis menetapkan bahwa instrumen yang digunakan adalah kuesioner yang disusun dalam bentuk pernyataan. Pernyataan akan dirancang sesuai dengan penelitian tersebut, kemudian pernyataan tersebut akan diberikan kepada responden untuk dijawab sebagai sumber data.

3.4.1 Defenisi Operasional Variabel

Menurut Arikunto (2000: 118) variabel adalah “objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian”. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang akan diteliti yaitu:

A. Ketersediaan Koleksi (X)

Ketersediaan koleksi pada suatu perpustakaan adalah “Koleksi yang disimpan dan dikelola untuk kepentingan pengguna perpustakaan dalam upaya pemenuhan informasi” (Sistorina 2007: 80).

Indikatornya adalah sebagai berikut: 1. Kesesuaian Koleksi

2. Jenis Koleksi Perpustakaan 3. Manfaat Koleksi Perpustakaan B. Peminjaman Buku (Y)

Peminjaman buku adalah ”kegiatan pengedaran sirkulasi perpustakaan, baik untuk dibaca di dalam perpustakaan maupun untuk dibawa keluar perpustakaan”. (Sjahrial-Pamuntjak 2000: 97)

(34)

3.4.2 Kisi-kisi kuesioner

[image:34.595.109.518.237.441.2]

Untuk memudahkan penyusunan kuesioner maka dibuat kisi-kisi kuesioner untuk mengetahui hubungan ketersediaan koleksi dengan peminjaman buku pada Perpustakaan IAIN Sumatera Utara maka ditentukan indikator dari masing-masing variabel. Berdasarkan indikator dari variabel ketersediaan koleksi (X) dan peminjaman buku teks (Y), maka disusun kisi-kisi angket pada tabel-2 berikut ini.

Tabel 2 Kisi-kisi Kuesioner

Variabel Indikator Item Jumlah

Item 1. Ketersediaan

Koleksi (x)

1. Kesesuaian Koleksi

2. Jenis Koleksi Perpustakaan 4.Manfaat Koleksi Perpustakaan

1,2 3,4,5 6,7,8 2 3 3 2. Peminjaman Buku

(y)

- Peminjaman

1. Sistem Peminjaman 2. Peraturan Peminjaman 4. Denda 9,10 11,12,13,14 15 2 4 1

Jumlah 15

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data penelitian, maka teknik yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Observasi, yaitu penelitian dilakukan dengan pengamatan langsung ke Perpustakaan IAIN Sumatera Utara.

2. Kuesioner, yaitu pengumpulan data dengan cara memberikan daftar pertanyaan yang berkaitan dengan masalah penelitian yang diisi oleh pengguna perpustakaan.

(35)

3.6 Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Data Primer, yaitu data yang langsung diperoleh dari responden melalui observasi dan kuesioner penellitian.

2. Data Sekunder, yaitu data yang mendukung data primer yang diperoleh melalui studi kepustakaan seperti buku, jurnal, majalah, laporan tahunan dan dokumen lain yang berhubungan dengan penelitian.

3.7 Analisis Data

Data yang dikumpulkan dari penyebaran kuesioner dianalisis dengan menggunkan statistik deskriptif dan yang diperoleh ditabulasikan dengan menyusun ke dalam teks kemudian dihitung persentasenya selanjutnya di analisis dan diinterpretasikan.

1. Uji Korelasi (r)

Untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat digunakan uji korelasi dengan menggunakan rumus Korelasi Product Moment dari Pearson yaitu :

rxy =

(

)( )

(

)

{

}

{

( )

}

− 2 2 2 2 Y Y N X NX Y X XY N Keterangan :

rxy : Koefesien korelasi pearson N : Populasi

XY : Jumlah dari x kali y X : Nilai Variabel x Y : Nilai Variabel y Sugiyono (2002 : 193)

Dalam pengukuran korelasi Product Moment membutuhkan bobot, maka setiap jawaban yang diberikan responden dari setiap indikator pertanyaan/pernyataan maka digunakan sistem skor Skala Likert’s dengan ketentuan sebagai berikut:

(36)

Untuk mengukur kedekatan korelasi antara keteresedian koleksi dengan peminjaman buku, maka menggunakan koefisien korelasi disimbolkan dengan ‘r’ dengan kategori sebagai berikut :

