KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN BATURAJA LAPORAN PENELITIAN MANDIRI, JULI 2014 D.EKA HARSANTO, S.Kp,M.Kes
NI KETUT SUJATI, M.Kes. DINA YULIA DEVI
Efektivitas Akupuntur terhadapPersepsi Nyeri Dan Penurunan Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi Di Kelurahan Sukaraya Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Sukaraya Kecamatan Baturaja Timur Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2014
xv + 33 halaman + 5 tabel + 4 lampiran ABSTRAK
Pada awal 2010-an, lebih dari 14 juta orang Amerika dilaporkan telah menggunakan akupuntur sebagai bagian dari perawatan kesehatan mereka. Setiap tahun, sekitar 10 juta pengobatan akupuntur diberikan di Amerika Serikat. Berdasarkan data kunjungan tahun 2011, penderita hipertensi berjumlah 222 orang, dari jumlah tersebut yang memilih untuk menjalani terapi akupuntur sebanyak 115 orang ( 51,8%), yang memilih diterapi akupresure 33 orang (14,9%), yang memilih terapi herbal 71 orang (31,9%) dan sisa nya sebanyak 3 orang (1,3%) yang memilih diterapi SPA
Peneliti dilaksanakan diwilayh kerja UPTD Puskesmas sukaraya tahun 2014 sebanyak 28 sampel yang hipertensi sebanyak 17 orang (60,71%) dan pasien yang tidak hipertensi sebanyak 11 orang (39,29%). Dari 28 pasien yang akupuntur sebanyak 16 orang (57,14%) dan yang tidak menjalani akupuntur sebanyak 12 orang (42,86%) dan dari 28 pasien yang mengalami intensitas nyeri berat sebanyak 9 ( 32,15%) , pasien yang mengalami nyeri sedang 7 (25,0%) dan pasien yang mengalami nyeri ringan sebanyak 12 (42,85%).
Saran bagi perawat praktisi, akupunktur dapat dikembangkan sebagai upaya penanganan masalah kesehatan yang dialami klien hypertensi, selain obat.
Pendahuluan
Sejak tahun 1970-an, ketika tradisi Cina kuno ini memulai debutnya di AmerikaSerikat, para peneliti Barat
telahberusahauntukmemahamifenomenaakupuntur.TapipublikAmerikatidakmenunggujaw abanilmiah.Semakinbanyaktelahmencariakupunturuntukmasalahkesehatankronis -
ketikapengobatankonvensionaltidakbisalagibekerjaataumemilikijawaban. Dalambeberapatahunterakhir, beberapanegara Barat
telahmelihatpeningkatantajamdalamjumlah orang yang menggunakanakupunturuntukmengobatipenyakitumum Di AmerikaSerikat, kurangdarisatupersendari total
pendudukdilaporkantelahmenggunakanakupunturpadaawaltahun 1990.MenurutNational Health Interview Surveytahun 2010, diperkirakan 8,2 juta orang
dewasaAmerikatelahmenggunakanakupuntur - jumlah yang mengesankanmengingatdiperkirakanhanya 2,1 juta orang
dewasaAmerikatelahmenggunakanakupunturpadatahunsebelumnya.
Di Indonesia, kurang dari satu persen dari total penduduk dilaporkan telah menggunakan akupuntur pada tahun 2012. Menurut Departemen Kesehatan RI tahun 2012, di
perkirakan 28,6 juta orang telah menggunakan akupuntur dan dengan hasil membaik Pada tahun 2012 sampai 2014 di dapat data rekapitulasi dari Dinas kesehatan kota Palembang terdapat 1,5 juta jiwa yang menggunakan tekhnik akupuntur.
Pada tahun yang sama di dapat data rekapitulasi UPTD Puskesmas Sukaraya jumlah kunjungan pasien yang menggunakan tekhnik akupuntur berjumlah 340 orang, penyakit hipertensi berjumlah 231 orang.Kunjungan pertama sebanyak 119 orang dan kunjungan berikutnya berjumlah 112 orang.
