• Tidak ada hasil yang ditemukan

SITOTOKSISITAS EKSTRAK ETANOL DAUN BENALU ALPUKAT (Dendrophthoe sp. grew on Persea americana) TERHADAP SEL KANKER PAYUDARA (SEL T47D) DENGAN METODE MTT SECARA IN VITRO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SITOTOKSISITAS EKSTRAK ETANOL DAUN BENALU ALPUKAT (Dendrophthoe sp. grew on Persea americana) TERHADAP SEL KANKER PAYUDARA (SEL T47D) DENGAN METODE MTT SECARA IN VITRO"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kanker adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel

jaringan tubuh yang tidak normal (Herien, 2010). Kanker merupakan salah satu

penyakit tidak menular yang telah menjadi masalah kesehatan di dunia, termasuk

di Indonesia. Data Badan Kesehatan dunia tahun (WHO) 2010 menunjukkan

penyakit kanker merupakan penyakit ke dua setelah penyakit kardiovaskuler

dengan data yang menunjukkan bahwa terdapat sekitar 7,6 juta kematian akibat

kanker. Di Indonesia menurut Riset Kesehatan Dasar (Reskisdes) 2007, kanker

menempati urutan ke enam penyebab kematian terbesar (Menkes RI, 2012).

Dengan angka penderita baru 230.000 penderita per tahun (Badri, 2013).

Salah satu jenis penyakit kanker yang sering terjadi pada wanita di dunia

adalah kanker payudara yang jumlahnya terus mengalami peningkatan. Di

Amerika Serikat pada tahun 2009 diperkirakan sekitar 192.370 kasus baru kanker

payudara infasif pada wanita (Faisel, 2012). Di Indonesia kanker payudara

menempati angka kejadian terbanyak di bandingkan dengan kanker serviks,

kanker payudara dengan angka kejadian 26 per 100.000 perempuan, sedangkan

kanker rahim dengan angka kejadian 16 per 100.000 perempuan (Fauziah &

Endang, 2012).

Kanker payudara terjadi karena adanya gangguan terhadap sistem

pertumbuhan sel di dalam jaringan payudara (Sirait, 2011). Struktur anatomi

payudara secara garis besar tersusun dari jaringan lemak, lobus, dan kelenjar getah

bening (CCRC, 2009). Kanker payudara adalah penyakit yang ditandai dengan

terjadinya pertumbuhan sel yang berlebihan atau perkembangan tidak terkontrol

dari sel-sel atau jaringan payudara. Kanker payudara dapat berasal dari

komponen kelenjarnya, maupun komponen selain kelenjar seperti jaringan lemak,

(2)

2

Masalah utama dalam penanggulangan kanker adalah kurangnya

pengetahuan masyarakat tentang kanker dan kesadaran masyarakat untuk

melakukan perilaku hidup sehat untuk mengurangi risiko kanker, serta kesadaran

masyarakat untuk melakukan deteksi kanker dini (YKI, 2013). Selain itu juga,

pola hidup yang tidak seimbang menyebabkan tingginya angka pertumbuhan

kanker di dunia (Ikawati dkk, 2008).

Pengobatan kanker sebaiknya dimulai sebelum sel ini dapat dideteksi oleh

jaringan (Dipiro, 2008). Metode pengobatan kanker yang banyak digunakan saat

ini adalah kemoterapi, radiasi dan operasi (Multiawati, 2013). Obat sitostatika

bekerja dengan mempengaruhi metabolisme asam nukleat terutama DNA atau

biosintesis protein. Hal inilah yang menyebabkan obat sitostatika bekerja tidak

selektif karena bersifat toksik baik pada sel kanker maupun sel normal

(Siswandono dkk, 2008). Tingkat keparahan efek samping yang ditimbulkan oleh obat kimia tergantung pada sifat dan dosis obat serta lamanya pengobatan (Jong,

2005).

Kemoterapi adalah proses pengobatan dengan menggunakan obat-obatan

yang bertujuan untuk menghancurkan atau memperlambat pertumbuhan sel-sel

kanker. Akan tetapi metode tersebut belum maksimal, bahkan memberikan efek

samping pada sel normal yang berada pada sekitar sel kanker dan organ lain, efek

samping yang bisa muncul dari metode pengobatan tersebut antara lain lemas,

mual, muntah, kerontokan rambut dan gangguan pencernaan (Faisel, 2012).

Adanya efek samping yang ditimbulkan oleh obat-obat kimia tersebut, oleh

karena itu mulai banyak dilakukan penelitian tentang bahan obat dari alam yang

dapat berfungsi sebagai antikanker (Rossaria, 2007).

Indonesia sebagai negara tropis memiliki beraneka ragam tumbuhan yang

dapat di manfaatkan sebanyak-banyaknya untuk kepentingan manusia termasuk

dalam hal pengobatan (Waji & Sugrani, 2009). Penggunaan bahan alam sebagai

obat tradisional di Indonesia telah dilakukan oleh nenek moyang kita sejak

berabad-abad yang lalu dengan cara berinteraksi dengan lingkungan sekitar (Sari,

2006).

Salah satu penunjang terapi kanker berbahan alam yang mempunyai prospek

(3)

3

dianggap tidak bermanfaat ternyata berpotensi sebagai agen antikanker (Rahayu

dkk, 2010). Tanaman benalu merupakan tanaman yang unik, satu sisi merupakan

parasit bagi inang tempat tumbuhnya, tetapi disisi lain benalu dapat dimanfaatkan

sebagai obat (Multiawati, 2013).

