• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN - BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN - BAB III"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Peneliti menggolongkan penelitian ini ke dalam tiga tahapan

pelaksanaan kegiatan, yaitu: Pertama; Perencanaan. Pada tahap ini peneliti

menempuh langkah-langkah yaitu; penentuan dan pemilihan masalah;

kemudian dilanjutkan dengan studi awal untuk mengecek layak atau tidaknya

penelitian dilakukan; telaah kepustakaan, yaitu upaya menelusuri teori-teori

yang berkaitan dengan pokok masalah yang dirumuskan dalam penelitian ini;

pemilihan metode penelitian; perumusan tujuan dan kegunaan penelitian;

pembuatan kerangka penelitian (administrasi); pembuatan dan penyusunan

instrumen penelitian.

Kedua; Pelaksanaan. Dalam tahap pelaksanaan ini, peneliti

melaksanakan empat kegiatan pokok, yaitu:

1. Pengumpulan data;

2. Pengolahan data;

3. Analisis data; dan

4. Penafsiran hasil analisis.

5. Tahap penulisan laporan

Untuk tahap penulisan laporan, peneliti menggunakan format atau

pedoman penulisan karya ilmiah yang diberlakukan oleh institusi. Penulisan

(2)

tesis. Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti menempuh prosedur

penelitian yang relevan dengan pokok masalah yang diangkat dalam tesis ini.

Adapun prosedur yang ditempuh adalah sebagai berikut:

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

1. Jenis Penelitian

Pada penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian case study

atau studi kasus. Studi kasus adalah uraian dan penjelasan komprehensif

mengenai berbagai aspek seorang individu, suatu kelompok, suatu organisasi

(komunitas), suatu program atau situasi sosial. Penulis berupaya menelaah

sebanyak mungkin data mengenai objek yang diteliti. Hal ini berarti bahwa

studi kasus harus disifatkan sebagai suatu penelitian yang eksploratif. Dalam

penelitian eksploratif, penulis mencari hubungan di antara gejala sosial,

dalam hal ini untuk memperluas dasar empiris mengenai hubungan di antara

gejala sosial yang sedang diteliti. Oleh karena itu, suatu kasus bukan

digunakan untuk menguji suatu hipotesis melainkan mengembangkan

hipotesis

2. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah

pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bersifat

alamiah dan menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan

dari orang-orang dan perilaku atau data-data lain yang dapat diamati oleh

(3)

sebagai obyek utama untuk mengumpulkan data. Selain itu, pendekatan

penelitian kualitatif dipilih karena dapat memberikan informasi yang mutakhir

sehingga bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan serta dapat

diterapkan sebagai solusi di berbagai masalah.

B. Latar Penelitian

Lokasi penelitian dalam penulisan tesis ini adalah MI Kayubulan yang

terletak di Kecamatan Malalayang Kota Manado. Dengan demikian, peneliti

akan mendapatkan data yang maksimal dan akurat, terutama yang

berhubungan dengan upaya guru terhadap peningkatan prestasi belajar

peserta didik.

Adapun alasan penentuan lokasi tersebut, karena menurut peneliti

sangat menarik untuk diteliti, terutama berkaitan dengan peran atau upaya

guru terhadap peningkatan prestasi belajar peserta didik. Di samping itu

dengan mengambil lokasi ini, peneliti berharap akan tercipta suasana ilmiah,

melalui kontribusi pemikiran peneliti kepada lembaga pendidikan tersebut ke

arah yang lebih baik dan berkualitas.

Adapun waktu penelitian yaitu dimulai dari bulan April sampai

September 2016.

C. Kehadiran Peneliti

Kehadiran peneliti di lapangan dalam penelitian kualitatif adalah suatu

yang mutlak, karena peneliti bertindak sebagai instrumen penelitian sekaligus

(4)

instrumen adalah subjek lebih tanggap akan kehadiran peneliti, peneliti dapat

menyesuaikan diri dengan setting penelitian, keputusan yang berhubungan

dengan penelitian dapat diambil dengan cara cepat dan terarah, demikian

juga dengan informasi dapat diperoleh melalui sikap dan cara informan dalam

memberikan informasi.