Interval koefisien Tingkat hubungan

0.00 – 0.199 sangat rendah

0.20 – 0.399 rendah

0.40 – 0.599 sedang

0.60 – 0.799 kuat

0.80 – 1.000 sangat kuat sekali (Sugiyono, 2002 : 149)

2. Pengujian Hipotesis

Setelah diperoleh nilai korelasi dari variabel x dan variabel y, langkah selanjutnya adalah pengujian hipotesis. Uji hipotesis dalam penelitian ini adalah pengujian data secara statistik dimana tujuannya untuk mengetahui apakah hipotesis dapat diterima atau ditolak. Menurut Irianto (2004 : 97-98) ”Setiap problem yang akan dipecahkan akan mengandung dua jawaban”, dengan demikian maka kita akan menghadapi dua macam hipotesis yaitu:

1. Ho (Hipotesis nol) yang memprediksi tidak adanya perbedaan suatu kondisi dengan kondisi lainnya.

2. Ha (Hipotesis kerja atau hipotesis alternatif ) yang memprediksi adanya perbedaan antara suatu kondisi dengan kondisi lainnya.

Menurut Sugiyono (2006 : 185) bahwa “uji signifikansi korelasi product moment dapat dilakukan secara praktis, yaitu tidak perlu menghitung tetapi langsung dikonsultasikan pada tabel r product moment”. Untuk mengkonsultasikan nilai r tabel , maka harus terlebih dahulu ditentukan nilai α (taraf kesalahan).

(37)

1.“Bila r hitung (rh) ≤ r tabel (rt) = Ho diterima dan Ha ditolak. 2. Bila r hitung (rh) ≥ r tabel (rt) = Ha diterima dan Ho ditolak.” 3. Uji Determinasi

(38)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Karakteristik Responden

Pada penelitian ini instrumen yang digunakan adalah kuesioner yang disebarkan kepada responden dengan jumlah pertanyaan 15 yang terdiri dari 8 pertanyaan untuk variabel X, dan 7 pertanyaan untuk variabel Y. Pertanyaan yang disebarkan mengenai ketersediaan koleksi dengan peminjaman buku pada Perpustakaan Institut Negeri Islam (IAIN) Sumatera Utara.

4.1.1 Indentitas Responden

[image:38.595.167.512.335.464.2]

Adapun indentitas responden pada penelitian berdasarkan fakultas yang ada pada IAIN Sumatera Utara dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 3: Identitas Responden berdasarkan fakultas

No Populasi Jumlah

1. Dakwah 10

2. Syari`ah 28

3. Tarbiyah 53

4. Ushuluddin 7

Jumlah 98

Dari data jumlah responden di atas, jumlah kuesioner dibagikan kepada masing-masing fakultas dengan jumlah yang telah ditentukan kepada responden.

4.2 Analisis Deskriptif

4.2.1 Ketersediaan Koleksi Perpustakaan IAIN Sumatera Utara

Koleksi perpustakaan merupakan bahan pustakan yang berupa informasi yang dapat memenuhi kebutuhan bagi setiap pengguna. Ketersediaan koleksi pada Perpustakaan IAIN masih kurang memadai karena adanya koleksi-koleksi lama sehingga pengguna kurang maksimal menggunakan atau meminjam koleksi tersebut.

4.2.1.1 Kesesuaian Koleksi

(39)
[image:39.595.112.513.240.394.2]

buku-buku pelajaran seharusnya dipilih buku terbitan terbaru yang sesuai dengan kurikulum akademik Pengguna akan meminjam atau memanfaatkan koleksi apabila sesuai dengan kebutuhan. Untuk mengetahui bagaimana kesesuaian buku yang dilayankan oleh Perpustakaan IAIN Sumatera Utara. Pernyataan responden mengenai ketersediaan koleksi dengan kesesuain kebutuhan pengguna dapat dilihat pada jawaban responden dapat dilihat pada tabel 4 yaitu :

Tabel 4. Ketersediaan koleksi dalam memenuhi kebutuhan informasi

No.