Beberapa benalu dilaporkan memiliki efek sebagai obat kanker

(Multiawati, 2013). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada benalu mangga

dengan famili Loranthaceae di dapat IC50 < 50 μg.ml-1 (Ikawati dkk, 2008). Hasil

penelitian pada benalu kelor didapat IC50 = 33,89 μg.ml-1 menunjukkan bahwa

ekstrak daun benalu tersebut mempunyai efek sitotoksik terhadap cell line kanker payudara T47D. Nilai ini menunjukkan bahwa ekstrak tersebut tergolong aktif dan

bahkan sangat aktif sebagai antikanker (Multiawati, 2013).

Benalu alpukat (Dendrophthoe sp.grew on Persea americana) merupakan salah satu benalu yang termasuk dalam famili Loranthaceae. Pada umumnya, tanaman yang termasuk dalam satu famili memiliki proses fisiologi yang hampir

sama, hal ini menyebabkan banyak tanaman dalam satu famili mempunyai

kandungan senyawa kimia yang seje nis (Retno, 2013). Tanaman benalu alpukat

(Dendrophthoe sp.grew on Persea americana) ini juga memiliki aktivitas yang sama dengan benalu duku, benalu teh, dan benalu mangga, walaupun berasal dari

inang yang berbeda.

Ditinjau dari tumbuhan alpukat itu sendiri, jika dilihat dari hasil skrining

fitokimia yang dilakukan oleh Zuhrotun (2007) terhadap simplisia dan ekstrak

etanol biji alpukat menunjukkan bahwa biji alpukat mengandung polifenol,

flavonoid, triterpenoid, kuinon, saponin, tanin, monoterpenoid dan

seskuiterpenoid. Tanin yang terdapat pada ekstrak etanol biji alpukat tersebut

terbukti mempunyai berbagai khasiat yaitu salah satunya adalah antioksidan.

Antioksidan dalam pengertian kimia, merupakan senyawa pemberi elektron.

Antioksidan bekerja dengan cara mendonorkan satu elektronnya kepada senyawa

yang bersifat oksidan sehingga aktivitas senyawa oksidan tersebut bisa terhambat,

dalam hal ini dalam hal ini seluruh bioaktif yang dimiliki alpukat akan bekerja

sama menyingkirkan radikal bebas yang berpotensi mengawali kanker

(4)

4

Berdasarkan kedekatan antara famili benalu alpukat dengan benalu mangga

dan kandungan senyawa dari tumbuhan alpukat, oleh karena itu perlu diadakan

penelitian untuk mengetahui sitotoksisitas dari daun benalu alpukat

(Dendrophthoe sp. grew on Persea americana) terhadap salah satu jenis sel kanker payudara continous cell line (T47D) secara invitro dengan metode

Microculture Tetrazolium Salt (MTT).

Microculture Tetrazolium Salt (MTT) merupakan metode yang banyak digunakan pada penelitian mengenai agen atikanker. Metode ini digunakan untuk

menguji aktivitas sitotoksik sampel penelitian pada kultur sel yang digunakan.

Metode ini berdasarkan pada perubahan garam tetrazolium

(3-(4,5-dimerilitiazol-2-il)-2,5-difeniltetrazolium bromide) menjadi formazan dalam mitokondria yang

aktif pada sel hidup (CCRC, 2009). MTT merupakan metode kolorimetri, dimana

pereaksi MTT ini merupakan garam tetrazolium yang dapat dipecah menjadi

kristal formazan oleh sistem suksinat tetrazolium reduktase yang terdapat dalam

jalur respirasi sel pada mitokondria yang aktif pada sel yang masih hidup. Kristal

formazan ini memberi warna ungu yang dapat dibaca absorbansinya dengan

menggunakan Enzyme-linked Immunosorbent Assay (ELISA) reader (Rahmawati, 2013).

Pada pengujian in vitro dengan metode MTT tersebut langsung diujikan pada sel kanker payudara. Salah satu jenis sel kanker payudara yang sering

digunakan dalam penelitian adalah sel T47D (continous cell line) yang diisolasi dari jaringan tumor duktal seorang wanita berusia 54 tahun. Sel T47D memiliki

morfologi seperti epitel (CCRC, 2009). Sel T47D memiliki karakteristik ER

(Estrogen Reseptor)/PR (Progesteron Reseptor)-positif. Sel secara molekuler

mengalami mutasi pada p53, sehingga sel kehilangan kontrol pada regulasi cell linenya (Nurani, 2012).

1.2 Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada penelitian

(5)

5

Bagaimana sitotoksisitas ekstrak etanol dari daun benalu alpukat

(Dendrophthoe sp. grew on Persea americana) terhadap sel kanker payudara (sel T47D) dengan metode MTT secara in vitro ?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian adalah mengetahui sitotoksisitas dari ekstrak etanol

daun tanaman benalu alpukat (Dendrophthoe sp. grew on Persea americana) terhadap sel kanker payudara (sel T47D) dengan metode MTT secara in vitro.

1.4 Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelitian ini adalah ekstrak etanol daun benalu alpukat

(Dendrophthoe sp. grew on Persea americana) memiliki sitotoksisitas terhadap sel kanker payudara (sel T47D) dengan metode MTT secara in vitro.

1.5 Manfaat penelitian 1.5.1 Segi Akademik

Dari segi akademik, manfaat penelitian ini antara lain :

1. Dapat memberikan sumbangan bagi perkembangan ilmu pengetahuan,

khususnya di bidang farmasi dalam penggunaan bahan alam sebagai obat.

2. Dapat memberikan informasi ilmiah mengenai tanaman benalu alpukat

sebagai antikanker yang dapat ditindaklanjuti dengan penelitian lebih lanjut.

