• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pertemuan 4&5 Aljabar Linier&Vektor

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Pertemuan 4&5 Aljabar Linier&Vektor"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

Determinan MATRIKS

Determinan

MATRIKS

Aljabar Linier dan Vektor

(2)

Untuk setiap matriks persegi A dengan elemen-elemen bilangan real, terdapat tepat satu nilai yang berhubungan dengan matriks tersebut. Satu nilai real ini disebut determinan

Determinan dari matriks A ditulis det(A) atau |A|

A = det(A) = -7 B = |B| = 25

C = |C| = 0

* bagaimana menghitung nilai determinan ?

(3)

cara menghitung determinan

definisi determinan

sifat-sifat determinan

ekspansi minor dan kofaktor

(4)

Determinan :

penjumlahan

hasil kali

bertanda

dari unsur-unsur matriks yang

berasal dari

baris dan kolom yang

berbeda

A

=

|

A

| = (

a

11

a

22

) +(–

a

12

a

21

)

bagaimana menentukan tanda (+) dan (–) tiap suku ?

melalui definisi determinan

22 21

12 11

a

a

(5)

A =

Produk yg berasal dari baris dan kolom yg berbeda :

a

11

a

22

a

33

a

11

a

23

a

32

a

12

a

23

a

31

a

12

a

21

a

33

a

13

a

21

a

32

a

13

a

22

a

31

perhatikan, tanda + atau – ditentukan banyaknya langkah (transposisi) yg membawa indeks kolom ke urutan natural

Indeks kolom 1 2 3, sudah urut. Tidak ada transposisi.

Indeks kolom 1 3 2, belum urut. Satu kali pindah. 1 2 3

= a11 a22 a33 – a11 a23 a32

Indeks kolom 2 3 1, belum urut. Dua kali pindah. 1 3 2 dan 1 2 3

+ a12 a23 a31

Indeks kolom 2 1 3, belum urut. Satu kali pindah. 1 2 3

– a12 a21 a33

Indeks kolom 3 1 2, belum urut. Dua kali pindah. 2 1 3 dan 1 2 3

+ a13 a21 a32

Indeks kolom 3 2 1, belum urut. Satu kali pindah. 1 2 3

– a13 a22 a31

|A|

33 32

31

23 22

21

13 12

11

a

a

a

a

a

a

a

a

(6)

A =

|A| = ?

Jumlah dari 4! = 24 suku, dengan tiap suku terdiri dari empat faktor. Catatan : Khusus determinan dimensi 3, bisa pakai aturan SARRUS

(7)

|A| = = 26

|B| = = – 6

|C| = = 0

Dengan bantuan sifat determinan,

membantu memudahkan menghitung

nilai determinan.

2

4

3

7

2 1

1

0 1 1

3 1

2

1 1 1 1

0 1 0 1

0 1 2

1

1 1 2 1

(8)

Sifat-sifat Determinan

Determinan dari matriks dan transposenya adalah sama;

|

A

T

|

=

|

A

|

|A| = = 26 |AT| = = 26

Akibatnya :

Semua sifat determinan berlaku secara baris / dan secara kolom.

Matriks persegi yang mempunyai baris/kolom nol, determinannya nol (0).

|

B

| =

= 0

|

C

| =

= 0

2

4

3

7

3

2

4

7

5

6

7

0

0

0

3

1

2

0

8

7

0

5

6

0

2

2

(9)

Determinan dari suatu matriks persegi A yang salah satu baris/kolom dikalikan dengan skalar k, maka determinannya berubah menjadi kA

|A| = = 5 Jika baris kedua

dikalikan dengan 7 = 35 = 7 |A|

Akibat sifat ini : = 7 = 7 (5) = 35

determinan suatu matriks yang salah satu baris/kolom mempunyai faktor yang sama, maka dapat difaktorkan.

(10)

Determinan suatu matriks yang salah satu baris (kolom) nya ditukar dengan baris (kolom) yang lain, maka nilai determinan matriks tersebut berubah menjadi negatip determinan semula.

= 31 Baris pertama ditukar baris kedua = – 31

Determinan dari suatu matriks persegi yang mempunyai dua baris (kolom) yang sama adalah sama dengan 0 (nol).