Pertanyaan

Kategori Jawaban Frekuensi Persentase(%)

1 a. Sangat Sesuai 4 4,1

b. Sesuai 29 29,6

c. Kurang Sesuai 46 46,9

d. Tidak Sesuai 19 19,4

Jumlah 98 100

Tabel 4 menunjukkan bahwa 4 responden (4,1%) menyatakan Perpustakaan IAIN Sumatera Utara menyedikan koleksi yang sangat sesuai dengan kebutuhan mahasiswa, 29 responden ( 29,6%) menyatakan Perpustakaan IAIN Sumatera Utara menyediakan koleksi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna, 46 responden (46,9%) menyatakan koleksi yang ada pada Perpustakaan IAIN Sumatera Utara kurang sesuai dengann kebutuhan pengguna, dan 19 responden (19,4%) menyatakan Perpustakaan IAIN Sumatera Utara menyedikan koleksi yang tidak sesuai dengan kebutuhan pengguna dalam memenuhi kebutuhan informasi.

(40)

Untuk mengetahui bagaimana kesesuain koleksi yang dilayankan oleh Perpustakaan IAIN Sumatera Utara. Pernyataan responden mengetahui ketersediaan koleksi dengan kesesuaian kebutuhan pengguna dapat dilihat pada tabel 5 yaitu:

Tabel 5. Kesesuaian koleksi yang dilayankan

No.

Pertanyaan

Kategori Jawaban Frekuensi Persentase(%)

2 a. Sangat Sesuai 3 3,1

b. Sesuai 21 21,4

c. Kurang Sesuai 55 56,1

d. Tidak Sesuai 19 19,4

Jumlah 98 100

Tabel 5 menunjukkan bahwa 3 responden (3,1%) menyatakan Perpustakaan IAIN Sumatera Utara memberikan layanan koleksi yang sangat sesuai dengan kebutuhan pengguna, 21 responden ( 21,4%) menyatakan Perpustakaan IAIN Sumatera Utara memberikan layanan koleksi yang sesuai, 55 responden (56,1%) menyatakan koleksi yang dilayankan Perpustakaan IAIN Sumatera Utara kurang sesuai dengann kebutuhan pengguna, dan 19 responden (19,4%) menyatakan Perpustakaan IAIN Sumatera Utara memberikan layanan koleksi yang tidak sesuai dengan kebutuhan pengguna dalam memenuhi kebutuhan informasi.

(41)

4.2.1.2 Jenis koleksi perpustakaan

[image:41.595.113.513.266.418.2]

Perpustakaan seharusnya memiliki jenis koleksi yang baru yang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Maka perpustakaan hendaknya mengadakan atau memperbaharui bahan pustaka dan dapat mendukung proses belajar. Pernyataan responden mengenai ketersediaan jenis koleksi dalam membantu menyelesaikan tugas mahasiswa dapat dilihat pada jawaban responden dapat dilihat pada tabel 6 yaitu:

Tabel 6 Ketersediaan jenis koleksi dalam menyelesaikan tugas

No.

Pertanyaan

Kategori Jawaban Frekuensi Persentase(%)

3 a. Sangat Sesuai 1 1,0

b. Sesuai 32 32,7

c. Kurang Sesuai 53 54,1

d. Tidak Sesuai 12 12,2

Jumlah 98 100

Tabel 6 menunjukkan bahwa 1 responden (1,0%) menyatakan Perpustakaan IAIN Sumatera Utara menyediakan jenis koleksi yang sangat sesuai dalam menyelesaikan tugas, 32 responden ( 32,7%) menyatakan Perpustakaan IAIN Sumatera Utara menyediakan jenis koleksi yang sesuai, 53 responden (54,1%) menyatakan jenis koleksi yang dilayankan Perpustakaan IAIN Sumatera Utara kurang sesuai, dan 12 responden (12,2%) menyatakan Perpustakaan IAIN Sumatera Utara menyediakan jenis koleksi yang tidak sesuai dalam menyelesaikan tugas.

(42)
[image:42.595.111.513.180.329.2]

Untuk mengetahui ketersediaan buku yang dilayankan oleh Perpustakaan IAIN Sumatera Utara. Pernyataan responden mengenai ketersediaan buku dengan kebutuhan informasi pengguna dapat dilihat pada tabel 7 yaitu:

Tabel 7 Ketersediaan buku dalam memenuhi kebutuhan informasi

No.