3. Dapat diketahui manfaat tanaman benalu sebagai alternatif penggunaan

pengobatan penyakit kanker payudara.

1.5.2 Segi Masyarakat

Dari segi masyarakat, manfaat penelitian ini antara lain:

1. Dapat memberi informasi kepada masyarakat tentang alternatif terapi

pengobatan kanker.

2. Dari data-data yang diperoleh dapat digunakan untuk menunjang

penggunaan obat tradisional untuk pengobatan agar dapat diterima oleh

(6)

6

3. Bila dalam penelitian ini terbukti bahwa daun benalu alpukat

(Dendrophthoe sp.grew on Persea americana) sitotoksisitas terhadap sel T47D, dapat diproduksi massal sebagai obat kanker payudara terutama sel

(7)

SKRIPSI

INWANI ADI SIMPANG SORENGGANI

SITOTOKSISITAS EKSTRAK ETANOL

DAUN BENALU ALPUKAT

(

Dendrophthoe sp.

grew on

Persea americana

)

TERHADAP SEL KANKER PAYUDARA

(SEL T47D) DENGAN METODE MTT

SECARA

IN VITRO

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(8)

Lembar Pengesahan

SITOTOKSISITAS EKSTRAK ETANOL

DAUN BENALU ALPUKAT

(

Dendrophthoe sp.

grew on

Persea americana

)

TERHADAP SEL KANKER PAYUDARA

(SEL T47D) DENGAN METODE MTT

SECARA

IN VITRO

SKRIPSI

Dibuat Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang 2014

Oleh:

Inwani Adi Simpang Sorenggani 201010410311096

Disetujui oleh:

Pembimbing I Pembimbing II

(9)

Lembar Pengujian

SITOTOKSISITAS EKSTRAK ETANOL

DAUN BENALU ALPUKAT

(

Dendrophthoe sp.

grew on

Persea americana

)

TERHADAP SEL KANKER PAYUDARA

(SEL T47D) DENGAN METODE MTT

SECARA

IN VITRO

SKRIPSI

Telah diuji dan dipertahankan di depan tim penguji Pada tanggal 24 Juni 2014

Oleh:

Inwani Adi Simpang Sorenggani 201010410311096

Tim Penguji

Penguji I Penguji II

Siti Rofida, S.Si.,M.Farm.,Apt Ahmad Sobrun Jamil,S.Si.,M.P NIP 114. 0804. 0453 NIP 113. 0907. 0469 Penguji III Penguji IV

(10)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh

Puji syukur tercurahkan kepada Allah SWT, Tuhan semesta alam karena

berkat rahmat dan ridhonya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

SITOTOKSISITAS EKSTRAK ETANOL DAUN BENALU

ALPUKAT (

Dendrophthoe sp.

grew on

Persea americana

)

TERHADAP SEL KANKER PAYUDARA (SEL T47D) DENGAN

METODE MTT SECARA

In Vitro

.

Skripsi ini diajukan untuk memenuhi syarat untuk mencapai gelar Sarjana

Farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas

Muhammadiyah Malang. Dalam penyusunan skripsi ini penulis tidak terlepas dari

peranan pembimbing dan bantuan dari seluruh pihak. Oleh karena itu, dengan

segala kerendahan hati, penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Allah SWT, Tuhan semesta alam yang memberikan rahmat, nikmat dan

hidayahnya kepada umatnya, Rasulullah SAW, yang sudah menuntun kita

menuju jalan yang lurus.

2. Siti Rofida, M.Farm.,Apt dan Ahmad Sobrun Jamil,S.Si.,M.P selaku

Dosen Pembimbig, terimakasih atas saran dan kritikan yang diberikan

sehingga penyusunan skripsi ini menjadi lebih baik.

3. Drs. H. Achmad Inoni Apt dan Nailis Syifa, S.Farm.,M.Sc.,Apt. selaku

Dosen Penguji atas saran dan kritikan yang diberikan sehingga

penyusunan skripsi ini menjadi lebih baik.

4. Nailis Syifa, S.Farm.,M.Sc.,Apt selaku Ketua Program Studi Farmasi

Universitas Muhammadiyah Malang yang telah member motivasi dan

kesempatan penulis belajar di Program Studi Farmasi Universitas

Muhammadiyah Malang.

5. Yoyok Bekti,M.Kes.,Sp.Kom selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan

(11)

penulis belajar di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah

Malang.

6. Laboratorium Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada,

khususnya Prof.Dr.Supargiyono,DTM&H.,SU.,PhD.,Sp.ParK dan Ibu

Rumbiwati, S.T.,M.Sc yang telah bersedia meluangkan waktu dan

memberikan tempat agar penulis dapat melaksanakan penelitiannya

dengan baik.

7. Ibu Hidajah Rachmawati, S.Si.,Sp.FRS. selaku Dosen wali. Terima kasih

banyak atas arahan ibu selama ini.

8. Untuk semua Dosen Farmasi Universitas Muhamadiyah Malang yang

sudah memberikan waktunya untuk mengajarkan ilmu-ilmu yang sangat

bermanfaat. Terutama Ibu Arina Swastika Maulita, S.Farm., Apt., yang

telah susah payah membantu jalanya ujian skripsi sehingga kami dapat

melaksanakan ujian skripsi dengan baik.

9. Staff Tata Usaha Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang terima kasih karena telah banyak

membantu dalam hal administrasi.