= 0 = 0

3

2

5

7

5

7

3

2

2

7

2

7

3

0

3

2

3

2

1

1

1

(11)

Determinan dari suatu matriks persegi yang salah satu barisnya (kolomnya) merupakan kelipatan dari baris (kolom) yang lain adalah sama dengan 0 (nol).

|B| = Karena kolom ke dua kelipatan kolom ke empat, |B| = 0

1 1

2 1

3 1

6 1

2 2

4 1

1 1 2

1

 

 

 

(12)

Determinan dari matriks persegi A = (aij) berdimensi n yang baris ke –i (kolom ke-j) terdiri dari elemen-elemen yang dapat diuraikan menjadi dua suku binomium, maka determinannya sama dengan determinan A yang baris ke-i (kolom ke-j) diganti

dengan suku binomium yang pertama ditambah determinan A yang baris ke-i (kolom ke-j) diganti dengan suku yang kedua.

= +

= +

6

9

5

8

6

9

1

4

3

5

6

9

4

5

6

9

1

3

6

4

5

5

3

5

6

5

5

5

6

4

(13)

determinan suatu matriks persegi tidak berubah nilainya jika salah satu baris (kolom) ditambah dengan kelipatan baris (kolom) yang lain

= 11

Jika k2 + 3k1 = 11

Jika b1 – b2 = 11

sifat ini sering dipakai untuk

menyederhanakan baris (kolom),

sebelum menghitung nilai determinan

determinan dari matriks segitiga adalah sama dengan produk (hasil kali) elemen-elemen diagonalnya

= (3)(-1)(5) = - 15

= (-3)(-2)(4)(1) = 24

4

1

3

2

1

1

9

2

4

1

1

3

5

0

0

3

1

0

2

7

3

1

3

0

0

0

4

1

1

0

0

2

0

0

0

0

3

(14)

gunakan sifat determinan untuk menghitung:

b2 + 3b1 b3 – 2 b1 b3 + 3 b2

= (1)(-1)(3) = - 3

gunakan sifat ke 8

, untuk mereduksi matriks menjadi

matriks segitiga;

kemudian gunakan sifat ke 9

1

1

2

4

5

3

2

2

1

1

1

2

2

1

0

2

2

1

3

3

0

2

1

0

2

2

1

3

0

0

2

1

0

2

2

1

(15)

matriks yang diperoleh dengan menghilangkan beberapa baris

dan/atau beberapa kolom dari suatu matriks

A =

menghilangkan baris pertama diperoleh :

bila menghilangkan baris kedua dan kolom ketiga diperoleh :

submatriks / matriks bagian

5

8

7

3

1

2

0

6

5

2

1

3

5

8

7

3

1

2

0

6

5

7

3

(16)

andaikan A berdimensi n, determinan dari submatriks yg berdimensi (n-1) disebut minor

M

bk : determinan dari submatriks dengan menghilangkan baris ke b kolom ke k

misal A =

a11 a12 a13

a21 a22 a23 a31 a32 a33

M11 = a22 a23

a32 a33 = a22 a33 – a23 a32

M32 =

a11 a13

a21 a23 = a11 a23 – a13 a21 untuk matriks A berdimensi 3

tersebut ada berapa minor ?

(17)

kofaktor yang berhubungan dengan minor

M

bk

adalah C

bk

= (-1)

b+k

M

bk

.

A =

C11 = (-1)1+1 M

11 = (-1)2 = 1 (7) = 7

C12 = (-1)1+2 M

12 = (-1)3 = (-1) (9) = -9

C13 = (-1)3+1 M

13 = (-1)4 = (1) (5) = 5

C21 = (-1)2+1 M

21 = (-1)3 = (-1) (0) = 0

C22 = M22 = 0 C22 = M22 = 0

C23 = - M23 = 0 C23 = - M23= 0

C31 = M31 = 7 C31 = M31 = 7

C32 = - M32 = - 9 C32 = - M32 = - 9

C33 = M33 = 5 C33 = M33 = 5

1

1

2

4

3

1

1

1

2

1

1

4

3

1

2

4

1

1

2

3

2

1

1

1

1

(18)