Pertanyaan

Kategori Jawaban Frekuensi Persentase(%)

4 a. Sangat Sesuai 3 3,1

b. Sesuai 25 25,5

c. Kurang Sesuai 59 60,2

d. Tidak Sesuai 11 11,2

Jumlah 98 100

Tabel 7 menunjukkan bahwa 3 responden (3,1%) menyatakan Perpustakaan IAIN Sumatera Utara menyediakan koleksi buku yang sangat sesuai dalam memenuhi kebtuhan informasi mahasiswa, 25 responden ( 25,5%) menyatakan Perpustakaan IAIN Sumatera Utara menyediakan buku yang sesuai, 59 responden (60,2%) menyatakan koleksi buku yang disediakan Perpustakaan IAIN Sumatera Utara kurang sesuai, dan 11 responden (11,2%) menyatakan Perpustakaan IAIN Sumatera Utara menyediakan koleksi buku yang tidak sesuai dalam memenuhi kebutuhan informasi pengguna.

Berdasarkan data di atas dapat diinterpretasikan bahwa 59 responden (60,2%) menyatakan koleksi buku yang dimiliki Perpustakaan IAIN kurang sesuai dan 11 responden (11,2%) menyatakan tidak sesuai dalam memenuhi kebutuhan informasi mahasiswa. Maka dapat disimpulkan sebagian besar respponden menyatakan koleksi buku yang dilayankan oleh Perpustakaan IAIN Sumatera Utara kurang sesuai, untuk itu sebaiknya perpustakaan lebih seleksi dalam pengadaan koleksi buku agar pengguna dapat memanfaatkan buku tersebut dalam memenuhi kebutuhan informasi.

4.2.1.3 Jumlah koleksi perpustakaan

(43)
[image:43.595.114.513.240.394.2]

kebutuhan informasi pengguna. Pengguna perpustakaan akan merasa tercukupi apabila jumlah koleksi yang diinginkan terpenuhi, selain itu jumlah bahan pustaka yang dilayankan harus sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan agar dapat dimanfaatkan. Pernyataan responden mengenai ketersediaan jumlah koleksi dalam membantu menyelesaikan tugas mahasiswa dapat dilihat pada jawaban responden dapat dilihat pada tabel 8 yaitu:

Tabel 8 Ketersedian jumlah koleksi yang memadai

No.

Pertanyaan

Kategori Jawaban Frekuensi Persentase(%)

5 a. Sangat Memadai 2 2,0

b. Memadai 15 15,3

c. Kurang Memadai 64 65,4

d. Tidak Memadai 17 17,3

Jumlah 98 100

Tabel 8 menunjukkan bahwa 2 responden (2,0%) menyatakan Perpustakaan IAIN Sumatera Utara menyediakan jumlah koleksi yang sangat memadai, 15 responden ( 15,3%) menyatakan Perpustakaan IAIN Sumatera Utara menyediakan jumlah koleksi yang memadai, 64 responden (65,4%) menyatakan jumlah koleksi yang disediakan Perpustakaan IAIN Sumatera Utara kurang memadai, dan 17 responden (17,3%) menyatakan Perpustakaan IAIN Sumatera Utara menyediakan jumlah koleksi yang tidak memadai.

(44)
[image:44.595.114.512.179.331.2]

Jumlah koleksi hendaknya dapat memenuhi pengguna. Untuk mengetahui apakah jumlah koleksi yang dilayankan oleh Perpustakaan IAIN Sumatera Utara telah memenuhi kebutuhan responden dapat dilihat pada tabel 9 yaitu:

Tabel 9 ketersedian Jumlah koleksi dalam memenuhi kebutuhan

No.

Pertanyaan

Kategori Jawaban Frekuensi Persentase(%)

6 a. Sangat Memenuhi 1 1,0

b. Memenuhi 18 18,4

c. Kurang Memenuhi 62 63.3

d. Tidak Memenuhi 17 17,3

Jumlah 98 100

Tabel 9 menunjukkan bahwa 1 responden (1,0%) menyatakan Perpustakaan IAIN Sumatera Utara menyediakan jumlah koleksi yang sangat memenuhi kebutuhan pengguna, 18 responden ( 18,4%) menyatakan Perpustakaan IAIN Sumatera Utara menyediakan jumlah koleksi yang memenuhi, 62 responden (63,3%) menyatakan jumlah koleksi yang disediakan Perpustakaan IAIN Sumatera Utara kurang memenuhi kebutuhan pengguna, dan 17 responden (17,3%) menyatakan Perpustakaan IAIN Sumatera Utara menyediakan jumlah koleksi yang tidak memenuhi kebutuhan pengguna.