10. Kedua orang tua penulis yang tercinta, Bapak Muliadi Sorenggana, dan

Ibu Hj. Madinawati, yang tiada hentinya memotivasi dalam segala hal,

terima kasih atas didikan dan kerja kerasnya untuk membahagiakan

putrinya serta dengan sabar mendoakan untuk kebaikan dan kesuksesan

putrinya. Semoga dengan menyelesaikan skripsi ini adalah awal untuk

suatu pencapaian yang bisa membuat kalian tersenyum bahagia.

11. Sahabat seperjuanganku Rosyidah, Mifta, dan Ina dengan banyak

keceriaan, kebersamaan, bantuan, motivasi, semangat serta kerja samanya

sehingga skripsi ini dapat terwujud.

12. NMA, selama 4 tahun ini terimakasih sudah membuat saya semangat

menjalani hari-hari di Universitas Muhammadiyah malang. Semoga dapat

bertemu di Pulau yang sama.

13. Teman-teman Farmasi 2010 terimakasih atas kebersamaannnya selama 4

(12)

warna yang membuat hidup saya InsyaAllah lebih indah. Terimakasih

teman-temanku.

14. Teman-teman kos 51 (Via, Elin, Ros, Putri, Ratna) canda tawa yang tidak

akan terlupakan, terimakasih telah memberikan semangat sehingga skripsi

ini dapat terselesaikan dengan baik.

15. Untuk semua pihak yang belum disebutkan namanya, penulis mohon maaf

dan terima kasih yang sebesar-besarnya. Semua keberhasilan ini tak luput

dari bantuan, doa yang telah kalian semua berikan.

Jasa dari semua pihak yang telah membantu dalam penelitian ini, penulis

tidak mampu membalas dengan apapun. Semoga amal baik semua pihak

mendapat imbalan dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa skripsi ini

jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan

kritik yang membangun dari pembaca demi kebaikan skripsi ini. Semoga

penulisan ini dapat berguna bagi penelitian berikutnya, amiin.

Wassalamu’alaikum warohmatullohi wabarokatuh

Malang, 31 Juli 2013

Penyusun

(13)

RINGKASAN

Kanker menempati urutan ke enam penyebab kematian terbesar di Indonesia (Menkes RI, 2013). Salah satu jenis penyakit kanker yang sering terjadi pada wanita di dunia adalah kanker payudara yang jumlahnya terus mengalami peningkatan. Di Amerika Serikat pada tahun 2009 diperkirakan sekitar 192.370 kasus baru kanker payudara infasif pada wanita (Faisel, 2012). Umumnya, pengobatan kanker seperti pembedahan, radiasi, pemberian obat antikanker atau kemoterapi menimbulkan efek samping yang merugikan penderita. Sehingga saat ini mulai dikembangkan obat-obat baru yang mempunyai efek terapi yang baik. Dalam pengembangan obat antikanker baru sebagai agen-agen kemoterapi kanker, evaluasi preklinik merupakan salah satu hal yang penting untuk mengetahui potensi aktivitas neoplastiknya. Evaluasi yang telah terstandarisasi untuk menentukan apakah suatu material mengandung bahan yang berbahaya (toksik) secara biologis disebut uji sitotoksisitas (CCRC,2009).

Salah satu tanaman yang dapat dimanfaatkan adalah benalu alpukat (Dendrophthoe sp. grew on Persea americana). Tanaman ini termasuk kedalam famili Loranthaceae, dimana telah dilaporkan dalam beberapa penelitian sebelumnya, bahwa benalu dengan famili Loranthaceae ini memiliki kandungan kimia utama yaitu flavonoid, tanin, asam amino, karbohidrat, alkaloid, dan saponin dan memiliki aktivitas sebagai antikanker dengan menguji sitotoksisitas dari tanaman tersebut. Pada penelitian sebelumnta dilaporkan bahwa pada tanaman benalu yaitu pada tanaman benalu mangga yang memiliki sitotoksisitas yang berpotensi sebagai aktivitas antikanker, dengan hasil IC50 < 50 μg.ml-1

(Ikawatii dkk, 2008), dan pada benalu kelor yang didapat IC50 = 33,89 μg.ml-1

menunjukkan bahwa daun benalu tersebut memiliki efek sitotoksik terhadap cell line payudara T47D (Multiawati, 2013).

Benalu alpukat merupakan salah satu benalu yang termasuk dalam famili

Loranthaceae dan sampai saat ini belum ada penelitian mengenai sitotoksisitas dari benalu alpukat. Pada umumnya tanaman yang termasuk dalam satu famili memiliki proses fisiologi yang hampir sama, hal ini menyebabkan banyak tanaman dalam satu famili mempunyai kandungan senyawa kimia yang sejenis (Astuti, 2013). Selanjutnya dilakukan pengujian dari ekstrak etanol daun benalu alpukat (Dendrophthoe sp. grew on Persea americana) secara in vitro dengan metode MTT untuk mengetahui sitotoksistasnya. Terlebih dahulu penelitian dimulai dengan pembuatan ekstrak daun benalu alpukat menggunakan pelarut etanol 96% dengan metode maserasi. Kemudian dibuat konsentrai bahan uji yaitu 800 µg/ml, 400 µg/ml, 100 µg/ml dan 50 µg/ml serta dilanjutkan dengan uji secara in vitro dengan metode MTT.