Penelitian ini dilaksanakan dari bulan April hingga September tahun

2016 yang berawal dari pengajuan izin penelitian. Surat izin penelitian

dikeluarkan oleh Direktur Program Pascasarjna IAIN Manado. Melalui Surat

izin tersebut dimulai penelitian dengan melakukan wawancara dengan Kepala

Sekolah, Wakil-wakil Kepala Sekolah, dan Guru-guru, serta informan lainnya

dalam kurun waktu April hingga Agusutus tahun 2016. Pengamatan terhadap

kegiatan guru terhadap peningkatan prestasi belajar dilakukan selama

periode tersebut.

D. Data dan Sumber Data

Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

kualitatif, yaitu data yang disajikan dalam bentuk kata verbal bukan dalam

bentuk angka. Yang termasuk data kualitatif dalam penelitian ini yaitu

(5)

Sedangkan yang dimaksud dengan sumber data dalam hal ini adalah,

subyek dari mana data diperoleh.1 Sumber data dalam penelitian ini meliputi

data primer dan sekunder. Sumber data primer merupakan sumber yang

langsung memberikan data kepada peneliti, yaitu seluruh guru yang ada di

Madrasah Ibtidaiyah Kayubulan Manado.

Adapun sumber data sekunder merupakan sumber yang tidak

langsung memberikan data kepada peneliti, dalam hal ini melalui informan

lain yaitu pejabat terkait yaitu kepala sekolah dan sebagian peserta didik.

Selain itu dokumen, foto atau data yang berhubungan dengan permasalahan

yang diteliti, yang berfungsi sebagai pelengkap data primer.

E. Teknik dan Prosedur Pengumpulan Data

Adapun prosedur yang dilakukan oleh penulis dalam mengumpulkan

data, yaitu:

1. Observasi

Observasi sebagai teknik pengumpulan data, mempunyai ciri yang

spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain. Teknik pengumpulan data

dengan observasi digunakan, bila penelitian berkenaan dengan perilaku

manusia, proses kerja, gejala-gejala alam, dan bila Informan yang diamati

1Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktek (Edisi Revisi)

(6)

tidak terlalu besar.2 Teknik observasi adalah pengamatan yang dilakukan

secara sengaja, sistematis tentang fenomena sosial dengan gejala-gejala

psikis yang kemudian dilakukan pencatatan.3 Observasi dilakukan dengan

maksud untuk memberikan tuntunan pengamatan dan menghindari terjadinya

kealpaan dalam mengamati setiap aktivitas.4

Dengan demikian, observasi adalah pengamatan penelitian dengan

sistematik terhadap fenomena yang diselidiki, dalam hal ini peneliti

menggunakan pedoman sebagai instrumen pengamatan. Dalam

menggunakan metode observasi cara yang paling efektif adalah

melengkapinya dengan format atau blanko pengamatan sebagai instrument.

Format yang disusun berisi item-item tentang kejadian atau tingkah laku yang

digambarkan akan terjadi.

Dalam observasi ini, peneliti mengamati secara langsung dengan

menggunakan lembaran observasi yang tidak dibagikan kepada Informan,

melainkan digunakan sendiri oleh peneliti, untuk merekam penyajian materi

pelajaran. Adapun lamanya waktu observasi adalah selama enam bulan yaitu

dari bulan April sampai dengan bulan September tahun 2016.

2Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktek, h. 145.

3Joko Subagyo, Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek (Jakarta: Rineka Cipta,

1991), h. 63.

(7)

2. Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data, apabila

peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan

yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari

Informan yang lebih mendalam, dan jumlah Informannya sedikit atau kecil.

Wawancara adalah cara pengumpulan data yang digunakan untuk

memperoleh informasi langsung dari sumbernya.5 Pelaksanaan wawancara

dalam penelitian ini adalah peneliti mengajukan pertanyaan kepada Informan

atau informan untuk memperoleh data yang dibutuhkan berdasarkan fokus

permasalahan dalam penelitian ini.

Teknik wawancara adalah teknik penelitian yang berlangsung secara

lisan antara dua orang atau lebih dalam bentuk tatap muka, mendengarkan

secara langsung tentang informasi-informasi atau keterangan dari yang

diteliti.6

Penelitian ini menggunakan teknik wawancara mendalam dengan

berdasarkan daftar pertanyaan dalam pedoman wawancara yang telah

5Riduwan, Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian (Cet. VI; Bandung:

Alfabeta, 2009), h. 29.