Akupunturmerupakanmetodepengobatantradisional yang
berasaldariCina.Penulismengambiljudul “TerapiAkupunturpadaPenderitaHipertensi” karenatingginyaangkakejadianhipertensi di Indonesia, terutama di kota-kotabesar. Untukmendapatkanderajatkesehatan yang setinggi – tingginyasesuai yang
diharapkandilakukanupayakesehatan yang
terpadudanmenyeluruhbaikmelaluiupayakesehatanperseoranganmaupunupayakesehatanm asyarakat.Upayakesehatandilakukandalambentukkegiatanpelayanankesehatanmelalui 4 (empat) pendekatanyaitu :promotif, preventif, kuratif, danrehabiliatif.
Penyelengggaraanupayakesehatandilakukandenganberbagaimacamcara,
mulaidaripelayanankesehatan yang bersifattradisionalsampai yang bersifat modern denganberbagaiteknologi yang canggih.
Pelayanankesehatantradisionalmerupakansalahsatubentukpelayanankesehatan yang sudahberkembangsejakdulu di Indonesia bahkansebelumkeberadaanpengobatan modern.Dalamupayamelindungiwarganegaradansekaligusmemberikan rasa amanbaikbagiwarganegaramaupunpemberipelayanankesehatan
dalammendapatkanpelayanankesehatantradisional,
makaPemerintahmenerbitkanberbagaiperaturan yang menjaminhaltersebut. Salah satujenispengobatantradisional yang berkembangdenganpesat di Indonesia adalahpengobatantradisionalakupunktur.Perkembanganakupunktur di
tibadariCina. Merekamembawakebiaasaandankebudayaanjugailmupengobatannyake Indonesia.Hanyasajailmuakupunkturituterbatasdalamlingkunganmerekadansekitarnya, jugahanyasinse yang melakukanpraktekitu.
Barupadatahun 1963
DepartemenKesehatandalamrangkapenelitiandanpengembangancarapengobatanTimur, termasukIlmuAkupunktur, atasinstruksiMenteriKesehatanwaktuitu, Prof. Dr.
Satriotelahmembentuksebuah Tim RisetIlmuPengobatanTradisionalTimur.
Makamulaisaatinipraktekakupunkturdiadakansecararesmi di RumahSakitUmumPusat, Jakarta yang kemudianberkembangmenjadi sub bagian di bawahBagianPenyakitDalam, danselanjutnyamenjadi Unit AkupunkturRumahSakit Dr.
CiptoMangunkusumopadamasakini.
Dalamperkembanganselanjutnyaakupunkturmenjadisalahsatujenispengobatantradisional yang berkembangpesat di Indonesia
Dalamupayapengaturan,
pembinaandanpengawasanterhadappelayanankesehatantradisionaltermasukdidalamnyaak upunkturmakaDepartemenKesehatanRepublik Indonesia telahmenerbitkanperaturan yang berupaKeputusanMenteriKesehatanNomor : 1076/MENKES/SK/VII/2003
tentangPenyelenggaraanPengobatanTradisional. Salah satupengaturan yang
adadalamperaturantersebutadalahadanyaperizinanbagitenagapengobattradisional.Pengatur anpenyelenggaraanpengobatantradisionalinibertujuanuntuk:
1. Membinaupayapengobatantradisional 2. Memberikanperlindungankepadamasyarakat
3. Menginventarisasijumlahpengobattradisional, jenisdancarapengobatannya.
Bentukpengaturannyadiwujudkandalamperizinan yang terdiriatasduajenisperizinanyaitu : 1. SuratTerdaftarPengobatTradisional yang selanjutnyadisingkat STPT
dandiwajibkanbagiseluruhpengobattradisional
2. SuratIzinPengobatTradisional yang selanjutnyadisingkat SIPT dandiberikanhanyakepadapengobattradisional yang
metodenyatelahmemenuhipersyaratanpenapisan,pengkajian, penelitian, danpengujiansertaterbuktiamandanbermanfaatbagikesehatan
Tujuan
Penelitian ini bertujuan mengetahui “ Efektifitas Akupuntur Terhadap Persepsi Nyeri dan Penurunan Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi Di Kelurahan sukaraya Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Sukaraya Kecamatan Baturaja Timur .