Microculture Tetrazolium Salt (MTT) Assay merupakan uji yang sensitif, kuantitatif dan terpercaya. Reaksi MTT merupakan reaksi reduksi selular yang didasarkan pada pemecahan garam tetrazolium berwarna kuning menjadi Kristal formazan berwarna biru keunguan (CCRC, 2009). Metode ini menggunakan sel kanker payudara (Sel T47D) sebagai sel uji coba. Uji MTT digunakan untuk menentukan parameter nilai IC50, yaitu bilangan yang menunjukkan konsentrasi

ekstrak yang mampu menghambat aktivitas sebesar 50%. Semakin kecil nilai IC50,

(14)

Hasil dari uji tersebut kemudian diolah dengan analisis probit menggunakan program SPSS edisi 16. Dari hasil tersebut disimpulkan bahwa ekstrak etanol memiliki sitotoksisitas dengan nilai IC50 sebesar 19.598 µg/ml terhadap sel kanker

payudara (Sel T47D). Hasil dari uji kromatografi lapis tipis (KLT) menunjukkan adanya senyawa flavonoid, steroid/triterpenoid, dan saponin pada ekstrak etanol daun benalu alpukat (Dendrophthoe sp. grew on Persea americana).

Kandungan kimia yang memiliki sifat sitotoksik dari penelitian ini perlu dilakukan penelitian lanjutan melakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan jenis sel kanker lainnya, seperti sel kanker myeloma, sel kanker raji, kanker pankreas dan sel normal. Selain itu, juga perlu dilakukan optimasi dengan menggunakan pelarut lain untuk mendapatkan IC50 yang lebih aktif

(15)

ABSTRAK

Benalu (Dendrophthoe sp.) adalah tanaman yang dapat tumbuh pada tanaman lain dengan cara menempel dan dapat dimanfaatkan sebagai obat batuk, diuretik, analgesik, serta sebagai obat antikanker secara tradisional. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui sitotoksisitas atau potensi untuk dikembangkan sebagai antikanker dari ekstrak etanol daun benalu alpukat (Dendrophthoe sp.

grew on Persea americana) terhadap sel kanker payudara (Sel T47D) dengan metode MTT (Microculture Tetrazolium Salt) secara in vitro. Aktivitas dari sel kanker dapat dilihat dari persentase sel hidup yang diinkubasi selama semalam kemudian dianalisis probit log dengan menggunakan SPSS edisi 16 untuk mengetahui harga IC50 ekstrak tersebut. Menurut National Cancer Institute (NCI)

suatu ekstrak dinyatakan aktif memiliki aktivitas antikanker apabila memiliki nilai IC50 < 30 µg/ml. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, disimpulkan bahwa

ekstrak etanol daun benalu alpukat (Dendrophthoe sp. grew on Persea americana) yang diuji pada sel kanker payudara sel T47D dengan metode MTT secara in vitro

mengandung flavonoid, steroid/triterpen, dan saponin serta memiliki sitotoksisitas dengan IC50 yaitu sebesar 19.598 µg/ml.

(16)

ABSTRACT

Dendrophthoe sp. by sticking and can used in traditional/alternative medicine such as for cough, diuretic, analgesic, and anticancer. This research aims to find out the in vitro cytotoxicity or potential source for natural anticancer in ethanol extract of Dendrophthoe sp. grew on Persea americana leaves against breast cancer cells (T47D cells) through MTT (Microculture Tetrazolium Salt) assay. The anticancer activity can be seen from the percentage of the living cells which are incubated during a night. Then analyzed probit logs by using SPSS ed. 16th to find out the value of IC50 from the extract. Based on National Cancer

Institute (NCI) if a cytotoxicity test of a compound shows IC50 > 30 µg/ml. The

result of this research is ethanol extract of Dendrophthoe sp. grew on Persea americana leaves against breast cancer cells (T47D cells) through MTT contains flavonoids, steroids/triterpen, and saponins and has in vitro cytotoxicity with 19.598 µg/ml.

(17)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

LEMBAR PENGUJIAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

RINGKASAN ... vii

ABSTRAK ... ix

ABSTRACT ... x

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

DAFTAR SINGKATAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah Penelitian ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Hipotesis Penelitian ... 5

1.5 Manfaat Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

2.1 Tinjauan Tentang Benalu Alpukat ... 7

2.1.1 Klasifikasi... 7

2.1.2 Sinonim ... 8

2.1.3 Nama Daerah ... 8

2.1.4 Morfologi ... 8

2.1.5 Etiologi dan Penyebaran... 8

2.1.6 Khasiat ... 9

2.1.7 Kandungan ... 9

2.2 Tinjauan tentang Kanker ... 11

2.2.1 Definisi ... 11

(18)

2.2.3 Penyebab Kanker... 12

2.2.4 Gejala Kanker ... 13

2.2.5 Proses Karsinogenesis ...13

2.3 Tinjauan tentang Kanker Payudara ... 14

2.3.1 Definisi ... 14

2.3.2 Etiologi ... 15

2.3.3 Faktor Resiko ... 17

2.3.4 Gejala ... 17

2.4 Tinjauan tentang Antikanker ... 18

2.5 Tinjauan tentang Sel T47D ... 21

2.6 Tinjauan tentang Ekstraksi ... 21

2.7 Tinjauan tentang MTT Assay ... 22

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ... 23

BAB IV METODE PENELITIAN ... 25

4.1 Bahan Penelitian ... 25

4.1.1 Bahan Tanaman ... 25

4.1.2 Bahan Kimia dan Bahan Lain ... 25

4.2 Alat-alat Penelitian... 25

4.3 Variabel Penelitian ... 26

4.3.1 Variabel Bebas ... 26

4.3.2 Variabel Tergantung ... 26

4.4 Metode Penelitian ... 26

4.4.1 Rancangan Penelitian ... 26

4.4.2 Kerangka Operasional ... 27

4.4.3 Prosedur Kerja ... 28

4.4.3.1 Pembuatan Ekstrak Bahan Uji ... 28

4.4.3.2... Id entifikasi Golongan Senyawa dengan KLT ... 28

4.4.3.3Pembuatan Media ... 30

4.4.3.4 Penumbuhan Sel ... 30

4.4.3.5 Penggantian Media ... 31

(19)