(8)

disiapkan sebelumnya, yang diajukan kepada Informan.7 Dalam penelitian ini,

peneliti melakukan wawancara dengan dua cara, yaitu;

a. Wawancara terstruktur; dan

b. Wawancara tidak terstruktur.

Wawancara terstruktur menggunakan seperangkat pertanyaan baku

yang secara tertulis sebagai pedoman untuk wawancara. Pada wawancara

terstruktur dibuat pertanyaan tertulis yang ditujukan kepada guru di Madrasah

Ibtidaiyah Kayubulan. Dalam hal ini peneliti ingin melihat dan mengetahui

lebih jauh tentang kompetensi guru, serta langkah-langkah yang dilakukan

guru tersebut dalam menerapkan metode pembelajaran.

Sedangkan wawancara tidak terstruktur dilakukan secara bebas,

dengan memanfaatkan segala kemampuan peneliti untuk mewawancarai

pihak terkait, khususnya Informan terpilih, untuk mendapatkan informasi

tentang pengertian suatu peristiwa, situasi atau keadaan tertentu yang

berkaitan dengan problematika dan inisiatif guru dalam meningkatan prestasi

belajar peserta didik di Madrasah Ibtidaiyah Kayubulan Manado.

Dengan demikian, wawancara atau interview merupakan suatu teknik

pengumpulan data yang dilakukan secara tatap muka, pertanyaan diberikan

7Informan adalah pemberi informasi yang diharapkan dapat menjawab semua

(9)

secara lisan dan jawabannya diterima secara lisan pula.8 Dengan metode ini,

peneliti dapat langsung mengetahui reaksi yang ada pada Informan dalam

waktu yang relatif singkat.

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah ditujukan untuk memperoleh data langsung dari

tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan,

laporan kegiatan, foto-foto, film documenter, dan data yang relevan lainnya.

Tegasnya, dalam penelitian ini, metode dokumentasi adalah mencari data

tentang hal-hal atau variabel yang berupa catatan, buku pedoman, majalah,

prasasti, notulen rapat, dan sebagainya, yang berkaitan dengan fokus

permasalahan dalam penelitian ini.

F. Prosedur Analisis Data

Prosedur analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

model interaktif yang dimulai dengan mereduksi data, penyajian data, dan

penarikan kesimpulan atau verifikasi. Proses analisa data dilakukan secara

terus menerus dalam proses pengumpulan data, selama penelitian

berlangsung.

1. Reduksi data

Dalam tahap mereduksi data ini, peneliti memilih dan memilah data

yang dianggap relevan dan penting, yang berkaitan dengan masalah yang

8Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: Remaja

(10)

dibahas dalam penelitian ini. Sedangkan data yang tidak berkaitan dengan

permasalahan penelitian tidak dipakai. Data yang tidak dipakai tersebut

adalah berupa catatan-catatan lapangan hasil observasi, dan dokumentasi

berupa informasi yang diberikan oleh Informan yang tidak berhubungan

dengan masalah penelitian. Data yang telah direduksi kemudian disajikan

dalam bentuk laporan penelitian.

2. Penyajian data

Peneliti menyajikan hasil penelitian, terutama yang berkaitan dengan

hasil temuan baru di lapangan. Penyajian data dalam penelitian bertujuan

untuk mengkomunikasikan hal-hal yang menarik dari masalah yang diteliti,

metode yang digunakan, penemuan yang diperoleh, penafsiran hasil, dan

pengintegrasiannya dengan teori.

3. Penarikan kesimpulan

Tahap penarikan kesimpulan ini peneliti membuat kesimpulan

berkaitan dengan hasil reduksi data, penyajian data dengan pembahasannya.

Tahap kesimpulan ini merupakan bagian akhir dari penelitian.

Dengan demikian, analisis pengolahan data yang peneliti lakukan

adalah berawal dari hasil observasi, wawancara secara mendalam.