(45)

4.2.1.4 Manfaat koleksi perpustakaan

[image:45.595.114.514.307.460.2]

Buku merupakan salah satu media yang memuat informasi-informasi yang dapat menambah wawasan maupun ilmu pengetahuan bagi pembacanya, dengan memanfaatkan buku mahasiswa akan termotivasi dalam melakukan hal-hal yang baru ataupun yang hal positif yang dapat dikembangkan guna mencapai tujuan yang diinginkan. Perpustakaan memberikan pelayanan seperti peminjaman koleksi agar pengguna dapat memanfaatkan buku yang akan dipinjam. Pernyataan responden mengenai pemanfaatan buku dalam memenuhi kebutuhan mahasiswa dapat dilihat pada jawaban responden dapat dilihat pada table 10 yaitu:

Tabel 10 Pemanfaatan buku

No.

Pertanyaan

Kategori Jawaban Frekuensi Persentase(%)

7 a. Selalu 8 8,2

b. Sering 35 35,7

c. Kadang-kadang 49 50,0

d. Tidak Pernah 6 6,1

Jumlah 98 100

Tabel 10 menunjukkan bahwa 8 responden (8,2%) menyatakan buku yang tersedia di Perpustakaan IAIN Sumatera Utara sangat memenuhi kebutuhan pengguna, 35 responden ( 35,7%) menyatakan buku yang disediakan oleh Perpustakaan IAIN Sumatera Utara memenuhi, 49 responden (50,0%) menyatakan buku yang disediakan Perpustakaan IAIN Sumatera Utara kurang memenuhi kebutuhan pengguna, dan 6 responden (6,1%) menyatakan Perpustakaan IAIN Sumatera Utara menyatakan buku yang disediakan Perpustakaan IAIN Sumatera Utara tidak memenuhi kebutuhan pengguna.

(46)

memenuhi, hal ini disebabkan karena buku yang dilayankan belum sesuai dengan kebutuhan pengguna karena koleksi yang ada merupakan koleksi-koleksi lama yang kurang dimanfaatkan dalam mendapatkan informasi yang diinginkan, maka perlu adanya pengembangan dan penambahan buku-buku baru.

[image:46.595.112.510.247.398.2]

Untuk mengetahui ketersediaan buku yang diinginkan oleh pengguna dapat dilihat pada tabel 11 yaitu:

Tabel 11 Ketersediaan buku yang diinginkan pengguna

No.

Pertanyaan

Kategori Jawaban Frekuensi Persentase(%)

8 a. Selalu 4 4,1

b. Sering 9 9,2

c. Kadang-kadang 75 76,5

d. Tidak Pernah 10 10,2

Jumlah 98 100

Tabel 11 menunjukkan bahwa 4 responden (4,1%) menyatakan Perpustakaan IAIN Sumatera Utara selalu menyediakan buku yang diinginkan oleh pengguna, 9 responden ( 9,2%) menyatakan Perpustakaan IAIN Sumatera Utara sering menyediakan buku, 75 responden (76,5%) menyatakan Perpustakaan IAIN Sumatera Utara kadang-kadang menyediakan buku yang diinginkan pengguna, dan 10 responden (10,2%) menyatakan Perpustakaan IAIN Sumatera Utara menyatakan tidak pernah menyediakan buku yang diinginkan oleh pengguna.

[image:46.595.113.514.248.398.2]
(47)

merupakan koleksi-koleksi lama yang kurang dimanfaatkan dalam mendapatkan informasi yang diinginkan

4.2.1.5 Lama Peminjaman

[image:47.595.112.510.293.442.2]

Peminjaman merupakan salah satu dari layanan perpustakaan yang dapat dimanfaatkan pengguna untuk meminjam buku. Peminjaman hendaknya mudah dilakukan agar pengguna dapat meminjam dengan cepat. Pernyataan responden mengenai lama peminjaman dan proses peminjaman koleksi oleh pengguna dapat dilihat pada jawaban responden dapat dilihat pada tabel 12 yaitu:

Tabel 12 Jumlah peminjaman buku oleh pengguna

No.