4.4.3.7 Perhitungan Sel ... 32

4.4.3.8 Pembuatan Larutan Induk dan Larutan Uji ... 33

4.5 Uji Sitotoksisitas dengan Metode MTT ... 34

4.6 Analisis Data ... 36

BAB V HASIL PENELITIAN ... 37

5.1 Hasil Pembuatan Ekstrak Etanol Daun Benalu Alpukat (Dendrophthoe sp. Grew On Persea Americana) ... 37

5.2 Hasil Identifikasi Flavonoid dengan Kromatografi Lapis Tipis ... 38

5.3 Perhitungan Sel T47D dan Volume Panen Sel yang di Transfer .. 38

5.4 Uji Sitotoksisitas dari Ekstrak Etanol Daun Benalu Alpukat (Dendrophthoe sp. Grew On Persea Americana) Terhadap Sel Kanker Payudara (Sel T47D) dengan Metode MTT secara In Vitro ... 39

5.5 Analisis Data ... 41

BAB VI PEMBAHASAN ... 42

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ... 47

DAFTAR PUSTAKA ... 48

(20)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

IV.1 Kelompok Perlakuan Kultur Sel Kanker Payudara(Sel T47D) dalam Tiap

Percobaan ...27

V.1 Hasil Pembuatan Ekstrak Etanol Daun Benalu Alpukat (Dendrophthoe sp.

Grew On Persea Americana) ...37 IV.2 Data Hasil Uji MTT Ekstrak Etanol Daun Benalu Alpukat (Dendrophthoe

(21)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Tanaman Benalu Alpukat (Dendrophthoe sp. grew on

Persea americana) ... 7

2.2 Struktur Kuersetin ... 10

2.3 Proses Terjadinya Karsinogenesis... 13

3.1 Skema Kerangka Konseptual... 24

4.1 Skema Kerangka Operasional ... 24

4.2 Skema Ekstraksi dengan Serbuk Daun Benalu Alpukat dengan Pelarut Etanol 96% ... 24

5.1 Ekstrak Etanol Daun Benalu Alpukat (Dendrophthoe sp. grew on Persea americana) ... 37

5.2 Hasil Identifikasi golongan Flavonoid dengan Kromatografi Lapis Tipis ... 38

5.3 Kondisi sel sebelum dan sesudah pemberian bahan uji yaitu pemberian ekstrak etanol daun benalu alpukat (Dendrophthoe sp. grew on Persea americana) dilihat di bawah mikroskop dengan perbesaran 40 kali ... 40

5.4 Kondisi sel pada kontrol dan kelompok uji sesudah pemberian MTT dilihat di bawah mikroskop dengan perbesaran 40 kali. (a) kelompok kontrol dan (b) kelompok uji ... 40

(22)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Daftar Riwayat Hidup ... 53

2. Surat Pernyataan ... 54

3. Surat Determinasi Tanaman ... 55

(23)

DAFTAR SINGKATAN

CCRC = Cancer Chemoprevention Research Center

DMEM = Dulbecco’s Modified Eagle Medium

DMSO = Dimethyl Sulfoxide

DNA = Deoxyribose Nucleic Acid

EDTA = Ethylenediamine tetraacetic acid

ELISA = Enzyme Linked Immunosorbent Assay

ER = Endoplasma Reticulum

FBS = Fetal Bovine Serum

HCl = Hidroclhoride Acid

HIV = Human Immunodificiency Virus

IC50 = Inhibitory Concentration 50

LAF = Laminar Air Flow

MK = Media Kultur

MTT = Microculture Tetrazolium Salt

NaOH = Natrium Hidroksida

PBS = PhospateBuffer Saline

RPMI = Rosewell Park Memorial Institute

SDS = Sodium Dedocyl Sulfate

T47D = Continous Cell Line

USDA = United State Department of Agricultural

(24)

DAFTAR PUSTAKA

Astuti, R.D., 2013. Uji Anti Poliferasi Estrak Etil Asetat Daun Benalu Kepel (Dendrophtoe curvula (Blume) Miq.) Terhadap Cell Line Kanker Payudara, Yogyakarta: Program Studi Kimia Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.

Anggorowati, L., 2013. Faktor Rresuki Kanker Payudara Wanita, Bandung: Jurnal Kesehatan Masyarakat

Badri, C., 2013. Penanggulangan Kanker Di Indonesia : Peran Nanotechnology Dalam Diagnosis Dan Terapi, Jakarta: Jurnal Departemen Radiologi FKUI/RSCM – DEPKES.

Balasubramaniam, M., 2011. Pengetahuan Wanita tentang Sadari Sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara di Kelurahan Petisah Tengah 2007-2009, USU Instutisional Repository.

BPOM RI., 2010. Acuan Sediaan Herbal. Volume ke-5. Edisi ke-1, Jakarta : Direktorat Obat Asli Indonesia Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Kosmetik dan Produk Komplemen, hal 129.

CCRC (Cancer Chemoprevention Research Center), Farmasi, 2009. Prosedur Uji MTT Invitro. Universitas Gajah MadaYogyakarta.

http://ccrcfarmasiugm.wordpress.com/ensiklopedia/ensiklopedia-kanker/kanker-mammae-2/, Oktober 2013

CCRC (Cancer Chemoprevention Research Center). 2009. Preparasi sampel. Yogyakarta: Fakultas Farmasi UGM.

Corwin, Elizabeth, J. 2008. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta: EGC

De Jong, Wim. 2004. Kanker, Apakah Itu?. Cetakan I. Jakarta : Arcan.