Kemudian mereduksi data yang dalam hal ini peneliti memilih dan memilah

data yang dianggap relevan dan penting berkaitan dengan masalah

problematika dan inisiatif guru dalam meningkatkan prestasi belajar peserta

(11)

G. Pemeriksaan Keabsahan Data

Proses ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran tentang

kebenaran dan keakuratan data yang ditemukan peneliti di lapangan. Cara

yang peneliti lakukan dalam proses ini adalah dengan triangulasi. Cara ini

merupakan pengecekan keabsahan data, dengan memanfaatkan cara lain

untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data.

Triangulasi data dalam penelitian ini terdiri dari dua hal yaitu; triangulasi

dengan sumber dan dengan metode.

Triangulasi dengan sumber data dilakukan dengan cara pengecekan

data (cek, sek ulang, dan cek silang). Mengecek adalah melakukan

wawancara kepada dua atau lebih sumber informan dengan pertanyaan yang

sama. Cek ulang berarti melakukan proses wawancara secara berulang

dengan mengajukan pertanyaan tentang hal yang sama dalam waktu yang

berlainan. Cek silang berarti menggali keterangan tentang keadaan informan

satu dengan informan lainnya.

Sedangkan triangulasi dengan metode, dilakukan dengan cara:

1. Membandingkan hasil pengamatan dengan hasil pengamatan

berikutnya.

2. Membandingkan hasil pengamatan dengan hasil wawancara.

3. Membandingkan hasil wawancara pertama dengan wawancara

(12)

Penekanan dari hasil perbandingan ini untuk mengetahui

alasan-alasan terjadinya perbedaan data yang diperoleh selama proses

pengumpulan data.

H. Tahap-tahap Penelitian

Dalam penelitian ini, agar pelaksanaannya terarah dan sistemastis

maka disusun tahapan-tahapan penelitian. Ada empat tahapan dalam

pelaksanaan penelitian yaitu sebagai berikut:

1. Tahap pralapangan. Peneliti mengadakan survei pendahuluan yakni

dengan mencari subjek sebagai narasumber. Selama proses survei ini

peneliti melakukan penjajagan lapangan (field study) terhadap latar

penelitian, mencari data dan informasi tentang pelaksanaan peran guru

PAI dalam pembelajaran. Peneliti juga menempuh upaya konfirmasi ilmiah

melalui penelusuran literatur buku dan referensi pendukung penelitian.

Pada tahap ini peneliti melakukan penyusunan rancangan penelitian yang

meliputi garis besar metode penelitian yang digunakan dalam melakukan

penelitian.

2. Tahap pekerjaan lapangan Dalam hal ini peneliti memasuki dan

memahami latar penelitian dalam rangka pengumpulan data.

3. Tahap analisis data. Tahapan yang ketiga dalam penelitian ini adalah

analisis data. Peneliti dalam tahapan ini melakukan serangkaian proses

(13)

diperoleh sebelumnya. Selain itu peneliti juga menempuh proses

triangulasi data yang diperbandingkan dengan teori kepustakaan.

4. Tahap evaluasi dan pelaporan. Pada tahap ini peneliti berusaha

melakukan konsultasi dan pembimbingan dengan dosen pembimbing

yang telah ditentukan.

I. Objek Peneltian

1. Profil Madrasah Ibtidaiyah Kayubulan Manado

Madrasah Ibtidaiyah (MI) Kayubulan Manado terletak di Kecamatan

Malalayang I tepatnya di Jalan Sea Malalayang I Manado. Madrasah ini

Berdiri sejak tahun 2002. Adapun kegiatan belajar mengajar pada Madrasah

Ibtidaiyah Kayubulan Manado yaitu dilaksanakan pada pagi hari.

Lokasi Madrasah Ibtidaiyah Kayubulan Manado terletak pada posisi

yang cukup strategis karena jaraknya hanya satu kilometer dari pusat kota

dan pada rute jalan kecamatan, juga merupakan tempat organisasi

penyelenggara yayasan Kayubulan.