A

=

menghitung determinan dengan ekspansi kofaktor :

ekspansi melalui baris pertama :

|

A

| =

a

11

C

11

+

a

12

C

12

+

a

13

C

13

atau ekspansi melalui baris ketiga :

|

A

| =

a

31

C

31

+

a

32

C

32

+

a

33

C

33

atau ekspansi melalui kolom ke dua :

|

A

| =

a

12

C

12

+

a

22

C

22

+

a

32

C

32

dan seterusnya

33 32

31

23 22

21

13 12

11

a

a

a

a

a

(19)

dengan ekspansi kofaktor, hitung determinan :

B

=

andaikan dilakukan ekspansi melalui baris kedua :

|B| = b21 C21 + b22 C22 + b23 C23 C

21 = - M21 = - = 9 C22 = M22 = 3

C23 = - M23 = -3 |B| = (3)(9) + (1)(3) + (-1) (-3)

|B| = 33

atau jika dikerjakan dengan ekspansi melalui kolom ketiga :

|

B

| =

b

13

C

13

+

b

23

C

23

+

b

33

C

33

C

13

=

M

13

= 2

C

23

= -

M

23

= - 3

C

33

=

M

33

= 7

|

B

| = (1)(2) + (-1)(-3) + (4)(7)

|

B

| = 33

4

1

1

1

1

3

1

2

1

4

1

1

2

(20)

gunakan kombinasi beberapa metode

(sifat,

ekspansi kofaktor)

pilih ekspansi

melalui baris atau kolom

yang

paling sederhana

gunakan sifat ke 8

untuk membuat unsur-unsur

pada baris/kolom yang dipilih sebanyak

mungkin menjadi nol

ulangai langkah 1, dan seterusnya

(21)

Hitung determinan dari :

E

=

dengan ekspansi melalui baris ke dua :

|E| = K2 + K1 K3 – K1

|

E

| = e

21

C

21

+ e

22

C

22

+ e

23

C

23

|

E

| = e

21

C

21

+ 0 + 0

|

E

| = (1) (-24) = - 24

C

21

= -

M

21

= - ((3)(-7) – (-5)(9)) = -

24

2

4

5

1

1

1

3

1

2

2

4

5

1

1

1

3

1

2

2

9

5

1

0

1

3

3

2

7

9

5

0

0

1

5

3

2

(22)

Berapakah determinan dari

F

=

Dipilih ekspansi melalui kolom pertama :

|

F

| =

B3 + B1

|

F

| = F

11

C

11

= (1) (6) = 6

2

1

1

5

4

0

2

3

1

2

1

1

5

4

0

2

3

1

4

2

0

5

4

0

2

3

1

(23)

Berapakah |G| ?

ekspansi melalui kolom ke tiga :

(24)

matriks yang anggota-anggotanya berupa kofaktor suatu matriks

matriks adjoint

transpose dari matriks kofaktor

Adj (

A

) =

K

T

=

=

matriks kofaktor

(25)
(26)

Referensi

Dokumen terkait

Manakala dari sudut undang-undang prosedur pula, Geran Probet tidak terpakai ke atas orang Islam berdasarkan peruntukan yang telah termaktub di dalam Akta Probet

Untuk mengetahui data berdistribusi normal atau tidak, maka dapat dilihat dari signifikansi atau nilai probabilitas. Seperti yang telah dikemukakan di atas bahwa jika probabilitas

Data transaksi usaha adalah keterangan atau data atau dokumen transaksi pembayaran yang menjadi dasar pengenaan pajak yang dilakukan oleh masyarakat/subjek pajak kepada

Perbandingan karakteristik mi basah jagung optimal dengan mi basah terigu (mi matang) menunjukkan bahwa mi basah matang jagung memiliki nilai kekerasan, kelengketan, dan

Metode analisis untuk mengetahui variabel independen yang mempengaruhi secara signifikan terhadap Struktur Modal pada perusahaan manufaktur yaitu Size (Ukuran

Orang dewasa adalah orang yang telah memiliki banyak pengalaman, pengetahuan, kecakapan dan kemampuan mengatasi permasalahan hidup secara mandiri. Orang dewasa terus

Harapan Lama Sekolah masyarakat Murung Raya pada tahun 2014 mencapai 11,68 tahun, ini merupakan capaian yang sangat bagus di tengah kondisi geografis wilayah Murung Raya

Syukur Alhamdulilah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, nikmat dan karunia-Nya yang telah diberikan kepada penulis serta shalawat dan salam penulis