Diananda, Rahma. 2007. Mengenal Seluk Beluk Kanker. Yogyakarta: Katahati.

Dipiro, Joseph T., 2008. Pharmacotheraphy : A Phatophsyologic Approach. Seventh Edition. The McGraw-Hill Companies, Inc.,pp.

(25)

Fauziah, J.P & Endang, S., 2012. Hubungan Antara Efikasi Diri dengan Perilaku Mencari Pengobatan pada Penderita Kanker Payudara di RSUD Ibnu Sina Gresik: Jurnal Fakultas Psikologi Universitas Airlangga, Vol 1, No 2.

Fitrya, L., 2009. Uji Aktivitas Antikanker Secara In Vitro dengan Sel Murine P-388 Senyawa Flavonoid dari Fraksi Etilasetat Akar Tumbuhan Tunjuk Langit (Helmynthostachis zeylanica (Linn) Hook). Jurnal Penelitian Sains Universitas Sumatera Utara Vol. 12 Nomer 1(C) 12106, hal 1.

Ghofar, A., 2009. Cara Mudah Mengenal & Mengobati Kanker.Cetakan I. Flamingo. Jogjakarta. Hal 126.

Harahap, Y., Syahfan & H.N., Karsono, B., 2007.Uji Sitotoksisitas Sedian Jadi Daging Buah Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa) Terhadap Sel MCF-7 Secara IN VITRO.Jurnal Bahan Alam Indonesia. ISSN Vol 6. No 2 : 1412 – 2855.

Haryadi, D., 2012. Senyawa Fitokimia Dan Sitotoksis Ekstrak Daun Surian (Toona sinensis) Terhadap Sel Vero Dan MCF7. Institut pertanian Bogor.

Herien, Y., 2010. Hubungan Berbagai Dukungan Sosial dengan Tingkat Depresi Penderita Kanker Payudara di IRNA Bedah RSUD Dr. ADNAAN WD Payakumbuh Tahun 2010. Penelitian Keperawatan Jiwa Fakultas Keperawatan Universitas Andalas.

Hidayanti, D.N., Arifin, I.,Susilowati, S., 2012.uji Sitotoksisitas Fraksi Etil Asetat Ekstrak Etanol Herba Alfalfa (Medicago) Terhadap Sel Kanker payudara T47D dan Sel Kanker Leher Rahim (Sel HeLa) serta Uji Kandungan Senyawa Kimianya. Semarang: Universitas Wahid Hasyim.

Ikawati, M., Wibowo, E.A., Octa, N.S., Adelina, R., 2008. Pemanfaatan Benalu Sebagai Agen Antikanker,Yogyakarta: Jurnal Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada.

(26)

Joen, P.F., 2001. Handbook of Pathophysiology. Springhouse Coporation, hal 16-17.

Kementrian Kesehatan Nasional Republik Indonesia. 2012. Penderita Kanker Diperkirakan Menjadi Penyebab Utama Beban Ekonomi Terus

Meningkat. Diakses dari

http://www.depkes.go.id/index.php?vw=2&id=1937. Agustus 2013.

Lubis, A.A., 2010. Gambaran Klinik Terbanyak Pada Penderita Kanker Payudara di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2007-2009. Medan: Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Maharani, Sabrina. 2009. Kanker: Mengenal 13 Jenis Kanker dan Pengobatan. Jogjakarta: Ar-Ruz Media.

Malangngi. L.P., Sangi, M.S.,Paendong, J.J.E., 2012. Penentuan Kandungan Tanin dan Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Biji Buah Alpukat (Persea americana Mill.), Manado: Jurnal FMIPA, Unsrat.

Muharni., Dachriyanus., Bahti, H.H., Supriyanto.,2011. Evaluasi Aktivitas Sitotoksik Senyawa Fenol dari kulit Batang Manggis Hutan (Garcinia bancana Miq.). Jurnal Fakultas MIPA Universitas Mulawarman. Vol.10, No 1.

Multiawati, N., 2013. Uji Antikanker Ekstrak Metanol Daun Benalu Kelor (Helixanthera sessiliflora (Merr.) Denser) Terhadap Cell Line kanker Payudara T47D, Yogyakarta: Skripsi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam negeri Sunan Kalijaga.

Mulyani, D., 2010. Stop Kanker. Cetakan pertama. Jakarta : Agromedia Pustaka. hal 21-27.

Nafrialdi., Gunawan, S.G., 2007. Antikanker, Farmakologi dan Terapi. Edisi Ke-5. Jakarta: Departemen Farmakologi dan Terapetik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

National Cancer Institute. 2001. Measuring Cancer Death. Cited from http://www.cancer.gov/csr. Maret 2010.

Nurani, Laela Hayu. 2012. Citotoxicity and Antipoliferative Test on T47D and Verro Cell Lines of Nigella sativa, L SEED, Yogyakarta: Jurnal Universitas Ahmad Dahlan, Vol. 2, No 1.

(27)

Sitotoksiknya Terhadap Sel Kanker Payudara T47D. Sulawesi: Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi kelautan dan Perikanan, Vol.5, No 2.

Piantelli., Mauro., 1995. Tamoxifen and Quercetin Interact with Type II Estrogen Binding Sites and Inhibit the Growth of Human Melanoma Cell. The Journal Of Investigative Dermatology.

Rahayu, S., Sofarih, A.E.,Permatasari, D.N., 2010. Teh Celup Benalu Mangga (Dendrophthoe pentandra) :Minuman Sehat Penunjang Terapi Kanker, Yogyakarta: PKM Universitas Gadjah Mada.