Ciri khas Madrasah Ibtidaiyah Kayubulan Manado dikonsentrasikan

pada penguasaan mata pelajaran tauhid untuk memperkokoh landasan iman

agar tidak goyah menghadapi berbagai cobaan dan godaan, pendalaman

mata pelajaran fiqih untuk memperteguh pilar Islam agar menjadi muslim

sejati yang taat menjalankan syariat Islam dan retorika da’wah untuk

mengembangkan kemahiran peserta didik menyampaikan ilmunya melalui

(14)

Madrasah Ibtidaiyah Kayubulan Manado mempunyai visi, misi, tujuan,

kebijakan, sasaran, program, dan kegiatan dengan jabarannya sebagai

berikut :

1) Visi :

Menjadikan Peserta Didik Berkualitas dan Berakhlak Mulia

2) Misi:

a) Menjadikan peserta didik berakhlak mulia.

b) Meningkatkan profesionalisme tenaga pendidik melalui

implementasi kedisiplinan warga madrasah untuk membentuk

peserta didik yang kreatif, cerdas dan inovatif.

c) Membudayakan potensi madrasah dan lingkungan yang kondusif.

d) Menjalankan mitra dan peran serta masyarakat melalui komite

madrasah dalam mendukung kemajuan pendidikan.

3) Tujuan : yaitu agar peserta didik mampu berdaya saing tinggi, mampu

baca tulis al-Quran dengan baik dan benar, mampu melaksanakan

shalat, peserta didik mengaplikasikan nilai budaya Islam dalam

kehidupan sehari-hari, dan peserta didik mampu mentaati tata tertib;

4) Kebijakan : Berdasarkan pada Undang-Undang Nomor. 20 tahun

2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-Undang Nomor. 22

tahun 1999 tentang pemerintah daerah (lembaran Negara tahun 1999

Nomor. 60 tambahan lembaran Negara No.3839), Peraturan

(15)

5) Sasaran : yaitu pembinaan terhadap profesionalme guru, pengawasan

terhadap kegiatan belajar mengajar, dan disiplin dalam melaksanakan

tugas;

6) Program : yaitu mengadakan pelatihan guru pada mata pelajaran

inovatif, mengadakan supervise setiap bulan, presentasi kinerja

personil setiap bulan, meningkatkan motivasi personil setiap bulan,

dan mengadakan pertemuan antar kelas dan sesama madrasah;

7) Kegiatan : meliputi pelatihan guru mata pelajaran, supervisi guru

setiap minggu, pemberian insentif bagi guru, memberikan hadiah bagi

peserta didik yang berprestasi, dan melaksanakan lomba kelas setiap

usai semester.

Adapun nama-nama kepala madrasah sejak berdirinya MI Kayubulan

Manado hingga sekarang adalah sebagai berikut:

Table 1.4. Nama-Nama Kepala Sekolah Yang Pernah Menjabat di MI Kayubulan Manado

NO. NAMA PERIODE

1 SUYANTO PATONTI, S.Sos 2002

2 FADLI NOH, S.Ag, M.Pd.I 2003-2007

3 SARIF SOLEMAN, S.Ag, M.Pd.I 2008 -2011

4 H. YUNUS PANIGORO, S.Ag, M.Pd 2012 – sekarang

(16)

a. Keadaan Sarana dan Prasarana MI Kayubulan Manado

Kelengkapan sarana dan prasarana merupakan salah satu penunjang

yang dapat meningkatkan efektifitas dan efesiensi pelaksanaan kegiatan

pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan secara maksimal. Adapun

data sarana dan prasarana MI Kayubulan Manado adalah:

Keadaan Sarana dan Prasarana Penunjang Pendidikan di Madrasah

Ibtidaiyah Kayubulan Manado Tahun 2016.

Table 2.4. Sarana dan Prasarana di MI Kayubulan Manado

No. Jenis Fasilitas Volume Keterangan

1. Ruang Kepala 1 Baik

2. Ruang Dewan Guru 1 Baik

3. Ruang Administrasi 1 Baik

4. Ruang kelas 6 Baik

5. Ruang UKS 1 Baik

6. Ruang perpustakaan 1 Baik

7. Laboratorium - -

8. WC, kamar mandi 1 Baik

9. Ruang Mushollah 1 Baik

10. Kantin Madrasah 1 Baik

(17)

b. Keadaan Guru dan Peserta Didik

1) Keadaan Guru

Guru adalah merupakan salah satu faktor penting dalam pendidikan

yang bertugas untuk mendidik, membimbing, dan mengarahkan peserta didik

kearah pertumbuhan dan perkembangan agar mampu menjadi manusia

dewasa yang memiliki rasa tanggung jawab dan kepribadian yang luhur.