Pertanyaan

Kategori Jawaban Frekuensi Persentase(%)

9 a. Sangat Sesuai 2 2,0

b. Sesuai 40 40,8

c. Kurang Sesuai 37 37,8

d. Tidak Sesuai 19 19,4

Jumlah 98 100

Tabel 12 menunjukkan bahwa 2 responden (2,0%) menyatakan Perpustakaan IAIN Sumatera Utara memberikan jumlah pinjaman buku sebanyak 2 judul selama 1 minggu sangat sesuai dengan kebutuhan pengguna, 40 responden ( 40,8%) menyatakan jumlah pinjaman buku sesuai , 37 responden (37,8%) menyatakan jumlah pinjaman koleksi kurang sesuai, dan 19 responden (19,4%) menyatakan jumlah pinjaman yang dilayankan Perpustakaan IAIN Sumatera Utara tidak sesuai.

[image:47.595.113.513.295.444.2]
(48)
[image:48.595.112.510.153.315.2] [image:48.595.114.513.154.314.2]

Untuk mengetahui waktu peminjaman oleh pengguna dapat dilihat pada tabel 13 yaitu:

Tabel 13 Waktu peminjaman oleh pengguna

No.

Pertanyaan

Kategori Jawaban Frekuensi Persentase(%)

10 a. Selalu 30 30,6

b. Sering 18 18,4

c. Kadang-kadang 30 30,6

d. Tidak Pernah 20 20,4

Jumlah 98 100

Tabel 13 menunjukkan bahwa 30 responden (30,6%) menyatakan pengguna selalu mengembalikan bahan pustaka yang dipinjam sebelum waktu pengembalian, 18 responden ( 18,4%) menyatakan pengguna sering, 30 responden (30,6%) menyatakan pengguna selalu dan 20 responden (20,4%) menyatakan pengguna tidak pernah mengembalikan bahan pustaka yang dipinjam sebelum waktu pengembalian.

Berdasarkan data di atas dapat diinterpretasikan bahwa 30 responden (30,6%) menyatakan pengguna kadang-kadang dan 20 responden (20,4%) menyatakan tidak pernah mengembalikan bahan pustaka yang dipinjam sebelum waktu pengembalian. Maka dapat disimpulkan sebagian besar responden pengembalikan buku sebelum waktu pengembalian, hal ini disebabkan koleksi yang dipinjam kurang dimanfaatkan oleh pengguna karena koleksi tersebut merpakan koleksi lama, jadi kurang mendukung pembelajaran mahasiswa dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan.

4.2.1.6 Proses Peminjaman

(49)
[image:49.595.114.512.110.272.2]

Tabel 14 Sistem peminjaman dengan menggunakan kartu pustaka

No.

Pertanyaan

Kategori Jawaban Frekuensi Persentase(%)

11 a. Sangat Setuju 19 19,4

b. Setuju 56 57,1

c. Kurang Setuju 14 14,3

d. Tidak Setuju 9 9,2

Jumlah 98 100

Tabel 14 menunjukkan bahwa 19 responden (19,4%) menyatakan pengguna sangat setuju melakukan peminjaman dengan menggunakan kartu pustaka, 56 responden ( 57,1%) menyatakan pengguna setuju, 14 responden (14,3%) menyatakan pengguna kurang setuju, dan 9 responden (9,2%) menyatakan pengguna tidak setuju melakukan peminjaman dengan menggunakan kartu pustaka

Berdasarkan data di atas dapat diinterpretasikan bahwa 56 responden (57,1%) menyatakan setuju dan 19 responden (19,4%) menyatakan sangat setuju melakukan peminjaman menggunakan kartu pustaka. Maka dapat disimpulkan pada umumnya responden menyetujui proses peminjaman yang ditetapkan oleh Perpustakaan IAIN Smatera Utara.

[image:49.595.118.513.111.273.2]

Untuk mengetahui proses peminjaman oleh pengguna dapat dilihat pada tabel 15 yaitu:

Tabel 15 Proses peminjaman yang memadai

No.

Pertanyaan

Kategori Jawaban Frekuensi Persentase(%)

12 a. Sangat Memadai 5 5,1

b. Memadai 31 31,7

c. Kurang Memadai 51 52,0

d. Tidak Memadai 11 11,2

[image:49.595.114.511.600.749.2]
(50)

Tabel 15 menunjukkan bahwa 5 responden (5,1%) menyatakan proses peminjaman yang diberikan Perpustakaan IAIN sangat memadai, 31 responden ( 31,7%) menyatakan proses peminjaman memadai, 51 responden (52,0%) menyatakan kurang memadai, dan 11 responden (11,2%) menyatakan proses peminjaman yang diberikan Perpustakaan IAIN tidak memadai.