Rachmawati, A, E, V., Muliartha, I, K, G., Kusworini. 2013. Pengaruh Ekstrak Daun Benalu Mangga (Dendrophthoe pentandra) Terhadap Viabilitas dan Ekspresi Caspase 3 Aktif pada Sel Kanker Serviks (Sel HeLa). Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya. Malang

Rahmawati, Emma., 2013. Uji Aktivitas antikanker Herba Pacar Air (Impatients balsamina Linn.) Terhadap Sel kanker Payudara T47D secara In Vitro dengan Metode MTT. Malang: Skripsi Program Sarjana.

Ramli, Muchlis., Umbas, Rainy, dan Panigoro, Sonar. S., 2002. Deteksi Dini Kanker. Jakarta : Fakultas Kedokteran UI.

Redha, A., 2010. Struktur Sifat Antioksidatif dan Peranannya dalam Sistem Biologis. Pontianak: Jurnal Teknologi Pertanian Politeknik Negeri Pontianak, Vol 9, No 2.

Rossaria, N., 2007. Kajian Antiproliferatif Ekstrak Daun Benalu Duku

(Loranthaceae dendrophthoespecies) Terhadap Sel Mieloma Secara In

Vitro, Surabaya: Artikel Ilmiah Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga.

Sari, L.O.R., 2006. Pemamfaatan Obat Tradisional dengan Pertimbangan Mamfaat dan Keamanan, Jember: Jurnal Prodi Studi Farmasi Universitas Jember, Vol 1, No 2.

Sirait, M. 2011. Pengetahuan dan Sikap Suami Tentang Kanker Payudara Yang Diderita Istri Di RSUD. Dr. Pirngadi Medan Tahun 2011. Sumatera: Universitas Sumatera Utara.

(28)

Sudiana, I., Ketut. 2008. Patobiologi Molekuler Kanker. Jakarta: Salemba Medika.

Suffness, M., Pezzuto, J.M., 1990. Assays Related to Cancer Drug Discovery. In : Hostettman K (ed). Methods in Plant Biochemistry.

Sundaryono, A., 2011., Teratogenitas Senyawa Flavonoid Dalam Ekstrak Metanol Daun Benalu (Dendrophthoe pentandra (L) Miq. ) pada Mus musculus. Jurnal Exacta, Vol. IX No. 1.

Sutma, S., 2012. Uji Efek Sitotoksik Ekstrak Etanol Kulit Buah Asam Kandis (Garcinia cowa Roxb.) Terhadap Sel Kanker Payudara T47D dengan Metode MTT. Padang: Skripsi, Fakultas Farmasi UNAND.

Tjay, Tan Hoan., Rahardja, Kirana. 2007. Obat-Obat Penting. Jakarta: Gramedia.

USDA., 2013. Species 2000 & ITIS Catalogue of Life. Taxonomic Information for Dendrophthoe pentandra. http://eol.org/pages/2872661/names. Diakses pada tanggal 08 Januari 2014.

Wahyuni, S.W., Firnando, E., Husni, E., Kajian Efek Sitotoksik Hasil Fraksinasi Ekstrak Etanol Kulit Buah Asam Kandis (Garcinia cowa Roxb.) Terhadap Sel Kanker Payudara T47D dngan Metoda MICROTETRAZOLIUM (MTT) : Fakultas Farmasi Universitas Andalas. Prosiding Seminar Nasional Perkembangan Terkini Sains Frmasi dan Klinik III 2013.

Waji, R,A & Sugrani, A., 2009. Makalah Kimia Organik Bahan Alam (Quercetin) , Makasar: Makalah Kimia Organik Program S2 Kimia Fakultas Ilmu Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNHAS.

Winarno, Eko. 2011. Uji sitoksisitas Ekstrak Kapang Aspergillus sp. Terhadap Sel Kanker Payudara T47D. Depok: Skripsi Program Sarjana Universitas Indonesia.

Xia et al., 2013. Flavonoids as Potential Anti-hepatocellular Carcinoma Agents: Recent Approaches Using HepG2 Cell Line, pp 1.

Referensi

Dokumen terkait

Terdapat dua kemungkinan mekanisme untuk menjelaskan panjang telomer yang lebih panjang pada spermatozoa pria lanjut usia, yaitu ekspresi telomerase testis yang tinggi menyebabkan

Analisa dalam mengatasi masalah Parkir liar dan faktor-faktor yang mempengaruhi penertiban parkir liar yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan UPTD parkir

Dengan demikian hipotesis penelitian kedua yang menyatakan bahwa LDR secara parsial memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap ROA pada Bank Umum

Ketamin-Xylazin merupakan kombinasi anestesi yang sering digunakan dalam praktik kedokteran hewan dan zoletil adalah salah satu jenis obat anestesi yang memiliki

56/PUU-XIV/2016, melalui pertimbangan hukumnya, Mahkamah Konstitusi berpendapat bahwa kewenangan yang diberikan kepada Menteri dan Gubernur sebagai wakil pemerintah pusat untuk

Makalah disajikan dalam Dauroh Nasional Pembinaan Ilmuwan Islam Indonesia, UMY, Yogyakarta, 5 Juli 2013.. Astri Ledi Ayu, Astri

Anak Dibawah Umur Menurut Sistem Peradilan Pidana Anak” Penulisan hukum ini dimaksudkan untuk memenuhi syarat akhir guna memperoleh gelar Sarjana Hukum

Penelitian ini menyimpulkan bahwa: pertama, praktik jual beli keripik bekicot yang terjadi di Ngagel Rejo Surabaya dilakukan sebagaimana jual beli pada umumnya,