Bahan dan cara
Desain penelitian yang digunakan adalah Quasi experimen dengan pendekatan Cross Sectionalyang bertujuan untuk menganalisis Efektifitas Akupuntur terhadapintensitas nyeri dan penurunan tekanan darah pada pasien Hipertensi di wilayah kerja UPTD Puskesmas Sukaraya tahun 2014. Adapun desain penelitian ini adalah menggunakan desain control group pre-test post test seperti pada gambar 1 berikut.
Gambar 1 Desain Penelitian Control Group pre-test and post-test Keterangan :
01 = hasil pre-test kelas eksperimen 02 = hasil post-test kelas eksperimen X = perlakukan pada kelas eksperimen
Populasi dan sample
Populasi penelitian adalah seluruh pasien yang datang berobat ke praktik mandiri perawat yang telah mendapat mandat melakukan praktik akupunkture dan pemegang progran pengobatan tradisional Di Kelurahan Sukaraya Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Sukaraya Kecamatan Baturaja Timur Tahun 2014.
Pengumpulan Data
Klien yang datang dikaji keluhan nyeri dan diukur tekanan darah, ditawari apakan bersedia menerima pelayanan akupunkture. Bagi klien yang bersedia, dikelompokkan menjadi kelompok perlakuan, dan kelompok yang menolak akupunkture, namun beredia terlibat dalam penelitian dikelompokkan menjadi kelompok kontrol. Kedua kelompok diminta mengkonsumsi obat yang biasa mereka terima dari program . setelah 30 menit, intensitas nyeri dan tekanan darah diukur kembali.
Hasil Penelitian 1. Nyeri Tabel 1
Distribusi Frekuensi Intensitas Nyeri Kepala Pada Pasien Hipertensi Dikelurahan Sukaraya Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Sukaraya
Variabel mean SD SE P value N
Nyeri sebelum 6,63 .806 .202 .002 16
Nyeri sesudah 5,25 1.183 1.183 16
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa rata-rata nyeri sebelum dan sesudah di akupuntur. Sebelum di akupuntur dari 16 responden adalah sebanyak 6.63, sementara setelah di akupuntur sebesar 5.25
Hasil Uji T nyeri sebelum dan sesudah akupunktur Tabel 2
Distribusi Frekuensi Korelasi Nyeri Sebelum dan Sesudah di Akupuntur Pada Pasien Hipertensi Di kelurahan Sukaraya Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Sukaraya
Variabel Korelasi Sig N
Nyeri sebelum dan sesudah
-.664 .005 16
hasil uji menunjukkan bahwa korelasi antara dua variabe adalah sebesar 0.664 dengan sig sebesar 0.005. hal ini menunjukkan bahwa korelasi antara dua rata-rata akupuntur
2. Sistolik a. Univariate Tabel 3
Distribusi Frekuensi tekanan darah sistolik sebelum dan sesudah di Akupuntur di UPTD Puskesmas Sukaraya
Variabel Mean SD SE P Value N
Sistol sebelum 144.69 14.197 3.549 0,002 16
Sistol sesudah 134.38 10145 2.536 16
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa rata-rata Tekanan darah sistolik sebelum dan Sesudah akupuntur. Sebelum akupuntur dari 16 responden adalah sebesar 144,69 sementara setelah akupuntur sebesar 134,38
b. Hasil analisis bevariste dengan uji T Tabel 4
Distribusi Frekuensi Korelasi Tekanan Darah Sistolik Pada Pasien Hipertensi Di UPTD Puskesmas Sukaraya
Variabel Korelasi Sig N
Sistol sebelum dan sesudah
.554 0.026 16
Hasil uji menunjukkan bahwa korelasi Antara dua Variabel adalah sebesar 0.554 dengan p value sebesar 0.026. hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan antara dua rata-rata sistole sebelum dan setelah dilakukan akupunkture adalah kuat dan signifikan.