Berdasarkan data di atas dapat diinterpretasikan bahwa 51 responden (52,0%) menyatakan proses peminjaman yang dilayanan perpustakaan tersebut kurang memadai dan 11 responden (11,2%) menyatakan tidak memadai, hal ini disebabkan proses peminjamannya masih manual, dan apabila penggunaannya kurang efisien. Sebaiknya proses peminjaman hendaknya cepat agar pengguna dapat memanfaatkan bahan pustaka yang dipinjam. Maka dapat disimpulkan sebagian besar dari responden menyatakan kurang memadai.

4.2.1.7 Waktu Peminjaman

[image:50.595.109.516.499.666.2]

Perpustakaan akan memberikan waktu peminjaman yang telah ditetapkan, agar pengguna tidak terlambat mengembalian bahan pustaka, dan pengguna dapat memperpanjang bahan pustaka yang telah dipinjam. Pernyataan responden mengenai waktu peminjaman bahan pustaka oleh pengguna dapat dilihat pada jawaban responden dapat dilihat pada tabel 16 yaitu:

Tabel 16 Perpanjangan waktu peminjaman oleh pengguna

No.

Pertanyaan

Kategori Jawaban Frekuensi Persentase(%)

13 a. Sangat Sesuai 6 6,1

b. Sesuai 53 54,1

c. Kurang Sesuai 30 30,6

d. Tidak Sesuai 9 9,2

Jumlah 98 100

[image:50.595.108.518.501.664.2]
(51)

menyatakan kurang sesuai, dan 9 responden (9,2%) menyatakan waktu peminjaman yang diberikan Perpustakaan IAIN tidak sesuai.

Berdasarkan data di atas dapat diinterpretasikan bahwa 53 responden (54,1%) menyatakan waktu peminjaman yang dilayanan perpustakaan tersebut telah sesuai dan 6 responden (6,1%) menyatakan sangat sesuai, maka sebagian besar dari responden menyetujui waktu perpanjangan bahan pustaka selama 1 kali, karena hal ini menyebabkan pengguna dapat memanfaatkan koleksi dengan adanya perpanjangan tersebut.

[image:51.595.116.515.314.482.2]

Untuk mengetahui jumlah koleksi yang dipinjam oleh pengguna dapat dilihat pada tabel 17 yaitu:

Tabel 17 : Jumlah Peminjaman Koleksi

No.

Pertany

Gambar

Tabel 1. Sampel Penelitian Berdarsarkan Stratum
Tabel 2 Kisi-kisi Kuesioner
Tabel 3: Identitas Responden berdasarkan fakultas
Tabel 4. Ketersediaan koleksi dalam memenuhi kebutuhan informasi
+7

Referensi

Dokumen terkait

Van Aarde se kritieke ‘waagmoed’ om sy ‘terugkeer’ na ‘n lewende Christelike geloof vanuit ‘n tweede naïwiteit in ‘n postsekulêre konteks te verwoord, ontketen na my oordeel ‘n

allocation of newly fixed carbon were consistent with the observed effects of the pollutant on plant biomass accumulation, and plants produced fewer seeds, despite some evidence

Aortic SMC were grown in the presence of 10% fetal bovine serum (FBS) containing medium alone (control) or with either eicosapentaenoic acid (EPA) or docosahexaenoic acid (DHA) for 72

Sesi Nomor Absen 1011 BAYU MAULANA.. Nama No Ujian NIK Tanggal Jam

Asam salisilat merupakan salah satu bahan kimia yang cukup penting dalam kehidupan sehari-hari serta mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi karena dapat digunakan sebagai

Tujuan: Penelitian ini diadakan untuk mengetahui hubungan konsumsi susu dan sumber kalsium dengan lemak tubuh dan tekanan darah pada wanita usia 18-22 tahun.. Metode: Penelitian

a. Segitiga, bentuk yang dapat menunjukkan stabilitas. Apabila terletak pada salah satu sisinya, segitiga merupakan bentuk yang sangat stabil. Jika diletakkkan berdiri pada salah

langsung para petugas akan terpapar oleh bahan-bahan polutan yang terdapat di jalan raya baik yang berasal dari kendaraan bermotor maupun dari debu penyapuan jalan,

[r]