Mengingat peran dan fungsi guru dalam proses pembelajaran, maka

keberhasilan dalam proses pembelajaran di madrasah sangat ditentukan oleh

para guru. Oleh karena itu, guru sebagai tenaga pendidik dan pengajar di

madrasah sangat dituntut untuk memiliki kualitas sumber daya manusia yang

potensial serta memiliki keseimbangan kesehatan jasmani dan rohani.

Mengenai perincian guru MI Kayubulan Manado dapat digolongkan

berdasarkan disiplin ilmu atau spesifikasi masing-masing. Untuk mengetahui

lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.4. Nama-Nama Guru di MI Kayubulan Manado

No. Nama Guru Kualifikasi Lulusan Ket.

1. Yunus Panigoro SAg, M.Pd.I KepalaSekolah, PNS

2. Anita Tona SPd.I Guru Kelas VI, PNS

3. Suliha Katili S.Pd.I Walikelas V

4. Hajar Wahyuni S.Pd WaliKelas IV

5. Susanti Lahia S.Pd.I WaliKelas III

6. Tetriana Mokoginta SPd WaliKelas II

7. Rianti Radjeb S.Pd.I WaliKelas I

8. David Malengga S.Pd Guru MP. Bah.

(18)

2) Keadaan Peserta Didik

Peserta didik adalah merupakan salah satu komponen pendidikan

yang sangat penting dalam pembelajaran di madrasah yang tidak dapat

digantikan oleh komponen yang lain. Keberadaan peserta didik di madrasah

adalah untuk menuntut ilmu pengetahuan dalam rangka meningkatkan

kualitas sumber daya manusia agar mampu menguasai ilmu pengetahuan

teknologi dan keterampilan untuk dimanfaatkan dalam kehidupan dimasa

yang akan datang. Adapun jumlah peserta didik pada MI Kayubulan Manado

dapat dilihat pada table sebagai berikut:

Tabel 4.4. Jumlah siswa di MI Kayubulan Manado

No. Kelas Jumlah

1. I 33 peserta didik

2. II 32 peserta didik

3. III 32 peserta didik

4. IV 30 peserta didik

5. V 29 peserta didik

6. VI 30 peserta didik

Jumlah 186 peserta didik

Gambar

Table 1.4. Nama-Nama Kepala Sekolah Yang Pernah Menjabat di MI Kayubulan Manado
Table 2.4. Sarana dan Prasarana di MI Kayubulan Manado
Tabel 3.4. Nama-Nama Guru di MI Kayubulan Manado
Tabel 4.4. Jumlah siswa di  MI Kayubulan Manado

Referensi

Dokumen terkait

Strength dari aplikasi ini adalah dapat berkomunikasi secara langsung dengan dokter-dokter terpercaya, weekness yang dimiliki aplikasi ini adalah kurang memanfaatkan

Faktor – faktor yang berhubungan dengan kejadian abortus di rumah sakit bhayangkara Palembang tahun 2014.. Palembang: Akademi Kebidanan

Kalau dia melayani anggota lebih baik maka anggota juga akan melayani umat atau orang yang harus dilayani dengan lebih baik pula.. Dalam konteks kongregasi itu berarti

Guru memiliki peran sentral dalam proses pembelajaran di sekolah, mulai dari jenjang pendidikan usia dini sampai sekolah menengah. Kedudukan guru dalam sistem

Sehingga kemudian, muncul premis bahwa dengan menggunakan media digital interaktif akan sangat membantu pemain pemula dalam mendalami olahraga baseball karena

Kemudian ketika mendesain sebuah board game untuk keluarga dapat dilihat contohnya dari jenis board game dengan genre family games , kemudian perlu

Peta rupabumi lembar Soreang dan Pasirjambu tahun 2001, citra satelit 2007 yang kemudian di digit oleh peneliti dengan menggunakan map info programme seri 7.8 dengan

Pertimbangan yang dimaksud, yaitu penelitian yang akan menguji kemampuan siswa terhadap pengajaran huruf hiragana dengan menggunakan Multimedia interaktif