3. Diastolik a. Univariate Tabel 5
Distribusi Frekuensi tekanan darah Diastolik sebelum dan sesudah di Akupuntur di UPTD Puskesmas Sukaraya
Variabel Mean SD SE P Value N
Diastol sebelum
85.00 12.111 3.028 0,002 16
Diastol sesudah
77.50 10.646 2.661 16
Dari tabel diatas menunjukan bahwa rata-rata diastolik sebelum dan sesudah di akupuntur. Sebelum di akupuntur dari 16 responden adalah 85,00 , sementara setelah di akupuntur adalah sebesar 77,50.
b. Hasil uji T Tabel 6
Distribusi Frekuensi Korelasi Tekanan Darah Diastolik Pada Pasien Hipertensi Di UPTD Puskesmas Sukaraya
Variabel Korelasi Sig N
Diastol sebelum dan sesudah
Hasil uji menunjukkan bahwa korelasi Antara dua Variabel adalah sebesar 0.672 dengan P value sebesar 0.004. hal ini menunjukkan bahwa perbedaan antara dua rata-rata sebelum dan setelah akupuntur adalah kuat dan signifikan.
PEMBAHASAN
Efektivitas akupunkture terhadap intensitas nyeri di wilayah kerja UPTD Puskesmas Sukaraya tahun 2014.
hasil uji menunjukkan bahwa korelasi antara dua variabe adalah sebesar 0.664 dengan sig sebesar 0.005. hal ini menunjukkan bahwa pengaruh akupunkture terhadap penurunan intensitas nyeri kuat dan signifikan.
Nyerimerupakansuatuperasaanmenderitasecarafisikdan mental atauperasaan yang
bisamenimbulkanketegangan.Nyerimerupakanpengalamanseseorangdanbersifatsubjektif, berbedaantarasatu orang dengan orang lain
sertadirasakanbervariasiolehseseorangdariwaktu yang satukewaktu yang lain. Nyerimerupakancampuranreaksifisik, emosi, danperilaku.Stimulus penghasil-nyerimengirimkanimpulsmelaluiserabutsarafperifer.Serabutnyerimemasuki medulla spinalisdanmenjalanisalahsatudaribeberaparutesarafdanakhirnyasampai di
dalammassaberwarnaabu-abu di medulla spinalis.
Efektivitas Akupuntur dalam penurunan tekanan darah di wilayah kerja UPTD Puskesmas Sukaraya tahun 2014.
Hasil uji menunjukkan bahwa korelasi Antara dua Variabel adalah sebesar 0.672 dengan P Value sebesar 0,026. hal ini menunjukkan bahwa pengaruh akupunkture terhadap tekanan darah sistole adalah kuat dan signifikan. Begitu juga terhadap diastole, hasil uji menunjukkan bahwa korelasi Antara dua Variabel adalah sebesar 0.672 dengan P value sebesar 0.004. hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh yang bermakna akupunkture terhadap tekanan darah diastole.
AkupunkturmerupakanmetodepengobatandariCina yang sudahberusiaribuantahun.Dalamteknikakupunktur,
jarumkecildimasukkanmelaluikulitpadakedalamantertentupadaberbagaititiktubuh. Menurutlaporansebuahpenelitian,
akupunkturmampumenurunkantekanandarahdenganmenghalangi beta-akseptorsarafsimpatikdenganmerangsangsistem
adrenalin-angiotensin.Pengobatanakupunktur yang dikombinasikandenganstimulasilistrik,
ataudikenalsebagaielektro-akupunktur, dipercayaefektifmenurunkantekanandarahtinggi. Kesimpulan
Akupunktur efektif dalam penutunan intensitas nyeri dengan p value 0,005 Akupunktur efektif dalam penurunan tekanan syatolik dengan P value 0,026 Akupunktur efektif dalam penurunan diastole dengan P value 0,004
Saran