Rangkuman
Memperbaiki daya dukung tanah dengan bahan kimia adalah cara memperbaiki daya dukung tanah dengan mencampur tanah dengan bahan-bahan kimia seperti semen, kapur, aspal, abu terbang (fly ash) dan abu sekam padi. Bahan-bahan ini mempunyai unsur silika dan kalsium yang dapat membuat peristiwa agromelasi (membuat butiran menjadi lebih besar).
Secara spesifik (alinteristi.files.wordpress.com/2010/06/tpt1.ppt) menyebutkan bahwa prinsip dasar dari perbaikan tanah secara kimiawi dan fisik adalah mengubah komposisi fisik dan kimiawi tanah dengan menambahkan admixture sehingga terjadi peningkatan kepadatan dan kohesi serta modulus kekakuan tanah terhadap pembebanan. Jenis perbaikan yang dilakukan adalah penambahan admixture pada tanah, penggunaan Goruiting, dan metode Thermal.
Metode kimia yang dilakukan adalah penambahan admixture pada tanah. Admixture diberikan pada tanah permukaan dan deep mixing, yaitu pemberian admixture pada kolom dalam tanah. Jenis-jenis bahan yang digunakan adalah:
- Semen dan Kapur
Pada pemberian semen dan kapur pada tanah, terjadi reaksi hidrasi dan penggumpalan untuk jangka pendek serta sementasi dan karbonasi pada jangka panjang.
Stabilitas tanah setelah diberikan kapur terbukti dapat memberikan durabilitas yang lebih rendah dari semen.
- Fly Ash dan Abu Sekam Padi
Reaksi fly ash dan abu sekam padi merupakan reaksi yang kerap digunakan, namun ikatan kimiawi kedua bahan dengan tanah lemah sehingga peningkatan kekuatan hanya didapatkan dari pengisian pori-pori tanah karena ukurannya yang kecil dan cukup ringan. Hal ini menyebabkan adanya peningkatan kerapatan dan kuat geser tanah. (alinteristi.files.wordpress.com/2010/06/tpt1.ppt).
Dari jurnal “The Use of Ladle Furnace Slag in Soil Stabilization”, campuran dari tanah lempung dan LFS Slag menghasilkan perbaikan dari kapasitas bearing dalam
Fathiyah Hakim S
relasinya dengan tanah asli, serta hasilnya sangat dekat dengan hasil dari stabilitas tanah dengan kapur. Namun, hasil ini sangat bergantung pada karakteristik tanah dan slag yang digunakan.
Pencampuran LFS Slag dengan tanah serta pencampuran tanah dengan kapur dapat memperkecil IP (Indeks Plastisitas) dan mengeliminasi swelling pada tanah. Kapur dan terak (slag) juga dapat meningkatkan kuat tekan secara signifikan dan mengurangi derajat keruntuhan pada tanah. Selain itu, dalam jurnal yang sama, didapatkan juga indeks durabilitas dari tanah dan terak LFS (Ladle Furnace Slag) kebuh tinggi dari indeks durabilitas dari campuran tanah dan kapur.
Reaksi yang terjadi pada penggunaan Fly Ash atau sejenisnya adalah reaksi pozzolanik, yaitu:
Al2O3(SiO2)2 + CH + H → CSH + C4AH13 dan C3AH6 + C2ASH8
Untuk pozzolanik kaolinit (tanah kaolin) dengan semen. - Bahan Lain
Untuk tanah bentonite, Magnesium Hidroksida digunakan sebagai bahan kimia tambahan untuk memperbesar daya dukung tanah.
Pada jurnal “Magnesium hydroxide, seawater and olive mill wastewater to reduce swelling potential and plasticity of bentonite soil”, penambahan magnesium hidroksida, air laut, atau air limbah pabrik zaitun dapat mereduksi jumlah montmorillonite yang berada pada tanah, yang disebabkan karena adanya pertukaran kation oleh magnesium. Setelah ditambahkan magnesium hidroksida, air laut, atau air limbah pabrik zaitun, tanah mengalami pengurangan tekanan swelling dan indeks plastisitas secara signifikan dikarenakan adanya aditif dalam hal pH dan konsentrasi kation yang berbeda (magnesium, kalsium, kalium, dan yang lainnya).
Dalam jurnal yang sama, diketahui juga adanya perbaikan plastisitas dan potensi swelling yang dapat meningkatkan berat isi kering maksimum dan CBR (California Bearing Ratio) dari tanah bentonite sedangkan kadar air optimum dari sampel jurnal yang diberikan magnesium hidroksida, air laut, atau air limbah pabrik zaitun, lebih kecil daripada tanah bentonite asli.
Fathiyah Hakim S
Referensi:
http://fadlyfauzie.wordpress.com/2012/03/02/perbaikan-tanah-soil-improvement/. Diakses 4
Mei 2014.
http://alinteristi.files.wordpress.com/2010/06/tpt1.ppt. Diakses dan diunduk 4 Mei 2014.
C. Ureña; J.M. Azañón; F. Corpas; F. Nieto; C. León; L. Pérez. Magnesium hydroxide, seawater and olive mill wastewater to reduce swelling potential and plasticity of bentonite
soil. Science Direct: 2013.
Juan M. Manso; Vanesa Ortega-López; Juan A. Polanco; Jesús Setién. The use of ladle furnace slag in soil stabilization. Science Direct: 2013.
Fathiyah Hakim S